Tugas 3 Praktikum Ipa - Mandiri Bimbingan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM



GAYA



GAYA LISTRIK STATIS DAN GAYA MAGNET



EFI MUPENTI Nim : 856 77 66 13 TUTOR : Dr. MELI ASTRIA, S.Si, M.Si.



UPBJJ SUKAMORO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2022



GAYA LISTRIK STATIS A.



TUJUAN PERCOBAAN



 



Untuk mengetahui adanya gaya listrik statis. Untuk membuktikan adanya gaya listrik statis.



B.



ALAT DAN BAHAN 1. Penggaris 2. Potongan-potongan kecil kertas 3. Rambut seseorang yang agak tebal dan kering



C.



LANDASAN TEORI Gaya listik adalah tarikan/dorongan yang ditimbulkan oleh benda-benda yang bermuatan listrik. Ada 2 jenis muatan litrsik, yaitu : muatan listrik positif dan muatan listrik negatif. Kekekalan muatan listrik menyatakan bahwa jika sejumlah muatan listrik dengan jenis tertentu dihasilkan dalam suatu proses maka sejumlah listrik bermuatan lawan jenisnya dihasilkan, sehingga jumlah muatan neto suatu sistem terisolasi adalah nol. Teori Listrik dibagi menjadi dua yaitu, listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis adalah listrik yang tidak mengalir atau listrik yang muatan-muatan listriknya berada dalam keadaan diam. Listrik statis merupakan bentuk listrik yang dihasilkan bila beberapa benda digosokkan satu sama lain. Sedangkan listrik dinamis adalah muatan-muatan arus listrik yang bergerak dan menghasilkan arus listrik. Peristiwa ini terjadi karena proses pemberian muatan secara induksi (digosokkan) kepada isolator.



D.



PROSEDUR PERCOBAAN 1. Gosokan penggaris plastik plastik ke rambut. 2. Kemudian dekatkan penggaris plastik itu ke potongan-potongan kertas kecil. 3. Amati apa yang terjadi. 4. Catat semua hasil pengamatan pada lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang gaya listrik statis.



E.



HASIL PENGAMATAN Penggaris dapat menarik potongan-potongan kertas karena semua benda-benda tersebut bermuatan listrik. Muatan listrik tersebut berada dalam keadaan diam (statis),



oleh karena itulah disebut sebagai listrik statis. Listrik statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik.



No 1 2



Keadaan penggaris Netral sebeum digosok rambut Sesudah digosok ke rambut



Keadaan kertas Diam tak bergerak Bergerak/tertarik ke arah penggaris



F.



PERTANYAAN Gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh penggaris plastik yang digosokkan dengan rambut kering? JAWAB : Gaya listrik statis



G.



PEMBAHASAN Untuk mengetahui adanya gaya listik statis, maka kita melakukan percobaan dengan penggaris plastik, rambut kering dan agak tebal dan potongan-potongan kertas. Setelah kita gosokkan atau kita penggaris rambut yang agak tebal dengan penggaris plastik, kemudian kita dekatkan dengan potongan-potongan kertas, maka yang terjadi adalah potongan-potongan kertas akan tertarik kearah penggaris plastik tersebut. Hal itu disebabkan karena penggaris plastik sudah mengandung /bermuatan gaya kelistrikan. Adanya gaya kelistrikan inilah yang membuat benda plastik dapat menarik potongan-potongan kertas atau benda-benda kecil lainnya. Akan tetapi, tarikan tersebut hanya berlangsung sementara (sebentar), hal itu terjadi karena benda plastik menjadi tidak bermuatan listrik lagi. Jawab: gaya listrik statis.



G.



KESIMPULAN Penggaris plastik setelah digunakan untuk menyisir rambut kering, lalu didekatkan pada potongan kertas kecil-kecil, maka kertas tersebut akan tertarik dan menempel pada penggaris. Hal ini terjadi karena gesekan penggaris dengan rambut mampu menghasilkan gaya listrik statis. Gaya listrik statis inilah yang menyebabkan potongan kertas tertarik dan menempel pada ketas.



H.



DAFTAR PUSTAKA Ichwan.(2000)Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I, Modul 11. Jakarta : Universitas Terbuka.



GAYA MAGNET



A.



TUJUAN PERCOBAAN 1. Untuk mengetahui bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu 2. Untuk mengetahui jenis-jenis benda yang dapat ditarik magnet



B.



ALAT DAN BAHAN 1. Magnet batang 2. Jarum jahit 3. Alumunium 4. Seng 5. Seutas benang jahit 6. Potongan plastik 7. Potongan kertas 8. Statif



C.



