Tugas 1-2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Desti Julkarni Mendrofa Nim : 040983524 Jurusan : Ilmu Pemerintahan UPBJJ : 12/MEDAN Mata Kuliah : IPEM4218 Manajemen Statistik Pemerintahan ( Tugas 1)



Mengapa organisasi harus mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan Judul : “Analisis Lingkungan Organisasi” BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi adalah sekumpulan orang atau kelompok untuk mencapai sutau tujuan tertentu dengan cara tertentu dan aturan tertentu. Secara umum tujuan dari pada organisasi adalah untuk mencapai tujuan individu yang dilaksanakan dengan cara berkelompok. Jenis dari pada organisasi sangat beragam, seperti : oraganisasi keluarga, organisasi masyarakat, organisasi sekolah, organisasi politik, organisasi internasional dan lain sebagainya. Setiap jenis organisasi ini mempunyai tujuan dan mekanisme yang berbeda-beda. Dalam pembahasan organisasi tidak lepas pada masalah lingkungan yang dihadapi oleh seorang manajer. Perbedaan dan kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap konsep dan teknik serta keputusan yang akan diambil. Sebagai seorang manajer tidak harus hanya memperhatikan lingkungan usahanya atau intern saja, namun juga harus bisa mengantisipasi lingkungan di luar perusahaan atau ekstern. Untuk mencapai tujuan orgaisasi tidak lepas dari lingkungan ekstern yang terjadi, apalagi bagi organisasi atau perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena itu manajer harus memperhatikan dan mempertimbangkan unsur-unsur serta kekuatan-kekuatan lingkungan ekstern dalam setiap kegiatan manajemen. Suatu organisasi/bisnis akan berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya dalam rangka mencapai tujuan, berbagai sasaran dan dalam mengemban misinya. Setiap organisasi, baik yang berskala besar, menengah, maupun kecil, semuanya akan berinteraksi dengan lingkungan. Organisasi yang bisa bertahan adalah organisasi yang bisa menyesuaikan diri



dengan perubahan lingkungannya kerena lingkungan merupakan kekuatan mempengaruhi, baik secara langsung maupun tidak terhadap kinerja organisasi.



yang



B. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Lingkungan Organisasi ? 2. Apasaja Elemen lingkungan Organisasi ? 3. Pengaruh Lingkungan terhadap Organisasi ? 4. Hubungan Lingkungan dan Organisasi ? C. Tujuan Pembahasan 1. Mengetahui Apa Definisi Lingkungan Organisasi ? 2. Untuk Mengetahui Apa Elemen Dari Lingkungan Organisasi ? 3. mengetahui Apa Faktor yang mempengaruhi lingkungan organisasi ? 4. Mengetahui Bagaimana hubungan antara organisasi dan lingkungan ? BAB II PEMBAHASAN A. Lingkungan Organisasi - Lingkungan Menurut Bambang Suteng S 2006:3. Lingkungan Merupakan keadaan alam tempat manusia/masyarakat saling beinteraksi. Masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki kepentingan bersama dan memiliki budaya serta lembaga yang khas. Masyarakat juga dipahami sebagai sekeompok orang yang terorganisasi karena memiliki tujuan bersama seperti agama, olah raga, poitik dll. - Organisasi Menurut Drs.H.Malayu S.P Hasibuan 2016:12. Organisasi adalah suatu perserikatan formal, berstruktur, dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerjasama dan mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja. Lingkungan organisasi adalah semua elemen di dalam maupun di luar organisasi yang dapat mempengaruhi sebagian atau keseluruhan suatu organisasi. Terdapat dua jenis klasifikasi lingkungan yakni lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal yang berpengaruh langsung dalam organisasi meliputi karyawan/pegawai organisasi dalam, serta pimpinan manajer. Lingkungan eksternal dibagi dua yaitu yang berpengaruh langsung dan tidak langsung. Contoh lingkungan eksternal yang berpengaruh langsung adalah organisasi pesaing, pemasok komunitas lokal, konsumer, NGO dan lainnya. Sedangkan untuk contoh lingkungan eksternal yang tidak berpengaruh langsung adalah kondisi politik, ekonomi dan sosial. Lingkungan secara umum yang harus dianalisis kekuatannya oleh manajer karena mempengaruhi pembuat keputusan dan perencanaan adalah kekuatan teknologi, ekonomi, demografi, sosial budaya serta politik dan hukum.



