Modul Ajar Ipas Perilaku Ekonomi Dan Kesejahteraan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL (IPAS) 1. INFORMASI UMUM A. Bidentitas Modul 1. Nama Penyusun : Rizqi Noviyanto, S.Pd 2. Institusi : SMK Islam Tepadu Roudhotul Mubtadiin Ulujami 3. Tahun : 2022 4. Jenjang : SMK 5. Kelas : X Semua Kompetensi 6. Alokasi Waktu : 42 x 45 menit B. Kompetensi Awal • Peserta didik merefleksikan konsep kelangkaan dalam kehidupan seharihari • Peserta didik mampu membedakan dengan jelas antara kebutuhan (needs) dan keinginan (wants). • Peserta didik mampu memahami abstraksi murni seperti filsafat dan konsep matematika ekonomi yang lebih tinggi • Peserta didik memahami bahwa berbagai potensi sember daya alam harus digunakan untuk kesejahteraan bersama. • Peserta didik memahami bahwa potensi sumber daya manusia digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan menyalurkannya dalam bentuk mata pencarian atau profesi tertentu • Peserta didik memahami transaksi ekonomi dan berbagai jenis praktiknya C. Profil Pelajar Pancasila Peserta didik mengembangkan kemampuan Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, Bernalar kritis, mandiri, kreatif, dan bergotong royong dalam menyelesaikan masalah D. Sarana dan Prasarana • Laptop, LCD • Buku ajar/sumber lain yang relevan termasuk internet E. Target Peserta Didik • Peserta didik mampu menyusun skala prioritas kebutuhan, mulai dari primer, sekunder, dan tersier • Peserta didik mampu memahami konsep menyimpan (savung) dalam terminologi tradisional dan modern. F. Model Pembelajaran Project Base Learning dengan pembelajaran daring 2. KOMPONEN ISI A. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu : 1. Mengetahui konsep ilmu ekonomi, kebutuhan manusia, dan kelangkaan sumber daya. (pertemuan 1)



2. Menjelaskan keterkaitan konsep ilmu ekonomi, kebutuhan manusia, dan kelangkaan sumber daya dengan perspektif holistik (pertemuan 2 dan 3) 3. Menerapkan konsep ekonomi yang telah dipelajari sebagai nilai-nilai di kehidupan sehari-hari (pertemuan 4) 4. Menganalisis berbagai fenomena ekonomi pada kehidupan sehari-hari (pertemuan 5) 5. Menyimpulkan berbagai kegiatan ekonomi yang terjadi di lingkungan sekitar (pertemuan 6) 6. Menyusun laporan penelitian sederhana dari materi yang telah dipelajari (pertemuan 7) B. Pemahaman Bermakna Manusia telah berkegiatan ekonomi semenjak mereka lahir hingga membentuk peradapan modern seperti sekarang. Manusia bertahan hidup dngan cara memenuhi kebutuhannya. Namun, kebutuhan manusia cenderung tidak terbatas sementara ketersediaan sumber daya yang dapat dimanfaatkan semakin langka. C. Pertanyaan Pemantik • Bagaimanakah manusia dapat terus memenuhi kebutuhannya jika sumber daya yang dapat dimanfaatkan semakn langka?\ D. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 Pendahuluan (15 menit) a. Peserta didik dan guru berdoa bersama untuk memulai pembelajaran b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. c. Peserta didik membuat kesepakatan dengan guru terkait aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan. d. Guru melakukan tes diagnostik untuk mengetahui kesiapan belajar peserta didik tentang konsep ilmu ekonomi, kebutuhan manusia, dan kelangkaan sumber daya. Kegiatan Inti ( 240 Menit) a. Pembelajaran inti mengikuti sintaks pembelajaran berikut: Langkah aktifitas Guru Aktifitas Siswa Pertanyaan Mendasar Guru memberikan • Berdikusi tentang pertanyaan pematik : pertanaan guru 1. Apakah manusia • Siswa bersama selalu berusaha guru membuat memenuhi kesepakatan untuk kebutuhannya setiap menentukan hari? projek yang tepat 2. Petani bekerja di berkaitan dengan sawah dan hasil diskusinya kebunnya, eternak merawat ternaknya setiap saat, orang tua bekerja setiap hari, mengapa



Mendsain Perencanaan



Menyusun Jadwal



Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Proyek



mereka melakukannya? Melakukan pendampingan dan pembibingan



Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek (tahapan-tahapan dan pengumpukan). Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan.



Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan proyek pemecahan masalah meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan. Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan bersama.



Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan, mendiskusikan masalah yang muncul selama penyelesaian proyek dengan guru. Guru memimpin diskusi Membahas Menguji Hasil tentang hasil permasalahan proyek pengambilan data pada yang telah dibuat dan proyek, memantau membuat laporan untuk keterlibatan peserta dipaparkan kepada didik, mengukur orang lain/kelompok ketercapaian standar. lain. Guru membimbing Setiap peserta didik Evaluasi Pengalaman proses pemaparan memaparkan laporan, Belajar proyek, menanggapi peserta didik yang lain hasil, selanjutnya guru memberikan dan peserta didik tanggapan, dan merefleksi/ kesimpulan. bersama guru menyimpulkan hasil proyek. b. Guru melalukan penguatan terkait hasil presenntasi dari peserta didik Penutup (15 Menit) a. Peserta didik mengajukan pertanyaan konfirmasi jika ada hal yang belum dipahami terkait materi yang dibahas b. Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan Pertemuan 2



Pendahuluan (15 menit) a. Peserta didik dan guru berdoa bersama untuk memulai pembelajaran b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. c. Peserta didik membuat kesepakatan dengan guru terkait aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan. 7. Guru melakukan tes diagnostik untuk mengetahui kesiapan belajar peserta didik tentang keterkaitan konsep ilmu ekonomi, kebutuhan manusia, dan kelangkaan sumber daya dengan perspektif holistik? Kegiatan Inti ( 240 Menit) a. Pembelajaran inti mengikuti sintaks pembelajaran berikut: Langkah aktifitas Guru Aktifitas Siswa Pertanyaan Mendasar Guru memberikan • Berdikusi tentang pertanyaan pematik : pertanaan guru 1. Sebutkan lima • Siswa bersama contoh kebutuhan dan guru membuat keinginan kalian sesuai kesepakatan untuk kondisi saat ini? menentukan 2. Urutkan kebutuhan projek yang tepat dan keinginan sesuai berkaitan dengan prioritas? hasil diskusinya Peserta didik Mendsain Melakukan berdiskusi menyusun Perencanaan pendampingan dan rencana pembuatan pembibingan proyek pemecahan masalah meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan. Peserta didik Menyusun Jadwal Guru dan peserta didik menyusun jadwal membuat kesepakatan penyelesaian proyek tentang jadwal dengan memperhatikan pembuatan proyek batas waktu yang telah (tahapan-tahapan dan ditentukan bersama. pengumpukan). Peserta didik Memonitor Keaktifan Guru memantau keaktifan peserta didik melakukan pembuatan dan Perkembangan selama melaksanakan proyek sesuai jadwal, Proyek proyek, memantau mencatat setiap realisasi perkembangan tahapan, dan membimbing jika mendiskusikan mengalami kesulitan. masalah yang muncul selama penyelesaian proyek dengan guru. Guru memimpin diskusi Membahas Menguji Hasil tentang hasil permasalahan proyek pengambilan data pada yang telah dibuat dan



Evaluasi Pengalaman Belajar



proyek, memantau keterlibatan peserta didik, mengukur ketercapaian standar. Guru membimbing proses pemaparan proyek, menanggapi hasil, selanjutnya guru dan peserta didik merefleksi/ kesimpulan.



membuat laporan untuk dipaparkan kepada orang lain/kelompok lain. Setiap peserta didik memaparkan laporan, peserta didik yang lain memberikan tanggapan, dan bersama guru menyimpulkan hasil proyek.



