'Aisyah Noviyanti Putri. Laporan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN OBSERVASI BUDAYA DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI LEMBAGA MITRA SMA NEGERI 1 CAMPURDARAT TULUNGAGUNG TAHUN AKADEMIK 2021/2022



Oleh : ‘AISYAH NOVIYANTI PUTRI 12212193058



FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG 2022



LAPORAN OBSERVASI BUDAYA DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI LEMBAGA MITRA SMA NEGERI 1 CAMPURDARAT TULUNGAGUNG TAHUN AKADEMIK 2021/2022



Disusun untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mata kuliah Magang I



Oleh : ‘AISYAH NOVIYANTI PUTRI 12212193058



FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG 2022 ii



DAFTAR ISI



HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang Observasi ............................................................................ 1 B. Tujuan Observasi ......................................................................................... 2 C. Ruang Lingkup Observasi ............................................................................ 2 BAB II HASIL OBSERVASI DAN REFLEKSI ................................................ 5 A. Waktu danTempat Observasi ....................................................................... 5 B. Hal-hal yang Diobservasi ............................................................................. 5 C. Budaya sekolah ............................................................................................ 5 D. Rancangan Pembelajaran ............................................................................. 6 E. Pelaksanaan Proses Pembelajaran ................................................................ 8 F.



Masalah-masalah Pembelajaran dan Cara Mengatasi .................................. 9



BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11 Kesimpulan ........................................................................................................ 11 LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 12



iv



DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran 1. Dokumentasi Pelaksanaan Observasi ........................................... 12 Lampiran 2. Jurnal Kunjungan Dan Konsultasi ................................................ 14 Lampiran 3. Instrumen Observasi Budaya ........................................................ 15 Lampiran 4. Instrumen Observasi Kegiatan Pembelajaran ............................... 18



v



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Observasi Tantangan terbesar bagi mahasiswa fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yakni belajar menjadi seorang pendidik dan menjadi guru yang profesional, salah satu upaya untuk menjadi pendidik yang profesional adalah dengan mengikuti kegiatan magang 1 yang diselenggarakan oleh fakultas. Adapun kegiatan magang 1 yakni kegiatan observasi yang mengharuskan mahasiswa ke lokasi untuk bisa mengetahui penerapan budaya yang ada di sekolah dan kegiatan pembelajaran seperti apa yang dilakukan di lembaga mitra untuk dijadikan tolok ukur pembelajaran bagi mahasiswa kelak menjadi seorang pendidik. Observasi merupakan proses pemerolehan data oleh seorang peneliti dengan meninjau, dan meneliti secara langsung ke objek penelitian untuk menelusuri kegiatan yang dilakukan. Peneliti harus mendapatkan data yang sifatnya valid bedasarkan fakta lapangan. Proses pengamatan ini bisa dilakukan dengan pengamatan langsung, wawancara, dan metode lainnya. Adapun aspek pokok yang berkaitan erat dengan mutu sekolah yaitu kebijakan, kepemimpinan kepala sekolah, infrastruktur, dan proses pembelajaran. Kebijakan merupakan hal paling penting berlaku secara nasional yang meliputi kurikulum. Kepemimpinan kepala sekolah yang inovatif dapat membuat sekolah yang dipimpinnya menjadi bagus pula. Adanya sarana dan prasaran kelas, laboratorium, perpustakaan, maupun teknologi informasi dan komunikasi, sebagai penunjang infrastruktur sekolah. Jika ketiga aspek telah terpenuhi, maka aspek yang keempat akan terlaksana dengan baik, yakni proses pembelajaran. Acuan terpenting dari proses pembelajaran dapat dari potensi guru, kecakapan guru, dan kemampuan guru. Begitu juga dengan pembelajaran yang inovasi dan menyenangkan, akan memotivasi siswa dalam mencapai kompetensi yang harus dimiliki generasi bangsa dalam mengghadapi tantangan abad 21. 1



