Tugas Espa4111 Pengantar Ekonomi Mikro [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MINGGU KETIGA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN MATA KULIAH PENGANTAR EKONOMI MIKRO (ESPA4111)



1. Situasi dan keadaan apa yang melatar belakangi timbulnya ilmu ekonomi? Jelaskan 3 konsep berikut: kelangkaan, pilihan dan biaya alternatif (nilai maksimum 25). Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari upaya-upaya/kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan guna mencapai kemakmuran. Masalah ekonomi tersebut adalah adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan alat pemenuhan kebutuhan sangat terbatas. Jika kebutuhan manusia yang tidak terbatas dapat dipenuhi dengan alat pemuas yang tersedia, maka terciptalah kemakmuran. Manusia sering mengeluhkan hidupnya memiliki banyak sekali masalah. Tidak seorang pun yang hidup di dunia ini yang tidak memiliki masalah baik masalah kecil maupun masalah yang besar yang dapat mengancam kehidupannya. Berikut penjelasan konsep kelangkaan, pilihan dan biaya alternatif : ļƒ¼ Kelangkaan berdampak naiknya harga barang karena supply barang yang terbatas, hal ini membuat penjual menaikan harga karena permintaan bersifat tetap dan orang cenderung akan membayar lebih untuk produk atau jasa yang sama. ļƒ¼ Pilihan, pada dasarnya saat ada barang langka maka konsumen akan mencoba memilih barang pengganti yang lebih tersedia dan murah, namun ada beberapa barang yang sulit diganti, dan barang ini memiliki tingkat elastisitas rendah, contoh beras, gula, dan cabai rawit. ļƒ¼ Biaya peluang adalah biaya yang dikorbankan karena seseorang mengambilih pilihan tertentu. Contoh orang memilih mengkontrakan rumah ketimbang menjual rumah tersebut. Maka biaya peluang adalah nilai keuntungan semisal menjual rumah tersebut dikurangi penghasilan dari mengkontrakkan rumah tersebut. Hubungannya adalah saat terjadi kelangkaan maka orang cenderung akan mengambil pilihan, nah orang yang berdagang akan melihat apakah mereka akan menjual barang dengan harga sama atau lebih mahal. Selisih dari harga dan keuntungan tadi ini lah yang disebut biaya peluang.



2. Jelaskan dengan skema aliran uang dan pendapatan! Dimana ada 2 pelaku (produsen dan konsumen) serta ada 2 pasar (barang/jasa dan faktor produksi) (nilai maksimum 25).



Dalam kegiatan ekonomi dua sektor ini, yang terlibat di dalamnya hanya ada dua pelaku ekonomi, yang pertama adalah rumah tangga dan yang kedua adalah perusahaan. Dalam sektor ini kita bisa melihat hubunfan interaksi atau timbal balik antara kedua pelaku ekonomi tersebut seperti pada circiulair flow diagram di atas. Pada arus pertama (1), bahwa rumah tangga merupakan pemilik faktor produksi oleh karena itu rumah tangga menawarkan faktor produksi berupa tanah, tenaga kerja, modal dan sebagainya kepada perusahaan sebagai modal perusahaan untuk melakukan kegiatan. Pada arus kedua (2), perusahaan mengalirkan uang berupa sewa, gaji, bunga, laba dan sebagainya kepada rumah tangga sebagai balas jasa atas penggunaan faktor produksi rumah tangga oleh perusahaan. Pada arus ketiga (3), pendapatan yang sebelumnya dimiliki rumah tangga akan mengalir kembali ke perusahaan. Hal ini akam terus berlangsung selama rumah tangga memiliki pendapatan dan perusahaan masih berproduksi. Pada arus keempat (4), dari perusahaan akan mengalir barang dan jasa kepada rumah tangga sebagai pemuas



kebutuhannya. Arus barang tersebut bisa disalurkan langsung oleh perusahaan atau melalui perantara seperti pedagang dan sebagainya.



