Tugas Rancob  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Dosen : Andi Alamsyah Rivai, S.Pi. M.Si.



RANCANGAN PERCOBAAN KETEKNIKAN ( PENGERTIAN, KAPAN DIPENGGUNAAN, KELEBIHAN, KEKURANGAN DAN CONTOH KASUS)



Oleh NAMA : BUDI MULYAWAN NIM : 1627042021 PTP B/02 2016



PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR MEI 2019



PENGERTIAN, KELEBIHAN DAN KEKURANGAN, KAPAN DIGUNAKAN DAN CONTOH SOAL DARI (RAL, RAK, RALF,RAKF DAN RABSL) A. Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1. Pengertian RAL RAL merupakan Suatu percobaan yang digunakan homogen atau tidak ada faktor lain yang mempengaruhi respon di luar faktor yang diteliti. Pada rancangan acak lengkap (RAL) digunakan jika kondisi unit percobaan yang digunakan relatif homogen. Penerapan perlakuan terhadap unit percobaan dilakukan secara acak terhadap seluruh unit percobaan. Seperti percobaan-percobaan yang dilakukan di laboratorium atau rumah kaca yang pengaruh lingkungannya lebih mudah dikendalikan. 2. Kelebihan dan Kekurangan a. Kelebihan RAL adalah perhitungannya sederhana. RAL dapat diterapkan pada percobaan dengan ulangan pengamatan sama dan tidak sama. Keuntungan menggunakan RAL antara lain: 1) Rancangan percobaannya lebih mudah. 2) Apabila jumlah perlakuan hanya sedikit, dimana derajat bebas galatnya juga kecil 3) Analisis statistik terhadap data percobaan sederhana 4) Fleksibel dalam jumlah penggunaan perlakuan dan ulangan (dapat dilakukan pada ulangan yang tidak sama). 5) Terdapat alternatif analisis nonparametrik yang sesuai. 6) Permasalahan data hilang dapat mudah ditangani 7) Tidak memmerlukan tingkat pemahaman yang tinggi mengenai bahan percobaan. b.



Kekurangan RAL antara lain adalah : 1) Terkadang tidak efisien. 2) Tingkat ketepatan (presisi) mungkin tidak terlalu memuaskan kecuali unit percobaab benar-benar homogen 3) Pengulangan percobaan yang sama mungkin tidak konsisten (lemah) apabila satuan percobaan tidakbenar-benarhomogen terutama apabila jumlah ulangannya sedikit 3. Kapan Digunakan Rancangan acak lengkap dipergunakan jika variabel luar tidak diketahui, atau bila pengaruh variabel ini yang sengaja tidak dikontrol terhadap variasi subyek, adalah sangat kecil. Rancangan ini juga dipakai jika diketahui bahwa subyek keadaannya seragam dan inferensi yang dibuat berdasarkan hasil percobaan tidak dimaksudkan sebagai inferensi yang bersifat percobaan tidak dimaksudkan sebagai inferensi yang bersifat luas serta berlaku untuk populasi yang lebih beragam. Oleh karena itu, rancangan ini tidak disarankan jika hasil ujinya dipergunakan untuk inferensi populasi yang lebih beragam Syarat yang harus diperhatikan dalam RAL : a. Kecuali perlakuannya, semua (media percobaan dan keadaan-keadaan lingkungan lainnya) harus serba sama atau homogen. b. Penempatan perlakuan ke dalam satuan-satuan percobaan dilakukan secara acak lengkap, yang artinya kita perlakukan semua satuan percobaan sebagai satu kesatuan dimana perlakuan ditempatkan ke dalamnya secara acak. c. Hanya mempunyai 1 faktor dan mempunyai sejumlah taraf faktor yang nilainya bisa kualitatif maupun kuantitatif 4. Contoh kasus Percobaan pengaruh hormone tumbuh terhadap produksi jagung di tanah bekas arang padi di sawah, untuk menguji hipotesis bahwa pemberian hormone akan meningkatkan produksi jagungi secara nyata (H1).



