Tugas 1+kasus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FARMAKOTERAPI II KELOMPOK 8



Della Aprila (1301018) S1-VIA



Dosen : Husnawati, M.Si., Apt



HIPOTIROID DEFINISI EPIDEMIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIS DIAGNOSIS PENATALAKSANAAN



DEFINISI • Hipotiroid adalah suatu penyakit akibat penurunan fungsi hormon tiroid yang diikuti tanda dan gejala yang mempengaruhi sistem metabolisme tubuh. •



Pada kondisi hipotiroid ini dilihat dari adanya



penurunan konsentrasi hormon tiroid dalam darah disebabkan peningkatan



EPIDEMIOLOGI • Hipotiroid merupakan kelainan endokrin kedua yang paling banyak dijumpai di Amerika Serikat setelah diabetes mellitus •



Hipotiroid primer lebih sering di jumpai dibanding



hipotiroid sekunder dengan perbandingan 1000 : 1 • Pada suatu survei komunitas di Inggris yang dikenal sebagai the



KLASIFIKASI HIPOTIROID



• Hashimoto



PRIMER



(autoimun disease)



SEKUNDER



• Hipotiroidisme iatrogenik • Hipotiroid Kongenital • Hipotiroid pada Kehamilan • Penyebab Primer lainnya



• Penyakit hipofisis • Hipotalamus Hypothyroidism



HIPOTIROID PRIMER 1. Hashimoto (autoimun disease) Penyakit yang menyebabkan hipotiroid yaitu hashimoto (autoimun disease), dimana mekanisme imunologinya dapat menyebabkan kematian tirocytes (sel – sel tiroid). 2. Hipotiroidisme iatrogenik Pengobatan radiasi iodine untuk menghancurkan sel kelenjar tiroid dan operasi pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid. Namun pengangktan kelenjar tiroid dan pengobatan berakibat pada disfungsi tiroid.



HIPOTIROID PRIMER 3. Hipotiroid Kongenital Beberapa bayi lahir tanpa atau dengan dengan sebagian kelenjar tiroid yang bekerja dengan tidak optimal. Hipotiroid kongenital biasa dijumpai di daerah dengan defisiensi asupan yodium endemis. 4. Hipotiroid pada Kehamilan Wanita hamil dan menyusui memerlukan iodin tambahan dalam perkembangan saraf. Kadar hormon tiroid yang rendah selama kehamilan dapat menyebabkan keterlambatan fungsi kognitif verbal dan nonverbal pada masa awal kanak-kanak, defek psikomotorik, dan bahkan retardasi mental



HIPOTIROID PRIMER 5. Penyebab Primer lainnya Obat-obatan interferon



seperti alfa



menghambat



amiodaron,



dan



interleukin-2



kelenjar



tiroid



memproduksi hormon.



litium, bisa untuk



HIPOTIROID SEKUNDER 1. Penyakit hipofisis TSH diperlukan untuk sekresi tiroid normal. Insufisiensi hipofisis dapat disebabkan oleh kerusakan thyrotrophs baik oleh fungsi atau nonfunctioning tumor hipofisis, terapi bedah, radiasi, hipofisis eksternal, postpartum nekrosis hipofisis (sindrom Sheehan), proses infiltratif hipofisis seperti tumor metastatik, TBC, histiocytosis dan mekanisme autoimun. 2. Hipotalamus Hypothyroidism Kekurangan TRH juga menyebabkan hipotiroidisme. Pada orang dewasa dan anak- anak idapat terjadi HIPOTIROID sebagai akibat dari iradiasi kranial, trauma, penyakit infiltratif, atau penyakit neoplastik.



PATOFISIOLOGI Hormon tiroid sendiri diatur oleh hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis (pituitari) yang berlokasi di otak. Hipofisis diatur sebagian oleh hormon tiroid yang beredar dalam darah dan sebagian oleh Hipothalamus. Hipothalamus melepaskan suatu hormon yang disebut thyrotropin releasing hormone (TRH), yang mengirim sebuah signal ke hipofisis untuk melepaskan



thyroid



stimulating



hormone



(TSH).



