Warp Up 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

WRAP UP SKENARIO 1 BLOK MEKANISME PENYAKIT 1 “Logam Berat di Sungai Citarum Merusak Susunan Saraf”



KELOMPOK A12 Ketua Sekretaris Anggota



: : :



Azriel Al Mushorih Annisa Putri Humardani Amara Aurelia Erica Setyawati Meylani Nur Ariffin Daud Trisanto Kretiyasa Prabaswara Irianto Budi Rahayu Firza Yoviono



PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UMUM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI 2019-2020 Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510 Telp. 62.21.4244574 Fax. 62.21.4244574



1



1102019040 1102019026 1102019012 1102019068 1102019123 1102019054 1102019109 1102018108 1102019082



SKENARIO



Logam Berat di Sungai Citarum Merusak Susunan Saraf



Interaksi manusia dengan lingkungannya terjadi dalam rangka manusia memenuhi kebutuhan hidupnya. Pertumbuhan penduduk dunia yang cepat, pola hidup manusia yang konsumtif merupakan akar penyebab dari terjadinya masalah pencemaran lingkungan dewasa ini. Meskipun demikian ada juga pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh banjir dan aktivitas alam, misalnya tsunami, gunung berapi, dan gas alam beracun.



Pencemaran lingkungan baik di air, udara, dan tanah sudah sampai tahap serius dan berdampak luas pada lingkungan dan kesehatan manusia. Sebagai contoh pencemaran di sungai Citarum. Greenpeace Asia Tenggara dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Barat pada November 2012 melaporkan bahwa benar logam berat seperti camium (Cd), tembaga (Cu), dan timbal (Pb) menjadi kontaminan utama yang mempengaruhi kualitas air Sungai Citarum. Menkes RI Nila Moleloek pada 9 April 2018 mengatakan bahwa logam berat yang terkandung di air sungai Citarum dapat merusak susunan saraf.



Penanggulangan pencemaran lingkungan merupakan sebuah upaya terpadu dan kolaboratif yang membutuhkan dukungan kuat berkelanjutan dari seluruh pihak terkait, terutama pada tingkat daerah termasuk bidang kesehatan. Program Klinik Sanitasi di Puskesmas merupakan upaya bidang kesehatan dalam penyelesaian masalah di daerah risiko tinggi pencemaran lingkungan



2



KATA SULIT 1. Pencemaran : Proses Mencemari/menjadi kotor. 2. Kontaminan : Substansi yang menjadikan sesuatu tidak bersih/tidak murni. 3. Program Klinik Sanitasi : Usaha untuk membina & menciptakan sesuatu keadaan yang baik di bidangn kesehatan terutama kesehatan masyarakat. 4. Interaksi : Hubungan antara satu dengan yang lainnya. 5. Pola Hidup : Acuan yang dibuat berdasarkan kebiasaan dan kepentingan serta terus menerus dipergunakan. 6. Konsumtif : Hanya memakai & tidak dapat menghasilkan. 7. Kolaboratif : Kerja Sama.



PERTANYAAN 1. 2. 3. 4. 5.



Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan? Faktor apa saja yang menyebabkan pencemaran lingkungan? Program klinik sanitasi apa saja yang akan dilakukan? Mengapa logam berat dapat mempengaruhi kualitas air? Apa dampak yang disebabkan jika keracunan logam berat, seperti timbal dan cadnium? 6. Apa hubungan antara pertumbuhan pertumbuhan penduduk yang cepat dan pola hidup yang konsumif dengan pencemaran lingkungan? 7. Apa saja macam macam pencemaran lingkungan? 8. Apa saja jenis-jenis logam berat? 9. Gejala atau tanda apa saja yang membedakan ada logam berat dalam tubuh? 10. Apa saja penyebab dari masing-masing pencemaran? 11. Apa saja penanggulangan dari masing masing pencemaran? 12. Apa saja upaya pemerintahn untuk mencegah pencemaran lingkungan? 13. Siapa saja pihak terkait yang berpartisipasi dalam penanggulangan pencemaran lingkungan? 14. Siapa saja yang menyebabkan pencemaran lingkungan?



JAWABAN 1. Penanggulangan limbah industri, membuang sampah pada tempatnya, mengurangi penggunaan plastik, cfc, detergen dan pupuk yang berlebihan, sampah didaur ulang, penghijauan, menggunakan prinsip reuse resuce dan recycle pada kehidupan sehari hari, penggunaan sengkedan dan terasering. 2. Pola hidup yang kurang sehat, kurangnya kesadaran dalam diri sendiri, kurangnya penegakan hokum, asap rokok, pencemaran bahan radioaktif, penggunaan racun dan bahan peledak untuk menangkap ikan.



3



3. Dilakukan penyuluhan, pengambilan sempel air di wilayah untuk diperiksa, rutin melakukan pemeriksaan logam yang tercemar, melakukan pengobatan terhadap individu yang terkena dampak dari pencemaran. 4. Logam berat masuk  sulit terakumulasi  mengendap  tetap disitu  mempengaruhi organisme di sekitar. 5. Cadnium bersifat toksik terhadap ginjal dan hati. Keracunan timbal pada dewasa akan menyebabkan seperti sakit kepala & kehilangan memori, timbulnya garis silang, timbulnya penyakit tubula interstisial pada ginjal. 6. Semakin banyak orang yang konsumtif maka produksi pabrik akan mengolah lebih banyak, pabrik akan mengeluarkan lebih banyak limbah dan dengan pertumbuhan penduduk yang cepat akan menghasilkan sampah yang banyak juga. 7. Pencemaran tanah Pencemaran udara Pencemaran air Pencemaran suara. 8. Sangat beracun = Hg, Pb, Cd, Cr Moderat = Ba, Be, Cu, Au Kurang beracun = Bi, Co, Fe, Mg Tidak beracun = Ma, Al, Sr, CH 9. Iritasi kulit, gangguan pencemaran, reproduksi & radiovaksuler, alergi, munculnya penyakit baru, kejang. 10. Pencemaran tanah = Lamanya perguraian sampah plastik. Pencemran udara = Asap rokok, knalpot & industry, radioaktif Pencemaran air = Limbah indusutri, detergen Pencemaran suara = klakson, suara pesawat, suara knalpot 11. Pencemaran tanah = mengurangi penggunaan plastic, penggunaan prinsip 3R Pencemaran udara = mengurangi kendaraan pribadi, menggunkana kendaraan ramah lingkungan, reboisasi, proyek cdm. Pencemaran air = Mendaur ulang limbah industri, menggunakan air kotor untuk menyiram tanaman. Pencemaran suara = mengurangi kendaraan pribadi. 12. CFD, membuat UU yang kuat tentang pencemaran lingkungan, larangan merokokm di tempat umum, proyek CDM, MRT. 13. Masyarakat, pemerintah 14. Suatu perusahaan yang tidak bertanggung jawab, pemerintah yang tidak tegas dan masyarakat yang tidak peduli dengan lingkungan.



