Tugas Pertemuan 6 - Audit Internal - Ilyasa Yusuf - 0119101195 - Kelas F [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA NPM KELAS FAKULTAS/PROGRAM STUDI MATA KULIAH TUGAS PERTEMUAN 5



: ILYASA YUSUF : 0119101195 :F : EKONOMI & BISNIS/AKUNTANSI S1 : AUDIT INTERNAL



PERTANYAAN



1. Jelaskan mengenai 2 pendekatan metode untuk memahami proses bisnis! 2. Jelaskan 2 faktor yang biasanya digunakan untuk menilai risiko! 3. KASUS : PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra International. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down). Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan. Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ke 3 yang berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005. Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 4.2 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk  permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 35 juta pada tahun 2012. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN. Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 18.000 orang, ditambah ratusan vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat  memberikan kesempatan kerja kepada sekitar setengah juta orang. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia Setiap perusahaan pasti memiliki risiko dalam menjalankan kinerja perusahaanya, salah satu risiko yang akan dihadapi perusahaan tersebut adalah risiko kredit. Risiko kredit adalah risiko yang dihadapi sebuah perusahaan karena pendanaan eksternal yang di usahakan oleh perusahaan.



Instruksi: Bagaimana mengelola resiko PT Astra Honda dalam menghadapi risiko kredit tersebut, dengan membuat salah satu jenis matriks risiko berdasarkan soal diatas! JAWABAN 1. Terdapat dua pendekatan yang biasanya digunakan untuk membantu memahami proses bisnis dan perannya dalam bisnis model : 1. Top dowm approach Dimulai pada penetapan tujuan di level organisasi, dan kemudian diidentifikasi proses-proses kunciyang kritikal terhadap keberhasilan pencapaian setiap tujuan tersebut. 2. Bottom up approach Dimulai dengan melihat semua proses pada level kegiatan. Hal ini dilakukan oleh orang yang bertanggung jawab terhadap kegiatan aktualnya. Ketika suatu proses sudah diidentifikasi (baik top-down maupun bottom-up) berikutnya adalah menentukan tujuan kunci (key objectives) dari proses yang dilakukan. Auditor Internal perlu untuk mengetahui pemilik proses (process owner) untuk memahami tujuan proses (proecess objectives) Ketika tujuan proses sudah dipahami, langkah selanjutnya adalah memahami proses masukan, kegiatan spesifik yang diperlukan untuk mencapai tujuan proses dan output proses. Sebagai tambahan dalam mengidentifikasi tujuan kunci, memahami proses tersebut memerlukan pemahaman tentang bagaimana manajemen dan pemilik proses mengetahui bahwa proses berjalan sesuai yang dikehendaki. Pemilik proses seharusnya memiliki KPI (Key performance Indicator), yang merupakan suatu metrik ataupun dalam bentuk lain untuk mengukur apakah suatu proses ataupun tugas individu telah dilakukan sesuai toleransi yang ditetapkan. 2. 2 Faktor Yang Biasanya Digunakan Untuk Menilai Risiko 1. External Risk Factor Berkaitan dengan faktor-faktor yang dibangun ke dalam lingkungan dan sifat proses itu sendiri. 2. Internal Risk Factor Berkaitan dengan kontrol batas yang dirancang ke dalam proses untuk menjamin pencapaian tujuan. 3. Setiap perusahaan pasti memiliki risiko dalam menjalankan kinerja perusahaanya, salah satu risiko yang akan dihadapi perusahaan adalah risiko kredit. Risiko kredit



