True Experiment [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Dalam melakukan penelitan banyak sekali pilihan metode yang dapat digunakan. Namun tidak semua metode cocok digunakan, metode yang dipilih harus sesuai dengan tujuan penelitian. Terutama dalam penelitian pendidikan, salah satu metode yang banyak digunakan adalah metode penelitian eksperimen Untuk dapat melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih dahulu segala sesuatu yang berkait dengan komponen-komponen eksperimen. Baik yang berkaitan dengan jenis-jenis variabel, hakekat eksperimen, karakteristik, tujuan, syarat-syarat eksperimen, langkah-langkah penelitian eksperimen, dan bentuk-bentuk desain penelitian eksperimen. Dalam penelitian eksperimen dikenal beberapa variabel. Variabel adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kondisi, keadaan, faktor, perlakuan, atau tindakan yang diperkirakan dapat memengaruhi hasil eksperimen. Variabel yang berkaitan secara langsung dan diberlakukan untuk mengetahui suatu keadaan tertentu dan diharapkan mendapatkan dampak/akibat dari eksperimen sering disebut variable eksperimental (treatment variable), dan variabel yang tidak dengan sengaja dilakukan tetapi dapat memengaruhi hasil eksperimen disebut variable noneksperimental.



1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah: 1.



Apa Pengertian Penelitian Eksperimen?



2.



Bagaimanakah Karakteristik Penelitian Eksperimen?



3.



Apa Tujuan Penelitian Eksperimen?



4.



Apa saja Syarat-syarat Penelitian Eksperimen?



5.



Bagaimana Prosedur Penelitian Eksperimen?



1



1.3 Tujuan Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah: 1.



Mengetahui Pengertian Penelitian Eksperimen



2.



Mengetahui Karakteristik Penelitian Eksperimen



3.



Mengetahui Tujuan Penelitian Eksperimen



4.



Mengetahui Syarat-syarat Penelitian Eksperimen



5.



Mengetahui Prosedur Penelitian Eksperimen



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Penelitian Eksperimen Manurut Hadi (1985) penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti. Sejalan dengan hal tersebut, Latipun (2002) mengemukakan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati. Penelitian eksperimen pada prisipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (causal-effect relationship) (Sukardi 2011:179). Selanjutnya, metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan utuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono 2011:72). Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, dapat dipahami bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Jadi penelitian eksperimen dalam pendidikan adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan lain. Menurut Sukardi (2011:180), penelitian eksperimen dalam bidang pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu penelitian di dalam laboratorium dan di luar laboratorium. Sehubungan dengan subjek dalam pendidikan adalah siswa, penelitian yang paling banyak dilakukan adalah di luar laboratorium. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa keunggulan yang dimiliki oleh penelitian di luar laboratorium, diantaranya: -



Variabel eksperimen dapat lebih kuat



3



-



Lebih mudah dalam memberikan perlakuan



-



Dapat melakukan setting yang mendekati keadaan sebenarnya



-



Hasil eksperimen lebih actual Selain itu, penelitian eksperimen juga lebih cocok dilakukan dalam bidang



pendidikan. Hal ini dikarenakan dua alasan yaitu, metode pengajaran yang lebih tepat disetting secara alami dan dikomparasikan di dalam keadaan yang tidak biasa dan penelitian dasar dengan tujuan menurunkan prinsip umum teoritis ke dalam ilmu terapan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh sekolah. Penelitian eksperimen atau penelitian percobaan dibagi menjadi 2 yaitu eksperimen murni dan eksperimen kuasi. Penelitian eksperimen mrni mengambil subjek berupa hewan atau benda percobaan. Penelitian dilaksanakan di laboatorium dan kondisi lingkungan labolatorium yang dapat mempengaruhi hasil penelitian dikendalikan oleh peneliti. Dengan demikian hasil akhir penelitian adalah murni karena ada pengaruh dari percobaan/eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen (PKE) atau eksperimen semua mengambil subjek penelitian pada manusia. Kondisi yang dapat mempengaruhi hasil penelitian tidak dapat dikendalikan oleh peneliti sehingga hasil penelitian tidaklah murni dari eksperimen atau percobaan yang dilakukan. Metode penelitian murni banyak digunakan pada penelitian dasar (basic research) sedangkan metode penelitian kuasi eksperimen banyak digunakan pada metode terapan (applied research). Penelitian eksperimen murni berfungsi untuk menemukan dasar teori tentang pengaruh percobaan terhadap karakteristik benda atau hewan percobaan yang seang ditelliti. Penelitian eksperimen kuaasi berfungsi untuk mengetahui pengaruh percobaan/perlakuan terhadap karakteristik subjek yang diingkan oleh peneliti. Dengan demikian, penelitian eksperimen murni ataupun kuasi memiliki maksud dan tujuan yang sama yaitu menguji pengaruh percobaan terhadap karakteristiksubjek atau percobaan. Penelitian eksperimen kuasi dipilih apabila peneliti ingin menerapkan sesuatu tindakan atau perlakuan. Tindakan dapat berupa model, strategi, metode atau prosedur kerja baru untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan agar



