Tugas 1 Ekonomi Moneter [PDF]

  • Author / Uploaded
  • rai
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas 1 Ekonomi Moneter I Gusti Bagus Rai Wibawa K NIM 031205961



1. Sebutkan empat fungsi uang ? (10) 1. Uang sebagai alat tukar menukar (medium of exchange) 2. Uang sebagai satuan nilai ( measure of value) 3. Uang sebagai standar atau ukuran pembayaran yang tertunda (standard for deferred payments) 4. Uang sebagai alat penyimpan nilai dan kekayaan (store of value dan store of wealth)



2. Jelaskan proses penciptaan uang beredar ? (10) Jenis-jenis uang, yaitu : 1. Uang kartal; (logam dan kertas) yang ada di tangan masyarakat (di luar bank umum) dan siap dibelanjakan, setiap saat dikeluarkan oleh bank sentral. 2. Uang giral; yaitu uang di rekening giro (demand deposits) yang diciptakan oleh bank-bank umum atau dikenal BPUG (Bank umum Pencipta Uang Giral) 3. Uang kuasi; yaitu uang dalam bentuk tabungan (saving deposits) dan deposito berjangka (time deposit) yang dikeluarkan oleh bankbank umum. Perbedaan: (1) uang kartal dikeluarkan dan diedarkan oleh BI sementara uang giral dan uang kuasi diciptakan dan diedarkan oleh bank umum. (2) Dari peggunaannya, uang kartal dan giral dapat digunakan langsung sebagai alat pembayaran; uang kuasi tidak dapat secara langsung digunakan sebagai alat pembayaran.



Jenis-Jenis Uang Beredar di Indonesia terdiri dari DUA macam : 1. Uang beredar dalam arti sempit (M1) yaitu kewajiban sistem moneter (bank sentral dan bank umum) terhadap sektor swasta domestik (penduduk) meliputi uang kartal (C) dan uang giral (D) 2. Uang beredar dalam arti luas (M2) disebut juga Likuiditas Perekonomian yaitu kewajiban system moneter terhadap sektor swasta domestik meliputi M1 ditambah uang kuasi (T) Mekanisme Penciptaan Uang 1. Terdiri dari tiga pelaku; bank sentral, bank umum dan sektor swasta domestik. Interaksi terjadi antara penawaran uang oleh sistem moneter dan permintaan uang oleh sector swasta domestik. 2. Penciptaan uang primer oleh otoritas moneter. Uang primer/inti (M0) adalah uang kartal dan simpanan giro bank umum. Disebut primer/inti karena jenis uang ini merupakan inti atau “biang”dalam proses penciptaan uang beredar (C, D, dan T). “Uangkartal adalah uang primer TETAPI tidak semua uang primer adalah uang kartal.” Penciptaan Uang Oleh Bank Umum Bank umum menciptakan uang giral dan kuasi melalui beberapa cara yaitu: 1. Substitusi; masyarakat menyetor uang kartal ke bank umum ke dalam simpanan giro, tabungan, atau deposito. 2. Transformasi; bank umum membeli surat berharga dan kemudian membukukan dalam bentuk simpanan giro, tabungan, atau deposito. 3. Pemberian kredit; bank umum memberikan kredit kepada nasabah dan membukukan kredit tersebut ke rekening giro atas nama debitur yang menerima kredit tersebut. •Hubungan M0, M1, M2 Otoritas moneter tidak sepenuhnya dapat mengendalikan uang beredar, sebab sangat tergantung faktor bank umum dan perilaku masyarakat. Bank sentral hanya dapat mengendalikan M0. Money Multiplier (mm) Konsep mm menjelaskan bagaimana proses penciptaan uang giral



dan kuasi akibat adanya perubahan M0. Berapa besar atau berapa kali perubahan uang beredar sebagai akibat perubahan uang primer (M1). Determinan mm adalah: c (currency ratio) yaitu rasio uang giral terhadap uang kartal t (time and savings deposits rasio) yaitu rasio tabungan dan deposito (uang kuasi) terhadap uang giral. r (reserve ratio) yaitu rasio cadangan bank terhadap total simpanan (giral + kuasi). Currency Ratio (r) r dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dalam memilih memegang uang kartal atau giral. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat: (1) Biaya penggunaan uang giral; biaya transportasi dan biaya administrasi simpanan (2) Kenyamanan dan Keamanan; uang giral lebih aman dan nyaman dalam penyelesaian transaksi yang relatif besar. Time and savings deposits ratio (t) Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat menentukan t, yaitu: (1)opportunity cost; t berubah searah dengan suku bunga uang kuasi dan berlawanan arah dengan suku bunga uang giral. (2)pendapatan masyarakat; t berubah searah dengan perubahan tingkat pendapatan. (3)kemajuan layanan sektor perbankan; t meningkat bila layanan sektor perbankan semakin maju Reserve ratio (r) Di bank umum, r dibagi dua yaitu: (1) legal reserve ratio; rasio cadangan resmi terhadap simpanan masyarakat yang dipengaruhi oleh ketentuan bank sentral (2) excess reserve ratio; rasio cadangan terhadap simpanan masyarakat yang dipengaruhi oleh keperluan bank akan terhadap likuiditas jangka pendek (simpanan giro atau simpanan tabungan). Faktor yang mempengaruhi uang beredar, yaitu: (1) faktor yang mempengaruhimm, yaitu c, t, dan r. (2) faktor yang mempengaruhi perubahan uang primer.Hal ini terkait