b. Guru melalukan penguatan terkait hasil presenntasi dari peserta didik Penutup (15 Menit) a. Peserta didik mengajukan pertanyaan konfirmasi jika ada hal yang belum dipahami terkait materi yang dibahas b. Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan Pertemuan 3 Pendahuluan (15 menit) a. Peserta didik dan guru berdoa bersama untuk memulai pembelajaran b. mGuru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. c. Peserta didik membuat kesepakatan dengan guru terkait aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan. d. Guru melakukan tes diagnostik untuk mengetahui kesiapan belajar peserta didik tentang konsep ilmu ekonomi, kebutuhan manusia, dan kelangkaan sumber daya. Kegiatan Inti ( 240 Menit) a. Pembelajaran inti mengikuti sintaks pembelajaran berikut: Langkah aktifitas Guru Aktifitas Siswa Pertanyaan Mendasar Guru memberikan • Berdikusi tentang pertanyaan pematik : pertanaan guru 1. Setalah pertemuan • Siswa bersama kemarin, jelaskan guru membuat perbedaan antara kesepakatan untuk kebutuhan dan menentukan keinginan projek yang tepat 2. Mengapa kalian berkaitan dengan harus memutuskan hasil diskusinya suatu hal, baik itu kebutuhan maupun keinginan, berdasarkan prioritas?



Mendsain Perencanaan



Melakukan pendampingan dan pembibingan



Menyusun Jadwal



Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek (tahapan-tahapan dan pengumpukan). Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan.



Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Proyek



Menguji Hasil



Evaluasi Pengalaman Belajar



Guru memimpin diskusi tentang hasil pengambilan data pada proyek, memantau keterlibatan peserta didik, mengukur ketercapaian standar. Guru membimbing proses pemaparan proyek, menanggapi hasil, selanjutnya guru dan peserta didik merefleksi/ kesimpulan.



Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan proyek pemecahan masalah meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan. Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan bersama. Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan, mendiskusikan masalah yang muncul selama penyelesaian proyek dengan guru. Membahas permasalahan proyek yang telah dibuat dan membuat laporan untuk dipaparkan kepada orang lain/kelompok lain. Setiap peserta didik memaparkan laporan, peserta didik yang lain memberikan tanggapan, dan bersama guru menyimpulkan hasil proyek.



b. Guru melalukan penguatan terkait hasil presenntasi dari peserta didik Penutup (15 Menit) a. Peserta didik mengajukan pertanyaan konfirmasi jika ada hal yang belum dipahami terkait materi yang dibahas b. Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan Pertemuan 4 Pendahuluan (15 menit)



a. Peserta didik dan guru berdoa bersama untuk memulai pembelajaran b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. c. Peserta didik membuat kesepakatan dengan guru terkait aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan. d. Guru melakukan tes diagnostik untuk mengetahui kesiapan belajar peserta didik tentang berbagai fenomena ekonomi pada kehidupan sehari-hari Kegiatan Inti ( 240 Menit) a. Pembelajaran inti mengikuti sintaks pembelajaran berikut: Langkah aktifitas Guru Aktifitas Siswa Pertanyaan Mendasar Guru memberikan • Berdikusi tentang pertanyaan pematik : pertanaan guru 1. Apa yang kalian • Siswa bersama ketahui tentang harga? guru membuat 2. Bagaimana kesepakatan untuk terbentuknya harga menentukan di Pasar? projek yang tepat berkaitan dengan hasil diskusinya Peserta didik Mendsain Melakukan berdiskusi menyusun Perencanaan pendampingan dan rencana pembuatan pembibingan proyek pemecahan masalah meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan. Peserta didik Menyusun Jadwal Guru dan peserta didik menyusun jadwal membuat kesepakatan penyelesaian proyek tentang jadwal dengan memperhatikan pembuatan proyek batas waktu yang telah (tahapan-tahapan dan ditentukan bersama. pengumpukan). Peserta didik Memonitor Keaktifan Guru memantau keaktifan peserta didik melakukan pembuatan dan Perkembangan selama melaksanakan proyek sesuai jadwal, Proyek proyek, memantau mencatat setiap realisasi perkembangan tahapan, dan membimbing jika mendiskusikan mengalami kesulitan. masalah yang muncul selama penyelesaian proyek dengan guru. Guru memimpin diskusi Membahas Menguji Hasil tentang hasil permasalahan proyek pengambilan data pada yang telah dibuat dan proyek, memantau membuat laporan untuk keterlibatan peserta dipaparkan kepada



Evaluasi Pengalaman Belajar



didik, mengukur ketercapaian standar. Guru membimbing proses pemaparan proyek, menanggapi hasil, selanjutnya guru dan peserta didik merefleksi/ kesimpulan.



orang lain/kelompok lain. Setiap peserta didik memaparkan laporan, peserta didik yang lain memberikan tanggapan, dan bersama guru menyimpulkan hasil proyek.



b. Guru melalukan penguatan terkait hasil presenntasi dari peserta didik Penutup (15 Menit) a. Peserta didik mengajukan pertanyaan konfirmasi jika ada hal yang belum dipahami terkait materi yang dibahas b. Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan Pertemuan 5 Pendahuluan (15 menit) a. Peserta didik dan guru berdoa bersama untuk memulai pembelajaran b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. c. Peserta didik membuat kesepakatan dengan guru terkait aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan. d. Guru melakukan tes diagnostik untuk mengetahui kesiapan belajar peserta didik tentang konsep ilmu ekonomi, kebutuhan manusia, dan kelangkaan sumber daya. Kegiatan Inti ( 240 Menit) a. Pembelajaran inti mengikuti sintaks pembelajaran berikut: Langkah aktifitas Guru Aktifitas Siswa Pertanyaan Mendasar Guru memberikan • Berdikusi tentang pertanyaan pematik : pertanaan guru 1. Apa yang kalian • Siswa bersama ketahui tentang harga? guru membuat 3. Bagaimana kesepakatan untuk terbentuknya harga menentukan di Pasar? projek yang tepat berkaitan dengan hasil diskusinya Peserta didik Mendsain Melakukan berdiskusi menyusun Perencanaan pendampingan dan rencana pembuatan pembibingan proyek pemecahan masalah meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan,



Menyusun Jadwal



Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Proyek



Menguji Hasil



Evaluasi Pengalaman Belajar



Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek (tahapan-tahapan dan pengumpukan). Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan.



Guru memimpin diskusi tentang hasil pengambilan data pada proyek, memantau keterlibatan peserta didik, mengukur ketercapaian standar. Guru membimbing proses pemaparan proyek, menanggapi hasil, selanjutnya guru dan peserta didik merefleksi/ kesimpulan.



media, sumber yang dibutuhkan. Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan bersama. Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan, mendiskusikan masalah yang muncul selama penyelesaian proyek dengan guru. Membahas permasalahan proyek yang telah dibuat dan membuat laporan untuk dipaparkan kepada orang lain/kelompok lain. Setiap peserta didik memaparkan laporan, peserta didik yang lain memberikan tanggapan, dan bersama guru menyimpulkan hasil proyek.



b. Guru melalukan penguatan terkait hasil presenntasi dari peserta didik Penutup (15 Menit) a. Peserta didik mengajukan pertanyaan konfirmasi jika ada hal yang belum dipahami terkait materi yang dibahas b. Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan Pertemuan 6 Pendahuluan (15 menit) a. Peserta didik dan guru berdoa bersama untuk memulai pembelajaran b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. c. Peserta didik membuat kesepakatan dengan guru terkait aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan. d. Guru melakukan tes diagnostik untuk mengetahui kesiapan belajar peserta didik tentang berbagai kegiatan ekonomi yang terjadi di lingkungan sekitar



