Tuli Sensorineural [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PATOFISIOLOGI TULI SENSORINEURAL



Etiologi virus



Etiologi Vaskuler



Infeksi hingga telinga



Gangguan pd auditiva interna: emboli,arterosklerosis trombosis, hiperkoagubilitas



Iskemik koklea Atrofi membrane timpani



Atrofi koklea



Atrofi membrane tektorial



Atrofi organ korti



Penyerapan endolimfe dalam skala media oleh stiria vaskularis terhambat



Atrofi striavaskulari



Hilangnya sel rambut dan sel penyokong



Bergerak secara random



Hidrops (pembengkakan endolimfe)



Terjadi depilarisasi sel rambut , pelepasan neurotransmitter, sinapsis



Rupture m. vestibularis sehingga endolimfe bercampur dengan cairan perlimfe



Potensial listrik tidak teratur> n. koklearis>korteks tempolaris



Komposisi cairan endolimfe dan perlimfe abnormal



GANGGUAN PENDENGARAN



PENURUNAN PENDENGARAN



Tinnitus



Gangguan vestibular > vertigo



TULI SENSORINEURAL FISIOLOGI PENDENGARAN Proses pendengaran diawali dengan masuknya gelombang bunyi yang ditangkap oleh aurikel melewati meatus akustikus externa. Kemudian gelombang suara yang ditangkap akan membuat membrane timpani bergetar. Setelah melalui membrane timpani selanjutnya getaran tersebut akan menggetarkan tulang telinga (maleus , incus, dan stapes). Ketiga tulang ini kemudian mengubah gaya kecil dari partikel udara yang masuk pada gendang telinga menjadi gaya besar yang menggerakan fluida dan koklea (1kHz). Getaran dari tulang pendengaran diteruskan oleh jendela oval yang akan menggerakkan fluida sehingga membrane basiliar ikut bergetar akibat resonansi. Organ korti pada permukaan basilliar yang terdiri dari sel-sel rambut mengubah getaran mekanik menjadi sinyal listrik. Laju firingrate (sel rambut) dirangsang oleh getaran membrane basilliar. Kemudian sel saraf aferen menerima pesan dari sel rambut dan meneruskan ke syaraf auditori, yang akan membawa informasi tersebut ke otak yaitu korteks serebri area pendengaran, dan di sadari sebagai rangsangan pendengaran. PENJELASAN PATOFISIOLOGI TULI SENSORINEURAL Berbicara tentang tuli sensorineural berarti gangguan yang disebabkan oleh rusaknya saraf pendengaran. Seseorang yang mengalami gangguan pendengaran/ tuli sensorineural disebabkan oleh infeksi, emboli, thrombosis dan hiperkoagubilitas. Virus merupakan organisme intraseluler (hidup didalam sel) jika sel-sel di telinga terinfeksi oleh virus maka sel-sel tersebut akan mati (apoptosis : sel memprogram dirinya untuk mati agar mencegah virus berkembangbiak lebih lanjut). Karena sel-selnya banyak yang mati maka ukuran dari membrane timpani dan koklea mengecil atau disebut dengan atrofi. Jika membrane timpani dan koklea mengecil maka fungsinya tidak akan semaksimal pada saat ukurannya normal. Di dalam koklea terdapat organ korti yang berperan sebagai organ reseptor karena di dalamnya terdapat cairan endolimfe dan perilimfe. Hantaran suara akan dibawa oleh cairan endolimfe, karena cairan endolimfe bergetar maka akan menggetarkan pula membrane basalis dimana diatas membrane basalis terdapat sel rambut dan sel-sel penyokong. Sel-sel penyokong berfungsi untuk menyokong sel rambut dan menutrisinya, karena apabila sel rambut mati maka akan digantikan oleh sel penyokong. Di atas sel rambut juga terdapat membrane tektorial. Saat membrane basalis bergetar otomatis membrane ini akan menekuk sehingga sel-sel rabut juga ikut tertekuk karena di atasnya ada membrane tectorial yang bersifat kaku. Jadi jika virus sudah masuk dan menginfeksi koklea maka terjadilah atrofi koklea.Sama halnya dengan tuli yang disebabkan oleh thrombosis, emboli dan hiperkoagubilitas, dimana terjadinya hambatan aliran darah yang masuk ke koklea sehingga menyebabkan kerusakan/atrofi pada koklea. Jika koklea mengalami kerusakan maka secara otomatis membran yang berada di dalam kokleapun (membran tectorial, organ corti dan stria vaskularis) menjadi rusak. Terjadinya kerusakan pada membrane di dalam koklea mengakibatkan terhambatnya penyerapan cairan endolimfe dalam skala media oleh stria vaskularis sehingga terjadilah pembengkakan endolimfe (hidrops). Karena terjadinya penumpukan cairan yang tidak dapat diserap maka terjadilah rupture pada membrane vestibula sehingga mengakibatkan tercampurnya cairan endolimfe dan perilimfe maka terjhadilah gangguan pendengaran.



Tuli akibat bising mempengaruhi organ Corti di koklea terutama sel-sel rambut. Daerah yang pertama terkena adalah sel-sel rambut luar yang menunjukkan adanya degenerasi yang meningkat sesuai dengan intensitas dan lama paparan. Stereosilia pada sel-sel rambut luar menjadi kurang kaku sehingga mengurangi respon terhadap stimulasi. Dengan bertambahnya intensitas dan durasi paparan akan dijumpai lebih banyak kerusakan seperti hilangnya stereosilia. Daerah yang pertama kali terkena adalah daerah basal. Dengan hilangnya stereosilia, sel-sel rambut mati dan digantikan oleh jaringan parut. Semakin tinggi intensitas paparan bunyi, sel-sel rambut dalam dan sel-sel penunjang juga rusak. Dengan semakin luasnya kerusakan pada sel-sel rambut, dapat timbul degenerasi pada saraf yang juga dapat dijumpai di nukleus pendengaran pada batang otak.