dengan perubahan transaksi keuangan daerah yang tercermin pada pos-pos Neraca Otoritas Moneter baik dari sisi penggunaan uang primermaupun faktor yang mempengaruhi uang primer (aktiva luar negeri bersih, aktiva dalam negeri bersih, dan aktiva lainnya bersih). 3. Sebutkan fungsi Bank Umum ? (10) Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Pada dasarnya, fungsi sebuah bank adalah sebagai lembaga perantara keuangan. Dana yang ada di masyarakat (unit surplus) dihimpun untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat (individu dan perusahaan) yang membutuhkan (unit defisit). Fungsi Bank Umum Selain sebagai tempat penyimpanan uang, bank umum juga memiliki beberapa fungsi yakni: – Menghimpun dana dari masyarakat Salah satu fungsi utama bank adalah untuk menghimpun dana dari masyarakat. Kegiatan ini dilakukan dengan membuka berbagai produk tabungan, deposito, giro atau bentuk simpanan lain. Tujuannya agar masyarakat lebih aman dalam menyimpan uang. Tiap produk juga memiliki bunga yang berbeda-beda. Misalnya deposito bunganya lebih tinggi karena nasabah harus menyimpan uangnya untuk jangka waktu tertentu. Sedangkan tabungan dapat ditarik kapan saja nasabah memerlukan uang. – Menyalurkan dana kepada masyarakat Setelah menghimpun dana dari masyarakat, bank akan menyalurkan dana ini kepada pihak-pihak yang membutuhkan melalui sistem kredit atau pinjaman. Hal ini sesuai dengan fungsi perbankan yang menyalurkan dana kepada masyarakat atau nasabah. Selain kredit juga bisa berupa bentuk pembelian surat-surat berharga, penyertaan dan pemilikan harga tetap. Ada banyak jenis kredit dan pinjaman lain di tiap-tiap bank.



Dengan memanfaatkan fasilitas tersebut, masyarakat diharapkan dapat menyejahterakan kehidupannya dan menghasilkan usaha untuk mendukung pembangunan nasional. – Mendukung kelancaran mekanisme pembayaran Selain menghimpun dan menyalurkan dana, bank juga memiliki fungsi sampingan sebagai pendukung kelancaran mekanisme transaksi dan pembayaran di masyarakat. Jasa yang ditawarkan untuk menunjang fungsi ini termasuk transferdana antar rekening dalam negeri, penyediaan fasilitas pembayaran secara kredit seperti kartu kredit, jasa pembayaran tagihan, sistem pembayaran elektronik, sarana penyaluran gaji karyawan atau penghasilan lainnya. – Menyediakan layanan jasa bank Bank juga berfungsi untuk menyediakan layanan jasa bank lainnya. Hal ini sesuai dengan peran dan tugas pokok bank umum untuk menyediakan berbagai layanan perbankan. Berbagai layanan bank yang disediakan juga beragam meliputi jasa dan transaksi pembayaran atau pun pembelian. Misalnya kita sekarang bisa melakukan pembayaran rekening listrik atau telepon lewat bank. Dengan layanan tersebut, alur pembayaran maupun menjadi lebih jelas dan aman. Pelayan jasa bank dalam mengemban tugas sebagai pelayan lalulintas pembayaran uang melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya. Fungsi dan tugas bank umum dalam menyediakan layanan jasa meliputi hal-hal berikut. – Mendukung kelancaran transaksi internasional Bank juga dibutuhkan untuk memperlancar transaksi internasional. Faktor jarak dan kebijakan moneter antara dua negara yang berbeda tentu menambah tingkat kesulitan dalam transaksi internasional. Disinilah dibutuhkan fungsi bank. Kehadiran bank akan memudahkan penyelesaian transaksi internasional dengan lebih mudah, cepat dan murah. Bank memastikan kelancarannya melalui jasa penukaran mata uang asing ataupun transfer dana luar negeri untuk transaksi internasional. – Penyimpanan barang berharga Bank tentu juga berfungsi untuk penyimpanan barang berharga. Nasabah dapat menyimpan barang berharganya seperti perhiasan, emas, surat-surat berharga dan barang berharga lainnya. Bank juga dapat menyewakan safe deposit box.