3. Faktor-faktor apa yang mengakibatkan kurva permintaan dan kurva penawaran bergeser? Jelaskan dengan grafik (nilai maksimum 25). a) Pergeseran Kurva Permintaan Kurva permintaan selain dapat mengalami pergerakan, juga dapat mengalami pergeseran. Pergeseran ini bisa terjadi baik ke kanan maupun ke kiri. Pergeseran ini terjadi karena berubahnya jumlah produk yang diminta konsumen sebagai akibat dari berbagai faktor kecuali harga produk tersebut diantaranya : - Selera Selera konsumen terhadap suatu barang mungkin berubah, misalnya karena pengaruh iklan, berarti akan lebih banyak yang diminta pada setiap tingkat harga. Jadi, permintaan akan naik atau kurva permintaan bergeser ke kanan. Sebaliknya berkurangnya selera konsumen akan barang tersebut menyebabkan permintaan turun yang berarti kurva permintaan bergeser ke kanan - Banyaknya konsumen pembeli Bila volume pembelian oleh masing-masing konsumen sama maka kenaikan jumlah konsumen di pasar yang diakibatkan oleh perbaikan sarana transportasi dan komunikasi atau karena pertambahan penduduk menyebabkan kenaikan permintaan yang menggeser kurvanya ke kanan. Penurunan jumlah atau banyaknya konsumen akan menyebabkan hal sebaliknya. - Pendapatan konsumen Pengaruh perubahan pendapatan terhadap permintaan agak sedikit kompleks karena efeknya mempunyai dua kemungkinan. Pada umumnya, pengaruh pendapatan terhadap permintaan adalah positif dalam arti kenaikan pendapatan akan menaikkan permintaan. Hal ini terjadi bila barang tersebut merupakan barang superior atau



barang normal. Ini seperti efek selera dan efek banyaknya pembeli yang mempunyai efek positif. Pada kasus lain, yaitu barang inferior, maka kenaikan pendapatan justru menurunkan permintaan. - Harga barang-barang lain yang bersangkutan Barang-barang lain yang bersangkutan bisa merupakan barang substitusi (pengganti) atau barang komplementer (pelengkap) atau barang lain yang tidak ada hubungannya. Kenaikan harga barang substitusi berarti penurunan harga barang tersebut secara relative meskipun harganya tetap tak berubah. Lalu barang tersebut menjadi murah secara relative. Maka permintaan suatu barang akan naik bila harga barang substitusinya naik begitupun sebaliknya. - Ekspektasi/Prediksi Konsumen tentang Kondisi pada Masa Mendatang. Ekspektasi para konsumen bahwa harga-harga akan naik di masa depan mungkin menyebabkan mereka membelinya sekarang untuk menghindari kemungkinan kerugian akibat kenaikan harga. Demikian juga bila konsumen memprakirakan pendapatannya naik di masa depan. Hal sebaliknya terjadi yaitu penurunan permintaan bila para konsumen memprakirakan bahwa di masa depan harga-harga naik atau pendapatannya turun. Berikut contoh untuk menggambarkan kurva permintaan;



Setelah diketahui harga dan jumlah permintaannya, maka dapat dibuat kurva sebagai berikut:



kurva ini bisa mengalami perubahan dan pergerakan dalam teorinya. Perubahan ini terjadi karena dua sebab utama, yaitu perubahan harga barang yang bersangkutan dan yang satu lagi karena faktor ceteris paribus (faktor selain harga barang itu sendiri) biasanya pendapatan pembeli atau selera pasar. Sebagai contoh, dapat dilihat pada kurva di bawah ini. Pada saat harga bakso Rp20.000,00 jumlah bakso yang diminta adalah sebesar 120 mangkok (titik A pada kurva permintaan). Ketika harganya turun menjadi Rp18.000, mengakibatkan bertambahnya jumlah bakso yang diminta dari 120 mangkok menjadi 140 mangkok (titik A pada kurva permintaan bergerak ke kanan yaitu titik B), dan seterusnya. Jadi kesimpulannya, yang membuat kurva permintaan bergerak hanyalah harga barang tersebut atau harga barang itu sendiri.