LANDASAN TEORI Perlu kita ketahui bersama bahwasannya magnet berasal dari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah daerah kecil di Asia. Dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu menarik besi. Batu itu kemudian di namakan magnet. Magnet tersebut tergolong magnet alam. Setelah manusia menguasai teknologi, maka dibuat magnet buatan. Berbagai benda dapat ditarik oleh magnet tersebut. Tetapi hanya benda-benda tertentu yang mampu ditarik oleh magnet. Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam tertentu, seperti besi, nikel, dan kobalt. Sedangkan benda lain tidak dapat ditarik oleh magnet karena tidak mengandung salah satu dari logam tersebut.



D.



PROSEDUR PERCOBAAN 1. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai bersentuhan. 2. Amati apa yang terjadi. 3. Masukan data dalam tabel pengamatan.



E.



HASIL PENGAMATAN



Jarum



Alumunium



Benang jahit



Statitif



Seng



Plastik



Kertas



1 2 3 4 5 6



Magnet Magnet Magnet Magnet Magnet Magnet Magnet



Bahan Jarum Aluminium Seng Benang jahit Plastik Kertas



Tertarik / Tidak tertarik Tertarik Tidak tertarik Tertarik Tidak tertarik Tidak tertarik Tidak tertarik



1.



PERTANYAAN 1. Mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang ? Jawab : Karena benda-benda kecil tersebut mengandung sifat megnetis, sehingga jika didekatkan dengan magnet batang, maka akan tertarik mendekati magnet batang tersebut.



J.



PEMBAHASAN Dari hasi percobaan diatas untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang bisa/tidak tertarik oleh magnet, maka kita lakukan percobaan seperti di atas. Hasil dari



data pengamatan tersebut dapat kita ketahui bahwa jarum jahit dan seng tertarik oleh magnet. Sedangkan aluminiun, benang jahit, plastik, dan kertas tidak tertarik oleh magnet. Jarum jahit dan seng tertarik mendekati magnet yang kita dekatkan . K.



KESIMPULAN Setelah kita melakukan percobaan dan mengetahui hasilnya, maka dapat kita simpulkan bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu yang terbuat dari besi, nikel dan kobalt yang disebut benda magnetik. Sedangkan benda-benda yang lain tidak tertarik oleh magnet dan disebut benda nonmagnetik.



L.



DAFTAR PUSTAKA Mujadi.(2000)Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I, Modul 11. Jakarta : Universitas Terbuka. Halliday & Resnick.(1998)Fisika. Jakarta : Erlangga.



LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM



KALOR



PERUBAHAN WUJUD ZAT TITIK LEBUR ES



EFI MUPENTI Nim : 856 77 66 13 TUTOR : Dr. MELI ASTRIA, S.Si, M.Si.



UPBJJ SUKAMORO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2022



TITIK LEBUR ES



Seperti kita lihat bersama pada diagram /grafik proses mencairnya es -25 °C menjadi air, terdapat proses di mana suhu es tidak mengalami kenaikan walaupun pemanasan masih berlangsung. Pada garis 0°C ↔0°C terjadi prosespeleburan dengan energi laten (tersembunyi). Tujuan 1. menguji bahwa titik lebur es adalah 0°C 2. menguji bahwa titik didih air adalah 100°C Alat dan bahan 1. Es batu 2. Thermometer 3. Bejana kaca 4. Sendok kecil 5. kompor



1 bungkus 1 buah 1 buah 1 buah. 1 buah.



Tahapan Kegiatan Perhatikan rangkaian gambar dan petunjuk kegiatan di bawah ini: 1. Isilah bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan. 2. Panaskan bejana dengan nyala api yang kecil dan aduklah pelan-pelansecara terus menerus sampai mencapai suhu 100°C. 3. Perhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga perubahan suhu yang tertera pada termometer. 4. Catat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada kertas kerja. Hasil pengamatan: 1. Suhu es sebelum dipanaskan adalah -7 2. Kenaikan suhu es Tabel 5.1 Data kenaikan suhu es



No 1 2



2 menit ke 1 2



Kenaikan suhu 0oC 32o C



Suhu pada termometer 0oC 39o C



3



3



42 O C



84 O C



4 5



4 5



13 o C 2oC



96 o C 100 o C



Keterangan Es melebur (dari padat ke cair) Proses pencairan kemudian mulai memanas Suhu air meningkat, keluar gelombang / buih air Timbul suara air mendidih Titik didih air maksimum



