William Shakespeare [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

William Shakespeare: Sebuah Monumen Dalam Kesusastraan Inggris Oleh: Fajar Setiawan Roekminto



A. Pendahuluan Menjadi satu hal yang sangat mustahil untuk tidak meletakan William Shakespeare dalam konstelasi sejarah kesusastraan Inggris, bahkan dunia kesastraan secara lebih luas. Menjadi sesuatu hal naif pula apabila mereka yang belajar kesusastraan Inggris tidak mengenal nama ini, serta ungkapan – ungkapan yang “mendunia” seperti misalnya, “What’s a name? dan To be or not tobe. Bahkan Agnes Hooper Gottlieb,1 seorang pengajar dan penulis terkenal mengatakan bahwa Shakespeare adalah satu dari orang yang mampu mengubah wajah dunia dalam kurun waktu 1000 tahun. Sebegitu hebatkan Shakespeare sehingga lelaki kelahiran Stratford-on-Avon, Warwickshire, 26 April, 15642 ini menjadi terkenal, tidak hanya bagi mereka yang belajar kesusastraan Inggris tapi juga bagi semua manusia terpelajar diseluruh muka bumi ini. Tulisan ini barangkali bisa membantu mereka yang belum pernah mengenal Shakespeare dan sedang belajar mengenai Shakespare. Tentu saja tulisan ini tidak lengkap karena hanya hadir dalam satu perspektif saja, yakni perspektif penulis. Secara umum, para kritikus Shakespeare mendapatkan dua sumber mengenai penulis 36 naskah drama, 154 soneta, dan puisi narasi ini. Pertama adalah karya – karya Shakespeare itu sendiri serta ungkapan, sindiran yang ada di dalamnya dan yang kedua adalah seluruh catatan yang ada di gereja Holy Trinity Stratford-on-Avon, Warwickshire. B. Sejarah Singkat William Shakespeare 1. Masa Awal Kehidupan Shakespeare William Shakespeare lahir, dibaptis dan meninggal di tempat yang sama yakni di Stratford-on-Avon sebuah distrik di Warwickshire. Distrik itu terletak di pinggir sungai Avon, kira – kira 145 km barat laut kota London. Di kota ini pula festival tahunan Shakespeare diadakan sejak tahun 1879. Shakespeare 1



2



“In reality, however, there is only one person who has the literary resume to even apply for the job: William Shakespeare. Nearly 400 years after his death, the English playwright and poet remains the most influential writer who ever lived”. (Dalam Ten Who Changed the Millennium, Encarta Year Books. December 1999). Tanggal kelahiran Shakespeare itu sendiri sebenarnya tidak diketahui secara pasti. Sedangkan tanggal 26 April 1564 didapatkan dari buku baptis yang ada di gereja Holy Trinity Church di Stratford-on-Avon. [Lihat Honan, P., Shakespeare: A Life (1999) dan Levi, P., The Life and Times of William Shakespeare (1989)].



lahir dari keluarga pengusaha sarung tangan kulit dan wool yang sukses. Ayahnya John Shakespeare sempat menduduki posisi – posisi penting di pemerintahan kotaparaja karena kesuksesasnnya itu. Ibunya Mary adalah adalah anak perempuan seorang tuan tanah bernama Robert Arden dari Wilmcote. Sayangnya kesuksesan John tidak berlangsung terus karena pada pertengahan tahun 1570-an kekayaan John Shakespeare berangsur – angsur surut hingga akhirnya ketenarannya di kotapraja juga semakin tenggelam. Shakespeare kecil (William Shakespeare) bersekolah di The King’s New School sebuah sekolah grammar terbaik di Stratford.3 Sekolah ini menerapkand dengan ketat kurikulum yang berbasis studi mengenai bahasa Latin dan penulis – penulis klasik ternama. Dengan demikian tidak heran apabila William Shakespeare sudah mengenal dengan baik karya – karya klasik dan para penulis Latin, seperti misalnya Ovid.4 Selain itu dia juga akrab



3



4



Mengenai hal ini pun tidak ada catatan yang pasti. Ovid hidup dari tahun 43 SM dan diperkirakan meninggal pada tahun 17 Masehi. Dia adalah penyair Romawi yang paling terkenal. Dia dikenal karena keahliannya dalam menulis narasi, unmatched linguistik dan birama metrikalnya. Syair – syair Ovid yang sederhana dan sedikit jangak menjadi bulan – bulanan serangan program pembaharuan sosial dan moral yang didengungkan Imperium Augustus pada tahun 49-31 SM. [Untuk mengetahui karya – karya Ovid dan sejarah hidupnya lihat Williams, G. D., Banished Voices: Readings in Ovid's Exile Poetry (1994)]