– Penciptaan uang Bank juga memiliki fungsi layanan untuk menciptakan uang. Uang yang diciptakan oleh bank ini merupakan uang giral yang berarti alat pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan atau kliring. Proses penciptaan uang secara umum diregulasi oleh Bank Indonesia selaku bank sentral. Regulasi yang ditetapkan di antaranya adalah pengaturan jumlah uang yang beredar karena jumlahnya dapat mempengaruhi kondisi dan stabilitas ekonomi. – Sarana investasi Bank juga berfungsi sebagai sarana investasi. Hal ini dapat diwujudkan melalui jasa reksa dana atau produk investasi yang ditawarkan bank. Contohnya seperti derivatif, emas, mata uang asing, saham dan lain-lain. Peran Bank Umum Dalam menjalankan fungsi dan kegiatannya, bank memiliki peran dalam berbagai bentuk dan bidang. Hal ini juga didasarkan pada jenis-jenis bank yang ada. Berikut merupakan 4 peran bank umum selengkapnya. 1. Pengalihan Aset (asset transmutation) Bank berperan dalam pengalihan aset atau asset transmutation. Artinya dilakukan pengalihan dana atau aset dari unit surplus ke unit devisit. Sumber dana yang diberikan pada pihak peminjam berasal pemilik dana yaitu unit surplus yang jangka waktunya dapat diatur sesuai dengan keinginan pemilik dana. Dalam hal ini bank berperan sebagai pangalih aset yang likuid dari unit surplus (lender) kepada unit defisit (borrower). 2. Transaksi (transaction) Bank juga memiliki peran transaksi atau transaction. Bank memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi berbagai hal dengan produk-produk bank. Dalam ekonomi modern, transaksi barang dan jasa tidak pernah terlepas dari transaksi keuangan. Untuk itu produk-produk yang dikeluarkan oleh bank seperti giro, tabungan, deposito atau saham merupakan pengganti uang dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran. 3. Likuiditas (liquidity) Peran likuiditas atau liquidity menjadi peran penting yang dimiliki oleh bank. Unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya dalam bentuk produk-produk berupa giro, tabungan, deposito dan



sebagainya. Produk-produk tersebut masing-masing mempunyai tingkat likuiditas yang berbeda-beda. Untuk kepentingan likuiditas para pemilik dana dapat menempatkan dananya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya. Dengan demikian bank memberikan fasilitas pengelolaan likuiditas kepada pihak yang mengalami surplus likuiditas dan menyalurkannya kepada pihak yang mengalami kekurangan likuiditas. 4. Efisiensi (efficiency) Peranan bank sebagai broker adalah menemukan peminjam dan pengguna modal tanpa mengubah produknya. Bank hanya memperlancar dan mempertemukan pihak-pihak yang saling membutuhkan. Adanya informasi yang tidak simetris antara peminjam dan investor menimbulkan masalah insentif. 4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank ? (15)  Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) adalah badan usaha yang melakukan kegiatan-kegiatan di bidang keuangan dan menghimpun dana dengan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkannya ke masyarakat terutama untuk membiayai investasi perusahaan. LKBB didirikan dengan tujuan untuk mendorong pengkembangan pasar modal serta membantu permodalan perusahaan-perusahaan ekonomi lemah. Jenis-Jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) Jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) yang beroperasi di Indonesia saat ini adalah lembaga pembiayaan, perusahaan perasuransian, dana pensiun, perusahaan pegadaian, dan pasar modal. a. Lembaga Pembiayaan Lembaga pembiayaan adalah badan-badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat. Berikut ini adalah jenis-jenis usaha lembaga pembiayaan. 1) Sewa Guna Usaha (Leasing) Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal, baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating



lease) untuk digunakan oleh lessee (nasabah) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala. Perusahaan leasing dapat diselenggarakan oleh badan usaha yang berdiri sendiri. Adapun keterbatasan usaha leasing adalah tidak boleh melakukan kegiatan yang dilakukan oleh bank, seperti memberikan simpanan kredit dalam bentuk uang. 2) Modal Ventura Modal ventura adalah kegiatan usaha pembiayaan jangka panjang dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu. 3) Anjak Piutang Anjak piutang adalah kegiatan usaha pembiayaan dalam bentuk pembiayaan dan atau pengalihan, serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dalam transaksi perdagangan, baik dalam negeri maupun luar negeri. 4) Pembiayaan Konsumen Pembiayaan konsumen adalah kegiatan usaha pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang-barang kebutuhan konsumen dengan cara pembayaran angsuran atau berkala. Contoh: FIF, Busan Automotif Finance (BAF), ADIRA, dan lainlain. b. Perusahaan Perasuransian Usaha asuransi merupakan usaha yang memberikan perlindungan pada tertanggung bila terjadi risiko di masa mendatang. Apabila risiko tersebut benar-benar terjadi, maka pihak tertanggung akan mendapatkan ganti rugi sebesar nilai yang dijanjikan antara perusahaan asuransi dengan nasabah. Usaha asuransi ini menghimpun dana dari masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi. Premi asuransi adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh pihak tertanggung kepada penanggung (perusahaan asuransi) secara periodik. Perjanjian antara pihak tertanggung dengan penanggung diatur dalam polis asuransi. Jadi, polis asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihakpihak yang mengadakan perjanjian asuransi. Polis asuransi juga berfungsi sebagai bukti pembayaran premi kepada penanggung. Jenis-jenis usaha asuransi yang berkembang di Indonesia antara lain:



