Usaha Pembibitan Tanamn Kelapa Sawit [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Usaha Pembibitan tanamn kelapa sawit



BAB I PENDAHULUAN 1.1.



Latar Belakang Usaha Sektor perkebunan merupakan salah satu jalan untuk memperbaiki dan mengembangkan perekonomian rakyat serta merupakan salah satu jalan guna tercipta nya pembangunan nasional di Indonesia. Apalagi dimasa yang akan datang,akan terciptanya perdagangan bebas, maka lebih dapat meningkatkan Sumber Daya Alam (SDA) dan dapat dimanfaatkan, salah satunya adalah tanaman kelapa sawit. Tanaman ini dapat menambahkan devisa negara dan menjadi salah satu komoditi ekspor serta dapat meningkatkan pendapatan petani. Untuk mencapai hal tersebut maka dalam pelaksaannya nanti akan di gunakan berbagai strategi untuk perkembangan di sektor agribisnis tanaman perkebunan di Provinsi Aceh. Komoditi usaha yang dilakukan adalah pembibitan tanaman kelapa sawit, karena kelapa sawit ini cocok dikembangkan di Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang. Wilayah ini sangat didukung oleh faktor iklim dan keadaan tanah. Disamping itu, pemasaran juga mudah dengan harga yang sangat memungkinkan untuk dikembangkan usaha ini. Berdasarkan hal tersebut maka ilmu yang sudah dimiliki oleh penulis dari SMK-PP Negeri Saree Aceh yang telah memadai SDM, maka untuk menambah wawasan dan pengalaman agribisnis perlu dikembangkan dan diterapkan dalam dunia industri melalui praktek kerja industri (PRAKERIN).



1.2.



Tujuan PRAKERIN Tujuan dari usaha pembibitan tanaman kelapa sawit ini adalah sebagai berikut : 1. Guna mengaplikasikan ilmu teknologi pertanian yang sudah di dipelajari sekolah SMK-PP Negeri Saree. 2. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir sekolah 3. Melatih siswa dalam kegiatan agribisnis di unit unit usaha agribisnis



4. Mengembangkan kemampuan dibidang agribisnis dan teknologi pertanian, peternakan dan perkebunan 5. Mengaplikasikan teori di kelas (ruangan) ke lapangan 1.3. Alasan pemilihan Kelapa sawit salah satu jenis tanaman perkebunan yang cocok di kembangkan di Kabupaten Aceh Tamiang di Kecamatan Bendahara. Di jaman sekarang ini, komoditi kelapa sawit sangat di gemari oleh pasar sebagai bahan baku pembuatan minyak, dan konsumen-konsumen lainnya dengan harga pasar yang memuaskan. Sehingga para petani dapat mensejahterakan kehidupan nya. Oleh karena itu, usaha pembibitan tanaman kelapa sawit ini menjadikan pilihan penulis untuk di kembangkan nantinya, selain di dalam negeri pemasaran kelapa sawit pun sampai keluar negeri.



BAB II TINJAUAN USAHA



-



-



-



2.1 Aspek Teknis 2.1.1 Syarat tumbuh a.Syarat Iklim Kelapa sawit tumbuh dengan baik pada daerah tropika basah atau disekitar lintang utara-selatan. Beberapa unsur iklim yang penting dan sering mempengaruhi adalah sebagai berikut: Curah hujan antara 2000-2500 mm/thn. Sinar matahrai antara 5-7 jam per/hari Suhu antara 24-28O Kelembaban udara yang dibutuhkan 80% Kecepatan anginnya antara 5-6 km/jam b. Syarat Tanah Kelapa sawit dapat tumbuh diberbagai jenis tanah seperti podsolik,latosol,hidromorfit kelabu,alluvial atau regosol. Ada 2 sifat utama tanah sebagai media tumbuh yaitu sifat kimia dan sifat fisik tanah Sifat Kimia tanah Sifat kimia tanah dapat dilihat dari tingklat keasaman dan komposisi kandunga hara misalnya keasaman tanah menentukan ketersediaan dan keseimbangan unsur hara di dalam tanah. Kelapa sawit dapat tumbuh pada pH tanah antara 4,0 – 6,5 sedangkan pH optimum adalah 5 – 5,5 Sifat Fisik tanah Beberapa hal yang menentukan sifat fisik tanah adalah tekstur, struktur, konsisten, kemiringan tanah, permeabilitas, ketebalan lapisan tanah dan kedalaman permukaan air tanah. Tekstur tanah pada kelapa sawit adalah tekstur tanah ringan dengan kandungan pasir 20 – 60 %,debu 10 – 40 % dan liat 20 – 50%



