Tugas PKMD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan “Asuhan Kebidanan Komunitas Dalam Konteks Keluarga Tn. B di Desa Sukajaya Lempasing Kabupaten Pesawaran dengan baik. Laporan Asuhan Kebidanan Komunitas ini disusun untuk memenuhi tugas Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD), di Desa Sukajaya Lempasing Kabupaten Pesawaran Laporan ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena  itu penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Ibu Dainty Maternity, S.ST., M.Keb selaku Ketua prody D IV Kebidanan Universitas Malahayati 2. Ibu Ike Ate Yuviska, S.ST., M.Kes, selaku Kordinator PKMD 3. Seluruh warga Kelurahan Sukajaya Lempasing khususnya Dusun 3 yang telah membantu dalam dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kebidanan Komunitas Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas individu Kk Binaan ini masih jauh dari kata sempurna, kami berharap saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kebaikan makalah ini ke depan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.



Bandar Lampung, 12 februari 2018



Penulis



LEMBAR PERSETUJUAN



LAPORAN INDIVIDU ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA BAPAK B DI DESA SUKAJAYA LEMPASING RT/RW 003/003 KECAMATAN TELUK PANDAN KABUPATEN PESAWARAN



DISUSUN OLEH NAMA



: INDAH FEBRI HESTI



NPM



:17340082P



DISETUJUI OLEH



DOSEN PEMBIMBING



SUNARSIH, S.ST., M.Kes



KETUA PRODI DIPLOMAT IV KEBIDANAN UNIVERSITAS MALAHAYATI



DAINTY MATERNITY, S.ST.,M.keb



BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG



Praktik Kebidanan Komunitas adalah rangkaian Kegiatan masyarakat yang dilakukan atas dasar Gotong Royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhannya di bidang kesehatan dan bidan lain yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera. (Depkes RI, 2011) Untuk keberhasilan kegiatan yang dilakukan dalam praktik kebidanan komunitas setiap individu diberikan tugas untuk melakukan KK Binaan yang memiliki masalah kemudian dikaji dan dilakukan penyuluhan setiap individu wajib melakukan kunjungan terhadap KK Binaan yang di ambil dalam waktu bebeerapa hari. Setelah dilakukan survey mawas diri di rumah Bapak Hidayat, ternyata ada masalah yang muncul seperti kurangnya pengetahuan tentang keputihan. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk melakukan KK Binaan pada Keluarga Bapak Hidayat.



B. TUJUAN KEGIATAN 1. Tujuan umum Setelah melakukan penyuluhan pada KK Binaan diharapkan dapat menerapkan berbagai keterempilan yang berakitan dengan mata kuliah asuhan Kebidanan Komunitas 2. Tujuan Kusus a. Mahasiswa mampu memberikan penyuluhan sesuai dengan masalah yang ada dalam KK Binaan yang di ambil b. Mahasiswa mampu mengungkapkan masalah kesehatan yang ada dalam KK Binaan yang di ambil c. Mahasiswa mampu menyusun rencana bersama KK Binaan dalam mengatasi masalah kesehatan khususnya tentang kurangnya pengetahuan tentang keputihan d. Mahasiswa mampu melakukan implementasi bersama KK Binaan untuk memecahkan masalah yang ada dalam KK Binaan yang di ambil e. Mahasiswa mampu melakukan Asuhan Kebidanan terhadap keluarga yang memiliki masalah Kesehatan f. Mahasiswa mampu mengevaluasi keberhasilan tidaknya yang telah di lakukan



C. MANFAAT KEGIATAN Mahasiswa mampu memberikan penyuluhan pada KK binaan dan mampu menyelesaikan masalah



D. METODE KEGIATAN Dalam kegiatan KK Binaan metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi



E. LANGKAH KERJA 1. Waktu pelaksanaan Hari / tanggal : 9 februari 2018 2. Lokasi Kegiatan KK Binaan akan dilaksanakan di rumah Bapak Budi Yanto Desa Sukajaya Lempasing RT/RW 002/003 Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran



BAB II



A. LATAR BELAKANG Konsep merupakan kerangka ide yang mengandung suatu pengertian tertentu. Kebidanan  berasal dari kata“bidan“. Menurut kesepakatan antara ICM; IFGO dan WHO tahun 1993, mengatakan bahwa bidan (midwife) adalah “seorang yang telah mengikuti pendidikan kebidanan yang diakui oleh Pemerintah setempat, telah