Kegiatan Inti ( 240 Menit) a. Pembelajaran inti mengikuti sintaks pembelajaran berikut: Langkah aktifitas Guru Aktifitas Siswa Pertanyaan Mendasar Guru memberikan • Berdikusi tentang pertanyaan pematik : pertanaan guru 1. Apakah yang kalian • Siswa bersama ketauhi tentang guru membuat Lembaga Keuangan? kesepakatan untuk 2. Apa manfat lembaga menentukan keuangan tsb? projek yang tepat berkaitan dengan hasil diskusinya Peserta didik Mendsain Melakukan berdiskusi menyusun Perencanaan pendampingan dan rencana pembuatan pembibingan proyek pemecahan masalah meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan. Peserta didik Menyusun Jadwal Guru dan peserta didik menyusun jadwal membuat kesepakatan penyelesaian proyek tentang jadwal dengan memperhatikan pembuatan proyek batas waktu yang telah (tahapan-tahapan dan ditentukan bersama. pengumpukan). Peserta didik Memonitor Keaktifan Guru memantau keaktifan peserta didik melakukan pembuatan dan Perkembangan selama melaksanakan proyek sesuai jadwal, Proyek proyek, memantau mencatat setiap realisasi perkembangan tahapan, dan membimbing jika mendiskusikan mengalami kesulitan. masalah yang muncul selama penyelesaian proyek dengan guru. Guru memimpin diskusi Membahas Menguji Hasil tentang hasil permasalahan proyek pengambilan data pada yang telah dibuat dan proyek, memantau membuat laporan untuk keterlibatan peserta dipaparkan kepada didik, mengukur orang lain/kelompok ketercapaian standar. lain. Guru membimbing Setiap peserta didik Evaluasi Pengalaman proses pemaparan memaparkan laporan, Belajar proyek, menanggapi peserta didik yang lain hasil, selanjutnya guru memberikan dan peserta didik tanggapan, dan merefleksi/ kesimpulan. bersama guru



menyimpulkan hasil proyek. b. Guru melalukan penguatan terkait hasil presenntasi dari peserta didik Penutup (15 Menit) a. Peserta didik mengajukan pertanyaan konfirmasi jika ada hal yang belum dipahami terkait materi yang dibahas b. Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan Pertemuan 7 Pendahuluan (15 menit) a. Peserta didik dan guru berdoa bersama untuk memulai pembelajaran b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. c. Peserta didik membuat kesepakatan dengan guru terkait aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan. d. Guru mendampingi peserta didik Menyusun laporan penelitian sederhana dari materi yang telah dipelajari Kegiatan Inti ( 240 Menit) a. Pembelajaran inti mengikuti sintaks pembelajaran berikut: Langkah aktifitas Guru Aktifitas Siswa Pertanyaan Mendasar • Guru membagi • Berdikusi peserta didi tentang menjadi beberapa pertanaan guru kelompok. • Siswa bersama Masing-masing guru membuat kelompok akan kesepakatan berdiskusi untuk menyusun laporan menentukan penelitian projek yang sederhana dari tepat berkaitan materi yang dengan hasil dipelajari diskusinya • Melakukan pendampingan dan pembibingan Peserta didik Mendsain Melakukan berdiskusi menyusun Perencanaan pendampingan dan rencana pembuatan pembibingan proyek pemecahan masalah meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan. Peserta didik Menyusun Jadwal Guru dan peserta didik menyusun jadwal membuat kesepakatan



tentang jadwal pembuatan proyek (tahapan-tahapan dan pengumpukan).



penyelesaian proyek dengan memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan bersama. Guru memantau keaktifan Peserta didik Memonitor Keaktifan peserta didik selama melakukan dan Perkembangan melaksanakan proyek, pembuatan proyek Proyek memantau realisasi sesuai jadwal, perkembangan dan mencatat setiap membimbing jika tahapan, mengalami kesulitan. mendiskusikan masalah yang muncul selama penyelesaian proyek dengan guru. Guru memimpin diskusi Membahas Menguji Hasil tentang hasil pengambilan permasalahan data pada proyek, proyek yang telah memantau keterlibatan dibuat dan membuat peserta didik, mengukur laporan untuk ketercapaian standar. dipaparkan kepada orang lain/kelompok lain. Guru membimbing proses Setiap peserta didik Evaluasi Pengalaman pemaparan proyek, memaparkan Belajar menanggapi hasil, laporan, peserta selanjutnya guru dan didik yang lain peserta didik merefleksi/ memberikan kesimpulan. tanggapan, dan bersama guru menyimpulkan hasil proyek. b. Guru melalukan penguatan terkait hasil presenntasi dari peserta didik Penutup (15 Menit) a. Peserta didik mengajukan pertanyaan konfirmasi jika ada hal yang belum dipahami terkait materi yang dibahas b. Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan E. Asesmen a. Asesmen diagnostik : kuisioner, bakat, minat belajar b. Asesmen formatif : penilaian sikap dan proyek c. Assesmen sumatif : laporan siswa dan tes uraian F. Pengayaan dan remidial 1. Peserta didik yang telah kompeten diberikan pengayaan 2. Peserta didik yang belum kompeten diberikan remidial



3. LAMPIRAN A. Lembar Assesmen sumatif (bersifat mandiri ) 1. Tuliskan lima contoh kebutuhan dan keinginan kalian sesuai dengan kondisi saat ini? 2. Urutkan kebutuhan dan keinginan sesuai prioritas dan sertakan alasan kalian? 3. Setelah mengerjakan aktivitas tersebut, jelaskan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan? 4. Mengapa kalian harus memutuskan suatu hal, baik itu kebutuhan maupun keinginan, berdasarkan prioritas? B. Lembar Assesmen Formatif a. Tugas kelompok 1. Menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru dalam kerja kelompok menggunakan model pembelajaran PjBL 2. Pengumpulan data dapat menggunakan buku ajar, media lain, maupun internet 3. Membuat laporan hasil diskusi dan mengumpulkannya ke guru melalui Lembar Kerja Kelompok



Ulujami, 12 Juli 2022 Kepala Sekolah,



Guru Mata Pelajaran,



Drs. Sirojul Munir, M.M



Rizqi Noviyanto, S.Pd



b. Format Lembar Kerja Kelompok LEMBAR KERJA KELOMPOK MATA PELAJARAN IPAS



KELOMPOK



: 1............................................ 2............................................ 3............................................ 4............................................ 5............................................ 6............................................



KELAS



: ..............................................



TOPIK PERMASALAHAN



:



..........................................................................................



..........................................................................................



..........................................................................................



..........................................................................................



PENGUMPULAN DATA No.



:



Data yang diambil



Uraian



Sumber data



KESIMPULAN



:



...........................................................................................



...........................................................................................



........................................................................................... c. Lembar Pengamatan Rubrik Assesmen 1) Indikator aktif dalam pengumpulan data a) tidak menunjukkan rasa ingin tahu dalam pengamatan, sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok atau individu walaupun telah didorong untuk terlibat. b) menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu teliti, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh atau kurang teliti dalam menyelesaikan masalah secara individu. c) menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, teliti, jujur dan aktif dalam dalam kegiatan baik kelompok maupun individu 2) Indikator sikap jujur dalam mengemukakan hasil diskusi a) Tidak menunjukkan kejujuran dalam mengemukakan hasil diskusi b) Menunjukkan kejujuran dalam mengemukakan hasil diskusi namun kurang kemandirian dalam menyelesaikan masalah (masih berusaha meminta jawaban teman atau menyontek) terutama dalam kegiatan individu c) Menunjukkan kejujuran dalam mengemukakan hasil diskusi dan menunjukkan kemandirian dalam menyelesaikan masalah.