B. Rancangan Acak Kelopok (RAK) 1. Pengertian RAK Rancangan Acak Kelompok (RAK) adalah suatu ranangan acak yang dilakukan dengan mengelompokkan satuan percobaan kedalam grup-grup yang homogen yang dinamakan kelompok dan kemudian menentukan perlakuan secara acak di dalam masing-masing kelompok. Pengelompokan digunakan untuk usaha memperkecil galat, dan untuk membuat kragaan satuan-satuan percobaan di dalam masing-masing kelompok sekecil mungkin sedangkan perbedaan antar kelompok sebesar mungkin. 2. Kelebihan dan Kekurangan a. Kelebihan RAK antara lain sebagai berikut : 1) Lebih efisien dan akurat dibandigkan dengan RAL (Pengelompokan yang efektif dapat meunurukan jumlah kuadrat galat, sehingga akan 2) meningkatkantingkat ketepatan atau bisa mengurangi julah ulangan) Lebih fleksibel (Banyaknya perlakuan, Banyaknya ulangan/kelompok, dan Tidak semua kelompok memerlukan ulangan yang sama) 3) Penarikan kesimpulan lebih luas karena kita bisa juga melihat perbedaan diantara kelompok 4) Memerlukan asumsi tambahan untuk beberapa uji hipotesis dan lain-lain. b. Kekurangan RAK antara lain adalah : 1) Memerlukan asumsi tambahan untuk beberapa uji hipotesis. 2) Peningkatan ketepatan pengelompokan akan menurun dengan semakin meningkatnya jumlah satuan percobaan dalam kelompok. 3) Derajat bebas kelompok akan menurunkan derajat bebas galat, sehingga sensitifitasnya akan menurun terutama apabila jumlah perlakuannya sedikit atau keragaman dalam satuan percobaan kecil (homogen). 4) Memerlukan pemahaman tambahan tentang keragaman satuan percobaan untuk suksesnya pengelompokan. 5) Jika ada data yang hilangmemerlukan perhitungan yang rumit 6) Interaksi antar kelompok perlakuan sangat sulit. 3. Kapan Digunakan a. Digunakan untuk lingkungan heterogen / tidak homogen. b. Perlakuan diatur dalam masing-masing kelompok (blok). c. Kelompok sebagai ulangan, dalam tiap kelompok kondisi harus homogen. d. Pengacakan dilakukan dalam masing-masing kelompok. e. Banyak digunakan pada penelitian di lapang. 4. Contoh kasus Analisis Pengaruh Varietas terhadap Hasil Jagung Menggunakan RAK 1 FaktorSebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruhjenisvarietas terhadap hasil jagung pulut. Penelitian terdiri atas 5 macam varieas jagung pulut lokal dengan 3 ulangan.Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok.



C. Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial (RALF) 1. Pengertian RALF