1) Asuransi Kerugian Asuransi kerugian yaitu usaha yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. Contohnya asuransi kebakaran, asuransi kendaraan bermotor, asuransi pengangkutan, asuransi penerbangan, asuransi gangguan usaha, asuransi kredit, dan lain-lain. 2) Asuransi Jiwa Asuransi jiwa adalah jasa penanggulangan risiko yang berkaitan dengan jiwa atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan. Contohnya asuransi berjangka, asuransi tabungan, dan sebagainya. 3) Reasuransi Reasuransi adalah pertanggungan ulang atau asuransi yang diasuransikan. 4) Asuransi Sosial Asuransi sosial adalah jasa pertanggungan yang diberikan kepada peserta yang meninggal cacat, atau pensiun. Contohnya, PT Taspen (Tabungan Asuransi Pegawai Negeri), Jamsostek (Jaminan Sosial dan Tenaga Kerja) c. Dana Pensiun Berbicara mengenai dana pensiun, adakah keluarga kalian yang memperoleh pensiunan? Orang yang memperoleh pensiunan berarti ia memperoleh sejumlah uang setiap bulan, walaupun sudah tidak bekerja. Apa yang dimaksud dana pensiun? Dana pensiun adalah dana yang disediakan pemerintah atau perusahaan bagi para pegawai negeri atau para karyawan sebagai tabungan untuk hari tua. Dana pensiun terkumpul melalui pemotongan gaji pegawai atau karyawan setiap bulan saat pegawai atau karyawan tersebut masih aktif bekerja. Dana yang terkumpul tersebut lalu dikelola oleh lembaga dana pensiun untuk disalurkan kembali kepada masyarakat. Penyaluran dana tersebut dapat dilakukan dengan meminjamkan kepada perorangan maupun badan yang memerlukan Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi lembaga dana pensiun, antara lain sebagai tempat menghimpun dana masyarakat yang sifatnya jangka panjang dan sebagai tempat yang memberikan manfaat pensiun bagi peserta. Perusahaan dana pensiun yang mengelola dan menjalankan program pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil adalah PT Taspen.



d. Pegadaian Di Indonesia, usaha pegadaian secara legal dimonopoli oleh satu badan usaha saja, yaitu Perum Pegadaian. Sesuai dengan mottonya “Mengatasi Masalah tanpa Masalah”, Perum Pegadaian mempunyai tujuan menyediakan dana dengan prosedur yang sederhana kepada masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah untuk berbagai tujuan, seperti konsumsi, produksi, dan lain-lain. Keberadaan Perum Pegadaian dapat menekan munculnya lembaga keuangan nonformal yang cenderung merugikan masyarakat seperti pengijon, pegadaian gelap, rentenir, dan lain-lain. Kegiatan pembiayaan dalam bentuk pemberian pinjaman didasarkan atas hukum gadai. Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Berikut ini beberapa produk dan jasa Perum Pegadaian yang ditawarkan kepada masyarakat. 1) Pemberian pinjaman atas dasar hukum gadai. 2) Penaksiran nilai barang. 3) Penitipan barang. 4) Jasa lain seperti kredit pegawai, gold couter atau tempat penjualan emas, dan lain-lain. e. Pasar Modal Pengertian pasar modal adalah pasar yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan yang memerlukan dana jangka panjang dalam bentuk surat bukti utang jangka panjang (obligasi), surat tanda penyertaan modal (saham), atau surat berharga lainnya dengan jangka waktu satu tahun ke atas. Pihak penawar adalah perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank-bank tabungan. Sementara itu, pihak yang memerlukan dana adalah pengusaha, pemerintah, dan masyarakat umum. Dalam pengertian sempit,pasar modal dapat disamakan dengan bursa efek. Bursa efek adalah pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli efek secara langsung maupun tidak langsung. Adapun yang dimaksud efek adalah surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan. Contohnya, saham, obligasi, surat pengakuan utang, dan lain-lain. Bursa efek di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia yang merupakan gabungan dari Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.



5. Sebutkan dan jelaskan tiga motif teori permintaan uang menurut Keynes ? (15) Permintaan uang menurut keynes adalah jumlah uang yang diminta masyarakat untuk keperluan transaksi, berjaga-jaga dan untuk spekulasi dalam sebuah perekonomian. Menurut John Maynard Keynes ada 3 motif yang mempengaruhi permintaan uang tunai oleh masyarakat. Ketiga motif tersebut yaitu: 1. Motif Transaksi Merupakan motif memegang uang untuk melakukan transaksi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,hal ini dilakukan setiap hari oleh setiap individu. Bila seseorang digaji dalam harian, maka ia akan memegang uang lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang menerima gaji bulanan. •Menurut Keynes, Orang rata-rata akan memegang uangnya sebesar Y/2. apabila ia menerima gaji Rp.300.000 perbulan, maka ia akan rata-rata memegang uangnya sebesar Rp.150.000. Mdt = f(Y) Dimana : Mdt = motif transaksi Y = Pendapatan Jadi seberapa besar atau kecilnya orang memegang uang tergantung dari pendapatannya. 2. Motif berjaga-jaga Merupakan motif yang akan digunakan untuk menghadapi ketidakpastian masa yang akan datang,motif ini juga tergantung dengan seberapa banyak uang yang dihasilkan oleh setiap individu jika semakin besar maka uang yang digunakan untuk berjaga-juga juga relatif lebih besar.jadi motif ini juga dipengaruhi oleh pendapatan. M1 = Mdt+Mdp M1 = f(Y) Dimana : Mdt = Motif transaksi Mdp= Motif jaga-jaga Y= Pendapatan 3. Motif spekulasi