2



dengan karya komedi milik Terence dan Plautus,5 dua penulis Romawi yang amat digandrungi pada masa itu. Pada tanggal 28 Nopember 1582 William Shakespeare menikah dengan Anne Hathaway, saat itu Shakespeare masih berusia 18 tahun sementara Anne berusia 26 tahun. Perkawinan itu sendiri dilangsungkan karena, menurut beberapa kritikus Shakespeare, Anne telah hamil terlebih dahulu. Pada tanggal 26 Mei 1583 anak perempuan mereka, Susanna dibaptiskan di gereja Holy Trinity, sementara anak kembar mereka Hamnet dan Judith dibaptiskan pada tanggal 2 Pebruari1585. Shakespeare adalah seorang aktor sekaligus seorang penulis dan dia bergabung dengan kelompok teater ternama pada masa itu. Shakespeare berkesempatan juga untuk bergabung dengan dua komedian dan tragedian terkenal, berturut – turut Will Kempe dan Richard Burbage. Keduanya terkenal karena pementasan Lord Chamberlain's Men dan The King's Men. Sejak tahun 1592, Shakespeare bermain secara ekslusif dalam kelompok ini yang pada akhirnya membawa dia pada kesempatan untuk menjadi salah satu pemegang saham dalam konsorsium pembangunan Globe Theatre pada tahun 1599. Selain itu Shakespeare juga menulis drama – dramanya bagi pementasan di teater itu yang rata – rata 2 kali dalam setahun. Pada tahun 1593 – 1594, terjadi epidemi cacar yang memaksa teater itu tutup untuk 5



Terence diperkirakan hidup pada antara tahun 190 sampai 159 SM. Dia adalah “bapak” bagi lahirnya comedy of manners modern. Terence dilahirkan di Cartago dan dibawa ke Romawi sebagai seorang budak oleh senator Publius Terentius Lucanus, Dia kemudian disekolahkan dan dibebaskan. Setelah mendapatkan kebebasannya dia mengakui nama Publius Terentius Afer sebagai patronnya. Drama pertamanya adalah Andria yang dibuat pada tahun 166 SM. Dengan cepat dia menjadi sukses dan menjadi penulis favorit dalam lingkaran masyarakat sastra di Romawi. Enam karya komedi Terence ditulis pada antara tahun 166 sampai 160 SM, dan semuanya berdasarkan pada cerita drama asli Yunani. Karya – karyanya berjudul The Woman of Andros, The Self-Tormentor, The Eunuch, dan The Brothers semuanya diinspirasi oleh karya Menander, penulis komedi Yunani. Sementara Phormio and The Mother-in-Law adalah meniru gaya asli penulis Yunani bernama Apollodorus dari Carystus. Karya – karya Terence telah mempengaruhi gaya komedi Renaissance pada abad 14 sampai 17. Tidak mengherankan apabila William Shakespeare sedikit banyak terinsiprasi oleh Terrence. (Catatan berharga ini penulis dapatkan dari George E.Duckworth., MA. Ph.D. Pengajar Sastra Klasik pada Princetown University. Lihat juga Ahl, F., Metaformations: Soundplay and Wordplay in Ovid and Other Classical Poets (1985), Barchiesi, A., The Poet and the Prince: Ovid and Augustan Discourse (1997) dan Mack, S., Ovid (1988)]. Plautus bernama lengkap Titus Maccius Plautus yang hidup antara tahun 254 sampai 184 SM. Lahir Sarsina, Umbria. Menurut legenda ia pergi ke Romawi sebagai pekerja gelap. Dia menulis komedi saat bekerja di penggilingan. Lebih dari seratus karya komedi lahir dari tangannya tetapi hanya dua puluh karya saja yang tersimpan. Kebanyakan karya dia tulis dalam kurun waktu dua puluh tahun terakhir masa hidupnya. Hampir sama dengan Terence, karya Plautus diinspirasi oleh karya Menander, Philemon, Diphilus, dan penulis Yunani lainnya. Plautus memakai sindiran – sindiran yang ia dapat dari budaya setempat. Selain itu ia juga memperkenalkan lagu dan tari dalam pementasan karyanya. Karyanya antara lain Amphitruo (sebuah parodi mitologi), Rudens (roman) dan Casina (burlesque), Menaechmi (farce) dan Captivi and Trinummus.



