Tugas Penyuluhan Kesehatan .Andi Nurul Pratiwi Ulki.14420191050.-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRE PLANNING DAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TENTANG PERSONAL HYGNE PADA PASIEN DI RUANG KENANGA-KRISAN RS.PLAMONIA MAKASSAR



OLEH: KELOMPOK III Andi Nurul Pratiwi Ulki (14420191050) Kasmawati ( 14420191051 ) Sri Sartika ( 14420191052 ) Anugrahaulia( 14420191053 ) Zulkifli( 14420191054 ) Yunzila ( 14420191055 ) Aldry M.A.Umagap ( 14420191056 )



PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2019



PRE PLANNING DAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TENTANG PERSONAL HYGNE PADA PASIEN DI RUANG KENANGA-KRISAN RS.PLAMONIA MAKASSAR A. Latar Belakang Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan implementasi tindakan hygiene, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu dalam lingkungan rumah. Dengan mengajarkan cara hygiene pada keluarga, maka kita akan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dan partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan. Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat pentingdan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh diantaranya kebudayaan, ocial,keluarga, pendidikan. Persepsi seseorang terhadap kesehatan,serta perkembangan (Yuni,2015). Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu dalam lingkungan rumah sakit, perawat menambah tingkat kesembuhan pasien. Dengan mengajarkan cara hygiene pada pasien, pasien akan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dan partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan (Yuni, 2015). Jika seseorang sakit,biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan.Hal initerjadi



karena



kita



masalahsepele,padahal



menganggap jika



hal



masalah



tersebut



kebersihan



dibiarkan



terus



adalah dapat



mempengaruhi kesehatansecara umum Pada ruang perawatan interna kelas 1 krisan dan kenanga terdiri dari 20 kamar dan terdapat 18 pasien rawat jalan. Oleh sebab itu mahasiswa praktek provesi ners IX merasa perlu untuk memberikan penyuluhan kesehatan dengan topik “personal hygne” agar diharapkan pasien mampu



terpenuhi personal hygne nya selama dalam masa perawatan sampai pulang uk mencapai kesejahteraan lansia. B.



Tujuan Umum Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan kesehatan, diharapkan keluarga dan pasien mampu melaksanakan personal hygne secara mandiri serta mengetahui, memahami, melaksanakan pentingnya kegiatan personal hygne pasien selama di rumah skait .



C.



Tujuan Khusus Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan kesehatan personal hygne pasien di ruang perawatan interna kenanga dan krisan dapat menjelaskan kembali: 1. Menjelaskan Konsep personal Hygiene 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene 3.



Macam-macam personal hygiene



4.



Jenis-jenis personal hygiene



5.



Tujuan personal hygiene



6. Dampak yang sering muncul D. Sasaran dan Target Adapun sasarannya yaitu keluarga dan pasien rawat jalan ruang interna kelas I kenanga dan krisan RS. Plamonia Target : pasien rawat jalan E. Strategi pelaksanaan 1. Metode a) Memberikan penjelasan materi melalui ceramah. b) Melakukan diskusi dan Tanya jawab. 2. Kriteria Evaluasi a) Evaluasi Struktur 1) 80% dari peserta menghadiri acara penyuluhan. 2) Acara berlangsung sesuai dengan rencana.



3) Mahasiswa dapat menyiapkan materi, alat-alat dan media sesuai yang diperlukan. b) Evaluasi Proses 1) 75% dari peserta penyuluhan yang hadir berperan serta secara aktif dalam diskusi. 2) Selama acara berlangsung tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditetapkan. 3) Selama acara berlangsung tidak ada peserta yang meninggalkan acara pertemuan. c) Evaluasi Hasil 1) Terlaksananya penyuluhan dengan baik. 2) Warga mengerti dan memahami materi yang diberikan. 3) Warga mampu menjalankan pola hidup sehat 3. Waktu dan Tempat Waktu : 09.00 wita Tempat : Ruang Interna I krisan dan kenanga 4. Alat-Alat Alat-alat yang digunakan selama kegiatan berupa Leaflet, Poster 5. Pembagian Tugas Moderator



