Test Cross [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Uji silang adalah perkawinan antara individu F1 (hibrid) dengan individu yang dobel resesif atau homozigot resesif. Test cross berguna untuk mengetahui apakah suatu individu bergenotip homozigot (galur murni) atau heterozigot.



Perkawinan test cross menghasilkan keturunan dengan perbandingan 1 : 1. Jika hasil keturunan F1 menghasilkan perbandingan fenotip 1 : 1, berarti individu yang diuji bergenotip heterozigot. Sebaliknya, jika test cross 100% berfenotip sama, berarti individu yang diuji bersifat homozigot (galur murni).



a. Test Cross Test cross adalah penyilangan individu yang ingin diketahui genotipenya dengan individu bergenotipe homozigot resesif. Hasil persilangan tersebut mempunyai dua kemungkinan sebagai berikut. 1) Jika tanaman bergenotipe BB disilangkan dengan tanaman bergenotipe bb (homozigot resesif), maka akan menghasilkan keturunan yang bergenotipe Bb semuanya. Dengan B = bulat, b = keriput. Jadi, semua keturunan memiliki biji bulat. P



(induk)



:



Garmet



:



BB



×



bb



B



dan



b



F1 (keturunan ke-1)



B Bb



b



Genotipe



F1



Jadi,



: keturunan



yang



Bb



dihasilkan



Bb.



2) Jika tanaman tersebut bergenotipe Bb disilangkan dengan tanaman bergenotipe bb (homozigot resesif), maka akan menghasilkan keturunan bergenotipe Bb dan bb. Coba kamu perhatikan penurunan sifat keturunan di bawah ini. P



(induk)



:



Garmet



:



Bb B,



×



b



bb



dan



b



F1 (keturunan ke-1)



Genotipe Jadi,



F1 ada



: tanaman



berbiji



bulat



dan



ada



tanaman



Bb



dan berbiji



bb keriput.



Berdasarkan tes cross yang dilakukan oleh Mendel, kamu bisa mengetahui bahwa sifat bulat (B) dominan terhadap sifat keriput (b) sehingga individu yang bergenotipe Bb mempunyai fenotipe bulat, dan genotipe individu yang berfenotipe bulat adalah BB dan Bb.



Apabila Anda mengawinkan F1 (keturunan pertama) dengan induk yang homozigot resesif, persilangan ini disebut sebagai persilangan testcross. Testcross bertujuan untuk mengetahui jenis individu yang diuji, tergolong homozigot atau heterozigot. Jika hasil persilangan



ini



mempunyai



hasil



perbandingan fenotipe keturunan memisah, maka individu yang diuji adalah heterozigot, tetapi jika uji silangnya 100% berfenotipe sama maka individu yang diuji adalah homozigot. Contoh:



Perhatikan



contoh



berikut



agar



lebih



jelas!



1) Jika tanaman bergenotipe BB disilangkan dengan tanaman bergenotipe bb (homozigot resesif), maka akan menghasilkan keturunan yang bergenotipe Bb semuanya. Dengan B = bulat, b = keriput. Jadi, semua keturunan memiliki biji bulat. P (induk) : BB × bb Garmet : B dan b F1 (keturunan ke-1) B b Bb Genotipe F1 : Bb Jadi, keturunan yang dihasilkan Bb 2) Jika tanaman tersebut bergenotipe Bb disilangkan dengan tanaman bergenotipe bb (homozigot resesif), maka akan menghasilkan keturunan bergenotipe Bb dan bb. Coba kamu perhatikan penurunan sifat keturunan di bawah ini. P (induk) : Bb × bb Garmet : B, b dan b F1 (keturunan ke-1) B b b Bb bb Genotipe F1 : Bb dan bb Jadi, ada tanaman berbiji bulat dan ada tanaman berbiji keriput. Berdasarkan tes cross yang dilakukan oleh Mendel, bisa mengetahui bahwa sifat bulat (B) dominan terhadap sifat keriput (b) sehingga individu yang bergenotipe Bb mempunyai fenotipe bulat, dan genotipe individu yang berfenotipe bulat adalah BB dan Bb.



a. ? >< bb (bulat) (keriput) Gamet = B b B b F = Bb = 50% bulat Bb = 50% keriput



Jadi, idividu tersebut heterozygote. b. ? (bulat) B



Gamet = F



>