adalah risiko yang dihadapi sebuah perusahaan karena pendanaan eksternal yang akan diusahakan oleh perusahaan. Dalam pengukuran risiko kredit kita membagi ke dalam penilaian risiko kredit secara kualitatif, dan penilaian risiko kredit secara kuantitatif. Penilaian kualitatif pada risiko kredit berkaitan dengan penggunaan kerangka 3R dan 5C. Sedangkan penilaian kuantitatif paa risiko kredit yaitu dengan menggunakan analisis kuantitatif untuk mengukur risiko kredit. Ada beberapa metode penilaian kuantitatif, yaitu model scoring kredit, RAROC, yield income, mortality rate, credit metrics dan kerangka opsi. Penilaian kualitatif Penggunaan penilaian kualitatif risiko kredit berdasarkan 3R dan 5C adalah sebuah usaha pendekatan untuk mendapatkan nilai pengukuran risiko kredit yang dialami oleh perusahaan.  Return  Repaymeny capacity  Risk bearing ability  Character  Capacity  Capital  Collateral  Condition Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa penilaian secara kualitatif ini didasarkan pada pencitraanterhadap perusahaan di dalam hal ini PT. Astra Honda Motor dalam perspektif 3R ataupun 5C. Pedoman 3R  Return (pendapatan) yaitu menilai apakah PT. Astra Honda Motor mempunyai pendapatan yang memadai dalam mencukupi atau melunasi hutang dan bunganya.  Repayment Capacity (kemampuan mengembalikan pinjaman) yaitu menilai PT. Astra Honda Motor mempunyai kapasitas/kemampuan dalam mengembalikan pinjaman dan bunganya pada saat jatuh tempo.  Risk Bearing Ability yaitu menilai kemampuan PT. Astra Honda Motor dalam menanggung risiko kegagalan atau ketidakpastian yang berkaitan dengan penggunaan kredit. Pedoman 5C  Character yaitu penilaian kualitatif atas kemauan peminjam untuk memenuhi kewajiban hutangnya dan bunganya.  Capacity yaitu penilaian kualitatif atas peminjam untuk melunasi kewajiban hutangnya melalui pengelola perusahaannya dengan efektif dan efisien.  Capital yaitu penilaian kualitatif posisi keuangan perusahaan (peminjam) secara keseluruhan.



 



Collateral yaitu penilaian kualitatif asset yang dijaminkan (dijadikan agunan) untuk suatu pinjaman. Condition yaitu penilaian kualitatif tentang sejauh mana kondisi perekonomian akan mempengaruhi kemampuan mengembalikan pinjaman.



Risiko perubahan tingkat suku bunga di PT. Astra Honda Motor Risiko Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dapat memengaruhi tingkat suku bunga. Kebijakan interal perbankan tentang tingkat suku bunga. Jangka waktu yang lama membuat perubahan tingkat suku bunga semakin sering. Timbul gap yang cukup besar antara pendapatan dan biaya bunga akibat perubahan tingkat suku bunga



Dampak Besar Besar Besar Besar



Risiko tingkat suku bunga ini merupakan risiko terkait dengan kesehatan financial perusahaan. Adanya risiko tingkat suku bunga merupakan salah satu indikasi bahwa PT. Astra Honda Motor menggunaan pendanaan atas investasi dan operasionalnya dengan modal yang berasal dari luar (external capital). Dengan demikian akan merubah struktur modal dari perusahaan. Indikasi yang dari modal yang didapatkan dari luar berupa hutang merupakan salah satu sebab berubahnya struktur modal perusahaan. Dengan struktur modal yang berubah seiring dengan bertambahnya utang perusahaan maka akan menambah biaya kebangkrutan perusahaan walaupun taxshield nya bertambah. Biaya kebangkrutan merupakan salah satu sebab perusahaan sedang mengalami financial distress. Solusi : Risiko tingkat suku bunga di PT. Astra Honda Motor ini dapat dilihat dengan mengetahui utang perusahaan dan membandingkan dengan modal sendiri perusahaan yang terhubung dalam struktur modal. Dengan melihat perbandingan antara keduanya, maka kita bias melihat bagaimana perusahaan tersebut mempunyai risiko perubahan tingkat suku bunga yang besar atau rendah. Kemudian untuk mengantisipasi terjadinya risiko suku bunga, upaya-upaya yang perlu dilakukan oleh PT. Astra Honda Motor antara lain : Mengelompokkan aktiva dan pasiva berdasarkan tingkat kepekaannya dan menyusun perkiraan tingkat suku bunga melalui berbagai metode sehingga didapat perkiraan yang lebih baik. Selain itu juga PT. Astra Honda Motor harus tanggap dalam menghadapi perubahan yang potensial akan merugikan perusahaan.