HIPOTESA Pencemaran adalah proses mencemari/menjadi kotor, yang disebabkan oleh pola hidup yang kurang sehat, kurangnya kesadaran dalam diri sendiri, kurangnya penegakan hokum, asap rokok, pencemaran bahan radioaktif, penggunaan racun dan bahan peledak untuk menangkap ikan dan mengakibatkan Iritasi kulit, gangguan pencemaran, reproduksi & radiovaksuler, alergi, munculnya penyakit baru, kejang.



4



Macam-macam pencemaran lingkungan adalah Pencemaran tanah, Pencemaran udara, Pencemaran air dan Pencemaran suara. Upaya untuk menanggulangi pencemaran diantaranya adalah Pencemaran tanah = mengurangi penggunaan plastic, penggunaan prinsip 3R, Pencemaran udara = mengurangi kendaraan pribadi, menggunkana kendaraan ramah lingkungan, reboisasi, proyek cdm, Pencemaran air = Mendaur ulang limbah industri, menggunakan air kotor untuk menyiram tanaman, Pencemaran suara = mengurangi kendaraan pribadi.



SASARAB BELAJAR 1. Memahami dan Menjelaskan Pencemaran Lingkungan 1.1 Definisi Pencemaran Lingkungan 1.2 Penyebab Pencemaran Lingkungan 1.3 Dampak Pencemaran Lingkungan 1.4 Penanggulangan Pencemaran Lingkungan 1.5 Klasifikasi Pencemaran Lingkungan 1.6 Perubahan Komposisi 2. Memahami dan Menjelaskan Pencemaran Air 2.1 Definisi Pencemaran Air 2.2 Penyebab Pencemaran Air 2.3 Dampak Kesehatan Pencemaran Air 2.4 Pencegahan Pencemaran Air 2.5 Klasifikasi Pencemaran Air 3. Memahami dan Menjelaskan Pencemaran Tanah 3.1 Definisi Pencemaran Tanah 3.2 Penyebab Pencemaran Tanah 3.3 Dampak Kesehatan Pencemaran Tanah 3.4 Pencegahan Pencemaran Tanah 3.5 Klasifikasi Pencemaran Tanah 4. Memahami dan Menjelaskan Pencemaran Udara 4.1 Definisi Pencemaran Udara 4.2 Penyebab Pencemaran Udara 4.3 Dampak Kesehatan Pencemaran Udara 4.4 Pencegahan Pencemran Udara 4.5 Klasifikasi Pencemaran Udara 5. Memahami dan Menjelaskan Program Sanitasi di Puskesmas 5.1 Definisi Pencemaran Udara 5.2 TujuanPencemaran Udara 5.3 Ruang Lingkup Pencemaran Udara 5.4 Sumber Daya Pencemaran Udara 5.5 Kegiatan Pencemaran Udara 5.6 Indikator Keberhasilan Pencemaran Udara



5



LO 1. Memahami dan menjelaskan Pencemaran Lingkungan 1.1 Definisi Pencemaran Lingkungan “Pencemaran Lingkungan Hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan” Pasal 1 butir (14) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 1.2 Penyebab Pencemaran Lingkungan 1.Pembuangan sampah di sembarang tempat Sampah atau sisa limbah rumah tangga di buang ke sungai dapat menyebabkan air menjadi keruh dan kotor sehingga dapat mengganggu keberlangsungan hidup biota yang ada di sungai tersebut. Kebutuhan manusia juga akan terganggu karena air sungai tersebut sudah berubah menjadi keruh dan kotor akibat sampah-sampah yang di buang di sungai. Membuangan sampah sembarangan dapat juga menyebabkan banjir. 2. Penggunaan racun dan bahan peledak untuk menangkap ikan Penggunaan racun dan bahan peledak untuk menangkap ikan dapat membuat air terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia yang ada pada bahan peledak dan racun.selain itu ekosistemnya akan menjadi rusak dan airnya pun tidak sehat lagi serta terumbu karang dan habitat laut akan hancur karena penggunaan bahan peledak dan racun. Bagi para nelayan yang mencari dan menangkap ikan sebaiknya menggunakan alatalat atau bahan yang tidak merusak penghuni atau habitat yang ada di laut, misalnya ikan, terumbu karang dan habitat laut lainya. 3. Penebangan pohon secara liar Hutan yang gudul akibat penebangan pohon secara liar dapat menyebabkan permukaan tanah menjadi semakin sedikit karena ketika hujan banyak tanah yang terbawah arus air yang mengalir ke sungai maupun danau. Penebangan pohon secara liar juga dapat menyebabkan longsor karena ketika hujan air yang mengalir dengan mudah mengikis tanah, sehingga tanah tersebut ikut terbawa karena tidak ada lagi akar-akar pohon yang menahan tanah tersebut. Karena sering menebang pohon secara berangsur-angsur dapat menyababkan kerusakan alam dan lingkungan sekitarnya. 4. Pencemaran polusi udara



