14 0 371 KB
MAKALAH Keseimbangan Umum Dan Kesejahteraan Ekonomi
DOSEN PEMBIMBING : Syamsul Bakhtiar Ass , S.E,M.M DISUSUN OLEH : ANDI PUTRA WARDANA NIM : 2061201013 FAKULTAS EKONOMI BISNIS MANAJEMEN S1
DAFTAR ISI Halaman Lembar Judul Makalah Kata Pengantar ......................................................................................................................... i Daftar Isi ......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 1. Latar belakang ........................................................................................... 1 3. Maksud dan tujuan ..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3 1. Efisiensi Pertukaran ( Efficiency in Exchange )........................................... 4 2. Efisiensi Produksi ( Efficiency in Production ) ............................................. 9
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 24 1. Kesimpulan ............................................................................................. 25 2. Saran........................................................................................................25 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………..26
i
KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum Wr.Wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan menyelesaikan
rahmat
dan
makalah
hidayahnya
Ekonomi
Mikro
sehingga
saya
dapat
(Keseimbangan
Umum
DanKesejahteraan Ekonomi) dalam beberapa hari ini walaupun makalah yang saya buat masih jauh dari kesempurnaan tetapi kami berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan yang terbaik. Dalam hal ini saya berharap dengan adanya makalah yang kami buat dapat menambah ilmu dan bermanfaat bagi pembaca.Kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam penyusunan makalah. Sekian dan Terima Kasih. Wassalamu alaikum Wr.Wb.
ii
BAB 1 PENDAHULUAN a. Latar Belakang Untuk memahami interaksi antar pasar, ekonom menyusun model ekonomi keseimbangan umum ( general equilibrium model ). Dengan model ini dijelaskan proses tercapainya keseimbangan ( harga dan kuantitas ) diseluruh pasar ( industri ) secara simultan. Studi keseimbangan umum yang paling sederhana mengasumsikan bahwa dalam perekonomian hanya ada dua industri atau pelaku ekonomi. Dalam studi tingkat yang lebih tinggi, khususnya dengan penggunaan ekonomatrika dan komputer, dapat disusun asumsi- asumsi yang lebih mendekati realita.
b. Maksud dan Tujuan Untuk mengetahui dan
produsen
proses
bagaimana individu
( konsumen )
( perusahaan ) mencapai keseimbanagan dengan cara
mengefisiensikan penggunaan (alokasi ) sumber daya ekonomi, serta mekanisme pasar mampu menjadi alat distribusi kesejahteraan melalui mekanisme
pertukaran.
Lewat
pertukaran
tersebut
terjadi
distribusi
kekayaan dan atau pendapatan dengan pembayaran atas penggunaan faktor produksi dan atau pembelian barang dan jasa. Yang menjadi masalah adalah bahwa proses tercapainya keseimbangan tersebut diasumsikan berlangsung dalam satu pasar yang terisolasi dengan pasar lainnya. Padahal dalam kenyataannya tidak demikian. Keadaan di pasar yang satu mempengaruhi pasar lainnya. Jika perusahaan-perusahaan dari industri lain ( terutama yang mengalami kerugian ) untuk memasuk
1
BAB 2 PEMBAHASAN
Model keseimbangan umum yang paling sederhana digambarkan dalam diagram berikut : Diagram 13.1 Model keseimbangan umum ( simultan ) sederhana
(a) Industri garmen
(b) industri sepatu
Dalam perekonomian diasumsikan hanya ada dua industri, sebut saja industri pembuatan pakaian jadi ( garmen ) dan sepatu. Struktur pasar adalah persaingan sempurna. Keseimbangan awal masing-masing industri pada titik A ( Pg0 , Qg0 ) dan B ( Ps0 , Qs0 ) dimana setiap perusahaan dalam setiap industri hanya menikmati laba normal ( kurva AC = kurva permintaan
2
