Tugas 2 Pengantar Pendidikan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS 2 Program Studi : IP/TP Kode Mata Kuliah : MKDK4001 Nama Mata Kuliah : Pengantar Pendidikan Jumlah sks : 3 sks Nama Pengembang : Edi Kurniawan,S.Pd.M.Pd Nama Penelaah : Tahun Pengembangan : 2018 Status Pengembangan : Baru/Revisi* Edisi Ke1 No. 1.



2.



3.



Uraian Tugas Tutorial Pada tahun 1800-1942 bangsa Indonesia menjadi jajahan pemerintah kolonial Belanda, pendidikan yang awalnya dikelola oleh VOC akhirnya diserahkan kepada pemerintah Belanda. Saat itu Belanda semakin terlihat membedakan kelas-kelas sosial. Hal ini terlihat dari beberapa kebijakannya. Jelaskan 3 kebijakan kolonial Belanda terkait pembedaan status sosial dalam masyarakat. Pendirian pendidikan di lingkungan Taman Siswa ditujukan untuk semua suku bangsa tanpa melihat golongan tertentu. Pendidikan Taman Siswa dipelopori oleh R.M Suwardi Suryaningrat. Jelaskan riwayat singkat berdirinya pendidikan Taman Siswa. Kebudayaan terdiri dari pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan dari simbolsimbol oleh manusia. Ada berbagai unsur dalam kebudayaan di Indonesia yang memiliki watak khas yang berbeda dengan kebudayaan bangsa lain.



Skor Sumber Tugas Maksimum Tutorial Modul 5 30 MKDK4001 Pengantar Pendidikan KB 1



20



Modul 5 MKDK4001 Pengantar Pendidikan KB 2



25



Modul 6 MKDK4001 Pengantar Pendidikan KB 1



25



Modul 6 MKDK4001 Pengantar Pendidikan KB 2



Kemukakan unsur-unsur kebudayaan bangsa Indonesia tersebut 4.



Kebudayaan berfungsi sebagai alat untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan hidup manusia. Terdapat kerangka kebudayaan yang merupakan dimensi analisis dari konsep kebudayaan yang digambarkan melalui kerangka lingkaran.



Gambarkan kerangka lingkaran menurut Koentjaraningrat 100 *) Coret yang tidak perlu



Nama



: ZENY NOFITASARI



NIM



: 042621019



Jurusan



: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia



Pokjar



: Ngunut Jawaban



1. Kebijakan kolonial Belanda terkait pembedaan status sosial dalam masyarakat sebagai berikut : 1) Pada zaman Gubernur Jenderal Van de Bosch berkuasa, dikeluarkan kebijakan Culturstelsel (Tanam Paksa) bagi seluruh rakyat Indonesia, agar Belanda mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Untuk dapat mencapai keuntungan sebanyak-banyaknya itu, maka diperlukan tenaga kerja yang murah, tenaga administrasi atau pegawai rendahan yang banyak. Berkaitan dengan kepentingan itu, maka pada tahun 1848 Gubernur Jenderal Van de Bosch diberi kuasa untuk mengeluarkan anggaran belanja negara sebesar f 25.000 setiap tahunnya demi untuk mendirikan sekolah-sekolah di Pulau Jawa. Pada tahun yang sama, yakni tahun 1848 dicanangkan pendidikan bagi kalangan Bumi Putera namun rencana ini tidak dapat direalisasikan, karena minimnya jumlah guru yang akan menjadi tenaga pengajar dan mengenai bahasa pengantarnya. Pada tahun 1849-1852 didirikan 20 sekolah di setiap keresidenan di Indonesia. Namun, sekolah ini hanya diperuntukkan bagi anak-anak Pribumi yang orang tuanya bekerja pada Belanda, atau golongan priyayi atau anak-anak orang kaya, Pendidikan yang ada di karesidenan ini juga tidak memberi peluang kepada anak-anak rakyat jelata. Pada tahun 1852 didirikan Kweekschool (sekolah guru) pertama di surakarta, dan menyusul di kota-kota lainnya. Sekolah ini pun hanya diperuntukkan bagi anak-anak yang orang tuanya bekerja pada Belanda, atau golongan priyayi atau anak-anak orang kaya. 2) Pada tahun 1863 dan 1864 pemerintah Belanda mengeluarkan kebijakan yang memberi peluang bekerja kepada penduduk pribumi atau rakyat jelata untuk menjadi pegawai rendahan dan pegawai menengah di kantor-kantor apabila memenuhi syarat, yakni dapat lulus dari ujian calon pegawai. Syarat-syarat ini ditetapkan oleh