Rancangan acak lengkap factorial yaitu suatu rancangan dimana pengamatan yang dilakuakan adalah untuk beberapa factor atau beberapa perlakuan dan kombinasinya (factorial) terhadap suatu atau beberapa respon. Suatu hal yang perlu diperhatikan bahwa masing-masing perlakuan sebaiknya merupakan saatu factor yang bertaraf, atau dikenal juga dengan taraf factor.. 2. Kelebihan dan Kekurangan a. Kelebihan 1) Dapat menghemat waktu dan biaya 2) Dapat diketahui interaksi 2 faktor dan besar pengaruh utama b. Kerugian 1) Makin banyak factor yang diteliti, perlakuan kombinasi meningkat 2) Analisis perhitungan lebih sukar 3. Kapan Digunakan Pada perancangan factorial kita tetap menggunakanrancangan dasar, yaitu RAL, RAK atau RBL atau lainnya. Pada aplikasinya, penggunaan factorial biasanya dituliskan dengan pengalian variable-variabel penyusun percobaan.. 4. Contoh kasus Misalnya suatu penelitian berdasar RAL dilakukan untuk menguji 3 buah factor A, B, dan C, dengan Faktor A dan B terdiri dari 3 taraf; dan Faktor C terdiri dari 2 taraf dengan 5 ulangan, maka dituliskan dengan RAL pola faktorial 3 x 3 x 2, sebagai catatan bahwa banyak ulangan tidak dituliskan dalam pengalian tersebut. Suatu penelitian dengan judul Pemberian Pupuk Fospat dan Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) pada Tanah Bekas Tsunami dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Hara Kacang Tanah (Arachis hipogeae L.) yang telah dilakukan oleh Mardiana (0205101020023) mahasiswa Program Studi Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala dengan konsenterasi Ilmu Tanah. Perlakuan yang dilakukan terdiri dari 2 kombinasi perlakuan, yaitu P1 = Pemberian Pupuk Fospat yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu P0 = 0 kg/ha / 0 g/pot, P1 = 30 kg/ha / 0.225 g/pot, P2 = 50 kg/ha / 0.375 g/pot, P3 = 70 kg/ha / 0.525 g/pot dan P2 = Pemberian Mikoriza yang terdiri dari 2 perlakuan yaitu M0 = tidak ada dan M1= ada dengan 3 kali ulangan. Salah satu parameter yang diukur adalah tinggi t anaman pada15 hari setelah tanam (HST).



D. Rancangan Acak Kelompok Pola Faktorial (RAKF) 1. Pengertian RAKF Percobaan Faktorial dengan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) adalah percobaan dimana faktor yang dicobakan lebih dari satu faktor dan menggunakan RAK sebagai rancangan percobaannya 2. Kelebihan dan Kekurangan a. Kelebihan 1) Dapat menghemat waktu dan biaya 2) Dapat diketahui interaksi 2 faktor dan besar pengaruh utama b. Kekurangan 1) Makin banyak faktor yang di teliti, perlakuan kombinasi meningkat 2) Analisis perhitungan lebih sukar 3. Kapan Digunakan



Rancangan ini dipilih apabila satuan percobaan yang digunakan tidak seragam, sehingga perlu pengelompokan. 4. Contoh kasus Suatu percobaan faktorial terdiri dari tiga faktor dengan rancangan dasar RAK dipergunakan dalam percobaan pembuatan kertas. Tiga faktor yang dicobakan tersebut adalah : Faktor persentase konsentrasi bahan baku (pulp mentah) yang terdiri dari tiga taraf yaitu 2, 4 dan 8 Faktor tekanan dari tong (tempat pemasakan) yang terdiri dari tiga taraf 400, 500 dan 650 Faktor waktu pemasakan yang terdiri dari dua taraf yaitu 3 dan 4 jam. Perlakuan dibagi menjadi 2 kelompok.



E. Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) 1. Pengertian RBSL Rancangan bujur sangkar latin (RBSL) merupakan suatu rancangan percobaan dengan dua arah pengelompokan, yaitu baris dan kolom. Banyaknya perlakuan sama dengan jumlah ulangan sehingga setiap baris dan kolom akan mengandung semua perlakuan. Pada rancangan ini, pengacakan dibatasi dengan mengelompokannya ke dalam baris dan juga kolom, sehingga setiap baris dan kolom hanya akan mendapatkan satu perlakuan. 2. Kelebihan dan Kekurangan a. Kelebihan Mampu mengendalikan komponen keragaman unit – unit percobaan dari dua arah (arah baris dan arah kolom). b. Kekurangan Persyaratan RSBL sering dianggap kekurangan, yaitu bahwa jumlah ulangan harus sama dengan jumlah perlakuan. Untuk jumlah perlakuan yang lebih kecil dari 4 akan mengakibatkan jumlah db galat percobaan menjadi sangat kecil dengan konsekuensi bahwa galat percobaan akan menjadi besar. Akibat dari dua kekurangan sebelumnya, RBSL hanya digunakan untuk percobaan yang menggunakan 4 – 8 perlakuan. 3. Kapan Digunakan Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) digunakan pada saat peniliti ingin menyelidiki pengaruh perlakuan terhadap hasil percobaan dan hasil percobaan tersebut juga dipengaruhi oleh dua sumber variasi lain, dimana jumlah antara perlakuan dan kedua sumber variasi yang lain sama. Dengan demikian RBSL bertujuan untuk menghilangkan dua jenis variasi dengan melakukan pemblokan dua arah 4. Contoh kasus Ingin diselidiki sebuah percobaan dengan perlakuan sebanyak 6 buah perlakuan.Sehingga banyaknya taraf perlakuan (p) = taraf kolom = taraf baris = 6. Tiap huruf latin (A – F) hanya boleh muncul tepat 1 kali dalam tiap baris dan kolom.



