Tanggapan Kak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Usulan Teknis Pengawasan Pembangunan Gedung Diklat RS. Jiwa Grhasia Yogyakarta



A. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA



Setelah membaca dan menelaah Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Gedung Diklat RS Grhasia Yogyakarta konsultan memberikan tanggapantanggapan sebagai berikut : A.1. Tanggapan Terhadap Latar Belakang Konsultan telah mengetahui sepenuhnya mengenai latar belakang Pekerjaan Pekerjaan



Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Gedung Diklat RS Grhasia Yogyakartaa A.2. Tanggapan Terhadap Maksud dan Tujuan Pekerjaan Maksud dan tujuan pekerjaan Pekerjaan Pengawasan



Pelaksanaan Pembangunan



Gedung Diklat RS Grhasia Yogyakarta menurut hemat konsultan sudah cukup tepat dan strategis, yaitu Agar pelaksanaan pencapaian target mutu, waktu dan pembiayaan pembangunan bisa berjalan dengan baik, sehingga hasil pembangunan yang dihasilkan nanti semakin berharga serta memiliki kinerja yang baik. A.3. Tanggapan Terhadap Sasaran Ketiga point Sasaran pekerjaan Pekerjaan Pengawasan



Pelaksanaan Pembangunan



Gedung Diklat RS Grhasia Yogyakarta ini menurut konsultan sudah cukup tepat guna sesuai dengan maksud dan tujuannya. A.4. Tanggapan Terhadap Tugas, Tanggung jawab dan Program Kerja Konsultan Manajemen Konstruksi Konsultan telah mengetahui sepenuhnya mengenai Tugas, Tanggung jawab dan Pogram Kerja Konsultan Pengawas dalam Pekerjaan Pembangunan Gedung Diklat RS Grhasia



Yogyakarta dan akan melaksanakan seoptimal mungkin.



Usulan Teknis Pengawasan Pembangunan Gedung Diklat RS. Jiwa Grhasia Yogyakarta



A.5. Tanggapan Terhadap Ruang Lingkup Proyek Ruang



lingkup



Penyusunan



Pekerjaan



Pekerjaan



Pengawasan



Pelaksanaan



Pembangunan Gedung Diklat RS Grhasia Yogyakarta sebagaimana diarahkan dalam KAK sudah cukup jelas dan lengkap. Ruang lingkup pekerjaan terdiri dari : Lingkup Pekerjaan



: Kegiatan



Pekerjaan



Pengawasan



Pelaksanaan



Pembangunan Gedung Diklat RS Grhasia Yogyakarta yang meliputi pengendalian waktu, biaya, pencapaian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas), dan tertib administrasi dalam



Pekerjaan



Pengawasan



Pelaksanaan



Pembangunan



Gedung Diklat RS Grhasia Yogyakarta pada



tahap



pelaksanaan konstruksi sampai dengan masa pemeliharaan. Tahap Lingkup Tugas



: Kegiatan



Pekerjaan



Pengawasan



Pelaksanaan



Pembangunan Gedung Diklat RS Grhasia Yogyakarta yang memiliki spesifikasi umum sebagai berikut : -



Struktur beton bertulang



-



Pekerjaan pasangan



-



Pekerjaan rangka atap dan plafond



-



Instalasi air (bersih dan kotor)



-



Pekerjaan mekanikal dan elektrikal



Konsultan pada intinya akan berupaya melaksanakan seluruh lingkup



yang



diisyaratkan. Penjabaran pelaksanaan lingkup kegiatan akan diuraikan lebih rinci dalam Bab berikutnya, yaitu Apresiasi Inovasi, pendekatan Masalah dan Metodologi. A.6. Tanggapan Terhadap Pendekatan dan Metodologi



Konsultan telah mengetahui sepenuhnya mengenai kebutuhan wawasan yang luas terhadap pendekatan dan metodologi pelaksanaan sebagai pendukung utama dalam Pekerjaan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Gedung Diklat RS Grhasia Yogyakarta



Usulan Teknis Pengawasan Pembangunan Gedung Diklat RS. Jiwa Grhasia Yogyakarta



A.7.