). Jika industri garmen menghadapi peningkatan permintaan ( kurva Dg0
Dg1 ), harga meningkat ke Pg1 ( dengan output Qg1 ) yang
menyebabkan perusahaan-perusahaan dalam industri garmen menikmati laba super normal. Sementara itu industri sepatu mengalami penurunan permintaan ( Ds0
Ds1 ), sehingga harga turun dari Ps0 ke Ps1. Perusahaan-
perusahaan dalam industri sepatu mengalami kerugian ekonomi. Hal ini ditambah dengan adanya laba super normal pada industri garmen, memotivasi perusahaan-perusahaan dalam industri sepatu meninggalkan industri tersebut dan memasuki industri garmen. Akibat nya penawaran di industri garmen meningkat ke Sg1 yang mengakibatkan harga turun kembali ke Pg0 dengan jumlah output Qg2. Perusahaan-perusahaan dalam industri garmen akhirnya hanya menikmati laba normal. Dalam industri sepatu, karena ada ( banyak ) perusahaan yang pergi, kapasitas produksi menurun. Akibatnya penawaran menurun ke Ss1 yang mendorong haraga naik kembali ke Ps0 dengan output Qs2. Perusahaanperusahaan yang masih bertahan dalam industri sepatu mengalami perbaikan, sehingga dapat kembali menikmati laba normal. Jika
3
kedua industri telah mencapai keseimbangan , perekonomian dikatakan telah berada dalam keseimbangan umum. Penjelasan diatas menunjukan bahwa dalam perekonomian dua pasar bila satu pasar mencapai keseimbangan , maka pasar yang satunya juga mencapai keseimbangan. Prinsip ini dapat digunakan dalam konteks yang lebih luas. Dalam suatu perekonomian yang terdiri dari n pasar, jika n-1 pasar berada dalam keseimbangan, maka pasar ke n akan mengalami keseimbangan. Pernyataan ini disebut sebagai hukum Walras ( Walras Law ). ❖ EFISIENSI PERTUKARAN ( AFFICIENCY IN EXCHANGE ) Perkonomian dikatakan efisien jika individu-individu dalam ( konsumen – produsen ) telah berada dalam kondisi
perekonomian keseimbanagan,
melalui
mekanisme
pertukaran.
Dengan
kata
lain
perekonomian telah berjalan efisien bila : a) Terjadi mekanisme pertukaran yang efisien ( effisiency in exchange ) b) Produksi berjalan efisien ( effisiency in production ) Model Pertukaran Edgeworth ( Edgeworth Box ) Menurut Alfred Pareto, alokasi sumber daya dikatakan efisien bila barang dan jasa yang tidak dapat direalokasikan ( reallcated ) antar konsumen tanpa membuat salah satu konsumen dirugikan ( tingkat kepuasan menurun ). Prinsip ini disebut prinsip Optimalisasi Pareto ( Pareto efficiency ).
4
Untuk dapat memahami pernyataan diatas, kita menyusun sebuah model ekonomi sederhana. Dalam perekonomian dirumuskan hanya terdapat dua individu, A dan B, dan juga dua barang, pakaian (X) dan makanan (Y). Pakaian dan makanan didistribusikan antara A dan B seperti yang digambarkan dalam diagram 13.2.a dandan 13.2.b, dimana A memiliki pakaian sebanyak Xa dan makanan sebanyak Ya. B memiliki pakaina sebanyak Xb dan makanan sebanyak Yb. Dari informasi tersebut dapat disusun kotak pertukaran Edgeworth ( Edgeworth Box), seperti pada diagram 13.2.c, dimana D merupakan titik kepemilikan awal ( initial andowmen ), titik dimulainya pertukaran antara A dan B.
5
Diagram 13.2 Konsturksi kotak
Pertukaran Edgeworth ( Edgeworth Box )
(c)Pakaian dan
makanan
milik
6
Dengan kotak Edworth kita dapat menganalisis proses pertukaran antar individu dalam perekonomian sampai mereka mencapai kondisi efisien. Titik D dalam diagram 13.3 menunjukan kepemilikan awal ( initial endowmen ) A dan B. Preferensi A digambarkan dengan kurva indeferensi A1, sedangkan preferensi B, kurva indiferens B1. Dengan slove masing-masing kurva indiferensi terlihat perbedaan MRSyx ( berapa jumlah Y yang harus dikorbankan untuk memperoleh tambahan konsumsi 1 unit X ) yang memungkinkan terjadi pertukaran. Tujuan pertukaran dalah meningkatkan kepuasan masing-masing individu. Secara grafis hal itu ditunjukan dengan letak kurva indiferensi A, dimana A1