6



Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih subtansi fisik, kimia atau biologi di atmosfir dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan,mengganggu estetika dan kenyamanan atau merusak properti. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi, suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan local, regional maupun global. Pencemaran udara di bedakan menjadi pencemaran primer dan pencemaran skunder. Pencemaran primer adalah substansi pencemar yang di timbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Sedangkan pencemaran sekunder adalah substansi pencemaran yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pencemaran lingkungan hidup dapat disebabkan oleh dua faktor, diantaranya : A. Faktor Internal Pencemaran Lingkungan Hidup (secara ilmiah) : 1) Debu beterbangan oleh tiupan angin. 2) Abu atau debu dan gas-gas volkanik dari letusan gunung berapi. 3) Proses pembusukan sampah. 4) Letusan gunung berapi yang memuntahkan debu, pasir, batu,dan bahan vulkanik lain yang menutupi dan merusak daratan/permukaan tanah. B. Faktor Eksternal (karena ulah manusia) : 1) Pembakaran bahan bakar fosil 2) Debu atau serbuk dari kegiatan industri dan pertambangan 3) Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara 1.3 Dampak pencemaran lingkungan a. Dampak Pencemaran Tanah Dampak dari adanya pencemaran tanah ini adalah bahwa tanah yang tidak subur mengakibatkan sulit berkembangnya makluk hidup yang berada didalam tanah selain itu juga tumbuhan tidak akan menjadi subur ketika suatu tanah itu telah mengalami perusakan dan/atau pencemaran. b. Dampak Pencemaran Udara Dampak pencemaran udara ini tidak hanya merugikan bagi kesehatan namun dampak dari pencemaran udara ini mergikan terhadap lingkungan lainnya seperti hewan, tanaman, bangunan dll. Hal yang paling mendasar dari dampak pencemaran udara ini adalah terhadap kesehatan masyarakat. Menurut para ahli, pada sekitar tahun 2000-an kematian yang disebabkan oleh pencemaran udara akan mencapai angka 57.000 (lima puluh tujuh ribu) per tahunnya. c. Dampak Pencemaran Air Dampak pencemaran air ini merupakan suatu ancaman besar bagi manusia, bahwa seperti yang kita ketahui air merupakan kebutuhan semua makhluk hidup. Kerugian yang disebabkan oleh pencemaran air diantaranya adalah air menjadi tidak bermanfaat lagi dan air menjadi penyebab timbulnya penyakit. 1.4 Penanggulangan Pencemaran Lingkungan  Mengatur sistem pembuangan limbah industri sehingga tidak mencemari lingkungan 7



    



Menempatkan industri atau pabrik terpisah dari kawasan permukiman penduduk Melakukan pengawasan atas penggunaan beberapa jenis pestisida, insektisida dan bahan kimia lain yang berpotensi menjadi penyebab dari pencemaran lingkungan. Melakukan penghijauan. Memberikan sanksi atau hukuman secara tegas terhadap pelaku kegiatan yang mencemari lingkungan Melakukan penyuluhan dan pendidikan lingkungan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti dan manfaat lingkungan hidup yang sesungguhnya.



1.5 Klasifikasi Pencemaran Lingkungan Pencemaran menurut macam bahan pencemar terbagi menjadi 3, yaitu : a. Pencemaran kimiawi Bahan pencemar berupa zat-zat kimia, seperti zat radioaktif, logam (Hg, Pb, Cd, Cr, dan Ni), pupuk anorganik, pestisida, deterjen, dan minyak. b. Pencemaran biologi Bahan pencemar berupa mikroorganisme, seperti Escherichia coli, Entamoeba coli, dan Salmonella thuposa.



c. Pencemaran fisik Bahan pencemar berupa benda-benda yang sulit terurai di alam, misalnya kalengkaleng, botol, plastik, dan karet. Berdasarkan Tingkat Pencemaran 1. Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor. 2. Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis. Contohnya pencemaran Minamata, Jepang. 3. Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika. Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang didalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif. 1.6 Perubahan Komposisi Pencemaran Lingkungan - Polutan tak toksik - Polutan toksik a. Polutan fisik: fisiknya dapat mencemari lingkungan (pecahan botol besi, besi tua berkarat, dsb) b. Polutan kimia: berbentuk senyawa kimia sintesis maupun alami yang kalau konsentrasinya meningkat dapat menimbulkan pencemaran (CO2, CO, Hg, Pb) c. Polutan biologi: berbentuk makhluk hidup yang dpaat menimbulkan pencemaran (E.coli) d. Polutan social budaya: berbentuk perilaku atau hasil budaya tidak sesuai dengan norma social budaya setempat sehingga mengganggu kehidupan social budaya 8



2. Memahami dan Menjelaskan Pencemaran Air 2.1 Definisi Penyebab Pencemaran Air Definisi pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997. Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya” (Pasal 1, angka 2). Berdasarkan definisi pencemaran air, penyebab terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas air tercemar. Masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsur pencemar, yang pada prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat rutin, misalnya buangan limbah cair. Aspek pelaku/penyebab dapat yang disebabkan oleh alam, atau oleh manusia. Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat berimplikasi hukum, tetapi Pemerintah tetap harus menanggulangi pencemaran tersebut. Sedangkan aspek akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai ke tingkat tertentu. Pengertian tingkat tertentu dalam definisi tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau melewati batas). Ada standar baku mutu tertentu untuk peruntukan air. Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum yang dikonsumsi masyarakat, harus memenuhi persyaratan kualitas maupun kuantitas, yang persyaratan kualitas tettuang dalam Peraturan Mentri Kesehatan No. 146 tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Sedangkan parameter kualitas air minum/air bersih yang terdiri dari parameter kimiawi, fisik, radioaktif dan mikrobiologi, ditetapkan dalam PERMENKES 416/1990 (Achmadi, 2001). Air yang aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi peruntukan air tersebut. Misalnya criteria air yang dapat diminum secara langsung (air kualitas A) mempunyai kriteria yang berbeda dengan air yang dapat digunakan untuk air baku air minum (kualitas B) atau air kualitas C untuk keperluan perikanan dan peternakan dan air kualitas D untuk keperluan pertanian serta usaha perkotaan, industri dan pembangkit tenaga air. Contoh criteria air A, B , C dan D dapat dilihat pada Lampiran. 2.2 Penyebab Pencemaran Air Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air tanah yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Air dikatakan 9