Tanggapan Terhadap Waktu Pelaksanaan



Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Gedung Diklat RS Grhasia Yogyakarta selama



135 hari kalender sejak penandatanganan



Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) pekerjaan fisik oleh Kuasa Pengguna Anggaran sampai dengan masa pemeliharaan. Konsultan akan membuat rencana kerja yang terkoordinasikan dengan baik dan akan mengerahkan kemampuan yang dimiliki agar dalam pelaksanaan nantinya tepat waktu dan tepat sasaran. A.8.



Tanggapan Terhadap Tenaga Ahli Yang Diperlukan



Untuk melaksanakan



Pekerjaan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Gedung



Diklat RS Grhasia Yogyakartaa, jenis keahlian kualifikasi dan jumlah tenaga ahli yang disebutkan KAK akan disediakan sebaik mungkin. Konsultan memberikan komposisi tim ahli yang telah berpengalaman luas di proyek-proyek baik proyek pemerintah maupun swasta, terutama ahli-ahli yang banyak terlibat dalam Pekerjaan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Gedung Diklat RS Grhasia Yogyakartaa. Rincian tenaga ahli ini dapat dilihat pada bab Tenaga Ahli dan Tanggung jawabnya. Untuk mendukung kerja tim ahli ini diperlukan tim pendukung yang dapat akomodatif terhadap berbagai tugas yang dibebankan. Oleh karena itu tim pendukung ini juga akan melibatkan tenaga - tenaga pendukung yang telah berpengalaman. A.9. Tanggapan Terhadap Lokasi Pekerjaan Konsultan telah mengetahui bahwa Kegiatan jasa konsultasi Pengawasan Pelaksanaan



Pembangunan Gedung Diklat RS Grhasia Yogyakarta Teknis sedang/berat Gedung Kantor (Perkantoran Pemerintah Daerah) Kabupaten Kulon Progo ini harus dilaksanakan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia tepatnya di Komplek Perkantoran Pemda Kulon Progo dengan mengenali karakteristik kawasan secara fisik dan ataupun secara non fisik sesuai dengan yang terdapat dalam KAK. A.10. Tanggapan Terhadap Keluaran Konsultan telah mengetahui keluaran pada tahap pelaksanaan pekerjaan



Pengawasan



Pelaksanaan Pembangunan Gedung Diklat RS Grhasia Yogyakarta yang harus dihasilkan sesuai dengan KAK.



Usulan Teknis Pengawasan Pembangunan Gedung Diklat RS. Jiwa Grhasia Yogyakarta



A.11. Tanggapan Terhadap Laporan Konsultan telah mengetahui jenis – jenis laporan yang harus dihasilkan selama pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Gedung Diklat RS Grhasia



Yogyakarta sesuai dengan KAK.



Usulan Teknis Pengawasan Pembangunan Gedung Diklat RS. Jiwa Grhasia Yogyakarta



B. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL / FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK



Tanggapan perihal penyediaan peralatan/ material/ personil/ fasilitas pendukung oleh PPK meliputi: 1. Konsultan memahami maksud KAK sebagai arahan dalam mewujudkan pengawasan pembangunan



berdasarkan



sasaran



kegiatan



yang



harus



dipenuhi



sehingga



mendapatkan hasil ekonomis, berkualitas dan berfungsi secara optimal 2. Penyediaan peralatan maupun material oleh PPK yang masuk dalam usulan biaya dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan pengawasani sudah sesuai dengan kebutuhan seperti untuk penyelesaian administrasi dan teknis di lapangan 3. Jumlah Personil maupun disiplin ilmu untuk tenaga ahli dan tenaga pendukung sudah sesuai dengan kebutuhan personil pengawasan 4. Data dan fasilitas penunjang sudah bisa dijadikan modal untuk melaksanakan kegiatan pengawasan kesehatan



kerja



(K3)



dari aspek yang



biaya, mutu, waktu dan keselamatan dan



dilakukan



personil



konsultan



mengevaluasi pekerjaan yang dilakukan oleh pemborong 5. Pelaporan sudah sesuai dengan keluaran yang tepat sasaran



