4 0 544 KB
TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA “Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Agregat Lansia”
OLEH
NAMA
: NI MADE SEPTYARI
KELAS
: A11-A
NIM
: 17.321.2696
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI TAHUN AJARAN 2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK “KO” KHUSUSNYA IBU “TY” DENGAN HIPERTENSI DI BANJAR BUKIAN DESA PELAGA, PETANG, BADUNG
A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 18 April 2020, pukul 18.00 wita
I. DATA UMUM KELUARGA a. Identitas kepala keluarga 1. Nama KK
: KO
2. Jenis kelamin: Laki-laki 3. Umur
: 52 Tahun
4. Agama
: Hindu
5. Pendidikan
: SMA
6. Pekerjaan
: Pedagang
7. Alamat
: Br. Bukian, Desa Pelaga, Petang, Badung
b. Komposisi anggota keluarga Nama
Umur
Sex
Hub.dg KK
Pendidikan
Pekerjaan
Ket
Bapak KO
52 th
L
KK
SMA
Pedagang
Sehat
Ibu WG
80 th
P
Orang Tua
Tidak
Tidak Bekerja
Hipertensi
Sekolah Ibu TY
49 th
P
Istri
SD
Pedagang
Sehat
An. YI
22 th
L
Anak
SMA
Pegawai
Sehat
Swasta An. YG
20 th
L
Anak
SMA
Pegawai
Sehat
swasta An. YW
15 th
L
Anak
SMP
Tidak Bekerja
Sehat
c. Genogram
P
Ket : Laki-laki
Perempuan
P
----------- Tinggal Serumah
Pasien
Meninggal
d. Tipe keluarga 1. Jenis tipe keluarga : Tipe keluarga Bapak “KO” adalah Keluarga besar (extended family). Keluarga inti ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya sanak saudara, misalnya nenek, kakek, sepupu, keponakan, paman, bibi, dan sebagainya. 2. Masalah yang terjadi dilihat dari type Keluarga: Tidak ada masalah yang terjadi dalam keluarga Bapak “KO”. Keluarga Bapak “KO” tetap bertanggung jawab dalam perawatan keluarganya. e. Suku bangsa Keluarga Bapak “KO” merupakan keluarga suku Bali, bahasa yang digunakan sehari-hari Bahasa Bali, tidak ada kebiasaan keluarga yang dipengaruhi oleh suku yang dapat mempengaruhi kesehatannya.
f. Agama dan Kepercayaan 1. Agama yang dianut keluarga Agama yang dianut keluarga Bapak “KO” yaitu agama hindu, dalam keluarga Bapak “KO” agama dijadikan sebagai dasar keyakinan dalam kehidupan. 2. Apakah antara anggota keluarga ada yang berbeda keyakinan keagamaan mereka? Di keluarga Bapak “KO” tidak ada yang berbeda keyakinan 3. Seberapa aktiv keluarga terlibat dalam kegiatan keagamaan atau organisasi keagamaan? Keluarga Bapak “KO” tidak jarang mengikuti kegiatan keagamaan di pura, misalnya saat ada upacara agama 4. Adakah kepercayaan dan nilai kegamaan yang berpengaruh terhadap kesehatan keluarga? Keluarga Bapak “KO” percaya bahwa dengan rajin sembahyang dan melakukan beberapa ritual keagamaan lainnya maka akan mempengaruhi kesehatan seluruh anggota keluarganya. g. Status sosial ekonomi keluarga Anggota keluarga yang mencari nafkah dalam keluarga adalah Bapak “KO” dan Ibu “TY” yang bekerja sebagai pedagang dengan penghasilan rata-rata sebulan Rp. 1.200.000,-, Anak “YI” yang bekerja di Restaurant dengan penghasilan ratarata perbulan Rp. 1.500.000,-, anak “YG” yang bekerja di Café dengan penghasilan rata-rata perbulan Rp. 1.300.000,-. Dari penghasilan tersebut ± Rp.4.000.000,- dipergunakan untuk keperluan makan sehari-hari, transportasi, listrik dan telepon. Keluarga mempunyai sedikit tabungan untuk keperluan yang tak terduga. Keluarga menempati rumah sendiri, barang yang dimiliki keluarga dirumah seperti alat elektronik, kompor gas, kipas angin , setrika, televisi dan transportasi (motor). h. Aktivitas rekreasi keluarga Keluarga jarang melakukan rekreasi keluarga karena kesibukan masing-masing. Tetapi jika ada waktu luang keluarga hanya menonton TV.
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini Tahap perkembangan keluarga Bapak “KO” saat ini termasuk keluarga pada Tahap VI dimana tahap ini merupakan tahap keluarga yang melepas anak usia dewasa muda, anak pertama berusia 22 tahun, anak kedua berumur 20 tahun dan anak ketiga berumur 15 tahun. Tugas perkembangan Bapak “KO” seperti : Mempertahankan komunikasi, keluarga Bapak “KO” selalu berkomunikasi setiap saat. Komunikasi keluarga Bapak “KO” adalah komunikasi terbuka, jika ada masalah dalam anggota keluarga, keluarga bapak “KO” selalu merundingkan dan mencari jalan keluar bersama. Komunikasi sangat penting di keluarga Bapak “KO” karena jika tidak saling berkomunikasi kemungkinan akan terjadi salah paham dan perselisihan, maka dari itu keluarga Bapak “KO” selalu berkomunikasi dan sifatnya terbuka. 2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Tidak ada masalah dalam tahap perkembangan keluarga Bapak “KO” 3. Riwayat kesehatan keluarga inti 1) Riwayat terbentuknya keluarga inti Bapak “KO” dan Ibu “TY” menikah atas dasar cinta, tanpa paksaan dari pihak lain. Mereka menikah dengan usia yang tidak jauh berbeda dan direstui oleh keluarga dari kedua belah pihak. Bapak “KO” dan Ibu “TY” mengatakan bahwa mereka merasa bahagia dengan perkawinannya selama ini. Usia pernikahan mereka ±30 tahun. 2) Riwayat kesehatan keluarga inti Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan anggota keluarga Bapak “KO” sebelumnya tidak pernah mengalami sakit yang serius. Biasanya mereka hanya menderita batuk, pilek ataupun demam. Serta tidak terdapat keluarga yang memiliki riwayat penyakit keturunan seperti hipertensi, jantung, diabetes mellitus dll. 3) Riwayat kesehatan masing-masing keluarga inti No
Nama
Umur BB/TB
Keadaan
Imunisasi
Kesehatan
Masalah
Tindakan
Kesehatan
yang
telah
dilakukan 1
Bapak “KO”
52 th
60
Sehat
Lengkap
Tidak ada
-
kg/162 cm 2
Ibu “WG”
80 th
65
Sakit
Lengkap
kg/160
Mengalami
Mengkonsum
hipertensi
si obat anti
cm
hipertensi serta
obat-
obatan herbal namun tidak teratur 3
Ibu “TY”
49 th
70
Sehat
Lengkap
Tidak ada
-
65kg/170 Sehat
Lengkap
Tidak ada
-
Sehat
Lengkap
Tidak ada
-
Sehat
Lengkap
Tidak ada
-
kg/160 cm 4
An. “YI”
22 th
cm 5
An. “YG”
20 th
55 kg/163 cm
6
An. “YW”
15 th
50 kg/160 cm
4) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan Keluarga Bapak “KO” mengatakan jika ada anggota keluarga yang memiliki masalah kesehatan, Bapak “KO” melakukan pemeriksaan ke pelayanan kesehatan.
