Viskometer Brookfield [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PRAKTIKUM SIMULASI INDUSTRI “VISKOMETER CONE AND PLATE (VISKOMETER BROOKFIELD)”



Disusun Oleh : KELOMPOK III 1. Dona Fauziah 2. Eka Heni Nur Fitra 3. Elvita Sari



(2030122017 ) (2030122018) (2030122020)



4. Erix Sukamto 5. Fira andila



(2030122021) (2030122023)



6. Gesnia Anggreini



(2030122024)



7. Hafizah



(2030122026) Kelas : A Dosen Pengampu : Apt. Elmitra, M. Farm



PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA) ANGKATAN 27



UNIVERSITAS PERINTIS (UPERTIS) PADANG 2020/202



BAB I PENDAHULUAN



I. TUJUAN Dalam menyusun makalah ini penulis mempunyai beberapa tujuan yaitu : 1. Penulis ingin mengetahui pengertian Viskometer Cone and Plate (Brookfield) 2. Penulis ingin mengetahui bagian-bagian alat Viskometer Cone and Plate (Brookfield) 3. Penulis ingin mengetahui prinsip kerja Viskometer Cone and Plate (Brookfield) II. DASAR TEORI Setiap zat cair mempunyai karakteristik yang khas, berbeda satu zat cair dengan zat cair yang lain. Oli mobil sebagai salah satu contoh zat cair dapat kita lihat lebih kental daripada minyak kelapa. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan antara satu bagian dan bagian yang lain dalam fluida. Viskometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur viskositas suatu cairan. Semakin majunya perkembangan zaman dan teknologi, jenis-jenis viskometer pun bervariasi yang berguna untuk menunjang kehidupan manusia, khususnya di bidang industri. Viskositas adalah suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari aliran yang diberikan oleh suatu cairan. Kebanyakan viskometer mengukur kecepatan dari suatu cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat maka berarti viskositas dari cairan itu rendah (misalnya air).Dan bila cairan itu mengalir



3



lambat, maka dikatakan cairan itu viskositas tinggi.Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung silinder. Cara ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun gas. Menurut poiseulle, jumlah volume cairan yang mengalir melalui pipa per satuan waktu (Dudgale.1986). Viskositas biasanya diterima sebagai “kekentalan” atau penolakan terhadap penuangan. Viskositas menggambarkan penolakan dalam fluid kepada aliran dapat dipikir sebagai cara untuk mengukur gesekan fluid. Prinsip dasar penerapan viskositas digunakan dalama sifat alir zat cair atau rheologi.Rheologi merupakan ilmu tentang sifat alir suatu zat. Rheologi terlibat dalam pembuatan, pengemasan atau pemakaian, konsistensi, stabilitas dan ketersediaan hayati sediaan (Moechtar,1990).              Viscometer Brookfield merupakan salah satu viscometer yang menggunakan gasing atau7 kumparan yang dicelupkan kedalam zat uji dan mengukur tekanan gerak dari bagian yang berputar. Terrsedia kumparan yang berbeda untuk rentang kekientalan tertentu, dan umumnya dilengkapi dengan kecepatan rotasio. Prinsip kerja dari viscometer Brookfield ini adalah Semakin kuat putaran semakin tinggi viskositasnya sehingga hambatannya semakin besar (FI Ed IV, 1995). Oleh karena itu, dari pemaparan diatas penulis membuat pembahasan yang berkenaan dengan jenis-jenis viskometer untuk memberikan informasi yang lebih kepada para pembaca. Oleh karena itu, dalam pembahasan ini penulis mengangkat judul “Visometer Cone and Plate”



4



III. PROSEDUR KERJA Cara menggunakannya alat sebaikya dikalibrasi terlebih dahulu dengan cara : 1. Atur jarak antara cone spindle dengan plate sesuai dengan Instruction Manual 2. Pilih standar viskositas yang akan memberikan nilai pembacaan antara 10% hingga 100% dari Full Scale Range (FSR). Sebaiknya pilih standard dengan nilai mendekati 10% dari Full Scale Range (FSR). 3. Masukkan sample ke dalam cup dan biarkan selama 15 menit untuk mencapai suhu yang sudah diatur. Setelah kalibrasi barulah alat bisa digunakan seperti langgkah-langkah berikut 



Sampel ditempatkan pada wadah (sampel container)







Kemudian dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut / pengaduk.







Kerucut / pengaduk digerakkan oleh motor dengan bermacam kecepatan dan sampelnya digeser didalam ruang semit antara papan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar.







Prinsip kerja dari viscometer Brookfield ini adalah semakin kuat putaran semakin tinggi viskositasnya sehingga hambatannya semakin besar.