pengawas



dalam



Usulan Teknis Pengawasan Pembangunan Gedung Diklat RS. Jiwa Grhasia Yogyakarta



1. UMUM Metodologi



pelaksanaan



layanan



Jasa



Konsultansi



Pekerjaan



Pengawasan Pelaksanaan



Pembangunan Gedung Diklat RS Grhasia Yogyakartaa, mengacu pada pemahaman dan apresiasi konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) untuk paket pekerjaan tersebut di atas. Orientasi pokok dalam penyusunan metodologi ini adalah tercapainya maksud dan tujuan dari pelaksanaan pekerjaan pengawasan dalam pengendalian dan pengawasan teknik bangunan gedung secara memuaskan. Metodologi ini disusun berdasarkan beberapa pendekatan yaitu pendekatan umum, pendekatan teknis dan administrasi serta pendekatan professional. Pendekatan-pendekatan tersebut akan menjadi kerangka dasar dari penyusunan program kerja secara terperinci khususnya yang berhubungan dengan teknik pelaksanaan Pengawasan pekerjaan di lapangan. 2. KOORDINASI DENGAN INSTANSI TERKAIT Koordinasi dengan instansi terkait atau lembaga yang terkait di semua tingkatan merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, agar implementasi dan pelaksanaan pekerjaan Pengawasan di lapangan dapat berjalan secara lancar tanpa ada benturan dan kesalah pahaman yang diakibatkan kurangnya koordinasi dan informasi dari pihak - pihak yang terkait. Pihak - pihak yang terkait yang dimaksud bukan hanya dari pihak Proyek, namun juga instansi instansi terkait lainnya. Prasarana sebelum pelaksanaan pekerjaan Pengawasan dilaksanakan perlu adanya koordinasi dan pemberian informasi baik secara formal maupun secara non formal. Hal ini perlu ditekankan khususnya kepada personil - personil yang akan melakukan pengendalian dan pengawasan langsung pada setiap harinya di lapangan. Agar pelaksanaan kerja dapat berjalan lancar sesuai dengan harapan, konsultan Pengawas akan membina dan menjalin kerjasama yang baik dengan Konsultan lain di lingkungan Kampus STMM



“MMTC” Yogyakarta serta dengan instansi - instansi pemerintah yang terkait.



Usulan Teknis Pengawasan Pembangunan Gedung Diklat RS. Jiwa Grhasia Yogyakarta



3. PENDEKATAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI Pendekatan teknis dan administrasi yang dimaksud adalah pendekatan terhadap semua aspek teknis dan administrasi yang akan dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan Pengawasan di lapangan. Pendekatan ini akan menunjukkan pemahaman konsultan mengenai aspek teknis dan administrasi yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan Pengawasan di lapangan. a. Pendekatan Secara Teknis Prinsip-prinsip keteknikan yang akan diaplikasikan dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan ini adalah pedoman - pedoman teknik yang biasa dipakai di lingkungan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah. Pedoman yang dimaksud adalah semua produk yang diterbitkan oleh Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah yang relevan dengan item pekerjaan - pekerjaan yang akan dilaksanakan di lapangan yang tentunya akan mengacu pada dokumen kontrak termasuk pada lingkup pekerjaan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Gedung Diklat RS



Grhasia Yogyakarta . Prinsip keteknikan dalam hal pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang akan diaplikasikan, pada dasarnya merupakan alat Bantu agar pengelolaan pembangunan dapat menghasilkan out – put seperti yang diharapkan. Alat Bantu tersebut adalah sarana dan bukan tujuan yang akan dicapai, dan hasil pelaksanaan prinsip prinsip tersebut sangat tergantung kepada komitmen para pelaksana di lapangan untuk melaksanakannya. Ukuran dasar keberhasilan suatu rehabilitasi adalah menyangkut mutu, sehingga aplikasi keteknikan dapat dikatakan sebagai “Quality Assurance“ bahwa sarana dan prasarana yang dibangun akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sesuai dengan fungsinya dan dalam waktu pemanfaatan yang sesuai dengan umur rencana. b. Pendekatan Administrasi Administrasi pelaksanaan pekerjaan Pengawasan merupakan bagian penting yang tidak boleh diabaikan. Bagian ini merupakan catatan penting mengenai jalannya pelaksanaan program, mulai dari tahap awal pengendalian dan pengawasan pekerjaan, sampai dengan masa pemeliharaan pekerjaan. Administrasi pelaksanaan program secara umum terdiri dari administrasi teknik, keuangan dan pelaporan. Dalam pelaksanaan di lapangan konsultan akan menerapkan prinsip -prinsip administrasi sebagai berikut : 



Menggunakan format - format standar yang sudah ada dan sudah biasa dipakai di lingkungan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah







Menggunakan format sederhana namun informatif (semua informasi penting yang dibutuhkan dapat tercatat), sehingga mudah dipahami oleh para pelaksana di lapangan maupun oleh penerima laporan.