menyelesaikan pendidikan tersebut dan lulus serta terdaftar atau mendapat izin melakukan praktek kebidanan” (Syahlan, 1996 : 11). Bidan di Indonesia (IBI) adalah seorang wanita yang mendapat pendidikan kebidanan formal dan lulus serta terdaftar di badan resmi pemerintah dan mendapat izin serta kewenangan melakukan kegiatan praktek mandiri (50 Tahun IBI). Kebidanan (Midwifery)  mencakup pengetahuan yang dimiliki dan kegiatan pelayanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Komunitas berasal dari bahasa Latin yaitu “Communitas” yang berarti kesamaan, dan juga “communis” yang berarti sama, publik ataupun banyak. Dapat diterjemahkan sebagai kelompok orang yang berada di suatu lokasi/ daerah/ area tertentu. Menurut Saunders (1991) komunitas adalah tempat atau kumpulan orang atau sistem sosial. Dari uraian di atas dapat dirumuskan definisi Kebidanan Komunitas sebagai segala aktifitas yang dilakukan oleh bidan untuk menyelamatkan pasiennya dari gangguan kesehatan. Pengertian kebidanan komunitas yang lain menyebutkan upaya yang dilakukan Bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan Ibu dan Anak balita di dalam keluarga dan masyarakat. Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan. 2.      Riwayat Kebidanan Komunitas di Indonesia Pelayanan kebidanan komunitas dikembangkan di Indonesia dimana bidan sebagai ujung tombak pemberi pelayanan kebidanan komunitas. Bidan yang bekerja melayani keluarga dan masyarakat di wilayah tertentu disebut bidan komunitas (community midwife) (Syahlan, 1996 : 12). Di Indonesia istilah “bidan komunitas”  tidak lazim digunakan sebagai panggilan bagi bidan yang bekerja di luar Rumah Sakit. Secara umum di Indonesia seorang bidan yang bekerja di masyarakat termasuk bidan desa dikenal sebagai bidan komunitas. Sampai saat ini belum ada pendidikan khusus untuk menghasilkan tenaga bida yang bekerja di komuniti. Pendidikan yang ada sekarang ini diarahkan untuk menghasilkan bidan yang mampu bekerja di desa. Pendidikan tersebut adalah program pendidikan bidan A (PPB A), B (PPB B), C (PPB C) dan Diploma III Kebidanan. PPB-A,lama pendidikan 1 tahun, siswa berasal dari lulusan SPK (Sekolah Perawat Kesehatan). PPB-B,lama pendidikan 1 tahun, siswa berasal dari lulusan Akademi Perawat. PPB-C, lama pendidikan 3 tahun, siswa berasal dari lulusan SMP (Sekolah Menengah Pertama). Diploma III Kebidanan : lama pendidikan 3 tahun, berasal dari lulusan SMU, SPK maupun PPB-A  mulai tahun 1996. Kurikulum pendidikan bidan tersebut diatas disiapkan sedemikian rupa sehingga bidan yang dihasilkan mampu memberikan pelayanan kepada ibu dan anak balita di masyarakat terutama di desa. Disamping itu Departemen Kesehatan melatih para bidan yang telah dan akan bekerja untuk memperkenalkan kondisi dan masalah kesehatan serta penanggulangannya di desa terutama berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak balita. Mereka juga mendapat kesempatan dalam berbagai kegiatan untuk



mengembangkan kemampuan, seperti pertemuan ilmiah baik dilakukan oleh pemerintah maupun oleh organisasi profesi seperti IBI. Bidan yang bekerja di desa, puskesmas, puskesmas pembantu; dilihat dari tugasnya berfungsi sebagai bidan komunitas. a.       Sasaran Komuniti adalah sasaran pelayanan kebidanan komunitas. Di dalam komuniti terdapat kumpulan individu yang membentuk keluarga atau kelompok masyarakat. Dan sasaran utama pelayanan kebidanan komunitas adalah ibu dan anak. Menurut UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, yang dimaksud dengan keluarga adalah suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya. Ibu       :  pra kehamilan, kehamilan, persalinan, nifas dan masa interval. Anak   :  meningkatkan kesehatan anak dalam kandungan, bayi, balita, pra sekolah dan sekolah. Keluarga :  pelayanan ibu dan anak termasuk kontrasepsi, pemeliharaan anak, pemeliharaan ibu sesudah persalinan, perbaikan gizi, imunisasi dan kelompok usila (gangrep). Masyarakat (community): remaja, calon ibu dan kelompok ibu. Sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah individu, keluarga dan masyarakat baik yang sehat, sakit maupun yang mempunyai masalah kesehatan secara umum b.     Tujuan Pelayanan Kebidanan Komunitas Pelayanan kebidanan komunitas adalah bagian dari upaya kesehatan keluarga. Kesehatan keluarga merupakan salah satu kegiatan dari upaya kesehatan di masyarakat yang ditujukan kepada keluarga. Penyelenggaraan kesehatan keluarga bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil, sehat, bahagia dan sejahtera. Kesehatan anak diselenggarakan untuk mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Jadi tujuan dari pelayanan kebidanan komunitas adalah meningkatkan kesehatan ibu dan anak balita di dalam keluarga sehingga terwujud keluarga sehat sejahtera dalam komunitas tertentu. c.       Bekerja di komunitas Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan di luar rumah sakit dan merupakan bagian atau kelanjutan dari pelayanan kebidanan yang di berikan rumah sakit. Misalnya : ibu yang melahirkan di rumah sakit dan setelah 3 hari kembali ke rumah. Pelayanan di rumah oleh bidan merupakan kegiatan kebidanan komunitas. Pelayanan kesehatan ibu dan anak di Puskesmas, kunjungan rumah dan melayani kesehatan ibu dan anak di lingkungan keluarga merupakan kegiatan kebidanan komunitas. Sebagai bidan yang bekerja di komunitas maka bidan harus memahami perannya di komunitas, yaitu : a)    Sebagai Pendidik Dalam hal ini bidan berperan sebagai pendidik di masyarakat. Sebagai pendidik, bidan berupaya merubah perilaku komunitas di wilayah



