Tugasku [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAHAN BANGUNAN



JULMADIAN ABDA, ST, MT BAHAN BATUAN



Oleh :



FARAS BACHTIAR WIBOWO NIM : 193019



PROGRAM STUDI BANGUNAN GEDUNG POLITEKNIK PEKERJAAN UMUM TAHUN AJARAN 2019/2020 1



1. Sebutkan siklus terbentuknya batuan !



https://satujam.com/siklus-batuan/ Pada mulanya batuan berasal dari magma cair yang mengalami kristalisasi. Inilah yang nantinya disebuat batuan beku. Setelah mengkristal batuan lama kelamaan akan mengalami pelapukan. Pelapukan terjadi akibat cuaca dan atmosfer yang terjadi hingga lama kelamaan mengalami pelapukan. Lalu setelah lapukan batuan megalami proses erosi sehingga kembali ke dalam bumi dan menumpuk dan menjadi sedimen. Tanah yang tersedimentasi lama kelamaan mengeras akibat tekanan yang diterimanya dan terbentuklah batuan sedimen. Batuan sedimen yang semakin masuk ke retasan bumi akan mengalami tekanan dan suhu yang panas sehingga membentuklah batuan metamorf. Batuan metamorf atau sedimen lalu kembali naik ke permukaan bumi dalam bentuk magma dan terjadi begitu seterusnya. 2



2. Buatlah klasifikasi berdasarkan proses pembentukanya dan berikan gambar batuan tersebut ! Batuan. Berdasarkan proses pembentukannya, batuan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuhan malihan (metamorf).



https://sobatmateri.com/penjabaran-3-jenis-batuan-berdasarkan-prosespembentukannya/



A. Batuan Beku Adalah batuan yang terbentuk dari magma yang keluar dari dalam bumi dan membeku karena proses pendinginan. Batuan beku dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi di mana magma membeku. Berdasarkan klasifikasi tersebut, dikenal tiga jenis batuan beku, yaitu batuan beku luar, batuan beku gang, dan batuan beku dalam (materi, 2017) 



Batuan Beku Luar (ekstrusif atau batuan beku vulkanik) merupakan batuan yang terbentuk akibat proses pembekuan magma di permukaan bumi. Dicirikan dengan, tidak ada kesempatan untuk mengkristal, amorf, terjadi



3











pada permukaan bumi. Umumnya proses pembekuan ini berlangsung sangat cepat. Akibatnya struktur batuan yang dihasilkan relatif halus. Contoh batuan beku luar, antara lain, Obsidian, Basalt, Andesit, dan Rhyolit. Batuan Beku Gang merupakan batuan yang terbentuk akibat proses pembekuan magma di antara pusat magma dengan permukaan bumi, dicirikan dengan pendinginan sedikit lebih cepat, pengkristalan kurang sempurna, dan terjadi pada jalur diaterma. Contoh batuan beku gang, Porfirit, Porfir Granit, Porfir Gabro, dan Porfir Syenit. Batuan Beku Dalam ( intrusif atau batuan beku plutonik) merupakan batuan yang terbentuk akibat proses pembekuan yang tidak berhasil keluar ke permukaan bumi, dicirikan, semua mengkristal (granitis), ukuran kristal besarbesar dan kasar, pembekuan sangat lambat. Proses pembekuan batuan yang sangat lama mengakibatkan tekstur batuan yang dihasilkan relatif kasar. Contoh batuan beku dalam, Granit, Diorit, Gabro, dan Syenit. (materi, 2017)



B. Batuan Sedimen (Endapan) Berasal dari batuan beku atau zat-zat padat yang mengalami pelapukan dan kemudian di endapkan. Endapan ini kemudian mengalami proses Litifikasi. Proses ini merupakan rangkaian sejumlah proses dimana material yang diendapkan mengalami perubahan bentuk menjadi sedimen. Berdasarkan jenis partikel yang dikandungnya, batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis. Ketiga jenis batuan tersebut yaitu batuan sedimen klastik, batuan sedimen kimia, dan batuan sedimen biogenik. (materi, 2017) 











Batuan Sedimen Klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari pecahan batuan dan mineral hasil pelapukan atau erosi. Contoh batuan sedimen klastik, antara lain, konglomerat, batu breksi, dan batu pasir. Batuan Sedimen Kimia merupakan batuan sedimen yang terbentuk karena pelarutan mineral air di danau atau laut. Mineral-mineral ini kemudan diendapakan di daratan dengan bantuan air hujan. Contoh dari batuan sedimen kimia antara lain, oolit gamping, oolit besi, dan oolit pesolit. Batuan Sedimen Biogenik merupakan batuan yang terbentuk dari sisa-sisa binatang atau tumbuhan yang mati. Contoh batuan sedimen biogenik yang penting adalah batubara. Batu kapur merupakan salah satu jenis batuan yang termasuk batuan sedimen kimia dan biogenik, batu gamping, dolomit, gamping dolomitan.