tercemar jika tidak dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus, pertumbuhan gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi merupakan penyebab utama perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak dapat disalahkan sebagai penyebab pencemaran air. Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah tangga, industri, dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun. Polutan industri antara lain polutan organik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, pen), sisa bahan bakar, tumpaham minyak tanah dan oli merupakan sumber utama pencemaran air, terutama air tanah. Disamping itu penggundulan hutan, baik untuk pembukaan lahan pertanian, perumahan dan konstruksi bangunan lainnya mengakibatkan pencemaran air tanah. Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah anorganik (plastik, gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere) juga berperan besar dalam pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah. Polutan dalam air mencakup unsur-unsur kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia dari air. Banyak unsurunsur kimia merupakan racun yang mencemari air. Patogen/bakteri mengakibatkan pencemaran air sehingga menimbulkan penyakit pada manusia dan binatang. Adapuan sifat fisika dan kimia air meliputi derajat keasaman, konduktivitas listrik, suhu dan pertilisasi permukaan air. Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, pencemaran air (air permukaan dan air tanah) merupakan penyebab utama gangguan kesehatan manusia/penyakit. 1. Pencemaran dari Pertanian Limbah dari pertanian yang masuk ke dalam air sebenarnya tidak berbahaya bagi keberlangsungan ekosistem air namun karena saat ini banyak petani menggunakan pupuk kimia dan juga pestisida dalam jumlah banyak maka mampu mengakibatkan kerusakan pada ekosistem yang ada. Hal ini akan lebih parah jika pestisida yang digunakan adalah jenis dari herbisida dan insektisida. 2. Pencemaran dari Peternakan dan Perikanan Air dapat mengalami pencemaran dari kegiatan peternakan dan perikanan jika tidak dilakukan pembuangan yang benar pada kotoran hewan dan juga sampah lainnya. ada beberapa hal yang bisa dilihat untuk melihat ciri-ciri dari terjadinya pencemaran oleh peternakan dan perikanan ini antara lain adalah sebagai berikut: Adanya kotoran hewan dalam jumlah besar pada perairan yang membuat air terkontaminasi oleh berbagai virus dan bakteri dari kotoran tersebut dan terjadinya perubahan warna dan rasa di dalam air tersebut sehingga membuat air sangat mudah menyebabkan penyakit bagi siapa saja yang mengkonsumsi. 3. Pencemaran dari Industri Para pelaku industri sangat rawan menghasilkan berbagai jenis limbah yang dapat mencemari air. Ini biasanya dilakukan oleh 10



mereka para pelaku bisnis industri yang kurang memahami adanya pencemaran ini atau hanya sekedar untuk menekan biaya pengolahan limbahnya saja. berikut ini beberapa jenis industri yang mampu mencemari air dari hasil industrinya: 1. Industri produk makanan 2. Indukstri produk tekstil 3. Industri pulp dan kertas 4. Industri bahan kimia 5. Industri penyamakan kulit 4. Pencemaran dari Aktivitas Perkotaan Daerah perkotaan menjadi salah satu tempat yang rawan terjadi pencemaran air. Hal ini tidak jauh dari jumlah populasi penduduk yang kian pesat sedangkan lahan tetap sehingga menyebabkan munculnya berbagai pemukiman padat penduduk dengan sanitasi yang tidak memadai. Pencemaran air di perkotaan juga bisa disebabkan karena hasil dari pabrik, limbah rumah tangga, kotoran manusia, limbah cair dan lainnya. 2.3 Dampak Kesehatan Pencemaran Air Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain : - air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen - air sebagai sarang insekta penyebar penyakit - jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri - air sebagai media untuk hidup vector penyakit Ada beberapa penyakit yang masuk dalam katagori water-borne diseases, atau penyakit-penyakit yang dibawa oleh air, yang masih banyak terdapat di daerah-daerah. Penyakit-penyakit ini dapat menyebar bila mikroba penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan seharihari. Sedangkan jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air antara lain, bakteri, protozoa dan metazoa. 2.4 Pencegahan Pencemaran Air Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan terhadap pencemaran yang telah terjadi. Usaha-usaha tersebut dapat dilakukan, diantaranya melalui menjaga air tanah agar tetap bersih misalnya: 1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman 2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem 3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis–jenis pestisida dan zat–zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran 4. Memperluas gerakan penghijauan 11



5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan 6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya 7. Melakukan intensifikasi pertanian Pengendalian/penanggulangan pencemaran air di Indonesia telah diatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air. Secara umum hal ini meliputi pencemaran air baik oleh instansi ataupun non-instansi. Salah satu upaya serius yang telah dilakukan Pemerintah dalam pengendalian pencemaran air adalah melalui Program Kali Bersih (PROKASIH). Program ini merupakan upaya untuk menurunkan beban limbah cair khususnya yang berasal dari kegiatan usaha skala menengah dan besar, serta dilakukan secara bwertahap untuk mengendalikan beban pencemaran dari sumber-sumber lainnya. Program ini juga berusaha untuk menata pemukiman di bantaran sungai dengan melibatkan masyarakat setempat (KLH, 2004). Pada prinsipnya ada 2 (dua) usaha untuk menanggulangi pencemaran, yaitu penanggulangan secara non-teknis dan secara teknis. Penanggulangan secara non-teknis yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran. Peraturan perundangan ini hendaknya dapat memberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan, misalnya meliputi AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan dan menanamkan perilaku disiplin. Sedangkan penanggulangan secara teknis bersumber pada perlakuan industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran. Sebenarnya penanggulangan pencemaran air dapat dimulai dari diri kita sendiri. Dalam keseharian, kita dapat mengurangi pencemaran air dengan cara mengurangi produksi sampah (minimize) yang kita hasilkan setiap hari. Selain itu, kita dapat pula mendaur ulang (recycle) dan mendaur pakai (reuse) sampah tersebut. Kitapun perlu memperhatikan bahan kimia yang kita buang dari rumah kita. Karena saat ini kita telah menjadi masyarakat kimia, yang menggunakan ratusan jenis zat kimia dalam keseharian kita, seperti mencuci, memasak, membersihkan rumah, memupuk tanaman, dan sebagainya. Kita harus bertanggung jawab terhadap berbagai sampah seperti 21 makanan dalam kemasan kaleng, minuman dalam botol dan sebagainya, yang memuat unsur pewarna pada kemasannya dan kemudian terserap oleh air tanah pada tempat pembuangan akhir. Bahkan pilihan kita untuk bermobil atau berjalan kaki, turut menyumbangkan emisi asam atu hidrokarbon ke dalam atmosfir yang akhirnya berdampak pada siklus air alam. Menjadi konsumen yang bertanggung jawab merupakan tindakan yang bijaksana. Instalasi pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air limbah, yang dioperasikan dan dipelihara baik, mampu menghilangkan substansi beracun dari air yang tercemar. Dari segi kebijakan atau peraturanpun mengenai pencemaran air ini 12