4



hasilnya menjadi lebih optimal. Dengan adanya kriteria tersebut, maka peneliti dituntut untuk dapat berfikir kreatif dalam mencari model, strategi, metode, atau prosedur kerja baru yang akan di uji cobakan. Apabila peneliti tidak menemukan model, strategi, metode, atau prosedur kerja baru yangakan dicoba, peneliti masih diperboleh mengambil model, strategi, metode, atau prosedur kerja baru yang pernah diterapkan orang lain untuk diuji cobakan pada anggota kelompoknya. Penelitian eksperimen dapat menjadi bagian dari penelitian dan pengembangan (research dan development). Peneliti dapat memilih metode penelitian eksperimen atau penelitian tidakan pada saat menguji produk yang akan dikembangkan. Penggunaan metode penelitian eksperimen lebih dianjurkan karena produk baru yang dikembangkan sudah jelas rancangannya dan tinggal menguji efektivitasnya melalui penerapan produk pada situasi yangsebenarnya. Untuk mengetahui efektivitas perlakuan yang dieksperimenkan, peneliti dapat mengukur gain score ( peningkatan skor) karakteristik yang diukur sebelum perlakuan (pretest) dengan karakteristik yang diukur sesudah perlakuan posttest atau membandingkan hasil yang diperoeh kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.



2.2 Karakteristik Penelitian Eksperimen Menurut Ary (1985), ada tiga karakteristik penting dalam penelitian eksperimen, anatara lain: 1)



Variabel bebas yang dimanipulasi Memanipulasi variabel adalah tindakan yang dilakukan oleh peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah. Perlakuan tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka untuk memperoleh perbedaan efek dalam variabel yang terkait.



2)



Variabel lain yang berpengaruh dikontrol agar tetap konstan Menurut Gay (1982), control is an effort on the part of researcher to remove the influence of any variable other than the independent variable that ought affect performance on a dependent variable. Dengan kata lain, mengontrol merupakan usaha peneliti untuk memindahkan pengaruh variabel lain yang mungkin dapat



5



mempengaruhi variabel



terkait. Dalam pelaksanaan eksperimen, group



eksperimen dan group kontrol sebaiknya diatur secara intensif agar karakteristik keduanya mendekati sama. 3)



Observasi langsung oleh peneliti Tujuan dari kegiatan observasi dalam penelitian eksperimen adalah untuk melihat dan mencatat segala fenomena yang muncul yang menyebabkan adanya perbedaan diantara dua group.



Penelitian eksperimen memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a)



Adanya kelompok kontrol atau kelompok eksperimen yang akan dibandingkan



b) Memanipulasi atau mengubah secara sistematis variabel eksperimen/perlakuan. c)



Menggunakan kelompok kontrol sebagai acuan untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimen.



d) Adanya pengontrolan variabel, yaitu pengendalian kondisi-kondisi penelitian ketika berlangsungnya manipulasi. e)



Melakukan observasi yaitu mengamati hasil manipulasi secara teliti dan hati-hati.



f)



Adanya validitas internal yang merupakan sine qua non dari desain penelitian dan tujuan utama dari metodologi eksperimental. Validitas internal ini menanyakan apakah manipulasi eksperimental dalam studi ini benar-benar menimbulkan perbedaan.



g) Adanya Validitas eksternal yang merupakan tujuan kedua dari metode eksperimen. Validitas eksternal ini menanyakan seberapa representatifkah temuan-teman



penelitian



tersebut



dan



dapatkah



hasil-hasil



tersebut



digeneralisasikan terhadap keadaan dan subjek yang sama. Selanjtnya



McMilan



dan



Schumacher



(2001)



mengidentifikasi



enam



karakteristik penelitian eksperimen yaitu: 



Pemerolehan equivalensi statistik dari kelompok subjek yang berbeda dan biasanya diperoleh dengan penempatan subjek secara acak. Disamping itu dapat



6



juga dilakukan dengan cara memadukan kelompok subjek atau menggunakan subjek sebagai kontrol mereka sendiri. 