III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN 1. Karakteristik rumah a. Gambaran tipe rumah : Tipe rumah Bapak “KO” bergaya tradisional Bali b. Kepemilikan : Rumah yang ditempati Bapak “KO” kepemilikannya permanen dan Bapak “KO” sebagai pemilik rumah tersebut. c. Luas rumah : Luas rumah yang dihuni Bapak “KO” seluas 1 are d. Ventilasi atau jendela : Sirkulasi udara diperoleh dari pintu kamar dan jendela samping kamar
e. Sumber air minum : Sumber air minum untuk kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga, keluarga menggunakan PDAM yang dimasak sebelum dikonsumsi. f. Denah Rumah U
S
Keterangan : Penugun Karang
Dapur
Kamar Mandi
Ruang Keluarga
Kamar Tidur
Gapura
g. Gambaran kondisi rumah 1) Ruang tamu : Keluarga tidak memiliki ruang tamu 2) Kamar tidur : Dalam rumah terdapat 4 kamar tidur yang cukup luas dengan kondisi rapi dan bersih 3) Ruang keluarga : Keluarga memiliki satu buah ruang keluarga yang cukup bersih dan luas 4) Dapur : Di rumah bapak “KO” terdapat satu buah dapur dengan keadaan bersih 5) Kamar mandi : Keluarga memiliki satu buah kamar mandi yang didalamnya terdapat 1 buah bak dan kloset jongkok dengan kondisi kamar mandi cukup bersih
h. Pola pembersihan rumah dan lingkungan rumah Keluarga membersihkan rumah serta lingkungan rumah setiap hari, memilah sampah organic dan anorganik, serta rutin membersihkan saluran pembuangan limbah. Kondisi lingkungan keluarga terlihat cukup bersih, rumah juga cukup bersih. i. Perasaan subjektif keluarga terhadap rumah tempat tinggal keluarganya Keluarga mengatakan rumahnya cukup bersih sehingga tempat tinggalnya nyaman untuk ditempati j. Tempat pembuangan sampah dan limbah rumah tangga Tempat sampah berada di luar rumah, sampah kemudian dipilah. Sampah plastic dikumpulkan kepengepul sedangkan sampah organic biasanya ditimbun. Untuk pembuangan limbah disaluran pembuangan limbah atau got. k. Karakteristik tetangga dan lingkungan rumah Tetangga sebelah kanan dan kiri bapak “KO” cukup akrab, mereka berhubungan baik dan tidak ada masalah dengan keluarga bapak “KO” l. Mobilitas geografis keluarga Keluarga Bapak “KO” tinggal dirumah tersebut kurang lebih 80 tahun. Rumah Bapak “KO” berada 300 meter dari jalan raya, jenis kendaraan yang dipakai biasanya motor. m. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Keluarga bapak “KO” jarang mengikuti kegiatan social dilingkungannya n. System pendukung keluarga Jumlah anggota keluarga 5 orang, yaitu Bapak “KO”, Ibu “WG” sebagai orang tua, Ibu “TY” sebagai istri serta 3 orang anak yang jika ada masalah mereka selalu mencari solusi bersama-sama.
IV.
STRUKTUR KELUARGA 1. Pola komunikasi keluarga Interaksi dalam keluarga paling sering dilakukan pada sore hari, pola komunikasi anggota keluarga terbuka, bila ada permasalahan, keluarga mendiskusikan bersama-sama.
2. Struktur kekuatan keluarga Keluarga Bapak “KO” saling mendukung satu dengan lainnya, respon kelurga bila ada anggota keluarga yang bermasalah selalu mencari jalan keluarnya bersamasama. Bila ada anggota keluarga yang sakit, diusahakan untuk berobat di pusat pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas dan dokter praktek swasta. 3. Struktur peran (peran masing-masing anggota keluarga) 1) Bapak “KO” sebagai kepala keluarga dan sebagai pencari nafkah untuk keluarga 2) Ibu “WG” sebagai orang tua Bapak “KO” dirumah sebagai seorang nenek, hanya berdiam diri di rumah 3) Ibu “TY” sebagai istri Bapak “KO” dirumah mengurusi keperluan dan kebersihan rumahnya selain itu juga berdagang. 4) An. “YI” sebagai anak pertama, ikut serta membantu orang tua mencari nafkah 5) An. “YG” sebagai anak kedua, ikut serta membantu orang tua mencari nafkah 6) An. “YW” sebagai anak ketiga, dirumah biasa membantu orang tua. 4. Nilai dan norma keluarga Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluarga seperti sembahyang setiap hari. Bila akan keluar rumah dan terlambat datang selalu memberitahu dulu kepada orang tua.
V.
FUNGSI KELUARGA 1. Fungsi afektif a. Cara keluarga mengekspresikan perasaan kasih sayang : dengan saling memperhatikan satu sama lain b. Perasaan saling memiliki : respon keluarga sangat bangga bila ada anggota keluarga yang berhasil dan keluarga sangat sedih bila anggota keluarga ada yang sakit/ meninggal c. Dukungan terhadap anggota keluarga : keluarga selalu saling mendukung apapun kegiatan positif yang dilakukan anggota keluarga d. Kehangatan : keluarga cukup perhatian dalam membina rumah tangga dan menjaga kondisi kesehatannya
e. Saling menghargai : keluarga saling mengerti, menghargai satu sama lainnya 2. Fungsi sosialisasi. a. Kerukunan hidup dalam keluarga : keluarga hidup rukun bersama anggota lainnya b. Interaksi dan hubungan dalam keluarga : keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang baik yaitu perlunya berhubungan baik berinteraksi dalam keluarga maupun masyarakat c. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : pengambil keputusan biasanya dilakukan oleh Bapak “KO” dengan didukung oleh semua anggota keluarganya d. Kegiatan keluarga di waktu senggang : keluarga biasanya mengobrol dan menonton TV e. Partisipasi dalam kegiatan sosial : keluarga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh masyarakat sekitar. 3. Fungsi perawatan kesehatan a. Kondisi perawatan kesehatan seluruh anggota keluarga Pada saat dilakukan pengkajian Bapak “KO” mengatakan dirinya tidak mengeluhkan sakit kepala, pusing atau demam. Bapak “KO” aktif bekerja sebagai pedagang sehingga dia merasa selalu sehat karena sering melakukan aktifitas. Saat dilakukan pengkajian pada Ibu “TY”, beliau mengatakan tidak memiliki keluhan apapun. An. “YI”, An. “YG” serta An. “YW” juga tidak memiliki keluhan, mereka mengatakan selalu rutin berolahraga seperti futsal
disela-sela kesibukannya bekerja. Sedangkan saat dilakukan
pengkajian kepada Ibu “WG”, beliau mengatakan sering pusing, sakit pada leher belakang serta mata berkunang-kunang dengan hasil pemeriksaan tekanan darah 150/100 mmHg. Ibu “WG” mengalami Hipertensi sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu. Ibu “WG” mengatakan sudah rutin dalam memeriksakan kondisi kesehatannya. Ibu “WG” dianjurkan untuk mengatur pola makan dengan sedikit garam, olahraga rutin dan mengatakan mengkonsumsi obat amlodipine 5 mg dengan dosis 1x1 sebelum tidur, namun beliau jarang meminum obatnya karena berefek batuk kering dan kadang susah tidur. Selain meminum obat yang diberikan oleh dokter beliau
juga terkadang membuat teh buah mengkudu serta mengkonsumsi mentimun. Ibu “WG” juga mengatakan sudah mengetahui tentang makanan yang boleh dan tidak untuk dikonsumsi, tetapi pasien tidak membedakan makanan yang dikonsumsi dengan anggota keluarga lain, sehingga tidak ada pengurangan garam pada makanan Ibu “WG”. Ibu “WG” juga mengatakan sudah pernah diberikan informasi kesehatan mengenai hipertensi namun Ibu “WG” belum mampu mengontrol terkait aktifitas fisik/olahraga yang harus dilakukan serta masih belum mampu mengontrol emosi, Ibu “WG” mengatakan jika tidak enak harus menumpang hidup dengan anaknya Bapak “KO” beliau merasa kalau dirinya tidak bisa melakukan apa-apa serta hanya merepotkan anaknya yang juga hidup sederhana, hal itu terkadang membuat beliau stres. Ibu “WG” mengatakan lebih banyak menyimpan masalah sendiri, jika belum mendapatkan waktu terbaik untuk berbicara dengan anak-anaknya. Beliau juga mengatakan sempat ingin tinggal dengan anak pertamannya namun anak pertama menolak dan akhirnya tetap tinggal bersama Bapak “KO”, hal itu terkadang juga menjadi bahan pemikiran Ibu “WG”. Menurut Bapak “KO”, anggota keluarga jarang tidur siang, tidur malam rata – rata pukul 22.00 wita sampai pukul 04.00 wita. Kebiasaan makan keluarga sehari-hari adalah nasi, lauk pauk berupa tempe/tahu/telur, ikan, daging, sayuran dan kadang – kadang mengkonsumsi buah-buahan. b. Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan keluarga Menurut keluarga Bapak “KO” ketika hipertensi Ibu “WG” kambuh maka akan dibawa kepelayanan kesehatan. Keluarga mengetahui makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh penderita hipertensi namun masih belum bisa sepenuhnya mengontrol makanannya. c. Kemampuan keluarga mengambil keputusan Keluarga Bapak “KO” mengatakan apabila terdapat anggota keluarga yang sakit atau mengalami kekambuhan segera merujuk
keluarganya ke
pelayanan kesehatan terdekat. Begitu pula apabila obat yang dikonsumsi oleh Ibu “WG” telah habis, keluarga Bapak “KO” selalu memeriksakan kembali keadaan ibu “KO” ke puskesmas untuk melakukan kontrol secara rutin.
d. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit Keluarga mengatakan sudah mengetahui cara merawat anggota keluarga yang menderita penyakit seperti hipertensi yakni dengan cara mengurangi aktivitas
berlebih
serta
memperbanyak
waktu
istirahat.
