Tugas Sesi 9 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • dewi
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KELOMPOK III



TUGAS SESI 9 TAXONOMI DESIGN & STUDY DESKRIPTIF Dosen. Prof. Dr. dr. Sudarto Ronoatmodjo , MSc



Program Pasca Sarjana Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta



KELOMPOK 3 UMJ 2014 - 2015



1



KELOMPOK III KETUA



: DR . EDWARD S



ANGGOTA : 1. DR. JASRIL HARDIYANTO 2. DR. ADHARI ZULKARNAIN 3. DR. KHAERUNISA 4. DRG. DEWI WIYANA 5. DEDEN NURJAMAN, SKM 6. FIFIH MAGHFIROH 7. DR. NI GUSTI MADE DERASWATI



1. JENIS PENELITIAN EPIDEMIOLOGI MENURUT TUJUANNYA Descriptive studies Mendeskripsikan kejadian suatu outcome



Analytic studies Mendeskripsikan asosiasi antara exposure dan outcome



BERDASARKAN TUJUAN Epidemiologi Deskriptif Menjelaskan distribusi masalah kesehatan terutama berdasarkan faktor orang, tempat dan waktu Epidemiologi Analitik studi mengenai determinants dari masalah kesehatan



BERDASARKAN TUJUAN 1. Diskriptif: a. Laporan kasus b. Seri kasus c. Studi kros-seksional d. Studi ekologi 2. Analitik: a. Kasus-kontrol b. Kohort c. Studi intervensi



STUDI DESKRIPTIF Relatif murah dan cepat dibandingkan dengan studi analitik Menjelaskan:  Siapa yg mendapat sakit dan siapa yg tidak  Dimana masalah (rate) penyakit yg tinggi  Apakah ada pola temporal



KRIS/STUDIEPID/PPT



6



2. Termasuk disain studi epidemiologi deskriptif adalah : • disain studi laporan kasus (case-report)



• disain studi serial kasus (case-series) • disain studi korelasi (correlation study) • disain studi potong lintang (cross-sectional) 3. Termasuk disain studi epidemiologi analitik



adalah • disain studi kohort (cohort study) • disain studi kasus-kontrol (case-control study) • disain studi intervensi (intervention study) KRIS/STUDIEPID/PPT



7



4. BERDASARKAN BINGKAI WAKTU (OUTCOME DGN MULAINYA PENELITIAN)



TIMEFRAME OF STUDIES



Prospective Study - looks forward, looks to the future, examines future events, follows a condition, concern or disease into the future



time Study begins here



TIMEFRAME OF STUDIES



Retrospective Study - “to look back”, looks back in time to study events that have already occurred



time Study begins here



5. BERDASARKAN ADA TIDAKNYA PERLAKUAN Experimental  Peniliti mempunyai kontrol terhadap pemaparan Observational  Peneliti mengamati pemaparan yg terjadi secara secara alamiah (Peneliti tidak memanipulasi pemaparan)



6. Yang masuk kategori Penelitian observasional: 1. Penelitian diskriptif 2. Kasus-kontrol 3. Studi kohort



7. Yang termasuk kategori Penelitian Experimental: 1. Randomized control groups 2.Non random control groups



8. PEMBAGIAN BERDASARKAN PENELUSURAN SEBAB-AKIBAT a. Tak ada: - Penelitian diskriptif b. Ada: 1.Ke depan (forward looking): dari exposure ke outcome a. Kohort prospektif b. Kohort retrospektif c. Studi intervensi 2.Ke belakang (backward looking) dari outcome ke exposure a. Kasus-kontrol



9.Berdasarkan pengambilan informasi faktor sebab & akibat



1. Informasi status sebab & akibat pada saat yang sama: Studi kros-seksional



2. Informasi status sebab & akibat pada saat yang berbeda (sebab yg terjadi waktu yg lalu atau sedang berjalan): Studi longitudinal: a. Studi kasus-kontrol b. Studi kohort c. Studi intervensi



