Tugas 1 Hubungan Industrial UNIVERSITAS TERBUKA [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS TUTORIAL KE-1 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SEMESTER : 2020/21.2 Nama NIM Jurusan Asal UPBJJ



: Cece Collazo : 041333838 : Manajemen : UT Kupang



Fakultas Program Studi Kode/Nama MK Tugas Penulis Soal/Institusi Penelaah Soal//Institusi No 1. 2.



: : : : : :



Ekonomi Manajemen EKMA 4367/Hubungan Industrial 1 FaridahIriani, SE., M.M Andre SuandiSimbolon, S.Pd., M.M



Soal Skor Sebutkan dan jelaskan tiga aliran dalam manajemen yang muncul karena pandangan 50 keseragaman. Sebutkan dan jelaskan teori-teori yang mendasari perburuhan atau serikat pekerja.



Skor Total *) coret yang tidakperlu Jawab : 1. Pandangan keseragaman mendorong timbulnya tiga aliran manajemen, yaitu manajemen ilmiah, hubungan antar karyawan dan pandangan baru dalam hubungan antar karyawan a. Manajemen ilmiah Tokoh dalam manajemen ilmiah adalah Frederick W. Taylor yang merupakan perumus teori perilaku industrial. Prinsip yang dikembangkannya adalah menciptakan iklim industrial dengan terjadinya kemitraan antara modal dan karyawan sehiangga tercapai peningkatan efisiensi organisasi. Taylor menyatakan bahwa manajemen harus mempelajari pekerjaan yang harus dilakukan agar menjadi satu cara terbaik dalam mengerjakan tugas. Taylor juga menyatakan bahwa dengan maksimasi efisiensi produk setiap karyawan, manajemen ilmiah akan memaksimumkan penghasilan karyawan dan pengusaha. Menurut Taylor, dengan rancangan dan pembayaran tugas yang tepat, sumber konflik system dapat dikurangi. b. Hubungan antarkaryawan Aliran hubungan antarkaryawan merupakan isu awal dalam psikologi industry yang berfokus pada individu. Para ahli teori hubungan antarkaryawan kurang tertarik dengan struktur insentif ekonomi, namun lebih tertarik pada penciptaan kepuasan dalam hubungan sosial dalam kelompok kerja. Karyawan yang puas akan memiliki kinerja yang tinggi dan mau bekerja sama. Karyawan harus diperlakukan selayaknya manusia, sedangkan manajer harus menyadari keinginan karyawan untuk dipahami



50 100



perasaan dan emosinya dan berusaha menciptakan rasa memiliki dan identifikasi personal dalam organisasi. c. Pandangan Baru dalam hubungan antarkaryawan Tokoh dalam pandangan baru antara lain McGregor, Likert, dan Herzberg yang memandang bahwa cara untuk memahami perilaku di tempat kerja adalah menemukan kebutuhan individu (atau egoistic) karyawan, bukan kebutuhan sosial. Oleh karena itu, pandangan ini menekankan terciptanya kepuasan karyawan. McGregor menyatakan bahwa bila perusahaan akan meningkatkan kebutuhan karyawan melalui perubahan struktur dalam pengambilan keputusan organisasional maka langkah yang tepat untuk dilakukan adalah mencapai kesamaan sasaran individu dengan sasaran perusahaan tersebut. Pandangan baru dalam hubungan antar karyawan juga menggunakan kepuasan kerja intrinsic dalam memotivasi, seperti hubungan informal yang baik, status, pengenalan, dan pekerjaan yang menarik Hal terpenting dalam analisi tersebut adalah memperbaiki hubungan antarkaryawan di tempat kerja. Sumber konflik ditemukan dalam organisasi dan menemukan perubahan dengan menerapkan teknik manajerial yang tepat. Konflik dapat dihindari dengan menciptakan system komunikasi yang efektif, kepemimpinan yang mendukung dan hubungan informal yang baik, sehingga pekerjaan memusakan dan mendapatkan hasil yang terbaik. Lingkungan kerja yang menyenangkan dan tingkat upah yang tinggi merupakan faktor ekstrinsik yang tidak dapat memberikan kepuasan. Sementara itu, pengayaan pekerjaan, penambahan pekerjaan dan rotasi pekerjaan merupakan metode yang penting dalam mengurangi kebosanan dan pengulangan dalan proses produksi. 2. Teori-teori yang mendasari perburuhan atau serikat pekerja : a. Teori Kemakmuran Umum Menurut teori ini, perjuangan serikat pekerja untuk meningkatkan upah dapat mendorong dan mempertkuat pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan setiap kenaikan upah akan mendorong kearah ekspansi dan pertumbuhan. Menurut serikat pekerja, kenaikan upah akan menaikan produktivitas. Produktivitas yang tinggi akan menurunkan biaya produksi, b. Teori Pemasaran Tenaga Kerja Menurut teori ini, kondisi di tempat para pekerja itu bekerja ditentukan oleh kekuatan dan pengaruh pekerja di pasar dan tenaga kerja. Serikat pekerja menganggap dirinya sebagai agen ekonomi di pasar-pasar kerja. Bila persediaan tenaga kerja lebih besar dari pada permintaan akan tenaga kerja, maka harga tenaga kerja menjadi lebih rendah c. Teori Produktivitas Menurut teori ini, upah ditentukan oleh produktivitas karyawan. Semakin tinggi produktivitas maka upah akan semakin tinggi pula. d. Teori Perundingan/Tawar-menawar Menurut teori perundingan atau tawar-menawar, pasar tenaga kerja ditentukan oleh kekuatan ekonomi yang berlawanan dari karyawan dan pengusaha. Oleh karena itu, harga tenaga kerja juga ditentukan oleh kekuatan tawar-menawar antara karyawan dan pengusaha. Bila karyawan meningkatan kekuatan ekonominya dengan bertindak bersama-sam melalui serikat pekerja, maka karyawan memiliki agen perundingan atau tawar-menawar untuk dapat meningkatkan upah mereka. e. Teori Oposisi Loyal terhadap Manajemen



Menurut teori ini, serikat pekerja harus menolak tanggung jawab atas manajemen dan tidak mau menjadi manajer. Hal ini disebabkan oleh pandangan awal yang menyatakan bahwa fungsi manajemen adalah mengelola, sedangkan serikat pekerja mempunyani tanggung jawab pengawasan atau pengendalian atas kualitan manajemen. Tanggung jawab ini memaksa manajemen untuk selalu berusaha bekerja sebaik-baiknya terutama dalam pengunaan tenaga kerja. Oleh karena itu, Teori Oposis Loyal terhadap Manajemen ini menganjurkan serikat buruh menolak tanggung jawab atas manajemen.