Tugas 2 - Media Teknologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas 2 – Media Teknologi Nama : AYI SUMARNA NIM : 042152736 1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis media audio 2. Berikanlah uraian mengenai: a. Keunggulan dan Kekurangan media audio b. Ketergunaan media audio di Perpustakaan 3. Jawablah pertanyaan berikut ini : a. Jenis-jenis media proyeksi (sebutkan dan jelaskan) b. Karakteristik media proyeksi dan ketergunaannya dalam layanan perpustakaan 4. Jelaskan pemanfaatan ke tiga jenis media tersebut dalam peningkatan layanan perpustakaan di masa covid 19 ini. 5. Berikanlah penjelasan faktor-faktor penting agar tampilan powerpoint efektif, efisien, dan menarik



1.



Jenis-Jenis Media Audio Media audio telah digunakan secara luas untuk merekam informasi yang



penting. Perkembangan teknologi yang pesat pada media audio dapat memberikan keuntungan yang besar bagi pemakainya. Media audio dapat dipergunakan untuk keperluan belajar secara berkelompok maupun individual. Media audio yang dipergunakan untuk merekam informasi dalam bentuk suara memiliki jenis yang beragam diantaranya yaitu piringan hitam, pita open reel, kaset audio, compact disc (CD). Bahkan di era teknologi informasi saat ini, media audio berbasis digital sudah mulai banyak dimanfaatkan. Berikut ini beberapa jenis koleksi media audio dan penjelasannya: 1.



Piringan hitam, berbentuk piringan dimana kedua permukaannya terdapat alur suara (micro grove)



2.



Kaset, berbentuk kotak yang berisi gulunga pita magnetik



3.



Gulungan pita rekaman



4.



Kartridge (tape kartridge) 1



2.



5.



Gulungan (roll, piano roll, dll)



6.



Rekaman suara dalam film



7.



Printed music



8.



Audio recording (single and multiple track, CDs and audiobooks)



Keunggulan dan Kekurangan Media Audio, Ketergunaan Media



Uudio di Perpustakaan a. Keunggulan dan Kekurangan media audio Tentu saja setiap ragam jenis media audio memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing untuk digunakan dalam memperoleh informasi dan pengetahuan. Beberapa kelebihan/keuntungan yang dapat diperoleh dalam menggunakan media audio, diantaranya adalah: (1) relatif murah; (2) fleksibel dan mudah digunakan; serta (3) portabel. Selain memiliki karakteristik yang menguntungkan bagi penggunanya, media audio juga memiliki beberapa keterbatasan, yaitu: (1) Fixed Pace (2) Komunikasi Satu Arah (3) Informasi tersampikan secara verbal (4) Memerlukan tempat penyimpanan yang khusus b. Ketergunaan media audio di Perpustakaan Media audio merupakan media yang paling populer digunakan oleh pemirsa. Perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) dari media ini berbentuk ringkas dan mudah dibawa (portable). Di samping itu meddia ini juga mudah digunakan.



2



Karakteristik utama dari media audio adalah merekam dan menyajikan unsur suara kepada pemirsanya. Oleh karena itu, media ini lebih tepat jika digunakan untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi yang akan disampaikan melalui indera pendengaran. Program kaset audio merupakan medium yang relatif mudah diproduksi, namun demikian memerlukan persiapan yang matang. Untuk memproduksi sebuah program audio diperlukan adanya naskah. Dalam hal ini naskah berperan sebagai pedoman bagi seluruh kerabat kerja yang terlibat dalam kegiatan produksi. Sebuah naskah audio harus berisi informasi yang akan disampaikan disertai dengan pendekatan yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi tersebut. Naskah biasanya berisi informasi tentang alur cerita, pelaku, musik, dan efek suara, dan narasi yang akan dikomunikasikan kepada pemirsa. Produksi program kaset audio dapat dilakukan melalui cara yang sederhana sampai dengan cara yang kompleks. Peralatan yang diperlukan untuk merekam sebuah program kaset audio yaitu: 



alat perekam berupa perekam kaset audio dan reel-to-reel recorder dan mikrofon (microphone);







kaset audio (audiotape cassette) yang merupakan tempat suara direkam.



Hal penting yang perlu diperhatikan dalam produksi program kaset audio adalah upaya untuk mengurangi unsur suara lain yang tidak diperlukan (noise) terekam ke dalam program. Usahakan untuk mengurangi noise semaksimal mungkin agar unsur suara dapat terdengar jelas jika diputar ulang (playback).