2.1.2. Biologi Tanaman A. Morfologi Kelapa Sawit 1. Bagian Vegetatif. a. Akar. Kelapa sawit memiliki akar serabut yang terdiri dari akar primer,sekunder,tersier dan kuarter. Akar tanaman kelapa sawit berfungsi untuk memperkokoh berdirinya batang dan sekaligus menyerap air dan unsur hara. b. Batang Tanaman kelapa swit merupakan tanaman monokotil. Fungsi batang adalah sebagai penyangga tajuk serta menyimpan dan mengangkut unsur hara dan air. Batang kelapa sawit berbentuk silinder dengan diameter 20 cm.c. Daun Daun kelapa sawit hampir sama dengan daun kelapa yaitu berdaun majemuk, bersirip genap, bertulang sejajar, panjang pelepah 7,5 – 9 m,jumlah anak daun tiap pelepah 250 – 400 helai.



2. Bagian Generatif a. Bunga Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman berumah satu, artinya bunga jantan dan bunga betina ada dalam satu tanaman. Bunga jantan berbentuk lonjong memanjang agak meruncing dan garis bunga kecil. Sedangkan bunga betina berbentuk agak bulat dengan ujung kelopak agak rata dan agak besar. b. Buah Buah disebut juga fruktus. Tanaman kelapa sawit yang tumbuh subur dapat berbuah mulai umur 3,5 tahun dari pembibitan. Waktu yang diperlukan mulai dari penyerbukan hingga siap panen adalah 5 – 6 bulan. Tanaman kelapa sawit menghasilkan buah 20 – 22 tandan/tahun. 3. Varietas/ jenis tanaman Kelapa Sawit Berikut ini ada beberapa jenis varietas yang banyak digunakan oleh para petani dan perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Dimana jenis varietas ini dilihat berdasarkan ketebalan tempurung,daging buah,karnel dan rendemen CPO nya.



Varietas kelapa sawit dibedakan menjadi 3 tipe,yaitu sebagai 1. 2. 3.



berikut : Tipe Dura, dengan cirri-ciri sebagai berikut : Inti besar dan tidak terdapat lingkaran sabut pada bagian luar tempurung Mesocarp setebal 2-6 mm Kandungan CPO buah rendah Kandungan CCO buah tinggi Jenis ini disebut juga tipe Deli Daging buah mesocarp tipis 2-8 mm, Tipe fisipera, dengan cirri-ciri sebagai berikut : Daging buah tebal,tidak bercangkang dan bercincin serabut yang mengelilingi inti Ukuran inti kecil dibandingkan dengan tipe lain Ukuran daging buah 80-100% Tempurung sangat tipis bahkan hampir tidak ada Kandungan minyak dalam buah tinggi. Tipe Tenera,dengan cirri-ciri sebagai berikut : - persilangan antara dura sebagai induk betina dan fisipera sebagai induk jantan atau sebaliknya - tempurung tipis 0,5-4 mm - Kandungan CPO tinggi dengan rendemen 22-24 % - Mempunyai cincin serabut - Perbandingan daging buah dengan buah 60-96 %



2.1.3 Budidaya tanaman Kelapa Sawit Pembibitan Kepa sawit terbagi atas 2 tahapan yaitu: Persemaian (Pre Nursery) Pembibitan (Main Nursery) a. Tempat atau Lokasi Lokasi untuk pembibitan kelapa sawit dipilih dan sudah ditentuka permanen oleh pihak perkebunan sesuai dengan syarat-syaratnya yaitu suatu yang cukup sumber air terletak di senntral areal dalam arti kata tidak terlalu jauh dari lokasi penananman. Kountur lahan harus rata,terbuka,dan aman dari gangguan binatang liar.



b. Persemaian (Prenursery)



