Tugas Engineering Department Di RS [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama



: Hajar Fatma Sari (NIM 20191030029)



TUGAS ENGINERING DEPARTEMENT



SOAL: 1. Jelaskan mengapa rumah sakit sebagai industri jasa pelayanan kesehatan memerlukan Engineering Departement. 2. Jelaskan peran Engineering Departement di Rumah Sakit terhadap pengelolaan peralatan medik. 3. Apakah adanya Engineering Departement di Rumah Sakit dapat memberi kontribusi efisiensi dalam operasional rumah sakit? JAWABAN: 1. Rumah sakit memerlukan engineering department karena: a. Rumah sakit sebagai industry jasa yang kompleks memiliki sebuah karakteristik yang sangat unit dan berbeda dari industry lain, yaitu keselamatan pasien. Segala fasilitas harus bermuara pada tujuan tercapainya keselamatan pasien sejak awal perencanaan. b. Disamping keselamatan pasien, RS juga harus memperhatikan keselamatan lingkungan dan keselamatan staf. Keselamatan lingkungan misalnya adalah bagaimana agar limbah yang dihasilkan oleh rumah sakit, tidak merusak lingkungan pada saat dilakukan pembuangan. Keselamatan staf misalnya adalah bagaimana melindungi staf dari bahan – bahan berbahaya dan beracun pada saat menjalankan tugasnya di rumah sakit. c.



Rumah sakit perlu melakukan manajemen risiko terkait fasilitas dan peralatan, sehingga harus ada orang yang meguasai tentag hal tersebut



d. Rumah sakit perlu melakukan pengelolaan peralatan secara aman e. Rumah sakit perlu melakukan efisiensi di berbagai lini termasuk dalam hal sarana, prasarana dan fasilitas, sehingga perlu perencanaan dan pengelolaan yang tepat sesuai dengan prinsipprinsip safety.



2. Peran Engineering department di RS: Peran hospital engineering sangat penting dalam pelayanan kesehatan rumah skait terutama dalam hal employee safety, patient safety dan environmental safety. Di Indonesia sendiri saat ini terdapat kondisi yang menjadi kendala bagi pelayanan rumah sakit, yakni rumah sakit sudah selesai dibangun namun pada saat akan dioperasionalkan banyak menemui kendala-kendala terkait bangunan, utilitas dan peralatan medik sehingga rumah sakit harus diperbaiki/ disesuaikan dengan standar. Hal inilah yang seharusnya menjadi tugas hospital engginering sejak awal. Kemampuan untuk mengoperasikan peralatan canggih dan kemampuan untuk memelihara, merupakan kewajiban mendasar bagi para engineer di rumah sakit. Petugas teknik bertanggung jawab atas terlaksananya pemeliharaan, memahami karakterisktik teknologi peralatan dan merencanakan kebutuhan yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pemeliharaan. Apalagi rumah sakit merupakan tempat yang unik dan padat karya. Di rumah sakit memiliki beberapa tempat yang memiliki kekhususan tersendiri,yakni misalnya dalah ruang operasi dan ICU ataupun unit gawat darurat. Pada ruang operasi contohnya harus memiliki sistem kelistrikan khusus dibandingkan ruangan lain di rumah sakit, alat-alat yang digunakan juga jauh lebih canggih dibandingkan ruangan lain, bangunan nya juga memiliki aturan-tauran khusus dibandingkan ruangan lain di rumah sakit. Selain itu juga dalam hal pembangunan sarana dan prasarana rumah sakit telah memiliki



rencana strategik dan master plan namun banyak rencana strategis dan



master plan tersebut tidak berjalan sesuai dengan rencana. Di sinilah peran ahli teknik perumahsakitan sangat diperlukan, oleh karena itu hospital engineering adalah suatu disiplin ilmu yang harus dapat diterapakan di rumah sakit terutama rumah sakit pendidikan sejak awal direncenakan berdirinya rumah sakit tersebut.



3. Peran Engineerint Departement dalam efisiensi RS ED sangat berperan dalam efisiensi RS, diantaranya dengan menjalankan peran-peran sebagai berilkut: a.



Pengelolaan/perawatan peralatan yang baik meskipun mengeluarkan biaya, akan lebih murah jika dibandingkan dengan membeli alat baru karena rusak.



b. ED memahami sarnana prasarana yang lebih efisien namun tepat guna bagi RS. c.



ED yang memahami cara perencanaan RS yang baik secara standar fisik/sarana prasarana, akan membantu manajemen dalam mengurangi dampak-dampak yang ditimbulkan akibat kesalahan rancangan, misalnya infeksi nosocomial, kecelakaan kerja, kegagalan fungsi fasilitas, dll yang menyebabkan pengeluaran biaya yang tinggi bagi RS



2



3