Teori Karir Trait and Factor [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TEORI KARIR TRAIT AND FACTOR Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling Karir DOSEN PENGAMPU : 1. Elia Firda Mufidah, S.Pd., M.Pd 2. Dr. Jahju Hartanti, M.Psi



KELOMPOK 1 : 1. Salsa Abdillah A.P



(195000001)



2. Candra Auliana



(195000007)



3. Ervinda Rosana M.



(195000017)



4. Puji Ning Tyas



(195000022)



5. Elly Dwi Putri Utari



(195000025)



6. Bella Marddhani



(195000037)



PRODI PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS PEDAGOGIK DAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA TAHUN AJARAN 2021



KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan hidayah-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah “BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR” dalam “Trait and Factor”sholawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada nabi Muhammad SAW. Penulisan Makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Bimbingan Karir. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini kami memberikan rasa terima kasih kepada: 1.



Allah SWT.



2.



Dosen pengampuh mata kuliah Bimbingan dan Konseling Karir Bu Elia Firda Mufidah, S.Pd., M.Pd., Dr. Jahju Hartanti, M.Psi



3.



Rekan-rekan dan semua pihak yang secara langsung atau tidak langsung memberikan bantuan kepada kami dalam menyelesaikan masalah ini. Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan –



kekurangan dari pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Waalaikumsalam Wr. Wb Surabaya, 30 September2021



Penulis



2



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................



i



DAFTAR ISI....................................................................................................



ii



BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................



1



A. Latar Belakang........................................................................................



1



B. Rumusan Masalah...................................................................................



1



C. Tujuan......................................................................................................



2



BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................



3



A. Pengertian Trait and Factor.....................................................................



3



B. Konsep dasar Trait and Factor................................................................



3



C. Tujuan Trait and Factor...........................................................................



4



D. Aplikasi Konseling Trait and Factor dalam Karir..................................



5



E. Klasifikasi Trait and Faktor ....................................................................



6



F. Proses Konseling Trait and Factor..........................................................



8



BAB 3 PENUTUP............................................................................................



12



A. Kesimpulan..............................................................................................



12



B. Saran........................................................................................................



12



DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................



13



3



4



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan karir seringkali menjadi permasalahan yang sulit untuk dipecahkan bagi sebagian orang. Karena berbagai faktor yang mendasari pemilihan karir, individu sangat mungkin mengalami perubahan minat karir. Salah satu dasar dalam pengambilan keputusan karir adalah teori Trait and Factor. Teori ini menggunakan penekatan pemahaman diri berdasarkan testing psikologi terkait pilihan pekerjaan. Winkel (2010) Mengatakan Istilah konseling Trait and Factor dapat dideskripsikan sebagai corak konseling yang menekankan pemahaman diri melalui testing psikologis dan penerapan pemahaman itu dalam memecahkan



beraneka



problem/masalah



yang



dihadapi,



terutama



yang



menyangkut pilihan program studi/bidang pekerjaan. Teori ini berpendapat bahwa perkembangan kepribadian manusia ditentukan oleh faktor bawaan maupun lingkungannya. Kepribadian yang dimaksud dalam trait fatctor teori adalah suatu ciri yang khas bagi seseorang dalam berpikir, berperasaan dan berperilaku seperti intelegensi, berperasaan dan perilaku agresif. Konseling trait and factor menekankan pemilihan karir individu berdasarkan hasil-hasil tes psikologi yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan atau kepribadian tertentu yang berkaitan dengan keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam suatu karir. Dalam Makalah ini akan dibahas lebih luas lagi bagaimana pandanga teori Trait and Factor dalam Bimbingan Konseling karir . B. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Trait and Factor ? 2. Apa Konsep dasar Trait and Factor dalam Karir? 3. Apa Tujuan Trait and Factor ? 4. Apa saja Aplikasi konseling Trait and Factor dalam Bk Karir? 5. Seperti apa Klasifikasi Trait and Factor yang diperlukan dalam Bk Karir ? 6. Bagaimana Proses Bk Karir dalam Trait and Factor ?