Selain
mengkonsumsi obat dengan rutin upaya yang dilakukan keluarga untuk membantu proses penyembuhan apabila terjadi kekambuhan pada Ibu “WG” adalah dengan segera memberikan obat yang diberikan oleh dokter dan apabila gejala semakin memberat keluarga segera merujuk Ibu “WG” ke fasilitas kesehatan terdekat. e. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat Keluarga Bapak “KO” mengatakan tidak mengetahui bagaimana cara memodifikasi lingkungan untuk memilimalisir cedera apabila terjadi kekambuhan. Dilingkungan pekarangan keluarga Bapak “KO” juga tidak terdapat tanaman obat keluarga yang bisa dimanfaatkan apabila terdapat anggota keluarga yang sakit. f. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan dimasyarakat Selama ini keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan hanya pada saat ada keluhan dan untuk kontrol pemeriksaan kesehatan 4. Fungsi reproduksi Ibu “TY” mempunyai 3 anak laki-laki dan saat ini masih menstruasi 5. Fungsi ekonomi Sumber penghasilan keluarga Bapak “KO” dari hasil kerjaannya sebagai pedagang yang dibantu istrinya serta juga penghasilan dari anak-anaknya, dengan penghasilan tersebut menurut Bapak “KO” cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
VI.
STRESS DAN KOPING KELUARGA. 1. Stressor jangka pendek dan panjang serta kekuatan keluarga Stressor jangka pendek yang dirasakan oleh Bapak “KO” bersumber pada masalah keuangan keluarga seperti biaya untuk keperluan sehari-hari. Tetapi kondisi ini tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari keluarga. 2. Respon terhadap stressor Upaya Bapak “KO” mengatasi stress biasanya dengan cara menglihkan ketegangan pikirannya
dengan
melakukan
persembahyangan
di
rumah
dan
saling
berkomunikasi dengan keluarga lain. Hasil yang diperoleh Bapak “KO” merasa lebih tenang setelah sembahyang dan berbincang-bincang dengan anggota keluarga. 3. Strategi koping yang digunakan Bila masalah Bapak “KO” atau anggota keluarga lainnya tidak menemukan jalan keluar, biasanya keluarga mendiskusikan masalah dengan semua anggota keluarga. 4. Strategi adaptasi yang disfungsional Dari hasil pengkajian, tidak didapatkan adanya cara - cara keluarga dalam mengatasi masalah secara maladaptif.
VII.
PEMERIKSAAN FISIK Hasil pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 18 April 2020, Pukul 18.30 wita
Pemeriksaan
Bapak “KO”
Ibu “WG”
Ibu. “TY”
An. “YI”
An. “YG”
An. “YW”
Tekanan
110/80
150/100
120/80
110/70
110/80
110/80
TB dan BB
162cm, 60kg
160cm, 65 kg
160cm, 70kg
170cm, 65kg
163cm, 55 kg
160cm, 50kg
Suhu (OC)
36,5
37,0
36,0
36,5
36,1
36,4
Nadi (x/mnt)
84
88
80
84
80
80
Kepala
Bentuk
normal, Bentuk
rambut
Darah (mmHg)
tidak
ada
tidak
nyeri tekan
tenggorokan
normal, Bentuk
normal, Bentuk
normal,
lurus, rambut
lurus, rambut lurus, tidak rambut
lurus, rambut
lurus, rambut
lurus,
luka, tidak ada
luka, ada luka,
luka, tidak ada
luka, tidak
ada
terdapat tidak
nyeri tekan
reflek Normal, positif, pupil
tidak tidak
terdapat terdapat nyeri tekan tidak
nyeri tekan
Mata, telinga, Normal, mulut, hidung, pupil
normal, Bentuk
terdapat tidak
normal, Bentuk
reflek Normal, positif, pupil
kebersihan mulut kebersihan mulut kebersihan
positif, pupil
terdapat tidak
nyeri tekan
reflek Normal,
luka,
terdapat
nyeri tekan
reflek Normal, positif, pupil
ada
reflek Normal, positif, pupil
reflek positif,
mulut kebersihan mulut kebersihan mulut kebersihan mulut
cukup,
cukup,
cukup, tenggorokan cukup,
cukup,
cukup,
tenggorokan
tenggorokan
normal
tenggorokan
tenggorokan
tenggorokan
normal
normal
normal
normal
normal
Leher
Tidak ada kaku Terdapat
nyeri Tidak
ada
kaku Tidak ada kaku Tidak ada kaku Tidak ada kaku
leher, pembesaran pada bagian leher leher, pembesaran leher, pembesaran leher, pembesaran leher, pembesaran kelenjar
tiroid belakang,
tidak
ada, ada
pembesaran
tidak kelenjar tiroid tidak kelenjar
pembesaran ada,
kelenjar
tidak ada
pembesaran tidak
tiroid kelenjar
kelenjar jugularis tidak
tiroid kelenjar ada, tidak
jugularis pembesaran
ada, tidak ada
tiroid kelenjar
tiroid
ada, tidak
pembesaran
ada,
pembesaran
kelenjar jugularis kelenjar jugularis kelenjar jugularis
pembesaran
tidak ada
tidak ada
tidak ada
bunyi Simetris,
bunyi Simetris,
bunyi Simetris,
kelenjar jugularis tidak ada Thorax
Simetris, jantung
bunyi Simetris, normal, jantung
tidak kelainan,
ada tidak suara kelainan,
nafas vesikuler Abdomen
Tidak
normal, jantung
suara suara
ginjal, hepar,
limpe,
tidak limpe,
teraba
benjolan, teraba
bising
usus bising
nafas kelainan,
vesikuler
ada Tidak
pembengkakan
ginjal, hepar,
normal, jantung ada tidak suara kelainan,
nafas vesikuler
ada Tidak
pembengkakan
hepar,
normal, jantung
ada tidak ada kelainan, tidak
nafas vesikuler ada Tidak
pembengkakan
bunyi Simetris,
ada tidak suara kelainan,
nafas vesikuler
ada Tidak
pembengkakan
normal, jantung
normal, ada suara
nafas vesikuler
ada Tidak
pembengkakan
bunyi
ada
pembengkakan
ginjal, hepar,
ginjal, hepar,
ginjal, hepar,
ginjal,
tidak limpe, tidak teraba limpe,
tidak limpe,
tidak limpe,
tidak
bising teraba
benjolan, teraba
benjolan, teraba
benjolan,
usus usus positif, tidak bising
usus bising
usus bising
usus
benjolan, benjolan,
positif, tidak ada positif, tidak ada ada nyeri tekan
positif, tidak ada positif, tidak ada positif, tidak ada
nyeri tekan
nyeri tekan
nyeri tekan
nyeri tekan
nyeri tekan
Extremitas
Kekakuan sendi
Kekakuan sendi
Kekakuan sendi (-)
Kekakuan sendi
Kekakuan sendi
Kekakuan sendi
atas
(-) Kekuatan otot
(-) Kekuatan otot
Kekuatan
(-) Kekuatan otot
(-) Kekuatan otot
555/555 Tidak
555/555 Tidak
555/555 Tidak ada 555/555 Tidak
555/555 Tidak
555/555 Tidak
ada kelainan
ada kelainan
kelainan
ada kelainan
ada kelainan
pergerakan ROM
pergerakan ROM
pergerakan
pergerakan ROM
pergerakan ROM
aktif
aktif
aktif
aktif
aktif
Extremitas
Kekakuan sendi
Kekakuan sendi
Kekakuan sendi (-) Kekakuan sendi
Kekakuan sendi
Kekakuan sendi
bawah
(-) Kekuatan otot
(-) Kekuatan otot
Kekuatan otot
(-) Kekuatan otot
(-) Kekuatan otot
(-) Kekuatan otot
555/555 Tidak
555/555 Tidak
555/555 Tidak ada
555/555 Tidak
555/555 Tidak
555/555 Tidak
ada kelainan
ada kelainan
kelainan
ada kelainan
ada kelainan
ada kelainan
pergerakan ROM
pergerakan ROM
pergerakan ROM
pergerakan ROM
pergerakan ROM
pergerakan ROM
aktif
aktif
aktif
aktif
aktif
aktif
Tidak diperiksa
Tidak diperiksa
Tidak diperiksa
Tidak diperiksa
Tidak diperiksa
Tidak diperiksa
Sistem
otot (-) Kekuatan otot
ada kelainan ROM pergerakan ROM aktif
genitalia Lainnya Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, dapat disimpulkan bahwa Ibu “WG” mengalami tekanan darah tinggi yakni 150/100 mmHg.