Kekuatan teknologi adalah kombinasi dari kemampuan dan peralatan yang digunakan manajer dalam desain, produksi dan distribusi barang dan jasa. Perubahan teknologi informasi juga mempengaruhi kerja alami organisasi termasuk kerja manajer didalamnya. Kekuatan ekonomi mempengaruhi kebaikan dari suatu negara termasuk suku bunga, inflasi, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Kekuatan ekonomi memberikan banyak peluang serta hambatan untuk manajer dan memberikan perubahan bagi seluruh organisasi. Kekuatan demografis adalah hasil dari perubahan sikap karakterisitik dari populasi seperti umur, jenis kelamin, etnis, ras, orientasi seksual, dan kelas sosial. Perubahan ini menyarankan organisasi untuk menemukan cara untuk memotivasi dan memanfaatkan kemampuan dan pengetahuan pegawai. Kekuatan politik dan hukum adalah hasil dari perubahan dalam hukum dan regulasi seperti deregulasi industri, privatisasi organisasi dan penigkatantekanan dalam perlindungan lingkungan. Dari sini, manajer mengambil keuntungan dari kesempatan yang diciptakan dari perubahan politik, ekonomi dan hukum secara global sebagai tantangan utama. Kekuatan sosial budaya adalah tekanan yang berasal dari struktur sosial dalam masyarakat di suatu negara. Struktur sosial adalah pengaturan hubungan antara individual dan grup dalam masyarakat. Masyarakat berbeda secarasubstansi dalam struktur sosial karena terdapat derajat tinggi dan rendah. Karena berbagai kekuatan dalam lingkungan umum tersebut, manajer individual dan organisasi harus responsif dalam perubahan dan perbedaan diantara struktur sosial dan budaya nasional dalam semua negara dimana mereka beroperasi. Terdapat kompleksitas dan ketidakmungkinan untuk diprediksi. Kompleksitas yang mengacu kepada kekuatan yang mempengaruhi organisasi misalnya jumlah kompetitor. Ketidakmungkinan diprediksi adalah tingkat ketidakpastian kekuatan yang dapat mempengaruhi organisasi. Terdapat empat tipe lingkungan yakni lingkungan tenang, lingkungan bervariasi, lingkungan badai lokal dan lingkungan bergolak. Alasan mengapa kita menganalisis lingkungan yaitu untuk mengetahui dan meramalkan apa yang terjadi besok, menyadari dan mengantisipasi resiko dari tindakan yang dilakukan organisasi, untuk menganalisis faktor politik, sosial, ekonomi, lingkungan eksternal (external environment) adalah segala sesuatu di luar batasan organisas yang mungkin mempengaruhinya. Lingkungan internal (Internal environment) adalah faktor-faktor atau kondisi umum yang berada di dalam suatu organisasi. B. Elemen Lingkungan Organisasi Lingkungan Organisasi terdiri dari 2 elemen, yaitu internal dan eksternal. 1. Lingkungan internal Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam organisasi tersebut dan secara formal memiliki implikasi yang langsung dan khusus pada perusahaan. Analisis lingkungan internal akan meliputi analisis mengenai sumber daya manusia, kapabilitas dan kompetensi inti yang dimiliki oleh perusahaan. Salah satu cara yang paling sederhana untuk memahami dan menganalisis lingkungan organisasi, adalah melalui analisis fungsional yang