kerjanya sesuai dengan kaidah kesehatan. Tindakan yang dapat dilakukan oleh bidan di komunitas dalam berperan sebagai pendidik masyarakat antara lain dengan memberikan penyuluhan di bidang kesehatan khususnya kesehatan ibu, anak dan keluarga. Penyuluhan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti ceramah, bimbingan, diskusi, demonstrasi dan sebagainya yang mana cara tersebut merupakan penyuluhan secara langsung. Sedangkan penyuluhan yang tidak langsung misalnya dengan poster, leaf let, spanduk dan sebagainya. b).  Sebagai Pelaksana (Provider) Sesuai dengan tugas pokok bidan adalah memberikan pelayanan kebidanan kepada komunitas. Disini bidan bertindak sebagai pelaksana pelayanan kebidanan. Sebagai pelaksana, bidan harus menguasai pengetahuan dan teknologi kebidanan serta melakukan kegiatan sebagai berikut : 1)   Bimbingan terhadap kelompok remaja masa pra perkawinan. 2)   Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas, menyusui dan masa   interval dalam keluarga. 3)   Pertolongan persalinan di rumah. 4)   Tindakan pertolongan pertama pada kasus kebidanan dengan resiko tinggi di keluarga. 5)   Pengobatan keluarga sesuai kewenangan. 6)   Pemeliharaan kesehatan kelompok wanita dengan gangguan reproduksi. 7)   Pemeliharaan kesehatan anak balita. c).  Sebagai Pengelola Sesuai dengan kewenangannya bidan dapat melaksanakan kegiatan praktek mandiri. Bidan dapat mengelola sendiri pelayanan yang dilakukannya. Peran bidan di sini adalah sebagai pengelola kegiatan kebidanan di unit puskesmas, polindes, posyandu dan praktek bidan. Sebagai pengelola bidan memimpin dan mendayagunakan bidan lain atau tenaga kesehatan yang pendidikannya lebih rendah. Contoh : praktek mandiri/ BPS d).  Sebagai Peneliti Bidan perlu mengkaji perkembangan kesehatan pasien yang dilayaninya, Bidan perkembangan keluarga dan masyarakat. Secara sederhana bidan dapat memberikan kesimpulan atau hipotersis dan hasil analisanya. Sehingga bila peran ini dilakukan oleh bidan, maka ia dapat mengetahui secara cepat tentang permasalahan komuniti yang dilayaninya dan dapat pula dengan segera melaksanakan tindakan. e).   Sebagai Pemberdaya perlu melibatkan individu, keluarga dan masyarakat dalam memecahkan permasalahan yang terjadi.  Bidan perlu menggerakkan individu, keluarga dan masyarakat untuk ikut berperan serta dalam upaya pemeliharaan kesehatan diri sendiri, keluarga maupun masyarakat.



f).   Sebagai Pembela klien (advokat) Peran bidan sebagai penasehat didefinisikan sebagai kegiatan memberi informasi dan sokongan kepada seseorang sehingga mampu membuat keputusan yang terbaik dan memungkinkan bagi dirinya. g). Sebagai Kolaborator Kolaborasi dengan disiplin ilmu lain baik lintas program maupun sektoral. h).  Sebagai Perencana Melakukan bentuk perencanaan pelayanan kebidanan individu dan keluarga serta berpartisipasi dalam perencanaan program di masyarakat luas untuk suatu kebutuhan tertentu yang ada kaitannya dengan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat bidan sewaktu – waktu bekerja dalam tim, misalnya kegiatan Puskesmas Keliling, dimana salah satu anggotanya adalah bidan.