. Pembahasan Kami mengisi bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan kemudian bejana tersebut dipanaskan dengan nyala api dari Bunsen. Setelah itu diamati setiap perubahan suhu pada bongkahan es dalam bejana kaca tersebut tiap 2 menit sekali. Dan hasil pengamatan tertuang pada tabel 5.1. Kesimpulan a. Titik lebur es pada suhu 0o C b. Titik didih air maksimum 100o C, namun kadang sebelum 100 o C sudah mendidih.Hal ini karena pengaruh suhu udara lingkungan. Bila semalin tinggi/panas cuacanya maka akan lebib cepat mendidih. Pertanyaan : 1. Benarkah perubahan wujud es menjadi air dikarenakan adanya pemanasan ? Berikan jawaban singkat dan jelas ! 2. Saat thermometer menunjukkan skala 0 derajad celcius, pemanasan masih berlangsung terus ! Apakah yang terjadi pada peristiwa ini ? 3. Mengapa bongkahan es dan air suhunya tetap 0 derajad celcius walau terjadi pemanasan terus menerus ? 4. Kapan suhu air dapat berubah mencapai suhu 100 derajad celcius? Jawaban : 1. Memang benar perubahan wujud es menjadi cair disebabkan karena pemanasan. Hal ini terjadi es menyerap panas maka suhunya naik hingga terjadi proses peleburan dari padat ke cair. 2.



Pada saat thermometer menunjukkan skala 0o C, pemanasan masih terus berlangsung, pada saat inilah terjadi proses peleburan dengan energi laten (tersembunyi)



3.



Bongkahan es dan air suhunya tetap 0o C walau terjadi pemanasan terus menerus. Hal ini terjadi karena masih ada bongkahan es yang belum mencair.



4.



Suhu air dapat berubah mencapai suhu 100o C terjadi pada 2 menit ke -11 atau 8 menit setelah pemanasan.



Laporan Praktikum IPA Modul 5. 2 PERCOBAAN 2:



PERUBAHAN WUJUD PADAT MENJADI GAS Benda (zat) wujud padat bisa langsung berubah menjadi gas pada suhukamar tanpa mengalami wujud cair terlebih dahulu. Sebaliknya, gas (uap) dapat Iangsung didinginkan menjadi padat tanpa mengalami wujud cair terlebih dahulu. A. Tujuan: 1. menguji bahwa benda padat dapat Iangsung menjadi gas; 2. menguji bahwa benda gas dapat Iangsung menjadi cair. B. Alat dan Bahan 1. Yodium kristal 2. Kapur barus 3. Parafin 4. panci.



secukupnya. secukupnya. secukupnya.



C. Prosedur Percobaan Rangkailah alat dan bahan yang telah disediakan seperti tampak pada gambar di bawah ini. 1. Masukkan beberapa butir salah sate kristal ke dalam sebuah tabung reaksi. 2. Panasi tabung reaksi tersebut dengan Bunsen atau lampu spiritus. 3. Amati apa yang terjadi dengan kristal yang ada di dasar tabung.



4. Perhatikan gambar di bawah ini.



D. Hasil pengamatan Tabel 5.2 No Kristal Mencair dulu Ya atau tidak 1. Yodium Tidak 2. Kapur barus Ya 3. Parafin Tidak



Langsung menguap Ya atau tidak Tidak Tidak Ya



Keterangan Menguap – mencair Mencair – menguap Mengkristal - menguap



E. Pembahasan Bahan – bahan berupa kristal seperti yodium, kapur barus, paraffin di masukkan kedalam tabung reaksi yang berbeda – beda. Lalu msing – masing tabung reaksi dipanaskan diatas Bunsen. Hasilnya ditulis pada tabel 5.2. F. Kesimpulan  Yodium, kapur barus, dan paraffin termasuk benda padat.  Yodium bila dipanasi akan mengkristal lalu menguap.  Kapur barus bila dipanasi akan mencair dulu baru kemudian menguap.  Parafin jika dipanasi akan mengkristal timbul bau menyengat lalu menguap.  Benda dapat langsung berubah menjadi gas pada suhu kamar tanpa melalui proses mencair dulu. G. Pertanyaan 1. Apa yang terjadi jika uap/ gas tersebut kemudian dipanaskan? 2. Bagaimana dengan salju yang ada di atmosfer ?



Jawaban : 1. Jika uap atau gas tersebut didinginkan maka akan membeku. 2. Salju yang ada di atmosfer wujudnya tetap salju (kumpulan gas atau awan yang mencapai titik jenuh dan mengkristal.Bila turun ke bumi akan berupa butiran – butiran es / bunga salju).