Pada



gilirannya, TSH mengirim sebuah signal ke tiroid untuk melepas hormon-hormon tiroid. Jika terdapat aktivitas yang menurun dari salah satu kelenjar-kelenjar ini terjadi, suatu jumlah hormon-hormon tiroid yang dibentuk akan menurun bahkan tidak dihasilkan, dengan demikian berakibat pada



GEJALA KLINIS



DIAGNOSIS Terdapat tiga pegangan klinis untuk mencurigai adanya hipotiroid, yaitu apabila ditemukan : 1.



Klinis keluhan-keluhan dan gejala fisik akibat defisiensi



hormon tiroid. 2.



Tanda-tanda



adanya



keterpaparan



atau



defisiensi,



pengobatan ataupun etiologi dan risiko penyakit yang dapat menjurus kepada kegagalan tiroid dan hipofisis. 3. Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan peningkatan



DIAGNOSIS



PENATALAKSANAAN (TERAPI NON-FARMAKOLOGI) 1. Diet → pengaturan pola dan jenis konsumsi makanan •. Diet sehat untuk hipotiroid meliputi biji-bijian, buah dan sayuran, serta asupan yang baik dari makanan laut dan protein lainnya. Yang harus dikurangi adalah daging yang berlemak. •. Mineral yang penting bagi penderita hipotiroid adalah Selenium. Makanan yang banyak mengandung selenium yaitu kacang-kacangan dan daging tidak berlemak. •. Asupan yodium makanan sehari-hari dari 150 ug untuk orang dewasa, 200 mg untuk wanita hamil dan menyusui, dan 50-120 mg untuk anak-anak (Medscape) 2. Olahraga • Olahraga yang cocok adalah latihan ringan karena pasien hipotiroid dapat beresiko untuk cedera ligament.  



PENATALAKSANAAN (FARMAKOLOGI) 1. Natural Thyroid Hormone a. Desiccated thyroid (berasal dari babi, daging sapi, atau kelenjar tiroid domba) Tiroid USP (atau tiroid terdesikasi/dihilangkan kandungan air) adalah produk dari hewan dengan stabilitas hormon yang tidak bisa diprediksi dan bisa antigenik pada pasien alergi. Mild : dosis awal 15-30 mg/hari secara PO, akan naik 15mg/hari setelah 2-3 minggu (atau 30 mg/hari setelah 30 hari). Myxedema : dosis awal mulai 15 mg/hari secara PO, lalu setelah 2 minggu 30 mg/hari PO, kemudian setelah 2 minggu 60 mg/hari PO. Dosis pemeliharaan : 60-120 mg/hari PO. Diminum sebelum makan pagi.



PENATALAKSANAAN (FARMAKOLOGI) 1. Natural Thyroid Hormone b. Thyroglobulin adalah ekstrak dari kelenjar babi tetapi tidak mempunyai keuntungan klinis. 2. Synthetic Thyroid Hormones a. Levothyroxine (T4; l-thyroxine) Levothyroxine merupakan obat pilihan utama, karena bisa memberikan kadar serum T3 dan T4 yang stabil, penyerapan di usus diperkirakan bisa mencapai 75%. Levothyroxine (T4), yang terdapat dalam bentuk murni, stabil dan tidak



PENATALAKSANAAN (FARMAKOLOGI)



PENATALAKSANAAN (FARMAKOLOGI) b. Liothyronine (T3 sintetik) Dosis awal : 25 mcg/hari PO, akan ditingkatkan 25 mcg setelah 1-2 minggu, tidak boleh melebihi 100 mcg/hari. Dosis pemeliharaann : 25-75 mcg/hari PO. Efek samping : takikardi, hipotensi, infark miokard, cardiopulmonary arrest, gagal jantung kongestif, hipertensi, angina, demam.   c. Liotrix (T4:T3 dalam rasio 4:1) Dosis liotrix : 30 mg/hari PO, akan ditingkatkan 15 mg/hari pada interval 2-3 minggu sampai maximum 180 mg/hari. Dosis pemeliharaan : 60-120 mg/hari PO. Efek samping : aritmia, takikardi, gugup, tremor, kram, diare.