4



https://sobatmateri.com/penjabaran-3-jenis-batuan-berdasarkan-prosespembentukannya/



C. Batuan Metamorf (Malihan) Adalah batuan yang berasal dari batuan beku atau sedimen yang telah berubah bentuk. Perubahan bentuk tersebut terjadi karena pengaruh tekanan dan temperatur yang tinggi dalam waktu yang lama. Jenis batuan metamorf dapat dibedakan berdasarkan proses dominan yang terjadi pada lingkungan tempat asalnya, berdasarkan prosesnya batuan metamorf dapat dibedakan atas batuan metamorf kontak, batuan metamorf terkubur, dan batuan metamorf regional. (materi, 2017)   



Batuan Metamorf Kontak adalah batuan metamorf yang terbentuk karena adanya pemanasan perubahan kimia oleh intrusi magma panas. Batuan Metamorf Terkubur adalah batuan metamorf yang terbentuk sebagai hasil pemendaman cekungan sedimen yang dalam. Batuan Metamorf Regional merupakan batuan yang terbentuk kareana adanya tekanan dan temperatur yang sangat tinggi dan disertai tumbukan, penghunjaman, atau pemekaran lempeng bumi. (materi, 2017)



3. Pada batuan terdapat sifat fisik dan sifat mekanik uraikan sifat tersebut



5



- Penentuan sifat mekanik batuan merupakan uji dengan merusak sampel batuan (destruktif test) 



Kekerasan



Kekerasan adalah tahanan dari suatu bidang permukaan halus terhadap suatu abrasi. Kekerasan batuan dipakai untuk mengukur sifat-sifat teknis dari mineral batuan dan dapat juga dipakai untuk menyatakan berapa besarnya tegangan yang diperlukan untuk menyebabkan kerusakan pada batuan.  Kekuatan Kekuatan mekanik batuan adalah sifat kekuatan atau ketahanan terhadap gaya luar, kekuatan batuan tergantung pada komposisi mineralnya. Diantara mineral-mineral yang terkandung di dalam batuan, kuarsa adalah mineral terkompak dengan kuat tekan mencapai lebih 500 MPa. Biasanya semakin tinggi kandungan mineral kuarsa dalam batuan maka semakin tinggi kekuatan batuan tersebut. Kekerasan dan kekuatan batuan diklasifikasikan dengan skala Fredrich Van Mohs (1882)  Elastisitas Sifat elastisitas batuan dinyatakan dengan modulus elastisitas atau modulus Young (E), dan nisbah Poisson (υ). Modulus elastisitas merupakan factor kesebandingan antara tegangan normal dengan regangan relatifnya, sedangkan nisbah Poisson merupakan kesebandingan antara regangan lateral dengan regangan aksial. Modulus elastisitas sangat tergantung pada komposisi mineralnya, porositas, jenis perpindahan, dan besarnya beban yang diterapkan. Nilai modulus elastisitas untuk batuan sedimen sangat rendah, hal ini disebabkan komposisi mineral dan teksturnya, seperti modulus elastisitas pada arah sejajar bidang perlapisan selalu lebih besar dibandingkan dengan arah pada tegak lurus.  Plastisitas



6



Plastisitas batuan merupakan perilaku batuan yang menyebabkan deformasi tetap setelah tegangan dikembalikan ke kondisi awal, dimana batuan tersebut belum hancur. Atau bisa juga di definisikan sebagai adalah karakteristik batuan untuk menahan regangan yang melebihi kekuatannya sebelum batuan tersebut hancur. Sifat plastic tergantung pada komposisi mineral penyusun batuan dan dipengaruhi oleh adanya pertambahan kuarsa, feldspar dan mineral lain. Lempung lembab dan beberapa batuan homogen mempunyai sifat plastik.  Abrasivitas Abrasivitas adalah sifat batuan untuk menggores permukaan material lain, ini merupakan suatu parameter yang mempengaruhi keausan (umur) mata bor dan batang bor. Kandungan kuarsa dari batuan biasanya dianggap sebagai petunjuk yang dapat dipercaya untuk mengukur keausan mata bor  Tekstur menunjukan hubungan antara mineral penyusun batuan yang dapat menceritakan proses genesanya, tekstur dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat porositas, ikatan antar butir, densitas dan ukuran butir.  Karakteristik Pecahan Karakteristik pecahan (breaking characteristics) dapat digambarkan seperti perilaku batuan ketika dipukul. Tiap – tiap tipe batuan mempunyai karakteristik pecah yang berbeda dan ini berhubungan dengan tekstur, komposisi mineral dan struktur.  Porositas Porositas adalah ukuran dari ruang kosong di antara material, dan merupakan fraksi dari volume ruang kosong terhadap total volume, yang bernilai antara 0 dan 1, atau sebagai persentase antara 0-100%. Porositas ialah perbandingan seluruh volume pori yang berhubungan dengan volume total batuan.



7



- Penentuan sifat fisik batuan merupakan uji tanpa merusak (non destructive test). Sifat sifat tersebut meliputi.