: Aldry M.A .Umagap S.Kep



Pemateri



: Yunzila S.Kep



Anggota



: a. andi nurul pratiwi ulki S.Kep b. kasmawati S.kep c.sri sartika S.kep d. anugrahaulia s.kep e. zulkifli s.kep



SATUAN ACARA PENYULUHAN



Pokok Bahasan : Personal Hygne Sasaran



: pasien rawat inap Interna I krisan dan kenanga



Hari/Tanggal



: Kamis , 5 desember 2019



Jam



: 09.00 Wita - Selesai



Waktu



: 30 menit



I.



Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan kesehatan, diharapkan pasien dan keluarga pasien mengetahui, memahami, mencegah dan mengatasi masalah personal hygne pada pasien rawat jalan dengan baik. Sehingga mengurangi risiko timbulnya infeksi pada personal hygne yang tidak diperhatiakan.



II. Tujuan Instruksional Khusus : Lansia Mampu 1. Menjelaskan Konsep personal Hygiene 2. Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene 3. Mengetahui Macam-macam personal hygiene 4. Mengetahui Jenis-jenis personal hygiene 5. Menjelaskan Tujuan personal hygiene 6. Mengetahui Dampak yang sering muncul



III. Materi 1. Pengertian konsep personal hygne 2. Faktor-faktor yang memperngaruhi personal hygne 3. Macma-macam personal hygne



4. Jenis-jenis personal hygiene 5.



Tujuan personal hygiene



6. Dampak yang sering muncul



IV. Pengorganisasian 1. Moderator



: Aldry M.A .Umagap .S.Kep



2. Pemateri



: yunsila.S.Kep



3. Observer



: zulkifli .S.Kep



4. Fasilitator



: Andi Nurul Pratiwi Ulki.S.Kep kasmawati.S.Kep Sri Sartika .S.kep Anugrahaulia .S.Kep



V. Jadwal Kegiatan Hari / Tanggal



: Kamis , 05 Desember 2019



Tempat kegiatan



: Ruang Interna I



Waktu kegiatan



: 09.00 Wita- Selesai



Jumlah Anggota Kelompok



:20 Orang



Alokasi Waktu



: 30 menit



VI. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Diskusi VII. Media 1. Flip Chart / Poster



2. Lembar Observasi



VIII. Setting Tempat Pb



Pn



O



M



p



F



F



p



p



p



F



Keterangan : p



= peserta (10 orang tiap kotak )



Pn = Penyuluh M = Moderator F



= Fasilitator



O



= Observer



Pb



= Pembimbing



IX. Kegiatan Penyuluhan No



Kegiatan Penyuluhan



Kegiatan Lansia



Waktu



. 1.



Pembukaan -



5 menit Moderator memberi -



salam -



Menjawa b Salam



Moderator memperkenalkan anggota penyuluh



semua



Mendeng arkan memperhatikan



dan



-



Moderator membuat kontrak waktu



-



Mendeng arkan



Moderator



dan



memperhatikan



menjelaskan tujuan penyuluhan



-



Mendeng arkan



dan



memperhatikan 2.



Pelaksanan presenter



15 menit -



-Menggali



pengetahuan



peserta



Mengem ukakan pendapat



tentang pengertian personal hygne -



Mendeng



Pengertian konsep personal hygne



arkan



-Memberikan reinforcement dan



memperhatikan



meluruskan konsep



-



dan Mendeng



-Menjelaskan Faktor-faktor yang



arkan



memperngaruhi personal hygne



memperhatikan



-Menjelaskan



Macam-macam -



dan Mendeng



personal hygne



arkan



-Menjelaskan Jenis-jenis personal



memperhatikan



hygiene -Menjelaskan



Tujuan personal



hygiene faktor resiko



dan Mengaju



kan pertanyaan



penyebab -



Mendeng



dimensia



arkan



-Menjelaskan Dampak yang sering



memperhatikan



dan



muncul -Memberikan



kesempatan



pada



pasien dan keluarga pasien untuk bertanya -Memberikan reinforcemen (+) dan 3.