Sementara itu, jika yang berubah adalah faktor ceteris paribus, sebagai contoh pendapatan, maka akan terjadi pergeseran kurva permintaan (shifting). Bila pendapatan meningkat, kurva permintaan bergeser sejajar ke kanan. Jika pendapatan menurun, kurva permintaan bergeser sejajar ke kiri. Contoh ini dapat diilustrasikan dalam kurva berikut ini.



b) Pergeseran Kurva Penawaran Kurva ini adalah kebalikan dari kurva permintaan. Jika harga suatu barang naik, maka barang yang di tawarkan juga akan naik. Begitulah bunyi hukum pada kurva penawaran. Kurva ini memiliki gradient / kemiringan / slope positif, artinya slope pada kurva ini berjalan naik dari pojok bawah kiri ke pojok kanan atas. Berikut contoh untuk menggambarkan kurva penawaran;



Setelah diketahui harga dan jumlah penawarannya, maka dapat dibuat kurva sebagai berikut:



Seperti kurva permintaan, kurva penawaran juga bisa bergeser atau mengalami pergerakan. Faktornya tetap sama, yaitu perubahan harga barang dan faktor ceteris paribus (faktor selain harga barang itu sendiri), misalnya biaya produksi dan teknologi. Sebagai contoh, dapat dilihat pada kurva penawaran di bawah ini. Pada saat harga bakso Rp16.000,00 jumlah bakso yang ditawarkan adalah sebesar 160 mangkok (titik C pada kurva penawaran). Ketika harganya naik menjadi Rp18.000, mengakibatkan bertambahnya jumlah bakso yang ditawarkan dari 160 mangkok menjadi 180 mangkok (titik C pada kurva permintaan bergerak ke kanan ke titik B), dan seterusnya.



Sementara itu, jika yang berubah adalah faktor ceteris paribus, sebagai contoh teknologi, maka akan terjadi pergeseran kurva permintaan (shifting). Bila teknologi meningkat (ditemukan teknologi baru yang semakin canggih yang memungkinkan produksi lebih banyak dan efisien), kurva penawaran bergeser sejajar ke kanan. Jika teknologi menurun, kurva penawaran bergeser sejajar ke kiri. Contoh ini dapat diilustrasikan dalam kurva berikut ini.



4. Apa yang dimaksud dengan elastisitas harga? Jelaskan dengan grafik kaitan elastistisitas harga dengan pendapatan (nilai maksimum 25). Elastisitas Harga (ed) adalah persentase perubahan jumlah permintaan yang disebabkan oleh persentase perubahan harga sebesar 1 (satu) persen.



š‘’š‘‘š‘„ =



āˆ†š‘„š‘‘š‘„/š‘„š‘„ āˆ†š‘ƒš‘„/š‘ƒš‘„



atau



āˆ†š‘„š‘‘š‘„ āˆ†š‘ƒš‘„



āˆ™



š‘ƒš‘„ š‘„š‘„



1. Elastisitas Harga Permintaan Elastisitas harga permintaan (the price elasticity of demand) adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbandingan daripada persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya. 2. Elastisitas Harga Penawaran Elastisitas harga penawaran (The Price Elasticity of Suply) diartikan sebagai suatu alat untuk mengukur respon produsen terhadap perubahan harga. Penghitungan elastisitas harga penawaran sama dengan penghitungan pada elastisitas harga permintaan, hanya saja perbedaan pengertian jumlah barang diminta diganti dengan jumlah barang yang ditawarkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas harga : 1. Tingkat subtitusi : makin sulit mencari subtitusi suatu barang,permintaan makin inelastik 2. Jumlah pemakai : makin banyak jumlah pemakai akan suatu barang makin inelastik 3. Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen : bila proporsi tersebut besar, maka permintaan cenderung lebih elatisitas 4. Jangka waktu : jangka waktu permintaan atas suatu barang juga mempunyai pengaruh terhadap elastisitas harga



Px Pā‚ Pā‚‚ 0



A B Qā‚ Qā‚‚



Qx