1



C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian Trait and Factor. 2. Untuk mengetahui konsep dasar dari Trait and Factor dalam Karir. 3. Untuk mengetahui tujuan Trait and Factor. 4. Untuk mengetahui Aplikasi konseling Trait and Factor dalam Karir. 5. Untuk mengetahui klasifikasi Trait and Factor yang diperlukan dalam Bk Karir. 6. Untuk mengetahui Proses konseling Trait and Factor.



2



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Trait and factor



Trait sendiri merujuk pada karakteristik individu yang dapat diukur melalui test. Sedangkan Factor merujuk pada karakteristik yang dibutuhkan untuk penampilan kerja yang sukses. Jadi istilah trait and factor merujuk pada penilaian karakteristik individu dan pekerjaan. Teori ini berpendapat bahwa perkembangan kepribadian manusia ditentukan oleh faktor bawaan maupun lingkungannya. Kepribadian yang dimaksud dalam trait fatctor teori adalah suatu ciri yang khas bagi seseorang dalam berpikir, berperasaan dan berperilaku seperti intelegensi, berperasaan dan perilaku agresif.



Konseling trait and factor menekankan



pemilihan karir individu berdasarkan hasil-hasil tes psikologi yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan atau kepribadian tertentu yang berkaitan dengan keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam suatu karir. Menurut Winkel (2010) Istilah konseling Trait and Factor dapat dideskripsikan sebagai corak konseling yang menekankan pemahaman diri melalui testing psikologis dan penerapan pemahaman itu dalam memecahkan beraneka problem/masalah yang dihadapi, terutama yang menyangkut pilihan program studi/bidang pekerjaan. Identifikasi kepribadian seseorang dapat dilihat melalu hasil yang didapatkan dari tes psikologis yang mengukur dimensi tertentu. Teori Trait and Factor memiliki pandangan bahwa sifat dan factor tertentu dapat mempengaruhi keberhasilan karir seseorang. Trait and factor ini dapat dilihat berdasarkan tes psikologi B.



Konsep dasar Trait and Factor dalam Karir



Psikologi diferensial berkaitan dengan pemeriksaan perbedaan individu dalam hal sifat dan faktor. Di Amerika Serikat, yang terkemuka pendukung pendekatan



3



ini adalah D.G. Patterson dan E.G. Williamson, keduanya dari Universitas Minnesota. Sementara Patterson bekerja di Ketenagakerjaan. Stabilization Research Institute, mengembangkan berbagai tes bakat untuk digunakan dalam bimbingan kejuruan, Williamson (1939) yang mempromosikan sifat tersebut dan teori faktor dan membantu membangun praktiknya yang tersebar luas. Teori ini didasarkan pada premis-premis berikut: 1. Individu diorganisasikan dalam pola kemampuan yang unik dan potensi (sifat). 2. Sifat-sifat ini berkorelasi dengan persyaratan pekerjaan yang berbeda. 3. Pengujian adalah cara terbaik untuk memprediksi kesuksesan pekerjaan di masa depan. 4. Setiap individu berusaha untuk mengidentifikasi ciri-ciri mereka sendiri untuk menemukan cara bekerja dan hidup yang akan memungkinkan mereka untuk menggunakan kemampuan mereka secara efektif. Konsep dari trait and factor dapat ditarik sebagai pendekatan yang menggunakan keyakinan bahwa sifat dan perilaku seseorang berdasar hasil tes psikologi dapat digunakan sebagai penentu pilihan karir. Kepribadian yang diukur hanya sebatas apa saja yang bisa diukur melalui alat tes psikologi hal ini dimaksudkan agar pilihan dari karir individu sesuai dengan kepribadian/sifat sehingga mencapai potensi terbaiknya. C. Tujuan Trait and Factor



Trait and Factor adalah orang yang memilih sebuah ocupation, bukan hanya job, akan menjadi pekerja bahagia dan lebih produktif [ CITATION Tho99 \l 1033 ]. Pendekatan Parson menggunakan pendekatan yang disebut konseling “trait and factor” atau “pencocokan orang terhadap pekerjaan” dan “pencocokan terhadap lingkungan. Pendekatan ini bertujuan mencocokkan individu dengan pekerjaan yang sesuai berdasar faktor dan keunikan yang dimiliki individu. Tujuan konseling Trait and Factor dijelaskan oleh Sayekti (2002) sebagai berikut:



