Volume Kelompok 2 Layo [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAMPIRAN URAIAN PERHITUNGAN 1. PEKERJAAN PERSIAPAN



Ukuran Data Lahan : 



Panjang Lahan (p)



= 20 m







Lebar Lahan (l)



= 10 m







Luas Lahan (A)



= 200 m2



Ukuran Data Bangunan : 



Luas Lantai 1



= 107 m2







Luas Lantai 2



= 98 m2







Luas Total



= 205 m2



1.1 PEMBERSIHAN LAHAN Luas Pekerjaan pembersihan lahan dikerjakan sesuai dengan luasan lahan, yaitu : Luas Pembersihan lahan = p x l = 20 m x 10 m = 200 m2



1.2 PEMASANGAN BOUWPLANK



Pengerjaan bouwplank dibangun sesuai keliling bangunan yang akan dibangun. Sehingga panjang bouwplank : Panjang bouwplank



= 3+6+2+3+3+3+3+5 +3+2+3+3+2+5+2 = 48 m



1.3 PEKERJAAN GALIAN PEKERJAAN GALIAN PONDASI 



Volume Galian Pondasi Tapak



Volume P1



=pxlxtxn = 0,8 m x 0,8 m x 1,2 m x 23 = 17,664 m3







Volume Galian Pondasi Tangga



Volume PT



=pxlxtxn = 1 m x 0,6 m x 1,2 m x1 = 0,72 m3



Volume Galian Total Pondasi = 18,384 m3



PEKERJAAN GALIAN SEPTICTANK



Volume



= Volume Septictank = (p x l x t) = (2 m x 1,5m x 1 m) = 3 m3



PEKERJAAN GALIAN KOLAM



Volume



=pxlxt = 1 m x 3 m x 0.4 m = 1.2 m3



Volume Galian Total = 18,384 + 3 + 1,2 = 22,584 m3 1.4 PEKERJAAN URUGAN PASIR  Volume Urugan Pasir Pondasi Tapak



Volume



=pxlxtxn = 0,8 m x 0,8 m x 0,1 m x 23 = 1,472 m3



 Volume Urugan Pasir Pondasi Tangga



Volume PT



=pxlxtxn = 1 m x 0,6 m x 0,1 m x 1 = 0,06 m3



Volume Urugan Pasir Total Pondasi = 1,532 m3 2. PEKERJAAN STRUKTURAL 2.1 PERKERJAAN PONDASI TAPAK 2.1.1 PEKERJAAN LANTAI KERJA  Volume Lantai Kerja Pondasi Tapak Volume



=pxlxtxn = 0,8 m x 0,8 m x 0,05 m x 23 = 0,736 m3



 Volume Lantai Kerja Pondasi Tangga Volume



=pxlxtxn = 1 m x 0,6 m x 0,05 m x 1 = 0,03 m3



Volume Lantai Kerja Total Pondasi = 0,766 m3



2.1.2 PEKERJAAN PEMBESIAN



 Pondasi Tapak Ukuran pondasi tapak



: Panjang



= 0,8 m



Lebar



= 0,8 m



Ukuran pembesian pondasi : Panjang = 0,72 m Lebar Diameter baja tulangan



: 16 mm



Jarak pemasangan tulangan : 22 cm



= 0,72 m = 0,016 m = 0,22 m



Dalam satu unit pondasi setempat diperlukan 16 tulangan Panjang tulangan 1



= 16 x 0,72m = 11,52 m



Panjang tulangan 2



= Tinggi Tulangan x 16 = 0,22 m x 16 = 3,52 m



Total panjang tulangan 1 pondasi



= 15,04 m



Total panjang seluruh pondasi



= panjang 1 pondasi x jumlah = 15,04 m x 23 = 345,92 m



Volume tulangan



1 2 = ( x π x D ) x 345,92 m 4 1 = ( x π x 0,0162) x 345,92 m 4 = 0,069 m3



Berat tulangan



= Volume tulangan x Berat jenis besi = 0,069 m3 x 7850 kg/m3 = 545,978 kg



 Pondasi Tangga



Ukuran pondasi tapak



: Panjang = 1 m Lebar



= 0,6 m



Ukuran pembesian pondasi : Panjang = 0,92 m Lebar



= 0,52 m



Diameter baja tulangan ulir : 16 mm



= 0,016 m



Jarak pemasangan tulangan : 22 cm



= 0,22 m



Dalam satu unit pondasi setempat diperlukan 16 tulangan Panjang tulangan 1



= 8 x 0.92 m + 8 x 0,52 m = 11,52 m



Panjang tulangan 2



= Tinggi Tulangan x 16 = 0,22 m x 16 = 3,52 m



Total panjang tulangan 1 pondasi



= 15,04 m x 1 = 15,04 m



Volume tulangan



1 2 = ( x π x D ) x 15,04 m 4 1 = ( x π x 0,0162) x 15,04 4 = 3,024 x 10-3 m3



Berat tulangan



= Volume tulangan x Berat jenis besi = 5,477 x 10-3 m3 x 7850 kg/m3 = 23,738 kg



Berat Total Tulangan Pondasi



= 1373,75 kg + 42,994 kg = 569,716 kg



2.1.3 PEKERJAAN PENGECORAN



 Pondasi Tapak Volume Pengecoran



= (Volume kotak– volume tulangan ) x jumlah = ((0,8 x 0,8 x 0,3) - 0,00302) x 23 = 4,346 m3







Pondasi Tangga



Volume Pengecoran



= (Volume kotak – volume tulangan ) x jumlah = ((1 x 0,6 x 0,3 – 0, 00302) x 1 = 0,177 m3



Total Pengecoran Pondasi = 4,346 m3 + 0,177 m3 = 4,523 m3



2.1.5PEKERJAAN URUGAN KEMBALI 



Timbunan Lahan (T1)



Volume T1



=pxlxt = 20 m x 10 m x 0,4 m = 80 m3







Timbunan pondasi (T2)



Volume T2



= Volume Galian Total Pondasi – Volume Beton Pondasi = 18,384 m3 – 12,062 m3 = 6,322 m3



Vol. Total



= T1 + T2 = 80 m3 + 6,322 m3 = 86,322 m3



2.2 PEKERJAAN SLOOF 2.2.1 PEKERJAAN PEMBESIAN Rumus untuk menghitung volume besi sloof terbagi menjadi dua, yaitu penghitungan volume penulangan pokok dan penulangan cincin atau Sengkang juga penulangan overlap. Penulangan pokok menggunakan besi berdiameter 16 mm dan berdimensi 20 x 10 cm.



Volume besi tumpuan



= Luas lingkaran penampang besi x panjang x jumlah tulangan pokok sloof x 1/2 =



( 14 x π x D ) x ( 5+2+3+6+2+3+ 3+3+3+5+3+ 2+ 3+3+2+5+6+ 3 2



( 14 x π x ( 0,016 m ) ) x 81m x 6 x 1/2 2



=



= 0,0489 m3 Berat besi tulangan pokok



= Volume besi x berat jenis besi tumpuan = 0,0489 m3 x 7850 kg/m3 = 383,865 kg



Volume besi lapangan



= Luas lingkaran penampang besi x panjang x jumlah tulangan pokok sloof x 1/2 =



( 14 x π x D ) x ( 5+2+3+6+2+3+ 3+3+3+5+3+ 2+ 3+3+2+5+6+ 3 2



=



( 14 x π x ( 0,016 m ) ) x 81m x 6 x 1/2



= 0,0489 m3



2



Berat besi tulangan pokok



= Volume besi x berat jenis besi lapangan = 0,0489 m3 x 7850 kg/m3 = 383,865 kg



Volume Seluruh Tulangan Pokok = Panjang tulangan tumpuan + Panjang tulangan lapangan = 0,0489 + 0,0489 = 0,0978 m3 Berat Seluruh Tulangan Pokok = Berat besi tulangan tumpuan + Berat besi tulangan lapangan = 383,865 + 383,865 = 767,73 kg Selain tulangan utama, berat besi yang harus dihitung adalah sengkang. Besi yang digunakan untuk sengkang berdiameter 8 mm dengan jarak antar Sengkang yang direncanakan adalah 15 cm. Jadi, jumlah sengkang untuk sloof sepanjang 40,5 m adalah :



Jumlah sengkang tumpuan



=



Panjang Sloof +1 Jarak Sengkang



=



m +1 ( 40,5 0,15 m )



= 271 buah Panjang sengkang adalah keliling sloof dikurangi selimut beton. Tebal selimut beton bervariasi. Untuk dimensi sloof di atas, selimut beton yang direncanakan adalah 0,04m.