meliputi fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi keuangan, fungsi sumber daya manusia, dan fungsi R&D (Research development). Berikut adalah macam macam dimensi dari lingkungan internal: a) Pemilik/ Pemegang Saham, adalah orang-orang yang memiliki hak milik hukum terhadap bisnis tersebut. Dampak dalam implikasi manajerialmya pemimpin Pemilik dapat berupa seseorang yang mendirikan dan menjalankan suatu bisnis kecil, partner yang secara bersama - sama memiliki bisnis, atau investor yang memiliki saham (pemegang saham). b) Dewan Direksi, yaitu mereka yang dipilih oleh para pemegang saham dan bertanggung jawab untuk mengawasi manajemen perusahaan secara umum, untuk memastikan bahwa perusahaan telah dijalankan dengan cara yang paling memuaskan kepentingan pemegang saham. c) Karyawan/ Pekerja, yaitu individu-individu yang dipekerjakan oleh organisasi. Karyawan bisa membentuk serikat pekerja yang saat ini mempunyai bargaining power yang cukup besar sehingga dapat mempengaruhi organisasi. Oleh karena itu, manajer perlu membina hubungan yang baik dengan karyawan atau serikat pekerja. d) Lingkungan Kerja Fisik, yaitu berupa fasilitas-fasilitas fisik yang disediakan organisasi untuk menunjang operasi organisasi tersebut. 2. Lingkungan Eksternal Lingkungan eksternal (external environment) adalah segala sesuatu di luar batasan organisasi yang mungkin mempengaruhinya. Lingkungan Eksernal dibagi menjadi dua yaitu: a. Lingkungan Umum (general environment), disebut juga lingkungan yang tidak berpengaruh langsung kepada organisasi (indirect environment) serangkaian dimensi dan kekuatan yang luas yang berada di sekitar organisasi yang menciptakan keseluruhan konteks organisasi. Meskipun Lingkungan umum tidak mempengaruhi organisasi secara langsung, namun harus tetap diperhitungkan dalam pengambilan keputusan organisasi. Lingkungan umum terdiri dari dimensi ekonomi, teknologi, social budaya, politik-hukum, dan internasional, Lingkungan ini hanya memiliki sedikit dampak implikasi langsung bagi pengaturan suatu organisasi. Berikut adalah macam macam dimensi dari lingkungan umum: - Dimensi Ekonomi. Dimensi ekonomi adalah kesehatan dan vitalitas keseluruhan dari sistem ekonomi di mana organisasi beroperasi. Apabila kondisi ekonomi mengalami guncangan, maka akan berpengaruh secara langsung kepada organisasi. Faktor-faktor ekonomi yang terutama sangat penting bagi bisnis adalah pertumbuhan ekonomi secara umum, inflasi, tingkat bunga, dan tingkat penggangguran. - Dimensi Teknologi. Dimensi ini merefleksikan metode-metode yang tersedia untuk mengubah sumber daya menjadi produk atau jasa. Perubahan teknologi akan mempengaruhi cara organisasi mengubah sumber daya tersebut. Sehingga membuat dampak dalam keputusan manajerialnya