3) Indikator sikap teliti dalam menganalisis data/materi/menjawab soal



a) Menganalisis data/materi/menjawab soal tidak sesuai prosedur b) Menganalisis data/materi/menjawab soal sesuai prosedur, tetapi kurang tepat c) Menganalisis data/materi/menjawab soal sesuai prosedur dan tepat Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan. Sikap (aspek yang dinilai) No



Nama



Keaktifan



siswa 1



2



Jujur 3



1



2



Teliti 3



1



2



Jumlah 3



1. 2. 3. dst



Kriteria A



= Total Skor 8-9



B



= Total Skor 6-7



C



= Total Skor 4-5



D



= Total Skor 3



C. Bahan Bacaan 1. Kebutuhan Manusia dan Kelangkaan Sumber Daya Ketika berbicara tentang kebutuhan (misalnya makanan, pakaian, atau sepatu), apakah kalian menyertakan syarat ataupun kriteria tertentu terhadap kebutuhan kalian? Dalam kondisi apa kalian merasa cukup ? Atau sebaliknya, dalam kondisi apa kalian merasa tidak puas? Ketika kalian di Sekolah Menengah Pertama (SMP), apakah kalian masih ingat tentang materi tindakan ekonomi? Tindakan ekonomi adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Secara umum, tindakan ekonomi terdiri dari dua jenis, yaitu: • Tindakan ekonomi rasional, adalah tindakan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu ketika memutuskan dan memilih suatu hal. Ketika kalian melakukan tindakan ekonomi, tentu kalian memutuskan dan memilih berdasarkan hal yang paling menguntungkan.



Nilai







Tindakan ekonomi irasional, adalah tindakan yang dilakukan tanpa mempertimbangan beberapa faktor (seperti keuntungan, prioritas, dan pertimbangan lainnya). Biasanya tindakan ekonomi irasional cenderung merugikan. Setiap kebutuhan yang kalian penuhi tentu akan menimbulkan pilihanpilihan tertentu. Hal itu merupakan akibat dari adanya masalah kelangkaan. Dengan ilmu ekonomi, kalian dapat mengambil keputusan yang tepat untuk memilih pilihan yang sesuai dengan kebutuhan kalian. Meskipun masalah kelangkaan akan selalu ada, tetapi ilmu ekonomi selalu berusaha mencari solusi dari kelangkaan tersebut.Kelangkaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya: a. Sumber daya alam Ketersediaan sumber daya alam sangat terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya, ketersediaan minyak bumi dan batu bara di alam terbatas, sementara manusia masih bergantung pada dua sumber daya alam ini untuk memenuhi kebutuhan dan aktivitas seharihari, dari mulai melakukan produksi, distribusi, maupun konsumsi. b. Sumber daya manusia Sumber daya manusia merupakan faktor utama untuk memproduksi barang atau jasa. Namun terkadang, kurangnya tenaga kerja membuat jumlah produksi barang atau jasa tidak optimal dan tidak mampu mencukupi kebutuhan masyarakat. c. Ilmu pengetahuan Kurangnya ilmu pengetahuan dapat menghambat proses produksi dan pengoptimalan dari manfaat yang seharusnya dapat diambil, baik dari alam maupun sumber daya mansia.



Pelbagai skenario pun ditawarkan agar penggunaan lahan menjadi lebih optimal. Pasalnya, pembukaan dan perluasan lahan pertanian tentu harus memperhatikan banyak aspek, seperti masalah lingkungan dan terganggunya ekosistem. Isu lingkungan tak menyurutkan agenda PBB dalam mengawal masyarakat agar tetap mendapatkan nutrisi dengan cara menjaga produktivitas lahan sebagai bagian ketahanan pangan. Tak dimungkiri, isu konversi lahan produktif pertanian menjadi momok yang menghantui ketahanan pangan banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Pemerintah pun sangat serius memperhatikan masalah tersebut demi menjamin ketersediaan dan akses pangan bagi masyarakatnya. Adanya masalah konversi lahan itu terkonirmasi dari data Kementerian Agraria dan Tata Ruang Wilayah, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Kementerian Pertanian. Lahan pertanian juga makin susut. Pada 2019, luas baku sawah nasional hanya 7.465 juta hektare, turun dibandingkan posisi 2013 yang 7.75 juta hekatare. Artinya, 285.000 lahan pertanian beralih fungsi selama kurun 2013-2019 atau ratarata 47.500 hektare per tahun. Kemungkinan alih fungsi lahan itu untuk pembangunan.



Meski terjadi penyusutan lahan pertanian, satu laporan dari Global Food Security Index menyebutkan ketahanan pangan Indonesia cenderung membaik dalam lima tahun terakhir. Skornya bertambah dari 50,7 pada 2015, naik ke 53,2 pada 2017, dan 62,6 pada 2019. Peringkat Indonesia juga terus naik dari posisi ke 75 (2015), lalu 68 (2017), dan 62 pada 2019 dari 113 negara yang dievaluasi. Lembaga itu mengukur indeks dengan melihat beberapa hal. Pertama affordability atau kemampuan konsumen untuk membeli makanan, kedua availability atau kecukupan pasokan, dan ketiga tentang risiko gangguan pasokan. Selain itu, indeks itu juga mengukur kapasitas negara mendistribusikan pangan, faktor kualitas, serta keamanan pangan. Namun, penilaian mereka mengabaikan sumber pangan. Penilaian itu tidak peduli bahan pangan tersebut diproduksi oleh petani di dalam negeri atau didatangkan melalui impor. Tak heran, peringkat pertama Indeks Ketahanan Pangan Global justru ditempati oleh Singapura. Padahal negeri jiran itu memiliki segenap keterbatasan sumber daya pertanian. Bagi Indonesia, kenaikan indeks itu menggambarkan perbaikan dalam pengadaan, daya beli, distribusi barang, atau kualitas pangan yang tersedia. Namun, apakah mata pencariannya sebagai produsen pangan masih menjanjikan pada masa depan? Lahan Pertanian Indonesia meyakini ketahanan pangan 8uga menyangkut ketersediaan lahan pertanian yang memadai untuk menyangga ketahanan pangan tersebut, di samping tetap ter8aganya cadangan pangan nasional. Dalam rapat terbatas lan8utan pembahasan food estate di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/9/2020), Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa penyediaan cadangan pangan nasional adalah agenda strategis. Ini, tambah Jokowi, agenda yang harus dilakukan dalam rangka mengantisipasi kondisi krisis pangan akibat pandemi COVID-19. “Bahkan, FAO sendiri sudah mengingatkan berkali-kali mengenai krisis pangan tersebut,” u8ar Kepala Negara. Adanya program penyediaan pangan nasional 8uga untuk mengantisipasi perubahan iklim. Selain itu 8uga untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor pangan. “Ini penting bagi bangsa ini.” Wa8ar bila Presiden khawatir soal penyediaan pangan. Dalam konteks ini, sinyalemen yang disampaikan Kepala Negara tergambarkan dari data BPS yang menyebutkan produksi padi pada 2019 hanya sebesar 54,6 8uta ton Gabah Kering Giling (GKG), turun sebanyak 4,6 8uta ton atau 7,76% dibandingkan dengan 2018. Bila pada 2020 produksi pangan nasional cukup baik dan aman dalam menyangga kebutuhan, itu tak lepas dari kondisi cuaca yang mendukung. Tak ada kemarau kering seperti tahun 2019. Namun, ke depan cuaca tak selalu akan bersikap bersahabat. Adakah Indonesia siap menghadapi luktuasi ini?