telah ada. Bila kita ingin benar-benar hal tersebut dapat dilaksanakan, maka penegakan hukumnya harus dilaksanakan pula. Pada akhirnya, banyak pilihan baik secara pribadi ataupun social (kolektif) yang harus ditetapkan, secara sadar maupun tidak, yang akan mempengaruhi tingkat pencemaran dimanapun kita berada. Walaupun demikian, langkah pencegahan lebih efektif dan bijaksana. Melalui penanggulangan pencemaran ini diharapkan bahwa pencemaran akan berkurang dan kualitas hidup manusia akan lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat sumber air yang aman, bersih dan sehat. Menggunakan bahan- bahan yang ramah lingkungan Melakukan pengolahan limbah dengan benar Menjauhkan sumber polutan dari sumber air Tidak mendirikan kawasan industri yang dekat dengan sumber air Tidak membuang sampah di sungai’atau sumber air lainya Menggunakan detergen yang ramah lingkungan 2.5 Klasifikasi Pencemaran Air 1. Pencemaran Mikroorganisme Air Bukan hanya limbah yang dapat dilihat oleh kasat mata saja yang mampu mencemari air namun juga beberapa mikoorganisme yang tidak kasat mata. Beberapa mikroorganisme seperti virus, bakteri, kuman, protozoa dan industry kerap kali juga mampu membuat pencemaran pada air. Berbagai mikroorganisme tersebut terdapat di dalam air sebagai hasil dari buangan limbah padat lainnya seperti limbah rumah tangga, limbah pertanian, limbah rumah sakit, limbah industri dan limbah lainnya. Adanya berbagai kuman di dalam air ini sangat berbahaya bagi orang yang menggunakan air tersebut karena sangat rawan menyebabkan berbagai jenis penyakit. Adapun berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air tersebut diantaranya adalah tifus, kolera dan juga disentri. 2. Pencemaran dari Bahan Anorganik Nutrisi Tanaman Saat ini para pelaku pertanian sudah banyak menggunakan pupuk berbahan kimia sebagai pengusir hama dan penyubur tanaman. Hal ini sudah dilakukan sejak lama dan oleh banyak petani. Memang penggunaan pupuk kimia ini mampu meningkatkan jumlah hasil panen dari pertanian tersebut namun disisi lain ada dampak negatifnya yaitu dapat mencemari air di sungai, danau hingga laut dengan menggunakan zat fosfat yang ada di dalam pupuk tersebut. Hal ini jika dilakukan secara terus-menerus maka akan semakin banyak pihak yang mengalami kerugian terutama bagi mereka yang tidak mengerti asalusul dari pencemaran tersebut. Oleh karena itu sebaiknya anda untuk mempertimbangkan penggunaan pupuk kimia dan pestisida supaya lebih bijak lagi. 3. Pencemar Bahan Kimia Anorganik 13



Adanya berbagai baha kimia organic di dalam air dapat membuat rasa dari air tersebut berubah dan sangat disarankan untuk tidak dikonsumsi. Bahan kimia anorganik tersebut misalnya saja logam, garam dan asam. Biasanya ikan yang berada pada air yang mengandung zat tersebut akan mati dan bukan hanya ikan saja namun juga mandeknya pertumbuhan dari berbagai jenis tumbuhan yang dilalui oleh air tersebut. Ini tentunya tidak baik bagi kelangsungan kehidupan kita. - DO (Dissoved Oxygen): Oksigen terlarut dalam air sebagai indikator kualitas air. - BOD (Biochemical Oxygen Demand) : Jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam air. Air limbah domestik, Pulp & Kertas, limbah makanan dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen (Oxygen sag) 4. Pencemar Bahan Kimia Organik Bahan kimia organic yang sering digunakan oleh banyak orang misalnya saja deterjen, minyak, pestisida, larutan pembersih dan pestisida jika terlarut dalam air juga bisa menyebabkan kematian pada ikan yang hidup di air tersebut. Setidaknya terdapat sekitar 700 jenis bahan kimia organic yang terdapat di dalam permukaan air dan jika terus dikonsumsi tanpa ada pemasakan yang benar akan menimbulkan berbagai jenis penyakit misalnya saja ginjal, berbagai jenis kanker dan juga menyebabkan cacat pada kelahiran. 2.6 Perubahan Komposisi Pencemaran Air 1. Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkat kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu, warna dan adanya perubahan warna, bau dan rasa. 2. Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan zat kimia yang terlarut, perubahan pH. 3. Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada tidaknya bakteri pathogen.



3. Memahami dan Menjelaskan Pencemaran Tanah 3.1 Definisi pencemaran tanah Suatu keadaan yang mana berbagai unsur yang memiliki sufat merusak tercampur dalam kandungan tanah. 14