1. Bobot isi asli 2. Bobot isi kering 3. Bobot isi jenuh 4. "Apperent specific gravity" 5. “True specific gravity 6. Kadar air asli (natural water content): 7. "Saturated water content" 8. Derajat kejenuhan 9. Porositas (n) 10. Angka pori/Void ratio (e)



4. Sayarat – syarat mutu batuan untuk dijadikan bahan bangunan.



8



http://operator-it.blogspot.com/2014/03/teknologi-bahan-batu-alam.html



5. Carilah nomor SNI terkait pengujian batuan tersebut dan sebutkan fungsi pengujian tersebut. NO 1.



NOMOR METODE UJI STANDAR SNI 03Metode pengujian 2437-1991 laboratorium untuk menentukan parameter sifat fisika pada contoh batu



9



TUJUAN Metode ini digunakan untuk mengetahui sifatsifat fisika contoh batu, antara lain yaitu kepadatan asli, kadar air asli, kepadatan jenuh, penyerapan kepadatan kering, derajat kejenuhan, porositas, berat jenis semu, berat jenis sebenarnya dan angka pori berdasarkan hasil pengkajian dan perhitungan laboratorium.



2.



SNI Metode uji cepat 2485:2015 rambat gelombang dan konstanta elastis ultrasonik batuan di laboratorium



Metode uji ini menjelaskan peralatan dan prosedur pengukuran di laboratorium untuk kecepatan rambat pada gelombang tekan dan geser dalam batuan (1) dan penentuan konstanta elastis ultrasonik (Catatan 1) dari batuan isotropik atau contoh batuan lain yang agak anisotropik. Cara uji Metode ini digunakan laboratorium kuat untuk mendapatkan tarik benda uji batu parameter kuat tarik dari dengan cara tidak hasil pengukuran di langsung laboratorium secara cepat dan mudah.



3.



SNI 24862011



10



4.



SNI 2825 : 2008



5.



SNI Cara uji sifat tahan 3406:2011 lekang batu



6.



SNI Metode pengujian 2824:2011 geser langsung batu SNI 03Metode pengujian 2814-1992 indek kekuatan batu dengan beban titik



7.



8.



SNI 2826 : 2008



Cara uji kuat tekan batu uniaksial



Cara uji modulus elastisitas batu dengan tekanan sumbu tunggal



10



Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya kuat tekan uniaxial suatu contoh batu dan untuk mengetahui nilai kuat tekan benda uji batu Metode ini digunakan untuk memperoleh indek tahan lekang batu. Metode ini digunakan untuk memperoleh parameter kuat geser batu. Metode ini digunakan dalam uji konsolidasi satu dimensi pada benda uji tanah, yang bertujuan untuk mendapatkan parameter kompressibilitas dan kecepatan konsolidasi tanah Standar ini menetapkan cara uji modulus elastisitas batu pada tekanan sumbu tunggal untuk mengetahui harga modulus elastisitas benda uji batu secara statik cara uji modulus elastisitas batu ditentukan dengan melakukan pengujian di laboratorium dengan mempergunakan alat uji yang berupa mesin kompresi yang mampu memberikan beban sumbu secara menerus terhadap benda uji hingga tercapai keruntuhan. Modulus



elastisitas atau modulus young adalah perbandingan antara nilai tegangan dengan regangan aksial yang dinyatakan dalam satuan MPa



6. SKKNI Tentang Tukang Bangunan 1. SKKNI Tukang Bangunan Gedung Nomor : 31 Tahun 2014 Persyaratan Jabatan a. Pendidikan



: SMP atau yang setara



b. Pengalaman kerja



: Berpengalaman 5 (lima) tahun dibidangnya



c. Kesehatan



: Berbadan sehat, yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter dan tidak mempunyai cacat fisik yang dapat mengganggu pekerjaan.



d. Sertifikat



: Memiliki sertifikat komptenesi Tukang Bangunan Gedung



e. Persyaratan Lain



: Mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar



12



Bibliography BSN. (2019). http://sispk.bsn.go.id/PanitiaTeknis/Detailkomtek/119. http://layanan-guru.blogspot.com/2013/09/macam-macam-batuan-berdasarkan-proses.html. (2013, september 4). macam macam batuan berdasar proses terbentuknya. it, o. (n.d.). http://operator-it.blogspot.com/2014/03/teknologi-bahan-batu-alam.html. konstruksi, S. (2017). http://sibima.pu.go.id/pluginfile.php/12657/mod_resource/content/1/SKKNI%20Kepmenak er%202016-307%20Tukang%20Plester%20Bangunan%20Gedung.pdf. materi, s. (2017, Januari 10). PENJABARAN 3 JENIS BATUAN BERDASARKAN PROSES PEMBENTUKANNYA. satujam.com. (n.d.). 5+ Metode Terjadinya Siklus Batuan [Penjelasan Lengkap]. skkni. (2014). SKKNI TUkang Bangunan Gedung no 31 .



13