Usulan Teknis Pengawasan Pembangunan Gedung Diklat RS. Jiwa Grhasia Yogyakarta







Sistem pelaporan yang jelas dan berjenjang serta tidak “overlapping “



4. PENDEKATAN PROFESSIONAL



Secara umum tugas konsultan Pekerjaan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Gedung Diklat RS Grhasia Yogyakarta dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu : 1. Tugas - tugas yang bersifat “ Assistance Concept “ Dalam hal ini konsultan Pengawas bertindak sebagai pemberi saran dan bantuan teknis, administrasi



dan



manajerial



kepada



Pejabat



Pembuat



Komitmen



yaitu



Pekerjaan



Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Gedung Diklat RS Grhasia Yogyakartaa. Dalam konsep ini konsultan tidak berwenang memutuskan suatu kebijakan atau suatu langkah konkret, karena hal tersebut menjadi tugas dan tanggung jawab dari instansi terkait. 2. Tugas - tugas yang bersifat “ Task Concept ” Dalam hal ini konsultan bertindak untuk melaksanakan suatu kegiatan, baik lingkup organisasi konsultan sendiri, maupun dalam lingkup secara keseluruhan. Dalam konsep ini konsultan berwenang mengambil keputusan dan menentukan kebijakan dimana keputusan yang diambil oleh konsultan bersifat mengikat terhadap pihak lain yang terkait (misal : kontraktor). Konsultan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua implikasi yang mungkin terjadi sebagai akibat dari keputusan yang diambil. Dalam Pendekatan Profesional perlu kiranya ditekankan mengenai Prinsip dasar yang harus dipahami dalam pelaksanaan pekerjaan Pengawasan, yang meliputi hal - hal sebagai berikut : a. Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan Konsultan akan melakukan kegiatan pengendalian dalam lingkup kerja secara cepat, tepat, praktis dan efisien. Kegiatan pengendalian ini meliputi sasaran, target dan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. b. Pengaturan Tata Kerja Personil Konsultan akan membentuk suatu organisasi intern konsultan maupun pembentukan organisasi proyek secara keseluruhan agar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Pengaturan tata kerja atau organisasi yang kurang baik akan menyebabkan kegiatan berjalan tanpa arah dan terget. c. Pemeriksaan Kegiatan Kerja Pemeriksaan kegiatan kerja akan dilakukan dengan memeriksa :  Penetapan langkah (apa, dimana, dan bagaimana ?)  Pengaturan waktu (kapan ?)  Penugasan (siapa ?)



Usulan Teknis Pengawasan Pembangunan Gedung Diklat RS. Jiwa Grhasia Yogyakarta



 Tahap lanjutan (atau penyelesaian dengan segera). 5.



METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN



Metodologi pelaksanaan pekerjaan yang diajukan ini merupakan penjabaran secara lebih konkrit terhadap bidang kerja jasa konsultansi Pengawas. Metode ini meliputi pembahasan



mengenai



prosedur



umum



Pekerjaan



Pengawasan



Pelaksanaan



Pembangunan Gedung Diklat RS Grhasia Yogyakarta secara keseluruhan, maupun prosedur pelaksanaan kegiatan dari bagian - bagian pekerjaan, termasuk didalamnya uraian sistem informasi dan pelaporan yang akan dilaksanakan. a. Pengetahuan Tentang Dokumen Kontrak Dalam setiap kegiatan proyek perlu direncanakan dan dilaksanakan dengan sistem pengawasan/pengendalian yang teratur, agar hasil akhir yang dicapai dapat memuaskan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas dari proyek itu dan memenuhi sasaran dan persyaratan yang telah ditetapkan.