1) -



-



Prenursery adalah persemaian kecambah kelapa sawit kedalam kantong plastic (babybag) sampai 3 bulan dengan ukuran babybag 15 x22 cm dengan ketebalan 0,2 mm Pembuatan persemaian bertujuan agar pemeliharaan semai lebih mudah karena arealnya lebih kecil, menghemat pengisian kantong plastic large bag (karena telah diseleksi dipersemaian), serta memberikan waktu yang cukup bagi pengisian kantong plastic besar. Persiapan Sediakan tanah top soil yang gembur, subur, bersih dari potongan kayu, mengandung banyak bahan organic dan terbebas dari hama ganoderma. Penyediaan pupuk rockphosfat (Rp) Isikan tanah pada kantong polibag sampai setinggi kurang lebih 1 cm bibir polibag,dan satu polibag memerlukan kurang lebih 1,5 kg Bila tanah terlalu liat dapat ditambahkan pasir 2). Pengisian Media Tanam kedalam babybag Tanah dan pupuk rokphosfat dicampur hingga menyatu kemudian diisikan kedalam babybag sebanyak 0,5 kg Kantong polibag disusun rapat membentuk bedengan dengan muatan 12 kantong melebar dan panjangnya tergantung jumlah bibit per nomor kelompok. Pinggir bedengan diberi kayu agar kantong tidak tumbang. Antara bedenganbedengan diberikan jalan control dengan lebar kurang lebih50 cm, barisan paling pinggir dari kantong harus terletak kurang lebih 5 cm. Seminggu sebelum kecambah ditanam kantong harus disiram setiap hari.



3)



Seleksi kecambah Kecambah – kecambah yang menunjukkan gejala – gejala abnormal yang patah, busuk dsb. Kecambah yang ditanam adalah kecambah yang normal dan telah sempurna pertumbuhannya. Besarnya seleksi masa perkecambahan sekitar 5 – 10%



4)



Penanaman kecambah Kecambah ditanam tepat ditengah kantong dalam lobang yang dibuat dengan jari telunjuk. Harus hati – hati agar bagian akar berada disebelah bawah,



5) -



-



sementara bagian pucuk harus menghadap keatas. Kemudian kecambah ditutup dengan tanah setebal 1 – 1,5 cm. Kecambah yang belum jelas perbedaan bakal akar dan pucuknya ditunda penanamannya, sebaliknya yang telah terlalu panjang akarnya dapat dipotong hingga lebih kurang 5 cm dari pangkal akar.. Pemeliharaan Semai disiram 2 x sehari terkecuali hari hujan denga curah minimal 10 mm (dapat dihitung dengan tabuing penakar hujan). Bagan pemupukan dipersemaian Penyiangan gulma dalam kantong dilaksanakan 2 minggu sekali. Konsolidasi bibit, yang bertujuan untuk menambah tanah yang kurang dan untuk menegakkan polybag yang miring. Pupuk yang diberikan pada pembibitan prenusery adalah : pupik urea 12 gr/ 6 liter air untuk 10 bibit, pupuk majemuk 2,5 kg/ polybag dan frekuensi seminggu sekali. Tabel. Dosis pemupukkan. Umur/minggu NPK 4 2 Gram 5 6 2 Gram 7 8 2 Gram 9 10 2 Gram 11 12 2 Gram



-



6)



UREA



2 Gram



2 Gram



2 Gram



2 Gram



Pengendalian hama dan penyakit dapat diberantas dengan kimiawi dan mekanik,dilakukan 1 x dalam sebulan. Seleksi Bibit ( Prenursery)



1) 2) -



Seleksi dipersemaian dilakukan dalam 2 tahapan: Tahap pertama : umur 4 – 6 minggu Sudah memiliki 1-2 daun Ketinggian bibit 5-6 cm Sudah memiliki 3-4 helai daun Ketinggian bibit 30-35 cm Tahap terakhir : umur 3 – 3,5 bulan Daun keriting Daun menggulung Daun menyempit Batang tanaman tidak normal



c. Pembibitan (mainnursery)



1) -



2) 1.



Pembibitan Mainnursery merupaka tahap ke-2 dalam proses pembibitan terhadap tanaman kelapa sawit. Adapun kegiatan pada fase mainnursery adalah sebagai berikut : Penyiapan areal ( pembibitan utama), penyiapan dilakukan dengan 2 cara, yaitu : Dalam skala besar, dapat dilakukan dengan bulldozer dan bahan kimia, misalnya dengan menyemprot bahan kimia herbisida dengan merk dagang Round Up dengan konsentrasi 0,6 cc/liter air Skala kecil, dapat dilakukan dengan menggunakan tangan atau alat berat misal : cangkul,parang,garu dan peralatan kecil lainnya Penyediaan media tanam dalam polybag Hal-hal yang diperhatikan untuk penyediaan polybag adalah: Tanah bebas dari penyakit ganoderma yang ditandai dengan pohon mati. Pupuk rokposfat (Rp), Jika tanahnya liat,maka dicampur dengan pasir, Media harus bebas dari sampah sisa tanaman Pengayakan tanah bertujuan untuk: Memisahkan antara tanah dan sampah Memudahkan pencampuran kompos Mendapatkan struktur tanah yang gembur. Pengisian polybag (ukuran 40 cm x 50 cm x 0,2 cm)



3.



