Tugas Chairunnisa Sukiman (Penerapan FCC Di Ruangan NICU) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Penerapan Family Centered Care Di Ruagan Nicu Penerapan family centered care di ruagan nicu (neonatal intensive care unit) dimana nicu di sediakan khusus untuk bayi baru lahir yang mengalami gangguan kesehatan. Lama perawatan di ruang nicu berbeda-beda, tergantung kondisi setiap bayi. Setelah lahir, bayi tidak dapat bergantung pada ibunya seperti saat berada dalam kandungan. Bayi diharapkan cepat beradaptasi denga linkungan dan mulai menggunakan organ dalam tubuhnya secara mandiri. Sayangnya tidak semua bayi dapat melakukannya dan lair dengan sehat, sehingga harus ditong dengan pertolongan medis. Alasa bayi baru lahir harus masuk ke ruang nicu, antara lain: 



Bayi lahir premature, yaitu sebelum memasuki minggu ke- 37







Bayi mengalami masalah saat persalinan berlangsung







Bayi menunjukkan tanda-tanda gangguan kesehatan saat dilahirkan







Bayi lair dengan berat badan rendah, yaitu kurangdari 2500 gram atau di atas 4000 gram. Family centered care (asuhan berpusat pada keluarga) filosofi family centered



care keluarga bersifat konstan dalam hidup anak. Sistem pelayanan dan personel harus mendukung, menghargai, mendorong, dan meningkatkan kekuatan dan kompetensi keluarga melalui pemberdayaan pendekatan dan pemberian bantuan efektif. Konsep dasar dalam family centered care adalah: a)



Memampukan keluarga dengan menciptakan kesempatan dan cara bagi semua anggota keluarga untuk menunjukkan kemampuan dan kompetensi terbaru mereka dan untuk mendapatkan kemampuan dan kompetensi baru yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan anak dan keluarga.



b)



Pemberdayaan menggambarkan interaksi profesional dengan keluarga dalam cara tertentu sehingga keluarga mempertahankan dan mendapat kontrol atas kehidupan mereka sendiri dan membuat perubahan positif yang dihasilkan dari perilaku membantu yang mengembangkan kekuatan, kemampuan, dan tindakan mereka sendiri. Perawatan bayi di ruang perawatan intensif bagi orang tua merupakan suatu situasi krisis



yang mengakibatkan pengalaman stres, cemas, depresi, dan bahkan dapat mengalami posttraumatic stress. Upaya yang dapat dikembangkan untuk meminimalkan dampak negatif perawatan tersebut, baik bagi bayi ataupun orang tua, yaitu dengan mengaplikasikan family centered care (fcc).



Family centered care melibatkan orang tua dari berperan pasif menjadi berperan aktif untuk terlibat dalam perawatan anaknya. Berdasarkan berbagai hasil penelitian, didapatkan bahwa fcc merupakan model yang relatif aman dan mudah diterapkan. Selain itu, model ini juga terbukti dapat meningkatkan berat badan bayi, menurunkan behavioral stress pada bayi, meningkatkan kesejahteraan dan bonding attachment antara ibu dan bayi, menurunkan stres yang dialami orang tua terkait perawatan bayinya, menurunkan length of stay (los), dan membuat orang tua merasa lebih percaya diri dan kompeten dalam merawat bayinya setelah pulang ke rumah. Sehingga dengan diaplikasikannya fcc, diharapkan dapat juga meningkatkan kualitas hidup neonatus. Kemitraan orang tua profesional adalah mekanisme yang sangat kuat untuk memampukan dan memberdayakan keluarga. Orang tua berhak dihargai seperti halnya profesional dan mereka mempunyai hak untuk memutuskan apa yang penting bagi mereka sendiri dan keluarganya. Peran profesional adalah mendukung dan menguatkan kemampuan keluarga untuk mengasuh dan meningkatkan perkembangan anggota dalam cara yang memampukan dan memberdayakan. Profesional harus juga bekerja sama sebagai suatu tim demi keuntungan anak dan keluarga mereka. Langkah pertama untuk mengaplikasikan model FCC di ruang perawatan intensif neonatal adalah dengan mengidentifikasi kebutuhan orang tua. Menurut Ward (2001), kebutuhan orang tua dibagi kedalam 5 hal, yaitu: kebutuhan terhadap informasi (information), kebutuhan terhadap kepastian (assurance), kebutuhan terhadap kedekatan (proximity), kebutuhan terhadap kenyamanan (comfort), dan kebutuhan terhadap dukungan (support). Jika kebutuhan orang tua dapat diidentifikasi dengan baik, maka perawat dapat memberikan dukungan yang tepat bagi orang tua dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan Sikorova dan Kucova (2012) mengenai identifikasi kebutuhan ibu dengan bayi yang dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) di Ostrava, Czech Republic, menunjukkan bahwa ibu sangat membutuhkan dukungan dari perawat. Ibu membutuhkan caring dari perawat untuk berespon dengan baik terhadap pertanyaan dari orang tua dan melibatkan ibu dalam merawat bayinya yang sakit. Jika tidak dilibatkan dalam perawatan bayinya, ibu akan mengalami stres yang tinggi akibat berpisah dengan bayinya; merasa tidak berdaya dan tidak mampu untuk melindungi bayinya dari prosedur perawatan yang menyakitkan; dan ketidakmampuan untuk menyusui bayinya.



Ketika family center care diimplementasikan, lamanya hari rawat bisa bertambah singkat, sehingga mengurangi biaya perawatan, berat badan bati meningkat dan tingkat stress pasien menurun. Staf juga mendapatkan keuntungan saat perawatan berpusat pada keluarga dilaksanakan. Perawat professional, pasien dan keluarga bisa mendapatkan kualitas pelayanan yang baik.