10.Disain Studi Potong-Lintang (cross-sectional study) . nama lain : studi prevalensi, survey •



bersifat observasional







unit pengamatan dan unit analaisisnya adalah individu







populasi studi merupakan populasi umum







sampel diambil secara random (acak) • setiap orang di populasi mempunyai kesempatan  yang sama untuk menjadi anggota sampel • sampel representatif /mewakili populasi







pengukuran variabel independet (exposure) dan variabel dependent (outcome) dilakukan secara simultan, sehinga : • tidak dapat terlihat sekuens mana yang terjadi lebih dulu,  variabel independent atau variabel dependent, atau sebaliknya • konsekwensinya tidak dapat melihat hubungan sebab-akibat  (exposure harus mendahului outcome )



11. CARA MELAKUKAN PENELITIAN KASUSKONTROL dengan penelitian observasional yaitu: membandingkan kelompok kasus (mengalami kondisi yg ingin diteliti) dengan kelompok kontrol (tak mengalami kondisi yang ingin diteliti)



12. CARA MELAKUKAN PENELITIAN KOHORT •Identify group of • exposed subjects • unexposed subjects •Follow up for disease occurrence •Measure incidence of disease •Compare incidence between exposed and unexposed group



13. CARA MELAKUKAN PENELITIAN INTERVENSI •Investigator allocates the exposure •



Therapeutic (Secondary Prevention)



 - almost always conducted among individuals (e.g. clinical trial) •



Prevention (Primary Prevention)



– may be conducted among individuals (e.g. field trial) or among entire populations (community trial) • Follow subjects to document subsequent development of disease



14. CASE SERIES 



Tahap lanjut dari case report yg menggambarkan bbrp pasien dengan satu penyakit tertentu berdasarkan pada, misal: umur, jenis kelamin, status perkawinan, gambaran klinis, dll.







Misal: identifikasi kasus aids pada laki2 homosexual.



Perubahan artefact: Numerator Perubahan teknik diagnosis yg menyebabkan meningkatnya laporan penyakit Perubahan dalam klasifikasi penyakit Denominator Kesalahan pada saat mengenumerasi populasi (Penghitungan populasi yg beresiko bertambah akurat) Perubahan sejati: Perubahan struktur umur populasi Perubahan survivorship Perubahan incidence penyakit (karena faktor lingku



15.



Ecologic Studies



• .Measures that represent characteristics of entire populations are used to describe disease and to postulate causal associations. • Measure of interest is correlation between exposure rates and disease rates among different groups. • Correlation coefficient (denoted as r) Range of r is from –1.0 to 1.0 R evaluated in relation to difference from 0.



15. Ecological Fallacy Ketidak tepatan kesimpulan terhadap hubungan pada tingkat individu berdasarkan data ekologik (bila unit analysis adalah group/kelompok). Tidak dapat mengestablish hubungan antara exposure dan outcome (hanya menyarankan)



16. SURVEY ADALAH : metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan kepada responden individu



19. VARIABLE UTAMA EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF 



Orang (siapa)



     



Tempat (di mana) Batas daerah kota Waktu (Bila mana) Jangka panjang Waktu Inkubasinya



20. BEBERAPA VARIABEL ORANG YANG PENTING ADALAH Faktor intrinsik  Umur  Gender  Status marital  Etnisitas  Tipe golongan darah



21. VARIABEL TEMPAT YANG SERING DIGUNAKAN Perkotaan



pedesaan (urban dan rural)



Pemukiman



non pemukiman



Domestik asing Di dalam



di luar



Institusi



non institusi



Perbedaan luas geografis  Hambatan alamiah: gunung, sungai, gurun, laut, garis politik (demarkasi) Perbedaan lokasi  Pemetaan faktor lingkungan  Perbedaan urban dan rural  Perbandingan internasional  Migrasi Variasi dalam institusi tunggal



Berdasarkan perbandingan Antar tempat (batas alamiah: iklim, suhu) Antara urban dan rural (kepadatan penduduk, suplai air) Dalam negara (provinsi) Antar negara (internasional); variasi dan ketepatan diagnosis sistem pelaporan