1.



2.



3.



4.



-



pengisian polybag dimulai selambat-lambatnya seminggu sebelum kecambah diterima.Adapun media polybag terdiri dari tanah dan pupuk rockposphat.Tanah di isi sampai setinggi 1cm dari bibir polybag. Gambar 1.2 Polybag 2. .Penyusunan polybag polybag disususn diareal pembibitan yang telah bersih dengan jarak tanam 90 x 90 x 90 cm segitiga sama sisi dan pasar control selebar 90 cm.Penyusunan ini menggunakan mata lima diukur dari titik pusat polybag dan berdirinya polybag harus benar-benar tegak.Dengan jarak ini diperoleh 14.000 bibit/Ha termasuk pasar kontrol. Pemindahan semai kekantong besar(large bag). Pemindahan semai kekantong besar dilakukan sewaktu umur mencapai kurang lebih 3 bulan atau pada saat semai telah berdaun 3 – 4 helai.Saat sebelum pemindahan dilakukan pengeboran tepat ditengah large bag dengan seukuran bibit semai. Mulching (pemberian cangkang) Permukaan tanah pada pembibitan diberikan,”mulch”,berupa cangkang yang berguna untuk menekan penguapan air, pertumbuhan rumput, menahan pukulan air siraman dan mengatur suhu tanah. Kebutuhan cangkang kurang lebih 1,5 kg/kantong. Penyiraman Penyiraman memakai silang plastic (pada ujungnya dipasang kepal gembor) yang dihubungkan langsung dengan tangki air/MPA(Mesin Pompa Air) Konsolidasi Secara berkala dilakukan pemeriksaan pada tiap – tiap bibit. Kantong – kantong yang pecah diganti, yang miring supaya ditegakkan, yang tanahnya kurang sehingga bonggol bibit terbuka supaya ditimbun kemudian tanah dipadatkan. Hama penyakit Beberapa hama potensial yang menyerang pembibitan hampir sama dengan persemaian serta pemberantasannya. Hama yang sering mengganggu bibit pada tahap mainnursery adalah sebagai berikut: Moranitens (ulat api) dan Mahasena corbetti (ulat kantong). Gejala serangan : Memakan daun atau epidermisnya saja.



Pengendalian : Menggunakan Decis 2,5 EC dengan konsentrasi 0,05 % atau dengan Sevin 85 – S dengan konsentrasi 0,1 – 0,15 %. Dengan aplikasi 2 minggu sekali. Red spiker mite (tungau) Gejala serangan : Menyerang sebelah bawah daun, terutama daun yang lebih tua menyebabkan daun berbinti – bintik, daun cenderung mengering kemudian coklat. Serangan timbul karena musim kemarau ynag panjang. Pengendalian : Menggunakan Roger 1 – 40 Perfection dengn konsentrasi 0,1 % Valangga Sp (belalang) Gejala serangan : Terutama memakan tepi daun. Pengendalian : Menggunakan Decis 2,5 EC dengan konsentrasi 0,05 % atau denga Sevin 85 – S dengan konsentrasi 0,01 – 0,15 %. Apogonia Sp (ngengak) dan Adoretus Sp Gejala serangan : Lapisan epidermisnya dikikis atau helai daun dimakan seluruhnya (terjadi lobang – lobang). Pengendalian : Menggunakan Temik 10 – G dengan dosis 40 gr/pokok atau Sevindan 70 WP dengan konsentrasi 0,05 – 07 % Penyakit – penyakit yang sering menyerang pembibitan antara lain adalah : -



Crown disease adalah penyakit busuk tajuk dimana daun muda yang baru muncul mengalami pembusukan. Pengendaliannya dengan Dithane M – 45 konsentrasi 0,2 – 0,25 %.



-



Blast disease (busuk akar) disebabkan oleh jamur Phitium Sp. Tindakan yang dapat dilakukan hanya sebatas menccabut



-



Tanaman yang terserang dan dapat dimusnahkan dengan cara membakar.