3.2 Penyebab pencemaran tanah 1. Pencemaran Tanah Oleh Limbah Padat Limbah padat merupakan limbah buangan yang berasal dari industri pabrik yang berupa bubur, padatan, atau lumpur dari hasil pengolahan pabrik tersebut. Misalnya saja limbah dari pabrik gula, rayon, kertas, pengawet buah, daging, ikan, dan yang lainnya. 2. Pencemaran Tanah Oleh Limbah Cair Limbah cair merupakan limbah buangan dari industri yang bentuknya berupa cairan. Contoh limbah cair ini adalah seperti sisa dari pengolahan limbah logan ataupun limbah kimia. Limbah yang bentuknya cair ini sangat berbahaya sekali terutama jika limbah tersebut mengandung berbagai bahan kimia yang berpotensi mengganggu kesehatan manusia. 3. Pencemaran Tanah Oleh Limbah Anorganik Limbah anorganik merupakan limbah yang tidak bisa mengalami penguraian yang dilakukan oleh mikroorganisme lainnya seperti bakteri dan jamur. Contoh dari limbah anorganik ini adalah kaleng bekas, botol bekas, kantong plastik dan yang lainnya. Limbah anorganik ini membutuhkan tindakan khusus supaya tidak membuat kerugian pada tanah dan juga makhluk hidup yang lainnya. Hal ini dikarenakan limbah ini dapat mencemari tanah dan dapat merusak struktur tanah. 4. Pencemaran Tanah Oleh Limbah Organik Limbah organik adalah kebalikan dari limbah anorganik, yakni limbah ini dapat terurai oleh bakteri atau jamur sehingga tidak begitu berbahaya bagi tanah itu sendiri. Contoh dari limbah organik ini adalah oli, cat, sampah rumah tangga, daun kering, dan yang lainnya. Meskipun limbah organik ini tidak begitu berbahaya untuk tanah, namun perlu kita ingat bahwa jika terlalu banyak limbah organik ini dalam tanah maka penguraiannyapun akan semakin lama dan hal ini bisa membuat pertumbuhan pada tanaman menjadi terganggu. 5. Pencemaran Tanah Oleh Limbah Industri Limbah industri ini berasal dari perumahan atau pabrik-pabrik domestik. Limbah ini biasanya lebih banyak berasal dari perhotelan, rumah makan, pasar, tempat wisata, instansi pemerintahan, dan yang lainnya. Limbah yang dihasilkan berupa limbah padat ataupun limbah cair. 6. Pencemaran Tanah Oleh Limbah Pertanian Limbah yang berasal dari limbah pertanian juga bisa menyebabkan pencemaran tanah. Contohnya jika menggunakan pupuk atau peptisida secara berlebihan. Hal ini akan menyebabkan tanah akan menjadi rusak dan tercemar. Selain itu, penggunaan pupuk dan peptisida secara berlebihan akan menyebabkan rusaknya hasil panen dan juga pertumbuhan tanaman tidak akan optimal lagi. Spesifikasi Logam Berat yang mencemari tanah:



15



a.Mercury Air Raksa atau Mercury (Hg) adalah salah satu logam berat dalambentuk cair. Terjadinya pencemaran mercury di perairan laut lebih banyak disebabkan oleh faktor manusia dibanding faktor alam. Meskipun pencemaranmercury dapat terjadi secara alami tetapi kadarnya sangat kecil. Pencemaranmercury secara besar-besaran disebabkan karena limbah yang dibuang olehmanusia. Manusia telah menggunakan mercury oksida (HgO) dan mercurysulfida (HgS) sebagai zat pewarna dan bahan kosmetik sejak jaman dulu.Dewasa ini mercury telah digunakan secara meluas dalam produk elektronik,industri pembuatan cat, pembuatan gigi palsu, peleburan emas, sebagaikatalisator, dan lain-lain. Penggunaan mercury sebagai elektroda dalampembuatan soda api dalam industri makanan seperti minyak goreng, produk susu, kertas tima, pembungkus makanan juga kadang mencemari makanan tersebut.Pencemaran logam mercury (Hg) mulai mendapat perhatian sejak munculnyakasus minamata di Jepang pada tahun 1953. Pada saat itu banyak orangmengalami penyakit yang mematikan akibat mengonsumsi ikan, kerang,udang dan makanan laut lainnya yang mengandung mercury. Kasus minamatayang terjadi dari tahun 1953 sampai 1975 telah menyebabkan ribuan orangmeninggal dunia akibat pencemaran mercury di Teluk Minamata Jepang.Industri Kimia Chisso menggunakan mercury khlorida (HgCl2) sebagaikatalisator dalam memproduksi acetaldehyde sintesis di mana setiapmemproduksi satu ton acetaldehyde menghasilkan limbah antara 30-100 grmercury dalam bentuk methyl mercury (CH3Hg) yang dibuang ke laut Teluk Minamata.Methyl mercury ini masuk ke dalam tubuh organisme laut baik secaralangsung dari air maupun mengikuti rantai makanan. Kemudian mencapaikonsentrasi yang tinggi pada daging kerang-kerangan, crustacea dan ikanyang merupakan konsumsi seharihari bagi masyarakat Minamata.Konsentrasi atau kandungan mercury dalam rambut beberapa pasien di rumahsakit Minamata mencapai lebih 500 ppm. Masyarakat Minamata yangmengonsumsi makanan laut yang tercemar tersebut dalam jumlah banyak telah terserang penyakit syaraf, lumpuh, kehilangan indera perasa dan bahkanbanyak yang meninggal dunia. b. Kadmium Kadmium (Cd) menjadi populer sebagai logam berat yang berbahayasetelah timbulnya pencemaran sungai di wilayah Kumamoto Jepang yangmenyebabkan keracunan pada manusia. Pencemaran kadmium pada airminum di Jepang menyebabkan penyakit “itai-itai”. Gejalanya ditandai dengan ketidak-normalan tulang dan beberapa organ tubuh menjadi mati.Keracunan kronis yang disebabkan oleh Cd adalah kerusakan sistem fisiologistubuh seperti pada pernapasan, sirkulasi darah, penciuman, serta merusak kelenjar reproduksi, ginjal, jantung dan kerapuhan tulang.Kadmium telah digunakan secara meluas 16