Merupakan motif yang menyatakan bahwa uang merupakan salah satu alternatif bentuk asset selain bentu asset lainnya,misal , kita memegang uang untuk berjaga-jaga dan mengantisipasi jika kalau nanti nya ada surat berharga yang kita rasakan sesuai dengan yang diharapkan, sehingga dapat memperoleh keuntungan ataupun pendapatan dari kepimilikan surat berharga tersebut. m2 = g (i) Dimana : m2 = permintaan uang untuk spekulasi i = suku bunga Implikasi teori permintaan uang Keynes Teori permintaan uang Keynes mempunyai implikasi bahwa fungsi permintaan akan uang (Liquidity Preference) adalah fungsi yang tidak stabil, dalam arti bahwa fungsi ini bisa bergeser dari waktu ke waktu. Hal ini karena Keynes menekankan faktor uncertainly dan expectation dalam menentukan posisi permintaan uang untuk tujuan spekulasi



6. Jelaskan perbedaan antara teori permintaan uang klasik dengan teori permintaan uang Friedman ? (10) -Teori klasik adalah teori mengenai permintaan dan penawaran akan uang, beserta interaksi antara keduanya. Fokus dari teori ini adalah pada hubungan antara penawaran uang atau jumlah uang beredar dengan nilai uang atau tingkat harga. Hubungan dua variable dijabarkan lewat konsepsi teori mereka mengenai permintaan akan uang. Perubahan akan jumlah uang beredar atau penawaran uang berinteraksi dengan permintaan akan uang dan selanjutnya menentukan nilai uang. -Kepakaran Friedman dalam bidang ekonomi tak ada yang meragukan. Ia disebut-sebut sebagai orang kedua yang paling berpengaruh sepanjang sejarah ekonomi setelah Adam Smith. Yang lain mengatakan, setelah John Maynard Keynes, tak ada lagi ekonom yang sanggup mengubah cara berpikir dan bagaimana menggunakan perangkat ilmu ekonomi selain



Friedman. Puncaknya, pada 1976, ia dianugerahi hadiah nobel ekonomi dari pemerintah Swedia. Dalam pernyataan ketika mengantar kemenangan Friedman, panitia Nobel mengatakan, Friedman adalah “salah satu ekonom, komentator politik, dan esais yang paling berpengaruh pada abad ini. Milton mungkin adalah ekonom yang diketahui hidup dengan makmur.” Dua tema pokok dalam karya Friedman adalah pentingnya arti uang dan kebebasan. Tiga aspek pemikiran Friedman adalah: -Study tentang fungsi konsumsi -Argumennya tentang kesulitan dan permasalahan dalam penerapan kebijakan stabilitas -Konstribusinya pada teori dan sejarah moneter Teori konsumsi sederhana, yang dikemukakan Keynes, menyatakan bahwa pengeluaran konsumsi terutama dipengaruhi oleh penghasilan saat sekarang. Sedangkan menurut Friedman, yang dikemukakan dikenal dengan hipotesa pendapatan permanen, berpendapat bahwa konsumsi menyesuaikan pengeluaran mereka dengan ekspektasinya tentang pendapatan selama periode yang lebih lama. Berlawanan dengan penekanan kebijakan fiscal yang dilakukan oleh ahli ekonomi Keynesian, Friedman menyatakan bahwa uang dan kebijakan moneter berperan penting dalam menentukan aktifitas ekonomi. Argumennya tentang pentingnya arti uang berasal dari teori uang kuantitatif (MV=PQ), yang berarti bahwa jumlah uang dalam perekonomian (M) dikalikan jumlah waktu yang digunakan tiap dolar dalam satu tahun untuk membeli barang (V) harus sama dengan output ekonomi yang terjual tahun itu (PQ). Friedman berpendapat bahwa kecepatan ini tergantung pada faktor ekonomi seperti suku bunga dan perkiraan inflasi. Selain itu Friedman mengakui bahwa daripada membeli barang orang-orang lebih suka memegang uang karena alas an lain yaitu karena keamanan atau karena mereka berpikir bahwa harga persedian dan harga aset-aset yang lain mungkin akn turun. Namun studi empiris yang dilakukan Friedman menemukan bahwa faktor-faktor ekonomi ini hanya berdampak kecil pada keceptan dan dampaknya ini cenderung menurun dari waktu ke waktu. Karena kecepatan uang relative stabil, maka jumlah uanglah yang terutama berdampak pada tingkat aktivitas ekonomi.