menjawab pertanyaan Penutup



10



menit -



Presenter peserta



bersama penyuluhan



presenter



menyimpulkan materi -



menyimpulkan materi



Presenter



-



mengadakan evaluasi -



Presenter



memberi -



Menjawa b salam



Moderator



-



menyimpulkan hasil diskusi -



Menjawab pertanyaan



salam -



Bersama



Mendeng arkan



Moderator memberi salam



dan



memperhatikan -



Menjawa b salam



X. Evaluasi 1. Evaluasi Struktur a. Peserta penyuluhan 20 orang b. Setting tempat teratur, berbentuk persegi panjang c. Suasana tenang dan tidak ada yang hilir mudik 2. Evaluasi Proses a. Selama proses berlangsung diharapkan peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan b. Selama kegiatan berlangsung diharapkan peserta aktif 3. Evaluasi Hasil a. Diharapkan peserta dapat Menjelaskan Konsep personal Hygiene b. Diharapkan



peserta



dapat



Mengetahui



Faktor-faktor



yang



mempengaruhi personal hygiene c. Diharapkan peserta dapat Mengetahui Macam-macam personal hygiene d. Diharapkan peserta dapat hygiene



Mengetahui Jenis-jenis personal



e. Diharapkan peserta dapat Menjelaskan Tujuan personal hygiene f. Diharapkan peserta dapat Mengetahui Dampak yang sering muncul



Lampiran Materi Personal Hygne 1. Konsep personal hygiene Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. (WHO, 2014) Personal



hygiene



adalah



kesehatan



pada



seseorang



atau



perseorangan.(Yuni. 2015) Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan,sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan. (Yuni, 2015) Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi



kebutuhannya



guna



memepertahankan



kehidupannya,kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes, 2015). Menurut Diana (2015), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk



memelihara



kebersihan



dan



kesehatan



seseorang



untuk



kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya . Jadi personal hygiene adalah kebersihan perseorangan, maka jika seseorang



sakit,



biasanya



masalah



kebersihanlah



yang



kurang



diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat



mempengaruhi kesehatan secara umum. Karena itu hendaknya setiap orang selalu berusaha supaya personal hygiennya dipelihara dan ditingkatkan. Kebersihan dan kerapian sangat penting dan diperlukan agar seseorang disenangi dan diterima dalam pergaulan, tetapi juga karena kebersihan diperlukan agar seseorang dapat hidup secara sehat. 2. Faktor yang mempengaruhi personal hygiene menurut Yuni (2015), yaitu : a. Citra tubuh Penampilan umum dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan hygiene. Karena citra tubuh seseorang dapat berubah akibat pembedahan atau penyakit fisik maka seseorang harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan hygienenya. b. Praktik social. Kelompok-kelompok sosial wadah seorang berhubungan dapat mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanakkanak, kanak-kanak mendapatkan praktik hygiene dari orangtua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan beberapa faktok yang mempengaruhi perawatan kebersihan. c. Status sosio-ekonomi Sumber daya ekonomi seeorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan yang digunakan. Seseorang harus menentukan apakah seseorang dapat menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan kosmetik. Seseorang juga harus menentukan jika penggunaan produk-produk ini merupakan bagian dari kebiasaan social yang dipraktikkan oleh kelompok social. d. Pengetahuan



Pengtahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup. Seseorang juga harus termotivasi



untuk



memelihara



perawatan-diri.