Menyikapi persoalan pangan itu, Kementerian Pertanian pun sudah menyiapkan empat strategi untuk memaksimalkan produksi sektor pertanian. Pertama, melakukan ekstensiikasi pada lahan rawa. Kedua, mempersiapkan pangan lokal sebagai subsitusi makanan pokok yang selama ini mengandalkan beras. Ketiga, membentuk lumbung pangan di tiap wilayah, mulai dari desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi. Terakhir, membuat food estate di beberapa tempat dengan modern farming. Masalah ketahanan pangan telah men8adi isu krusial cukup lama. Dalam satu kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun mengingatkan negara ini masih membutuhkan perluasan lahan sebesar 200.000 hektare untuk menambah pasokan pangan, khususnya di tengah pandemi COVID-19. “Saya masih butuh 200.000 ha untuk mencapai katakanlah bila kita ingin agar stok Masa Tanam (MT) I dan MT II ada stok tambahan. Artinya, bila COVID-19 ini terus berlangsung dua tahun, saya sudah mempersiapkan makanan,” u8ar Syahrul, Rabu (26/8/2020). Khusus untuk food estate, pemerintah telah menyiapkan dua lokasi, di Kalimantan Tengah dan Sumatra Utara. Di Kalimantan Tengah, areanya meliputi Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Di kedua Kabupaten di Kalimantan Tengah itu terdapat lahan sawah seluas 148.000 hektare yang sudah ada irigasinya. Di lahan ini, menurut rencana, akan ditanam padi. Di kedua kabupaten itu 8uga terdapat lahan yang belum teririgasi seluas 622.000 hektare. Menurut rencana, lahan itu akan dikembangkan untuk tanaman industri seperti singkong, 8agung, dan lahan pendukung budidaya peternakan. Berikutnya, di Sumatra Utara, terutama Kabupaten Humbang Hasundutan. Proyek lumbung pangan di Humbang Hasundutan tengah disiapkan lahan sekitar 30.000 hektare untuk dikelola hingga tiga tahun ke depan. Pada tahun ini, di kabupaten itu tengah diker8akan sebuah klaster terpadu seluas 1.000 hektare sebagai percontohan nasional. “Ini yang ingin kita prioritaskan terlebih dahulu,” kata Jokowi dalam rapat terbatas, Rabu (23/9/2020). Presiden 8uga mengingatkan pentingnya perumusan rencana induk lumbung pangan. Dia pun meminta rencana induk tersebut segera diselesaikan. Selain itu, Jokowi 8uga meminta 8a8arannya untuk menyelesaikan infrastruktur pendukung akses 8alan. Jokowi pun meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional Sofyan D8alil menyelesaikan masalah pembebasan lahan di lumbung pangan. “Masih terdapat beberapa masalah yang perlu segera diselesaikan yaitu yang berkaitan dengan kepemilikan lahan di area food estate. Saya meminta Menteri ATR/BPN (Sofyan D8alil) untuk menyelesaikan masalah pembebasan lahan di lumbung pangan tersebut,” tambah Jokowi. 1. Cara Bertindak Ekonomis: Skala Prioritas dan Literasi Keuangan Setelah kalian bela8ar tentang kebutuhan dan keinginan, kalian akan menemukan adanya ketimpangan antara 8umlah kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan. Kondisi yang menun8ukkan ketika manusia tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan semua kebutuhannya disebut kelangkaan. Jumlah kebutuhan manusia lebih banyak dari 8umlah barang dan 8asa yang tersedia. Ilmu ekonomi menawarkan



solusi untuk mengatasi berbagai masalah atau tantangan tersebut. Tindakan ekonomi rasional menuntun kalian untuk menentukan prioritas sehingga dapat meminimalkan biaya (cost) dan dapat memberikan keuntungan (beneit). Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), prioritas adalah mendahulukan dan mengutamakan daripada yang lain. Ketika kalian menyusun skala proritas, terdapat hal-hal yang mesti diperhatikan, yaitu: • Kemampuan inansial (tingkat pendapatan) Ketika menyusun kebutuhan atau menentukan keinginan, hendaknya kalian menyesuaikan dengan kemampuan, yaitu 8umlah pendapatan. • Status sosial (kedudukan secara sosial) Secara sosiologis, individu berada pada posisi sosial tertentu yang ditentukan berdasarkan profesi dan kelas sosial. Berdasarkan profesi, misalnya si A seorang fotografer dan si B seorang penulis. Perbedaan profesi ini akan memengaruhi cara individu menentukan prioritas kebutuhannya. Berdasarkan kelas sosial contohnya, prioritas kebutuhan seorang direktur perusahaan tentu berbeda dengan prioritas seorang karyawan. • Lingkungan Dalam hal ini, lingkungan dipahami sebagai lingkungan sosial dan isik (alam) yang dapat memengaruhi cara individu menyusun dan menentukan proritas. Sebagai contoh, mereka yang tinggal di tempat berhawa dingin akan memiliki proritas berbeda dari mereka yang tinggal di tempat berhawa panas. a. Literasi Keuangan Ketika kalian berupaya memenuhi kebutuhan dan melakukan tindakan ekonomi, terutama tindakan rasional, terdapat beberapa pertimbangan yang akan dilakukan. Berbagai pertimbangan tersebut dipengaruhi oleh kecakapan dan pengetahuan. Dalam hal ini, literasi keuangan berupaya untuk mengatasi berbagai masalah terkait aktivitas ekonomi yang berisiko dan tidak 8elas. Mengacu pendapat dari berbagai ahli, literasi keuangan adalah kecakapan dan kemampuan untuk menentukan keputusan yang efektif dan bi8aksana terkait penggunaan dan pengelolaan keuangan. Ketika kalian berupaya memenuhi kebutuhan dengan melakukan aktivitas ekonomi, literasi keuangan sangat dibutuhkan. Literasi keuangan mencakup cara mengelola uang dengan bi8aksana. Literasi keuangan memberikan pengetahuan agar kita mampu memutuskan pilihan yang paling baik dan menguntungkan. Dengan kata lain, literasi keuangan erat hubungannya dengan pengelolaan keuangan yang baik. Sebagai bagian dari pelaku ekonomi, kalian diharapkan mengetahui dan memahami dengan baik berbagai hal mengenai pelaku dan aktivitas ekonomi. Pada bab ini, secara khusus kalian akan bela8ar tentang literasi keuangan yang terkait dengan bank dan lembaga keuangan nonbank. Agar kalian dapat lebih memahami tentang pengelolaan keuangan dan upaya pemenuhan kebutuhan, ker8akan aktivitas bela8ar berikut ini! 1. Pembagian Ilmu Ekonomi



Untuk mempermudah mempela8ari ilmu ekonomi, beberapa ahli membuat pembagian ilmu ekonomi. Setidaknya, terdapat tiga kategori ilmu ekonomi (Gilarso, 2004: 42), yaitu: • Ilmu ekonomi deskriptif adalah analisis yang mendeskripsikan kenyataan suatu kondisi dan persoalan ekonomi. • Ilmu ekonomi teori adalah analisis yang men8elaskan mengenai deinisi, hubungan sebab akibat, dan cara ker8a sistem perekonomian • Ilmu ekonomi terapan adalah analisis teori ekonomi untuk diterapkan dalam mengatasi berbagai masalah ekonomi melalui kebi8akan ekonomi. Agar lebih memahami pen8elasan materi di atas, kalian dapat mengembangkannya melalui berbagai macam sumber bela8ar dan buku. Kalian 8uga bisa mengamati lingkungan sekitar untuk menemukan berbagai contoh dari pembagian ilmu ekonomi dalam kehidupan seharihari. Berdasarkan fokus ka8iannya ilmu ekonomi teori 8uga dibagi men8adi tiga, yaitu: 1. Ekonomi makro adalah ilmu ekonomi yang fokus ka8iannya mempela8ari ekonomi secara luas (nasional/internasional). Ka8ian ekonomi makro adalah persoalan ekonomi yang menyangkut suatu negara. Misalnya pendapatan dan produk nasional, 8umlah uang yang beredar, pertumbuhan ekonomi, kesempatan ker8a dan tingkat pengangguran, serta hal lainnya yang sifatnya makro. 2. Ekonomi mikro adalah ilmu ekonomi yang fokus ka8iannya mempela8ari hal-hal yang tingkatnya kecil, misalnya pada level individu atau organisasi. Sebagai contoh, labarugi suatu perusahaan, keputusan konsumen ketika melakukan transaksi dan sebagainya. 3. Ekonomi Syariah merupakan ilmu yang mempela8ari upaya manusia memenuhi kebutuhannya de ngan cara yang sesuai a8aran agama Islam. Meski dalam beberapa hal memiliki nilai-nilai yang serupa, hal utama yang membedakan ilmu ekonomi syariah dengan ilmu ekonomi lainnya adalah pedoman aktivitasnya. Ekonomi syariah akan selalu mengacu pada Al-Qur’an dan hadis sebagai sumber a8aran agama Islam. Contoh aplikasi dari ekonomi syariah adalah bank syariah, badan wakaf, hingga badan zakat. Walaupun berdasar pada a8aran agama Islam, ekonomi syariah dapat dipela8ari dan dimanfaatkan oleh siapa sa8a serta tidak terbatas pada agama seseorang. Oleh karena itu, sebagai ilmu, ekonomi syariah dapat dipela8ari oleh siapa pun tanpa adanya paksaan untuk mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari. 4. Kegiatan ekonomi Terdapat tiga kegiatan ekonomi, yaitu: •