Daftar Pustaka Mujadi.(2000)Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I, Modul 11. Jakarta : Universitas Terbuka. Halliday & Resnick.(1998)Fisika. Jakarta : Erlangga.



LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM



GERAK GERAK LURUS BERATURAN (GLB) & GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)



EFI MUPENTI Nim : 856 77 66 13 TUTOR : Dr. MELI ASTRIA, S.Si, M.Si.



UPBJJ SUKAMORO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2020



KEGIATAN PRAKTIKUM 2: GERAK Judul Percobaan



Gerak Lurus Beraturan (GLB)



A.



Tujuan Percobaan Mengetahui gerak lurus beraturan



B.



Alat dan Bahan        



C.



Katrol gantung tunggal. Stop watch. Penggaris. Beban gantung 100gr (2 buah). Statif dan klem. Benang Kasur. Plastisin. Beban tambahan. Landasan Teori Gerak Lurus Beraturan (GLB) Gerak lurus beraturan adalah suatu benda yang bergerak dengan laju tetap pada lintasan yang lurus (Tim Penerbit, 2009). Syarat yang harus dipenuhi agar benda bergerak lurus beraturan adalah:  Arah gerak benda tetap sehingga lintasannya lurus  Kelajuan benda selalu tetap tidak berubah Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam selang waktu yang sama pula, benda yang bergerak lurus beraturan mempunyai kecepatan gerak yang besarnya selalu tetap.



D.



Prosedur Percobaan 1.



Gerak Lurus Beraturan (GLB)



a. Rakitlah alat dan bahan. b. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M 1 turun dan M2 naik. c. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A. d. Ukur panjang BC. e. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C f. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda- beda (tinggi A tetap, B tetap, C berubah) g. Catat datanya pada Tabel 1.1. E. Hasil Pengamatan 1.



Hasil Pengamatan Gerak Lurus Beraturan (GLB) Tabel 1.1. Pengamatan GLB



NO 1 2 3 4 5



Waktu t (Sec) 0,53 0,48 0,42 0,37 0,30



Pertanyaan : 1. Buatlah grafik hubungn antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu horizontal)! 2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas! 3. Buatlah kesimpulannya! Jawab: Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan sumbu horizontal).



1.



Tabel 4.5 . Pengamatan GLB No



S (m)



Waktu t(sek)



1



0,22 m



0,53 s



2



0,2 m



0,48 s



3



0,18 m



0,42 s



4



0,16 m



0,37 s



5



0,14 m



0,30 s



Hubungan antara jarak (s) dan waktu (t) pada GLB 0.24 0.22 0.2



Jarak (s)



F.



Jarak BC s (m) 22 20 18 16 14



0.18 0.16 0.14 0.12



0.1 0,3



2.



0,37



0,42



0,48



Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik diatas! Rumus : v = s/t (m/s)



0,53



3.



No



S (m)



Waktu t(sek)



V= s/t (m/s)



1



0,22 m



0,53 s



0,415



2



0,2 m



0,48 s



0,417



3



0,18 m



0,42 s



0,428



4



0,16 m



0,37 s



0,432



5



0,14 m



0,30 s



0,467



Kesimpulannya - Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa kecepatan sebanding dengan jarak dan berbanding terbalik dengan waktu - Berdasarkan hasil percobaan didapatkan formula v=s/t



GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB) A. Tujuan Percobaan Mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB) B.



Alat dan bahan



C. Prosedur Percobaan a. Susun alat seperti pada gambar b. Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB>BC) . c. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas B. d. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1+m) dari A ke B (t AB) dan M1 untuk bergerak dari B ke C (t BC).



e. Lakukan percobaan 5x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah) dan catat datanya pada tabel.



D.



Hasil Pengamatan



No.



Bebas (gr)



S AB (cm)



t AB (sek)



S BC (cm)



t BC (sek)



1.



100



20



0.72



18



0.68



2.



100



21



0.92



17



0.62



3.



100



22



1.13



16



0.54



4.



100



23



1.28



15



0.47



5.



100



24



1.32



14



0.43



E. Pertanyaan : 1. Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (t AB) pada percobaan GLBB.



2. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas! 3. Buatlah kesimpulannya! 4. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik percobaan GLBB (S fungsi t) Jawab : 1. Hubungan antara jarak (s) dan waktu (t) pada GLBB 0.25



0.24



Jarak (s)



0.23



Grafik 1.2. Grafik Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)



0.22 0.21



0.2 2………………………. 0.19 0.18 0,72



2. V= a=



0,92



1,13



1,28



1,32



Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik diatas 𝑆𝑡 𝑡 𝑉𝑡−𝑉0 𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟



V0 = 0



No



Beban (gr)



1 2 3 4 5



100 100 100 100 100



3.