5. -



Pemberantasan gulma Pemberantasan gulma dalam kantong dapat dilakukan secara manual yaitu menggunakan tangan dengan mencabut seluruh gulma yang terdapat didalam kantong, baik pada tahap prenursery maupun tahap mainnursery.



-



6.



Pemberantasan gulma diluar kantong dapat dilakukan dengan penyemprotan herbisida sistemik bermerk Round Up dengan konsentrasi 0,6% atau 6 cc/liter air. Dengan aplikasi 2 sekali yang dilakukan pada pagi hari.



Seleksi bibit



Seleksi dimaksudkan untuk menyingkirkan semua bibit yang abnormal dan mempertahankan bibit yang benar – benar sehat, normal dan bermutu baik untuk ditanam atau dipindahkan kelapangan(transplanting). 7. Pemupukan Pemupukan dibibitan utama secara rutin harus mengikuti pedoman umum rekomendasi pemupukan bibit kelapa sawit di pembibitan. Pemupuk pada faseini menggunakan pupuk majemuk NPK Mg 15-15-6-4% dan 12-12-17-2%.



jenis dan dosis pupuk (gr/bibit) Umur(Minggu) 15 15 6 4 12 12 17 2 kiserit Maennursery 14 2.5 16 5 18 7.5 20 10 22 10 24 10 26 10 5.0 28 10 30 10 5.0 32 10 34 15 7.5



Tabel 1. dosis pupk diberikan bibit pada tahap



36 38 40 42 44 46 48 50 mainursery,yaitu:



-



15 15 15 20 20 20 20 25



7.5 10 10 10



Jenis dan yang pada saat berada



8.



Persiapan sebelum penanaman



Bertujuan untuk menyingkirkan bibit abnormal dan mempertahankan bibit yang benar-benar sehat,normal, dan pertumbuhannya baik untuk ditanam atau dipindahkan ke lapangan (Transplanting), perbadaan pertumbuhan dapat disebabkan oleh factor genetis maupun kultur teknis. Bibit-bibit yang diseleksi di Main Nursery: -



Daun tidak pecah (juvenile) Pada bibit yang cukup tua anak daun tetap tidak terbuka atau (pecah),yaitu bibit yang anak daunnya tidak membelah.



-



Rata atas (flat top) Pelepah yang baru tumbuh lebih pendek dari pelepah yang lebih tua sehingga daun baru tersebut tampak rata dengan daun yang lebih tua.Disebabkan tanaman kekurangan unsure Boron.



-



Chimera Pada helaian daun terdapat bagian yang bewarna kuning yang dapat berupa strip kecil atau menyerupai pita.



-



Steril (erect) Formasi steril atau tidak subur/mandul.Tajuk tumbuh secara abnormal membentuk sudut yang kecil sehingga bibit tampak tumbuh tegak dan kaku.Disebabkan oleh factor genetic.



-



Anak daun sempit Anak daun (biasanya dengan sudut yang kecil terhadap Rachis) Tampak sempit dan menggulung sehingga tampak seperti jarum (Needle-like). Disebabkan oleh factor genetic.



-



Terserang penyakit leaf deseases Disebabkan oleh Botryodiplodia, melanconium elaeidis dan Glomerella cingulata. Terjadi kerena penyusunan terlalu rapat dan kelembaban yang terlalu tinggi.



2.2.Aspek Pasar 2.2.1. Mekanis Pasar Mekanisme pasar yang digunakan pada pemasaran kelapa sawit ini adalah : 2.2.2. Tataniaga Dalam tataniaga ini PT.Mopoli Raya melakukan dalam bentuk bibit kelapa sawit siap tanam. Tataniaga dari pengelola pembibitan diserahkan kepada petani dan PT lainnya. 2.3.Aspek Sosial Pengembangan usaha pembibitan tanaman kelapa sawit ini memberikan berbagai dampak pada masyarakat baik itu positif maupun negatif. 2.3.1. Dampak Positif Dengan adanya usaha pembibitan kelapa sawit banyak membawa dampak yang sangat baik bagi masyarakat di antaranya : -Berkurangnya angka pengangguran -Memanfaatkan lahan yang masih kosong -Memberi dukungan bagi masyarakat agar mau bertani kelapa sawit karena dapat memanfaatkan lahan yang masih kosong sebagai tempat mencari nafkah yang layak bagi petani. (Afandi dkk, 2008). 2.3.2. Dampak Negatif Adapun dampak negatifnya, yaitu : - Lahan usaha tani berkurang - Meningkatnya pencuri pada lokasi kebun - Tenaga kerja atau buruh berharap gaji pada PT.Mopoli Raya. (Affandi dkk. 2008).



