Teori Kewirausahaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEORI KEWIRAUSAHAAN Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan



DisusunOleh : Muhammad Rizqillah



2015830239



Azzam Hizbullah



20178300018



Erwanda Nur Khofifah



20178300026



EmaApriliana



20178300003 DosenPengampu : Deswita, M.M



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Kewirausahaan “ tepat pada waktunya. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Pendidkan. Dengan demikian kami menyampaikan terima kasih kepada Ibu Deswita, M.M selaku dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, serta dapat menjadikan makalah ini sebagai referensi untuk ke depannya. Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pengalaman menjadikan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini agar lebih baik.



Jakarta, 10 Oktober 2020



Penyusun



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................................i DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1 A.



Latar Belakang.......................................................................................................1



B.



Rumusan Masalah..................................................................................................1 C.



Tujuan 2



BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3 A.



Pengertian Kewirausahaan.....................................................................................3



B.



Teori Kewirausahaan..............................................................................................4



BAB III PENUTUP..........................................................................................................10 A.



Kesimpulan..........................................................................................................10 B.



Saran



11



DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Kewirausahaan merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih baik dan bermutu. Peran kewirausahaan telah teruji dengan adanya krisis ekonomi yang melanda bangsa indonesia. Kewirausahaan yang berbasis ekonomi rakyat ternyata mampu bertahan dalam situasi sulit. Seorang wirausaha berperan secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat ketergantungan orang lain, meningkatkan kepercayaan diri serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan pekerjaan bagi para pencari kerja. Untuk itu, wirausahawan di Indonesia sangat dibutuhkan untuk mengangkat perekonomian negara.Tapi masalahya untuk menjadi wirausaha yang sukses tidaklah mudah, banyak tantangan yang harus di hadapi, seperti permasalahan modal, persaingan pasar yang sangat ketat dan sebagainya. Seseorang harus memiliki perencanaan yang matang sebelum terjun di dunia wirausaha. Selain itu seorang wirausaha harus mempunyai karakter yang kuat supaya mampu menjadi panutan bagi pekerjanya. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dapat ditulis berdasarkan latar belakang yang ada yaitu : 1. Apa pengertian dari kewirausahaan ? 2. Bagaimana teori kewirausahaan ?



1



C. Tujuan Agar mahasiswa dapat lebih memahami tentang pengertian dan teori dari kewirausahaan. Sehingga nantinya dapat di kembangkan dikemudian harinya kepada anak didiknya.



2



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Kewirausahaan Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuatsesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru,menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya. Dalam lampiran Keputusan Menteri



Koperasi



dan



Pembinaan



Pengusahan



Kecil



Nomor



961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa: 



Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan.







Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja,teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.



Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan usaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan. Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru. Kewirausahaan dalam arti proses yang



dinamis adalah kewirausahaan merupakan sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko social, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal. Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan yakni: 



Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut.







Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan.







Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yangmungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.







Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.



B. Teori Kewirausahaan Abad 21 merupakan era kebangkitan kewirausahaan. Kewirausahaan telah menjadi sesuatu yang vital terhadap perkembangan perekonomian global. Di tahun 1990-an ketika terjadi penurunan perekonomian Eropa sejak Perang Dunia ke-2 dengan tingkat pengangguran yang luar biasa tinggi, Presiden Uni Eropa (UE) menginisiasi UE akan menjadi pemimpin kewirausahaan dunia tahun 2020. Hal ini dalam rangka menciptakan kemakmuran dan tingkat kehidupan yang tinggi di wilayah UE (Audretsch, et al., 2006).



4



Para ahli kewirausahaan dan manajemen menyatakan bahwa evolusi teori kewirausahaan dimulai dari Richard Cantillon (1680-1734) di Perancis sebagai bapak kewirausahaan. Dalam buku Cantilon yaitu Essai sur la Nature du Commerce en General (Tulisan tentang sifat dari Perdagangan Komersial) (Cantillon, 1931) yang dipublikasikan di tahun 1755 dua dekade sebelum kemunculan buku Adam Smith. Para ahli kewirausahaan menyatakan bahwa tulisan tentang kewirausahaan sebelum era Richard Cantilon disebut sebagai “era prasejarah teori kewirausahaan” (Tripathi, 2011). Seiring berjalannya waktu, kewirausahaan mempunyai perkembangan yang signifikan, oleh karena itu, lahirlah berbagai macam teori tentang kewirausahaan. Pada kesempatan kali ini akan membahas beberapa teori mengenai kewirausahaan, diantaranya dalah sebagai berikut : 1. Teori Cantillon Sebelum era Cantillon aktivitas kewirausahawan (entrepreneurship) hanya dikenal sebagai pedagang, penjelajah ataupun saudagar (Mintardjo, 2017). Pada era setelah Cantillon beragam istilah tersebut menjadi satu yaitu wirausahawan atau entrepreneur. Ada beragam istilah lain dari wirausahawan



antara



lain:



pengusaha,



pebisnis,



wiraswastawan,



wirausahawan, enterprenir, teknoprenur, bahkan pedagang, penjual, dan lain sebagainya. Namun semua istilah dan konsep tersebut serupa yang mengacu pada suatu pengertian, yaitu seseorang yang melakukan atau mendirikan usaha sendiri/mandiri dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Teori ini memiliki konsep entrepreneur sebagai pemimpin. Jean Baptista Say menyatakan bahwa entrepreneur adalah seseorang yang membawa orang lain bersama-sama untuk membangun sebuah organ produktif.