Panjang Sengkang Tumpuan



= (Keliling sloof - selimut beton) + (6 x diameter besi sengkang) = ((0,2 m + 0,1) x2) – (0,04 m x 4) + (6 x 0,008m) = 0,488 m (untuk 1 sengkang)



Total panjang Sengkang



= Panjang sengkang x jumlah tumpuan sengkang = 0,488 m x 271 buah = 132,248 m



Terdapat juga Sengkang pada lapangan dengan berdiameter 8 mm dan jarak antar Sengkang yang direncanakan adalah 20 cm. Jadi, jumlah sengkang untuk sloof sepanjang 40,5 m adalah :



Jumlah sengkang lapangan



=



Panjang Sloof +1 Jarak Sengkang



=



m +1 ( 40,5 0,2 m )



= 203,5 buah ≈ 204 buah Panjang sengkang adalah keliling sloof dikurangi selimut beton. Tebal selimut beton bervariasi. Untuk dimensi sloof di atas, selimut beton yang direncanakan adalah 0,04m. Panjang Sengkang lapangan



= (Keliling sloof - selimut beton) +



(6 x diameter besi sengkang) = ((0,2 m + 0,1) x2) – (0,04 m x 4) + (6 x 0,008m) = 0,488 m (untuk 1 sengkang) Total Sengkang lapangan



= Panjang sengkang x jumlah sengkang = 0,488 m x 204 buah = 99,552 m



Total Panjang Seluruh Sengkang = Panjang Sengkang tumpuan + Panjang Sengkang lapangan = 132,248 + 99,552 = 231,8 m Untuk menghitung berat sengkang digunakan rumus yang sama untuk berat besi tulangan pokok, yaitu: Volume besi



= Luas Lingkaran penampang besi sengkang x panjang besi sengkang =



=



( 14 x π x D ) x 231,8 m 2



( 14 x π x ( 0,008 m ) ) x 231,8 m 2



= 0,0116 m3 Berat besi sengkang sloof



= Volume besi x berat jenis besi = 0,0116 m3 x 7850 kg/m3 = 91,06 kg



Selain terdapat tulangan utama dan Sengkang diperlukan perhitungan volume tulangan overlay. Panjang overlap



= jumlah tulangan utama x jumlah overlap x (40D)



= 6 x 30 x ((40 x 0,016) + (40 x 0,016)) m = 115,2 m Volume overlap



= Luas lingkaran Penampang x Panjang overlap 1 x π x D 2 x 115,2 m 4



( ) 1 = ( x π x ( 0,016 m ) ) x 115,2 m 4 =



2



= 0,0232 m3 Berat tulangan



= Volume overlap x berat jenis besi = 0,0232 m3 x 7850 kg/m3 = 182,12 kg



Total berat pembesian sloof



= berat besi tulangan pokok + berat besi sengkang sloof + berat overlap = 767,73 kg + 91,06 kg + 182,12 kg = 1010,91 kg



2.2.2 PEKERJAAN PEMASANGAN BEKISTING



Volume bekisting sloof hanya dihitung sisi tegaknya, sedangkan sisi bawah tidak dihitung. Sehingga rumus untuk menghitung luas bekisting dengan dimensi 10 x 20 cm adalah :



Luasan bekisting



= (sisi tegak sloof x 2 x panjang sloof) = (0,20 m x 2 x 81 m) = 32,4 m2



2.2.3 PEKERJAAN PENGECORAN



Pada pekerjaan pembangunan rumah 2 lantai, menggunakan sloof cor beton bertulang dengan adukan 1 : 2 : 3 , yang artinya perbandingan antara pasir : semen : koral. Pada pekerjaan ini, kami memakai 1 jenis sloof cor beton bertulang, yaitu dengan dimensi 20 x 10 cm dan panjang sloof adalah 81 m. Volume pekerjaan



= Dimensi Sloof x Panjang Sloof = 0,2 m x 0,1 m x 81 m = 1,62 m3



2.3 PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 2.3.1 PEKERJAAN PEMBESIAN



Kolom utama berdimensi 40 x 15 cm menggunakan tulangan pokok dengan besi berdiameter 16 mm, jumlah tulangan pokok 8 buah, dan tinggi kolom 3,5 m.



Volume besi



= Luas lingkaran penampang besi x (panjang besi + Panjang sambungan x jumlah tulangan pokok =



( 14 x π x D ) x 3,5 m x 8 2



1 2 = ( x π x ( 0.016 m ) ) x 3,5 m x 8 4 = 0,00563 m3 Berat besi tulangan pokok



= volume besi x berat jenis besi = 0,00563 m3 x 7850 kg/m3 = 44,196 kg



Besi yang digunakan untuk sengkang berdiameter 8 mm dengan jarak antar sengkang 15 cm. Jadi jumlah sengkang untuk kolom setinggi 3,5 m adalah Jumlah sengkang (1 kolom) = =



Tinggi Kolom +1 Jarak Sengkang 3,5 m +1 0,15 m



= 24,33 buah ≈25 Buah Panjang sengkang adalah keliling kolom di atas dikurangi tebal selimut beton. Tebal selimut beton direncanakan adalah 0,04 m. Panjang Sengkang



= (keliling kolom – selimut beton) + (6 x diameter besi sengkang) = ((0,15 + 0,4) x 2) m – ( 0,04 m x 4) + (6 x



0,008 m) = 0,988 m (untuk 1 sengkang) Total panjang sengkang



= Panjang sengkang x jumlah sengkang = 0,988 m x 25 = 24,7 m



Untuk menghitung berat besi sengkang gunakan rumus berat besi tulangan pokok, yaitu : Volume besi



=



luas



lingkaran



penampang



besi



sengkang x panjang besi Sengkang



( 14 x π x D ) x 24,7 m 1 = ( x π x ( 0,008 m ) ) x 24,7 m 4 2



=



2



= 0,00124 m3 Berat besi sengkang kolom = volume besi x berat jenis besi = 0,00124 m3 x 7850 kg/m3 = 9,734 kg Selain terdapat tulangan utama dan Sengkang diperlukan perhitungan volume tulangan overlap. Panjang overlap



= overlap siku + overlap tengah = ((4 x 40D x jumlah overlap) + (4 x 80D x jumlah overlap)) + ( 8 x 40D x jumlah overlap) = ((4 x 40 x 16mm x 14) + (4 x 80 x 16mm x 14)) + (8 x 40 x 16mm x 10) = 158,72 meter



Volume overlap



= Luas lingkaran Penampang x Panjang overlap



( 14 x π x D ) x 158,72 m 1 = ( x π x ( 0,016 m ) ) x 158,72 m 4 2



=



2



= 0,0319 m3 Berat tulangan



= Volume overlap x berat jenis besi = 0,0196 m3 x 7850 kg/m3 = 250,415 kg



Total berat besi untuk 24 buah kolom utama yang terdiri dari besi tulangan pokok, besi sengkang kolom dan tulangan overlap adalah Total berat besi Kolom



