Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS STRUKTUR BAJA (diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tugas Struktur Baja)



Disusun Oleh :



NURUL DULAMI



(09 1061 1010)



JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2013



KATA PENGANTAR



Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan judul “TUGAS STRUKTUR BAJA” tepat waktu. Berbekal kemampuan dan pengetahuan, penulis menyusun tugas ini semaksimal mungkin untuk memenuhi syarat mata kuliah Tugas Struktur Baja. Penulisan tugas ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bimbingan, saran, dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :



a. Bapak Muhtar S.T., M.T. selaku dosen pembimbing mata kuliah Tugas Struktur Baja pada Jurusan Teknik Sipil di Universitas Muhammadiyah Jember yang telah memberikan bimbingan, masukan terhadap penyusun.



b. Seluruh teman-teman Fakultas Teknik Sipil Angkatan 2009 yang telah turut membantu dalam menyelesaikan tugas ini. Penulis sangat menyadari meskipun tugas ini telah dipersiapkan sebaik-baiknya, namun masih terdapat kekurangan dalam penulisan tugas ini. Untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan dalam penulisan tugas ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Amin.



Jember, 11 Desember 2012



Penulis



Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja



2



BAB I PERENCANAAN GORDING



Gording biasanya berupa profil siku atau juga “ channel “ untuk gording berupa siku, ada rumus pendekatan untuk menentukan ukuran profil yang akan digunakan. Ukuran siku pada sisi tegak lurus atap =



, sedangkan untuk ukuran siku pada bidang // atap



.



Sehingga apabila diketahui data perencanaan pada gambar yang terdiri dari, 



Jarak antar kuda – kuda



= 6 meter







Jarak overstek



= 0.6 meter







Bentang kuda – kuda



= 12 meter







Panjang gudang



= 30 meter







α



= 320







Tinggi bangunan



= 6 meter







E



= 210000 Mpa = 2.1*106 kg/cm2



Maka untuk perencanaan gording, dapat digunakan profil baja minimum. Sisi tegak lurus



= L = Jarak antar kuda – kuda 45 45 = 13.3 cm



= 600 45



Sisi sejajar



=L = Jarak antar kuda – kuda 60 60 = 10 cm



= 600 60



Gunakan profil baja channel 180 70 8 11 Dengan spesifikasi sebagai berikut: 



Ix



= 1350 cm4







Iy



= 114 cm4







q



= 22 kg/m







Luas profil



= 28 cm2







b



= 70 mm







h



= 180 mm







d



= 8 mm







Zx



= 150 cm3







Zy



= 22.4 cm3







t



= 11 mm



Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja



3







ix



= 6.95 cm







iy



= 2.02 cm







fy



= 2400 kg / cm2







fu



= 3700 kg / cm2



Jika direncanakan menggunakan 6 buah gording,maka jarak masing-masingnya adalah: ∗ (



)∗



°



= 141.5 cm



1.1. Pembebanan Gording 1.1.1. Beban Mati a. Beban sendiri gording



= berat gording = 22 kg/m



b. Berat penutup atap genteng



= 22 kg/m



= jarak antar gording * berat genteng = 1.415 m * 50 kg/m2



= 70.75 kg/m + 92.75 kg/m



c. Berat plafond + gantung = Berat plafond *jarak antar gording = 18 kg/m2 * 1.415 Berat Total



= 25.47 kg/m + = 118.22 kg/m



d. Berat baut + plat simpul = 10 % * berat total = 10 % * 118.22 kg/m Berat mati total ( DL )



= 11.822 kg/m + = 130.042 kg/m



e. Momen akibat beban mati 



Akibat qx



Mx



= 1/8 *qx * L2 = 1/8 * ( 130.042 cos32 ) * jarak kuda – kuda2 = 496.268 kgm







Akibat qy



My



= 1/8 *qy * ( 1/3L )2 = 1/8*(130.042 sin32 ) * (1/3jarak kuda-kuda)2 = 34.455 kgm



Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja



4



1.1.2. Beban Hidup Untuk analisa beban hidup, pilih salah satu saja antara beban pekerja atau beban air hujan. a. Beban pekerja



= 100 kg



b. Momen akibat beban hidup 



Akibat px



Mx



= 1/4 *cos 32 px * L = 1/4 * (100 cos32 ) * jarak kuda – kuda = 127.207 kgm







Akibat py



My



= 1/4 * sin 32 px * 1/3L = 1/4 * (100 sin32 ) * 1/3jarak kuda – kuda = 26.495 kgm



1.1.3. Beban Angin Untuk analisa beban angin, pada atap dengan kemiringan > 30 0 besar koefisien angin adalah antara 0.5 - ( - 0.4 -



) dengan besar tekanan tiup 25 kg/m2



a. Tekanan angin



= 25 kg/m2



b. Muka angin tekan ( dipihak angin ) Beban angin tekan



= jarak antar gording * koefisien angin * tekanan



angin



= 1.415 * 0.5 * 25 = 17.6875 kg/m



c. Muka angin hisap ( dibelakang angin ) Koefisien angin hisap



= ( - 0.4 –



)



= - 0.506



Beban angin hisap



= jarak antar gording * koefisien angin * tekanan



angin



= 1.415 * -0.506 * 25 = -17.89975 kg/m



d. Momen akibat beban angin Angin bekerja tegak lurus atap, jadi berupa q. Momen akibat angin hisap tidak perlu dihitung karena mamperingan struktur. 



Akibat angin tekan Mx



= 1/8 *beban angin tekan * L2 = 1/8 * 17.6875 * jarak kuda – kuda2 = 79.593 kgm



Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja



5



1.1.4. Kombinasi Pembebanan Berdasarkan semua beban beban tersebut, struktur rangka baja harus mampu memikul semua kombinasi pembebanan berikut sesuai SNI 03-1729-2002. 1. 1,4D 2. 1,2D + 1,6 L + 0,5 (La atau H) 3. 1,2D + 1,6 (La atau H) + (γ 4. 1,2D + 1,3 W + γ



LL



5. 1,2D ± 1,0E + γ



LL



LL



atau 0,8W)



+ 0,5 (La atau H)



6. 0,9D ± (1,3W atau 1,0E) Keterangan: D



= adalah beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen, termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap, tangga, dan peralatan layan tetap



L



= adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung, termasuk kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti angin, hujan, dan lain-lain



La



= adalah beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja, peralatan, dan material, atau selama penggunaan biasa oleh orang dan benda bergerak



H



= adalah beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genangan



W



= adalah beban angin



E



= adalah beban gempa, yang ditentukan menurut SNI 03–1726 1989, atau penggantinya



Dengan;



γ



L=



0,5 bila L< 5 kPa, dan γ



L=1



bila L≥ 5 kPa.



Death load (D)



Live load (L)



worker load (La)



Rain load (H)



Wind load (W)



Earthquake load (E)



496.268



0



127.207



0



79.593



0



694.7752



659.1251



862.7272



763.096



596.0216



550.1121



Combine 1



Combine 2



Combine 3



Combine 4



Combine 5



Combine 6



Tabel : Kombinasi pembebanan searah sumbu x ( kgm )



Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja



6



Death load (D)



Live load (L)



worker load (La)



Rain load (H)



Wind load (W)



Earthquake load (E)



34.455



0



26.495



0



0



0



48.237



54.5935



83.738



55.0935



41.846



31.0095



Combine 1



Combine 2



Combine 3



Combine 4



Combine 5



Combine 6



Tabel : Kombinasi pembebanan searah sumbu y ( kgm )



1.2. Kontrol Gording 1.2.1. Kontrol Tegangan Ijin Gording



σ



=