A.    PENGERTIAN            Keputihan merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi atau peradangan yang terdapat pada alat kelamin dan umumnya diderita oleh wanita.Infeksi ini merupakan akibat oleh organisme seperti bakteri, virus dan juga dapat disebabkan karena pengaruh bahan kimia seperti cairan,krim yang digunakan pada daerah organ intim.Dalam beberapa kasus ditemukan bahwa keputihan dapat disebabkan oleh organisme yang ditularkan melalui pasangan seksual. Keputihan yang semakin lama tidak diobati dapat menimbulkan komplikasi sehingga menjadi masalah yang serius antara lain: - Infertilitas - Radang penyakit panggul -  Pada wanita hamil dapat menyebabkan kelahiran prematur dan berat badan lahir yang rendah. Cairan vagina dapat ditemukan pada keadaan normal seperti pada keadaan sesaat sesudah telur keluar dari indung telur dalam keadaan Organ seksual pada wanita, seperti rahim, vagina, dan payudara, masingmasing mempunyai fungsi tersendiri. Kadangkala fungsi organ-organ tersebut tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini yang kemudian dapat menyebabkan gangguan. Penyakit yang menyerang organ kewanitaan sangat beragam jenisnya, antara lain yaitu keputihan, gangguan menstruasi, kanker payudara, kanker organ reproduksi (leher rahim, rahim, ovarium), radang panggul, kista indung telur, dan sebagainya.



B.     JENIS KEPUTIHAN Keputihan terbagi menjadi dua jenis yaitu yang bersifat fisiologis dan Patologis. 1. Keputihan Fisiologis Jenis keputihan ini biasanya terjadi pada saat masa subur,serta saat sesudah dan sebelum menstruasi. Biasanya saat kondisi-kondisi tersebut sering terdapat lendir yang berlebih,itu adalah hal yang normal,dan biasanya tidak menyebabkan rasa gatal serta tidak berbau. Keputihan fisiologis atau juga banyak disebut keputihan normal memiliki ciriciri: -  Cairan keputihannya encer -  Cairan yang keluar berwarna krem atau bening -  Cairan yang keluar tidak berbau -  Tidak menyebabkan gatal -  Jumlah cairan yang keluar terbilang sedikit 2. Keputihan Patologis     Keputihan jenis patologis disebut juga sebagai keputihan tidak normal.jenis keputihan ini sudah termasuk jenis keputihan penyakit. Keputihan patologis dapat menyebabkan berbagai efek dan hal ini akan sangat mengganggu bagi kesehatan wanita pada umumnya dan khususnya kesehatan daerah kewanitaan. Keputihan patologis memiliki ciri-ceiri sebagai berikut: -  Cairannya bersifat kental -  Cairan yang keluar memiliki warna putih seperti susu,atau berwarna kuning atau sampai kehijauan. -  Keputihan patologis menyebabkan rasa gatal -  Cairan yang keluar memiliki bau yang tidak sedap -  Biasanya menyisakan bercak-bercak yang telihat pada celana dalam wanita -  Jumlah cairan yang keluar sangat banyak. C.     PENYEBAB Ada berbagai macam penyebab keputihan,antara lain: 1. Faktor kebersihan yang kurang baik.      Kebersihan di darerah vagina haruslah terjaga dengan baik. Jika, daerah vagina tidak dijaga kebersihannya akan menimbulkan berbagai macam penyakit salah satunya keputhan. Hal ini menyebabkan kelembaban vagina mengalami peningkatan dan hal ini membuat penyebab infeksi berupa bakteri patogen akan sangat mudah untuk menyebarnya. 2. Stress         Semua organ tubuh kinerjanya di pengaruhi dan dikontrol oleh otak, maka ketika reseptor otak mengalami kondisi stress hal ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan dan keseimbangan hormon -hormon dalam tubuh dan hal ini dapat menimbulkan terjadinya keputihan. 3. Penggunaan obat-obatan        Penggunaan obat antibitok dalam jangka lama bisa menyebabkan sistem imunitas pada tubuh wanita, dan obat antibiotik biasanya dapat menimbulkan keputihan. Sedangkan gangguan keseimbangan hormonal dapat juga disebabkan oleh penggunaan KB.