= (24 x (berat besi tulangan pokok + berat Lantai 1 besi sengkang kolom)) + berat overlap = (24 x (44,196 kg + 9,734 kg)) + 250,415 kg = 1544,735 kg



2.3.2 PEKERJAAN PEMASANGAN BEKISTING



Untuk menghitung luas bekisting kolom adalah sebagai berikut: Volume



= Jumlah kolom x (keliling alas kolom x tinggi) = 24 x ((0,4m + 0,15) x 2) x 3,5 m = 92,4 m2



2.3.3 PEKERJAAN PENGECORAN



Kolom berdimensi 40 x 15 cm dengan tinggi kolom 3,5 m dan jumlah pemakaian kolom tipe ini sebanyak 24 buah. Volume



= Jumlah kolom x Volume Kolom = 24 x (0,4 m x 0,15 m x 3,5 m) = 5,04 m3



2.4 PEKERJAAN BALOK LANTAI 1 2.4.1 PEKERJAAN PEMBESIAN  Balok Balok utama berdimensi 15 x 35 cm menggunakan tulangan pokok dengan besi berdiameter 16 mm, jumlah tulangan pokok 6 buah, dan panjang 96 m.



Volume besi tumpuan



= Luas lingkaran penampang besi panjang besi x jumlah tulangan pokok x 1/2



=



( 14 x π x D ) x 96 m x 6 x 1/2 2



1 2 = ( x π x ( 0.016 m ) ) x 96 m x 6 x 1/2 4 = 0.0579 m3 Berat besi tulangan pokok



= volume besi x berat jenis besi Tumpuan = 0,0579 m3 x 7850 kg/m3 = 454,515 kg



Volume besi lapangan



=



Luas lingkaran penampang besi panjang besi x jumlah tulangan pokok x 1/2



=



( 14 x π x D ) x 96 m x 6 x 1/2 2



1 2 = ( x π x ( 0.016 m ) ) x 96 m x 6 x 1/2 4 = 0.0579 m3 Berat besi tulangan pokok



= volume besi x berat jenis besi Lapangan = 0,0579 m3 x 7850 kg/m3 = 454,515 kg = 0,1158 m3



Volume seluruh tulangan pokok



= 0.0579 + 0.0579



Berat seluruh tulangan pokok



= 454,515 + 454,515 = 909,03 kg



Besi yang digunakan untuk sengkang tumpuan berdiameter 8 mm dengan jarak antar sengkang 15 cm, sedangkan untuk Sengkang lapangan berdiameter 8 mm dengan jarak antar Sengkang 20cm. Jadi jumlah sengkang untuk balok sepanjang 96 m adalah Jumlah sengkang tumpuan = =



Panjang Balok +1 Jarak Sengkang 48 m +1 0,15 m



= 321 buah Panjang sengkang adalah keliling balok di atas dikurangi tebal selimut beton. Tebal selimut beton direncanakan adalah 0,04 m. Panjang sengkang



= (keliling balok – selimut beton) + (6 x diameter besi sengkang) =( (0,15 m + 0,35)x2 m ) - ( 4 x 0.04) + (6 x 0,008 m) = 0.888 m (untuk 1 sengkang)



Total panjang sengkang



= Panjang sengkang x jumlah sengkang tumpuan = 0,888 m x 321 = 285,048 m



Volume besi



= luas lingkaran penampang besi sengkang tumpuan x panjang besi Sengkang =



( 14 x π x D ) x 285,048m 2



=



( 14 x π x ( 0,008 m ) )x 285,048 m 2



= 0.0143 m3 Berat besi sengkang balok



= volume besi x berat jenis besi tumpuan = 0,0143 m3 x 7850 kg/m3 = 112,255 kg



Jumlah sengkang Lapangan = =



Panjang Balok +1 Jarak Sengkang 48 m +1 0,2 m



= 241 buah Panjang sengkang lapangan = (keliling balok – selimut beton) + (6 xdiameter besi sengkang) =( (0,15 m + 0,35)x2 m ) - ( 4x0.04) + (6 x 0,008 m) = 0.888 m (untuk 1 sengkang) Total panjang sengkang



= Panjang sengkang x jumlah sengkang lapangan = 0,888 m x 241 = 214,008 m



Untuk menghitung berat besi sengkang gunakan rumus berat besi tulangan, yaitu : Volume besi



= luas lingkaran penampang besi sengkang



Lapangan x panjang besi Sengkang



( 14 x π x D ) x214,008 m 1 = ( x π x ( 0,008 m ) ) x 214,008 m 4 2



=



2



= 0.0107 m3 Berat besi sengkang balok



= volume besi x berat jenis besi lapangan = 0,0107 m3 x 7850 kg/m3 = 83,995 kg



Berat besi Sengkang total



= 112,255 + 83,995 = 196,25 kg



Selain terdapat tulangan utama dan Sengkang diperlukan perhitungan volume tulangan overlap. Panjang overlap



= jumlah tulangan utama x jumlah overlap x (40D) = 6 x 24 x (40 x 16) mm = 92,16 meter



Volume overlap



= Luas lingkaran Penampang x Panjang overlap



( 14 x π x D ) x 92,16 m 1 = ( x π x ( 0,016 m ) ) x 92,16 m 4 =



2



2



= 0,0185 m3 Berat tulangan



= Volume overlap x berat jenis besi = 0,0185 m3 x 7850 kg/m3 = 145,225 kg



Total berat besi untuk balok utama yang terdiri dari besi tulangan pokok, besi sengkang balok dan tulangan overlap adalah Total berat besi



= (berat besi tulangan pokok + berat besi sengkang balok) + berat overlap



= (909,03 Kg + 196,25 Kg) + 145,225 kg = 1250,505 Kg



2.4.2 PEKERJAAN PEMASANGAN BEKISTING  Balok



Volume Bekisting



= (sisi tegak x panjang balok) x 2 + (sisi miring x panjang balok) = (0,35 x 96) x 2 + (0,15 x 96) = 81,6 m2



2.4.3 PEKERJAAN PENGECORAN  Balok



Volume pekerjaan



= Dimensi Balok x Panjang Balok = 0,15 m x 0,35 m x 95,6 m = 5,04 m3



2.5 PEKERJAAN LANTAI DASAR 2.5.1 PEKERJAAN URUGAN PASIR



Luas urugan



= (11 m x 8 m) + (3 m x 3 m) + (2m x 5 m) = 107 m2



Volume



= Luas urugan x tebal = 107 m2 x 0,05m = 5,35 m3



2.5.2 PEKERJAAN URUGAN BATU



Luas urugan



= (11 m x 8 m) + (3 m x 3 m) + (2m x 5 m) = 107 m2



Volume



= Luas urugan x tebal = 107 m2 x 0,05m = 5,35 m3



2.5.3 PEKERJAAN PENGECORAN



Diketahui : Luas lantai = 107 m2 Tebal beton = 12 cm = 0.12 m Maka luas pengecoran



= Luas pelat lantai x Tebal plat beton = 107 m2 x 0.12 = 12,84 m3



2.6 PEKERJAAN PELAT LANTAI 2 2.6.1 PEKERJAAN PEMBESIAN Tulangan yang digunakan dalam pembesian pelat lantai 2 adalah tulangan S1 dengan diameter 8 mm. Dengan Jarak antar tulangan sejauh 0,15 m.