VIII. HARAPAN KELUARGA Keluarga berharap petugas dapat membantu memberi pemahaman untuk mengurangi masalah kesehatan yang terjadi pada Bapak “KO” dan berharap tidak terjadi hal-hal yang merugikan kesehatan pada Bapak “KO”. Begitu juga keluarga berharap petugas kesehatan tetap memberikan pelayanan dan pendidikan kesehatan, serta kunjungan ke KK guna memantau kesehatan keluarga.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA 1. Analisa Data Berdasarkan pengkajian yang telah diuraikan, maka dapat dilanjutkan dengan melakukan analisis masalah yang digambarkan dalam tabel di bawah ini. No. 1
Data
Diagnosis Keperawatan
DS:
Ketidakefektifan
a. Ibu “WG” mengatakan mengkonsumsi Kesehatan Keluarga obat amlodipine 5 mg dengan dosis 1x1 sebelum tidur, namun beliau jarang meminum obatnya karena berefek batuk kering dan kadang susah tidur. b. Selain meminum obat yang diberikan oleh
dokter
beliau
juga
terkadang
membuat teh buah mengkudu serta mengkonsumsi mentimun. c. Ibu “WG” juga mengatakan sudah pernah diberikan informasi kesehatan mengenai hipertensi namun Ibu “WG” belum mampu
mengontrol
terkait
aktifitas
fisik/olahraga yang harus dilakukan serta masih belum mampu mengontrol emosi. d. Keluarga
Bapak
“KO”
tidak
membedakan makanan yang dikonsumsi dengan anggota keluarga lain, sehingga tidak ada pengurangan garam pada
Manajemen
makanan Ibu “WG” e. Keluarga Bapak “KO” mengatakan tidak mengetahui
bagaimana
cara
memodifikasi
lingkungan
untuk
meminimalisir cedera apabila terjadi kekambuhan DO: a. Saat pengkajian keluarga Bapak “KO” tampak
kooperatif
dalam
menjawab
pertanyaan TD : 150/100 mmHg b. Makanan yang disajikan oleh keluarga Bapak “KO” nampak tidak dilakukan pemisahan dan berada dalam satu meja makan
2
DS:
Ketidakefektifan
a. Ibu “WG” mengatakan jika tidak enak Keluarga harus menumpang hidup dengan anaknya Bapak “KO”, beliau merasa kalau dirinya tidak bisa melakukan apa-apa serta merepotkan anaknya yang juga hidup sederhana, hal itu terkadang membuat beliau stres. b. Ibu “WG” mengatakan lebih banyak menyimpan masalah sendiri, jika belum mendapatkan
waktu
terbaik
untuk
berbicara dengan anak-anaknya. c. Ibu “WG” mengatakan sempat ingin tinggal dengan anak pertamanya namun anak pertama menolak dan akhirnya tetap tinggal bersama Bapak “KO”, hal itu terkadang juga menjadi bahan pemikiran
Koping
pada
Ibu “WG” d. Ibu “WG” mengatakan jarang melakukan rekreasi DO : a. Ibu “WG” tampak lemas b. Mata tampak sedikit berair c. Tekanan darah 150/100 mmHg
2. Skoring/Prioritas Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Keluarga Kriteria
Nilai
Skoring
Pembenaran Keluarga Bapak “KO” mengatakan sudah
Sifat masalah:
Aktual
3
Resiko
2
keluarganya yang menderita hipertensi,
Potensial
1
penyebab
3/3x1
mengetahui
cara
serta
merawat
anggota
pengobatannya,
namun
keluarga masih perlu tambahan informasi terutama
mengenai
cara
memodifikasi
lingkungan untuk meminimalisir cedera apabila terjadi kekambuhan, serta cara pengobatan komplementer hipertensi. Kemungkinan masalah
Keluarga
untuk diubah
mahasiswa
Mudah
2
Sebagian
1
Tidak dapat
0
mau
mengikuti
saran
dari
1/2x2
Potensial masalah
Hipertensi dapat disebabkan oleh faktor-
untuk dicegah
faktor berikut dan dapat dicegah dengan
Tinggi
3
2/3x1
merubah gaya hidup dari sekarang. Faktor
Cukup
2
= 2/3
tersebut yaitu, mengkonsumsi makanan
Rendah
1
yang mengandung kalium, kurang olah raga dan aktivitas, gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instant
serta stress. Menonjolnya masalah
Keluarga
Segera diatasi
2
Tidak segera
1
2/2x1
Tidak dirasakan
masalah
ketidaktahuan tentang hipertensi merupakan masalah yang harus segera diatasi, karena menurut
diatasi
menganggap
0
keluarga
Bapak
“KO”
dapat
mempengaruhi kesehatan keluarga nantinya khususnya pada Ibu “WG”
adanya masalah TOTAL
3 2/3
Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan Koping pada Keluarga Kriteria
Nilai
Skoring
Pembenaran
Sifat masalah:
Aktual
3
Resiko
2
mencoba
Potensial
1
“WG” terkait perasaannya yang mengira
3/3x1
Keluarga Bapak “KO” mengatakan sudah mendiskusikan
bersama
IBU
bahwa ia sangat merepotkan anaknya, tetapi dari Bapak “KO” dan Ibu “TY” tidak merasa keberatan jika harus merawat Ibu “WG” justru mereka senang karena dapat berbakti
dengan
orang
tua
meskipun
kehidupannya sederhana. Namun keluarga masih perlu sering-sering berkomunikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman dan Ibu “WG” perlu belajar mengontrol stress dan emosinya. Kemungkinan masalah
Keluarga
untuk diubah
mahasiswa
Mudah
2
Sebagian
1
Tidak dapat
0
mau
mengikuti
saran
dari
1/2x2
Potensial masalah
Hipertensi dapat disebabkan karena stress
untuk dicegah
dan emosi seseorang yang tidak stabil. Hal
Tinggi
3
1/3x1
ini dapat diminimalisir dengan menjalin
Cukup
2
= 1/3
komunikasi yang baik serta memberi
Rendah
1
apresiasi atas setiap pekerjaan yang masih bisa ibu “WG” kerjakan agar dia merasa dihargai
Menonjolnya masalah
Keluarga menganggap masalah penyebab
Segera diatasi
2
Tidak segera
1
2/2x1
segera diatasi, karena menurut keluarga Bapak
diatasi
Tidak dirasakan
0
“KO”
dapat
mempengaruhi
kesehatan keluarga nantinya khususnya pada Ibu “WG”
adanya masalah TOTAL
stress ini merupakan masalah yang harus
3 1/3
3. Prioritas Diagnosis Keperawatan 1) Ketidakefektifan manajemen kesehatan Keluarga 2) Ketidakefektifan Koping pada Keluarga
C. PERENCANAAN Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga Bapak “KO” khususnya Ibu “WG” dengan Hipertensi Data
Diagnonis
NOC
NIC
Hasil
Intervensi
Keperawatan Diagnosis Data Pendukung Masalah Kesehatan Keluarga dengan Hipertensi DS: a. Ibu “WG” mengatakan Ketidakefektifan mengkonsumsi
obat Manajemen
1. Keluarga mampu mengenal masalah
1. Keluarga mampu mengenal
kesehatan :
masalah kesehatan
mg Kesehatan
Level I. Domain IV
Level I. Domain III
1x1 Keluarga
Pengetahuan kesehatan dan perilaku sehat.