BAB III PELAKSANAAN USAHA 3.1 Tempat Waktu a. Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Industri Pembibitan Kelapa Sawit pada tanggal 17 Februari s/d 17 April 2014 selama 60 hari. b. Waktu Usaha pengembangan kelapa sawit dilakukan di PT.Mopoli Raya Desa Kebun Upah,Kecamatan Bendahara,Kabupaten Aceh Tamiang,Provinsi Aceh. 3.2 Tinjauan Usaha Tanaman Kelapa Sawit merupakan tanaman yang cocok dibudidayakan pada lokasi/areal Kecamatan Bendahara,Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh, karena pada daerah tersebut memenuhi syarat-syarat untuk budidaya tanaman kelapa sawit. 3.3 Potensi Wilayah a. Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin didesa perkebunan Upah Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang. No Jenis Kelamin Jumlah Jiwa 1 Laki-laki 211 2 Perempuan 202 Jumlah 413 Sumber :Kepala Desa Kebun Upah Kabupaten Aceh Tamiang



Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa, penduduk kebun Upah Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 2014 Jumlah penduduk 413 jiwa,yang terdiri dari 91 KK. b. Jumlah penduduk tingkat pendidikan Tabel 3 jumlah penduduk berdasarkan tingat pendidikan diDesa Kebun Upah Kabupaten Aceh Tamiang No. Tingkat Pendidikan Jumlah 1 SD/Sederajat 2 SLTP/Sederajat 3 SLTA/Sederajat 4 Perguruan Tinggi Jumlah



Sumber: Kepala Desa Kebun Upah Kabupaten Aceh Tamiang c. jumlah penduduk berdasarkan golongan Umur d. Tabel 4. Jumlah penduduk berdasarkan golongan umur Desa Perkebunan Upah Kabupaten Aceh Tamiang No. Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa) 1 0-10 2 11-20 3 21-30 4 31-40 5 41-50 6 51-60 7 >60 Jumlah Sumber: Kantor Kepala Desa Kebun Upah Kabupaten Aceh Tamiang 3.4 Skala Usaha Usaha pembibitan tanaman kelapa sawit yang dilaksanakan di PT.Mopoli Raya Kabupaten Aceh Tamiang dengan Luas areal dengan jumlah bibit batang. 3.5 SUMBER BIAYA Pembiayaan PRAKERIN berasal dari Sekolah Menegah KejuruanPembangunan pertanian(SMK-PP)Negeri Provinsi Saree-Aceh dan orang tua/ wali siswa, dan Dana pendidikan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut: Volume Satuan Jumlah NO Sumber biaya (Orang) (Rp) (Rp) 1. Dari individu(Orang 9 2.652.000 23.868.000 tua) Lokasi PT.Mopoli 2. Dana Pendidikan 9 15.000 8.100.000 3. Dana Hibah JUMLAH 31.968.000 Sumber : Data Primer (diolah), Tahun 2014. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil kegiatan di lapangan



-



-



A. Hasil aspek teknis di lapangan 4.1.1 Ukuran polybag Ukuran untuk pembibitan prenursery 15x22 cm, tebal 0,07 mm, berlubang 0,3 cm 24 buah. Ukuran untuk pembibitan mainnursery 40x50 cm, tebal 0,2 mm, berlubang 0,5 cm 60 buah. 4.1.2 Pengayakan Pengayakan tanah adalah kegitan membersihkan tanah dari akar atau batang yang terbawa tanah, agar terhindarnya dari penyakit yang ada pada akar tersebut. Alat yang di gunakan kawat lubang berukuran 0,2 cm. 4.1.3 Naungan Naungan adalah pencengahan terjadinya intensitas(sinar) matahari masuk menyinari bibit kelapa sawit, hal ini di lakukan agar bibit tidak terjadi kekeringan akibat penguapan. Adapun tinggi naungan : - Lebar : 120 cm - Panjang : 5 m - Tinggi : 175 cm - Gang perawatan : 80 cm 4.1.4 Seleksi bibit di prenursery dan main nursery Seleksi ini adalah kegiatan memisahkan bibit yang rusak dan mati. Kegiatan ini di lakukan brtujuan untuk memperbaiki bibit dengan kualitas unggul. Adapun bibit yang di seleksi antara lain : 1. Seleksi di prenursery : - Bibit yang berdaun sempit dan manjang. - Bibit berputar akibat salah penanaman. Bibit yang tumbuh kerdil.bibit anak daunnya bergulung. Seleksi di main nursery : - Bibit yang tumbang. Bibit yang terserang hama & penyakit. Bercak daun. Bibit kerdil. 4.1.5 Pemupukan Pemupukan adalah kegitan penambahan makanan atau unsure hara. Untuk membantu pertumbuhan dari tananaman tersebut. Adapun pemupukan yang di