Area 1



=



Arah x = (5 : 0,15) x 8



= 266,667 m



Arah y = (8 : 0,15) x 5



= 266,667 m



Total Area 1



= 266,667 + 266,667



= 533,334 m Area 2



=



Arah x = (3 : 0,15) x 14 = 280 m Arah y = (14 : 0,15) x 3 = 280 m Total Area 2



= 280 + 280 = 560 m



Area 3



=



Arah x = (5 : 0,15) x 3



= 100 m



Arah y = (3 : 0,15) x 5



= 100 m



Total Area 3



= 100 + 100 = 200 m



Area 4



=



Arah x = (2 : 0,15) x 2



= 26,667 m



Arah y = (2 : 0,15) x 2



= 26,667 m



Total Area 4



= 26,667 + 26,667 = 53,334 m



Total tulangan plat lantai = 533,334 + 560 + 200 + 53,334 = 1346,668 m Volume tulangan



( 14 x π x D ) x Panjang Tulangan 1 = ( x π x ( 0,008 m ) ) x 1346,668 m 4 =



2



2



= 0,0677 m3 Total berat tulangan plat lantai = 0,0677 x x 7850 = 531,445 kg Jadi, penulangan yang diperlukan untuk pelat lantai 1 adalah besi polos dengan berat 531,445 kg. 2.6.2 PEKERJAAN PEMASANGAN BEKISTING



Diketahui : Keliling pelat lantai



= 48 m



Tinggi Bekisting



= 12 cm



Luas alas



= 106 m2



Volume Bekisting



= Luas + keliling pelat lantai x tinggi Bekisting = 106 m2 + 48 m x 0.12m = 111,76 m2



2.6.3 PEKERJAAN PENGECORAN



Diketahui : Luas pelat lantai Tebal beton pelat Volume pengecoran



= 106 m2 = 12 cm = 0.12 m = Luas pelat lantai + Tebal plat beton = 106 m2 x 0.12 m = 12,72 m3



2.7 PEKERJAAN TANGGA 2.7.1 PEKERJAAN PEMBESIAN



Tulangan yang digunakan dalam pembesian pada tangga adalah tulangan dengan diameter D10-150 dan Tulangan pijakan dengan D8-150. Berikut adalah tabel perhitungan penulangan tangga : Penulangan Tangga Penulangan Lantai Arah x Lantai Arah y Pijakan arah x Pijakan arah y



Panjang (m) 1 2,564 3,59 1



Jarak Penulangan (m) 0,15 0,15 0,15 0,15



Penulangan Lantai Arah x Lantai Arah y



Panjang 1 0,95



Jarak Penulangan 0,15 0,15



Penulangan Lantai Arah x Lantai Arah y Pijakan arah x Pijakan arah y



Panjang 1 2,7 4,1 1



Jarak Penulangan 0,15 0,15 0,15 0,15



Area Miring 1 Diameter Tulangan Luas Penampang Jumlah Tulangan Panjang TulanganBerat Jenis Besi Berat Tulangan (m) (m2) (m) (kg/m3) (kg) 0,01 0,00007854 7 17,093 7850 10,539 0,01 0,00007854 17 17,093 7850 10,539 0,008 0,00005026 7 25,130 7850 9,915 0,008 0,00005026 15 15,000 7850 5,918 Total 36,910 Area Bordes Diameter Tulangan Luas Penampang Jumlah Tulangan Panjang TulanganBerat Jenis Besi Berat Tulangan 0,01 0,00007854 7 6,333 7850 3,904747 0,01 0,00007854 6 6,333 7850 3,904747 Total 7,809494 Area Miring 2 Diameter Tulangan Luas Penampang Jumlah Tulangan Panjang TulanganBerat Jenis Besi Berat Tulangan 0,01 0,00007854 7 18 7850 11,098 0,01 0,00007854 18 18 7850 11,098 0,008 0,00005026 7 28,7 7850 11,323 0,008 0,00005026 17 17 7850 6,707 Total 40,226 Total Berat Tulangan Tangga 84,946



Jadi, penulangan yang diperlukan untuk tangga lantai 1 adalah besi polos dengan berat 84,946 kg.



2.7.2 PEKERJAAN PEMASANGAN BEKISTING Berikut adalah tabel perhitungan kebutuhan bekisting tangga :



Bekisting Dimensi Bawah Panjang 7,164 Lebar 1 Samping Panjang 7,164 Lebar 0,4 Bawah Panjang 3,3 Lebar 1 BEKISTING TOTAL



Luas 7,164 2,87 3,3 13,33



Jadi, bekisting yang diperlukan untuk tangga lantai 1 adalah dengan sebanyak 13,33 m2. 2.7.3 PEKERJAAN PENGECORAN Berikut adalah tabel perhitungan volume pengecoran untuk tangga : Bagian Penngecoran Bawah Bordes Anak tangga



Panjang Lebar 5,264 1 0,95 2 0,293 0,22 VOLUME PENGECORAN TANGGA



Tebal 0,1 0,2 1



Volume 0,526 0,380 0,967 1,873



Jadi, volume pengecoran yang diperlukan untuk tangga lantai 1 adalah dengan sebanyak 1,873 m3. 2.8 PEKERJAAN KOLOM LANTAI 2 2.8.1 PEKERJAAN PEMBESIAN



Kolom utama berdimensi 40 x 15 cm menggunakan tulangan pokok dengan besi berdiameter 16 mm, jumlah tulangan pokok 8 buah, dan tinggi kolom 3,5 m. Volume besi



= Luas lingkaran penampang besi x panjang besi x jumlah tulangan pokok =



( 14 x π x D ) x 3.5 m x 8 2



1 2 = ( x π x ( 0.016 m ) ) x 3.5 m x 8 4



= 5,63 x 10-3 m3 Berat besi tulangan pokok = volume besi x berat jenis besi = 5,63 x 10-3 m3 x 7850 kg/m3 = 44,196 kg Besi yang digunakan untuk sengkang berdiameter 8 mm dengan jarak antar sengkang 15 cm. Jadi jumlah sengkang untuk kolom setinggi 3.5 m adalah



Jumlah sengkang (1 kolom)= =



Tinggi Kolom +1 Jarak Sengkang 3.5 m +1 0,15 m



= 24,33 buah ≈25 Buah Panjang sengkang adalah keliling kolom di atas dikurangi tebal selimut beton. Tebal selimut beton direncanakan adalah 0,04 m. Panjang Sengkang



= (keliling kolom – selimut beton) + (6 x diameter besi sengkang) = ((0,15 + 0,4) x 2) m – ( 0,04 m x 4) + (6 x 0,008 m) = 0,988 m (untuk 1 sengkang)



Total panjang sengkang



= Panjang sengkang x jumlah sengkang = 0,988 m x 25 = 24,7 m



Untuk menghitung berat besi sengkang gunakan rumus berat besi



tulangan pokok, yaitu : Volume besi



= luas lingkaran penampang besi sengkang x panjang besi Sengkang



( 14 x π x D ) x 24,7 m 1 = ( x π x ( 0,008 m ) ) x 24,7 m 4 2



=



2



= 1,24 x 10-3 m3 Berat besi sengkang kolom = volume besi x berat jenis besi = 1,24 x 10-3 m3 x 7850 kg/m3 = 9,734 kg Selain terdapat tulangan utama dan Sengkang diperlukan perhitungan volume tulangan overlap. Panjang overlap



= overlap siku + overlap tengah = ((4 x 40D x jumlah overlap) + (4 x 80D x jumlah overlap)) + ( 8 x 40D x jumlah overlap) = ((4 x 40 x 16mm x 13) + (4 x 80 x 16mm x 13)) + (8 x 40 x 16mm x 9) = 145,92 m



Volume overlap



= Luas lingkaran Penampang x Panjang overlap



( 14 x π x D ) x 145,92 m 1 = ( x π x ( 0,016 m ) ) x 145,92 m 4 =



2



2



= 0,029 m3 Berat tulangan



= Volume overlap x berat jenis besi = 0,029 m3 x 7850 kg/m3 = 227,65 kg



Total berat besi untuk 22 buah kolom utama yang terdiri dari besi tulangan pokok, besi sengkang kolom dan tulangan overlap adalah Total berat besi Kolom