Perilaku edukasi pasien
sebelum tidur, namun
Pengetahuan Kesehatan
Pendidikan kesehatan tentang
beliau jarang meminum
Hasil :
hipertensi :
obatnya karena berefek
Pengetahuan Managemen Hipertensi
amlodipine dengan
batuk
5 dosis
kering
dan
kadang susah tidur.
(1-4)
b. Selain meminum obat yang dokter
diberikan beliau
a. Mengetahui tekanan darah normal
oleh
b. Mengetahui tanda dan gejala hipertensi (1-4)
a. Identifikasi faktor internal dan ekternal
yang
dapat
meningkatkan atau menurunkan motivasi
dari
perilaku
kesehatan
juga
c. Mengetahui potensial terjadinya
b. Menentukan
tingkat
terkadang membuat teh
komplikasi pada hipertensi (1-4)
pengetahuan
kesehatan
buah mengkudu serta
d. Mengetahui penggunaan obat dengan
dan
perilaku
dan
perilaku
mengkonsumsi
benar (1-4)
mentimun. c. Ibu
e. Mengetahui jadwal pemantauan
“WG”
juga
mengatakan
sudah
f. Mengetahui keuntungan penurunan
pernah
diberikan
informasi
kesehatan
g. Mengetahui modifikasi diet
mengenai
hipertensi
h. Mengetahui managemen stress
“WG”
i. Mengetahui strategi kepatuhan
namun
Ibu
belum
mampu
mengontrol
terkait
aktifitas fisik/olahraga d.
tekanan darah
yang harus dilakukan serta
masih
mampu
belum
mengontrol
emosi.
membedakan
makanan dikonsumsi
yang dengan
anggota keluarga lain, sehingga
terhadap diet j. Mengetahui intake garam yang dianjurkan Pengetahuan Proses Penyakit a. Mengetahui sifat spesifik penyakit hipertensi (1 menjadi 3) b. Mengetahui penyebab hipertensi (1
e. Keluarga Bapak “KO” tidak
berat badan
tidak
ada
menjadi 3) c. Mengetahui faktor hipertensi (1 menjadi 3) d. Mengetahui komplikasi (1-3) e. Mengetahui cara mencegah dan merawat hipertensi (1-3)
gaya
hidup
individu,
dari
keluarga
dan
kelompok c. Rumuskan dari
tujuan
program
untuk
pendidikan
kesehatan d. Ajarkan
strategi
yang
digunakan untuk menghindari perilaku tidak sehat e. Gunakan seperti
media film,
informasi
vidio
untuk
menyampaikan informasi f. Libatkan individu,keluarga dan komunitas
dalam
merencanakan
dan
mengimplementasikan rencana gaya
utk hidup
kesehatan.
modifikasi atau
perilaku
pengurangan pada
garam
makanan
Ibu
“WG” f. Keluarga Bapak “KO” mengatakan
tidak
mengetahui bagaimana cara
memodifikasi
lingkungan
untuk
meminimalisir
cedera
apabila
terjadi
Domain IV:
kekambuhan
Pengetahuan Kesehatan dan Perilaku
DO: c. Saat
pengkajian
keluarga Bapak “KO” tampak
kooperatif
dalam
menjawab
TD : 150/100 mmHg yang
disajikan oleh keluarga Bapak “KO” nampak
2. Keluarga mampu memutuskan Dukungan membuat keputusan a. Identifikasi
dan
Hasil :
adanya
Berpartisipasi dalam memutuskan
pandangan
perawatan kesehatan
masalah hipertensi
a. Membuat keputusan terkait perawatan (2-4)
pertanyaan
d. Makanan
2. Keluarga mampu memutuskan
perbedaan dalam
b. Fasilitasi
melihat
klien
dan
keluarga
untuk
b. Melakukan identifikasi hasil (2-4)
mengklarifikasi
c. Menggunakan teknik pemecahan
harapan
masalah untuk mencapai hasil (2-4)
klarifikasi
nilai
yang
dan akan
mempengaruhi pengambilan keputusan c. Bantu
klien
dan
keluarga
tidak
dilakukan
mengidentifikasi
pemisahan dan berada
keuntungan
dan
dalam satu meja makan
masing-masing
kerugian alternatif
pemecahan masalah.
3. Keluarga mampu merawat
3. Keluarga
mampu
Level I. Domain IV
Level I. Domain I
Pengetahuan dan kepercayaan kesehatan.
Fisiologi dasar
Manajemen kesehatan
Level 2 Kelas F
Hasil :
Fasilitas
Manajemen diri : Hipertensi :
Intervensi:
a. Penggunaan strategi tidur yang cukup (1-4) b. Monitor untuk komplikasi dari hipertensi c. Kontak dengan pelayanan kesehatan (1-4) Level I. Domain IV Pengetahuan dan kepercayaan kesehatan
merawat
perawatan
diri
Peningkatan tidur a. Tentukan pola tidur/aktivitas klien b. Jelaskan
pentingnya
istirahat dan tidur yang cukup c. Bantu
utuk
menhilangkan
stres sebelum tidur d. Anjurkan
klien
Pengetahuan Kesehatan
menghindari
Hasil :
makanan/minuman
untuk
yang
Pengetahuan : gaya hidup yang sehat a. Mengatur strategi pola makan yang sehat (1-4) b. Konsumsi air yang cukup (1-4) c. Rekomendasi porsi konsumsi buahbuahan (1-4)
dapat mengganggu tidur e. Anjurkan
klien
melakukan
untuk
perenggangan
sebelum tidur f. Monitoring
pola
tidur
dan
kondisi fisik sewaktu waktu.
d. Rekomendasi porsi sayuran yang dikonsumsi (1-4)
Level I. Domain I Fisiologi dasar Dukungan Intervensi: Managemen Nutrisi a. Menentukan status nutrisi anak b. Menentukan
kelompok
kalori dan tipe dari nutrisi yang dibutuhkan c. Tersedia
makana
yang
dibutuhkan sesuai dengan pilihan
kesehatan
/sesuai
diet hipertensi d. Mendorong keluarga untuk
menyediakan makanan yang tepat sesuai dengan diet anak.
4. Keluarga mampu memodifikasi
4. Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
lingkungan
Level I. Domain IV
Safety
Pengetahuan dan Kepercayaan Kesehatan
Manajemen resiko
Pengetahuan kesehatan
Intervensi:
Hasil : stress level
Manajemen lingkungan: nyaman
a. Memahami peningkatan tekanan darah (1-4) b. Mengetahui gangguan tidur (1-4) c. Mengetahui peningkatan tekanan darah (1-4) d. Mengetahui peningkatan frekuensi urine (1-4) e. Mengetahui penurunan aktivitas (14)
a. Tentukan nyaman
lingkungan bersama
yang
klien
dan
keluarga b. Sediakan satu ruangan yang tengang,jika memungkinkan c. Buat lingkungan tenang dan di dukung oleh lingkungkan d. Sediakan
lingkngan
yang
aman dan lingkungan yang
bersih e. Keluarga
mampu
memanfaatkan
fasilitas
pelayanan kesehatan
5. Keluarga mampu memanfaatkan
5. Keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan
fasilitas pelayanan kesehatan
Level I. Domain IV
Level I. Domain VI
Pengetahuan dan kepercayaan kesehatan
Sistem Kesehatan Mediasi
Pengetahuan kesehatan
sistem kesehatan
Hasil :
Tindakan:
Perilaku mencari pelayanan kesehatan
Konsultasi
a. Mencari tahu tentang masalah kesehatan yang dialami b. Memenuhi tugas kesehatan yang berkaitan c. Melakukan skrining kesehatan d. Mencari bantuan dari tenaga kesehatan professional e. Beraktifitas sehari-hari sesuai dengan toleransi f. Menunjukkan inisiatif dari diri
a. Identifikasi
tujuan
untuk
konsultasi b. Kumpulkan
data
identifikasi
masalah yang menjadi fokus dari konsultasi c. Sediaakan dapat
expert
yang
membantu
untuk
memecahan masalah d. Tentukan model yang tepat dari
konsultasi
yang
akan
sendiri untuk mengubah perilaku
digunakan e. Rujukan a. Pemantauan
untuk
melakukan
kebutuhan
rujukan b. Identifikasi
tempat
yang
akan di rujuk c. Tentukan
perawatan
pendukung tersedia
yang
tepat,
di
rumah
dan
kaji
atau
komunitas d. Dorong
mengunjungi
untuk
pelayanan
kesehatan yg ditunjuk DS:
Ketidakefektifan
a. Ibu “WG” mengatakan jika tidak enak harus menumpang
hidup
Koping Keluarga
pada
1. Setelah keperawatan,
dilakukan
intervensi
keluarga
mampu
masalah
Pengetahuan manajemen stres :
a. Tentukan kesiapan klien untuk
“KO”
b. Diketahui peran stres dari penyakit (1-
kalau dirinya tidak bisa
mengenal
Pembelajaran individu
a. Diketahui respos perilaku stres (1-4)
merasa
mampu
mengenal masalah:
dengan anaknya Bapak beliau
Keluarga
4)
menerima informasi b. Tentukan kemampuan klien untuk menerima informasi yang spesifik
melakukan
apa-apa
serta
merepotkan
anaknya
yang
juga
c. Diketahui keuntungan dari manejemen stres (1-4) d. Diketahui teknik terapi koginitif (1-4)
terkait manajemen stres yang dialami c. Pilih
metode
hidup sederhana, hal itu
e. Pendekatan problem solving (1-4)
terkadang
f. Teknik komunikasi efektif
d. Siapkan
g. Manfaat tidur yang cukup
kondusif
h. Modifikasi gaya hidup
informasi
membuat
beliau stres. b. Ibu “WG” mengatakan lebih
banyak
menyimpan sendiri,
jika
mendapatkan
masalah
i. Merubah pikiran negatif ke pikiran positif (1-4)
belum
j. Tersedianya dukungan keluarga
waktu
k. Strategi peningkatan dukungan sosial.