2. Teori Neo Kalsik. Teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis, dimana manajemen (individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan



perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari variabel keputusan. Jadi, pendekatan neo klasik tidak cukup mampu untuk menjelaskan isu mengenai kewirausahaan. Dalam teori ini, kemandirian sangat tidak terlihat, wajar saja, karena ini memang pada masa lampau dimana belum begitu urgent masalah kemandirian, namun cukup bisa menjadi teori awal untuk melahirkan teori-teori mengenai kewirausahaan selanjutnya. 3. The German School Aliran pemikiran Jerman dimulai dari pertanyaan besar yaitu bagaimana wirausahaan memperoleh kompensasi dari aktivitasnya (Chell, 2008). Pemikiran tersebut memprediksi dari premis bahwa jika talenta kewirausahaan merupakan sumber daya yang langka maka keuntungan harus dipertimbangkan sebagai sesuatu imbalan yang khusus. Dalam teori Johann von Thunen (1785–1850) membedakan antara pengembalian kewirausahaan dari pemodal lewat penekanan terhadap hasil sisa, dimana merupakan pengembalian dari risiko kewirausahaan. Dia membedakan antara kewirausahaan dan manajer dalam mengambil alih dengan menyarankan bahwa wirausahawan yang mengambil permasalahan dari basis perusahaan bersama dirinya, dan menurut Thunen, wirausahawan merupakan baik pengambil risiko serta seorang inovator. 4. Teori Austrian School. Mengutip Adaman dan Devine (2000), masalah ekonomi mencangkup mobilisasi sosial dari pengetahuan yang tersembunyi (belum diketahui umum) yang terfragmentasi dan tersebar melalui interaksi dari kegiatan para wirausaha yang mempunyai eksistensi. Pada intinya, mobilisasi sosial dari pengetahuan tersebut terjadi melalui tindakan kewirausahaan. Dan seorang wirausaha akan mengarahkan usahanya untuk mencapai potensi keuntungan dan dengan demikian mereka mengetahui apa yang mungkin dan yang tidak mungkin untuk dilakukan. Artinya, seorang wirausaha



6



harus selalu mengetahui pengetahuan (informasi) baru dimana orang banyak belum mengetahuinya. Dan pengetahuan atau informasi baru tersebut dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan. Penemuan pengetahuan tersembunyi merupakan proses perubahan yang berkelanjutan. Dan proses inilah merupakan titik awal dari pendekatan Austrian terhadap kewiraushaan. Ketika dunia dipenuhi ketidakpastian, proses tersebut kadang mengalami keberhasilan dan kegagalan. Namun seorang wirausaha selalu memperbaiki kesalahannya. 5. The American School Aliran pemikiran Amerika (The American School) tentang kewirausahaan mulai muncul setelah Perang Saudara (1861-1865) oleh Amasa Walker (1799-1875). Amasa Walker sebagai seorang akademisi di Harvard Amerika Serikat (AS) dan juga seorang anggota Kongres AS memandang kebimbangan terhadap ekonomi Inggris, dimana dia memandang bahwa wirausahawan sebagai pencipta kesejahteraan. Pandangan Walker ini kemudian diikuti oleh anaknya Francis A. Walker (1840-1897) yang merupakan Profesor Politik Ekonomi di Unversitas Yale dan merupakan Presiden dari MIT. Menurut Francis A. Walker wirausahawan yang berhasil memiliki kemampuan melihat jauh, fasilitas untuk organisasi dan administrasi, energi yang tidak biasa, dan kualitas kepemimpinan, yang secara umum tersedia sedikit. Menariknya dia membedakan empat tipe wirausahawan yaitu: wirausahawan berkemampuan langka, wirausahawan berkemampuan tingkat tinggi, wirausahawan berkemampuan mengelola bisnis, serta wirausahawan karena kemujuran. Dia percaya bahwa keuntungan



merupakan



pengembalian



dari



wirausahawan



untuk



ketrampilan, kemampuan atau talenta. 6. Teori Kirzerian Entrepreneur. Dalam teori ini, Kirzer menyoroti tentang kinerja manusia, keuletannya, keseriusannya, kesungguhannya dalam berusaha, sehingga maju