Produksi adalah usaha untuk menambah nilai guna suatu barang atau jasa.











Distribusi adalah usaha untuk menyalurkan dan mendistribusikan barang dan 8asa hingga ke konsumen. Contoh berbagai kegiatan distribusi adalah perdagangan, pengangkutan, penyimpanan, pengklasiikasian, pen8ualan, dan promosi. Konsumsi adalah usaha untuk menghabiskan dan mengurangi nilai guna suatu barang atau 8asa



5. Pasar dan Terbentuknya Harga Pasar Setelah kalian bela8ar tentang kegiatan ekonomi, materi selan8utnya akan mempela8ari tentang pasar dan terbentuknya harga pasar. Kalian tentu pernah berbelan8a, baik itu di pasar tradisional, swalayan, maupun pasar daring (marketplace). Namun, apakah sebenarnya pasar itu? Bagaimana harga pasar dapat terbentuk? Pada materi ini, kalian akan mempela8ari tentang permintaan, penawaran, serta proses ter8adinya keseimbangan harga atau terbentuknya harga pasar. Ketika kalian berbelan8a, pernahkah kalian bertanya, bagaimana keseimbangan harga dapat terbentuk? Saat membeli suatu barang, apakah kalian pernah memikirkan bahwa tawar menawar yang kalian lakukan adalah proses untuk membentuk harga pasar atau keseimbangan harga? Pada dasarnya keseimbangan harga terbentuk dari proses kesepakatan antara pen8ual dan pembeli atas barang atau 8asa dengan 8umlah tertentu dan tingkat harga tertentu. Secara sederhana, keseimbangan harga bisa digambarkan sebagai titik perpotongan antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Lalu, apa itu kurva permintaan dan kurva penawaran? Apa relasinya dengan keseimbangan harga? Berikut pen8elasannya. 1. Permintaan (Demand) Setiap orang tentu memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda. Namun, pernahkan kalian berpikir bagaimana dan dari mana kebutuhan tersebut terpenuhi? Biasanya orang akan melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya tersebut. Keinginan seseorang untuk mendapatkan se8umlah barang atau 8asa inilah yang disebut permintaan. Permintaan (demand) dapat di8elaskan sebagai 8umlah barang atau 8asa yang ingin dibeli atau diminta oleh seseorang/konsumen pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu. Faktor yang memengaruhi permintaan antara lain: tingkat harga barang itu sendiri, tingkat pendapatan, perilaku/selera konsumen, perkiraan harga di masa yang akan datang, harga barang lain (substitusi) dan pelengkap (komplementer) tren/perubahan mode, perilaku produsen, dan 8umlah penduduk. Akan tetapi, masih banyak 8uga faktor-faktor yang memengaruhi permintaan selain yang disebutkan di atas. Untuk itu kalian perlu bersikap kritis dan analitis untuk mempermudah kalian mempela8ari ilmu ekonomi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hukum permintaan menggambarkan hubungan antara tingkat harga dan 8umlah barang yang diminta. Hukum permintaan menyatakan bahwa hubungan antara 8umlah barang yang



diminta dan tingkat harga berkorelasi negatif atau berbanding terbalik. Ini artinya, “Jika tingkat harga naik, maka 8umlah barang yang diminta turun. Sebaliknya, 8ika tingkat harga turun, maka 8umlah barang yang diminta mengalami kenaikan”. Hukum permintaan berlaku ceteris paribus, artinya faktor-faktor lain selain harga barang itu sendiri dianggap tetap. Adapun hal-hal yang dapat memengaruhi permintaan di luar harga barang itu sendiri (tidak dalam kondisi ceteris paribus) adalah sebagai berikut: • Harga barang-barang lain Harga barang-barang lain dapat memengaruhi permintaan dari suatu barang. Barang-barang lain yang dimaksud dapat berupa harga barang substitusi dan harga barang pelengkap/komplementer. Harga barang substitusi dapat memengaruhi permintaan. Misalnya, permintaan kopi seb agai barang substitusi dari teh meningkat karena pada waktu yang bersamaan harga teh semakin mahal. Selain itu harga barang komplementer 8uga dapat memengaruhi permintaan seperti gula dengan teh yang merupakan barang komplementer. Ketika harga teh naik maka permintaan terhadap gula akan menurun • Pendapatan Pendapatan masyarakat merupakan salah satu faktor penting dalam memengaruhi permintaan. Saat pen da pat an masyarakat cenderung rendah mak a permintaannya akan cenderung men u run. Begitu pula sebaliknya, 8ika pen dapatan masyarakat cen derung tinggi maka permintaannya akan banyak karena daya beli masyarakat meningkat. Ini artinya semakin banyak barang atau 8asa yang mampu dibeli oleh masyarakat. • Selera masyarakat Selera masyarakat 8uga dapat memengaruhi secara langsung permintaan suatu barang atau 8asa. Kalian tentu mem iliki selera tertentu pada suatu barang atau 8asa yang ingin dibeli. Sebagai con toh, apabila kalian gemar minum kopi, meskipun harga kopi naik, kalian akan te tap membeli kopi tersebut. • Ekspektasi di masa depan Ekspektasi di masa depan ini terkait den gan kemampuan seseorang untuk memp rediksi naik atau turunnya harga suatu barang di masa depan. Contohnya, men8elang hari raya, harga cabai diprediksi akan naik, maka permintaan terhadap cabai akan meningkat/banyak. 3. Penawaran (Supply) Jika dari sudut pandang konsumen kalian menemukan teori permintaan, maka dari perspektif produsen terdapat perspektif lain yakni penawaran. Pada dasarnya penawaran merupakan teori yang membahas hubungan antara 8umlah barang yang ditawarkan dan tingkat harga barang itu sendiri. Teori penawaran 8uga menggunakan hukum ceteris paribus, yang berarti faktor-faktor lain selain harga barang itu sendiri dianggap tetap. Dengan kata lain, kalian dapat menganalisis perubahan penawaran yang diberikan oleh produsen kepada konsumen



