The Sabbath Container Company [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

THE SABBATH CONTAINER COMPANY SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN



Oleh : Muhammad Rizkyananta Pratama



041711233179



DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA 2020



I.



Latar Belakang Perusahaan Sabat didirikan pada tahun 1896. Awalnya,untuk memproduksi kaleng minyak tanah dan sekarang memproduksi Container untuk keperluan industri dan komersial. Selama Perang Dunia II, perusahaan telah memusatkan upayanya dalam pembuatan kotak-kotak pertolongan pertama untuk angkatan bersenjata. Saat ini sejumlah besar penjualan diperoleh dari pembuatan kaleng aluminium kecil untuk pengiriman instrumen halus, terutama yang digunakan di pesawat. Perusahaan juga memiliki kontrak untuk memsok beberapa perusahaan farmasi dengan kaleng untuk pil dan perban kecil. Akhir tahun 1952 manajemen perusahaan Sabat memutuskan bahwa sebuah pabrik kecil di Los Angeles, yang telah diakuisisi pada tahun 1932, harus dimodernisasi dan diperbesar. Dalam beberapa tahun terakhir pabrik ini telah terbukti tidak memadai untuk memenuhi meningkatnya permintaan kontainer aluminium untuk perusahaan instrumen pesawat, dan telah menjadi jelas bahwa perubahan mendasar diperlukan. Manajemen biasanya mengikuti kebijakan menghindari utang jangka panjang. Manajemen memperkirakan bahwa pabrik yang lebih besar dan modal kerja tambahan yang diperlukan untuk membiayai operasi yang diperluas akan membutuhkan $ 10 juta dana baru. Awalnya sudah direncanakan untuk menyediakan dana ini dari laba ditahan, tetapi peningkatan umum dalam persyaratan modal kerja dan saldo laba yang lebih rendah setelah pajak penghasilan yang lebih tinggi dan laba berlebih membuat rencana ini tidak disarankan. Investasi yang diusulkan diharapkan akan menghasilkan $ 2 juta dalam pendapatan tahunan sebelum bunga dan pajak segera setelah pabrik beroperasi. Akibatnya, pendapatan tambahan bersih setelah pajak diperkirakan 8,4%, atau $ 840.000. Pada bulan November 1952, Mr. Callahan, bendahara The Sabbath Container Company, mempertimbangkan pertanyaan tentang bagaimana cara terbaik untuk menentukan biaya relatif dan keuntungan dari dua metode alternatif untuk membiayai program ekspansi perusahaan, penjualan obligasi atau saham biasa.



II.



Rumusan Masalah 1. Apakah alternatif terbaik untuk membiayai program ekspansi perusahaan, penjualan obligasi atau saham biasa? 2. Bentuk pendanaan optimal yang bisa dilakukan perusahaan pada dua alternatifnya berdasarkan biaya modal rata-rata tertimbang?



III.



Analisis Struktur modal hanya merupakan bagian dari struktur keuangan yaitu menyangkut pembelanjaan jangka panjang yang terdiri dari utang jangka panjang dan modal. Adapun pendekatan yang sering digunakan dalam praktik untuk mengevaluasi pengaruh leverage keuangan adalah dengan menganalisis hubungan EBIT-EPS. Perhitungan EPS terhadap investasi baru perusahaan Diketahui: EBIT = $ 2 juta Dana untuk ekspansi = $ 10 juta Pajak = 58% Keterangan EBIT Interest EBT Taxes EAT EAT (1951) Earning available to common stock holder Number of Shares EPS



All common stock $2.000.000   $2.000.000 $1.160.000 $840.000 $4.464.000



Obligation $2.000.000 $400.000 $1.600.000 $928.000 $672.000 $4.464.000



$5.304.000



$5.136.000



$1.800.000



$1.400.000



$2,95



$3,67



Masalahnya situasi yang dialami oleh perusahan bersifat tidak pasti. Oleh karena itu, ada kemungkinan EBIT yang terjadi bisa lebih besar atau lebih kecil dari 2 juta. Untuk menganalisis permasalahan tersebut maka perlu dihitung break event point dari alternatif pembelanjaan tersebut. (EBIT ¿ ¿¿−C 1)(1−t) ( EBIT ¿ −C 2)(1−t ) = ¿ EBIT* S1 S2 Keterangan: EBIT ¿ = EBIT pada titik BEP antara dua alternatif pembelanjaan C 1 , C2 = Biaya bunga atau dividen saham setiap tahun sebelum pajak t = Tarif pajak pendapatan perusahaan