Keputihan dapat ditimbulkan oleh berbagai macam penyebab, berikut ini merupakan sebagian besar penyebab keputihan yang dialami oleh wanita Indonesia: 1. Menggunakan WC umum yang kotor, sehingga rawan terinfeksi oleh bakteri, virus, jamur, dan sebagaianya. 2. Ketika selesai buang air kecil, hanya membasuh organ intim dengan tissue saja, dan tidak membilasnya dengan air. 3. Menggunakan pakaian dalam yang sangat ketat, apalagi terbuat dari bahan sintesis. 4. Melakukan cara pembilasan vagina dengan arah yang salah, umumnya melakukan dari arah anus ke arah vagina, yang benar adalah dari vagina ke arah anus. 5. Kurangnya menjaga kebersihan organ intim. 6. Melakukan pertukaran pemakaian handuk/celana dalam dengan orang lain. 7. Mengalami stress dan kelelahan. 8. Tidak sering mengganti pembalut saat menstruasi. 9. Sering menggaruk – garuk pada daerah organ intim. 10.Tinggal di lingkungan yang kotor. 11.  Mandi dengan berendam air hangat. Jamur penyebab keputihan suka tinggal pada daerah yang hangat. 12.  Sering berganti pasangan seksual. 13.  Memakai pembalut/pantyliner yang tidak berkualitas (terbuat dari bahan daur ulang & mengandung pemutih). Penyakit keputihan juga dapat disebabkan karena jamur,bakteri,virus dan parasit: 1. Jamur Monilia atau Candidas Bercirikan memiliki warna putih seperti susu, cairannya sangat kentar, sangat berbau tidak seda dan menimbulkan rasa gatal pada sekitar daerah vagina. Hal ini dapat menyebabkan vagina mengalami radang dan kemerahan. Biasanya hal ini juga dipicu oleh adanya penyakit kencing manis, penggunaan pil KB, serta tubuh yang memiliki daya tahan rendah. 2. Parasit Trichomonas Vaginalis Terjadi dan ditularkan melalui hubungan seks, bibir kloset atau oleh perlengkapan mandi. Memiliki ciri, cairan yang keluar sangat kental, memiliki warna kuning atau hijau, berbuih dan berbau anyir. Keputihan akibat parasit tidak menimbulkan gatal, tapi jika ditekan vagina akan terasa sakit. 3. Bakteri Gardnella Keputihan akibat infeksi bakteri ini memiliki ciri berwarna keabuan, sedikit encer, memiliki bau ami dan berbuih. Keputihan jenis ini dapat menimbulkan rasa gatal yang sangat menggangu. (http://bidanku.com/index.php?/keputihan-pada-wanita-jenis-penyebab-danpencegahan) D.     TANDA-TANDA        Gejala yang ditimbulkan dapat bervariasi tergantung pada apa yang menjadi penyebab keputihan yang di alami. Pada beberapa wanita ditemukan bahwa mereka tidak mengalami gejala apapun. Akan tetapi umumnya mereka yang menderita keputihan akan mengalami beberapa gejala berikut : ·       Terasa gatal pada organ intim bagian dalam dan atau bagian luar.



·       Terdapat cairan yang berwarna putih kekuningan dari saluran vagina, terkadang berbusa dan memiliki bau yang menyengat/ tidak sedap. ·       Mengalami rasa seperti “terbakar” saat buang air kecil. ·       Merasa tidak nyaman pada organ intim. E.     DAMPAK KEJIWAAN           Wanita yang menderita keputihan biasanya mempunyai masalah dengan reaksi kejiwaannya apalagi yang sudah memang mempunyai status kejiwaan yang labil.Reaksi kejiwaan ini bermanifestasi sebagai berikut: 1. rasa kecemasan yang berlebihan, kecemasan ini muncul akibat adanya perasaan malu atau terkena penyakit,atau tumbuhnya perasaan takut atau khawatir akibat dari penyakit ini yang dapat menyebabkan kanker. 2. enggan untuk bersenggama dengan suaminya, karena khawatir akan mengotori suami atau takut jika suami merasakan jijik dengan dirinya.selain itu perasaan nyeri juga amat mengganggu . 3. Berusaha membatasi kegiatan sosialnya dalam pergaulan sehari-hari karena khawatir tidak mampu melakukan tugasnya lagi dengan baik dan berusaha menjauhi kesenangannya sehari-sehari seperti berolahraga atau mengerjakan hobi nya karena merasa dirinya sakit,takut ketahuan orang lain,atau takut akan merugikan lingkungan dengan menimbulkan bau yang tidak sedap. (Sianturi.1996.Keputihan.Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) F.      CARA MENCEGAH Berikut ini adalah berbagai cara untuk mencegah keputihan: ·   Bersihkan selalu organ intim. Bersihakan dengan menggunakan pembersih yang tidak menyebabkan gangguan kestabilan pH pada daerah vagina anda. Gunakan produk pembersih terbuat dari bahan susu. Produk yang terbuat dari bahan dasar susu dapat menjaga pH seimbang juga meningkatkan flora dan bakteri yang tidak bersahabat dapat ditekan. Penggunaan sabun antiseptik kurang baik bagi vagina dalam jangka panjang, karena bersifat agat keras. ·   Jangan menggunakan bedak atau bubuk yang bertujuan membuat vagina harum atau kering. Bedak sangat kecil dan halus, hal ini mudah terselip dan tidak dapat terbersihkan, sehingga mengundang datangnya jamur pada vagina. ·   Keringkanlah selalu vagina anda setelah mandi, cebok atau mencui vagina sebelum anda berpakaian ·    Pakailah selalu pakaian dalam yang kering. Usahakan selalu untuk membawa cadangan guna berjaga-jaga jika celana dalam anda perlu diganti ·     Gunakan celana luar yang memiliki pori-pori cukup, jangan terlalu seirng menggunakan celana luar yang ketat, hal ini dapat menyebabkan sirkluasi di daerah kewanitaan terganggu. ·     Gunakan celana dalam dari bahan katun, karena bahan katun mampu menyerap keringat. ·     Saat periode menstruasi, seringlah anda mengganti pembalut ·     Panty liner digunakan saat dirasa perlu saja, janga digunakan terlalu lama. ·     Jika anda stress, ambil waktu libur atau cuti anda, rileks kan pikiran anda sejenak. Karena stress juga dapat memacu keputihan ·     Kurangi untuk kegiatan yang membuat anda sangat letih, kepanasan dan banyak mengeluarkan keringat, atau jika sudah melakukan aktivitas tersebut, segera mandi