3.



Jenis-jenis, Karakteristik Media Proyeksi dan Ketergunaannya



dalam Layanan Perpustakaan a. Jenis-jenis media proyeksi



3



Disebut media proyeksi karena untuk dapat menggunakan atau membaca informasi yang terkandung dalam media ini memerlukan alat lain untuk membaca dan menayangkannya, yang biasanya disebut proyektor. Media proyeksi mempunyai beberapa jenis, kelebihan dan kekurangan, format serta cara mendesain. Dilihat dari jenisnya maka media proyeksi terbagi dua, pertama ada media proyeksi diam (film bingkai, slide, film rangkai, proyektor transparansi, proyektor tak tembus pandang, mikrofis), kedua media proyeksi gerak (LCD, film gelang, televisi, komputer). a.



Media proyeksi diam



Media proyeksi diam (still projected medium) memiliki persamaan dengan media grafis dalam hal menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Media proyeksi diam dapat memproyeksikan pesan dalam bentuk tulisan, gambar, angka, atau bahkan grafis. Berikut beberapa jenis media proyeksi diam, antara lain film bingkai, slide, film rangkai, proyektor transparansi, proyektor tak tembus pandang, mikrofis. Film bingkai adalah film transparan yang berukuran 35 mm sebagai suatu program film bingkai yang sangat bervariasai panjang pendeknya, tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Film rangkai merupakan satu kesatuan film rangkai yang berurutan. Film rangkai bisa dengan suara atau tanpa suara. Media ini digunakan untuk memperjelas isi materi. Proyektor transparansi (OHP) atau media transparansi adalah media visual proyeksi yang dibuat di atas bahan transparan, sebagai perangkat lunak. Bahan transparan yang berisi pesan-pesan memerlukan alat proyeksi yang dinamakan overhead proyector. Proyektor tak tembus pandang (opaque projector) disebut demikian karena yang diproyeksikan bukan bahan transparan tetapi bahan-bahan tidak tembus pandang (opaque). Benda-benda datar, tiga dimensi seperti misalnya mata uang, model, serta warna dan anyaman dapat diproyeksikan. Kelebihan proyektor tak tembus pandang sebagai media pendidikan ialah bahan cetak pada buku, majalah, fotografis, bagan,



4



diagram, atau peta dapat diproyeksikan secara langsung tanpa dipindahkan ke dalam transparan terlebih dahulu. Mikrofis atau microfiche adalah lembaran film transparan terdiri dari lambanglambang visual (grafis maupun verbal) yang diperkecil sedemikian rupa sehingga tak dapat dibaca dengan mata telanjang. Secara umum mikrofis termasuk kelompok media bentuk kecil (microform). Secara fisik gulungan dapat dibedakan microform tersebut atas dua jenis, yaitunyang menggunakan film 16 mm atau 35 mm, dalam bentuk kaset atau terbuka; dan yang berbentuk lembaran yaitu yang kita kenal sebagai mikrofis. b. Media proyeksi gerak Media proyeksi gerak adalah media yang memproyeksikan pesan melalui sebuah alat yang mampu memproyeksikan berbagai pesan, baik pesan dalam bentuk video, film, maupun gabungan secara keseluruhan dari media-media (multimedia). Jenis media proyeksi gerak antara lain: LCD, Karakter LCD di lingkungan masyarakat dikenal sebagai in-focus karena semuanya tergantung pada kualitas gambar yang diproyeksikan melalui kecerahan dan warna. Film Gelang, adalah jenis media yang terdiri dari film film berukuran 8 mm yang ujungnnya saling bersambungan sehingga terus mengulang jika tidak dihentikan. Televisi, adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai proses pembelajaran tanpa melihat siapa yang menyiarkannya, televisi pendidikan tidak hanya sekedar menghibur tetapi harus mendidik. Komputer, pemanfaatan komputer untuk pendidikan dikenal dengan sebutan CAI dan dikembangkan melalui tutorial, discovery, simulasi, dan permainan. Komputer digunakan untuk administrasi tes dan administrasi sekolah.