S1 , S 2 = Jumlah saham biasa yang beredar pada alternatif 1 dan 2 (EBIT ¿ ¿¿−0)(1−0,58) ( EBIT ¿ −400.000)(1−0,58) = ¿ 1.800 .000 1.400 .000 0,42 EBIT ¿ 0,42 EBIT ¿−168.000 = 1.800 .000 1.400.000 588.000 EBIT ¿ =756.000 EBIT ¿ −302.400.000 .000 302.400 .000.000=168.000 EBIT ¿ EBIT ¿ =



302.400.000 .000 168.000



EBIT ¿ =1.800 .000 Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa apabila EBIT turun lebih kecil dari 1.800.000, maka alternatif yang paling baik adalah pembelanjaan seluruhnya dari saham biasa. Dengan kata lain, alternatif pembelanjaan dengan utang merupakan pilihan yang baik jika EBIT lebih besar dari 1.800.000 Dalam teori struktur modal, biaya modal perusahaan merupakan salah satu tolok ukur untuk menilai apakah keputusan pembelanjaan yang diambil pihak manajemen sudah merupakan keputusan yang optimal. Biaya modal penting untuk meniai kelayakan dari suatu usulan proyek investasi. Secara garis besar, biaya modal dibedakan menjadi dua macam, yaitu biaya modal masing-masing sumber dana (component cost of capital) dan biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital). Perusahaan menggunakan dua alternative sumber dana yaitu saham dan obligasi, maka dihitung : a. Biaya modal menggunkan saham, secara teoritis biaya modal saham (ke) dapat diartikan tingkat pendapatan minimum yang harus diperoleh perusahaan atas investasiy yang dibelanjai dengan saham. Pendekatan dividen saham yang diharapkan 𝑘𝑒 = 𝐷 𝑃0 = $ 2 $ 25 𝑥 100% = 8% D = Dividen yang diharapkan P0 = Harga pasar saham



Ke = tingkat diskonto atau tingkat pendapatan yang diharapkan b. Biaya modal menggunkan obligasi, perhitungan biaya obligasi bersifat eksplisit dapat diketahui dengan tingkat kupon yang tertera dalam obligasi. 𝑘𝑑 ∗



= 𝑘𝑑 (1 − 𝑡) = 4% (1− 58%) = 1,68%



Kd *



= Biaya obligasi setelah pajak



Kd



= Biaya obligasi sebelum pajak



t



= pajak pendapatan/laba bersih



c. Biaya modal menggunakan saham dan obligasi, biaya modal perusahaan dihitung berdasrkan modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital) atau disingkat WACC. Alternatif 1 (pendanaan obligasi) Jenis Sumber Dana



Jumlah



Biaya Modal



Saham



$35.000.000



8%



Obligasi



$10.000.000



1,68%



Jenis Sumber Dana



Proporsi



Saham Obligasi



Biaya Modal 78%



8%



6%



22%



1,68%



0,37% 6,61%



WACC



Alternatif 2 (pendanaan saham) Jenis Sumber Dana



 



Jumlah



Biaya Modal



Saham



IV.



$45.000.000



8%



Kesimpulan dan Saran Dari analisis yang sudah saya lakukan pada investasi baru perusahaan, yaitu ekspansi. EPS yang didapatkan dari pendanaan perusahaan dengan obligasi lebih besar dibandingkan dengan menggunakan saham, yaitu sebesar 3,67. Perhitungan EBIT* juga menunjukkan bahwa pendanaan perusahaan sebaiknya berasal dari hutang yang berarti obligasi.