F. Rancangan Acak Kelompok Pola Faktorial (RAKF) 1. Pengertian RAKF Rancangan split plot design atau dalam bahasa Indonesia disebut Rancangan Petak Terpisah atau Rancangan Petak Terbagi (RPT) merupakan jenis percobaan faktorial (lebih dari satu faktor). 2. Kelebihan dan Kekurangan



a. Kelebihan Misalkan ada penelitian yang ingin meneliti pengaruh kombinasi pemupukan NPK dan genotipe padi terhadap hasil padi (kg/petak). Pengaruh kombinasi pemupukan NPK (A) terdiri 6 taraf ditempatkan sebagai petak utama (main plot) dan genotipe padi (B) terdiri dari 2 taraf yang ditempatkan sebagai anak petak (subplot). Petak utama disusun dengan menggunakan rancangan dasar RAK dengan ulangan 3 kali.Kekurangan b. Kekurangan 1) Pengaruh utama dari petak utama diduga dengan tingkat ketelitian yang lebih rendah dibandingkan pengaruh interaksi dan pengaruh utama dari anak petaknya 2) Analisis lebih kompleks dibandingkan rancangan faktorial serta interpretasi hasilnya tidak mudah 3. Kapan Digunakan Rancangan petak terpisah (Split Plot) ini diterapkan dengan berbagai alasan sebagai berikut: a. Adanya tingkatan kepentingan dari faktor-faktor yang dilibatkan dalam percobaan. Misalnya pada percobaan dua faktor yaitu varietas dan lokasi, peneliti lebih mementingkan varietas dibandingkan dengan lokasi sehingga dalam aplikasinya lokasi diperlakukan sebagai petak utama (main plot) dan fakor varietas sebagai anak petak. b. Pengembangan dari penelitian yang telah berjalan. Misalnya pada awal percobaan peneliti hanya ingin melihat produktifitas dari berbagai varietas, namun setelah percobaan itu berjalan peneliti tersebut ingin mengembangkan penelitiannya yaitu dengan menambah faktor efektifitas pemupukan. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat anak-anak petak dari masing-masing petak varietas sebelumnya. c. Kendala pengacakan di lapangan, dimana salah satu faktor yang dicobakan tidak bisa atau tidak efisien jika dilakukan pengacakan secara sempurna karena level-level dari faktor tersebut membutuhkan unit yang lebih besar dibandingkan dengan level-level faktor lain. Contohnya percobaan yang melibatkan cara pengolahan lahan (cangkul, bajak, traktor) dengan berbagai jenis varietas 4. Contoh kasus Sebuahpenelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemupukan N dan genotipe terhadap hasil jagung. Penelitian pendahuluan pengaruh pemupukan N terhadap jagung telahdiketahui namun pengaruh genotipe belum diketahui. Oleh karena itu pemupukan N dijadikan petakutama sementara respon genotipe menjadi anak petak. Kombinasi pemupukan N terdiri atas 6 taraf sedangkan genotipe terdiri atas dua taraf.Percobaan menggunakan empat ulangan.Data yang diperoleh dari hasil percobaan kemudian ditabulasi sebagai berikut;