Tugas 3. Practice Theory [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA



:



ROESITA JUNAEDI PUTRI



KELAS



:



S1 - 1B KEPERAWATAN



NIM



:



1710096



PRACTICE THEORY Micro Range Theory (Practice Theory) merupakan tingkatan teori yang tidak formal dan bersifat sementara dibandingkan tingkatan teori lainnya, dan sangat terbatas dalam hal waktu dan lingkup aplikasinya (Higgins & More, 2004). Micro Range Theory (Practice Theory) memiliki dua tingkatan yaitu Higher Level dan Lower Level. Micro Range Theory (Practice Theory) pada Higher Level sangat dekat hubungannya dengan Middle Range Theory, tetapi terdiri dari satu atau dua konsep-konsep utama dan frekuensi aplikasinya dibatasi dengan sebuah kejadian. Contohnya teori yang ada hubungannya dengan perawatan luka dekubitus atau perawatan kateter. Micro Range Theory (Practice Theory) pada Lower Level didefinisikan sebagai satu set hipotesa kerja atau proporsisi kerja secara sementara, menjelaskan atau melakukan test hipotesa kerja yang ada kaitannya dengan kesehatan sebagai hasil interaksi antara manusia dan lingkungan. Micro Range Theory (Practice Theory) merupakan teori yang paling informal dibandingkan dengan yang lain. Teori ini paling konkrit dan dapat diaplikasikan. Micro Range Theory sering disebut sebagai praktikal teori. Teori ini memiliki dua level, yaitu : 1. Level I 2. Level II



: :



Menghubungkan dengan Middle Range Theory. Mendesain sebuah hipotesis.



Practice Theory adalah teori tentang bagaimana makhluk sosial, dengan motif dan beragam, membuat dan mengubah dunia tempat mereka tinggal. Ini adalah dialektika antara struktur sosial dan agen manusia yang bekerja bolakbalikdalam hubungan yang dinamis. Practice Theory, seperti yang digariskan



oleh Sherry Ortner, “berusaha untuk menjelaskan hubungan yang diperoleh antara tindakan manusia, di satu sisi, dan beberapa entitas global yang kita sebut “Sistem di sisi lain”. Pendekatan ini berusaha menyelesaikan anatomy antara pendekatan strukturalis tradisional seperti individualism metodologis yang mencoba menjelaskan semua fenomena sosial dalam kaitannya dengan tindakan individual. Practice theory lebih spesifik dan jelas cakupannya dibanding middle range theory, teori pada level ini juga didefinisikan juga sebagai prescriptive theory, situations-spesific theory, dan micro theory. Practice theorymenetukan tindakan atau intervensi keperawatan yang cocok untuk mencapai tujuan tertentu, fokus pada fenomena keperawatan yang spesifik dengan memberikan arahan langsung pada praktek keperawatan dan mempunyai pernyataan teoritis yang jelas, hipotesis dengan menguraikan kejelasan fenomone. Practice theorymenyediakan kerangka kerja untuk intervensi keperawatan dan memprediksi hasil dan efek dari praktek keperawatan itu sendiri (Peterson & Bredow,2004).



Practice theory berkembang dari middle range theory, pengalaman praktik keperawatan dan uji empiris. Pengalaman praktik klinis perawat dapat menjadi sumber utama untuk pengembangan practice theorykeperawatan.



Kedalaman dan kompleksitas teori keperawatan digambarkan dan dijelaskan melalui apresiasi secara mendalam terhadap fenomena keperawatan dan hubungan antara aspek pada situasi keperawatan (McKenna, 1997). Contoh Practice theory yaitu : 1. 2. 3. 4. 5.



Bonding attachment theory, Therapeutic touch, Exercise as selfcare, Caring for patient with chronic skin disease, Quality of care, dll (Peterson & Bredow, 2004).



Practice Theory merupakan hasil dari sebuah proses refleksi dari dunia nyata keperawatan klinis, dimana didalamnya dibutuhkan “engaging, intuiting , dan envisioning”. Engaging berarti keterlibatan langsung perawat pada suatu situasi. Intuiting berarti perspektif subyektif yang dibawa perawat pada situasi tertentu berdasarkan pengalaman yang telah didapatkannya. Envisioning berarti intuisi kreatif perawat dalam memberikan arti unik dalam situasi tersebut dan mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan baru (Chin & Kramer, 1995 dalam McKenna, 1997). Refleksi bukan sebagai akhir dari pencarian pendekatan baru namun sebagai suatu proses yang berlanjut. Practice Theory lebih tidak abstrak, lebih spesifik dan cakupannya lebih sempit dibandingkan dengan middle range theory. Practice Theory juga berorientasi pada suatu tindakan nyata untuk tujuan yang spesifik. Practice Theory fokus kepada fenomena keperawatan spesifik yang mencerminkan praktik klinis dan hanya terbatas kepada populasi atau bagian dari situasi pada teori.