menggunakan faktor harga barang itu sendiri dan mengasumsikan faktor-faktor lain tetap. Karena permintaan merupakan sudut pandang konsumen, maka hukum teori penawaran berlawanan dengan hukum pada teori permintaan. Pada teori penawaran, terdapat hukum yang menyebutkan, “Semakin tinggi harga suatu barang, maka semakin banyak barang yang ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang maka semakin sedikit barang yang ditawarkan.” Karena hukum penawaran berlawanan dengan hukum permintaan, maka kurva penawaran 8uga berlawanan dengan kurva permintaan. Ada beberapa hal yang dapat memengaruhi penawaran di luar harga barang itu sendiri (ceteris paribus), yaitu: • Harga barang lain Faktor harga barang-barang lain dapat memengaruhi permintaan, sehingga harga barang lain 8uga dapat memengaruhi penawaran. Barang-barang substitusi maupun komplementer berhubungan satu sama lain dan akan saling memengaruhi. Hal ini disebabkan produsen dalam memproduksi suatu barang 8uga akan mempertimbangkan adanya barang substitusi ataupun barang komplementer dari produk mereka. • Biaya produksi Biaya produksi berkaitan dengan 8umlah pengeluaran produsen untuk memproduksi suatu barang. Karena produsen akan men8ual produknya dengan tingkat keuntungan tertentu, maka harga dasar untuk memproduksi produk tersebut akan memengaruhi penawaran produsen. Dalam memproduksi suatu barang, produsen akan memperhatikan efektivitas dan eisiensi cara yang digunakan untuk memproduksi suatu barang. Semakin efektif dan eisien proses produksi, maka biaya produksi akan semakin rendah dan 8umlah barang yang dihasilkan dengan kualitas baik akan semakin banyak. Hal ini tentu sa8a akan memengaruhi penawaran barang. Tujuan perusahaan Setiap perusahaan tentu ingin atau berusaha untuk memperoleh keuntungan yang optimal. Namun, dalam praktiknya, dunia usaha 8uga memiliki risiko gagal yang tidak rendah. Semakin tinggi risiko yang diambil, maka semakin tinggi pula keuntungan yang bisa didapat. Hanya sa8a, banyak perusahaan yang tak ingin mengambil risiko terlalu tinggi. Perusahaan akan mempertimbangkan 8umlah produk yang akan mereka produksi, dan itu berarti memengaruhi 8umlah barang yang akan ditawarkan. Di samping itu, ada 8uga perusahaanperusahaan milik pemerintah (Badan Usaha Milik Negara atau BUMN) yang tu8uan perusahaannya lebih mengutamakan kemaslahatan masyarakat daripada keuntungan, seperti Perum Peruri dan Perum Bulog. Perbedaan tu8uan ini memengaruhi harga penawaran. • Teknologi Perkembangan teknologi 8uga memengaruhi penawaran. Perusahaan yang menggunakan teknologi canggih akan menghasilkan barang lebih banyak dengan biaya yang lebih murah Perkiraan harga masa depan



Pada situasi dan kondisi tertentu, perusahaan memprediksi tentang kebutuhan yang tinggi atas suatu barang atau 8asa, sehingga dapat memengaruhi suatu penawaran. Sebagai contoh, pada musim penghu8an, diprediksi ter8adi kenaikan permintaan terhadap 8as hu8an sehingga memengaruhi harga penawaran 8as hu8an. • Pajak dan subsidi Kebi8akan pemerintah yang terkait dengan pa8ak dan subsidi akan memengaruhi penawaran. Contohnya, apabila pa8ak suatu barang dinaikkan, maka permintaan akan cenderung menurun sehingga memengaruhi penawaran. Sebaliknya, ketika suatu barang mendapat subsidi dari pemerintah, maka harga barang tersebut akan turun dan memengaruhi tingkat permintaan. 4. Harga dan Terbentuknya Harga Pasar Setelah mempela8ari konsep permintaan dan penawaran di atas, kalian tentu dapat memahami bahwa permintaan berada pada sudut pandang konsumen dan penawaran ada pada sudut pandang produsen. Pada saat permbeli dan pen8ual melakukan transaksi ter8adi proses tawar menawar dan kesepakatan harga. Harga kesepakatan pembeli dan pen8ual inilah yang disebut dengan harga keseimbangan/harga pasar. Harga pasar terbentuk pada saat 8umlah barang yang diminta sama dengan 8umlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga dan waktu tertentu. Keseimbangan harga atau equilibirum adalah keadaan ketika pen8ual dan pembeli sepakat pada harga dan 8umlah barang tertentu. Kalian tentu pernah belan8a kebutuhan sehari-hari di pasar yang ada di sekitar kalian, misalnya sembako hingga perlengkapan sekolah, atau berbelan8a daring. Pada proses 8ual beli yang kalian lakukan, biasanya ada proses tawar-menawar harga, baik secara tatap muka langsung maupun via chat, dengan pen8ual. Dari perspektif kalian (permintaan) tentu akan menawar dengan harga yang rendah untuk 8umlah barang tertentu. Sebaliknya, dari perspektif pen8ual (penawaran) tentu akan menawarkan harga barang yang tinggi untuk 8umlah barang tertentu. Setelah proses tawar-menawar, kemudian akan disepakati tingkat harga pada 8umlah barang tertentu antara kalian dan pen8ual. Itulah yang disebut dengan harga keseimbangan/equilibrium. Jika kalian melihatnya dari kurva, akan ter8adi titik potong antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Titik potong itulah yang disebut harga keseimbangan atau titik equilibrium. 5. Pasar dan Aktivitas Ekonomi Setelah kalian memahami konsep permintaan, penawaran, harga keseimbangan, atau terbentuknya harga pasar, kini kalian akan mempela8ari pengertian pasar dan aktivitas yang ada di dalamnya. Kalian pasti pernah belan8a kebutuhan sehari-hari atau perlengkapan sekolah di pasar. Namun, sebenarnya apa deinisi pasar? Pasar dapat diartikan sebagai tempat bertemunya pen8ual dan pembeli untuk transaksi. Pengertian ini tidak terbatas pada pasar isik, tetapi 8uga secara daring (online). Saat ini bentuk pasar memang tidak hanya pasar berupa wu8ud isik seperti yang biasa kalian lihat. Pasar di era modern ini 8uga dapat berupa 8ual beli online yang dapat kalian akses melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Melalui berbagai aplikasi belan8a berbasis TIK, kalian dapat bertransaksi tanpa perlu



bepergian ke mana-mana. Secara umum, keduanya dapat dibedakan men8adi pasar konkret dan pasar abstrak. Selain dibedakan men8adi pasar konkret dan abstrak. Dilihat dari strukturnya, pasar 8uga dibedakan men8adi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Pasar persaingan sempurna merupakan pasar yang paling ideal karena pasar ini dapat men8amin terwu8udnya kegiatan ekonomi yang lebih eisien. Pasar persaingan sempurna memiliki banyak pen8ual dan pembeli serta harga terbentuk melalui mekanisme pasar sehingga pen8ual maupun pembeli tidak dapat memengaruhi keadaan pasar. Tidak ada satu pen8ual atau pembeli yang dominan dalam pasar persaingan sempurna. Namun, dalam praktiknya, pasar persaingan sempurna tidak ada. Yang ada hanyalah ciri-ciri pasar yang mendekati pasar persaingan sempurna. Selain pasar persaingan sempurna, terdapat pula pasar persaingan tidak sempurna. Umumnya, pasar persaingan tidak sempurna ini 8uga dibagi men8adi beberapa 8enis antara lain, pasar monopoli, monopolistis, dan oligopoli. Pada pasar persaingan tidak sempurna umumnya akan ada pen8ual atau pembeli yang dominan dan dapat memengaruhi pasar



