Tugas Surveilans Campak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

OPTIMALISASI PENATALAKSANAAN PROGRAM SURVEILANS PENYAKIT CAMPAK DI UPTD PUSKESMAS SULILIRAN BARU TAHUN 2023



Siti Ainun Jariah, S.Kep.,Ns



LATAR BELAKANG : Pelayanan yang diberikan puskesmas merupakan pelayanan menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif (pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan) dan rehabilitative (pemulihan kesehatan). Salah satu kasus PD3I yang ada diwilayah kerja Puskesmas Suliliran Baru yaitu penyakit suspek campak. Campak merupakan penyakit yang dapat menyerang semua usia. Setiap kasus suspek campak harus dilaporkan, dilakukan investigasi dalam waktu 1 x 24 jam setelah laporan diterima, dilakukan pemeriksaan laboratorium dan dicatat secara individual guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan Campak secara efektif dan efisien.



PENEMUAN KASUS: Pada bulan April ditemukan 1 suspek campak pada pasien berusia 2 thn yang bertempat tinggal di Desa Laburan, jenis kelamin laki-laki datang dengan keluhan demam 5 hari, batuk, pilek dan tampak ruam di seluruh tubuh.



Untuk tanda dan gejala dari campak yaitu: Demam, batuk, pilek, radang mata (konjungtivitis) Bintik-bintik kemerahan (ruam maculopapular) padat, tidak berair, muncul 2-4 hari setelah gejala awal



Cara penemuan kasus yaitu : dengan melihat kembali buku register pasien yang datang berobat ke Puskesmas, atau adanya laporan petugas kesehatan lainnya yang bertugas di Puskesmas, Pusban dan Polindes di wilayah kerja Puskesmas Suliliran Baru.



MELAKUKAN OBSERVASI PENGELOLAAN SPECIMEN







Pengelolaan Spesimen : pada tahun 2022 pernah di ambil sampel specimen serum pada pasien suspek campak di wilayah kerja Puskesmas Suliliran Baru. Tapi untuk tahun 2023 belum pernah dilakukan pengambilan sampel pada pasien suspek campak dikarenakan keterbatasan logistic.



Pengiriman Spesimen : Pada tahun 2022 pernah dilakukan pengiriman 1 sampel serum dengan melampirkan Form MR-01 dan MR-04 ke laboratorium rujukan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Kota. •



OBSERVASI PENCATATAN DAN PELAPORAN Untuk pencatatan dan pelaporan kasus biasa dilakukan pengisian laporan melalui SKDR setiap minggu dihari senin. MELAKUKAN OBSERVASI PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA Data hanya sebatas pencatatan dan pelaporan saja, belum dilakukan pengelolaan data dan analisa data secara deskriptif oleh petugas dikarenakan keterbatasan pengetahuan petugas.



MELAKUKAN OBSERVASI SKD-KLB PD3I Adapun langkah-langkah deteksi dini KLB yaitu dengan mengisi laporan SKDR setiap minggu untuk mencegah dan meminimalisir jumlah kasus. KEGIATAN KOORDINASI SURVEILANS Untuk koordinasi kita akan lakukan kerjasama dengan lintas sector bersama dengan kader, petugas desa, serta petugas kesehatan lainnya yang ada di desa-desa.



PENANGGULANGAN KLB Untuk diwilayah Puskesmas Suliliran Baru belum pernah terjadi KLB campak karena belum ada pemeriksaan spesimen. Jika terjadi KLB yang harus kita lakukan yaitu : -Penemuan KASUS  form MR01  ISOLASI minimal 7 hari sejak timbul ruam -Tata laksana klinis kasus -Pelacakan KONTAK ERAT: semua orang yang berhubungan (kontak) dengan suspek campak pada fase menular (7 hari sebelum dan 7 hari setelah timbulnya ruam)  tinggal satu atap, tetangga / kerabat / pengasuh, teman kelas / bermain / guru, teman kerja, petugas kesehatan yang merawat kasus tanpa APD yang sesuai standar, dll  form MR06  KARANTINA minimal 7 hari sejak timbul ruam -Pencarian kasus aktif (kasus tambahan): Lakukan penyisiran (pencarian kasus aktif) di wilayah sekitar kasus Jika kasus sudah pernah berobat ke fasyankes  luasan pencarian kasus dapat diperluas, minimal dalam radius 50 meter Meningkatkan kewaspadaan di seluruh fasyankes -Mencari faktor risiko penyebab KLB  form MR06 -Komunikasi risiko ke masyarakat: bahaya penyakit campak dan pentingnya pencegahan terutama dengan imunisasi -Imunisasi Respon KLB (Outbreak Response Immunization /ORI) berdasarkan hasil kajian epidemiologi.



MONITORING DAN EVALUASI -Untuk saat ini jejaring praktek dokter, perawat, maupun bidan belum ada melaporkan kasus campak atau kasus PD3I. - Untuk cakupan imunisasi pada wilayah kerja Puskesmas Suliliran Baru sudah baik mencapai 95% pada tahun 2022.



KESIMPULAN Pelatihan Surveilans yang sudah dilakukan diharapkan mampu dalam mendukung kesehatan masyarakat dan memperkuat kemampuan para pengelola program kesehatan terutama surveilans di Puskesmas.



REKOMENDASI 1. Meningkatkan kerjasama antar petugas dan lintas sector terkait penemuan kasus 2. Tersedianya logistic yang mendukung untuk proses pengambilan, pengelolaan serta pengiriman sampel specimen.



TERIMA KASIH