Friedman menyatakan bahwa ketika mungkin uang berpengaruh pada aktivitas ekonomi dalam jangka pendek, dalam jangka panjang uang bisa nertal dan bisa tidak memiliki dampak ekonomis. Ketika ahli ekonomi secara tradisional membedakan inflasi karana dorongan biaya dengan inflasi karena dorongan permintaan, Friedman justru menyatakan bahwa semua inflasi berasal dari terlalu banyaknya permintaan barang ketika terlalu banyak uang yang diciptakan. Karena inflasi menurut Friedman adalah semata-mata fenomena moneter, satu-satunya solusi masalah inflasi adalah harus mengendalikan pertumbuhan persediaan uang. Friedman menunjukan bahwa otoritas moneter dapat menciptakan depresi, inflasi dan hasil-hasil ekonomi yang tidak diharapkan melalui kesalahan mereka dalam mengelola persediaan uang. Menurut Friedman, karena bank sentral tidak dapat dipercaya untuk mengambil kebijakan yang tepat, maka bank sentral seharusnya dipaksa mengikuti aturan moneter daripada dibiarkan melakukan mismanajemen dalam persediaan uang. Kebijakan moneter sering salah, kata Friedman, karena penjangnya variable penundaan atau kelambanan atar masalah ekonomi saat ini dan ketika perubahan dalam persediaan uang akan mempengaruhai persediaan uang. Frieaman mengidentifikasi ketiga penundaan tersebut. Friedman menyatakan bahwa otoritas moneter terlalu dipengaruhi oleh otoritas fiskal dan Departemen Keuangan Negara. Aliran monetaris pada prinsipnya menekankan bahwa perkembangan moneter merupakan unsur penting dalam perkembangan produksi, kesempatan kerja dan harga – harga. Pertumbuhan jumlah uang beredar merupakan unsur yang paling dapat diandalkan dalam perkembangan moneter dan bahwa perilaku otoritas moneter menentukan jumlah uang beredar. Kelompok monetaris berasumsi bahwa mekanisme pasar di dalam perekonomian dapat berjalan secara otomatis sehingga harga – harga dapat segera menyesuaikan (naik atau turun) apabila terjadi perbedaan (lebih besat atau lebih kecil) antara permintaan dan penawaran pasar. Kelompok monetaris berpendapat bahwa uang hanya berpengaruuh pada tingkat inflasi dan tidak pada pertumbuhan ekonomi. Implikasinya adalah bahwa kebijakan moneter tersebut perlu dilakukan dengan rules yang dibakukan dan diarahkan untuk mengendalikan inflasi. Kebijakan moneter tidak dapat dipergunakan secara aktif mempengaruhi kegiatan ekonomi riil, dalam arti dapat dilonggarkakn apabila sektor riil sedang lesu dan diketatkan apabila terjadi peningkatan kegiatan ekonomi secara berlebihan. Tokoh aliran monetaris Milton Friedman menekankan bahwa perilaku dalam pertumbuhan jumlah uang beredar sangat mempengaruhi aktivitas – aktivotas ekonomi. Stok jumlah



uang beredar dalam perekonomian akan menentukan laju inflasi dalam jangka panjang. Ada keterkaitan antara perubahan dalam jumlah uang beredar dengan perubahan tingkat aktivitas ekonomi. Fluktuasi ekonomi yang terjadi menuruut pandangan Friedman lebih disebabkan oleh perubahan jumlah uang beredar, dan yakin bahwa gangguan moneter merupakan faktor penting yang menyebabkan perubahan – perubahan dalam tingkat aktivitas ekonomi. Ketidakstabilan laju pertumbuhan jumlah uang beredar akan tercermin pada berbagai aktivitas ekonomi. Pemerintah perlu memperhatikan naik turunnya laju pertumbuhan uang beredar. Karena pergerakan laju pertumbuhan uang beredar mempunyai pengaruh penting terhadap jalannya perekonomian di masa depan. Laju pertumbuhan uang beredar yang tidak menentu akan menghasilkan laju pertumbuhan ekonomi yang tidak menentu pula. Secara umum laju pertumbuhan uang beredar yang tinggi akan menyebabkan terjadinya boom inflasi. Sedangkan laju pertumbuhan jumlah uang beredar yang rendah akan mendorong terjadinya resesi. Friedman menyarankan agar jumlah uang beredar tidak boleh bertambah cepat dari seharusnya. Pedoman moneter yang dianjurkan Friedman untuk mengatasi hal ini adalah bahwa jumlah uang beredar ditambah setiap tahunnya sebesar laju pertumbuhan ekonomi



7. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang ? (15) 1. Kebijakan Moneter Bank Sentral Bank sentral memiliki peran penting dalam menentukan berbagai macam kebijakan yang ditujukan untuk kestabilan ekonomi negara, termasuk pada penentuan arah kebijakan moneter. Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai dan mempertahankan kestabilan nilai mata uang. Selain itu bank sentral melalui kebijakan moneter melakukan pengaturan pada persediaan uang negara, mengendalikan inflasi dan berperan dalam mengatur jumlah uang yang beredar atau sering disebut dengan istilah penawaran uang. Berkaitan dengan penawaran uang, bank sentral melakukan pengawasan agar besar kecilnya jumlah penawaran uang di masyarkat agar tetap stabil. Inilah pentingnya dari penerapan kebijakan moneter. Jenis-jenis kebijakan moneter yang dijalankan oleh bank sentral, yaitu.