5



b. Karakteristik media proyeksi dan ketergunaannya dalam layanan perpustakaan Media Proyeksi merupakan salah satu media yang terklasifikasi pada media visual. Media ini memberikan rangsangan-rangsangan visual yaitu melalui indera penglihatan. Media ini langsung berinteraksi dengan pesan yang ingin disampaikan. Masksud pesan disini tentu saja materi pelajaran yang akan disampaikan. Jadi dengan media proyeksi, materi tersebut dapat terserap dengan baik. Dengan menggunakan proyektor, informasi yang akan disampaikan dapat diproyeksikan ke layar, sehingga informasi berupa: tulisan, gambar, bagan dll akan menjadi lebih besar dan lebih jelas dilihat oleh siswa. Penggunaan media proyeksi ini lebih menguntungkan, sebab indera pendengaran dan penglihatan akan sama-sama diaktifkan melalui sebuah media transparansi yang telah disiapkan. Yang dimaksud dengan gambar mati (still picture) adalah berupa: gambar, foto, diagram, tabel, ilustrasi dll, baik berwarna ataupun hitam = putih yang relatif berukuran kecil, agar gambar tersebut dapat dilihat atau disaksikan dengan jelas oleh seluruh siswa di dalam kelas dengan jalan diproyeksikan ke suatu layar (screen) .



4.



Jelaskan pemanfaatan media dalam peningkatan layanan



perpustakaan di masa covid 19 ini Fungsi perpustakaan sesuai amanat UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, yaitu sebagai wahana pendidikan, penelitian, informasi, pelestarian, dan rekreasi, yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Dapat dikatakan, perpustakaan berperan sebagai pusat belajar sepanjang hayat di tengah masyarakat. Layanan perpustakaan yang umumnya dimanfaatkan oleh pemustaka di antaranya layanan sirkulasi dan referensi, biasanya diakses secara langsung dengan mendatangi gedung perpustakaan. Namun, saat pandemi sekarang ini, dengan berbagai keterbatasan,



6



perpustakaan dituntut untuk berinovasi dalam melayani pemustaka agar tetap dapat memberikan layanan prima sebagaimana kondisi normal. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai prinsip layanan perpustakaan di masa pandemi, yaitu layanan perpustakaan tetap dibuka dengan memperhatikan kebijakan dan status wilayah Covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah agar perpustakaan tidak menjadi klaster penularan baru, kesehatan tenaga perpustakaan dan pemustaka



merupakan



prioritas,



perpustakaan



ikut



berperan



menggerakkan



perekonomian masyarakat, dan perpustakaan mengembangkan kerja sama dengan banyak pihak. Bahwa terdapat tiga strategi yang dapat diterapkan oleh perpustakaan sesuai dengan kondisi wilayah suatu perpustakaan, yaitu tatap muka, tatap muka dan non-tatap muka, dan virtual. Perpustakaan yang berada di zona hijau dan kuning tetap dapat menerapkan layanan perpustakaan tatap muka, tetapi secara terbatas. Layanan secara terbatas ini diterapkan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku, yaitu pengukuran suhu, penggunaan masker, penyediaan hand sanitizer/tempat cuci tangan dan sabun, pembatasan jarak, pengurangan kapasitas pemustaka, penyemprotan disinfektan, dan karantina koleksi perpustakaan setelah dikembalikan selama 3 (tiga) hari. Strategi yang kedua dapat diterapkan pada perpustakaan di zona hijau dan kuning. Layanan yang disediakan terdiri dari layanan onsite -seperti pada strategi pertama- dan online. Dengan demikian, perpustakaan harus mengembangkan sumber daya perpustakaan yang mendukung layanan online, seperti dengan menyediakan koleksi digital, menciptakan inovasi penyampaian layanan perpustakaan secara online, dan menyediakan jaringan internet dan wifi. Strategi yang ketiga, yaitu layanan virtual diterapkan di perpustakaan yang berada di zona oranye dan merah, di mana risiko penularan Covid-19 tinggi. Perpustakaan harus menggunakan media



yang memungkinkan pemustaka memanfaatkan layanan



perpustakaan tanpa harus datang ke perpustakaan, bekerja sama dengan perpustakaan lain karena tidak mungkin suatu perpustakaan memiliki semua koleksi yang dibutuhkan, serta 7



lembaga lain dalam hal pengiriman koleksi. Oleh karena itu, perpustakaan selain meningkatkan kompetensi pustakawan, juga harus memperkuat layanan digital, yaitu dalam hal penyediaan koleksi, layanan sirkulasi, referensi, dan penyelenggaraan kegiatan secara online. Sudah menjadi keniscayaan di era digital bahwa layanan perpustakaan nantinya akan lebih banyak secara online dan walaupun pandemi sudah lewat, layanan seperti ini akan lebih banyak berkembang.