berikan adalah pupuk majemuk(NPK ) pupuk tunggal(UREA) dengan dosis yang di berikan tergantung besar dan lama perminggu tanam. 4.1.6 Konsolidasi Konsolidasi adalah kegiatan penambahan tanah dalam polibag yang kurang akibat tetesan air dan menegakkan polibag yang miring. Kegiatan ini di lakukan 2 minggu sekali selama 10 bulan. 4.1.7 Penyiangan Penyiangan adalah kegiatan pencabutan rumput di dalam polybag.bertujuan untuk tidak terjadinya persaingan makanan dengan tanaman utama.kegiatan ini juga di lakukan 2 minggu sekali selama 6 bulan agar tidak terjadi persaingan makana. 4.1.8 Sanitasi Sanitasi adalah kegiatan pembersihan gulma yang ada di sekitar gawangan polybag .kegiatan ini di lakukan bertujuan untuk memperindah lahan pembibitan, pembersihan ini di lakukan dengan cara kimiawi (penyemprotan).



4.1.9



Penyiraman Sebagaimana yang kita ketahui penyiraman adalah memberi air pada tanaman dengan tujuan tidak terjadinya kekurangan air untuk bibit dan tanah dalam polybag. Kegiatan penyiraman di prenursery, 2x sehari (pagi07:00-11:00) volume air0,1-0,25 lt/ penyiraman. 4.1.10 Pengajiran Pengajira adalah kegiatan pemancangan patok kayu atau besi yang bertujuan untuk menentukan jarak tanam, Pengajiran dilakukan dengan system mata lima. 4.1.11 Pembuatan lubang tanam Lubang tanam adalah suatu kegiatan membuat lubang tanam di main nursery untuk penanaman bibit di prenursery. Ukuran lubang di samakan dengan ukuran babybag. 4.1.12 Penanaman Menanam bibit dari prenursery ke main nursery, adapun cara menanam bibit dengan tegak dan letak di tengah-tengah polybag. 4.1.13



Penyiraman



Penyiraman di main nursery, penyiraman dilakukan 2x sehari sama seperti di prenursery volume air 2 liter per polibag, kekurangan air pada polibag bisa mengakibatkan dehidrasi pada bibit. Kegitan seterusnya sama seperti di prenursery. 4.1.14 Penyusuan mucuma (kacang-kacang). Perbanyakan tanaman dengan cara mengambil bibit dari batang induknya, kacang-kacang ini berguna untuk penutup tanah yang sangat berguna untuk bidang perkebunan. Kacang-kacang ini dapat menyuburkan tanah. 4.1.15 Sensus Sensus adalah kegiatan memprediksi penyakit daun atau terserang hama pada daun, sensu ada beberapa perlakuan antara lain: Sunsus normal ( SN ). Sensus khusus (SK). Sensus ulang (SU). 4.1.16 Khemis Khemis adalah penyemprotan gulma, bertujuan untuk tidak terjadinya saingan antara gulma dengan tanaman utama. 4.1.17 Panen Panen adalah kegiatan pemungutan hasil untuk di peroses lebih lanjut untuk di bawa ke pabrik kelapa sawit. 4.1.18 Angka kerapatan panen ( AKP) Akp adalah kegiatan memperediksi untuk buah yang akan di panen ke esok harinya dan dapat pula menentukan kebutuhan pemanen ke esok harinya. Rumus AKP : Buah merah x jumlah pokok seluruhnya x bjr = ton Pokok sampel borong 4.1.19 Kastrasi Kastrasi adalah kegiatan pembungan bakal buah (bunga jantan dan bunga betina), bertujuan untuk menjaga dan merawat pertumbuhan batang atau pohon. Kastrasi ini di lakukan 4 bulan sekali, alat yang di gunakan dodos 3 inci. 4.1.20 Sanitasi Sanitasi adalah pembuangan buah yang sudah busuk dan pelepah yang sudah kering. 4.1.21 Tunas umum Tunas umum ini kegiatan pemotongan pelepah yang sudah tidak berproduktivita yang di anjurkan di potong. Tujuan tunas umum untuk merawat



