TUGAS 1 Perencanaan Pesan Dan Media [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS 1 Perencanaan Pesan dan Media Nama : Amira Carlin NIM : 031331392 Jurusan : Ilmu Komunikasi



TUGAS 1 Uraian :



Anda diminta untuk memasyarakatkan suatu kebijakan atau program kepada komunitas atau masyarakat di lingkungan tempat tinggal  Anda, contohnya bagaimana melakukan protokol kesehatan yang baik di masa pandemi ini. Buatlah  suatu perencanaan pesan komunikasi untuk program yang akan Anda lakukan tersebut. Susunlah  perencanaan pesan komunikasi  tersebut berdasarkan tahapan penyusunan pesan yang sudah dipelajari. INGAT.... ! Ketika menjawab tugas, kemukakan berdasarkan pemikiran Anda sendiri. dan jangan melakukan copy paste dan mengutip dari referensi lain. Kerjakan berdasarkan  pemikiran Anda sendiri. Selamat mengerjakan



JAWAB : Model D. Lasswell Model ini diketengahkan Harold D. Lasswell (1948) sebagai aktualisasi pandangannya mengenai komunikasi yang dikembangkan dari ilmu politik. Di dalamnya di gambarkan proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang diemban komunikasi dalam masyarakat. Dalam kaitan ini Lasswell mengemukan tiga fungsi komunikasi, yaitu: (1) Pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota-anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan; (2) Korelasi berbagai bagian terpisah dalam peluang dalam merespons lingkungan, dan; (3) Transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya. Model Lasswell menjelaskan proses komunikais dalam ungkapan verbal : “Who say waht in which channel to whom with what effect?” (Siapa mengatakan apa melalui saluran yang ditujukan kepada siapa dengan dampak apa). Dengan demikian, meskipun masih bersifat linear, model ini melibatkan unsur atau elemen yang lebih lengkap, terdiri dari : komunikator, pesan, saluran/media, penerima/komunikan, dan efek.



Modul ini memandang komunikasi sebagai transmisi pesan, dengan penekanan adanya efek yang dapat ditimbulkan. Jadi, kedudukan pesan dalam proses komunikasi menurut model ini adalah sebagai unsur/elemen utama yang diharapkan memberikan dampak atau efek tertentu setelah disampaikan melalui saluran/media tertentu kepada penerimanya. Hingga sekarang model ini masih aktual dan sesuai untuk diterapkan pada kajian komunikasi massa.



Meski sudah lebih dari satu tahun, pandemi virus corona masih terus menyerang penduduk dunia tanpa henti. Di Indonesia, angka kasus positif virus corona sudah di atas 1,5 juta jiwa (02/07/2021). Kabar baiknya sekitar lebih dari 1,3 juta orang berhasil pulih dari serangan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.  Mengalahkan penyebaran dan penularan virus corona di dunia tidak mudah. Namun, beragam upaya terus dilakukan para ahli dan penduduk global demi mengakhiri ancaman virus yang terus menyerang bertubi-tubi. Di beberapa negara, termasuk Indonesia, pemerintah membuat pendoman dan protokol kesehatan untuk menghadapi virus corona. Di negara kita, protokol kesehatan ini dikenal dengan sebutan 5M. Sudah tahu apa saja protokol kesehatan 5M untuk membantu pencegahan penularan virus corona? Berikut ini protokol kesehatan 5M tersebut: 1. Mencuci Tangan Rutin mencuci tangan hingga bersih adalah salah satu protokol kesehatan yang cukup efektif untuk mencegah penularan virus corona. Untuk hasil yang maksimal, kamu disarankan untuk mencuci tangan setidaknya selama 20 detik beberapa kali sehari, terutama saat:    



Sebelum memasak atau makan; Setelah menggunakan kamar mandi; Setelah menutup hidung saat batuk atau bersin.



Untuk membunuh virus dan kuman-kuman lainnya, gunakan sabun dan air atau pembersih tangan dengan alkohol setidaknya dengan kadar 60 persen.  2. Memakai Masker Pada awal pandemi virus corona tahun lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa penggunaan masker hanya direkomendasikan untuk orang sakit, bukan orang sehat. Namun, virus corona jenis SARS-CoV-2 yang merajalela hingga saat ini membuat protokol kesehatan bisa berubah-ubah seiring bergulirnya waktu. Beberapa waktu selang kebijakan WHO di atas, WHO akhirnya mengeluarkan himbauan agar semua orang (baik yang sehat atau sakit) agar selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Kebijakan WHO ini juga sempat ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo. Protokol kesehatan virus corona terkait masker pun semakin digalakkan di beberapa negara. Di Amerika Serikat (AS), Centers for Disease Control and Prevention (CDC), memperbarui pedoman terkait penggunaan masker. CDC mengimbau masyarakat AS harus memakai masker meski berada di dalam rumah pada kondisi tertentu. Menurut CDC, penggunaan masker di dalam rumah perlu dilakukan ketika:     



Terdapat anggota keluarga yang terinfeksi COVID-19. Terdapat anggota keluarga yang berpotensi terkena COVID-19 karena aktivitas di luar rumah. Merasa terjangkit atau mengalami gejala COVID-19. Ruangan sempit. Tidak bisa menjaga jarak minimal dua meter. 



3. Menjaga Jarak Protokol kesehatan lainnya yang perlu dipatuhi adalah menjaga jarak. Protokol kesehatan ini dimuat dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI dalam “Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.” Di sana disebutkan, menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplets dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan. Bila tidak memungkinkan melakukan jaga jarak, maka dapat dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan teknis lainnya.  Rekayasa administrasi dapat berupa pembatasan jumlah orang, pengaturan jadwal, dan sebagainya. Sedangkan rekayasa teknis, antara lain dapat berupa pembuatan partisi, pengaturan jalur masuk dan keluar, dan sebagainya. 4. Menjauhi Kerumunan Selain tiga hal di atas, menjauhi kerumunan merupakan protokol kesehatan yang juga harus dilakukan. Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), masyarakat diminta untuk menjauhi kerumunan saat berada di luar rumah. Ingat, semakin banyak dan sering kamu bertemu orang, maka kemungkinan terinfeksi virus corona pun semakin tinggi. Oleh sebab itu, hindari tempat keramaian terutama bila sedang sakit atau berusia di atas 60 tahun (lansia). Menurut riset lansia dan pengidap penyakit kronis memiliki risiko yang lebih tinggi terserang virus corona.  5. Mengurangi Mobilitas Virus penyebab corona bisa berada di mana saja. Jadi, semakin banyak dirimu menghabiskan waktu di luar rumah, maka semakin tinggi pula terpapar virus jahat ini. Oleh karena itu, bila tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di rumah. Menurut Kemenkes, meski sehat dan tidak ada gejala penyakit, belum tentu dirimu pulang ke rumah dengan keadaan yang masih sama. Pasalnya, virus corona dapat menyebar dan menginfeksi seseorang dengan cepat. Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau kembali memerketat protokol kesehatan khususnya kedai makan dan kopi, demi memutus mata rantai penularan Covid-19. Pengelola mengurangi jumlah kursi dan meja hingga 50 persen dari biasanya. Itu demi mematuhi aturan menjaga jarak. Selanjutnya, pemerintah menganjurkan tidak ada lagi warga yang makan dan minum di kedai makan dan kopi. Pemerintah menganjurkan warga melakukan pembelian makanan dan minuman menggunakan pesan antar atau bawa pulang.