pada berbagai industri antara lainpelapisan logam, peleburan logam, pewarnaan, baterai, minyak pelumas,bahan bakar. Bahan bakar dan minyak pelumas mengandung Cd sampai 0,5ppm, batubara mengandung Cd sampai 2 ppm, pupuk superpospat jugamengandung Cd bahkan ada yang sampai 170 ppm. Limbah cair dari industridan pembuangan minyak pelumas bekas yang mengandung Cd masuk kedalam perairan laut serta sisa-sisa pembakaran bahan bakar yang terlepas keatmosfir dan selanjutnya jatuh masuk ke laut. Konsentrasi Cd pada air lautyang tidak tercemar adalah kurang dari 1 mg/l atau kurang dari 1 mg/kgsedimen laut.Konsentrasi Cd maksimum dalam air minum yangdiperbolehkan oleh Depkes RI dan WHO adalah 0,01,mg/l. Sementara batasmaksimum konsentrasi atau kandungan Cd pada daging makanan laut yanglayak bagi kesehatan yang direkomendasikan FAO dan WHO adalah lebihkecil dari 0,95 mg/kg. Sebaliknya Dirjen Pengawasan Obat dan Makananmerekomendasikan tidak lebih dari 2,0 mg/kg. c.Timbal Timbal (Pb) juga salah satu logam berat yang mempunyai dayatoksitas yang tinggi terhadap manusia karena dapat merusak perkembanganotak pada anak-anak, menyebabkan penyumbatan sel-sel darah merah, anemiadan mempengaruhi anggota tubuh lainnya. Pb dapat klidiakumulasi langsungdari air dan dari sedimen oleh organisme laut. Dewasa ini pelepasan Pb keatmosfir meningkat tajam akibat pembakaran minyak dan gas bumi yang turutmenyumbang pembuangan Pb ke atmosfir. Selanjutnya Pb tersebut jatuh ke laut mengikuti air hujan. Dengan kejadian tersebut maka banyak negara didunia mengurangi tetraeil Pb pada minyak bumi dan gas alam untuk mengurangi pencemaran Pb di atmosfir. d. Tembaga Tembaga (Cu), dan Perak (Ag). Logam berat apabila langsung dibuang ke badan air akan merusak lingkungan dan menganggu kesehatan sehingga perlu dilakukan pengendaliannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak logam berat Cu (tembaga) dan Ag (Perak) pada limbah cair industri perak terhadap kualitas air sumur dan kesehatan masyarakat serta upaya pengendaliannya di Kota Gede Yogyakarta e. Zn Logam berat Seng (Zn). Keberadaan lamun di laut dapat menjadi bioindikator pencemaran logam berat karena meyerap dan mengakumulasi bahan pencemar. Logam berat umumnya mempunyai sifat toksik dan berbahaya bagi organisme hidup, walaupun beberapa diantaranya diperlukan dalam jumlah kecil



17



3.3 Dampak kesehatan pencemaran tanah     



Paparan benzene dalam konsentrasi tinggi sering dihubungkan dengan meningkatnya risiko leukemia dan kanker sel darah lain. Polusi tanah yang disebabkan merkuri dapat memicu kerusakan ginjal, kerusakan saraf, penyakit jantung, dan kerusakan fungsi kekebalan tubuh. Paparan timbal pada tanah yang tercemar berdampak buruk pada kesehatan beberapa organ tubuh, seperti hati, ginjal, limpa, dan paru. Polusi tanah yang disebabkan oleh zat arsenik dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes, paru, kardiovaskular, dan kanker kulit. Paparan pestisida dan herbisida dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit kanker dan masalah sistem saraf atau hormon.



3.4 Pencegahan pencemaran tanah 1. Sebelum dibuang ke tanah senyawa sintetis seperti plastik sebaiknya diuraikan lebih dahulu, misalnya dengan dibakar. 2. Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya dilakukan proses daur ulang, seperti kaca, plastik, kaleng, dan sebagainya. 3. Menumbuhkan kesadaran pada masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. 4. Penggunaan pestisida dengan dosis yang telah ditentukan. 5. Penggunaan pupuk anorganik secara tidak berlebihan pada tanaman. 6. Untuk menghindari pengikisan lapisan humus oleh air hujan dapat dilakukan dengan menjaga kelestarian tanaman, karena tanaman dapat menyerap air, seresah dedaunan yang dihasilkan dapat menyerap dan menahan air. 3.5 Klasifikasi pencemaran tanah 1. Pertanian Beberapa proses dalam mengolah pertanian turut menjadi faktor dalam mencapai pencemaran tanah. Meskipun begitu, hasil yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan dengan jenis lain. Bagaimana cara menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanah? Misalnya saja pupuk yang mengandung amonium nitrat (Nh4NO3), fosfor (P2O5) dan kalium (K2O). Tentunya pencemaran dilakukan oleh pupuk kimia. Selain itu ada juga penggunaan pestisida. Kandungan kimia dari kedua bahan ini akan mengendap di dalam tanah dan menjadi racun bagi sistem tanah yang berbahaya digunakan. 2. Limbah Industri (Limbah Industri) Sekitar 90% pencemaran tanah dari limbah industri. Contohnya adalah air limbah cair. Banyaknya industri yang tidak mengolah limbahnya dulu, dibuang langsung ke tempat pembuangan badan udara. Sistem pasokan air layak pakai bagi masyarakat. Selain itu, ada juga limbah yang padat seperti plastik. Plastik membutuhkan waktu yang lama untuk dapat digunakan sehingga dapat didaur ulang kembali. 3.Aktivitas Perkotaan Sistem drainase dan tempat pembungan sampah menjadi contoh dari aktivitas perkotaan yang dapat merusak tanah. Drainase yang tidak terkontrol dengan baik dapat meningkatkan pencemaran pada tanah di dekat sungai. Sementara tempat pembuangan sampah yang tidak tepat dapat menyebabkan berbagai jenis bahan kimia dan polutan mengendap di dalam tanah. Kedua hal tersebut.