    



Kebijakan pasar terbuka, yaitu kebijakan yang bertujuan untuk pembelian dan penjualan surat berharga. Kebijakan diskonto, yaitu kebijakan untuk menentukan kenaikan dan penurunan suku bunga. Kebijakan cadangan kas, yaitu kebijakan yang bertujuan untuk menaikkan dan menurunkan cadangan kas minimum. Kebijakan kredit selektif dan kredit longgar. Kebijakan mencetak uang baru dan menarik uang lama. 2. Tingkat Pendapatan Masyarakat Tingkat kestabilan ekonomi suatu negara memiliki peran penting bagi terciptanya peluang kerja yang lebih banyak, yang mana dengan adanya hal tersebut akan berdampak pada meratanya pendapatan masyarakat. Tingkat pendapatan masyarakat akan menentukan jenis perilaku dalam kehidupan sosial. Perilaku ini akan terus berubah, karena ketika terjadi perubahan tingkat pendapatan kemungkinan besar dalam kegiatannya masyarakat membutuhkan beragam jenis produk barang dan jasa yang terus berubah-ubah sesuai dengan tingkat pendapatan mereka. Ketika masyarakat memiliki daya beli atas kebutuhan produk barang dan jasa, maka secara langsung maupun tidak langsung dengan adanya kondisi yang seperti ini akan mempengaruhi pada jumlah penawaran uang. Semakin meningkatnya pendapatan masyarakat kemungkinan masyarakat dalam melakukan kegiatan jual beli juga akan semakin meningkat, sehingga peredaran uang juga meningkat seiring meningkatnya kegiatan tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika pendapatan masyarakat menurun kemampuan atau daya beli juga menurun, sehingga peredaran uang juga menurun. 3. Tingkat Harga Harga pasar berkaitan dengan banyaknya faktor jumlah produksi barang dan jasa yang ada di pasar dan faktor jumlah permintaan akan kebutuhan masyarakat. Dua faktor tersebut memiliki peran dalam menentukan terbentuknya sebuah nilai harga yang terjadi di pasar. Ini sesuai dengan hukum penawaran dan permintaan (supply and demand law) yang mana jika permintaan lebih sedikit dari jumlah produksi maka harga akan murah, sedangkan jika permintaan meningkat dan produksi yang tersedia sedikit maka harga akan meningkat pula.



Tingkat harga suatu produk barang dan jasa akan mempengaruhi besar kecilnya kemampuan masyarakat dalam menjalankan kegiatan jual beli, karena untuk menebus harga tersebut dibutuhkan nilai tukar yang sesuai. Sehingga jika terjadi peningkatan harga produk barang dan jasa, maka akan berdampak pada meningkatnya jumlah kebutuhan akan penawaran uang di masyarakat untuk menyeimbangkan kemampuan atau daya beli masyarakat. 4. Gaya Hidup Masyarakat yang Berubah Pola kehidupan masyarakat akan terus mengalami perubahan seiring dengan kemajuan zaman. Gaya hidup baru akan terus muncul dan berubah-ubah sesuai dengan kecenderungan perilaku masyarakat. Adanya gaya hidup baru akan menimbulkan permintaan terhadap produk yang lebih up to date, permintaan ini akan terus meningkat seiring dengan pemenuhan kebutuhan masyarkat. Permintaan yang meningkat akan mempengaruhi harga produk yaitu produk akan semakin mahal. Ketika masyarakat memiliki kemampuan dalam memenuhi nilai harga produk tersebut, tentu akan terjadi peningkatan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Jika masyarakat tidak mampu mengimbangi kenaikan harga tersebut maka pemerintah akan berperan dalam menentukan kebijakan yang berupaya dalam menambah uang yang beredar agar memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus mengalami peningkatan. 5. Bertambahnya Jumlah Produksi Barang dan Jasa Ketika jumlah populasi golongan menengah mengalami peningkatan maka perilaku manusia di masyarakat cenderung lebih konsumtif. Bagi para produsen meningkatnya jumlah golongan masyarakat yang seperti ini merupakan potensi dalam memperoleh keuntungan financial dengan cara mengenalkan beragam varian produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan selera golongan tersebut. Semakin banyak produsen yang menyadari hal ini, kemungkinan terjadinya persaingan dalam kegiatan produksi akan meningkat. Kondisi ini akan menciptakan kondisi pasar yang penuh dengan berbagai jenis produk barang dan jasa yang terus mengalami peningkatan. Peningkatan produk barang dan jasa yang masih bisa diimbangi dengan kemampuan daya beli masyarakat memungkinkan kecenderungan harga