Minimal ada dua kelompok atau kondisi yang akan dibandingkan. Penelitian eksperimen tidak dapat dilakukan dilakukan dalam satu kelompok subjekdalam satu kondisi pada satu waktu. Tujuan eksperimen adalah membandingkan pengaruh kondisi pada satu kelompok dengan pengaruh kondisi yang berbeda pada kelompok yang sama. Dengan ddemikian setidaknya ada dua kelompok atau kondisi yang diperlukan untuk membuat perbandingan.







Memanipulasi



langsung



terhadap



variabel



bebas.



Maksudnya



peneliti



memberikan perlakuan atau kondisi yang istimewa untuk masing-masing kelompok subjek.variabel bebas diciptakan untuk fungsi atau kondisi yang berbeda dan ditentukan oleh peneliti (pelaku eksperimen). Jika kondisi tersebut tidak bisa ditentukan sebagaimana yang dibutuhkan peneliti, maka penelitian tersebut bukanlah penelitian eksperimen. 



Memerlukan alat ukur dari variabel terikat. Artinya penelitian eksperimenal terkosentrasi pada sesuatu yang dapat ditentukan dengan angka. Jika hasil eksperimen tidak dapat diukur dan dihitung maka itu bukanlah penelitian eksperimen.







Memanfaatkan statistik inferensial. Sesuai dengan sifatnya statistik ini dapat digunakan untuk membuat simpulan-simpulan yang berlaku untuk populasi.







Adanya sebuah desain eksperimen untuk mengontrol variabel asing.



2.3 Tujuan Penelitian Eksperimen Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Misalnya, suatu eksperimen dalam bidang pendidikan dimaksudkan untuk menilai/membuktikan pengaruh perlakuan pendidikan (pembelajaran dengan metode problem solving)



7



terhadap prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematika pada siswa SMP atau untuk menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh perlakuan tersebut jika dibandingkan dengan metode konvensional. Selanjutnya, tindakan di dalam eksperimen disebut treatment, dan diartikan sebagai semua tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi yang akan dinilai/diketahui pengaruhnya. Sedangkan yang dimaksud dengan menilai tidak terbatas pada mengukur atau melakukan deskripsi atas pengaruh treatment yang dicobakan tetapi juga ingin menguji sampai seberapa besar tingkat signifikansinya (kebermaknaan atau berarti tidaknya) pengaruh tersebut jika dibandingkan dengan kelompok yang sama tetapi diberi perlakuan yang berbeda.



2.4 Syarat-syarat Penelitian Eksperimen Sebuah penelitian dapat berjalan baik dan memberikan hasil yang akurat jika dilaksanakan dengan mengikuti kaidah tertentu. Seperti halnya dengan penelitian eksperimen, akan memberikan hasil yang valid jika dilaksanakan dengan mengikuti syarat-syarat yang ada. Berkaitan dengan hal tersebut, Wilhelm Wundt (2004) mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian eksperimental, yaitu: 1.



Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia akan melakukan penelitian



2.



Penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang sama



3.



Peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang diteliti sesuai dengan yang dikehendakinya



4.



Diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang diberi perlakukan (experimental group).



2.5 Prosedur Penelitian Eksperimen Langkah-langkah umum penelitian eksperimen pada prinsipnya hampir sama dengan jenis penelitian pada umumnya, yaitu:



8



Langkah ke-1



: Memilih masalah (analisis induktif)



Langkah ke-2



: Mengidentifikasi masalah



Langkah ke-3



: Melakukan kajian pustaka yang relevan dengan permasalahan



Langkah ke-4



: Merumuskan hipotesis statistik (H0)



Langkah ke-5



: Merumuskan definisi operasional dan variabel penelitian



Langkah ke-6



: Menyusun Desain Penelitian



Langkah ke-7



: Uji coba Instrumen dan Langkah-langkah kegiatan eksperimen.