3



sementara waktu. Dalam tahun – tahun itu dia menulis dua puisi narasi Venus and Adonis dan The Rape of Lucrece. 2. Karya – Karya dan Reputasi William Shakespeare Shakespeare menulis naskah drama untuk pementasan dan bukan untuk publikasi.6 Sembilan belas dramanya muncul secara terpisah dalam bentuk quarto sebelum akhirnya muncul dalam First Folio7. Beberapa karya Shakespeare dicetak dari teks yang dikonstruksi dari ingatan para pemain sementara yang lainnya disediakan oleh pihak menajemen teater. Ketidakpedulian Shakespeare dalam mempublikasikan karya – karyanya telah menempatkan para kritikus pada tingkat kesulitan yang tinggi untuk menentukan secara pasti dan akurat tanggal penerbitan karya – karya Shakespeare. Drama – drama yang dipentaskan antara tahun 1588 sampai 1593 menunjukan pada kita bagaimana seriusnya Shakespeare berkecimpung dalam dunia teater. Drama – drama itu menunjukan pencapai kematangan kedewasaannya serta menunjukan dengan jelas darimana dia mendapatkan inspirasi bagi karya – karyanya. Drama tragedi pertamanya, Titus Andronicus (1592 - 1594),8 dipengaruhi oleh penekanan psikologis yang kental dan sikap 6



7



8



Dalam istilah sastra disebut closed drama untuk naskah drama yang tidak dipentaskan atau sebagai bacaan. “A drama is not narrative, not mere dialogue or conversation; it is interaction. Each speech of each character makes a demand, provokes a reaction from another character. Even in monologue the character is struggling against a memory or trying to make a choice. Each speech make us watch the moment by moment, eager to see what will come next.” Dalam Invitation to Theatre. George R. Kernodle. 1967. Hal 336. New York: Harcourt, Brace and World Inc.Lihat juga dalam Human Beings’ Cruelty and Constricting Society As Seen in A Greek – Freudian Trilogy: Mourning Becomes Electra by Eugene O'Neill. Fajar Setiawan Roekminto, 2003. Hal. 15 – 17. Tesis S-2 Ilmu Sastra. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada. John Heminge dan Henry Condell menerbitkan Mr. William Shakespeares Comedies, Histories, and Tragedies, yang berisi koleksi drama Shakespeare yang kemudian terkenal dengan First Folio. Penulis berpendapat drama – drama Shakespeare sebenarnya merupaka sebuah metaforsofosis dalam konteks peralihan dari verbal art (tradisi lisan) menuju pada literature (sastra tulis) itu sendiri, karena sebenarnya karya yang lahir dari tulisannya tidak benar – benar asli tetapi berdasarkan cerita rakyat, folklore yang sudah berkembang selama – beberapa abad di negara – negara di luar Inggris. Karya ini lahir dari ilham Spanish Tragedy karya Thomas Kyd. The Tragical History of Hamlet Prince of Denmark (1603), misalnya. Cerita ini berdasarkan mitos Skandinavia. Mitos ini pertama kali di dicatat oleh ahli tawarikh dari Denmark Saxo Grammaticus dalam bukunya Historia Danica, dan kemudian diceritakan kembali oleh Fran ヘ ois de Belleforest's dalam Histoires Tragique. Lihat Bradley, A. C., Shakespearean Tragedy (1904), Charney, Maurice, Hamlet's Fictions (1988) and Style in Hamlet (1969), Edwards, Philip, ed., Hamlet (1985), Heilbrun, Carolyn G., Hamlet's Mother and Other Women (1990), Levin, Harry, The Question of Hamlet (1959); Scofield, Martin, The Ghosts of Hamlet (1981), States, Bert O., Hamlet and the Concept of Character (1992), Wilson, John Dover, What Happens in Hamlet, 3d ed. (1951). Untuk penelitian lebih lanjut mengenai hal ini pembaca disarankan untuk megadakan