= (22 x (berat besi tulangan pokok + berat Lantai 1 besi sengkang kolom)) + berat overlap = (22 (44,196 kg + 9,734 kg)) + 227,65 kg = 1414,11 kg



2.8.2 PEKERJAAN PEMASANGAN BEKISTING



Untuk menghitung luas bekisting kolom adalah sebagai berikut: Volume



= Jumlah kolom x (keliling alas kolom x tinggi) = 22 x ((0,4m + 0,15) x 2) x 3.5 m = 84,7 m2



2.8.3 PEKERJAAN PENGECORAN



Kolom berdimensi 40 x 15 cm dengan tinggi kolom 3.8 m dan jumlah pemakaian kolom tipe ini sebanyak 22 buah. Volume



= Jumlah kolom x Volume Kolom



= 22 x (0,4 m x 0,15 m x 3.5 m) = 4,62 m3



2.9 PEKERJAAN BALOK LANTAI 2 2.9.1 PEKERJAAN PEMBESIAN Balok utama berdimensi 15 x 35 cm menggunakan tulangan pokok dengan besi berdiameter 16 mm, jumlah tulangan pokok 6 buah, dan panjang 87 m.



Volume besi tumpuan



= Luas lingkaran penampang besi panjang besi x jumlah tulangan pokok x 1/2 =



( 14 x π x D ) x 87 m x 6 x 1/2 2



1 2 = ( x π x ( 0.016 m ) ) x 87 m x 6 x 1/2 4 = 0.0525 m3 Berat besi tulangan pokok = volume besi x berat jenis besi Tumpuan = 0,0525 m3 x 7850 kg/m3 = 412,125 kg



Volume besi lapangan



= Luas lingkaran penampang besi panjang besi x jumlah tulangan pokok x 1/2 =



( 14 x π x D ) x 87 m x 6 x 1/2 2



1 2 = ( x π x ( 0.016 m ) ) x 87 m x 6 x 1/2 4 = 0.0525 m3 Berat besi tulangan pokok = volume besi x berat jenis besi Lapangan = 0,0525 m3 x 7850 kg/m3 = 412,125 kg Volume seluruh tulangan pokok = 0.0525 + 0.0525



= 0.105 m3



Berat seluruh tulangan pokok



= 824,25 kg



= 412,125 + 412,125



Besi yang digunakan untuk sengkang tumpuan berdiameter 8 mm dengan jarak antar sengkang 15 cm, sedangkan untuk Sengkang lapangan berdiameter 8 mm dengan jarak antar Sengkang 20cm. Jadi jumlah sengkang untuk balok sepanjang 87 m adalah



Jumlah sengkang tumpuan =



Panjang Balok +1 Jarak Sengkang



=



43,5 m +1 0,15 m



= 291 buah Panjang sengkang adalah keliling balok di atas dikurangi tebal selimut beton. Tebal selimut beton direncanakan adalah 0,04 m. Panjang sengkang Tumpuan = (keliling balok – selimut beton) + (6 xdiameter besi sengkang) = ((0,15 m + 0,35) x 2 m ) - ( 4x0.04) + (6 x 0,008 m) = 0.888 m (untuk 1 sengkang) Total panjang sengkang



= Panjang sengkang x jumlah sengkang = 0,888 m x 291 = 258,408 m



Volume besi



= luas lingkaran penampang besi sengkang tumpuan x panjang besi Sengkang



( 14 x π x D ) x258,408 m 1 = ( x π x ( 0,008 m ) ) x 258,408 m 4 2



=



2



= 0,013 m3 Berat besi sengkang balok = volume besi x berat jenis besi = 0,013 m3 x 7850 kg/m3 = 102,05 kg



Jumlah sengkang Lapangan =



Panjang Balok +1 Jarak Sengkang



=



43,5 m +1 0,2 m



= 218,5 buah ≈219 Buah Panjang sengkang lapangan



= (keliling balok – selimut beton) + (6 xdiameter besi sengkang) = ((0,15 m + 0,35)x2 m ) - ( 4x0.04) + (6 x 0,008 m) = 0.888 m (untuk 1 sengkang)



Total panjang sengkang



= Panjang sengkang x jumlah sengkang = 0,888 m x 219 = 194,472 m



Untuk menghitung berat besi sengkang gunakan rumus berat besi tulangan, yaitu : Volume besi sengkang



= luas lingkaran penampang besi Lapangan x panjang besi Sengkang



( 14 x π x D ) x194,472 m 1 = ( x π x ( 0,008 m ) ) x 194,472 m 4 =



2



2



= 9,775 x 10-3 m3 Berat besi sengkang balok = volume besi x berat jenis besi lapangan = 9,775 x 10-3 m3 x 7850 kg/m3 = 76,735 kg Berat besi Sengkang total = 102,05 + 76,735 = 178,785 kg Selain terdapat tulangan utama dan Sengkang diperlukan perhitungan volume tulangan overlap.



Panjang overlap



= jumlah tulangan utama x jumlah overlap x (40D) = 6 x 22 x (40 x 16) mm = 84,48 m



Volume overlap



= Luas lingkaran Penampang x Panjang overlap



( 14 x π x D ) x84,48 m 1 = ( x π x ( 0,016 m ) ) x 84,48 m 4 2



=



2



= 0,017 m3 Berat tulangan



= Volume overlap x berat jenis besi = 0,017 m3 x 7850 kg/m3 = 133,45 kg



Total berat besi untuk balok utama yang terdiri dari besi tulangan pokok, besi sengkang balok dan tulangan overlap adalah Total berat besi



= (berat besi tulangan pokok + berat besi sengkang balok) + berat overlap = (824,25 Kg + 178,785 Kg) + 133,45 kg = 1136,485 Kg



2.9.2 PEKERJAAN PEMASANGAN BEKISTING



Volume Bekisting



= (sisi tegak x panjang balok) x 2 + (sisi miring x panjang balok) = (0,35 x 87) x 2 + (0,15 x87) = 73,95 m2



2.9.3 PEKERJAAN PENGECORAN



Volume pekerjaan



= Dimensi Balok x Panjang Balok = 0,15 m x 0,35 m x 87 m = 4,5675 m3



2.10 Pekerjaan Pemasangan Rangka Atap



2.10.1 Pekerjaan Kuda Kuda Baja Ringan Menggunakan kuda kuda dari baja ringan dengan jumlah kuda kuda 9 buah Volume kuda-kuda



= (27,48 x 7) + 21,42 + 17,215 = 230,995 m



Jumlah Batang Baja



= 230,995 : 6 = 38,499 batang = 39 batang



Berat Kuda-Kuda



= 39 x 5,1 perbatang = 198,9 kg



2.10.2 Pekerjaan Rangka Atap Menggunakan rangka atap baja ringan dengan luasan. Luas atap yang digunakan adalah: Luas Atap