merupakan tugas besar sebuah manajer dimana ia bisa menyesuaikan diri pada perkembangan zaman, artinya manajer/ pemimpin bisa mengaplikasikan teknologi dan kemampuan teknologi yang ia punya untuk mengembangkan organisasinya dan mencoba untuk memperbaiki produktivitas,dan meningkatkan kepuasan kerja. - Dimensi Sosial Budaya Dimensi ini meliputi sikap, norma, adat, gaya hidup, nilai, kebiasaan, dan karakteristik demografi masyarakat di mana organisasi berada. Dampak manajerialnya manajer harus mengetahui cara bersosialisasi dengan teman se-organisasinya atau cara berorganisasi untuk mengembangkan bakat bakat yang ada dalam organisasi tersebut. - Dimensi Politik-Hukum/Perintah yaitu berupa peraturan pemerintah mengenai bisnis dan hubungan umum antara bisnis dan pemerintah. Undang-undang dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan pemerintah bisa memberikan dampak yang besar bagi kelangsungan hidup organisasi. Dampak manajerialnya yaitu seorang memimpin atau manajer mampu membangun organisasi yang baik, sesuai dengan peraturan pemerintah mengenai bisnis dan undang-undang - Dimensi Internasional Yaitu pengaruh bisnis, politik dan kebijakan negara lain khususnya untuk organisasioganisasi multinasional memberikan dampak yang sangat besar bagi organisasi tersebut. Dampak manajerialnya merupakan hal yang penting dan dapat mengembangkat organisasi jika manajer itu sendiri bisa membangun komunikasi sesama organisasi, bahkan sampai tingkat internasional dan organisasinya dikenal didalam maupun diluar negeri. - Dimensi Lingkungan Tugas Lingkungan tugas (task environment), disebut juga lingkungan yang berpengaruh langsung kepada organisasi (direct environment) yaitu unsur-unsur luar organiasi yang secara spesifik berpengaruh secara langsung kepada organisasi. Lingkungan ini terdiri dari dimensi : kompetitor, pelanggan, pemasok, regulator, dan partner strategis. Lingkungan tugas merupakan makanan sehari hari seorang manajer dimana ia harus bisa mengetahui keinginan pelanggan terhadap organisasinya maupun partner kerjanya. b. Lingkungan Tugas Kompetitor/ pesaing. Adanya pesaing yang memperebutkan sumber daya termasuk konsumen, atau yang menawarkan produk atau jasa tandingan. Organiasasi juga akan bersaing dengan organisasi lainnya dalam memperebutkan sumberdaya. Contoh: organisasi akan bersaing memperoleh dana dari lembaga keuangan dan memperoleh karyawan yang berkualitas dari sebuah universitas. - Pelanggan, yaitu individu atau organisasi yang membeli barang atau jasa suatu Organisasi. Pelanggan mempengaruhi organisasi secara langsung karena mereka membeli dan memakai barang atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi. Perubahan pada perilaku konsumen, selera, dan sikap konsumen termasuk dalam komponen yang harus dipahami oleh manajer. - Pemasok, yaitu pihak-pihak yang memberikan input berupa sumber daya kepada organisasi, yang diperlukan untuk menjalankan usahanya. Input dapat berupa bahan baku, bahan setengah jadi, karyawan, modal keuangan, informasi, atau jasa yang diperlukan organisasi.



