Tugas Ke 1 Logika [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 1



Nama Mahasiswa



: Dea Safitri Ramadani



Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041576845



Kode/Nama Mata Kuliah



: ISIP4211/Logika



Kode/Nama UPBJJ



: 16/Pekanbaru



Masa Ujian



: 2020/21.1(2020.2)



KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA



1. Jelaskan pengertian tentang Ide, Konsep, dan Term dalam penalaran? Jawaban: a. Ide adalah model pikiran. Ide dipahami sebagai cara yang dianggap atau contoh dari pikiran atau maanifestasi pikiran. Ide adalah cara berfikir yang mewakili objek dalam fikiran. Ide sebagai objek perwakilan dari pikiran b. Konsep adalah hasil tangkapan akal manusia mengenai sesuatu objek, baik material maupun non material. Secara terminologis, konsep adalah gambaran abstrak dan umum yang dibentuk dan dimiliki oleh pikiran tentang hakikat objek. Konsep diartikan sebagai serapan, bayangan dalam pikiran, pengertian, dan tangkapan (ide), konsep memiliki sejumlah pengertian atau ciri-ciri yang berkaitan dengan berbagai peristiwa sosial. Konsep merupakan abstraksi dari realitas tentang fenomena (kejadian-kejadian) sosial yang dirumuskan melalui generalisasi dari sejumlah karakteristik peristiwa / keadaan fenomena sosial tertentu. c. Term merupakan ide atau konsep yang dinyatakan dalam sebuah kata atau lebih. Tidak semua kata atau kumpulan kata adalah term, meskipun setiap term itu adalah kata atau kumpulan kata. Term: pengertian yang diungkapkan dalam bentuk KATA atau SIMBOL. Term juga merupakan pernyataan lahiriah dari pengertian. 2. Jelaskan pengertian tentang Sesat Pikir dalam penalaran? Jawaban: Sesat pikir adalah kekeliruan terhadap prinsip dasar penalaran. Sesat pikir menurut Sumaryono dalam bukunya Dasar- Dasar Logika mengatakan sesat pikir itu adalah proses penalaran atau argumentasi yang sebenarnya tidak logis, salah kaprah, dan menyesatkan, suatu gejala berpikir yang salah karena di sebabkan oleh pemakasaan prinsip-prinsip logika tanpa memperhatikan relevansinya. Sesat pikir adalah ketidaksanggupan menyimpulkan kesipulan dari argumen-argumen yang dibangun, kekacauan berpikir biasanya di akibatkan karena tidak bisa bernalar yang benar, menyusun definisi dengan keliru, kesesatan dalam berpikir



3. Jelaskan Empat Sesat Pikir dalam penalaran? Berikan contohnya ! Jawaban: 1. Sesat Pikir “Ad hominem”. Sesat pikir ini terjadi ketika si X dan si Y beradu argumen. Ketika beradu argumen, si X bukannya membantah argumen Y, melainkan justru menyerang pribadi si Y. Contoh: X : “Kita sebaiknya menggunakan teori yang tepat untuk analisa masalah ini.” Y : “Ah, dasar cungkring loe, pendapat orang cungkring mana bisa dipakai.” Kalimat inilah yang termasuk serangan ad hominem, karena yang bukan mengarah pada logika “pemikiran”, tapi justru ke pribadi yang tidak ada hubungannya dengan pembahasan. 2. Sesat Pikir “Straw Man”. Jenis sesat pikir ini dapat terjadi ketika si X dan si Y beradu argumen tentang suatu masalah, tapi tanggapan yang diberikan sudah di luar konteks masalah yang dibahas. Contoh: Misalnya Si X meminta Si Y untuk segara membayarkan biaya kos-kosan. Menanggapi hal itu, si Y justru berkata: “Ah, ternyata bagimu uang itu lebih penting ketimbang persahabatan kita ya!” Apa yang disampaikan Si Y inilah yang merupakan logical fallacy straw man. Sebab, Si X dari awal tidak pernah mempermasalahkan atau pun membahasa persahabatan mereka. 3. Sesat Pikir “Post Hoc” Jenis sesat pikir Post Hoc terjadi ketika seseorang yakin, bahwa suatu peristiwa saling berhubungan karena kejadiannya berdekatan waktunya. Sederhananya, lantaran A terjadi sebelum B, berarti A yang menyebabkan terjadinya B, sementara keyakinan ini tanpa didukung bukti. Contoh: Si X kejatuhan cicak di kepalanya, lalu ia mengalami kecelakaan. Si X meyakini kalau dia mengalami kecelakaan karena cicak.



4. Sesat Pikir “Non Sequitur” Sesat pikir ini terjadi ketika argumen yang disampaikan seseorang benar, akan tetapi kesimpulannya yang diambil salah. Atau bisa juga terjadi ketika argumen dan kesimpulan sama-sama benar, akan tetapi tidak ada hubungan logis dari keduanya. Contoh: X : Rokok ini berbahaya. Bisa menyebabkan kematian dan kanker. Y : Orang-orang mati karena Kanker, bahkan sebelum rokok ditemukan. Jadi, rokok tidak menyebabkan kanker.