Seringkali,



pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong seseorang untuk meningkatkan hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan



dan



menguntungkan



dalam



mngurangi



resiko



kesehatan dapat memotifasi seeorang untuk memenuhi perawatan yang perlu. e. Kebudayaan Kepercayaan dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan diri yang berbeda pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi kesehatan. Di Negara-negara eropa, bagaimanapun, hal ini biasa untuk mandi secara penuh hanya sekali dalam seminggu. f. Pilihan pribadi Setiap orang memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut . orang memilih produk yang berbeda (mis. Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi. g. Kondisi fisik. Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau menjalani operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi. 3. Macam-macam personal hygiene menurut Hidayat (2014), yaitu: a. Kesehatan Gigi dan Mulut Mulut beserta lidah dan gigi merupakan sebagian dari alat pencerna makanan. Mulut berupa suatu rongga yang dibatasi oleh jaringan



lunak,



dibagian



belakang



berhubungan



dengan



tengggorokan dan didepan ditutup oleh bibir. Lidah terdapat



didasar rongga mulut terdiri dari jaringan yang lunak dan ujungujung syaraf pengecap. Gigi terdiri dari jaringan keras yang terdapat di rahang atas dan bawah yang tersusun rapi dalam lengkungan. Makanan sebelum masuk ke dalam perut, perlu dihaluskan, maka makanan tersebut dihaluskan oleh gigi dalam rongga mulut. Lidah



berperan



sebagai



pencampur



makanan,penempatan



makanan agar dapat dikunyah dengan baik dan berperan sebagai indera perasa dan pengecap. Penampilan wajah sebagian ditentukan oleh tata letak gigi. Disamping itu juga sebagai pembantu pengucapan kata-kata dengan jelas danterang (Yuni, 2015). Seperti halnya dengan bagian tubuh yang lain, maka mulut dan gigi juga perlu perawatan yang teratur dan seyogyanya sudah dilakukan sejak kecil. Untuk pertumbuhan gigi yang sehat diperlukan sayur-sayuran yang cukup mineral seperti zat kapur, makanan dalam bentuk buah-buahan yang mengandung vitamin A atau C sangat baik untuk kesehatan gigidan mulut. Gosok gigi merupakan upaya atau cara yang terbaik untuk perawatan gigi dan dilakukan paling sedikit dua kali dalam sehari yaitu pagi dan pada waktu akan tidur. Dengan menggosok gigi yang teratur dan benar maka plak yang ada pada gigi akan hilang. Hindari kebiasaan menggigit benda-benda yang keras dan makan makanan yang dingin dan terlalupanas . Gigi



yang



sehat



adalah



gigi



yang



rapi,



bersih,



bercahaya,gigi tidak berlubang dan didukung oleh gusi yang kencang dan berwarna merah muda. Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut. b. Kesehatan Rambut dan kulit rambut Rambut berbentuk bulat panjang, makin ke ujung makin kecil dan ujungnya makin kecil. Pada bagian dalam berlubang dan



berisi zat warna. Warna rambut setiap orang tidak sama tergantung zat warna yang ada didalamnaya. Rambut dapat tumbuh dari pembuluh darah yang ada disekitar rambut. Rambut merupakan pelindung bagi kulit kepala dari sengatan matahari dan hawa dingin. Dalam kehidupan seharihari sering nampak pemakaian alat perlindungan lain seperti topi, kain kerudung dan masih banyak lagi yang lain.Penampilan akan lebih rapi dan menarik apabila rambut dalam keadaan bersih dan sehat. Sebaliknya rambut yang dalam keadaan kotor, kusam dan tidak terawat akan terkesan jorok dan penampilan tidak menarik. Rambut



dan kulit



kepala



harus



selalu



sehat



dan



bersih,sehingga perlu perawatan yang baik. Untuk perawatan rambut dapat ditempuh dengan berbagai cara namun demikian carayang dilakukan adalah cara pencucian rambut. Rambut



adalah



bagian



tubuh yang



paling



banyak



mengandung minyak. Karena itu kotoran, debu, asap mudah melekat dengan demikian maka pencucian rambut adalah suatu keharusan. Pencucian rambut dengan shampoo dipandang cukup apabila dilakukan dua kali dalam seminggu . Rambut yang sehat yaitu tidak mudah rontok dan patah,tidak terlalu berminyak dan terlalu kering serta tidak berketombe dan berkutu. Tujuan perawatan rambut dan kulit kepala meliputi sebagai berikut: 1) Pola kebersihan diri normal 2) Memiliki rambut dan kulit kepala bersih yang sehat 3) Mencapai rasa nyaman dan harga diri 4)