KASUS Nyonya Smith berumur 35 tahun, datang ke apotik anda dengan anak perempuannya yang berumur 1 tahun dan memberikan anda sebuah resep untuk levotiroksin tablet



50 mikrogram diambil sekali sehari. Ini pertama



kalinya ia menebus obat. Ia mengalami kenaikan berat badan sejak melahirkan anak



perempuannya



tersebut



dan



belum



bisa



menurunkannya



dengan



melakukan diet kontrol kalori. Ia merasa kedinginan setiap waktu, meskipun saat hari panas dan rambutnya menipis. Ia tidak memiliki energi sama sekali, dimana sebelum kelahiran putrinya ia menggunakan waktunya untuk pergi aerobik setidaknya 3x seminggu



METODE SOAP 1. Subjective Nama : Nyonya Smith Umur : 35 tahun Gejala : - Kenaikan berat badan - Sering merasa kedinginan, - Rambutnya menipis 2. Objective : -



3. Assesment •



Mrs. Smith mengalami Disfungsi Tiroid yaitu



hipotiroid •



Mrs. Smith diberikan obat Tablet Levotiroksin 50



mikrogram 1x kali sehari dan baru pertama kali menggunakan obat ini. •



Mrs. Smith mengeluh merasa kedinginan ketika



panas, rambut menipis dan lemas atau tidak ada energi



4. Plan Terapi Non Farmakologi • Pasien disarankan untuk istirahat yang cukup. • Modifikasi diet disarankan pada pasien seperti mengkonsumsi biji-bijian, buah dan sayur, makanan laut, dikurangi daging yang berlemak. • Modifikasi gaya hidup termasuk mengurangi stres serta olahraga teratur sehingga mendukung keberhasilan terapi. Terapi Farmakologi • Diberikan levotiroksin tablet 50 microgram sekali sehari pada saat perut kosong bertujuan untuk menghilangkan gejala klinis serta mencapai atau mempertahankan kadar TSH pada paruh bawah rentang kadar TSH normal atau sekitar 0,4-2,5 mU/L. • Tujuan terapi ini untuk meringankan keluhan dan gejala, menormalkan metabolisme, menormalkan TSH, menormalkan T3 dan T4, dan menghindari komplikasi (koma miksedema) dan resiko



Evaluasi Obat Terpilih Pemberian levotiroksin 50 mikrogram sehari satu tablet sudah sangat tepat. Dan sebaiknya levotiroksin diminum pada saat perut kosong bertujuan untuk menghilangkan gejala klinis serta mencapai atau mempertahankan kadar TSH pada paruh bawah rentang kadar TSH normal atau sekitar 0,4-2,5 mU/L. Monitoring •



Monitoring kepatuhan pasien dalam menjalankan terapi,



berkurangnya keluhan- keluhan pasien, serta efek samping yang mungkin muncul. Apabila ditemukan efek samping yang tidak dapat di toleransi selama terapi, maka dilakukan pernggantian obat yang lebih tepat.



Komunikasi, Informasi dan Edukasi •



Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit yang dideritanya sehingga memudahkan kita dalam mengubah kebiasaan yang berkaitan dengan penyakitnya.







Memberikan penjelasan kepada pasien tentang obat yang diberikan, nama, fungsi, penggunaan, serta menjelaskan kemungkinan efek samping.







Menekankan pada pasien untuk kembali datang dan memeriksakan diri jika setelah diberi obat justru muncul gejala lain yang diakibatkan oleh obat, agar segera ditangani dengan tepat.







Menanyakan pada pasien apakah penjelasan yang kita sampaikan sudah



jelas,



jika



sudah,



pasien



diminta



mengulang



kembali



penjelasan kita, jika belum, kita menjelaskan kembali secara perlahan.