Regulator, biasanya adalah pemerintah yang mengatur dan mempengaruhi kebijakan dan praktek sebuah organisasi. - Partner Strategis, yaitu dua organisasi atau lebih yang bekerjasama dalam joint venture atau kemitraan lainnya. C. Pengaruh Lingkungan Terhadap Organisasi 1. Ketergantungan Sumber Organisasi mempunyai ketergantungan ganda terhadap lingkungannya. Produk dan jasa yang merupakan out put organisasi dkonsumsi oleh pemakai yng terdapat pada pada lingkungannya. Di pihak lain, organisasi juga mendapatkan berbagai jenis input dari lingkungannya. Posisi organisasi menjadi berbahaya jika pertukaran input dan out put ini menjadi tidak seimbang. Input yang diperlukan oleh organisasi sering kali sumbernya ikuasai oleh organisasi lain yang terdapat di lingkungannya, sehingga organisasi terpaksa mempunyai ketergantungan sumber terhadap lingkungannya. Jika tingkat ketergantungan ini tidak terlalu besar, seperti yang terjadi pada lingkungan Tenang-Acak, maka organisasi tidak perlu terlalu memperhatikan lingkungannya dan dapat memusatkn pehatianny terhadap kegiatan produksi. Tetapi, jika ketergantungan ini sangat besar, organisasi perlu beradaptasi terhadap ketergantungan tersebut dan melakukan tindakan-tindakan yang sesuai untuk menguranginya. - Terdapat dua cara adaptasi yang dapat dilakukan oleh organisasi. Cara pertama adalah melalui perubahan internal, yaitu dengan menyesuaikan struktur internal organisasi, pola kerja, perencanaan, dan aspek internal lainnya, trhadap karakteristik lingkungan. Cara kedua adalah dengan berusaha untuk menguasai dan mengubah konisi lingkungan sehingga menguntungkan bagi organisasi. - Struktur Organisasi - Kompleksitas Struktur Organisasi Jika lingkungan bertambah kompleks, maka organisasi juga harus menjadi lebih kompleks agar mampu menghadapinya. Setiap elemen dari lingkungan perlu dihadapi oleh suatu bagian khusus dari organisasi. Karena itu organisasi yang terdapat pada lingkungan yang kompleks sehanusnya memiliki lebih banyak bagian maupun jenis tugas. - Peredam James Thompson menggambarkan organisasi sebagai suatu inti teknis pelaksana produksi yang dikelilingi oleh sejumah bagian peredam. Inti teknis merupakan bagian yang mengerjakan tugas utama organisasi, misalnya produks pada sebuah perusahaan industry atau pendidikan pada sebuah peguruan tinggi. Inti teknis ini dikelilingi oleh sejumlah bagian peredam yang bertugas untuk meredam ketidakpastian lingkungan. Untuk setiap sgmen lingkungan dignakan satu again peredam khusus. Bagiab peredam ini berusaha mmbuat kondisi inti teknis menjadi seperti sebuah system tertutup agar bisa berfungsi dengan cara yang paling efesie. Bagian-bagian peredam ini misalnya adalah bagian penelitan dan pengembangan (litbang), keterangan, penjualan, pembelian dan lain-lain. - Elemen-Elemen Perbatasan (Bounday Spanning) Elemen-elemen perbatasan menghubugkan dan menyelaraskan rganisasi terhadap unsur-unsur penting dari lingkungan, baik berupa individu maupun organisasi lain. Peran ini di jalankan leh elemen-elemenperbatasan melalui pertukaran informasi antara lingkungan dan organisasi, sehingga rencana maupun kegiatan dapat dikoordinasikan., dan ketidakpastian dapat dikurangi.