= 16,4 + 23,6 + 27,12 + 4,3 + 7,2 + 51,42 = 150,04 m2



3. PEKERJAAN ARSITEKTURAL 3.1 Pekerjaan Dinding 3.1.1 Pekerjaan Pasangan Batu Lantai 1



Keliling ruangan



= 8 + 11 + 5 + 3 + 3 + 14 + 3 + 3 + 3 + 6 + 3 + 2 + 1,5 + 3 + 3 = 71,5 m



Tinggi lantai 1



= 3,5 m – tinggi balok = 3,5 – 0,35= 3, 15 m



Luas tiang kolom utama



= 0,15 x 0,4 = 0,06 m2



Jumlah kolom



= 24 buah



Total luas kolom utama



= 0,06 x 24 = 1,44 m2



Luas kusen pintu



= 2 x 0,9 = 1,8 m2



Jumlah kusen pintu



= 4 buah



Total luas kusen pintu



= 1,8 x 4 = 7,2 m2



Luas kusen jendela



= 0,7 x 1,62 = 1,134 m2



Jumlah kusen jendela



= 10 buah



Total kusen jendela



= 1,134 x 10 = 11,34 m2



Luas ventilasi



= 0,58 x 0,15 = 0,087 m2



Jumlah ventilasi



= 13 buah



Total ventilasi



= 0,087 x 13 = 1,131 m2



Luas pintu wc



= 0,7 x 1,95 = 1,365 m2



Jumlah pintu wc



= 1 buah



Total pintu wc



= 1,365 x 1 = 1,365 m2



Luas pintu garasi



= 7 m2



Jumlah pintu garasi



= 1 buah



Total pintu garasi



= 7 x 1 = 7 m2



Luas kusen pintu utama



= 1,5 x 2,1 = 3,15 m2



Jumlah kusen pintu utama



= 1 buah



Total luas kusen pintu utama = 3,15 x 1 = 3,15 m2



Luas kusen jendela kecil



= 0,72 x 0,52 = 0,3744 m2



Jumlah kusen jendela kecil



= 3 buah



Total kusen jendela kecil



= 0,3744 x 3 = 1,1232 m2



Luas roaster



= 0,38 x 0,38 = 0,1444 m2



Jumlah roaster



= 4 buah



Total roaster



= 0,1444 x 4 = 0,5776 m2



Luas pasangan batu bata lantai 1 = (keliling bangunan x tinggi bangunan) – (total luas kusen + pintu + jendela + ventilasi + roaster + kolom utama ) = (71,5 x 3,15) – (1,44 + 7,2 + 11,34 + 1,131 + 1,365 + 7 + 3,15 + 1,1232 + 0,5776) = 190,8982 m2



Lantai 2



Keliling ruangan



= 8 + 11 + 8 + 11 + 6 + 3 + 3 + 2 + 2 + 3 + 3 + 3+3+3 = 69 m



Tinggi lantai 2



= 3,5 m – tinggi balok = 3,5 – 0,35 = 3,15 m



Luas tiang kolom utama



= 0,15 x 0,4 = 0,06 m2



Jumlah kolom



= 22 buah



Total luas kolom utama



= 0,06 x 22 = 1,32 m2



Luas kusen pintu



= 2 x 0,9 = 1,8 m2



Jumlah kusen pintu



= 4 buah



Total luas kusen pintu



= 1,8 x 4 = 7,2 m2



Luas kusen jendela



= 0,7 x 1,62 = 1,134 m2



Jumlah kusen jendela



= 13 buah



Total kusen jendela



= 1,134 x 13 = 14,742 m2



Luas ventilasi



= 0,58 x 0,15 = 0,087 m2



Jumlah ventilasi



= 16 buah



Total ventilasi



= 0,087 x 16 = 1,392 m2



Luas pintu wc



= 0,7 x 1,95 = 1,365 m2



Jumlah pintu wc



= 2 buah



Total pintu wc



= 1,365 x 2 = 2,73 m2



Luas kusen pintu utama



= 1,5 x 2,1 = 3,15 m2



Jumlah kusen pintu utama



= 1 buah



Total luas kusen pintu utama = 3,15 x 1 = 3,15 m2



Luas kusen jendela kecil



= 0,72 x 0,52 = 0,3744 m2



Jumlah kusen jendela kecil



= 3 buah



Total kusen jendela kecil



= 0,3744 x 3 = 1,1232 m2



Luas pasangan batu bata lantai 2 = (keliling bangunan x tinggi bangunan) – (total luas kusen + pintu + jendela + ventilasi + roaster) = (69 x 3,15) – (1,2 +7,2 + 14,742 + 1,392 + 2,73 + 3,15 + 1.1232) =185,8128 m2 Total luas pasangan batu bata = luas pasangan batu bata lantai 1 + luas pasangan batu bata lantai 2 = 190,8982 m2



+ 185,8128 m2



= 376,711 m2



3.1.2 Pekerjaan Plesteran Dinding Luas pasangan batu bata



= 376,711 m2



Luas plesteran dinding



= 2 x luas pasangan batu bata = 2 x 376,711 = 753,422 m2



3.1.3 Pekerjaan Acian Dinding Luas pasangan batu bata



= 376,711 m2



Luas acian dinding



= 2 x luas pasangan batu bata = 2 x 376,711 = 753,422 m2



3.2 Pekerjaan Kayu 3.2.1 Pekerjaan Pemasangan Pintu



Luas pintu utama



= 1,2 x 1,95 = 2,34 m2



Jumlah pintu utama



= 2 buah



Total luas pintu utama



= 2 x 2,34 = 4,68 m2



Luas pintu standar



= 0,78 x 1,94 = 1,5132 m2



Jumlah pintu standar



= 8 buah



Total luas pintu standar



= 8 x 1,5132 = 12,1056 m2



Luas pintu garasi



= 2,44 x 2,68 = 6,5392 m2



Jumlah pintu garasi



= 1 buah



Total luas pintu garasi



= 1 x 6,5392 = 6,5392 m2



Total pemasangan pintu



= 4,68 + 12,1056 +6,5392 = 23,3248 m2



3.2.2 Pekerjaan Pemasangan Jendela



Luas jendela



= 0,58 x 1,5 = 0,87 m2



Jumlah jendela



= 23 buah



Total luas jendela



= 23 x0,87 = 20,01 m2



Luas jendela kecil



= 0,4 x 0,6 = 0,24 m2



Jumlah jendela kecil



= 6 buah



Total luas jendela kecil



= 6 x 0,24 = 1,44 m2



Total pemasangan jendela



= 20,01 + 1,44 = 21,45 m2



3.2.3 Pekerjaan Pemasangan Kusen Lantai 1



Volume kusen pintu



= (2 x (0,06 x 0,12 x 2)) + (0,06 x 0,12 x 0,9) = 0,03528 m3



Jumlah kusen pintu



= 4 buah



Total kusen pintu



= 4 x 0,03528



= 0,14112 m3



Volume kusen jendela



= (2 x (0,06 x 0,12 x 1,62)) + (2 x (0,06 x 0,12 x 0,70)) = 0,034272 m3



Jumlah kusen jendela



= 10 buah



Total kusen jendela



= 10 x 0,034272 = 0,34272 m3



Volume kusen ventilasi



= (2 x (0,02 x 0,12 x 0,58)) + (2 x (0,02 x 0,12 x 0,15)) = 0,003504 m3



Jumlah kusen ventilasi



= 13 buah



Total kusen ventilasi



= 13 x 0,003504 = 0,045552 m3



Volume kusen pintu garasi



= (2 x (0,06 x 0,12 x 2,5)) + (0,06 x 0,12 x 2,8) = 0,05616 m3



Jumlah kusen pintu garasi



= 1 buah



Total kusen pintu garasi



= 1 x 0,05616



Volume kusen pintu utama



= (2 x (0,06 x 0,12 x 2,1)) + (0,06 x 0,12 x 1,5)



= 0,05616 m3



= 0,04104 m3 Jumlah kusen pintu utama



= 1 buah



Total kusen pintu utama



= 1 x 0,04104



= 0,04104 m3



Volume kusen jendela kecil



= (2 x (0,06 x 0,12 x 0,52)) + (2 x (0,06 x 0,12 x 0,72)) = 0,017856 m3



Jumlah kusen jendela kecil



= 3 buah



Total kusen jendela kecil



= 3 x 0,017856



= 0,053568 m3



Total volume kusen lantai 1 = 0,14112 + 0,34272 + 0,045552 + 0,05616 + 0,04104 + 0,053568 = 0,68016 m3