22. Waktu yang sering digunakan dalam variabel waktu



• Variasi dalam frekwensi/distribusi penyakit dapat terjadi dalam periode waktu yang singkat • Waktu yang singkat tersebut dapat diukur dalam bilangan : • jam, hari • minggu, bulan



23. - Sporadis



adalah penyakit atau kejadian yang jarang timbul dan munculnya tidak teratur - Endemik adalah penyakit yang asli atau menyebar terbatas pada populasi, masyarakat atau wilayah tertentu. Sebagai contoh, polio endemik di wilayah Pakistan, Afghanistan, Nigeria dan India. Wabah polio di negara-negara seperti Republik Demokratik Kongo dan Niger terjadi hanya setelah orang yang terinfeksi virus polio melintasi perbatasan ke negara-negara tersebut dan, dengan demikian, polio tidak dianggap endemik di sana. -Epidemi adalah wabah penyakit yang secara signifikan lebih tinggi dari kejangkitan normal untuk penyakit itu. Terjadinya epidemi sebuah penyakit mungkin terkonsentrasi di suatu wilayah geografis tertentu atau di antara populasi tertentu.



- Common source adalah suatu letusan penyakit yang disebabkan oleh terpaparnya sejumlah orang dalam suatu kelompok secara menyeluruh dan terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Adapun Common Source Epidemic itu berupa keterpaparan umum, biasa pada letusan keracunan makanan, polusi kimia di udara terbuka, menggambarkan satu puncak epidemi, jarak antara satu kasus dengan kasus, selanjutnya hanya dalam hitungan jam,tidak ada angka serangan ke dua - Point source adalah semua kasus tampaknya terjadi dalam satu periode inkubasi, menunjukkan bahwa kasus tidak muncul dari orang-ke-orang menyebar. Fakta bahwa wabah itu durasi pendek menunjukkan bahwa itu adalah tunggal, singkat (maka "titik") eksposur yang tidak bertahan dari waktu ke waktu.



Propagated/Progresive Epidemic Bentuk epidemi dengan penularan dari orang ke orang sehingga waktu lebih lama dan masa tunas yang lebih lama pula. Propagated atau progressive epidemic terjadi karena adanya penularan dari orang ke orang baik langsung maupun melalui vector, relatif lama waktunya dan lama masa tunas, dipengaruhi oleh kepadatan penduduk serta penyebaran anggota masya yang rentan serta morbilitas dari pddk setempat, masa epidemi cukup lama dengan situasi peningkatan jumlah penderita dari waktu ke waktu sampai pada batas minimal abggota masyarakat yang rentan, lebih memperlihatkan penyebaran geografis yang sesuai dengan urutan generasi kasus. -



24. STUDI CROSSSECTIONAL Disebut juga studi prevalens Tujuan:  mempelajari angka kejadian suatu penyakit/masalah kesehatan  mempelajari hubungan antara suatu faktor risiko dengan angka kejadian suatu penyakit Unit analisa: individual Faktor risiko/exposure dan status penyakit/masalah kesehatan dukur pada saat yang sama



Disain Studi Potong-Lintang (cross-sectional study) • nama lain : studi prevalensi, survey • bersifat observasional • unit pengamatan dan unit analaisisnya adalah individu • populasi studi merupakan populasi umum • sampel diambil secara random (acak) • setiap orang di populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel • sampel representatif /mewakili populasi •



pengukuran variabel independet (exposure) dan variabel dependent (outcome) dilakukan secara simultan, sehinga : • tidak dapat terlihat sekuens mana yang terjadi lebih dulu, variabel independent atau variabel dependent, atau sebaliknya • konsekwensinya tidak dapat melihat hubungan sebabakibat (exposure harus mendahului outcome )



26. Kelebihan Studi Potong Lintang



:



• dapat untuk melihat distribusi frekwensi penyakit di populasi • dapat untuk melihat hubungan variabel “exposure” dan variabel “outcome” • hasil analisisnya dapat dipakai untuk membangun hipotesis baru



Kelemahan Studi Potong Lintang • tidak dapat untuk melihat hubungan sebab akibat, karena variabel “exposure” dan variabel “outcome” diukur secara simultan