4



1. Individu dibantu merasa lebih baik dengan menerima dirinya sendiri dan berpikir



lebih



jernih



dalam



memcahkan



masalah



dan



mengontrol



perkembangannya secara rasional. 2. Keseimbangan antara pengaktifan dan pemahaman sifat-sifat sehingga dapat bereaksi secara wajar dan stabil. 3. Sifat-sifat subjektif dan kesalahan dalam penilaian diri (konsep diri) diperbaiki dengan menggunakan metode atau cara ilmiah. Lebih lanjut menurut Riyadi (2010) konseling menggunakan pendekatan Trait and Factor dimaksudkan untuk: 1. Membantu individu mencapai perkembangan kesempurnaan berbagai aspek kehidupan manusia. 2. Membantu individu dalam memperoleh kemajuan memahami dan mengelola diri dengan cara membantunya menilai kekuatan dan kelamahan diri dalam kegiatan dengan perubahan kemajuan tujuan-tujuan hidup dan karir. 3. Membantu individu untuk memperbaiki kekurangan, tidakmampuan, dan keterbatasan diri serta membantu pertumbuhan dan integrasi kepribadian. 4. Mengubah sifat-sifat subyektif dan kesalahan dalam penilaian diri dengan mengggunakan metode ilmiah. D. Aplikasi Konseling Trait and Factor dalam Karir



Trait and factor (sifat dan faktor) merupakan satu dari keseluruhan orientasi dalam proses psikologi vokasional untuk menggambarkan dan menjelaskan pembuatan keputusan karir berdasarkan kesesuaian individu dengan pekerjaan. Trait merupakan suatu ciri yang khas bagi seseorang dalam berpikir, berperasaan, dan berperilaku, seperti inteligensi (berpikir), iba hati (berperasaan), dan agresif (berperilaku). Ciri-ciri itu dianggap sebagai suatu dimensi kepribadian, yang masing-masing membentuk suatu kontinum atau skala yang terentang dari sangat tinggi sampai sangat rendah. Ciri-ciri itu diandalkan dan dapat diketahui melalui berbagai tes psikologis. Ciri-ciri dasar yang mereka temukan disebut factor. Teori Trait-Factor adalah pandangan yang mengatakan bahwa kepribadian seseorang dapat dilukiskan dengan mengidentifikasikan sejumlah ciri, sejauh tampak dari hasil testing, psikologis yang mengukur masing-masing dimensi



5



kepribadian itu. Konseling TraitFactor berpegang pada pandangan yang sama dan menggunakan alat tes psikologis untuk menganalisis atau mendiagnosis seseorang mengenai ciri-ciri atau dimensi/aspek kepribadian tertentu Menurut



parson



(1909)



model



konseling



trait



and



factor



lebih



menekankan pada tiga hal, meliputi : 1. Individu; pendekatan konseling ini harus memperhatikan karakteristik individu yang hendak dilayani, tentang bakat, minat, intellegensi dan faktor-faktor lain 2. Pekerjaan; pemahaman tentang dunia kerja yang harus didalami konselor sebagai pentransfer informasi jabatan 3. Hubungan



antar



keduanya;



konseling



ini



adalah



bagaimana



menghubungkan antara ciri individu dengan pekerjaan apa yang tepat bagi individu sesuai dengan bakat, minat dan intellegensinya Williamson



(1939b)



dalam



diagnosis



membaginya



kedalam



empat



kategori konseli diantaranya : 1. No choice (tidak ada pilihan), konseli tidak mampu menyebutkan bidang pekerjaan yang akan dipilihnya 2. Uncertain choice (ketidakpastian pilihan), konseli yang ragu atas pilihan karir yang telah ada di pikirannya 3. Unwise choice (pilihan tidak bijaksana), konseli memilih karir yang tidak



sesuai dengan bakat dan minatnya 4. Discrepancy between interest and aptitudes (ketidak sesuaian anatara minat dan bakat) konseli yang memiliki bidang pekerjaan yang diminatitidak sesuai dengan bakat konseli, pekerjaan yang diminati tidak sesuai dengan tingkat kemampuan konseli, bakat dan minat cocok, tetapi tidak sesuai dengan pekerjaan yang dipilih. E. Klasifikasi Trait and Factor Williamson memberikan penekanan besar pada individu sebagai makhluk rasional yang, setelah memiliki informasi yang memadai tentang diri mereka sendiri,



kemudian



mampu



membuat



pilihan



yang



bijaksana.