5



IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil berupa gambar alat Viskometer Brookfield yang adapat dilihat seperti pada gambar dibahawah ini



IV.2



A



B



C



D



Pembahasan



Prinsip kerja dari viscometer Brookfield ini adalah Semakin kuat putaran semakin tinggi viskositasnya sehingga hambatannya semakin besar. Pada metode ini terlihat digambar A dan B. sebuah spindle dicelupkan ke dalam cairan yang akan diukur viskositasnya. Gaya gesek antara permukaan spindle



6



dengan cairan akan menentukan tingkat viskositas cairan. Sebuah spindle dimasukkan ke dalam cairan dan diputar dengan kecepatan tertentu. Bentuk dari spindle dan kecepatan putarnya inilah yang menentukan Shear Rate. Pada Gambar D merupakan, bagian-bagian Viskometer Cone and Plate (Brookfield). Bagian-bagian dan Fungsi dari Viskometer Cone and Plate (Brookfield) sebagai berikut: a. Layar



: Untuk menampilkan hasil pembacaan alat



b. Handle



:Untuk menurunkan dan menaikkan alat



c. Guard Leg



: Sebagai pelindung pengaduk



d. Spindle



: Sebagai pengaduk sampel



e. Button



:



 Print



: Untuk mencetak hasil pembacaan



 Set Spindle



: Untuk mengatur pengaduk



 Enter and Auto Range : Pengukuran otomatis  Select Display



: Untuk memilih tampilan







Set Speed



: Untuk mengatur kecepatan (rpm)







On and Off



:Untuk mengaktifkan dan menonaktifkan alat







Option and Tab



: Pengaturan viscometer



Kelebihan dari alat Viskometer Brookfield ini adalah  Memiliki spindle yang sesuai dengan tingkat kekentalan sampel  Dapat mengetahui kekentalan sampel yang tinggi  Dapat menguji sampel yang berwarna maupun tidak berwarna 7



Serta Kekurangan nya adalah Cairan silikon murninya harus diganti setiap tahun Pada metode ini sebuah spindle dicelupkan ke dalam cairan yang akan diukur viskositasnya. Gaya gesek antara permukaan spindle dengan cairan akan menentukan tingkat viskositas cairan, jadi semakin kuat putaran semakin tinggi viskositasnya sehingga hambatannya semakin besar. V. KESIMPULAN 1. Viskometer cone and plate digunakan untuk mengukur kekentalan yang memberikan peneliti suatu instrumen yang canggih untuk menentukan viskositas absolut cairan dalam volume sampel kecil. Bagian-bagian alatnya yaitu handle, layar, spindle, buttons, dan guard leg. Prinsip kerjanya gaya gesek antara permukaan spindle dengan cairan akan menentukan tingkat viskositas cairan. 2. Viskometer Cone and Plate atau Brookfield merupakan alat ukur



kekentalan untuk menentukan viskositas absolut cairan dalam volume sampel kecil. 3. Prinsip kerja dari viscometer Brookfield ini adalah semakin kuat putaran semakin



tinggi



viskositasnya



sehingga



hambatannya



semakin



besar(Moechtar,1990). 4. Sifat viskositas sangat penting diketahui dalam farmasi, formulasi maupun industri. Hal ini dapat ditunjukkan dalam pencampuran dan aliran bahan obat, pengemasan dalam wadah serta dalam pengambilannya. 5. Viskositas pun penting dalam analisa produk seperti emulsi, pasta, suppositoria, serta pemilihan peralatan untuk processing yang digunakan dalam pembuatannya.



8



3.2 Saran Penulis berharap agar penulisan makalah ini, memberikan pengetahuan kepada masyarakat atau pembaca secara luas supaya mengetahui apa itu alat viskometer cone and plate (brookfield) terutama fungsi, pengertian, prinsip dan cara bagaimana cara mengunakan alat tersebut. Penulis mengharapkan saran dari pembaca supaya bisa menulis dam membuat makalah yang lebih sempurna lagi.



9



DAFTAR PUSTAKA



Amir, Syarif.dr, dkk.2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi kelima. Jakarta : Gaya Baru. Ansel., 1989., “Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi”., UI Press., Jakarta. Atkins., 1997., “Kimia Fisika”., Erlangga., Jakarta. Basri, S.2003. “Kamus Lengkap Kimia”. Jakarta:Rineka Cipta. Bird, T. 1994.  Kimia Fisik untuk Universitas”. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.. Daintith, J.1994.” Kamus Lengkap Kimia”. Edisi Baru. Alih Bahasa : Suminar Achmadi, Ph.D. Jakarta : Erlangga.. Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Gennaro, A. R., et all., 1990,  Remingto’s Pharmaceutical Sciensces, Edisi 18th, Marck Publishing Company, Easton, Pensylvania Kosman, R., 2005 “ Farmasi Fisika”., UMI., Makassar Lachman, Leon. (1994). Teori dan Praktek Farmasi Industri Jilid III Edisi III. Jakarta: UI-Press. Martin, A., J. Swarbrick, dan A. Cammarata. 2008. Farmasi Fisika 2 Edisi Ketiga . Jakarta : UIPress. Roth, Herman, J. (1988). Analisis Farmasi. Yogyakarta: UGM-Press. Shargel, Leon, dan Andrew B.C.Y.U. 1988. Biofarmasi dan Farmakokinetika Terapan. Edisi II. Penerjemah Dr. Fasich, Apt. dan Dra. Siti    Sjamsiah, Apt. Surabaya : Airlangga University Press.. Voigt, 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada   Press. .



10