Dengan pertukaran informasi ini, organisasi dapat beradaptasi dengan cara yang lebi epat terhadap ligkugannya. Elemen-elemen perbatasan mempunyai dua fungsi yaitu : a. Mendeteksi dan memproses iformasi mengenai perubahan yang terjadi pada lingkungan. b. Mempresentasikan organsasi terhadap lingkungan. Bagian-bagian peredam mempertukarkan produk, jasa bahan baku, dan uang antara organisasi dengan lingkugannya. Sedangkan elemen-elemen perbatasa secara jhusus hanya melakukan pertukaran informasi antara organisasi dan lingkungannya. Kaena itu, elemen perbatasan bisa merupakan bagian dari peredam, tetapi secara khusus hanya mengelola pertukaran informasi. Slah satu contoh elemen perbatasan adalah bagian yang melaksanakan riset pasar, yang bertugas memantau perubahan selera konsumen. Melalui pemantauan ini rset pasar dapat memberikan informasi bagi para pemngambil keputusan. Elemen perbatasan lainnya megamati perkembangan teknolohgi, inovas, perubahan peraturan pemerintah, sumber bahan baku, dan perubahanperubahan penting lainnhya, sehingga organisasi dapat membuat perencanaan serta penyesuaian yang diperlukan. Elemen perbatasan juga memerikan informasi ,megenai organisasi kepada bagianbagian dari lingkungan untuk mempengaruhi persepsi pihak luar terhadap organisasi. Di bagain pemasaran, misalnya, dilakukan usaha untuk memperkenalkan organisasi terhadap lingkungan, seperti melalui ikl, promosi, dan kegiaan lainnya, sehingga berbaai phak yang ada di lingkungan tersebut akan memiliki pandangan yang bak dan tertarik untuk mempergunakan produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh organisasi. D. Hubungan Lingkungan dan Organisasi Organisasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dimana dia berada sehingga mengharuskan manajer memperhatikan fenomena yang terjadi pada lingkungan organisasi. Pengaruh lingkungan tersebut sangat berbeda antara satu organisasi dan organisasi lainnya, bahkan antara satu divisi dengan divisi lainnya serta antara satu tingkatan yang lebih tingggi dengan tingkatan yang lebih rendah (Anton, 2011). Hubungan lingkungan dan organisasi dapat dillihat melalui model berdasarkan James D. Thomson yaitu adanya tingkat perubahan dan tingkat homogenitas. Tingkat perubahan melihat sejauh mana stabilitas suatu lingkungan yang diukur dengan skala tingkat perubahan stabil dan perubahan dinamis. Sedangkan tingkat homogenitas melihat sejauh mana kompleksitas lingkungan yang diukur dengan skala homogenitas sederhana dan homogenitas kompleks. Model berdasarkan James D. Thomson masing-masing matriks memiliki tingkat ketidakpastian yang berbeda-beda tergantung pada situasi dan kondisi tingkat homogenitas dan perubahan lingkungan yang dihadapinya. Ketidakpastian tergantung pada jenis kegiatan yang dilakukan. Ketidakpastian tinggi jika organisasi menghadapi perubahan lingkungan yang cepat dan elemen homogenitas yang tinggi. Ketidakpastian moderat jika organisasi menghadapi kombinasi perubahan yang dinamis dengan elemen lingkungan yang sederhana. Semakin besar ketidakpastian lingkungan yang dihadapi organisasi, maka semakin lingkungan itu membatasi pilihan-pilihan dan kebebasan para manajer. Strategi untuk menghadapi perubahan lingkungan dan ketidakpastian adalah melakukan penyesuaian terhadap perubahan lingkungan, melakukan pemantauan lingkungan secara tidak langsung, dan mempengaruhi lingkungan langsung. 1. Ketidakpastian lingkungan



a. b. c. d.



Ketidakpastian lingkungan akan membuat manajer perlu mempelajari perubahan lingkungan dan langkah penyesuaian atas perubahan. Elemen dari ketidakpastian lingkungan adalah ketidakpastian dan kompleksitas. Ketidakpastian adalah kondisi di mana pimpinan perusahaan tidak memiliki informasi yang cukup mengenai kondisi lingkungannya. Sedangkan kompleksitas adalah keragaman atau banyaknya elemen eksternal yang mempengaruhi organisasi. Keragaman tersebut adalah sebagai berikut : Ketidakpastian rendah: Elemen lingkungan sedikit, elemen lingkungan berubah perlahan. Ketidakpastian agak rendah: Elemen lingkungan berjumlah besar, elemen lingkungan berubah perlahan. Ketidakpastian agak tinggi : Elemen lingkungan berjumlah sedikit, elemen lingkungan berubah dinamis. Ketidakpastian tinggi : Elemen lingkungan berjumlah besar, elemen lingkungan berubah dinamis. 2. Lingkungan dan kompleksitas Ketidakpastian lingkungan berkaitan dengan kompleksitas artinya ketidakpastian lingkungan yang tinggi cenderung mengakibatkan kompleksitas yang lebih besar. Agar dapat menghadapi lingkungan yang lebih dinamis dan kompleks organisasi menjadi lebih diferensiasi. Organsiasi yang menghadapi ketidakpastian lingkungan perlu memantau lingkungan secara lebih ketat dibandingkan lingkungan yang stabil. Biasanya hal tersebut dilaksanakan dengan menciptakan unit-unit diferensiasi. Sama halnya lingkungan yang kompleks mengharuskan organsasi tersebut membentengi dirinya dengan sejumlah department dan spesialis yang lebih besar. 3. Lingkungan dan formalisasi Lingkungan yang stabil seharusnya mengakibatkan formalisasi yang tinggi karena lingkungan yang stabil menciptakan kebutuhan minimal untuk memberi tanggapan yang cepatdan memungkinkan organisasi melakukan penghematan dengan jalan menstandarisasi aktivitas mereka. Tetapi perlu juga berhati-hati bahwa lingkungan yang dinamis pasti mengakibatkan formalisasi yang rendah bagi seluruh organsasi. 4. Lingkungan dan Sentralisasi Komples lingkungannya, maka makin didesentralisasi pula strukturnya. Diluar dimensi yang stabil dan dinami, jika sejumlah bersa daktor dan komponen yang tidak sama terdapat pada lingkungan, maka organsasi sebaiknya menghadapi ketidakpastian tersebut melalui desentraslisasi. Disparitas atau perbedaan dalam lingkungan ditanggapi melalui desentralisasi, jika tanggapan tersebut dibutuhkan bagi sub-sub lingkungan yang berbeda, organisasi tersebut akan menciptakan sub-sub unit yang didesentralisasi untuk menghadapinya. 5. Tekstur Lingkungan