dan bersihkan tubuh anda khususnya daerah kemaluan. Sumber : Penyebab Keputihan Pada Wanita G.    CARA MENGOBATI Berikut ini beberapa solusi untuk mengatasi dan mecegah keputihan : ·   Sering-seringlah mengganti pembalut pada saat menstruasi. ·  Gunakan pembalut yang berkualitas, serta mengandung herbal dan berbagai macam teknologi yang dapat membunuh virus, bakteri, jamur serta berbagai macam organisme yang menjadi penyebab keputihan. ·  Usahakan untuk tidak menggunakan toilet yang kotor, pastikan toilet yang Anda gunakan bersih. · Jalani hidup dengan pola yang teratur, makan makanan yang bergizi, istirahat dengan cukup serta hindari stress yang berkepanjangan. · Gunakan pantyliner yang berkualitas  Pemeriksaan dokter baiknya segera dilakukan bila perempuan mengalami keputihan. Tujuannya : Menentukan letak dari bagian yang sakit, dalam hal ini mencari darimana keputihan itu berasal dan jenis keputihan Berbagai obat penawar muncul ditanah air kita dari yang murah sampai yang mahal untuk mengobati berbagai penyakit termasuk keputihan.pada pengobatan keputihan dikenal berbagai macam cara: 1.Sebagai penawar saja Banyak di jual larutan antiseptik mulai dari Betadine vaginal kit,Intima,detol yang digunakan untuk membersihkan cairan keputihan dari liang senggama,akan tetapi tidak untuk membunuh kuman penyebabnya. 2. Obat pemusnah atau pemungkas keputihan yang disebabkan oleh kuman dapat di obati dengan menggunakan antibiotika tergantung pada kuman penyebabnya dan resistensinya seperti  penggunaantetrasiklin,penisilin,thiamfenikol,doksisiklin,atau eritromisin di tambah dengan pengobatan lokal tablet liang senggama berisikan tetrasiklin yang dicampur dengan amfoterisin atau polimiksin. 3. Melakukan penghancuran lokal pada adanya kutil dileher rahim,liang senggama atau bibir kemaluan,atau melakukan pembedahan. Dilakukan operasi berupa pengangkatan sebagian jaringan leher rahim dengan menggunakan kawat berlubang yang dialiri listrik atau dipancung berbentuk kerucut kebawah menggunakan pisau bedah yang disebut sebagai konisasi. Sianturi.1996.Keputihan.Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) 1. Varney H, Varneys Midwifery, Jones & Bartlet Publisher, London S:1997 (BA-1) 2. Depkes RI, 1999. Bidan di Masyrakat, Jakarta (BA-3) 3. Syahlan, J.H, 1996. Kebidanan Komunitas. Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan Jakarta. 4. Meilani, Niken dkk, 2009. Kebidanan Komunitas. Fitramaya. Yogyakarta. 5. Syafrudin dan Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. EGC. Jakarta. 6. Walsh, Linda V. 2008. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. EGC. Jakarta



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)



I. IDENTIFIKASI MASALAH Masalah keputihan adalah masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum wanita. Tidak banyak wanita yang tahu apa itu keputihan dan terkadang menganggap enteng persoalan keputihan ini. Padahal keputihan tidak bisa dianggap enteng, karena akibat dari keputihan ini bisa sangat fatal bila lambat ditangani. Tidak hanya bisa mengakibatkan kemandulan dan hamil diluar kandungan, keputihan juga bisa merupakan gejala awal dari kanker leher rahim, yang bisa berujung pada kematian. Nn “KN” dan Ibu “N” mengalami keputihan oleh karena ibu agar ibu dan anak remajanya bisa membedakan keputihan yang normal dan tidak sebagai upaya prefentif dari suatau penyakit. II.



PENGANTAR Bidang studi                : Kesehatan Reproduksi Topik                           : Keputihan (flour albus) Subtopik                      : Keputihan Fisiologis dan Patologis Sasaran                        : Nn “D” Hari / Tanggal             : 09 Februari 2018 Jam                              : 09.00 WIB. Waktu                         : 35 menit. Tempat                        : rumah Tn B



III



TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM. (TIU) Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Nn “D” dapat mengetahui  tentang  jenis Keputihan Fisiologis dan Patologis.