5.



Berikanlah penjelasan faktor-faktor penting agar tampilan



powerpoint efektif, efisien, dan menarik Agar dapat membuat bahan presentasi PowerPoint yang efektif, efisien, dan menarik, kita perlu memperhatikan beberapa faktor sebagai berikut: (1) Gunakan Ukuran Huruf yang Memadai untuk Dibaca Ukuran huruf memiliki peranan yang sangat penting sebagai cara membuat presentasi yang baik. Memilih ukuran huruf yang tepat membantu menyampaikan pesan dari presentasi Anda. Anda bisa berpatokan pada pengukuran berikut dalam menentukan ukuran font di layar komputer. Sebelumnya Anda harus mengaktifkan terlebih dahulu mode layar penuh pada tab tampilan, lalu dalam grup tampilan presentasi, klik peragaan slide. 



Huruf satu inci dapat dibaca dari jarak 10 kaki.







Huruf dua inci dapat dibaca dari jarak 20 kaki.







Huruf tiga inci dapat dibaca dari jarak 30 kaki.



Pengukuran tersebut menunjukkan ukuran font pada layar komputer Anda, bukan saat diproyeksikan pada layar untuk audiens dalam mode layar penuh.



(2) Gunakan Jenis Huruf yang Mudah Dibaca Memilih jenis huruf yang tepat, seperti Helvetica atau Arial akan membantu menyampaikan pesan yang kamu bawakan dalam presentasi. 8



Hindari huruf yang rapat, seperti Arial menyempit, dan menghindari font yang menyertakan tepian mewah, seperti Kali. Anda juga harus memperhatikan apakah font yang Anda pilih bisa dibaca dari jarak yang jauh.



(3) Hindari Menggunakan Terlalu Banyak Informasi atau Pesan yang Ingin Disampaikan dalam Sebuah Slide Cara membuat presentasi yang baik dan menarik tentunya harus efektif dalam penyampaiannya. Agar pesan bisa tersampaikan dengan baik dan perhatian audiens tidak teralih, pertahankan jumlah slide dalam presentasi seminimal mungkin. Penyampaian dan penjelasan yang Anda berikan bakal menjadi faktor yang sangat penting dalam hal ini. Kemampuan menarik minat audiens dibutuhkan untuk membuat presentasi kamu berhasil memikat banyak orang.



(4) Gunakan Gambar dan Ilustrasi yang Relevan dengan Pesan atau Informasi yang Dikomunikasikan Kita juga bisa memasukkan berbagai gambar dan ilustrasi yang relevan guna membantu menyampaikan presentasi. Cara membuat presentasi yang baik satu ini bisa digunakan grafik untuk membantu bercerita. Hal ini sangat baik untuk menarik minat audiens pada presentasi. Namun jangan membebani audiens dengan menambahkan terlalu banyak grafik ke slide. Hal ini tentunya membuat presentasi kamu menjadi membosankan.



(5) Sedapat Mungkin Gunakan Foto daripada Clipart Kita bisa menggunakan teks yang cukup untuk membuat elemen label dalam bagan atau grafik dipahami. Dengan begitu, tidak hanya menarik, presentasi juga akan lebih efektif tersampaikan kepada para audiens.



(6) Perhatikan Kontras antara Warna Huruf yang Digunakan dan Warna Latar Belakang



9



Membuat latar belakang slide tetap halus dan konsisten. Hal ini dilakukan agar audiens lebih nyaman melihat presentasi. Namun jangan pilih yang terlalu mencolok agar tidak mengaburkan pesan presentasi. Kita bisa menggunakan kontras tinggi antara warna latar belakang dan warna teks. Tema secara otomatis mengatur kontras antara latar belakang yang terang dengan teks berwarna gelap atau latar belakang gelap dengan teks berwarna terang. Hal ini sangat penting dalam cara membuat presentasi yang baik agar audiens tidak merasa terganggu saat melihat slide presentasi. ***



Sumber Referensi: Dick, W. Carey, L. & Carey, J.O. 2009. The Systematic Design of Instruction. New York: Pearson. Koumi, J. 2009. Designing Video and Multimedia for Open and Flexible Learning. USA: Routledge, Falmer Pribadi, B. A. (2019). Media Teknologi (BMP); 1—9/PUST4313/3SKS, Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.



10