putusan Raja pada tanggal 10 September 1864. Keadaan ini memberi peluang kepada pihak swasta untuk melaksanakan usaha di bidang pertanian dan tentu saja hal ini berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan pegawai, yang pada gilirannya juga akan berimplikasi pada perluasan jumlah sekolah. 3) Pada tahun 1983 keluar kebijakan diferensiasi sekolah untuk kalangan Bumi Putera, yaitu Sekolah I untuk golongan orang-orang Belanda, priyayi dan orang-orang kaya. Adapun sekolah kelas II diberlakukan untuk golongan rakyat jelata. 2. Riwayat singkat berdirinya Pendidikan Taman Siswa Pendiri Pendidikan Taman Siswa atau lebih dikenal dengan Perguruan Taman Siswa ini adalah seorang bangsawan dari Yogyakarta bernama R.M Suwardi Suryaningrat. Dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dari ayah bernama KPH Suryaningrat. Setelah usia 39 tahun atau 40 tahun (tahun Jawa), tepatnya pada tanggal 23 Pebruari 1928 berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara. Pendidikan yang telah ditempuh di mulai dari Sekolah Dasar Belanda (Europesche Lagere School) kemudian melanjutkan pendidikan ke sekolah dokter di Stovia. Berhubung kekurangan biaya, sekolah ini di tinggalkan kemudia bekerja dan memasuki dunia politik bersama-sama lulusan Stovia yang lain seperti Dr. Cipto Mangunkusuma dan Dr. Danudirjo Setyabudi (Dr. Douwes Dekker). 3. Unsur-unsur kebudayaan meliputi semua kebudayaan di dunia, baik yang kecil, bersahaja, dan terisolasi, maupun yang besar, kompleks, dan degan jaringan hubungan yang luas. Dalam menganalisa suatu kebudayaan seorang ahli antropologi membagi seluruh kebudayaan yang terintegrasi itu ke dalam unsur-unsur besar yang disebut “unsur-unsur kebudayaan universal”. Mengenai hal ini ada beberapa pandangan, seperti yang diuraikan oleh C. Kluckhohn dalam karanganya yang berjudul “Universal Catagories Of Culture”(1953). Dengan mengambil intisari dari berbagai kerangka yang ada mengenai unsur-unsur kebudayaan universal, terdapat tujuh unsur yang dapat ditemukan dalam semua kebudayaan di seluruh dunia, yaitu : a. Bahasa b. Sistem pengetahuan c. Organisasi sosial d. Sistem peralatan hidup dan teknologi e. Sistem mata pencaharian untuk hidup f. Sistem religi g. Kesenian.



Menurut Ralph Linton, unsur-unsur kebudayaan dari yang terbesar (pokok) sampai terkecil, ada lima macam yaitu : a. Cultural universals, (misalnya kebudayaan manusia primitif) b. Cultural activities, (hidup dengan mata pencaharian berburu) c. Trait complexes, (berburu dengan panah : busur, anak panah, wadah anak panah) d. Traits, (anak panah) e. Items (ujung, tangkai, dan bulu anak panah sebagai bagian-bagian dari anak panah). Studi-studi tentang budaya dan kepribadian khususnya tentang watak khas etnis bangsa Indonesia menyimpulkan bahwa kebudayaan bangsa Indonesia sangat majemuk. Koentjaraningrat, (2002) berpendapat bahwa pada dasarnya, unsur universal kebudayaan Indonesia ini meliputi berbagai hal sebagai berikut : a. Sistem religi dan upacara keagamaan b. Sistem dan organisasi kemasyarakatan c. Sistem pengetahuan d. Bahasa e. Kesenian f. Sistem mata pencaharian hidup g. Sistem teknologi dan peralatan. 4. Kerangka kebudayaan yang digambarkan oleh Koentjaraningrat (1985) dapat dilihat pada bagan dibawah ini : Organisasi Sosial Sistem Pengetahuan



Sistem Ekonomi



Sistem Teknologi Religi Nilai-nilai budaya Sistem budaya Sistem sosial Kebudayaan Fisik



Kesenian



Bahasa



KERANGKA KEBUDAYAAN