Lantai 2



Volume kusen pintu = 0,03528 m3



= (2 x (0,06 x 0,12 x 2)) + (0,06 x 0,12 x 0,9)



Jumlah kusen pintu



= 4 buah



Total kusen pintu



= 4 x 0,03528



= 0,14112 m3



Volume kusen jendela



= (2 x (0,06 x 0,12 x 1,62)) + (2 x (0,06 x 0,12 x 0,76)) = 0,034272 m3



Jumlah kusen jendela



= 13 buah



Total kusen jendela



= 13 x 0,034272 = 0,445536 m3



Volume kusen ventilasi



= (2 x (0,02 x 0,12 x 0,58)) + (2 x (0,02 x 0,12 x 0,15)) = 0,003504 m3



Jumlah kusen ventilasi



= 16 buah



Total kusen ventilasi



= 16 x 0,003504 = 0,056064 m3



Volume kusen pintu utama



= (2 x (0,06 x 0,12 x 2,1)) + (0,06 x 0,12 x 1,5) = 0,04104 m3



Jumlah kusen pintu utama



= 1 buah



Total kusen pintu utama



= 1 x 0,04104



= 0,04104 m3



Volume kusen jendela kecil



= (2 x (0,06 x 0,12 x 0,52)) + (2 x (0,06 x 0,12 x 0,72)) = 0,017856 m3



Jumlah kusen jendela kecil



= 3 buah



Total kusen jendela kecil



= 3 x 0,017856



= 0,053568 m3



Total volume kusen lantai 2 = 0,14112 + 0,445536 + 0,056064 + 0,04104 + 0,053568 = 0,737328 m3 Total volume kusen



= 0,68016 + 0,737328 = 1,4175 m3



3.2.4 Pekerjaan Pemasangan Pintu KM/WC Pintu KM/WC PVC di lantai 1 ada 1 buah dan di lantai 2 ada 2 buah. Jadi, total pintu KM/WC PCV adalah 3 buah



3.3 Pekerjaan Keramik 3.3.1 Pekerjaan Pemasangan Keramik 40 cm x 40 cm



Luas ruangan lantai 1



= (5 x 2) + (5 x 3) + (2 x 3) + (3 x 3) + (6 x 3) + (1.5 x 2) + (2 x 2) + (3 x 3) + (2 x 3) + (3 x 3) + (3 x 3)



= 98 m2 Luas ruangan lantai 2



= (5 x 2) + (5 x 3) + (3 x 3) + (3 x 3) + (2 x 3) + (3 x 3) + (2 x 2) + (3 x 3) + (3 x 2) + (3 x 3) = 86 m2



Luas teras dan balkon



= (5 x 2) + (5 x 2) = 20 m2



Luas pada tangga



= [15 x {(0,925 x 0,22) + (0,925 x 0,35)}] + [(0,2 x 0,925) + (0,9524 x 2 x 0,925)] = 9.85569 m2



Total luas pasangan keramik = Luas ruangan lantai 1 + luas ruangan lantai 2 + luas teras dan balkon + luas pada tangga = 98 + 86 + 20 + 9.85569 = 213.8557 m2



3.3.2 Pekerjaan Pemasangan Keramik 20 cm x 20 cm



Luas ruangan lantai 1



= 2 x 1.5 = 3 m2



Luas ruangan lantai 2



= (2 x 1.5) + (2 x 1.5) = 6 m2



Total luas keramik KM/WC



= Luas lantai 1 + luas lantai 2 =3+6 = 9 m2



3.3.3 Pekerjaan Pemasangan Dinding Keramik KM/WC 20 x 25 cm



Keliling KM/WC



= 2 + 1,5 + 2 + 1,5 = 7 m



Tinggi ruangan



= 3,5 m



Jumlah KM/WC



= 3 buah



Luas pintu WC



= 0,7 x 1.95 = 1,365 m2



Luas kusen jendela kecil



= 0,72 x 0,52 = 0,3744 m2



Total luas keramik KM/WC



= (Jumlah x Keliling x Tinggi) – (Luas pintu WC x Jumlah) – (Luas kusen jendela kecil x Jumlah) = (3 x 7 x 3,5) – (3 x 1,365) – (2 x 0,3744) = 68,6562 m2



3.4 Pekerjaan Tambahan



3.4.1 Pekerjaan Pemasangan Pintu Garasi Panjang pintu garasi



= 2,8 m



Tinggi pintu garasi



= 2,5 m



Luas pasangan pintu garasi



= 2,8 x 2,5 = 7 m2



3.4.2 Pekerjaan Pemasangan Roaster Panjang roaster



= 0,38 m



Tinggi roaster



= 0,38 m



Jumlah roaster



= 4 buah



Total pasangan roaster



= 4 x (0,38 x 0,38) = 0,5776 m2



3.4.3 Pekerjaan Pemasangan Kaca Ventilasi Luas pasangan kaca



= 0,54 x 0,11 = 0,0594 m2



Jumlah ventilasi



= 29 buah



Total pasangan kaca



= 29 x 0,0594 = 1,7226 m2



3.5 Pekerjaan Atap



3.5.1 Pekerjaan Pemasangan Atap Genteng Volume Atap Genteng



= 16,4 + 23,6 + 27,12 + 4,3 + 7,2 + 51,42 = 150,04 m2



3.5.2 Pekerjaan Plafon



Luas Plafon Dalam Lantai 1



= (5 x 3) + (2 x 3) + (3 x 3) + (3 x 6) + (1,5 x 2) + (1,5 x 2) + (2 x 2) + (3 x 8) + (3 x 3) = 91 m2



Luas Plafon Dalam Lantai 2



= (5 x 3) + (3 x 3) + (3 x 3) + (3 x 3) + (2 x 3) + (5x 2) + (1,5 x 2) + (1.5 x 2) + (8 x 3) = 88 m2



Luas Plafon Balkon



= 5 x 2 = 10 m2



Luas Plafon Teras



= 5 x 2 = 10 m2



Luas Plafon Luar



= (6 x 1) + (15 x 1) + (9 x 1) + (15 x 1) + (2 x 1) + (2 x 1)



= 49 m2 Total Plafon



= 91 + 88 + 10 + 10 + 49 = 248 m2



3.5.3 Pekerjaan Pemasangan List Plafon



Luas List Plafon Dalam Lantai 1 = 5 + 3 + 3 + 6 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 6 + 3 + 6 + 2 + 1,5 + 2 + 1,5 + 1,5 + 2 + 1,5 +3+3+8+3+3+3+3 = 88 m



Luas List Plafon Dalam Lantai 2 = 5 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 2 + 1,5 + 2 + 1,5 + 2 + 1,5 + 2 + 1,5 + 2 + 3 + 2 + 3 + 3 +3+8+3 = 97 m



Luas List Plafon Balkon



= 2 + 5 + 2 + 5 = 14 m



Luas List Plafon Teras



= 2 + 5 + 2 + 5 = 14 m



Luas List Plafon Luar



= 5 + 2 + 3 + 11 + 8 + 13 = 42 m



Total List Plafon



= 88 + 97 + 14 + 14 + 42 = 255 m



4. PEKERJAAN MEKANIKAL 4.1 Pekerjaan Air dan Sanitasi 4.1.1 Pekerjaan Instalasi Air Kotor



Pada instalasi air kotor menggunakan jenis pipa PVC berdiameter 4”. Untuk lantai 1 dan lantai 2 diperlukan pipa PVC berdiameter 4” sepanjang 16,1079 m.



4.1.2 Pekerjaan Instalasi Air Bersih Pada instalasi air bersih menggunakan pipa PVC berdiameter 3/4". Untuk lantai 1 dan lantai 2 diperlukan pipa PVC berdiameter 3/4’’ sepanjang 13,0674 m.