Langkah ke-8



: Melaksanakan eksperimen yang sesungguhnya



Langkah ke-9



: Mengumpulkan, mengelompokkan, dan mendeskripsikan data



Langkah ke-10



: Analisis data



Langkah ke-11



: Membahas hasil eksperimen sesuai dengan rumusan masalah



Langkah ke-12



: Membuat simpulan, implikasi dan saran



Langkah ke-13



: Menyusun laporan penelitian eksperimen



2.6



Jenis-jenis Penelitian Eksperimen Campppbell dan Stanley (1966) dalam bukunya Experimental dan Quasi



Experimental Design for Research membagi dua jenis penelitian eksperimen, yaitu “Pre Experimental design and true experimental design”. Sementara john W Best (1977) membagi 3 kategori eksperimen, yaitu pra eksperimen, eksperimen kuasi, dan eksperimen murni. Mc Milan dan Schumacher (2001) membagi desain penelitian eksperimen menjadi empat kelompok, yaitu Pre Experimental, True exsperimental, Quasi emperimental, and Single-subject exsperimental.



1)



Pra Eksperimen (Pre Experimental) Kelompok ini hampir sama dengan exsperimen, tetapi bukan eksperimen, karena tidak ada penyamaan karakteristk/random dan tidak ada variabel kontrol. Fraenkel dan Norman (1993) menyebutnya sebagai eksperimen lemah (Weak Exsperimental) karena dianggap eksperimen yang paling lemah. Jenis



9



eksperimen ini hanya digunakan untuk penelitian latihan, bukan untuk penelitian akademik, penelitian kebijakan, pengembangan ilmu dan sejenisnya. 2)



Eksperimen Murni (True Eksprimental) Kelompok ini menguji variabel bebas dan variabel terikat yang dilakukan terhadap sampel kelompok eksperimen atau kelompok kontrol. Sampel dari kedua kelompok tersebut diambil secara acak. Sampel acak ini dapat diambil jika subjek-subjek tersebut memilki ciri yang sama atau dibuat sama atau disamakan. Untk itu harus dilakukan pengujian. Jika tidak bisa diuji, maka karakteristik kesamaan itu harus dibangun berdasarkan asumsi yang kuat dari peneliti. Desain eksperimen murni memilliki tiga karakteristik, yaitu adanya kelompok kontrol, subjek ditarik secara random dan ditandai untuk masing-masing kelompok, serta sebuah tes awal diberikan untuk mengetahui perbedaan antarkelompok.



3)



Eksperimen Kuasi (Quasi Eksperimental) Eksperimen ini juga disebut dengan eksperimen semu. Tujuannya adalah untuk memprediksi keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan dan/atau manipulasi terhadap seluruh variabel yang relevan. Contoh penelitian: a)



Pengaruh dua macam cara menghafal (spaced versus massed practice) dalam menghafal suatu daftar kata-kata (vocabulary) bahasa asing di empat SMA tanpa perlakuan secara acak terhadap peserta didik dan tanpa pengontrolan masa latihannya secara ketat dan



b)



Keefektifan tiga jenis pendekatan untuk mengajarkan prinsp-pprinsip dan konsep-konsep dasar IPS pada anak-anak sekolah dasar, tentunya jika guruguru IPS mau melaksanakan pembelajaran dengan salah satu pendekatan tersebut Eksperimen kuasi banyak digunakan dalam penelitian pendidikan dengan



desain pretest-postet karena variabel-variebelnya banyak yang tidak bisa diamati, seperti kematangan, efek pengujian, regresi statistik dan adaptasi. Begitu juga penelitiian mengenai masalah-masalah sosial, seperti kenakalan, keresahan,



10



merokok, jumlah penderita penyakit jantung, yang mana kontrol dan manipulasi tidak dapat selalu dilaksanakan. Karakterisktik eksperimen kuasi, antara lain: a)



Tidak memungkinkan untuk mengontrol seluruh variabel yang relevan, kecuali hanya beberapa variabel.



b) Perbedaan antara penelitian eksperimen murni dan eksperimen kuasi sangat kecil, terutama apakah manusia dilibatkan atau tidak sebagai subjek seperti dalam pendidikan c)



Meskipun penelitian tindakan memiliki status eksperimen kuasi, tetapi sering tidak formal, sehinngga perlu mendapat pengakuan tersendiri. Langkah-langkah pokok penelitian eksperimen kuasi sama dengan penelitian



mrni.peneliti haru berhati-hati dalam menunjukkan masing-masing keterbatasan dalam validitas internal dan eksternal pada desain penelitiannya. 4)