Konselor



6



menggunakan pilihan tes dan perangkat lain untuk membantu klien menempatkan bakat, minat, dan kepribadiannya ke dalam semacam konteks pekerjaan. Alec Rodger (1952) mengembangkan kerangka kerja sifat dan faktor, rencana tujuh poin, yang diadopsi secara luas di Inggris. Rencana tersebut menyatakan bahwa mereka yang terlibat dalam bimbingan kejuruan perlu menyusun profil informasi untuk setiap individu berdasarkan tujuh bidang berikut: 1. Kesehatan fisik rias, fisik, penampilan, bantalan & ucapan 2. Pencapaian pendidikan, kualifikasi, pengalaman 3. Kecerdasan umum, intelektual fundamental kapasitas 4. Bakat khusus mekanik, ketangkasan manual, literasi komputer, dll 5. Minat intelektual, praktis – konstruksional, fisik aktif, sosial, artistik 6. Penerimaan disposisi, pengaruh atas lainnya, kemantapan, ketergantungan, kemandirian 7. Keadaan keadaan rumah tangga, pekerjaan keluarga Rencana tujuh poin ini memerlukan pemeriksaan lebih dekat karena mengabadikan banyak teori sifat dan faktor dan telah memainkan peran penting dalam praktik bimbingan kejuruan di negara ini. Rodger mengajukan dua pertanyaan tentang riasan fisik. Pertama, apakah orang yang diwawancarai memiliki cacat kesehatan atau fisik yang mungkin penting dalam pekerjaan? Kedua, betapa menyenangkannya. apakah penampilannya, sikapnya, dan ucapannya? Pencapaian berhubungan dengan prestasi pendidikan dan yang di luar pengertian ruang kelas yang sempit. Informasi ini dapat diperoleh dari orang yang diwawancarai. Rodger juga memasukkan pelatihan dan pengalaman kerja bagi mereka yang sudah bekerja. Kecerdasan umum berarti intelektual umum. kapasitas dan Rodger menganjurkan penggunaan tes untuk menetapkan ini, sementara menggunakan wawancara untuk mengeksplorasi seberapa jauh kecerdasan ini biasanya digunakan. Spesial Bakat meliputi ketangkasan mekanik/manual, fasilitas dalam menggunakan kata-kata atau gambar, bakat menggambar atau musik. Tes dapat digunakan untuk mengukur beberapa bakatbakat ini, meskipun Rodger memperingatkan terhadap terlalu banyak signifikansi pekerjaan yang melekat pada bakat khusus ini. Kecerdasan umum lebih penting.



7



Sejauh mana minat klien intelektual, praktis/konstruktif, aktif secara fisik, sosial atau artistic. Rodger mengatakan bahwa minat harus diperlakukan dengan hati-hati karena mungkin berumur pendek dan tidak berdasar, dan mungkin tidak berhubungan dengan pencapaian yang sebenarnya. Memang, dia bertanya apakah dorongan seperti berbuat baik atau menghasilkan uang lebih relevan tetapi menyimpulkan bahwa ada lima klasifikasi pekerjaan: 1. Mereka yang memiliki proses intelektual, misalnya pekerjaan juru tulis 2. Yang sebagian besar bersifat praktis/konstruktif, misalnya rekayasa 3. Orang-orang dari tipe yang terutama aktif secara fisik, misalnya pertanian 4. Yang pada dasarnya melibatkan beberapa hubungan dengan orang lain, misalnya penjualan 5. Dari jenis terutama artistik. F. Proses Konseling Trait and Factor Lutfi Fauzan  (2004:92) Konseling Trait and Factor memiliki enam tahap dalam prosesnya, yaitu: analisis, sistesis, diagnosis, prognosis, konseling (treatment) dan tindak lanjut ( follow-up ). 1. Analisis Analisis merupakan langkah mengumpulkan informasi yang diperoleh tentang diri klien beserta latar belakangnya. Data yang dikumpulkan mencakup segala aspek kepribadian yang dimiliki klien, seperti kemampuan, minat, motif, kesehatan fisik, dan karakteristik lain yang dapat mempermudah atau mempersulit penyesuaian diri klien pada umumnya. Data yang dikumpulkan diklasifikasikan menjadi dua yaitu: a. Data Vertikal (mencakup diri klien) yang dapat dibagi lebih lanjut atas: 1) Data Fisik: kesehatan, ciri-ciri fisik, penampakan atau penampilan fisik dan lain sebagainya. 2) Data Psikis: bakat, minat, sikap, cita-cita, hobi, kebiasaan dan lain sebagainya. b. Data Horizontal (berkenaan dengan lingkungan klien yang berpengaruh terhadapnya): keluarga klien, hubungan dengan familinya, teman-temannya,



