Tugas Perkembangan Keluarga Dengan Lansia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas Perkembangan Keluarga dengan Lansia Oleh Anindini Winda Amalia (0906510634) Keperawatan Kesehatan Masalah Perkotaan Kelas C



Manusia merupakan mahluk yang tidak pernah berhenti berubah. Mulai dari masa prenatal hingga akhir kehidupan selalu terjadi perubahan, baik dalam kemampuan fisik maupun psikologis. Perkembangan kehidupan manusia terjadi secara bertahap, dan setiap tahap perkembangan memiliki karakteristik, tugastugas perkembangan serta risiko - risiko yang harus dihadapi. Setiap rentang kehidupan



seseorang



akan



selalu



berhadapan



dengan



tugas-tugas



perkembangannya masing - masing dan setiap periode perkembangan dalam kehidupan manusia memiliki peranan yang sangat penting. Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan. (Sobur, 2003) Dalam siklus kehidupan setiap keluarga terhadap tahap – tahap yang dapat diprediksi. Seperti individu – individu yang mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan yang berturut- turut. Formulasi tahap – tahap perkembangan yang berturut – turut. Formulasi tahap – tahap perkembangan kehidupan keluarga yang paling banyak digunakan untuk keluarga inti dengan dua orang tua adalah delapan tahap siklus kehidupan keluarga dari Duvall (1997), yaitu: ( Cristensen & Kenny, 2009) Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga dari Duvall Tahap Perkembangan I. Memulai keluarga II. Keluarga yang baru memiliki anak III. Keluarga yang memiliki anak



Tugas dasar Keluarga Pemeliharaan fisik Alokasi sumber-sumber Pembagian kerja



prasekolah IV. Keluarga yang memiliki anak sekolah V. Keluarga yang memiliki remaja VI. Menetapakan keluarga inti VII. Keluarga paruh baya VIII. Keluarga lansia



Sosialisasi anggota Reproduksi, rekrutmen, dan pelepasan anggota Pemeliharaan tatanan Penempatan anggota dalam masyarakat yang lebih luas Pemeliharaan motivasi dan moral



Pada tahap VII (keluarga lansia) dimulai dengan pensiunnya salah satu atas kedua pasangan dan berlanjut sampai kematian kedua pasangan perkawinan. Tugas penting berfokus pada menemukan energi dan motivasi yang cukup untuk mencari dan terlibat dalam aktivitas waktu luang yang menyenangkan di dalam keterbatasan finansial dan kesehatan. Tugas penting lainnya adalah menyesuaikan diri terhadap pensiun dengan mengubah gaya hidup dan menerima kematian teman – teman dan pasangan. Pada periode ini keluarga mungkin juga pindah pintu rumah dan pindah ke komunitas sebaya, sehingga harus membina ikatan teman – teman baru dalam komunitas yang baru dan menemukan aktivitas waktu luang yang baru. Tugas perkembangan keluarga merupakan tanggung jawab yang harus dicapai oleh keluarga dalam setiap tahap perkembangannya. Keluarga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan biologis, imperative (saling menguatkan), budaya dan aspiratif, serta nilai-nilai keluarga. Menurut Carter dan McGoldrick (1988), tugas perkembangan keluarga dengan lansia adalah sebagai berikut: ( Maryam, 2008) 1. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan Pengaturan hidup bagi lansia merupakan suatu faktor yang sangat penting dan mendukung kesejahteraan lansia. Perpindahan tempat tinggal bagi lansia merupakan suatu pengalaman traumatis, karena pindah tempat tinggal berarti akan mengubah kebiasaan-kebiasaan yang selama ini dilakukan oleh lansia di lingkungan tempat tinggalnya. Selain itu, dengan



pindah tempat tinggal berarti lansia akan kehilangan teman dan tetangga yang selama ini berinteraksi serta memberikan rasa aman pada lansia. Kondisi ini tidak dialami oleh semua lansia, karena pindah tempat tinggal yang telah dilakukan dengan persiapan yang memadai dan perencanaan yang amatang terhadap lingkungan baru bagi lansia, tentu akan berdampak positif bagi kehidupan lansia.