Lembaga Keuangan 1. Bank a. Pengertian Bank Kalian mungkin pernah melihat bank yang ada di sekitar tempat tinggal atau di sekitar sekolah. Berbagai 8enis bank tersebut tentu menyediakan produk-produk layanannya. Mulai dari memfasilitasi masyarakat untuk menabung hingga memberikan kredit bagi masyarakat. Beberapa di antara kalian mungkin telah secara langsung men8adi konsumen dari layanan yang disediakan dengan menabung di bank. Namun, apakah sebenarnya bank itu? Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan mengeluarkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Secara sederhana bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat demi kemaslahatan bersama. Beberapa materi di bawah ini akan men8elaskan tentang fungsi dan tu8uan bank serta aneka 8enis bank yang kalian temukan dalam lingkungan sekitar. b. Fungsi dan Tujuan Bank Selaras dengan konsep bank yang telah kalian pahami, fungsi dan tu8uan bank adalah sebagai berikut: ■ Bank sebagai penghimpun dana masyarakat Dalam hal menghimpun dana dari masyarakat, bank bertindak sebagai wadah atau fasilitator bagi masyarakat yang ingin menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan, deposito, giro, dan lain sebagainya. ■ Bank sebagai penyalur dana untuk masyarakat



Dalam hal menyalurkan dana kepada masyarakat, bank dapat memberikan layanan dalam bentuk kredit c. Jenis Bank ■ Bank Sentral Menurut Undang-Undang Nomor 3 tahun 2004, bank sentral adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebi8akan moneter, mengatur dan men8aga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan, serta men8alankan fungsi sebagai lender of the last resort. Di Indonesia, bank sentral adalah Bank Indonesia. ■ Bank Umum Menurut Undang Undang Nomor 10 tahun 1998, bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan 8asa dalam lalu lintas pembayaran. ■ Bank Perkreditan Rakyat Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya tidak memberikan 8asa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR 8auh lebih sempit 8ika dibandingkan dengan kegiatan bank umum karena BPR dilarang menerima simpanan giro, kegiatan valas, dan perasuransian. Berdasarkan prinsip kegiatannya bank umum dan BPR dibagi men8adi dua, yakni konvensional dan syariah. Konvensional sendiri dapat diartikan sebagai bank yang menggunakan sistem-sistem yang berlandaskan pada pada hukum positif yang berlaku di suatu negara, sedangkan bank syariah merupakan bank yang men8alankan aktivitasnya dengan menggunakan pedoman/sistem yang sesuai dengan syariat Islam. Kalian tentu dapat mengetahui contoh bank konvensional dan bank syariah dari lingkungan sekitar.



2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Setelah bela8ar bersama mengenai lembaga keuangan perbankan, sekarang kalian akan bela8ar mengenai Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) yang terdapat di Indonesia. Berbeda dengan lembaga keuangan perbankan, IKNB memiliki 8enis badan usaha yang lebih banyak. Di samping itu, IKNB 8uga punya tugas dan fungsi berbeda dengan lembaga keuangan perbankan. IKNB adalah badan usaha selain perbankan yang melakukan kegiatan usahanya di bidang keuangan dengan cara menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat. IKNB terdiri atas perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, lembaga 8asa keuangan khusus, dan lembaga keuangan mikro. Berikut beberapa pen8elasan terkait dengan 8enis-8enis IKNB a. Jenis-Jenis IKNB



■ Asuransi Menurut UU Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian yang dimaksud asuransi adalah per8an8ian antara dua pihak yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis yang men8adi dasar bagi penerima premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk: (1) Memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung 8awab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena ter8adinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau (2) Memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggug dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/ atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana. Dana Pensiun Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan men8alankan program yang men8an8ikan manfaat pensiun. Dana pensiun terdiri dari: (1) Dana Pensiun Pemberi Ker8a Dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempeker8akan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewa8iban terhadap pemberi ker8a. (2) Dana Pensiun Lembaga Keuangan Dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi 8iwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun peker8a mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun Pemberi Ker8a bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi 8iwa yang bersangkutan. (3) Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan Dana Pensiun Pem beri Ker8a yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti, dengan iuran hanya dari pemberi ker8a yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja. Lembaga Jasa Keuangan Khusus Lembaga keuangan khusus terdiri dari beberapa lembaga atau perusahaan yang dibentuk untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang bersifat khusus. Lembaga ini biasanya berkaitan dengan upaya mendukung program kese8ahteraan masyarakat dari pemerintah. Lembaga 8asa keuangan khusus meliputi: Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), perusahaan pergadaian (swasta dan pemerintah), lembaga pen8amin, Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan (PT Sarana Multigriya Finansial), PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dan PT Danareksa (Persero). Lembaga Keuangan Mikro Berdasarkan OJK, Lembaga Keuangan Mikro (LKM) adalah lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan 8asa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pin8aman atau pembiayaan dalam usaha skala



mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian 8asa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari keuntungan. LKM dilarang dimiliki, baik langsung maupun tidak langsung, oleh warga negara asing atau badan usaha yang sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh warga negara asing atau badan usaha asing. LKM harus dimiliki oleh warga negara Indonesia, badan usaha milik desa/kelurahan, pemerintah daerah kabupaten/kota dan koperasi. Kegiatan usaha LKM meliputi 8asa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat melalui pin8aman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian 8asa konsultasi pengembangan usaha. Teknologi Finansial (Financial Technology/Fintech) Apabila kalian melakukan transaksi daring untuk berbelan8a atau menyimpan uang, kalian telah men8adi salah satu pelaku teknologi inansial. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menuntut lembaga keuangan nonbank untuk beradaptasi hingga lahirlah teknologi inansial. Teknologi inansial merupakan inovasi inansial dengan sentuhan teknologi modern (Sukma, 2016). Berdasarkan pen8elasan OJK, aktivitas teknologi inansial meliputi pemin8aman dan pembayaran yang berbasis teknologi informasi. OJK 8uga mencatat per 14 Agustus 2020 sudah ada 127 perusahaan intech yang terdaftar di Indonesia. Kalian dapat menemukan informasi tersebut di situs web OJK. 1.



Pasar Modal Selain perbankan dan IKNB terdapat 8uga 8asa keuangan yang memfasilitasi masyarakat untuk 8ual beli modal, yakni pasar modal. Pasar modal di Indonesia dikelola oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Terdapat berbagai produk pasar modal yang diper8ualbelikan di BEI. Beberapa produk tersebut di antaranya: saham, reksa dana, surat utang (obligasi) dan Exchange Traded Fund (ETF). Melalui BEI, masyarakat dan investor dapat melakukan 8ual beli terhadap produk yang dikeluarkan oleh emiten yang terdaftar di BEI. Lalu, bagaimanakah sebaiknya masyarakat dan investor menentukan produk dan emiten yang tepat untuk berinvestasi?



Otoritas Jasa Keuangan (OJK) : Peran dan Fungsi Berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011, Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga negara independen yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan. OJK dibentuk pemerintah dengan tiga misi utama yaitu: • Mewu8udkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor 8asa keuangan secara teratur, adil, trans paran, dan akuntabel; • Mewu8udkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelan8utan dan stabil; serta • Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. Dengan kata lain, fungsi OJK adalah menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor 8asa keuangan. Fungsi pengaturan dan pengawasan ini meliputi sektor perbankan, pasar modal, maupun sektor IKNB.



Relasi OJK, Bank Indonesia dan Lembaga Pen8amin Simpanan (LPS) 8uga diatur dalam pasal 43, yaitu: “wa8ib membangun dan memelihara sarana pertukaran informasi secara terintegrasi.” Supaya kalian lebih memahami tentang kedua lembaga tersebut, kalian dapat mencari perbedaan antara OJK dan Bank Indonesia. Kalian bisa menggunakan berbagai sumber bela8ar untuk mengetahui perbedaannya.



D. Glosarium • Produksi adalah usaha untuk menambah nilai guna suatu barang atau jasa • Distribusi adalah usaha untuk menyalurkan dan mendisitribusikan barang dan jasa hingga ke konsumen. • Konsumsi adalah usaha untuk menghabiskan dan mengurangi nilai guna suatu barang dan jasa E. Daftar Pustaka Oktafiana, S. 2021. Ilmu Ekonomi:Manusia dan Upaya Pemenuhan Kebutuhan Tema 03. Jakarta. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Rebuplik Indonesia