8



orang-orang terdekatnya, lingkungan tempat tinggalnya, sekolahnya dan lain sebagainya. 2. Sintesis Sintesis



adalah



usaha



merangkum,



mengolong-golongkan



dan



menghubungkan data yang telah terkumpul pada tahap analisis, yang disusun sedemikian sehingga dapat menunjukkan keseluruhan gambaran tentang diri klien. Dari hasil analisis dapat menunjukkan bakat klien, kelemahan serta kekuatan, penyesuaian diri maupun ketaksanggupan menyesuaikan diri. Rumusan diri klien dalam sistesis ini bersifat ringkas dan padat. Ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam merangkum data pada tahap sistesis tersebut: cara pertama dibuat oleh konselor, kedua dilakukan klien, ketiga adalah cara kolaborasi antara konselor dan klien. 3. Diagnosis Diagnosis merupakan tahap menginterpretasikan data dalam bentuk (dari sudut) problema yang ditunjukkan. Rumusan diagnosis dilakukan melalui proses pengambilan atau penarikan simpulan yang logis. Sesuai dengan Sayekti (2002:53) dalam tahap ini terdapat tiga kegiatan yang dilakukan, yaitu : a. Identifikasi masalah, yang bersifat deskriptif berdasar pada data yang diperoleh, dapat merumuskan dan menarik kesimpulan permasalahan klien. b. Menentukan sebab-sebab, mencangkup pencaharian hubungan antara masa lalu, masa kini atau masa depan yang dapat menerangkan sebab-sebab gejala. Konselor menggunakan intuisinya yang dicek oleh logika, oleh uji coba dari program kerja berdasarkan diagnosis sementara. c. Menentukan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Konselor bertanggung



jawab



dan



membantu



siswa



untuk



mencapai



tingkat



pengambilan tanggung jawab untuk dirinya sendiri, berarti ia mampu dan mengerti secara logis, tetapi juga secara emosional mau. Sebab mungkin saja secara logis mengerti, tetapi emosional belum mau menerima. 4. Prognosis Winkel (2010:412) prognosis atau perkiraan tentang perkembangan klien serta berbagai implikasi dari hasil diagnosis. Menurut Williamson prognosis ini



9



bersangkutan dengan upaya memprediksikan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi berdasarkan data yang ada sekarang. Misalnya: bila seorang klien (siswa di sekolah) berdasarkan data sekarang dia malas, maka kemungkinan nilainya akan rendah, kemungkinan nanti tidak dapat diterima dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru. 5. Konseling (Treatment) Dalam konseling, konselor membantu klien untuk menemukan sumbersumber pada dirinya sendiri, sumber-sumber lembaga dalam masyarakat guna membantu klien dalam penyesuaian yang optimum sejauh dia bisa. Bantuan dalam konseling ini mencakup lima jenis bantuan yaitu: a. Hubungan konseling yang mengacu pada belajar yang terbimbing kearah pemahaman diri. b. Konseling jenis edukasi atau belajar kembali yang individu butuhkan sebagai alat untuk mencapai penyesuaian hidup dan tujuan personalnya. c. Konseling dalam bentuk bantuan yang dipersonalisasikan untuk klien dalam memahami dan trampil untuk mngaplikasikan pinsip dan teknik-teknik dalam kehidupan sehari-hari. d. Konseling yang mencakup bimbingan dan teknik yang mempunyai pengaruh teraputik atau kuratif. e. Konseling bentuk redukasi bagi diperolehnya kataris secara terapiutik. Sesuai dengan lima jenis konseling menurut Sayekti dalam buku “Berbagai Pendekatan Dalam Konseling” (2002:54), yaitu: a. Belajar terpimpin menuju pengertian diri. b. Mendidik kembali atau mengajar kembali sesuai dengan kebutuhan individu sebagai alat untuk mencapai tujuan kepribadiannya dan penyesuaian hidupnya. c. Bantuan pribadi dari Konselor supaya klien mengerti dan terampil dalam menerapkan prinsip dan teknik yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. d. Mencakup hubungan dan teknik yang bersifat menyembuhkan dan efektif e. Suatu bentuk mendidik kembali yang sifatnya sebagai katarsis atau penyaluran.