dan
strategi
pembelajaran yang tepat lingkungan untuk
e. Evaluasi
yang
menerima
pencapaian
proses
pembenaran
apabila
pembelajaran f. Berikan kelompok
dewasa
terbaik untuk berbicara
mengalami
pemahaman
dengan anak-anaknya.
kurang tepat tentang manajemen
c. Ibu “WG” mengatakan sempat
ingin
dengan
tinggal anak
pertamanya
namun
anak pertama menolak dan
akhirnya
tetap
tinggal bersama Bapak “KO”, hal itu terkadang juga
menjadi
bahan
hipertensi yang
stress g. Berikan waktu untuk bertanya dan berdiskusi
tentang
terjadinya
manajemen stres h. Libatkan keluarga jika dibutuhkan
pemikiran Ibu “WG” d. Ibu “WG” mengatakan jarang
melakukan
rekreasi
Berpartisipasi
dalam
perawatan kesehatan.
(2-4) “WG”
tampak
lemas b. Mata
b. Melakukan identifikasi hasil (2-4) c. Menggunakan teknik pemecahan
tampak
sedikit
Keluarga mampu memutuskan
memutuskan Dukungan membuat keputusan
a. Membuat keputusan terkait perawatan
DO : a. Ibu
2. Keluarga mampu mengambil keputusan
masalah untuk mencapai hasil (2-4)
berair
a. Identifikasi dan klarifikasi adanya perbedaan
dalam
melihat masalah kesehatan antara keluarga dan perawat. b. Fasilitasi
klien
untuk
mengklarifikasi nilai dan harapan yang
c. Tekanan darah 150/100
pandangan
akan
mempengaruhi
pengambilan keputusan
mmHg
c. Bantu
klien
mengidentifikasi
keuntungan dan kerugian masingmasing
alternatif
pemecahan
masalah.
3. Keluarga mampu merawat Kelas N: Adaptasi psikososial Koping : a. Identifikasi pola koping yang efektif (1-4) b. Identifikasi pola koping inefektif c. Mencari informasi tentang treatmen (14)
Keluarga mampu merawat Peningkatan Koping: a. Kaji klien dengan mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan jangka panjang b. Dorong hubungan interpersonal c. Bantu klien untuk memecahkan
d. Modifikasi
pola
hidup untuk
menurunkan stres (1-4)
d. Cari pemahaman perspektif klien
e. Menggunakan support sistem sendiri (1-4) f. Memperoleh bantuan
masalah dengan sikap membangun
dengan situasi stres e. Dorong
dari
profesional kesehatan g. Catat perasaan negatif (1-4) h. Catat peningkatan psikologi yang nyaman (1-4) Koping keluarga a. Mempertahankan jadwal untuk rutinitas keluarga dan aktivitas (1-4) b. Berbagi tanggungjawab untuk tugas keluarga (1-4)
klien
untuk
mengembangan hubungan relasi f. Dorong
untuk
menerima
keterbatasan dari yang lain g. Hadapkan klien yang ambivelen pada perasaanya h. Mengatur situasi mendorong klien agar aoutonomy i. Membantu
klien
untuk
mengidentifikasi respon positif j. Kenalkan klien pada orang sekitar
c. Susun rencana perawatan (1-4)
yang sukses menghadapi masalah
d. Pergunakan kesedian sistem dukungan
yang sama
keluarga e. Pergunakan kesdian sumber komuitas (14)
k. Dukungan
yang
tepat
dengan
mekanisme pertahanan l. Dorong
klien
mengidentifikasi
kekuatannya dan kemampuannya m. Dorong menngunakan
klien teknik
dengan relaksasi
yang dibutuhkan n. Bantu klien untuk mengklrifikasi persepsi yang salah o. Dorong klien untuk mengevaluasi perilaku diri Hipnosis a.
Kaji
masalah
klien
sehingga dibutuhkan hipnosis b.
Tentukan
hipnosis
dengan klien c.
Yakinkan
klien
untuk
menerima treatment d.
Pastikan membina
klien
untuk
hubungan
percaya e.
Siapkan
lingkungan
yang
sunyi dan nyaman f.
Fokuskan klien pada intervensi
g.
Duduk dengan nyaman setengah
menghadap
pasien posisi tepat
h.
Diskusikan
dengan
klien
sugesti yang digunakan i.
Gunakan
bahasa
semudah
mungkin Fasilitasi hipnosis diri a. Identifikasi bersama klien terkait masalah yang dapat diatasi dengan self hipnosis b. Tentukan
tujuan
untuk
menghipnosis diri c. Bantu
pasien
mengidentifikasi
untuk
teknik
induksi
yang tepat d. Bantu
pasien
mengidentifikasi
untuk teknik
pendalaman yang tepat e. Dukung
pasien
menghipnosis
untuk diri
mampu dengan
mempraktikkan teknik f. Buat
kontrak
untuk
membuat
jadwal latihan dengan pasien jika diperlukan.
g. Monitoring respon pasien terhadap hipnosis diri secara terus menerus. h. Bantu klien untuk berproses dan mengintrepretasikan
apa
yang
terjadi sebagai hasil dari sesi menghipnosis diri. i. Bantu klien untuk mengevaluasi kemajuan terhadap tujuan terapi.
4. Keluarga mampu memodifikasi
Keluarga
mampu
lingkungan:
memodifikasi lingkungan:
Comfort status
Mendengar aktif
a.
Fisik yang sehat (1-4)
a. Mempertahankan
tujuan
b.
Psikologi yang sehat (1-4)
c.
Suhu ruangan yang tepat (1-4)
d.
Dukungan sosial dari keluarga (1-4)
statement
e.
Dukungan dari teman (1-4)
mengekspresikan perasaan
f.
Kehidupan spiritual (1-4)
g.
Kemampuan berkomunikasi (1-4)
untuk
interaksi b. Gunakan
pertanyaan dlam
mendorong
c. Gunakan perilaku nonverbal untuk
memfasilitasi
komunikasi d. Mendengar
pesan
atau
yang
tidak dapat diungkapkan dan kontraversi e. Sadarkan kata-kata yang harus dihindari baik verbal maupun nonverbal f. Verifikasi pesan melalui pertanyaan
dan
umpan
balik g. Diam
atau
dengarkan
ungkapan ekspresi perasaan dan pikiran
5. Keluarga mampu memanfaatkan failitas Keluarga
mampu
memanfaatkan
kesehatan
fasilitas Konsultasi
Kelas Q: Perilaku sehat
a. Identifikasi tujuan untuk konsultasi
Perilaku mencari pelayanan kesehatan
b. Kumpulkan
a.
Mencari
tahu
tentang
masalah kesehatan yang dialami b.
c.
data
masalah yang menjadi fokus dari konsultasi c. Sediaakan
expert
yang berkaitan
membantu
untuk
Melakukan skrining kesehatan
masalah
Memenuhi
tugas
kesehatan
identifikasi
yang
dapat
memecahan
d.