18



5.Memahami dan Menjelaskan Program Sanitasi di Puskesmas 5.1. Definisi Klinik Sanitasi



Klinik adalah balai pengobatan khusus seperti keluarga berencana, penyakit paru-paru atau juga merupakan organisasi kesehatan yg bergerak dalam penyediaan pelayanan kesehatan kuratif (diagnosis dan pengobatan), biasanya terhadap satu macam gangguan kesehatan. Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Sanitasi dasar adalah Sarana sanitasi rumah tangga yang meliputi sarana buang air besar, sarana pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga. Klinik sanitasi merupakan wahana untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat melalui upaya terintegrasi kesehatahn lingkunganpemberantasan penyakit dengan bimbingan, penyuluhan dan bantuan teknis dari petugas. Klinik sanitasi bukan sebagai unit pelayanan yang berdiri sendiri, tetapi sebagai bagian dari kegiatan puskesmas. Bekerja sama dengan program yang lain dari sektor terkait di wilayah kerja puskesmas. Klinik sanitasi lingkungan merupakan suatu upaya/kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan antara promotif, preventif dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang menderita pnyakit berbasis lingkungan dan 9 masalah kesehatan lingkungan pemukiman yang dilaksanakan oleh petugas puskesmas bersama masyarakat yang dapat dilaksanakan secara aktif dan pasif di dalam dan di luar puskesmas (Depkes RI, 2002). Klinik sanitasi merupakan pengembangan dari konsep yang di perkenalkan oleh puskesmas wanasaba kabupaten Lombok timur provinsi NTB pada tahun 1995. Selanjutnya kegiatan ini di ikuti oleh beberapa puskesmas di NTB, provinsi jawa timur, provinsi Sulawesi tenggara, provinsi Sulawesi selatan, provinsi Sumatra selatan dan Kalimantan selatan. Sampai pada tahun 2004, klinik sanitasi sudah tersebar diseluruh provinsi di Indonesia, sudah mencapai 23,4 % yaitu 1.527 puskesmas yang melaksanakan klinik sanitasi dari 19



6.521 jumlah puskesmas di seluruh Indonesia (Aini, 2004). Timbulnya konsep ini karena ditemukannya data 10 jenis penyakit terbanyak yang diderita pasien puskesmas. Wanasaba berkaitan erat dengan masalah kondisi lingkungan pemukiman maupun sarana sanitasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan seperti penyakit diare, ISPA, kulit dan kecacingan (Depkes RI, 2003).



5.2. Tujuan Klinik Sanitasi



Secara umum tujuan klinik sanitasi yaitu meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui upaya preventif dan kuratif yang di lakukan secara terpadu, terarah dan terus menerus. Tujuan lainnya yaitu : 1) Menyediakan dukungan teknis bagi mereka yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan. 2) Mencegah penularan penyakit berbasis lingkungan, misalnya malaria, demam berdarah dengue (DBD), TB paru, ISPA, diare, penyakit kulit dan lain-lain. 3) Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan klien/pasien untuk menggali potensi dan sumber daya serta pelayanan kesehatan yang dapat membantu klien memecahkan masalah kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang mereka hadapi. 4) Peningkatan kualitas hidup yang lebih baik



5.3. Ruang lingkup Klinik Sanitasi 1. Penyediaan dan penyehatan air bersih/jamban dalam rangka pencegahan penyakit diare, kecacingan dan penyakit kulit. 2. Penyehatan perumahan/lingkungan dalam rangka pencegahan penyakit ISPA, TB Paru, DBD/Malaria. 20



3. Penyehatan lingkungan kerja dalam rangka pencegahan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan/akibat kerja. 4. Penyehatan makanan/minuman dalam rangka pencegahan penyakit saluran pencernaan/keracunan makanan. 5. Pengamanan pestisida dalam rangka pencegahan keracunan pestisida. 6. Penyakit atau gangguan kesehatan lainnya yang berhubungan dengan lingkungan.



5.4. Sumber Daya Klinik Sanitasi 1. Tenaga Pelaksana Tenaga pelaksana dalam kegiatan klinik sanitasi di UPTD Puskesmas Lebaksiu adalah tenaga inti di bidang kesehatan lingkungan yaitu sanitarian .Sebagai tenaga pendukung adalah tenaga kesehatan lainnya yaitu bidan, perawat, petugas gigi, dan yang lainnya. 2. Prasarana dan Sarana Prasarana dan sarana yang ada di ruang klinik sanitasi yang sesuai standar yaitu ruangan, alat transportasi, alat peraga penyuluhan dan formulir konseling. 3.



Sumber Dana Sumber dana untuk kegiatan Klinik Sanitasi dari APBD II dan dana BOK (rincian biaya pelaksanaan kegiatan Klinik Sanitasi terlampir).



5.5. Kegiatan Klinik Sanitasi 



Kegiatan dalam gedung (Indoor Activity) Kegiatan dalam gedung di fokuskan pada identifikasi penyakit yang di 21



derita pasien, kegiatan konseling yaitu tenaga kesling/sanitarian mewawancarai dan memberikan penyuluhan kepada pasien serta janji kunjungan rumah. Kegiatan di dalam gedung di lakukan adalah membahas segala permasalahan, cara pemecahan masalah, hasil monitoring/evaluasi dan perencanaan klinik sanitasi dan dalam mini lokakarya puskesmas yang melibatkan seluruh penanggung jawab kegiatan dan di laksanakan sebulan sekali. 



Kegiatan luar gedung (outdoor Activity) Kegiatan luar gedung merupakan tindak lanjut dari kegiatan konseling berupa kunjungan rumah. Pada kunjungan rumah ini dilakukan inspeksi sanitasi terhadap kondisi lingkungan tempat tinggal pasien serta penyuluhan yang lebih terarah , baik kepada pasien, keluarga pasien maupun tetangga sekitar. Kunjungan ini merupakan kegiatan rutin yang dipertajam sasarannya, karena saat kunjungan petugas telah mempunyai data tentang sarana sanitasi lingkungan yang bermasalah yang perlu diperiksa dan faktor-faktor perilaku yang berperan besar dalam terjadinya penyakit. Apabila dalam kunjungan tersebut perlu dilakukan suatu perbaikan atau pembangunan sarana sanitasi dasar dengan biaya besar, maka petugas dapat mengusulkan kepada instansi terkait (Depkes RI, 2002).



5.6. Indikator Keberhasilan Klinik Sanitasi 1. Kunjungan Klien Meningkat, Pasien Turun 2. Cakupan SAB/S Swadaya Meningkat 3. Kunjungan Lapangan Meningkat 4. Penyakit Lingkungan Kurang 5. Hub. baik dg L/P dan L/S



22



DAFTAR PUSTAKA https://komisiinformasi.go.id/?p=1817 http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=11334 http://repository.ut.ac.id/4450/1/BIOL4420-M1.pdf



23