SAB (m) 0,2 0,21 0,22 0,23 0,24



𝑉𝑡−𝑉0



T AB (sek)



SBC (m)



tBC (sek)



Vt = SAB/tAB (m/s)



a = 𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟



0,72 0,92 1,13 1,28 1,32



0,18 0,17 0,16 0,15 0,14



0,68 0,62 0,54 0,47 0,43



0,278 0,228 0,195 0,179 0,182



6,95 0,76 0,330 0,221 0,204



(m/s2)



Kesimpulan : Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda



yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a = +) atau perlambatan (a = -). Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan gerakan mengalami percepatan. 4.



Perbedaan grafik GLB dengan Grafik GLBB. Pada grafik GLB terlihat bahwa semakin besar jarak maka waktu yang diperlukan akan semakin lama, tetapi kecepaan konstan. Grafik GLB merupakan grafik linier. Sedangkan pada grafik GLBB terlihat bahwa semakin besar jarak maka waktu yang diperlukan akan semakin lama, tetapi kecepatan selalu berubah disetiap saat dan perubahan kecepatan tersebut di setiap saat selalu sama, tetap atau konstan. Grafik GLBB yang terbentuk merupakan kurva.



F.



Pembahasan



Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dari kelima percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh memiliki nilai yang berbeda. Tetapi masing-masing percobaan memiliki nilai percepatan yang sama/tetap yaitu 1 m/s . Hal ini membuktikan bahwa gerak lurus berubah beraturan dalah suatu gerak lurus yang memiliki kecepatan selalu berubah disetiap saat dan mempunyai percepatan tetap. 2



G. Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.



Daftar Pustaka : Bagus, Lorens. 2005. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.



Daryanto. 2003. Fisika Tekhik. Jakarta: Bina Adiaksara Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri. Tim Penerbit. 2009. Pengayaan Praktis Fisika. Jogjakarta: Ekspresi.



Kesulitan yang Dialami : Saran dan Masukan 1.



Kesulitan yang Dialami a. b.



Menyusun alat percobaan yang masih belum familiar. Mengukur waktu yang dibutuhkan beban untuk bergerak. 2.



a. b.



Saran dan Masukan



Memahami cara menyusun alat dan mempelajari materi yang bersangkutan sebelum percobaan dimulai. Hati-hati ketika mengukur waktu yang dibutuhkan beban untuk bergerak agar dapat memperkecil kesalahan pengukuran. Lampiran Lampiran :



LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM



GELOMBANG GELOMBANG TRANVERSAL DAN GELOMBANG LONGITUDINAL



EFI MUPENTI Nim : 856 77 66 13 TUTOR : Dr. MELI ASTRIA, S.Si, M.Si.



UPBJJ SUKAMORO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2020



GELOMBANG JENIS DAN BENTUK GELOMBANG Jenis-Jenis Gelombang



A.



Tujuan Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.



B.



Alat dan Bahan 1. Slinki 2. Kabel listrik, panjang 5 m ¢= 0,5cm 3. Karet gelang



C.



Landasan Teori Gelombang merupakan perambatan energy yang dapat di kelompokkan berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya.Berdasarkan arah rambatnya. Gelombang di bedakan menjadi gelombang longitudinal dan gelombang transversal.



D. Prosedur dan Hasil Pengamatan Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung slinki, terlihat adanya rambatan atau gelombang •



Slinki direntangkan diatas lantai yang licin, salah satu ujungnya dipegang sendiri dan ujung yang lain dipegang teman. Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk gelombang. Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.







Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.Hal demikian disebut Gelombang Transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya. Kita lihat pada gambar:







Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki digerakkan ). Lihat gambar :







Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya sama yaitu diberi usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.Bedanya adalah pada kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut. Lihat gambar :







Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat pada tiang atau dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan berulang-ulang dengan cepat kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar berikut: Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).Ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya.Maka gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.



E. Kesimpulan 1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah rambatannya. 2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah rambatannya. 3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah rambatannya.



LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM 1 & 2



OPTIK PEMANTULAN CAHAYA & PEMBIASAN CAHAYA, LENSA CEMBUNG & CERMIN CEKUNG



EFI MUPENTI Nim : 856 77 66 13 TUTOR : Dr. MELI ASTRIA, S.Si, M.Si.



UPBJJ SUKAMORO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2020



Pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya A. Tujuan Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini di harapkan dapat :



a. b. c. B.