IV



TUJUAN INSTRUKSI KHUSUS (TIK) Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, Nn “D” dapat menjelaskan kembali : 1.      Pengetian tentang Keputihan 2.      Jenis dan Ciri Keputihan Fisiologis dan Patologis 3.      Penyebab Keputihan Patologis 4.      Cara Pencegahan



V.                MATERI Terlampir. VI.             METODE 1.      Ceramah 2.      Tanya Jawab VII.          MEDIA 1.      Materi SAP 2.      Leaflet



VIII.       KEGIATAN PEMBELAJARAN No 1



Waktu 1 menit



Kegiatan Penyuluhan Pembukaan: Memberi Salam Menyebutkan Materi atau pokok pembahasan yang akan disampaikan



Kegiatan Peserta Menjawab salam Mendengarkan dan memperhatikan



2.



25 menit



Pelaksanaan: Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur



Menyimak dan memperhatikan



3



6 menit



Evaluasi: Meminta warga menjelaskan atau menjelaskan kembali mengenai pengertian keputihan, jenis-jenis keputihan dan cirinya, penyebab terjadinya keputihan patologis, dan upaya pencegahan keputihan yang bersifat patologis Memberikan pujian atas keberhasilan dalam menjelaskan pertanyaan dan memperbaiki kesalahan, serta menyimpulkan.



Menjawab Pertanyaan



4



2 menit



Penutup: Mengucapkan terimakasih dan mengucapkan salam



Menjawab salam



X.                EVALUASI 1.      Jenis           : Tanya Jawab 2.      Teknik       : Lisan 3.      Jumlah       : 3 buah pertanyaan dilampirkan LAMPIRAN MATERI 1.      Pengetian tentang Keputihan Menurut dr. Sugi Suhandi, spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS Mitra Kemayoran Jakarta, keputihan (flour albus) adalah cairan yang berlebihan yang keluar dari vagina. Keputihan bisa bersifat fisiologis (dalam keadaan normal) namun bisa juga bersifat patologis (karena penyakit). Dan keputihan tidak mengenal batasan usia. Berapa pun usia seorang wanita, bisa terkena keputihan. 2.      Jenis dan Ciri Keputihan Fisiologis dan Patologis Menurut Dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG, ahli kebidanan dan kandungan sekaligus konsultan seks, keputihan fisiologis biasanya terjadi pada masa subur, juga sebelum dan sesudah menstruasi, hamil, terangsang, keletihan dan mengkonsumsi obat-obat hormonal (pil



KB)  Kadang saat itu ada lendir yang berlebihan, itu semua adalah normal. Biasanya tidak terasa gatal dan tidak berbau. Sedangkan keputihan patologis , adalah keputihan yang terjadi karena infeksi pada vagina, adanya benda asing dalam vagina (spiral, kondom), serta keputihan akibat stress, atau karena keganasan. Infeksi ini bisa sebagai akibat dari bakteri, jamur atau protozoa. Ciri-ciri keputihan patologis , warnanya tidak seperti lendir. Keputihan patologis biasanya, warnanya seperti kepala susu, atau hijau kekuning-kuningan, atau bercampur darah, jika keputihan tersebut sudah menjadi suatu penyakit. Wanita yang menderita keputihan patologis ini akan merasa gatal atau panas pada daerah vagina, dan lendir yang keluar berbau, sehingga menimbulkan rasa yang tidak nyaman.



3.      Penyebab Keputihan Patologis Banyak hal yang membuat wanita rawan terkena keputihan patologis. Biasanya penyebab keputihan patologis ini dikarenakan kuman. Di dalam vagina sebenarnya bukan tempat yang steril. Berbagai macam kuman ada di dalamnya. Flora normal di dalam vagina membantu menjaga keasaman pH vagina, pada keadaan yang optimal. pH vagina seharusnya antara 3,5-5,5. flora normal ini bisa terganggu. Misalnya karena pemakaian antiseptik untuk daerah vagina bagian dalam. Ketidakseimbangan ini dapat mengakibatkan tumbuhnya jamur dan kuman-kuman yang lain. Padahal dengan adanya flora normal akan dibutuhkan untuk menekan flora-flora yang lain itu untuk tidak tumbuh subur. Kalau keasaman dalam vagina berubah maka kuman-kuman lain dengan mudah akan tumbuh sehingga akibatnya bisa terjadi infeksi yang akhirnya menyebabkan keputihan, yang berbau, gatal, dan menimbulkan ketidaknyamanan. Begitupula jika seorang wanita melakukan hubungan seks, maka wanita tersebut terbuka sekali terhadap kuman-kuman yang berasal dari luar. Karena itu keputihan pun bisa didapat dari kuman penyebab penyakit kelamin yang mungkin dibawa oleh pasangan seks wanita tersebut. Keputihan patologis juga bisa terjadi karena proses keganasan. Salah satu Tanda dari kanker leher rahim adalah, adanya keputihan yang berbau busuk bahkan berdarah. Pada wanita yang belum melakukan hubungan seksual, bisa juga terjadi keputihan. Namun penyebab keputihan bisa terjadi karena menggunakan celana dalam bersama, memakai handuk bersama, kurangnya menjaga kebersihan daerah vagina, lalu cara cebok yang salah. Keputihan bisa karena banyak hal. Benda asing, luka pada vagina, kotoran dari lingkungan, air tak bersih, pemakaian tampon atau pantyliner berkesinambungan. Semua ini potensial membawa jamur, bakteri, virus, dan parasit : a.       Jamur Candidas atau Monilia Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal pada vagina. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Biasanya, kehamilan, penyakit kencing manis, pemakaian pil KB, dan rendahnya daya tahan tubuh menjadi pemicu. Bayi yang baru lahir juga bisa tertular keputihan akibat Candida karena saat persalinan tanpa sengaja menelan cairan ibunya yang menderita penyakit tersebut b.      Parasit Trichomonas Vaginalis Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit tidak menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila ditekan. c.       Bakteri Gardnella



Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu. Warna cairan keabuan, berair, berbuih, dan berbau amis. Beberapa jenis bakteri lain juga memicu munculnya penyakit kelamin seperti sifilis dan gonorrhoea. d.      Virus Keputihan akibat infeksi virus juga sering ditimbulkan penyakit kelamin, seperti condyloma, herpes, HIV/AIDS. Condyloma ditandai tumbuhnya kutil-kutil yang sangat banyak disertai cairan berbau. Ini sering pula menjangkiti wanita hamil. Sedang virus herpes ditularkan lewat hubungan badan. Bentuknya seperti luka melepuh, terdapat di sekeliling liang vagina, mengeluarkan cairan gatal, dan terasa panas. Gejala keputihan akibat virus juga bisa menjadi faktor pemicu kanker rahim.



4.      Cara Pencegahan Keputihan sebaiknya diobati sejak dini, begitu timbul gejala. Karena keputihan jika sudah menjadi kronis dan berlangsung lama akan lebih susah diobati. Selain itu jika keputihan yang dibiarkan bisa merembet ke rongga rahim kemudian kesaluran indung telur dan sampai ke indung telur dan akhirnya ke dalam rongga panggul. Tidak jarang wanita yang menderita keputihan yang kronis (bertahun-tahun) bisa menjadi mandul bahkan bisa berakibat kematian. Selain itu yang harus diwaspadai, keputihan adalah gejala awal dari kanker mulut rahim. Jadi jangan sampai terlambat untuk tahu apa yang menjadi penyebab keputihan. Yang pasti jangan anggap remeh keputihan. Supaya tidak menyesal di belakang hari nanti, karena akibat yang ditimbulkan oleh penyakit keputihan ini. Keputihan dapat terjadi karena hubungan seks, oleh karena itu, sebaiknya hindari gonta ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual. Atau lebih baik tidak melakukan hubungan seks saebelum menikah. Karena biasanya pada wanita yang belum pernah melakukan hubungan seks, dan hygienenya baik, jarang sekali terkena keputihan patologis . Keputihan bisa dihindari jika kita menjaga kesehatan diri sendiri, tidak menggunakan celana dalam bersama, jangan memakai handuk bersama, menjaga kebersihan daerah vagina, memperbaiki cara cebok setiap harinya. Pemakaian sabun antiseptik untuk daerah vagina, sebenarnya tidak masalah bila dipakai sebagai obat luar. Pembilasan vagina (douchi) dengan anti septik sebaiknya atas dasar indikasi bila terkena keputihan, sebaiknya konsultasi ke dokter, daripada mengatasinya sendiri dengan obat-obatan antiseptik yang dimasukkan ke dalam vagina, karena keputihan patologi harus diobati sesuai dengan penyebabnya. Cara mencegah keputihan: 1. Menjaga kebersihan daerah vagina 2. Menggunting atau membersihkan bulu vagina (pubis) yang terlampau tebal, karena bisa dijadikan tempat sembunyi kuman. 3. Membilas vagina dengan cara yang benar (depan-belakang, ke arah anus) 4. Jangan suka tukar-tukaran celana dalam menggunakan celana dalam bersama dengan teman wanita lainnya 5. Jangan menggunakan handuk bersamaan (suka tukar-tukaran handuk) 6. Hindari terlalu sering memakai bedak talk di sekitar vagina, tisu harum, atau tisu toilet. Ini akan membuat vagina kerap teriritasi. 7. Hindari suasana vagina lembap berkepanjangan karena pemakaian celana dalam yang basah, jarang diganti, tidak menyerap keringat, atau memakai celana jins terlalu ketat. 8. Lebih berhati – hati dalam menggunakan sarana toilet umum



9. Jalani Pola hidup sehat, cukup tidur, olah raga teratur, makan makanan dengan gizi yang seimbang. 10. Hindari gonta ganti pasangan seksual (seks bebas) 11. Bagi wanita yang sudah melakukan hubungan seksual, setiap tahun harus melakukan papsmear untuk mendeteksi perangai sel-sel yang ada di mulut dan leher rahim