2. Penyesuaian terhadap pendapatan yang menurun Ketika lansia memasuki pensiun, maka terjadi penurunan pendapatan secara tajam dan semakin tidak memadai, karena biaya hidup terus meningkat, sementara tabungan / pendapatan berkurang. Dengan sering munculnya masalah kesehatan, pengeluaran untuk biaya kesehatan merupakan masalah fungsional yang utama. Adanya harapan hidup yang meningkat memungkinkan lansia untuk dapat hidup lebih lama dengan masalah kesehatan yang ada.



3. Mempertahankan hubungan perkawinan Hal ini menjadi lebih penting dalam mewujudkan kebahagiaan keluarga. Perkawinan mempunyai kontribusi yang besar bagi moral dan aktivitas yang berlangsung dari pasangan lansia. Salah satu mitos tentang



lansia adalah dorongan seks dan



aktivitas sosialnya yang tidak ada lagi. Mitos ini tidak benar, karena menurut hasil penelitian memperlihatkan keadaan yang sebaliknya. Studi – studi semacam ini menentukan bahwa meskipun terjadi penurunan kapasitas seksual secara perlahan – lahan pada lansia, namun keinginan dalam kegiatan seksual terus ada, bahkan meningkat (Lobsenz, 1975). Salah satu penyebab yang dapat menurunkan aktivitas seksual adalah masalah psikologis.



4. Penyesuaian diri terhadap kehilangan pasangan Tugas perkembangan ini secara umum merupakan tugas perkembangan yang paling traumatis. Lansia biasanya telah menyadari



bahwa kematian adalah bagian dari kehidupan normal, tetapi kesadaran akan kematian tidak berarti bahwa pasangan yang ditinggalkan akan menemukan penyesuain kematian dengan mudah. Hilangnya pasangan menurut reorganisasi fungsi keluarga secara total, karena kehilangan pasangan akan mengurangi sumber-sumber emosional dan ekonomi serta diperlukan penyesuaian untuk menghadapi perubahan tersebut.



5. Pemeliharaan ikatan keluarga antargenerasi Ada kecenderungan bagi lansia menjauhkan diri dari hubungan sosial, tetapi keluarga tetap menjadi focus interaksi lansia dan sumber utama dukungan sosial. Oleh karena lansia menarik diri dari aktivitas dunia sekitarnya, maka hubungan dengan pasangan, anak – anak, cucu, serta saudaranya menjadi lebih penting.



6. Meneruskan untuk memahami eksistensi usia lanjut Hal ini dipandang penting, bahwa penelaahan kehidupan memudahkan penyesuaian terhadap situasi – situasi sulit yang memberikan pandangan terhadap kejadian – kejadian di masa lalu. Lansia sangat peduli terhadap kualitas hidup mereka dan berharap agar hidup terhormat dengan kemegahan dan penu arti. ( Duvall, 1977).



Selain itu, lansia sendiri harus dapat melakukan perawatan dirinya sediri, keluarga, dan orang – orang di sekitarnya pun perlu memahami bagaimana melakukan perawatan yang tepat bagi lansia tersebut. Oleh karena selama individu tersebut memiliki semanagt untuk hidup serta melakukan kegiatan – kegiatan , maka ia akan tetap produktif dan berbahagia meskipun usianya telah lanjut.



Dapat disimpulkan bahwa, tugas – tugas dalam perkembanagn ini meningkatakan penyesuain keluarga dan adaptasi anggota – anggotanya. Jika keluarga gagal menyelesaikan tugas ini, keluarga secara keseluruhan atau



anggotanya secara individual dapat mengalami ketidakbahagian, tidak diakui oleh masyarakat, dan kesulitan dalam mencapai keselarasan dan aktualisasi diri. Tugas – tugas keluarga ini mencakup tanggung jawab untuk memuaskan kebutuhan – kebutuhan biologis, cultural, dan personal dan aspirasi dari anggota – anggotanya pada setiap tahap perkembangan keluarga.



Referensi: Cristensen, Paula J & Kenny. Paul J. (2009). Nursing Process: Application of Conceptual Models ed 4th . Mosby. Maryam, R. Siti, dkk.(2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika. Sobur, Alex, Drs., M.si. 2003. Psikologi umum. Bandung : Pustaka Setia.