Menjelaskan sifat-sifat cahaya Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang di hasilkan oleh lensa



Alat dan Bahan



Percobaan pemantulan cahaya : 1. Cermin datar 2. Cermin cembung (sendok) 3. Cermin cekung (sendok) 4. Lampu dan catu daya 5. Busur derajat 6. Kertas putih 7. Celah cahaya



C.



Percobaan pembiasan cahaya : 1. Lampu 2. Celah cahaya 3. Balok kaca 4. Kertas putih 5. Busur derajat 6. Lensa cembung 7. Lensa cekung 8. Penggaris



Landasan Teori Optik merupakan cabang fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya dan interaksi cahaya dengan materi. Alat memudahkan hidup manusia dalam melihat atau mengabadikan segala sesuatu.



D.



Prosedur Percobaan 1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar : • susunlah lampu dan celah cahaya di depan cermin • nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya cahaya • Gambarlah jalannya berkas sinar • Ukurlah besar sudut datang dan sudut pantul • Letakkan lilin di depan cermin amati bayangan benda • Catat bagaimana sifat-sifat bayanag yang di bentuk cermin datar



2.



Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung dan cembung • susunlah lampu dan celah cahaya di depan cermin • nyalakan lampu dan amati dengan baik jalannya cahaya



• •



Letakkan lilin di depan cermin amati bayangan benda Catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang di bentuk cermin cekung dan cembung



E. Hasil pengamatan CERMIN DATAR Pemantulan cahaya pada cermin datar • Cermin datar yaitu suatu cermin yang permukaan pantulnya berupa bidang datar. • Hukum pemantulan cahaya di cermin datar adalah: Sinar datang akan dipantulkan dengan besar sudut pantul sama dengan sudut datang. Sinar yang datang tegak lurus cermin akan dipantulkan tegak lurus cermin • Gambar jalannya berkas sinar cermin datar



Besar sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)



Tabel pengamatan



Sifat bayangan yang di bentuk cermin datar  Bersifat semu (maya), karena bayangan yang terbentuk berada di belakang cermin. Tegak dan menghadap ke arah yang berlawanan terhadap cermin (berkebalikan).  Ukuran bayangan sama dengan ukuran benda.  Tinggi benda sama dengan tinggi bayangan.  Jarak benda terhadap cermin sama dengan jarak bayangan terhadap cermin.



Cermin Cembung Cermin cembung adalah cermin dengan bentuk permukaan yang melengkung ke Luar dan permukaannya bersifat menyebarkan cahaya (divergen). Gambar Jalannya Berkas Sinar Pada Cermin Cembung adalah sbb :



Dalam cermin cembung berlaku tiga sinar istimewa yang membantu menentukan sifat bayangan: • Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus (F). • Sinar datang yang menuju titik fokus (F) dipantulkan sejajar sumbu utama. • Sinar datang yang menuju ke titik pusat kelengkungan (M) dipantulkan kembali seolah-olah berasal dari titik pusat kelengkungan tersebut.



Sifat bayangan yang di bentuk cermin cembung adalah sbb : • Bersifat semu (maya), karena bayangan yang terbentuk berada di belakang cermin • Tegak dan menghadap ke arah yang berlawanan terhadap cermin (berkebalikan). • Ukuran bayangan di perkecil dengan ukuran benda.



CERMIN CEKUNG Cermin cekung adalah cermin yang permukaan cerminnya membentuk lengkungan ke dalam sehingga pantulan bayangannya berbentuk cekungan permukaan cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya (konvergen) Gambar Jalannya Berkas Sinar Pada Cermin Cekung



Sinar Istimewa Cermin Cekung Terdapat tiga sinar istimewa pada cermin cekung, sebagai berikut. :



1. Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokusnya



2. Sinar yang melewatii titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama



3.



Sinar yang melewati pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan kembali pada lintasan yang sama. Sifat bayangan yang di bentuk cermin cekung Sifat-sifat bayangan apabila benda terletak di titik pusat kelengkungan cermin cekung (s = R) 1. Nyata artinya berkas cahaya melalui bayangan 2. Terbalik 3. Ukuran benda = ukuran bayangan 4. Jarak benda = jarak bayangan



Percobaan Pembiasan Cahaya Prosedur Percobaan pembiasan cahaya 1. Susunlah lampu dan celah cahaya di depan balok kaca 2. Nyalakan lamu amati dengan baik jalannya berkas sinar 3. Gambar jalannya berkas sinar tersebut 4. Gunakan lensa cembung dan cekung untuk mengamati jalannya sinar catat bagaimana sifat sifat bayangan yang di bentuk oleh lensa cembung



Hasil Pengamatan Pembiasan cahaya Jalannya berkas sinar pada balok kaca : Seberkas cahaya di arahkan menuju permukaan balok kaca Ternyata, sinar dibelokkan pada saat mengenai bidang batas udara-kaca. Jika digambarkan dalam bentuk dua dimensi maka sinar datang dari udara dibiaskan dalam kaca mendekati garis normal. Sehingga besar sudut datang (i) selalu lebih besar dari sudut bias (r).