Mencari bantuan dari tenaga kesehatan profesional
e.
konsultasi yang akan digunakan
Beraktivitas sehari-hari sesuai dengan toleransi
f.
d. Tentukan model yang tepat dari
Menunjukkan inisiatif dari diri sendiri untuk mengubah perilaku
Rujukan a. Melakukan
pemantauan
untuk
melakukan kebutuhan rujukan b. Identifikasi tempat yang akan di rujuk c. Menentukan
apakah
perawatan
pendukung yang tepat, tersedia di rumah atau komunitas. d. Dorong
dan
kaji
untuk
mengunjungi pelayanan kesehatan yang ditunjuk e. Diskusikan rencana oleh keluarga dengan pelayanan kesehatan yang tersedia
D. PELAKSANAAN DAN EVALUASI
Hari/Tanggal No. Diagnosa
Implementasi
Evaluasi
Paraf
(SOAP) Minggu, 19 April 2020 (15.00 wita)
1
1. Keluarga
mampu
mengenal
masalah Subyektif :
hiprtensi dan karakteristiknya
penyakit yang dialami Ibu “WG”
a. Identifikasi faktor internal dan ekternal yang dapat
meningkatkan
atau
menurunkan
motivasi dari perilaku kesehatan
dan perilaku dan perilaku gaya hidup dari
Ibu “WG”
individu,keluarga dan kelompok tujuan
untuk
dari
program
mejadi lebih sehat Obyektif :
d. Ajarkan strategi yang digunakan untuk
menghindari perilaku tidak sehat
untuk menyampaikan informasi
rencana
“WG”
mampu
menjawab
Keluarga tampak kooperatif dan aktif mendengarkan
f. Libatkan individu,keluarga dan komunitas merencanakan
Ibu
pertanyaan perawat tentang hipertensi
e. Gunakan media informasi seperti film,vidio
mengimplementasikan
Ibu “WG” mengatakan ingin melakukan perubahan pola perilaku
pendidikan kesehatan
dalam
Keluarga mengetahui tentang apa yang akan dilakukan pada penyakit
b. Menentukan tingkat pengetahuan kesehatan
c. Rumuskan
Keluarga mengatakan paham tentang
dan utk
penyuluhan
dan
mendemonstrasikan pembuatan teh buah mengkudu
modifikasi
gaya
hidup
atau
perilaku Assesment :
kesehatan.
Masalah kesehatan teratasi sebagian
Planning :
Lanjutkan intervensi
Motivasi keluarga untuk tetap aktif menjalankan program dengan rutin
Beri pujian atas usaha keluarga melakukan program intervensi dengan rutin
Senin, 20 April 2020 (15.00 wita)
2. Keluarga mampu mengambil keputusan Subjektif : yang tepat terhadap masalah kesehatan Bapak “KO” mengatakan jika Ibu “WG”
masalah hipertensi yang dialami oleh
a. Identifikasi perbedaan
dan
klarifikasi
pandangan
dalam
adanya melihat
ibunya sangat penting
masalah hipertensi b. Fasilitasi
klien
Bapak “KO” berharap, tekanan darah Ibu “WG” berada pada kondisi stabil.
dan
keluarga
untuk
Ibu “WG” mengatakakan ingin sehat
mengklarifikasi nilai dan harapan yang
dan melihat cucu-cucunya tumbuh
akan
menjadi anak yang berhasil
mempengaruhi
pengambilan
keputusan
Objetif :
c. Bantu klien dan keluarga mengidentifikasi keuntungan dan kerugian
masing-
Bapak “KO” dan Ibu “WG” tampak antusias dalam diskusi
masing alternatif pemecahan masalah.
Keluarga Bapak “KO” tampak terlihat interaktif dalam diskusi
Bapak “KO” terlihat sangat mendukung kesehatan Ibu “WG”
Assesment :
Masalah kesehatan tercapai, keluarga Bapak “KO” sangat mendukung kesehatan dari Ibu “WG”
Perencanaan :
Lanjutkan intervensi : Melatih kemampuan untuk meningkatkan tidur Ibu “WG”
Selasa, 21
3. Keluarga mampu melakukan perawatan
April 2020
pada Ibu “WG” untuk meningkatkan
(15.00 wita)
tidurnya
Subjektif :
belum berubah, namun sudah
a. Tentukan pola tidur/aktivitas klien b. Jelaskan pentingnya istirahat dan tidur yang
merasa nyenyak hingga pagi hari.
cukup c. Bantu utuk menhilangkan stres sebelum tidur d. Anjurkan klien untuk menghindari
Ibu mengatakan kebiasaan tidurnya
Ibu S mengatakan sudah mengetahui pentingnya istirahat dan tidur.
Ibu S mengatakan akan mencoba melakukan perenggangan sebelum
makanan/minuman yang dapat mengganggu tidur
tidur
e. Anjurkan klien untuk melakukan
minum teh atau kopi yang bisa
perenggangan sebelum tudur f. Monitoring pola tidur dan kondisi fisik sewaktu waktu.
Ibu S mengatakan sudah tidak
mengganggu tidurnta. Objetif :
Ibu S tampak kooperatif saat diajak diskusi
Ibu S tampak melakukan gerakan perenggangan yang diberikan.
Assesment :
Masalah belum tercapai, akan melakukan follow up terhadap kualitas tidur Ibu “WG”
Perencanaan :
Lanjutkan intervensi 3 untuk follow up kondisi tidur Ibu “WG”
Memodifikasi lingkungan untuk meningkatkan kesehatan keluarga
Rabu, 22 April 2020 (15.00 wita)
4. Memodifikasi lingkungan untuk
Subjektif :
meningkatkan kesehatan keluarga a. Tentukan lingkungan yang nyaman bersama
menjaga lingkungan rumahnya
klien dan keluarga b. Sediakan
satu
agar tetap bersih dan nyaman. ruangan
yang
tengang, jika memungkinkan
lingkngan
Ibu “WG” mengatakan sejak pindah
c. Buat lingkungan tenang d. Sediakan
Ibu “WG” mengatakan selalu
kekontrakan
yang
sekarang, pikirannya menjadi yang
aman
dan
tenang
lingkungan yang bersih
karena
situasi
lingkungan yang mendukung
Ibu “WG” mengatakan sering membuka
pintu
rumahnya
agar
depan
udara
bisa
langsung masuk.
Ibu “WG” mengatakan sangat menjaga
kebersihan
dalam
rumahnya agar tidak menjadi risiko
jatuh
buat
ia
yang
memiliki hipertensi.
Ibu
“WG”
mengatakan
ia
selalu menghirup napas dalam jika pagi hari
Objetif :
Ibu “WG” tampak kooperatif saat diajak diskusi
Ibu “WG” tampak senang jika melihat lingkungan rumahnya rapi
Assesment :
Masalah tercapai, Ibu “WG” sudah mengerti pentingnya lingkungan yang bersih dan aman untuk kesehatannya.
Perencanaan :
Melatihan kemampuan untuk meningkatkan tidur Ibu “WG”
Melatih kemampuan memanfaatkan fasilitas kesehatan
Kamis , 23 April 2020 (15.00 wita)
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. a. Pemantauan
untuk
kebutuhan rujukan
Subjektif :
melakukan
Ibu “WG” mengatakan terkait rujukan,
hanya
mengikuti
b. Identifikasi tempat yang akan di
proses yang sudah berlaku di
rujuk c. Tentukan
jaminan kesehatannya perawatan
Ibu “WG” mengatakan memang
pendukung yang tepat, tersedia di
belum pernah menggunakan fasilitas
rumah atau komunitas.
kesehatannya yang rujukan, hanya
d. Dorong dan kaji untuk mengunjungi pelayanan kesehatan yg ditunjuk
sampai di tingkat pertama
Ibu
“WG”
mengatakan
akan
mengontrol kesehatannya keklinik atau ke posyandu dekat rumahnya Objetif :
Ibu “WG” tampak kooperatif saat diajak diskusi
Ibu “WG” tampak sudah mengerti dengan prosedur rujukan
Ibu “WG” tampak mengerti tentang informasi yang disampaikan
Assesment :
Masalah keluarga
kesehatan Bapak
“KO”
tercapai, sudah
memanfaatkan fasilitas kesehatan
untuk mengontrol kesehatannya Perencanaan :
Intervensi selesai lanjut ke terminasi.