Pada umumnya dan sudah menjadi suatu keharusan



sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai antara pemilik proyek dengan pelaksana pekerjaan perlu dibuat suatu Dokumen Kontrak Kerja, dokumen kontrak ini merupakan acuan dan pedoman untuk melaksanakan pekerjaan di lapangan. Dengan demikian perlu kiranya personil - personil Pengawasan menguasai hal - hal yang berhubungan dengan manajemen proyek, yang salah satu diantaranya adalah penguasaan Dokumen Kontrak tersebut. Dokumen Kontrak Fisik merupakan dokumen yang harus dikuasai oleh personil konsultan Pengawas. Biasanya dokumen kontrak berisi :  Instruksi Kepada Peserta Pelelangan  Syarat - syarat Umum  Spesifikasi Teknik  Gambar Rencana Proyek  Surat Penawaran Kontraktor beserta lampiran - lampirannya.  Addendum Kontrak, jika ada. Di dalam pengendalian dan pengawasan di lapangan nantinya Konsultan Pengawas akan selalu berpedoman pada Dokumen Kontrak yang telah dibuat dan disepakati antara Kuasa Pengguna Anggaran, dengan pihak - pihak yang terkait, kecuali kalau ada perintah perubahan (Contract Change Order) atau Addendum yang dikeluarkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran.



Usulan Teknis Pengawasan Pembangunan Gedung Diklat RS. Jiwa Grhasia Yogyakarta



b. Program Pengendalian dan pengawasan pekerjaan Program Pengendalian dan Pengawasan dalam Pengawasan harus dilaksanakan secara ketat dan terus - menerus sepanjang waktu kontrak, dimana masing - masing periode mempunyai tahapan/langkah sendiri - sendiri dan berkesinambungan antara kegiatan yang satu dengan kegiatan yang lainnya. Konsultan diwajibkan untuk kerja penuh waktu dalam pemberian saran kepada Kuasa Pengguna Anggaran pada Pekerjaan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Gedung



Diklat RS Grhasia Yogyakarta yang masuk dalam paket pekerjaan proyek dan pelaksanaan kontrak - kontrak. Konsultan akan menentukan dengan jelas dan spesifik, luas dan dalam cakupan kerja Pengawasan dalam penugasan ini, dan akan mengkonfirmasikan tingkat pelayanan dan/atau masukan dari staf yang disyaratkan untuk kepastian cukupnya pengawasan dan pemeriksaan. a) Masa Mobilisasi Pada periode Mobilisasi ini disamping Konsultan akan melakukan mobilisasi personil personilnya yang akan terlibat dalam pekerjaan Pengawasan, Konsultan juga sudah harus mulai mengadakan checking, pengendalian dan pengawasan terhadap :  Schedule mobilisasi Kontraktor.  Realisasi Mobilisasi Peralatan, Personil serta Kantor (direksi–keet) Kontraktor.  Realisasi pemenuhan spesifikasi atas fasilitas untuk Team Supervisi (jika ada).  Schedule Pekerjaan yang diajukan Kontraktor, diarahkan agar efektif, dituangkan dalam Kurva S, sehingga Konsultan akan mudah mengawasi atas kemajuan pekerjaan Kontraktor.  Review terhadap design yang ada, serta alternatif design bila dipandang perlu.  Pembuatan Shop Drawing (terutama penampang memanjang dan melintang dulu).  Mulai meneliti bahan - bahan yang akan dipakai, menurut spesifikasi yang ada.  Penyiapan blangko - blangko (form) yang akan dipergunakan selama masa kontrak, termasuk diantaranya blanko pengujian, blangko perhitungan volume, blangko laporan, serta blangko sertifikat bulanan (MC) atau sertifikat eskalasi bulanan (Price Escalation Certificate) jika ada. Dalam masa mobilisasi inilah Konsultan Pengawas



benar - benar harus dapat



mengarahkan dan memberi bimbingan kepada kontraktor agar semuanya dapat selesai dalam jangka waktu mobilisasi tersebut.