Berdasarkan derajat komplesitas dan ketenangan, menurut Emery dan Trist dalam Dadang dan Sylvana (2007), ada 4 tekstur lingkungan, yaitu : a. Lingkungan tenang acak: Lingkungan paling sederhana, karena perubahan secara perlahan dan bersifat acak. Misalnya toko sepatu, tas. b. Lingkungan tenang mengelompok : Termasuk lingkungan cukup stabil, namun lebih kompleks dibanding lingkungan sebelumnya. Misalnya industri perkayuan. Cenderung stabil, namun jika terkena dampak isu perusakan lingkungan, dapat memngganggu kelangsungan usaha perusahaan. c. Lingkungan terganggu bereaksi : Perubahan tidaklah bersifat acak, namun mengikuti pola tertentu. Misalnya sepeda motor Honda dengan Yamaha saling bereaksi satu sama lain dengan memunculkan produk terbaru, apabila muncul produk baru oleh merk yang satu. d. Lingkungan kacau : Memiliki kompleksitas tinggi, dengan perubahan sangat dinamis dan saling berkaitan. Globalisasi, dan perkembangan teknologi, berperan dalam hal ini. Misalnya industri telekomunikasi yang berkembang sangat pesat.



BAB III PENUTUP Kesimpulan Lingkungan organisasi adalah semua elemen di dalam maupun di luar organisasi yang dapat mempengaruhi sebagian atau keseluruhan suatu organisasi. Terdapat dua jenis klasifikasi Dari Elemen lingkungan yakni lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal yang berpengaruh langsung dalam organisasi meliputi karyawan/pegawai organisasi dalam, serta pimpinan manajer. Lingkungan eksternal dibagi dua yaitu yang berpengaruh langsung dan tidak langsung. Lingkungan eksternal langsung adalah unsur-unsur yang berpengaruh langsung terhadap organisasi, yang terdiri dari pesaing (competitors), penyedia (suppliers) , langganan (customers), lembaga keuangan (financial institutions), pasar tenaga kerja (labour supply) , dan perwakilan-perwakilan pemerintah. Sedangkan lingkungan eksternal tidak langsung meliputi berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi, politik dan hukum, sosial budaya, demografi, teknologi, dan kondisi global yang mungkin mempengaruhi organisasi. Lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang ada dalam organisasi itu sendiri dan memiliki sifat yang dapat dikontrol oleh manajemen. Lingkungan internal meliputi ; pekerja/karyawan, dewan komisaris, dan pemegang saham. DAFTAR PUSTAKA Amirullah, Haris Budiyono, 2004.Pengantar Manajemen.Malang : Graha Ilmu Torrido Aryan, 2015. Kuliah ke empat,Manajemen Organisasi Pelayanan Kemanusiaan