TELAAH JURNAL Mobilisasi Post Caesar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TELAAH JURNAL HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENYEMBUHAN LUKA POST OPERASI SEKSIO SESAREA DI RUANG RAWAT GABUNG KEBIDANAN RSUD H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI TAHUN 2012



A. Judul Jurnal Judul pada jurnal tersebut belum sesuai karena tersusun lebih dari 10 kata yaitu Hubungan mobilisasi dini dengan penyembuhan luka post operasi seksio sesarea di ruang rawat gabung kebidanan RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi tahun 2012



B. Penulis Cara penulisan nama penulis pada jurnal tersebut sesuai karena tidak mencantumkan gelar akademik. Penulis jurnal tersebut adalah Indarmien Netty.



C. Abstrak dan Kata Kunci 1. Masalah dalam jurnal ini adalah peningkatan persalinan seksio sesarea meningkatkan morbiditas pasca operasi 2. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan mobilisasi dini dengan penyembuhan luka post operasi seksio sesarea di ruang rawat gabung kebidanan RSUD H.Abdul Manap Kota Jambi Tahun 2012 3. Hasil penelitian didapatkan 33 responden (78,6%) melakukan mobilisasi dini dengan baik dan 9 responden (21,4%) yang melakukan mobilisasi dini dengan tidak baik. Untuk penyembuhan luka didapatkan 35 responden (83,3%) luka operasi seksio sesarea sembuh dengan normal dan 7 responden (16,7%) tidak sembuh dengan normal dan didapat p-value=0,028 yang berarti secara statistik menunjukan ada hubungan yang bermakna antar mobilisasi dini dengan penyembuhan luka post operasi seksio sesarea. 4. Kata kunci Cross Sectional, Operasi Seksio Sesarea.



D. Metode Dalam jurnal ini metode yang digunakan untuk penelitian adalah. 1. Jenis Penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan



2. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi yang dilakukan tanggal 31 Agustus - 4 Oktober 2012 dengan sampel sebanyak 42 responden. 3. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat.



E. Hasil Penelitian Hasil penelitian adalah dari 33 (78,6%) reponden yang melakukan mobilisasi dini dengan baik, 30 (90,9%) responden penyembuhan luka post operasi seksio sesarea berlangsung normal dan 3 (9,1%) responden luka operasi sembuh dengan tidak normal. Sedangkan dari 9 (21,4%) responden yang melakukan mobilisasi dini dengan tidak baik didapatkan 5 (55,6%) responden penyembuhan luka post operasi seksio sesarea dapat sembuh dengan normal dan 4 (44,4%) responden luka operasi sembuh dengan tidak normal. Berdasarkan uji statistik didapatkan pvalue= 0,028, yang berarti secara statistik menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara mobilisasi dini dengan penyembuhan luka post operasi seksio sesarea di ruang rawat gabung kebidanan RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi tahun 2012.



F. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di ruang rawat gabung kebidanan RSUD Haji Abdul Manap Kota Jambi dari 33 (78,6%) responden melakukan mobilisasi dini dengan baik didapat sebagian besar responden luka post operasi sembuh normal dan sebagian kecil responden luka operasi tidak sembuh normal. Sedangkan dari 9 (21,4%) responden yang melakukan mobilisasi dini dengan tidak baik didapat sebagian responden luka post operasi seksio sesarea sembuh normal dan sebagian kecil responden tidak sembuh normal. Mobilisasi dini sebagai suatu usaha untuk mempercepat penyembuhan dari suatu penyakit tertentu dengan kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidur dan membimbingnya selekas mungkin berjalan (Ambarwati, 2009:87). Menurut Kasdu (2003:70) salah satu keuntungan dari mobilisasi dini adalah mempercepat penyembuhan luka, dengan mobilisasi dapat memperlancar peredaran darah. Hal ini sesuai dengan pendapat Morison (2003:15) Luka dengan suplai darah yang buruk sembuh dengan lambat, jika faktor-faktor yang esensial untuk penyembuhan yang terdiri dari: oksigen, asam amino, vitamin dan mineral sangat



lambat mencapai luka karena lemahnya vaskularisasi maka penyembuhan luka tersebut akan terhambat meskipun pada pasien-pasien dengan nutrisi yang baik. Menurut Suriadi (2004:13) faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka diantaranya adalah usia, nutrisi, insufisiensi vascular, obat-obatan, suplai darah, infeksi, nekrosis, serta adanya benda asing pada luka. Hal ini sesuai dengan pendapat Boyle (2008:45) hal-hal yang mempengaruhi penyembuhan luka adalah: Perfusi jaringan dan oksigen, Merokok, Gangguan tidur, Stress, Kondisi medis dan pengobatan, Status nutrisi, Infeksi, Asuhan kurang optimal, serta Obesitas. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan responden yang melakukan mobilisasi dini dengan baik namun luka operasi sembuh dengan tidak normal, dan sebaliknya ada responden yang melakukan mobilisasi dini dengan tidak baik namun luka post operasinya dapat sembuh dengan normal, hal ini dapat disebabkan karena banyaknya faktor yang mempengaruhi terhadap penyembuhan luka yang tidak hanya terbatas dengan mobilisasi dini saja diantaranya umur responden, status nutrisi, upaya terhadap pencegahan infeksi serta asuhan pasca operasi. Selain hal tersebut di atas gaya hidup responden sebelum operasi juga dapat mempengaruhi penyembuhan luka, hal ini disebabkan apabila responden tersebut melakukan olahraga secara teratur sebelum operasi, maka responden ini cendrung memiliki sirkulasi darah yang baik yang mendukung proses penyembuhan luka. Status nutrisi ibu ketika hamil dan sebelum melahirkan terutama asupan ektra vitamin C dan Zink sangat penting bagi penyembuhan luka. Vitamin C yang terutama terdapat didalam sayur dan buah sangat berfungsi dalam mensintesis kolagen, sementara Zink sangat berpengaruh terhadap epitelisasi dan proliferasi fibroblast serta meningkatkan kerantanan terhadap infeksi. Asuhan yang optimal sangat diperlukan dalam upaya mendukung penyembuhan luka post operasi diantaranya perawatan luka untuk pencegahan infeksi, pemberian nutrisi dan cairan yang adekuat serta mobilisasi. Hasil uji statistik didapatkan p=0,028, dimana pvalue ini lebih kecil dari alpha yang berarti secara statistik menunjukan ada hubungan yang bermakna antara mobilisasi dini dengan penyembuhan luka post operasi seksio sesarea. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Marliza (2010) di RSU Raden Mattaher Jambi tentang hubungan mobilisasi terhadap penyembuhan luka post seksio sesarea yang berdasarkan hasil uji statistik didapatkan p-value= 0,010 yang