10



Konseling merupakan usaha dari konselor untuk membantu klien sehingga lebih siap untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan situasi penyesuaiannya, sebelum klien begitu jauh terlibat dalam konflik diri dan penilaiannya hingga membutuhkan terapi. 6. Tindak Lanjut (Follow Up) Tindak lanjut merujuk pada segala kegiatan membantu siswa setelah mereka memperoleh layanan konseling, tetapi kemudian menemui masalah-masalah baru atau munculnya masalah yang lampau. Tindak lanjut ini juga mencakup penentuan keefektifan konseling yang telah dilaksanakan, sehingga menjamin keberhasilan konseling. Teknik yang digunakan konselor harus disesuaikan dengan individualitas klien, mengingat bahwa tiap individu memiliki keunikan sifatnya, sehingga tak ada teknik yang baku yang berlaku untuk semua.



11



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Trait and factor merujuk pada penilaian karakteristik individu dan pekerjaan. Teori ini berpendapat bahwa perkembangan kepribadian manusia ditentukan oleh faktor bawaan maupun lingkungannya. Hal ini merujuk pada penilaian karakteristik individu dan pekerjaan. Teori ini berpendapat bahwa perkembangan kepribadian manusia ditentukan oleh faktor bawaan maupun lingkungannya. Trait and factor (sifat dan faktor) merupakan satu dari keseluruhan orientasi dalam proses psikologi vokasional untuk menggambarkan dan menjelaskan pembuatan keputusan karir berdasarkan kesesuaian individu dengan pekerjaan. Trait merupakan suatu ciri yang khas bagi seseorang dalam berpikir, berperasaan, dan berperilaku, seperti inteligensi (berpikir), iba hati (berperasaan), dan agresif (berperilaku). Penekanan besar pada individu sebagai makhluk rasional yang, setelah memiliki informasi yang memadai tentang diri mereka sendiri, kemudian mampu membuat pilihan yang bijaksana. Konselor menggunakan pilihan tes dan perangkat lain untuk membantu klien menempatkan bakat, minat, dan kepribadiannya



ke



dalam



semacam



konteks



pekerjaan.



Konseling Trait and Factor memiliki enam tahap dalam prosesnya, yaitu: analisis, sistesis, diagnosis, prognosis, konseling (treatment) dan tindak lanjut ( follow-up ). B. Saran



12



Data tentang diri peserta didik merupakan bahan pertimbangan penting dalam merencanakan karir, asal data tidak dibatasi hanya pada data hasil pengujian psikologi. Demikian pula data tentang kualifikasi yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan suatu jabatan merupakan sebagian dari data lingkungan hidup yang harus dipertimbangkan. Maka dari itu teori trait and factor ini sangat penting untuk menentukan karir.



DAFTAR PUSTAKA Gibson, Robert L., dan Mitchell. 2011. Bimbingan dan Konseling Edisi 6. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Irman, Hadiarni dan. 2009. Konseling Karir. Batusangkar: STAIN Batusangkar. Kidd, Jennifer M. 1996. “The career counselling interview. In: Watts, A.G. and Law, B. and Killeen, J. and Kidd, Jennifer M. And Hawthorn, R.” Rethinking Careers Education and Guidance:Theory, Policy and Practice. London: Routledge. Fauzan, Lutfi dan Suliono. 1992. Konseling Individu Trait and Factor. Malang:DEPDIKBUD Gibson & Mitchell. 2011. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Gothard, Ruff



Bill. Melvyn.



Mignot, 2001.



Phil,



Careers



Offer



Guidance



in



Marcus Context.



and



California.



SagePublication.



13



14