Tabel hasil pengamatan sudut datang dan sudut bias pada balok kaca No



Sudut datang (i)



Sudut datang (i2)



Sudut bias (r)



Sudut bias (r2)



1



20



70



15



75



2



30



60



20



70



3



40



50



25



65



4



50



40



30



60



Sifat bayangan yang di bentuk oleh lensa cekung Lensa cekung merupakan lensa yang permukaan lengkungnya menghadap ke dalam. Ciri utama lensa cekung adalah bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian pinggir atau tepi. Lensa cekung bersifat • menyebarkan sinar (divergen) karena sinar-sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan menyebar ke segala arah secara teratur • Memiliki sifat bayangan tetap yakni maya, tegak, dan di perkecil.



Tabel hasil pengamatan lensa cekung Rumus hubungan antara jarak fokus (f), jarak benda (s), dan jarak bayangan (s’) yang di bentuk oleh cermin atau lensa adalah. 1 1 1 = + 𝑓 𝑠 𝑠′ Jarak fokus (f) lensa cekung yang digunakan 100 mm (10 cm) No



Jarak benda (cm)



Jarak bayangan (cm)



1



5



3,4



2



10



5



3



15



6



4



20



6,7



5



25



7,1



Sifat bayangan yang di bentuk oleh lensa cembung : Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya tebal tapi bagian tepinya tipis. Lensa cembung disebut juga sebagai lensa positif dan bersifat mengumpulkan cahaya (konvergen). sifat-sifat bayangan lensa cembung adalah : • Maya artinya berkas cahaya tidak melewati bayangan • Tegak atau tidak terbalik • Semakin jauh benda dari lensa cembung, ukuran bayangan semakin besar • Semakin jauh benda dari lensa cembung, bayangan semakin jauh dari lensa cembung



Pertanyaan : 1. Sebutkan lensa yang digunakan alat optic ? Jawab : Lensa cembung dan lensa cekung 2.



Apasaja fenomena alat optic ? Jawab : Mata, luv, kamera, mikroskop, teropong, periskop, dan proyektor.



F.



Kesimpulan 1. 2. 3.



4.



G.



Dari percobaan mengenai sifat cahaya dapat di simpulkan bahwa : Cahaya Dapat Merambat Lurus Sifat cahaya yang merambat lurus akan terjadi jika melewati satu medium perantara. Cahaya Dapat Dipantulkan Cahaya yang terpantul adalah sebuah proses terpancarnya kembali cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya.. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening Benda yang bening adalah benda yang dapat ditembus oleh cahaya. Dengan kaca bening tersebut, cahaya sinar matahari tetap dapat masuk ke ruangan, meski ada penghalang karena jendela terbuat dari kaca bening. Cahaya Dapat Dibiaskan Pembiasan adalah proses pembelokan arah rambat cahaya ketika melewati dua medium yang berbeda kerapatannya. Pembiasan cahaya ini oleh manusia dimanfaatkan dalam berbagai alat optik.



DAFTAR PUSTAKA I Made Padri.(2000). Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I. Model 5. Jakarta : Universitas Terbuka Al Maryanto, dkk, (2000). Petunjuk Praktikum Fisika Dasar II.Yokyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yokyakarta. Resnick, R., Halliday, D., Krane, K.S., (1992), Fisika Dasar I( Terjemah Silaban).Jakarta : Erlangga



Kegiatan Praktikum 2 Lensa Cembung dan Cermin Cekung A. Tujuan Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan dapat : o Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung o Menentukan kekuatan lensa cembung (p) o Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung B. Alat dan Bahan 1. MEJA 2. LENSA CEMBUNG (F-50 mm) 3. LENSA CEKUNG ( F- 100 mm) 4. LAYAR 5. SUMBER CAHAYA ( LILIN DAN SENTER) 6. Korek Api C.



Landasan Teori Perlu kita ketahui bersama bahwasanya merupakan lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar dari lensa. Garis hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir. Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung.