Eksperimen Subjek Tunggal (Single-Subject Exsperimental) Eksperimen subjek-tunggan adalah suatu eksperimen dimana subjek atau partisipannya bersifat tunggal, bisa satu orang, dua orang atau lebih. Hasil eksperimen disajikan dan dianalisis berdasarkan subjek secara individual. Prinsip dasar eksperimen subjek tunggal adalah meneliti individu dengan dua kondisi, yaitu tanpa perlakuan dan dengan perlakuan. Pengaruh terhadap variabel akibat diukur dalam kedua kondisi tersebut. Penelitian ini sangat berguna bagi guru yang sedang melaksanakan penelitianterhadap individual peserta didik. Misalnya, dalam melakukan penelitian bimbingan dan konseling atau dalam melaksanakan rehabilitas dan terapi fisik yang perlakuannya hanya diberikan padasatu individu. Desain single-subject umumnya menggunakan pengukuran yang berulang dan hanya mengimplementasikan variabel bebas tunggal yang diharapkan dapat mengubah hanya satu variabel terikat. Pengukuran variabel dilakukan pada kondisi normal yang disebut baseline.



11



2.7



Desain Eksperimen Desain eksperimen adalah suatu rancangan yang berisi langkah-langkah dan



tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan penelitian eksperimen, sehingga informasi yang diperlukan tentang maslaah yang diteliti dapat dikumpulakn secara faktual. Desain eksperimen dapat menggambarkan langkah-langkah lengkapyang dapat diambil jauh sebelum eksperimen dilakukan agar data yang semestinya dilakukan dapat diperoleh dengan baik, dapat dianalisis secara objective, dan dapat ditarik simpulan ynag tepat, sesuai dengan masalah yang diteliti. Didalam desain penelitian eksperimen inilah peneliti harus menentukan dan memilih model desain eksperimen. Salah satu model desain eksperimen yang banyak digunakan adalah model desain sistematik. Desain ini tetap menggunakan pretest dan postest, tetapi ada variabel yang dikontrol ada juga variabel yang tidak dikontrol, sehingga hsilnya bersifat semua. Kurang alamiah dan kurang memilki generalisasi yang kuat. Desain eksperimen ini sudah banyak ditinggalkan karena orang banyak menggunkan desain representatif yang dipandang generalisasinya lebih kuat. Desain representatif adalah perencanaan eksperimen yang disusun berdasarkan keadaan partisipasi yang alamiah. Asumsinya yaitu: a.



Karakteristik lingkungan yang bersifat alamiah adalah bersifat kompleks dan saling terkait



b.



Manusia adalah pemroses informasi yang aktif, mereka tidak bereaksi terhadap perlakuan eksperimen secara pasif dan



c.



Organisme manusia bersifat kompleks, maka perlakuan eksperimen akan mempengaruhi manusia khusunya pembelajar dengan cara yang sangat kompleks pula. Menurut snow langkah-langkah pelaksanaan eksperimen representatif yaitu:



a)



Lakukan penelitian dalam setting pendidikan yang nyata atau dalam lingkungan yang memungkinkan dalam generalisasi.



b) Masukkanlag beberapa variasi lingkungan kedalam eksperimen



12



c)



Amatilah apa yang secara nyatadilakukan oleh partisipan (siswa) selama eksperimen berlangsung



d) Kajilah konteks sosial dari lingkungan dimana eksperimen akan dilakukan e)



Siapkan dengan baik para partisipan yang akan ikut dalam eksperimen



f)



Adakan



pengendalian



perlakuan



yang



memngkinkan



para



partisipan



menggunkaan pendekatan yang biasa mereka lakukan dalam kegiatan mereka atau belajar. Penelitian dengan metode eksperimen dilakukan jika peneliti ingin menganalisa sebab-akibat dari suatu peristiwa. Pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain dianalisis dalam situasi yang terkontrol. Salah satu kegiatan dalam penelitian eksperimen adalah menentukan desain eksperimen. Berikut akan dikemukakan model-model eksperimen: 1.



One-group eksperimen Model desain ini hanya menggunakan satu kelompok dan dapat diterapkan dalam beberapa bentuk, antara lain:



2.



a.



one group pretest and posttest design:



b.



One group time series design



Control group experiment Model desain ini menggunakan lebih dari satu kelompok yang terdiri atas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Desain ini dapat diterapkan dalam beberapa bentuk yaitu: a.



Control group pretest and posttest design



b.



Control-group posttest only design



c.



Control group time series design



13



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat diperoleh simpulan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Metode eksperimen merupakan metode yang paling produktif karena jika dilakukan dengan baik akan dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Oleh karena itu, penelitian yang sering dilakukan peneliti dalam dunia pendidikan adalah penelitian eksperimen.



3.2 Saran Adapun saran yang dapat diberikan adalah semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca serta dapat diterapkan dan diaplikasikan dalam kehidupan.



14