berarti terdapat hubungan yang bermakna antara mobilisasi dini dengan penyembuhan luka. Berdasarkan hal tersebut di atas penulis berpendapat, bahwa dengan mobilisasi dini menyebabkan peningkatan oksigenisasi didalam sel sehingga dapat membantu perbaikan sel-sel tubuh terutama proses penyembuhan luka dan dapat meningkatkan metabolisme, dimana dengan tidak melakukan mobilisasi dapat menyebabkan turunnya kecepatan metabolisme dalam tubuh dan menyebabkan berkurangnya energi dan suplai nutrisi untuk perbaikan sel-sel tubuh, sehingga dapat mempengaruhi proses perbaikan sel. Untuk itu perlu dilakukan mobilisasi dini sebagai suatu usaha mempercepat penyembuhan luka post operasi seksio sesarea.



G. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan data dan hasil penelitian tentang hubungan mobilisasi dini dengan penyembuhan luka post operasi seksio sesarea di ruang rawat gabung kebidanan RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi Tahun 2012, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Sebagian besar responden telah melakukan mobilisasi dini dengan baik 2. Sebagian besar responden penyembuhan luka post operasi seksio sesarea sembuh normal 3. Ada hubungan yang bermakna antara mobilisasi dini dengan penyembuhan luka post operasi seksio sesarea. Dalam jurnal ini tidak terdapat saran. H. Daftar Rujukan Dalam jurnal ini menyertakan daftar rujukan yaitu. Ambarwati, Eny Retna, 2009 KDPK kebidanan teori dan aplikasi, Nuha medika. Jogjakarta: viii + 256 hlm Baston, Helen, 2011 Midwifery Essentials: Postnatal. Penerbit EGC. Jakarta: x + 161 hlm. Boyle, Maureen, 2008 Seri praktek kebidanan pemulihan luka. Penerbit EGC. Jakarta: vi + 169 hlm. Budiman, 2011. Penelitian Kesehatan. Penerbit Refika Aditama. Bandung: xi + 178 hlm Cunningham, F. Gary, et al, 2006 Obstertri Williams edisi 21. Penerbit EGC. Ed. 21. Jakarta: x + 904 hlm



Dewi Lia Nanny Vivian, 2011 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Penerbit Salemba Medika. Jakarta: viii + 198 hlm Fraser M Diane dan Cooper A Margaret, 2009 Myles buku ajar bidan edisi 14. Penerbit EGC. Ed. 14. Jakarta: xv + 1055 hlm Gant, Norman f, 2010 Dasar-Dasar Ginekologi & Obstetric. EGC. Jakarta: x + 564 hlm JNPK-KR, 2008. Paket pelatihan pelayanan obstetric dan neonatal emergensi komprehensif (PONEK) asuhan obstetric esensial. Penerbit JNPKKR. Jakarta: vii + 376 hlm Kasdu Dini, 2003. Operasi Caesar masalah dan solusinya. Penerbit Puspa Swara. Jakarta: iv + 116 hlm Kozier, 2010. Fundamental keperawatan, Konsep, proses dan prakt. Penerbit EGC. Ed. 7. Jakarta: xix + 1147 hlm Laporan Bulanan Dan Tahunan RSUD HAM Kota Jambi Tahun 2011. Mochtar, Rustam, 2010 Synopsis obstetric, obstetric operatif obstertri social. Penerbit EGC. Ed. 2. Jakarta: vii + 346 hlm Moya, J. Morison, 2003. Manajemen Luka. Penerbit EGC. Jakarta: xv + 285 hlm Marliza, Elifia, 2010 Hubungan Mobilisasi Dini dan haemoglobin terhadap Penyembuhan Luka Post Sectio Caesarea di Ruang kebidanan RSUD Raden Mattaher Jambi. Akademi kebidanan Prima. Jambi: viii + 41 hlm Sastroasmoro, Sudigdo, 2011 Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Sagung Seto. Jakarta : x+281 hlm Saifuddin, Abdul Bari, 2001 Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Ed. 1. cet. 2. Jakarta: xxiv + 608 hlm Saifuddin, Abdul Bari, 2002 Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Ed.1. Cet.2. Jakarta: xxiv + 346 hlm Setiawan, Ari dan Saryono, 2010 Metodologi Penelitian Kebidanan D III, D IV, S1 dan S2. Penerbit Nuha Medika Cet. 1. Jogjakarta:viii + 236 hlm Suriadi , 2004 Perawatan Luka. Penerbit Sagung Seto. Jakarta: ix + 187 hlm