D. Prosedur Percobaan 1. PERCOBAAN LENSA CEMBUNG a. Susunlah Lensa Pada Dudukannya Dan Letakkan Diantara Layar Dan Sumber Cahaya b. Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturla posisi benda dan lensa agar pada layar terbentuk bayangan yang paling tajam c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’) d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda 2. Percobaan Cermin Cekung a. Susunlah alat b. Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada layar terbentuk bayangan paling tajam c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’) d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda



E. Hasil Pengamatan 1. Percobaan Lensa Cembung Tabel 1.1 No



Jarak benda s (cm)



Jarak bayangan s’ (cm)



Fokus lensa F (Cm)



1



3



5



1,87



2



5



19



3,9



3



10



12



5,5



4



15



8



9,2



5



20



6



4



Hasil Gambar cermin cembung



2.Percobaan Cermin Cekung Tabel 1.2 No



Jarak benda s (cm)



Jarak bayangan s’ (cm)



Fokus Cermin f(cm)



1



5



24.4



4.15



2



5.5



24



4.47



3



6



20.5



4.46



4



6.5



18.5



4.81



5



7



18.2



5.06



Hasil Gambar cermin cekung



F. Pertanyaan 1. Tentukan jarak focus (f) lensa cembung yang anda gunakan dalam percobaan ! 2. Tentukan kekuatan lensa (P) yang anda gunakan dalam percobaan ! 3. Tentukan jarak focus (f) cermin cekung yang anda gunakan dalam percobaan ! Jawaban 1 1



1



1.Jarak fokus lensa cembung : 𝑓=𝑠 + 𝑠′ setelah menghitung menggunakan rumus tersebut didapat fokus cm,3cm,95cm,5cm,9,24cm 2.Kekuatan Lensa cembung



lensa



cembung



sebagai



berikut



1,87



1



: P=𝐹 = setelah menghitung menggunakan rumus



tersebut didapat kekuatan lensa cembung sebagai berikut 53 dioptri, 25 dioptri, 18 dioptri,11 dioptri,22 dioptri 1 1



1



3. Jarak Fokus cermin cekung : 𝑓=𝑠 + 𝑠′ setelah menghitung menggunakan rumus tersebut didapat fokus cermin cekung sebagai berikut 4,15 cm,4,47cm ,4,46cm ,4,81, 5,06cm G. Pembahasan Perlu kita ketahui bersama bahwasannya lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan berdasarkan bentuk permukaannya. Lensa dibedakan menjadi dua macam : 1. lensa cembung 2. cermin cekung 1. Percobaan ini dilakukan percobaan sebanyak masing - masing 5 kali pada lensa cembung dan cermin cekung. Pada percobaan pertama pada Lensa cembung dengan ukuran lensa F-50 mm yakni dengan jarak benda (s) 3 cm,5



cm,10 cm,15 cm dan 20 cm serta jarak bayangan (s’) 13 cm, 19 cm, 18 cm, 22 cm, 26 cm 2. Percobaan kedua menggunakan Cermin Cekung dengan Lensa ukuran f-100 mm mm yakni dengan jarak benda (s) 5 cm,5.5 cm,6 cm,6.5 cm dan 7 cm serta jarak bayangan (s’) 24.4 cm,24 cm,20.5cm, 18.5 cm,18.2 cm dari data tersebut dengan menentukan jarak fokus lensa cembung dan cermin cekung serta menentukkan kekuatan dari lensa cembung. 3. Sifat dari lensa cebung adalah nyata, terbalik, diperbesar sedangkan cermin cekung adalah maya, tegak , diperbesar.



H. Kesimpulan Berdasarkan praktikum yang kami lakukan , dapat diperoleh kesimpulan bahwa:  Sifat yang terbentuk dari bayangan yang ada tersebut bergantung pada jarak bayangan dan jarak benda itu sendiri.  Jarak benda diubah dalam ukuran berapapun , tidak akan mengubah fokus atau titik api itu sendiri.  Jarak benda yang semakin dekat akan menghasilkan jarak bayangan yang semakin jauh dengan lensa/cermin. Sebaliknya jarak benda yang semakin jauh akan menghasilkan jarak bayangan benda yang semakin dekat. I.



Daftar Pustaka I Made Padri.(2000). Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I. Model 5. Jakarta : Universitas Terbuka Al Maryanto, dkk, (2000). Petunjuk Praktikum Fisika Dasar II.Yokyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yokyakarta. Resnick, R., Halliday, D., Krane, K.S., (1992), Fisika Dasar I( Terjemah Silaban).Jakarta : Erlangga