4.1.3 Pekerjaan Pemasangan Closet Duduk Kloset yang kami pakai adalah kloset duduk. Pada lantai 1 terdapat 1 buah kloset duduk. Pada lantai 2 terdapat 2 buah kloset duduk. Sehingga total pemasangan kloset duduk sebanyak 3 buah.



4.1.4 Pekerjaan Pemasangan Wastafel Pemasangan wastafel pada lantai 1 berjumlah 1 buah. Lalu pada lantai 2 ada 2 buah wastafel. Sehingga total pemasangan wastafel sebanyak 3 buah.



4.1.5 Pekerjaan Pemasangan Shower Pemasangan Shower pada lantai 1 berjumlah 1 buah. Lalu pada lantai 2 ada 2 buah shower Sehingga total pemasangan shower sebanyak 3 buah.



4.1.6 Pekerjaan Pemasangan Floor Drain Sebagian besar, pemasangan floor drain terdapat di kamar mandi dan ruang cuci. Pada Lantai 1 dan 2 digunakan 3 buah floor drain.



4.1.7 Pekerjaan Pemasangan Kran Air Sebagian besar, pemasangan kran terdapat di kamar mandi. Namun, kran pada denah rumah ini terdapat juga di dapur, ruang cuci, taman, dan juga di carport. Pada lantai 1 terdapat 3 buah kran. Pada lantai 2 terdapat 2 buah kran. Sehingga total pemasangan kran sebanyak 5 buah.



4.1.8 Pekerjaan Pemasangan Bak Cuci Piring Pemasangan bak cuci piring stainless ini hanya terdapat di dapur berjumlah 1 buah dengan 1 buah waterdrain



4.1.9 Pekerjaan Pemasangan Septic Tank Septictank yang digunakan sebanyak 1 buah dengan kapasitas 3000 L.



4.1.10 Pekerjaan Pemasangan Tedmont Tedmont yang digunakan 2 buah dengan kapasitas 550L.



4.2 Pekerjaan Kunci dan Penggantung 4.2.1 Pekerjaan Pemasangan Kunci Pintu Utama Kunci pintu utama



= 2 buah.



4.2.2 Pekerjaan Pemasangan Kunci Standar



Kunci pintu standar



= 8 buah.



4.2.3 Pekerjaan Pemasangan Engsel Pintu Engsel Pintu



= 24 buah.



4.2.4 Pekerjaan Pemasangan Grender Tanam untuk Pintu Double Greder Tanam untuk Pintu Double = 4 buah.



4.2.5 Pekerjaan Pemasangan Slot dan Handel untuk Daun Pintu Slot dan Handel untuk Daun Pintu = 23 buah.



4.2.6 Pekerjaan Pemasangan Engsel Jendela Engsel Jendela



5. PEKERJAAN ELEKTRIKAL



= 46 buah.



5.1 Pekerjaan Pemasangan Titik Lampu Pada lantai 1 terdapat 8 buah titik lampu. Pada lantai 2 terdapat 12 buah pemasangan titik lampu. Maka total pemasangan titik lampu adalah sebanyak 20 buah.



5.2 Pekerjaan Pemasangan Stop Kontak Pada lantai 1 terdapat 7 buah stop kontak. Pada lantai 2 terdapat 7 buah stop kontak. Maka pemasangan titik lampu adalah 14 buah stop kontak. 5.3 Pekerjaan Pemasangan Kotak Sekring/MCB Pemasangan MCB terletak di lantai 1 dengan jumlah 1 unit.



6. PEKERJAAN FINISHING 6.1 Pekerjaan Pengecatan 6.1.1 Pekerjaan Mengecat Dinding Dalam Luas pasangan batu bata



= 376,711 m2



Luas mengecat dinding dalam =2 x luas pasangan batu bata + (Luas Balok Dalam) – Luas Dinding Luar = 2 x 376,711 + (0,23 x 148) – ( 3,15 x 82) = 529,162 m2



6.1.2 Pekerjaan Mengecat Dinding Luar Luas mengecat dinding luar



= Keliling Dinding Luar x Tinggi Lantai + (Tiang Teras dan Balkon) = 82 x 3,5 + ((0,4+0,15) x 2 x 4) = 291,4 m2



6.1.3 Pekerjaan Mengecat Plafon Luas Pasangan Plafon



= 248 m2



Luas Mengecat Plafon



= Luas Pasangan Plafon



= 248 m2



6.1.4 Pekerjaan Mengecat Kusen, Jendela, Pintu dan Ventilasi Luas kusen pintu



= 2 x 0,9 = 1,8 m2



Jumlah kusen pintu



= 8 buah



Total kusen pintu



= 8 x 1,8 =14,4 m2



Luas kusen jendela



= 0,7 x 1,62 = 1,134 m2



Jumlah kusen jendela



= 23 buah



Total kusen jendela



= 23 x 1,134 = 26,082 m2



Luas kusen ventilasi



= 0,58 x 0,15 = 0,087 m2



Jumlah kusen ventilasi



= 29 buah



Total kusen ventilasi



= 29 x 0,087 = 2,523 m2



Luas kusen pintu garasi



= 2,8 x 2,5 = 7 m2



Jumlah kusen pintu garasi



= 1 buah



Total kusen pintu garasi



= 1 x 7 = 7 m2



Luas kusen pintu utama



= 1,5 x 2,1 = 3,15 m2



Jumlah kusen pintu utama



= 2 buah



Total kusen pintu utama



= 2 x 3,15 = 6,3 m2



Luas kusen jendela kecil



= 0,72 x 0,52 = 0,3744 m2



Jumlah kusen jendela kecil



= 6 buah



Total kusen jendela kecil



= 6 x 0,3744 = 2,2464 m2



Luas daun pintu



= 0,78 x 1,94 = 1,5132 m2



Jumlah daun pintu



= 8 buah



Total daun pintu



= 8 x 1,5132 = 12,1056 m2



Luas daun jendela



= 0,58 x 1,5 = 0,87 m2



Jumlah daun jendela



= 23 buah



Total daun jendela



= 23 x 0,87 = 20,01 m2



Luas daun pintu garasi



= 2,44 x 2,68 = 6,5392 m2



Jumlah daun pintu garasi



= 1 buah



Total daun pintu garasi



= 1 x 6,5392 = 6,5392 m2



Luas daun pintu utama



= 1,2 x 1,95 = 2,34 m2



Jumlah daun pintu utama



= 2 buah



Total daun pintu utama



= 2 x 2,34 = 4,68 m2



Luas daun jendela kecil



= 0,6 x 0,4 = 0,24 m2



Jumlah daun jendela kecil



= 6 buah



Total daun jendela kecil



= 6 x 0,24 = 1,44 m2



Total pengecatan



= 14,4 + 26,082 + 2,523 + 7 + 6,3 + 2,2464 + 12,1056 + 20,01 + 6,5392 + 4,68 + 1,44 = 103,3262 m2



6.2 Pekerjaan Pemasangan Paving Blok



Panjang



=3m



Lebar



=5m



Luas Paving Blok



= panjang x lebar =3x5 = 15 m2



6.3 Pekerjaan Pemasangan Pagar Balkon Tinggi pagar



= 0,9 m



Panjang pagar balkon depan



= panjang pagar – panjang kolom = (2 + 5 + 2) - (0,3 + 0,2 + 0,3 + 0,2) =8m



Panjang pagar bakon depan



= 0,5 + 3,5 + 4 + 3,5 = 11,5 m



Luas pagar balkon depan



= panjang pagar x tinggi = 8 x 0,9 = 7,2 m2



Luas pagar balkon belakang



= panjang pagar x tinggi = 11,5 x 0,9 = 10,35 m2



Total luas pemasangan pagar



= 7,2 +10,35 = 17,55 m2