Dapat



secara mandiri dalam kebersihan diri



sendiri 5) Berpartisipasi dalam praktik perawatan rambut. c. Kesehatan kulit



Kulit terletak diseluruh permukaan luar tubuh. Secara garis besar kulit dibedakan menjadi 2 bagian yaitu bagian luar yang disebut kulit ari dan bagian dalam yang disebut kulit jangat. Kulit ari berlapis-lapis dan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu lapisan luar yang disebut lapisan tanduk dan lapisan dalam yang disebut lapisan malpighi. Kulit jangat terletak disebelah bawah atau sebelah dalam dari kulit ari (Yuni ,2015). Kulit merupakan pelindung bagi tubuh dan jaringan dibawahnya. Perlindungan kulit terhadap segala rangsangan dari luar, dan perlindungan tubuh dari bahaya kuman penyakit. Sebagai pelindung kulitpun



sebagai pelindung cairan-cairan



tubuh



sehingga tubuh tidak kekeringan dari cairan. Melalui kulitlah rasa panas, dingin dan nyeri dapat dirasakan. Guna kulit yang lain sebagai alat pengeluaran ampas-ampas berupa zat yang tidak terpakai melalui keringat yang keluar lewat pori-pori. Kulit yang baik akan dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga perlu dirawat. Pada masa yang modern sekarang ini tersedia berbagai cara modern pula berbagai perawatan kulit. Namun cara paling utama bagi kulit, yaitupembersihan badan dengan cara mandi. Perawatan kulit dilakukan dengan cara mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore. Tentu saja dengan air yang bersih. Perawatan kulit merupakan keharusan yang mendasar. Kulit yang sehat yaitu kulit yang selalu bersih, halus, tidak ada bercak-bercak merah, tidak kaku tetapi lentur (fleksibel) d. Kesehatan Telinga Telinga dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu bagian paling luar, bagian tengah, dan daun telinga. Telinga bagian luar terdiri dari lubang telinga dan daun telinga. Telinga bagian tengah terdiri dari ruang yang terdiri dari tiga buah ruang tulang pendengaran.



Ditelinga bagian dalam terdapat alat keseimbangan tubuh yang terletak dalam rumah siput (Hidayat. 2014). Telinga merupakan alat pendengaran, sehingga berbagai macam bunyi- bunyi suara dapat didengar. Disamping sebagai alat pendengaran



telinga



juga



dapat



berguna



sebagai



alat



keseimbangan tubuh. Menjaga kesehatan telinga dapat dilakukan dengan pembersihan yang berguna untuk mencegah kerusakan dan infeksi telinga. Telinga yang sehat yaitu lubang telinga selalu bersih,untuk mendengar jelas dan telinga bagian luar selalu bersih. e. Kesehatan Kuku Kuku terdapat di ujung jari bagian yang melekat pada kulit yang terdiri dari sel-sel yang masih hidup. Bentuk kuku bermacam-macam tergantung dari kegunaannya ada yang pipih, bulat panjang, tebal dan tumpul (Hidayat, 2014). Guna kuku adalah sebagai pelindung jari, alat kecantikan, senjata , pengais dan pemegang (Hidayat ,2014). Bila untuk keindahan bagi wanita karena kuku harus relatif panjang, maka harus dirawat terutama dalam hal kebersihannya. Kuku jari tangan maupun kuku jari kaki harus selalu terjaga kebersihannya karena kuku yang kotor dapat menjadi sarang kuman penyakit yang selanjutnya akan ditularkan kebagian tubuh yang lain. f. Kesehatan Mata Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan melibatkan pembersihan dengan washlap bersih yang dilembabkan kedalam air. Sabun yang menyebabkan panas dan iritasi biasanya dihindari. Perawat menyeka dari dalam ke luar kantus mata untuk mencegah sekresi dari pengeluaran ke dalam kantong lakrimal. Bagian yang terpisah dari washlap digunakan sekali waktu untuk mencegah penyebaran infeksi. Jika memiliki sekresi kering yang tidak dapat diangkat dengan mudah dengan menyeka, maka