yang stabil. Namun ketika produksi barang dan jasa tidak sesuai dengan kebutuhan permintaan masyarakat maka akan menimbulkan potensi terjadinya deflasi. Deflasi akan menimbulkan kerugian bagi kegiatan produksi dan perekonomian negara, sehingga dengan melihat kondisi ini diperlukan peran pemerintah dalam mengendalikan potensi deflasi dengan cara meningkatkan penawaran uang di masyarakat. 6. Penerapan Kebijakan Anggaran Kebijakan anggaran adalah suatu kebijakan yang ditentukan dan dijalankan oleh pemerintah yang bertujuan untuk menggerakkan kegiatan ekonomi dengan cara mengendalikan pengeluaran pemerintah dan pengaturan pajak. Setiap negara memiliki kebijakan yang berbeda-beda, hal ini berkaitan dengan tujuan perekonomian masing-masing negara dan desakan pemenuhan kebutuhan produk barang dan jasa yang tidak bisa diimbangi dengan kemampuan produksi dalam negeri itu sendiri. Penerapan kebijakan anggaran berkaitan dengan pengeluaran atau belanja negara, jika kebutuhan dalam negeri tidak terpenuhi maka pemerintah akan melakukan belanja negara, meningkatnya kegiatan belanja negara ini tentu akan mempengaruhi peningkatan penawaran uang. Dengan kondisi semacam ini maka pemerintah melalui bank sentral akan menyediakan jumlah uang yang lebih banyak agar mampu memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara melakukan pencetakan uang baru untuk menambah jumlah uang yang beredar. Faktor penawaran uang memiliki banyak manfaat untuk kegiatan dan kestabilan ekonomi. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi tingkat besar kecilnya jumlah penawaran uang yang dibutuhkan di masyarakat. Karena tidak hanya dipengaruhi oleh kebijakan yang diambil oleh pemerintah yang kaitannya dengan arah kegiatan ekonomi, namun dari sisi pola kehidupan masyarakat itu sendiri juga menimbulkan pengaruh yang tidak kalah penting dengan pengaruh pemerintah. Perilaku manusia memberikan perubahan yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi baik itu dalam kaitannya dengan kegiatan produksi barang maupun jasa. Perubahan ini menimbulkan kebutuhan baru yang lebih besar dan beragam dan kemungkinan dengan perubahan ini akan menjadi pemicu bagi kegiatan ekonomi untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih sesuai dengan perilaku dan kebutuhan pasar yang telah



berubah. Hadirnya penawaran uang bertujuan untuk menjaga stabilitas nilai mata uang dan harga yang ada di pasar, yang mana hal ini terjadi karena perubahan perilaku dan meningkatnya kebutuhan-kebutuhan baru.



8. Jelaskan ketiga determinasi faktor angka pelipat ganda uang ? (15) Proses pelipatan uang (Money Multiplier) merupakan proses pasar (penyesuaian antara permintaaan dan penawaran uang).Proses pelipatan itu dimungkinkan karena adanya lembaga yang disebut bank,yang tidak harus menjamin secara penuh uang giral yang diciptakannya dengan uang tunai.Seandainya cash ratio yang dipegang bank adalah 100%,maka proses pelipatan uang tidak akan terjadi. Uang giral (demand deposit,time deposit dan saving deposit) tidak harus dijamin secara penuh dalam bentuk uang tunai pada bank.Uanggiral sebesar Rp.10.000 misalnya bank hanya perlu menyimpan uang tunai (cadangan bank) sebesar Rp.500 (jika cash ratio yang berlaku 5% ).Artinya dengan memegang uang inti sebesar Rp.500 bank bias menciptakan uang giral sebesar Rp.10.000.Jadi bank menciptakan uang giral Rp.9.500 (Rp.10.000 – Rp. 500).Oleh karena, itu setiap tambahan uang inti sebesar Rp.1 akan dapat menciptakan tambahan uang beredar yang lebih besar daripada Rp.1.Dalam kenyataanya uang yang diciptakan bank,tidak hanya bergantung pada kemauan bank semata,tetapi tergantung pula pada hasil interaksi para pelaku pasar.Pelipat/angka pengganda uang biasanya nilainya lebih besar dari 1. Sebagai contoh:



1.    Untuk Uang Kartal M1 =          1               B             c + r(1 – c) Keterangan : c=C/M C = uang kartal yang dipegang oleh masyarakat umum di luar bankbank M = Jumlah Uang Beredar r=R/D R = reserve bank D = uang giral yang diciptakan oleh bank – bank umum B = uang inti 2.    Untuk Uang Giral Multiplier juga digunakan untuk defenisi uang secara luas, yakni mencakup deposito berjangka atau time deposit (T).Jadi, M1 = M + T = C + D + T, dan multiplier uangnya adalah : M1 =          1    +    t           B        c + r1  (1 – c) + r2 t Keterangan : t=T/M T = Time Deposit M = Jumlah Uang Beredar r1 = reserve yang dipegang bank untuk menjamin = rekening koran r2 = reserve yang dipegang bank untuk   = deposito berjangka c=C/M C = uang kartal yang dipegang oleh masyarakat umum di luar bankbank B = uang inti



Perbedaan dari kedua multiplier di atas (multiplier sederhana / kartal dan uang secara luas / giral) adalah adanya variabel t dan r2. Variabel t => ditentukan oleh perilaku masyarakat dalam hal berapa besar dari kekeyaannya akan dipegang dalam bentuk deposito berjangka (time deposit).Tentu tingkat bunga yang diperoleh dari deposito berjangka dan tingkat inflasi akan mempengaruhi variabel ini.(Tingkat inflasi merupakan kerugian yang harus ditanggung oleh pemegang asset finansial termasuk deposito dan uang tunai). Variabel r2 => ditentukan oleh perilaku bank.Dipengaruhi juga oleh faktor-faktor seperti tingkat bunga pinjaman bank, tingkat inflasi, cash ratio yang ditentukan oleh bank sental untuk deposito berjangka.