dan mejaga batang. Tunas ini di lakukan ketika tanaman sudah memasuki TM1 ( tanaman menghasilkan), persaratan tunas umum meninggalkan 54-56 pelepah. 4.2 Pembahasan. A. Input Tabel 1. Biaya Tetap



Parang



volume Bh 11 buah



handsprayer



2



unit



kereta sorong



2



unit



Rp. 65.000 Rp. 250.000 Rp. 350.000



meteran rol Borring



1 3



rol buah



Rp. 50.000 Rp. 75.000



Cangkul Gembor sepatu bot Ember Kawat tojok



2 2 5 2 1 2



buah buah psg Buah buah buah



pipa 2 inchi T 2" Dop 2" T 2" x 2"x3/4 Kampak



40 4 5 8 2



uraian



ah



Satuan (Rp) sertifikasi



Jumlah



Cap HL



Rp. 715.000



nilai penyusutan Rp. 192.500



Merk Solo



Rp. 500.000



Rp. 15.000



Merk Artco Wing (100 m) Tempahan Cap Crocodille Cap Swan AP Boat Isi 10 L Anti karat Tempahan



Rp. 700.000



Rp. 200.000



Rp. 50.000 Rp. 225.000



Rp. 25.000 Rp. 67.500



Rp. 90.000 Rp. 50.000 Rp. 375.000 Rp. 30.000 Rp. 17.000 Rp. 100.000 Rp. 8.000.000 Rp. 110.000 Rp. 37.500 Rp. 220.000 Rp. 80.000 Rp. 11.299.500



Rp. 25.000 Rp. 10.000 Rp. 112.500 Rp. 10.000 Rp. 7.000 Rp. 25.000



Rp. 45.000 Rp. 25.000 Rp. 75.000 Rp. 15.000 Rp. 17.000 Rp. 50.000 Rp. Batang 200.000 buah Rp. 27.500 buah Rp. 7.500 buah Rp. 27.500 buah Rp. 40.000



Inchi Inchi Inchi Inchi Tempahan



Rp. 800.000 Rp. 14.000 Rp. 5.000 Rp. 14.000 Rp. 20.000 Rp. 1.542.500



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN . 1. Di lihat dari budidayanya tanaman kelapa sawit sangat cocok dibudidayakan di Aceh Tamiang. 2. Aspek pemasaran bibit kelapa sawit sangat mudah dan menjamin. 3. Dengan adanya perkebuna kelapa sawit (PT. Mopoli Raya) dapat mengurangi pengangguran karena adanya lapangan kerja. 4. Dengan adanya PKU ini penulis memperoleh tambahan pengalaman untuk melaksanakan usaha tani khususnya pembibitan kelapa sawit mendatang. B. 1.



SARAN. Untuk dapat memanfaatkan dan mengembangkan lahan yang masih luas, terutama untuk pengembangan dibidang kelapa sawit. 2. Diharapkan kedepan dari pihak sekolah agar melakukan supervise yang matang untuk pelaksanaan PKU mendatang. 3. Hendaknya dalam melakukan usaha pembibitan menggunakan bibit unggul. 4. Diharapkan kepada para siswa (i) yang akan melaksanakan PREKERIN, agar dibekali dengan ilmu yang cukup,sehingga dapat menumbuhkan sikap mandiri, disiplin,dan berjiwa wirausaha.



DAFTAR PUSTAKA



Affandi, Dkk. 2008. Teknik Pembibitan Kelapa Sawit. SMK-PP Negeri Saree. Saree Anonumous.1996. Kelapa Sawit, Syarat Tumbuh dan Iklim. Jakarta. Hayati, M. 2004. Teknik Perkebunan Kelapa Sawit, Syarat Tanah. Yogyakarta. Pahan, I. 2007. Paduan Lengkap Kelapa Sawit, Persemaian Kelapa Sawi. Jakarta. Wibawa, S. 2008. Biologi Tanaman Kelapa Sawit. Jakarta.