4



retoris penulis Romawi Lucius Annaeus Seneca. Jelas juga terlihat pengaruh Ovid dalam drama itu. Drama itu sangat populer pada masanya dan saat ini Titus sering dipakai sebagai sebuah defamisasi terhadap perilaku moral dan fisik yang kasar. Dalam drama King Lear defamisasi itu terlihat, juga pada bagian ketiga Henry VI (1588)9 dan sikap Richard III. Shakespeare kembali tenggelam dalam upaya pengumpulan materi bagi karya – karyanya antara tahun 1595 sampai 1600, dan hasilnya adalah empat buah naskah drama yaitu Richard II (1595), Henry IV, Parts 1 and 2 (1597 – 1598), dan Henry V (1599) yang menceritakan sebagian dari sejarah awal Inggris. Sejarah Inggris dalam perspektif drama Shakespeare merefleksikan masa – masa yang mengerikan dalam kemasan perang saudara serta eksploitasi tanggung jawab kerajaan sebagai wakil Tuhan. Dengan jelas Shakespeare menunjuk implikasinya pada pemerintahan Elizabeth I. Karya lain Shakespeare, The Comedy of Errors (1588 – 1593) memperlihatkan bagaimana berhutangnya Shakespeare pada Plautus. Dalam drama itu diperlihatkan bagaimana karakter – karakter yang ditampilkan begitu antusias, penuh vitalitas dan kebahagiaan. Drama pertama komedinya ini mempertontonkan kemampuan tehnik yang luar biasa dan variatif. Ide – ide yang begitu kreatif. Para kritikus sepakat bahwa meskipun ia mendapatkan ide dari berbagai sumber, namun demikian sebagian besar ide dan bahasa yang paling kentara mewarnai dramanya adalah Kitab Suci (Holy Bible). Barangkali hal yang paling mendasar bagi pengutipan dari Kitab Suci dalam karya – karyanya ini adalah pertimbangan bahwa Kitab Suci merupakan karya yang sangat familiar bagi masyarakat pada masa itu. Shakespeare terus melanjutkan penulisan drama komedi dan tragedi meskipun pada dekade akhir abad 16, karya – karya komedi lebih dominan, sebut misalnya Labour's Lost (1594), The Merchant of Venice, A Midsummer Night's Dream, Much Ado about Nothing, As You Like It, dan Twelfth Night. Sementara tragedi yang ditulis setelah tahun 1599 adalah Julius Caesar, Hamlet, Othello, King Lear, Macbeth, Antony and Cleopatra, and Coriolanus (1608). Drama – drama Shakespeare dikelompokan dalam beberapa kategori. Pertama, drama problematik yang termasuk didalamnya Hamlet dan The Merchant of Venice. Kedua, drama romantik, yang ia tulis diakhir karirnya. Drama yang masuk dalam kategori ini adalah Pericles (1608), The Winter's Tale (1610 - 1611), dan The Tempest. Dalam drama – drama itu realisme psikologis tersubordinasi pada persoalan pola mistis yang menyatu antara tragedi kematian dan pertemuan yang menyenangkan.10 Sedangkan 9



penelitian dengan pendekatan interteks. Henry VI, Part III Act 2, Scene v Alarum. Enter King Henry alone



10



Untuk lebih memperjelas perbedaan antara Komedi dan Tragedi lihat Sigmund Freud. 1987. “Creative Writers and Day-Dreaming." Dalam 20th Century Literary Criticism.



5



Troilus and Cressida, All's Well That Ends Well, dan Measure for Measure tidak termasuk dalam kedua kategori ini. Selain naskah drama itu sendiri yang luar biasa, Shakespeare juga mampu mengembangkan tehnik dramatik dalam menyampaikan identitas karakter.11 Kemampuan itu merupakan karakter dramatik “modern” pertama yang paling jelas terlihat. Selain itu kemasan bahasa yang ada dalam dramanya bersifat refraktif, sehingga dengan mudah ia bergerak dari bentuk prosa ke puisi atau sebaliknya. Dalam hal syair ia juga mampu menyempurnakan blank-verse yang dieksplorasi oleh Christopher Marlowe danThomas Kyd. Kekayaan imaginasi dalam karya – karya Shakespeare dan pengungkapan implikasi pemikiran dan tindakan yang bersifat subtil telah memaksa karya – karya Shakespeare berada dalam posisi yang amat terbuka bagi para penikmat dan kritikus sastra pada generasi berikutnya untuk memberikan kritik.12 *************



London and New York: Longman. ” Freud mengatakan bahwa, “language has preserved this relationship between children’s play and poetic creation. In German the name of ‘Spiel’ is used for those forms of imaginative writing which need to be linked to tangible objects and which are capable of representation. ‘Lustspiel’ or Trauerspiel’ (‘comedy’ or ‘tragedy’: literary, ‘pleasure play’ or ‘mourning play’). Hal.36 11 Kepakaran Shakespeare dalam hal ini salah satunya terlihat pada drama tragedinya berjudul The Tragedy Macbeth. Penulis pernah mendapatkan pertanyaan dari seorang peserta seminar ketika penulis menyampaikan paper berjudul Macbeth, Life and his Ambition (Agustus, 1998 di Fakultas Sastra UKI Jakarta). Peserta seminar itu bertanya apakah Macbeth itu seorang pengecut atau seorang yang punya nyali. Menurut hemat penulis, persoalannya bukan pada apakah Macbeth itu pengecut atau tidak tetapi lebih kepada bagaimana cerdasnya Shakespeare (untuk ukuran penulis pada masa itu), karena mempunyai wawasan psikologis yang luar biasa sehingga mampu menggambarkan secara brilian perasaan bersalah sosok Macbeth. (Lihat Act 2 Scene ii dalam drama The Tragedy of Macbeth). 12 Hal ini terkait dengan perbedaan Horison of Expectation para pembacanya dalam memberikan interprestasi terhadap karya – karya Shakespeare. Untuk lebih jauh lihat The Act of Reading. Wolfgang Iser (1978). Baltimore, John Hopkins. Pertimbangkan misalnya salah satu contoh dari Horison of Expectation karya Shakespeare dalam film Romeo and Juliet yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio dan Calire Danes arahan sutradara Australia Baz Luhrmann dan Kenneth Branagh yang dirilis pada tahun 1996.



6