Usulan Teknis Pengawasan Pembangunan Gedung Diklat RS. Jiwa Grhasia Yogyakarta



Penekanan dalam pembuatan schedule pekerjaan yang diajukan Kontraktor, harus diteliti betul serta diperiksa kemungkinan - kemungkinan dalam penerapan urutan pekerjaan apakah sudah sesuai dengan tahapan serta sesuai dengan kondisi dan keadaan di lapangan. Yang jelas di dalam pembuatan schedule ini harus memperhatikan "hari efektif " yang ada didalam jangka waktu pelaksanaan serta harus mengingat batas waktu yang harus diselesaikan. b) Masa Pelaksanaan Pekerjaan Fisik Pada masa pelaksanaan pekerjaan fisik ada beberapa pokok pengendalian dan pengawasan yang dapat dibagi dalam kategori sebagai berikut : A. Pengendalian dan Pengawasan Kualitas (Mutu) Pekerjaan : Dalam pengendalian dan pengawasan kualitas ini Konsultan harus benar - benar ketat, mengingat bahwa intensitas penyimpangan dalam hal mutu di pandang saat ini masih cukup tinggi. Pengendalian mutu yang dimaksud adalah untuk mendapatkan hasil pelaksanaan pekerjaan fisik yang awet, tahan lama dan dapat dipergunakan/dimanfaatkan oleh masyarakat sesuai dengan usia/umur pelayanan. Pencapaian mutu hasil pelaksanaan yang optimal akan ditempuh melalui pengendalian mutu bahan/material dan metode/cara pelaksanaan pekerjaan. Kegiatan pengendalian mutu direalisasikan melalui kegiatan “kontrol kualitas“, sesuai dengan setiap tahapan dalam pelaksanaan pekerjaan. Hal - hal



yang perlu dicermati terutama adalah kualitas pada pekerjaan



utama. Agar diperoleh kualitas yang baik, perlu adanya cheking bahan/material, dalam hal ini kontraktor mengajukan contoh bahan dengan "request sheet" yang memuat asal bahan, komposisi bahan, hasil test mutu, ukuran type, spesifikasi, sertifikat dan sifat - sifatnya. Dari hasil penelitian bahan, konsultan supervisi membuat rekomendasi atas bahan - bahan yang dipakai harus sesuai contoh yang disetujui, dan bahan yang tidak sesuai dengan ketentuan akan ditolak oleh Konsultan Pengawas, bahan yang ditolak harus dikeluarkan dari lokasi proyek. Inspeksi secara terus menerus merupakan salah satu alat dari pengendalian kualitas, disamping dokumentasi. Serta memberikan pengarahan pada para pekerja agar sesuai dengan rencana dan spesifikasi, sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penyimpangan.



Usulan Teknis Pengawasan Pembangunan Gedung Diklat RS. Jiwa Grhasia Yogyakarta



B. Pengendalian dan Pengawasan Kuantitas : Dalam pengendalian dan pengawasan kuantitas pekerjaan ini tugas utama ada pada Surveyor dan Pengawas lapangan. Harus dipahami betul masalah aturan dan cara pembayaran yang ada di dalam Spesifikasi, mana yang dapat dibayar dan mana yang tidak dan harus mengacu pada dokumen kontrak dan Addendum kontrak (bila ada). C. Pengendalian Biaya/Anggaran : Pengendalian Biaya/Anggaran yang ada sangat erat hubungannya dengan pengendalian kwantitas. Karena pada umumnya kontrak - kontrak sekarang menggunakan sistem Harga Satuan, maka pengendalian kwantitas juga akan merupakan pengendalian anggaran. D. Pengendalian Waktu Pengendalian



pelaksanaan



pekerjaan



dilakukan



untuk



menjamin



agar



pelaksanaan pekerjaan dapat selesai sesuai dengan waktu yang direncanakan. Dengan demikian pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan harus selalu terkontrol. Pengendalian waktu akan dilakukan melalui analisa terhadap performance pelaksanaan proyek, dimana untuk proyek ini dapat menggunakan indikator SPI (Schedule Performance Index) dan CPI (Cost Performance Index). SPI adalah perbandingan antara realisasi fisik yang telah dikerjakan dengan rencana (schedule) yang ada pada periode yang sama. Sedangkan CPI adalah perbandingan antara dana yang telah dibayarkan dengan dana/biaya yang tersedia (kontrak). Secara umum SPI dan CPI dapat diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) kriteria, yaitu : 



SPI / CPI =



1,



Proyek dikatakan tepat waktu.







SPI / CPI >



1,



Proyek dikatakan cepat







SPI / CPI