mundurnya suatu usaha tergantung pada upaya dan keuletan sang pelaku usaha. Dari berbagai disiplin ilmu, lahirlah teori kewirausahaan yang dipandang dari sudut pandang mereka masing-masing : a. Teori ekonomi memandang bahwa lahirnya wirausaha disebabkan karena adanya peluang, dan ketidakpastian masa depanlah yang akan melahirkan peluang untuk dimaksimalkan, hal ini berkaitan dengan keberanian mengambil peluang, berspekulasi, menata organisasi, dan melahirkan berbagai inovasi. b. Teori Sosiologi lebih mempelajari tentang asal-usul budaya dan nilainilai sosial di suatu masyarakat, yanag akan berdampak pada kemampuannya menanggapai peluang usaha dan mengolah usaha, sebagi contoh orang etnis Cina dan Padang dikenal sebagai orang yang ulet berusaha, maka fakta di lapangan menunjukan, bahwa banyak sekali orang Cina dan Padang yang meraih kesuksesan dalam berwirausaha c. Selanjutnya Teori Psikologi. Teori ini lebih menekankan pada motif individu yang melatarbelakangi dirinya untuk berwirausaha, apabila sejak kecil ditanamkan untuk berprestasi, maka lebih besar kemungkinan seorang individu lebih berani dalam menanggapi peluang usaha yang diperoleh. d. Yang terakhir adalah Teori Perilaku (Behavior). Bagaimana seorang wirausahawan harus memiliki kecakapan dalam mengorganisasikan suatu usaha, memanajemenkan keuangan dengan teiliti, mebnagun jaringan, dan memasarkan produk, dibutuhkan pibadi yang supel dan pandai bergaul unutk memajukan suatu usaha. 7. Teori Schumpeter's Entrepreneur. Kajian Teori Schumpeter's lebih banyak dipengaruhi oleh kajian kritisnya teori keseimbangan (Equilibrium Theory). Menurutnya, untuk mencapai keseimbangan diperlukan tindakan dan keputusan aktor (pelaku) ekonomi yang harus berulang-ulang dengan cara yang sama hingga mencapai



8



keseimbangan. Jadi kata kuncinya adalah berulang-ulang dengan cara yang sama, yang menurut Schumpeter disebut sebagai situasi statis, dan situasi tersebut tidak akan membawa perubahan. Schumpeter



berupaya



melakukan investigasi terhadap dinamika dibalik perubahan ekonomi yang diamatinya



secara



empiris,



Singkat



cerita,



akhirnya



Schumpeter



menemukan unsur explanatory-nya yang disebut "inovasi". Dan aktor ekonomi yang membawa inovasi tersebut adalah seorang wirausaha (entrepreneur). Jadi entrepreneur adalah pelaku ekonomi yang inovatif yang akan membuat perubahan. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi



(asal



usul



kata).



Abad



21



merupakan



era



kebangkitan



kewirausahaan. Para ahli kewirausahaan dan manajemen menyatakan bahwa evolusi teori kewirausahaan dimulai dari Richard Cantillon (1680-1734) di Perancis sebagai bapak kewirausahaan. Sebelum era Cantillon aktivitas kewirausahawan (entrepreneurship) hanya dikenal sebagai pedagang, penjelajah ataupun saudagar (Mintardjo, 2017). Pada era setelah Cantillon beragam istilah tersebut menjadi satu yaitu wirausahawan atau entrepreneur. Selain itu terdapat berbagai teori yang bermunculan seiring perkembangan jaman di antaranya ada teori neo klasik yang memandang perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis, dimana manajemen (individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari variabel keputusan. Kemudian ada juga teori dari berbagai Negara seperti Jerman, Austria, juga Amerika. Teori Kirzerian Entrepreneur menyoroti tentang kinerja manusia, keuletannya, keseriusannya, kesungguhannya dalam berusaha, sehingga maju mundurnya suatu usaha tergantung pada upaya dan keuletan sang pelaku usaha. Lain halnya dengan teori Schumpeter's yang menyatakan bahwa untuk mencapai keseimbangan diperlukan tindakan dan keputusan aktor (pelaku)



ekonomi yang harus berulang-ulang dengan cara yang sama hingga mencapai keseimbangan.



10



B. Saran Bagi pembaca diharapkan dapat memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan



berikutnya,



dan



semoga



memberikan beberapa informasi yang bermanfaat.



makalah



ini



dapat



DAFTAR PUSTAKA Mintardjo, C. M., Kawung, G. M., & Raintung, M. C. (2020). Sejarah Teori Kewirausahaan: Dari Saudagar Sampai Ke Teknoprenur Startup. JMBI UNSRAT (Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan Inovasi Universitas Sam Ratulangi)., 7(2). Jamaaluddin, et al. (2018). Berwira usaha untuk keseimbangan ekonomi bangsa. 3rd Annual Applied Science and Engineering Conference (AASEC 2018). Jawa Timur. https://learnmine.blogspot.com/2013/05/makalah-kewirausahaan.html (Diakses pasa 10 oktober 2020) http://adamamri71.blogspot.com/2016/11/beberapa-teori-kewirausahaan.html



12