Minggu, 19 April 2020 (15.00 wita)
1. Dengan menggunakan lembar balik dan Subjectif: 2
leaflet :
a. Melakukan pendidikan kesehatan mengenai
Ibu
“WG”
mengatakan
manajemen stres
dan bahwa
Bapak
“KO”
stres
dapat
menyebabkan peningkatan tekanan
b. Reinforcement positip terhadap keluarga
darah, sehingga harus tenang dan
atas pencapaian hasil yang baik
bersikap rileks dalam menghadapi masalah
Ibu
“WG”
mengatakan
harus
beristirahat dan banyak bersyuukur serta
menyerahkna
pada
Tuhan
sehingga dapat mengurangi beban pikiran Objective
Tampak Ibu “WG” dan Bapak “KO” bertanya dan berdiskusi aktif saat
perawat menjelaskan Assesment:
Masalah Kesehatan tercapai sebagian, keluarga mampu mengenal masalah anggota
keluarga
kecemasan
Ibu
yang
“WG”
sakit terhadap
kehadirannya Perencanaan
Lanjutkan intervensi selanjutnya : Kemampuan
keluarga
mengambil
keputusan
Senin, 20 april 2020 (15.00 wita)
2. Mendukung keluarga membuat keputusan a. Mengidentifikasi dan klarifikasi adanya perbedaan
pandangan
dalam
Subjektif:
melihat
Bapak “ K O ” dan Ibu “WG” sudah saling mengetahui terkait
masalah kesehatan antara keluarga dan
kebiasaan.
perawat.
terkadang membuat Ibu “WG”
b. Membantu
klien
mengidentifikasi
keuntungan dan kerugian masing-masing alternatif pemecahan masalah.
Anak-anaknya
yang
cemas.
Bapak
“KO”
sudah
mulai
mengurangi kegiatannya bersama
c. Memotivasi keluarga mengambil keputusan
teman- temannya
memberikan reinforcement positif terhadap Objektif: alternatif pilihan tepat yang dipilih
Keluarga berperan aktif dalam diskusi
Keluarga mengungkapkan pendapatnya dalam memilih alternatif solusi
Assesment:
Masalah Kesehatan tercapai Keluarga mampu mengambil keputusan.
Perencanaan
Lanjutkan intervensi 3 : Mengajarkan kepada keluarga peningkatan koping Dukungan keluarga
Selasa, 21 April 2020
3. Mendiskusikan
keluarga Subjektif:
peningkatan koping dengan cara: a. Bersama
(15.00 wita)
bersama
keluarga
mengidentifikaji
tujuan jangka pendek
keluarga
Ibu “WG” mengatakan mengatakan lega setelah berdiskusi dengan perawat
dan jangka panjang b. Mendorong
dapat mengungkapkan yang ia rasakan bersama keluarga mengenai masalah
untuk
meningkatkan hubungan satu sama lain
yang ia rasakan
c. Membantu klien untuk mengidentifikasi
respon positif d. Mendorong
Bapak
“KO”
berharap
ibunya
mendapatkan kesembuhan klien
mengidentifikasi
kekuatannya dan kemampuannya
Ibu “WG” mengatakan perasaannya nyaman setelah menjalani hipnosis
e. Mendorong klien dengan menngunakan teknik relaksasi yang dibutuhkan f. Membantu
klien
untuk
mengklrifikasi
Objektif:
persepsi yang salah g. Mendorong bapak S untuk intropeksi terhadap perilaku yang salah
Tampak bapak “KO” dan keluarga aktif berdiskusi dan saling medengarkan
Tampak keluarga aktif bertanya
TD 130/100
h. Mendorong Bapak S untuk mengevaluasi Assesment : perilaku diri Masalah kesehatan tercapai dan akan dilanjutkan dengan tindakan hipnosis Mendikusikan bersama keluarga agar saling Perencanaan : mendukung di dalam Keluarga : Intervensi 4 : a. Memastikan keluarga adalah Lingkungan dan pemberi perawatan yang baik untuk klien hypnosis b. Mendengarkandengarkan ungkapan keluarga, perasaan serta pertanyaan c. Mengidentifikasi dukungan spiritual dan keluarga d. Membantu keluarga untuk mengidentifikasi
Modifikasi melakukan
pemcehan konflik dengan cara berdiskusi bersama saling mengukapkan perasaan
Melakukan tindakan hipnosis : a. Kaji masalah klien sehingga dibutuhkan hipnosis b. Tentukan hipnosis dengan klien c. Yakinkan klien untuk menerima treatment d. Pastikan klien untuk membina hubungan percaya e. Siapkan
lingkungan
yang
sunyi
dan
nyaman f. Fokuskan klien pada intervensi g. Duduk
dengan
nyaman
setengah
menghadap pasien posisi tepat h. Diskusikan dengan klien sugesti yang digunakan i. Gunakan bahasa semudah mungkin
Rabu, 22 April 2020 (15.00 wita)
4. Bersama keluarga
berdiskusi
untuk
Subjektif:
memodifikasi lingkungan. a. Bersama keluarga berdiskusi agar saling
tenang
akan
Ibu “WG” mengatakan perlu dukungan lingkungan yang tenang dan nyaman
dlam
seperti
mendorong
mengekspresikan
dukungan
menguatkan
Mengunakan
perilaku
nonverbal
Menyadarkan
kata-kata
yang
Ibu
keluarga
untuk
“WG”
dalam
mengahdapi masalah kesehatanannya
harus
Ibu “WG” mengatakan Bapak “KO” sudah
berusaha
lingkungan
Memverifikasi pesan melalui pertanyaan
nyaman
dan umpan balik
mendengarkan sehingga Ibu “WG”
Diam
atau
berusaha
tenang saling
Ibu “WG” mengatakan perasaan rileks di
hipnosis
dan
tidurnya
semakin nyenyak
Melakukan tindakan hipnosis : klien
dan
yang
semakin nyaman
mendengarkan
setelah
masalah
keluarga
menciptakan
dihindari baik verbal maupun nonverbal
ungkapan ekspresi perasaan dan pikiran
a. Kaji
yang
bahwa
Mengunakan pertanyaan atau statement
untuk memfasilitasi komunikasi
mengatakan
menurunkan stres
perasaan
“WG”
lingkungan
mendengarkan secara aktif mendengar aktif, dengan cara :
Ibu
sehingga
dibutuhkan hipnosis b. Tentukan hipnosis dengan klien
Ibu “WG” akan melatih dirinya dalam mengontrol stres dengan menerapkan teknik-teknik yang diajarkan
c. Yakinkan
klien
untuk
menerima
treatment d. Pastikan
klien
untuk
membina
hubungan percaya e. Siapkan lingkungan yang sunyi dan nyaman
Tampak
Ibu
“WG”
mendengarkan
penjelasan yang diberikan
Tampak Ibu “WG” antusias bertanya
Tekanan Darah 130/90
Assesment :
f. Fokuskan klien pada intervensi g. Duduk
Objektif:
dengan
nyaman
setengah
dan
menghadap pasien posisi tepat
i. Gunakan bahasa semudah mungkin
Bapak
pentingnya
h. Diskusikan dengan klien sugesti yang digunakan
Masalah kesehatan tercapai, Ibu “WG” “KO”
sudah
komunikasi
mengerti didalam
lingkungan keluarganya Perencanaan :
Lanjutkan kemampuan
intervensi
5
:
memanfaatkan
pelayanan kesehatan
Kamis, 23 April 2020 (15.00 wita)
5. Mengidentifikasi fasilitas kesehatan a. Bantu
keluarga
Subjektif:
dalam
Keluarga Bapak “KO” mengatakan
mengidentifikasi fasilitas kesehatan yang ada
fasilitas kesehatan yang ada di
di lingkungan keluarga.
sekitar rumah adalah puskesmas
b. Motivasi keluarga untuk memanfaatkan
tetapi
fasilitas kesehatan yang ada di sekitar
untuk
menggunakan
memilih
klinik
kesehatan sesuai kartu JKN yang
c. Berikan reinforcement positif atas kesediaan keluarga
mereka
dimiliki
fasilitas
Keluarga
kesehatan
mengatakan
bersedia
konsultasi pada kader dan tenaga kesehatan
jika
masalah
dalam
keluarga tidak dapat diatasi Objectif:
Keluarga
berpartisipasi
aktif
proses diskusi Assesment :
Masalah kesehatan tercapai
Perencanaan :
Intervensi di hentikan, lanjutkan terminasi.
dalam