perawat dapat meletakkan kain yang lembab atau kapas pada margin kelopak mata pertama kali untuk melunakkan sekresi. Tekanan langsung jangan digunakan diatas bola mata karena dapat meyebabkan cedera serius. Orang yang tidak sadar memerlukan perawatan mata yang lebih sering. Sekresi bisa berkumpul sepanjang margin kelopak mata dan kantus sebelah dalam bila refleks berkedip tidak ada atau ketika mata tidak dapat menutup total. Mata dapat dibersihkan dengan kapas steril yang diberi pelembab normal salin steril. g. Kesehatan Hidung Biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan membersihkan ke dalam dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene harian yang diperlukan. jangan mengeluarkan kotoran dengan kasar karena mengakibatkan tekanan yang dapat mencenderai gendang telinga, mukosa hidung, dan bahkan struktur mata yang sensitif. Perdarahan hidung adalah tanda kunci dari pengeluaran yang kasar, iritasi mukosa, atau kekeringan. Jika tidak dapat membuang sekresi nasal, bersihkan dengan menggunakan washlap basah atau aplikator kapas bertangkai yang dilembabkan dalam air atau salin. Aplikator seharusnya jangan dimasukkan melebihi panjang ujung kapas. Sekresi nasal yang berlebihan dapat juga dibuang dengan pengisap. 4. Jenis-jenis personal hygiene menurut Diana (2015), yaitu : a. Perawatan dini hari Merupakan personal hygiene yang dilakukan pada waktu bangun tidur, mempersiapkan dalam melakukan sarapan atau makan pagi dengan melakukan tindakan personal hygiene, seperti mencuci muka, tangan, menjaga kebersihan mulut b. Perawatan pagi hari Merupakan melakukan



sarapan



personal hygiene yang dilakukan setelah atau



makan



pagi



seperti



melakukan



pemenuhan kebutuhan eliminasi (BAB / BAK), mandi atau mencuci rambut, melakukan perawatan kulit, melakukan pijatan pada punggung, membersihkan mulut, kuku, rambut, serta merapikan tempat tidur. Hal ini sering disebut sebagai perawatan pagi yang lengkap. c. Perawatan siang hari Merupakan personal hygiene yang dilakukan setelah makan siang banyak kegiatan yang melelahkan di pagi hari. Berbagai tindakan



personal hygiene yang dapat dilakukan, antara lain



mencuci muka dan tangan, membersihkan mulut, merapikan tempat tidur, dan melakukan pemeliharaan kebersihan lingkungan kesehatan. d. Perawatan menjelang tidur Merupakan personal hygiene yang dilakukan pada saat menjelang tidur agar dapat tidur atau istirahat dengan tenang. Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain pemenuhan kebutuhan eliminasi (BAB / BAK), mencuci tangan dan muka, membersihkan mulut, dan memijat daerah punggung. 5. Tujuan Personal Hygiene menurut Diana (2015), yaitu: a. Menghilangkan minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang mati dan bakteri b. Menghilangkan bau badan yang berlebihan c.



Memelihara integritas permukaan kulit



d.



Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah



e.



Meningkatkan percaya diri



f.



Menciptakan keindahan



g.



Meningkatkan derajat kesehatan sesorang



6. Dampak yang sering ditimbulkan menurut Hidayat (2014), yaitu : a. Dampak Fisik



Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah:Gangguan intergritas kulit,gangguan membranemukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga,dan gangguan fisik padakuku. b. Dampak Psikososial Masalah social yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri,dan gangguan interaksi sosial.



DAFTAR PUSTAKA



Diana, S. 2015. Model Asuhan Kebidanan Continuity of Care. E-BOOK STIKESPOLTEKKES MAJAPAHIT. JOUR. Hidayat. A. Aziz & M.Uliyah. 2014. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, 2th Ed. Jakarta: Salemba Medika. Yuni, E. N. 2015. Buku Saku Personal Hygiene. GEN, Yogyakarta: Nuha Medika. WHO .2014. personal hygne .world health organization