Sebagai generasi muda, harus bercitra baik, membangun kapasitas intelektual, karakter dan integritas yang kuat. Membangun kapasitas karakter dapat dilakukan melalui pendidikan formal. Proses pembentukan diawali dengan pembiasaan. Proses pembiasaan ini yang dikenal dengan budaya atau pembudayaan. Maka dalam rangka pembentukan karakter yang dituju, perlu dibangun budaya yang positif di lingkungan sekolah. dalam pengenalan budaya di sekolah. Budaya sekolah dimaknai dengan tradisi sekolah yang berkembang sesuai spirit dan nilai-nilai yang dianut sekolah. Artinya budaya sekolah ini berisi kebiasaan yang disepakati bersama untuk dijalankan dalam waktu yang lama. Jika kebiasaan positif ini sudah membudaya, maka nilai karakter yang diharapkan akan terbentuk. Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan merupakan calon pendidik yang nantinya berperan penting dalam pendidikan. Demikian, mahasiswa keguruan disarankan untuk mengetahui proses pembelajaran melalui pengalaman seorang guru untuk menambah wawasan sehingga pada saat praktik mengajar ke sekolah dapat menyiapkan pelaksanaan pendidikan yang bermutu. Mahasiswa juga harus mengetahui budayabudaya pada sokolah sehingga mahasiswa dapat beradaptasi baik kelak menjadi seorang guru. B. Tujuan Observasi Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan dari pelaksanaan observasi ini yaitu : 1. Sebagai tugas untuk memenuhi syarat mata kuliah magang 1. 2. Sebagai tambahan pengalaman mahasiswa program studi Tadris kimia dalam dunia pendidikan 3. Untuk mengenal lingkungan fisik, sosial, dan akademik yang ada di sekolah. 4. Untuk mengetahui tingkat kemampuan atau keterampilan seoran guru dalam melaksanakan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sekaligus cara mengajar yang baik melalui pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran kimia di SMAN 1 Campurdarat. C. Ruang Lingkup Observasi 2



Observasi yang dilakukan disekolah SMAN 1 Campurdarat dibatasi dengan mengamati kebudayaan dan pembelajaran yang ada di sekolah . Kemudian pelaksanaan pembelajaran fokus pada mata pelajaran kimia dan bukan observasi secara keseluruhan melainkan pada beberapa mata pelajaran. Hal ini dimaksudkan agar observasi fokus untuk mengidentifikasi dan menganalisis sebagian budaya sekolah dan proses pembelajaran kimia oleh guru pamong magang.



3



BAB II HASIL OBSERVASI DAN REFLEKSI



A. Waktu dan Tempat Observasi Observasi dilakukan di lembaga mitra SMA Negeri 1 Campurdarat yang beralamatkan di Jl. Popoh Indah Ngentrong Campurdarat, Tulungagung. Observasi budaya dan observasi pembelajaran dilakukan pada waktu yang berbeda, observasi budaya dilakukan pada hari Kamis, 17 Maret 2022, sedangkan observasi pembelajaran dilakukan pada hari Rabu, 30 Maret2022. B. Hal-hal yang Diobservasi Pada kegiatan program magang I, peserta magang diminta untuk mencari informasi budaya di sekolah yang sudah sejak lama dilakukan atau dikembangkan di lembaga mitra. Poin-poin tersebut meliputi kebiasaan salam, berdoa sebelum memulai pembelajaran, kedisiplinan siswa, kebiasaan belajar yang baik, kedisiplinan guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dan sikap wibawa guru sebagai panutan siswa. Kondisi sekolah juga merupakan poin yang harus dieksplor informasinya oleh peserta magang. Hal tersebut meliputi ketersediaan sarana dan prasarana belajar yang dibutuhkan siswa. Program penjurusan di SMAN 1 Campurdarat yaitu MIPA dan IPS. Mata pelajaran umum masih sama, hanya saja yang membedakan pada bagian program peminatan. Penulis juga mengobservasi kegiatan pembelajaran dalam kelas bersama guru pamong magang. Ibu Dra. Wiwik Mudjiastuti, selaku guru pengampu mata pelajaran kimia, memegang kelas X, XI MIPA dan IPS, beliau adalah guru yang diobservasi oleh penulis. Respon guru selama kegiatan observasi menerima dengan senang hati dan selalu memberikan arahan terkait konsultasi RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Beliau juga memberikan nomor HP nya agar memudahkan penulis untuk menghubungi beliau dalam mencari informasi yang dibutuhkan. C. Budaya Sekolah/Madrasah Kegiatan SMAN 1 Campurdarat dimulai pukul 07.30 WIB. Siswa 4



langsung masuk ke kelas dan mengucapkan salam kemudian siswa berdoa. Saat mengakhiri kegiatan pembelajaran guru mengucapkan salam dan hendak



meninggalkan



kelas.



Selama



kegiatan



observasi,



sistem



pembelajarannya adalah hybrid (daring dan luring), jadi kehadiran setiap harinya dilakukan bergilir, siswa absen ganjil dengan siswa absen genap. Setiap pertemuan hanya ada setengah dari jumlah siswa dalam kelas tersebut. Pertemuan hari Senin-Kamis, kegiatan belajar diakhiri pukul 12.00 WIB dengan 5-6 mata pelajaran, sedangkan hari Jum’at diakhiri pukul 10.30 WIB dengan 4 mata pelajaran. Mengenai kondisi sekolah sarana dan prasarana SMAN 1 Campurdarat terbilang cukup untuk seluruh siswa dan guru yang ada. Sarana seperti papan tulis, buku pelajaran sudah tersedia dalam masingmasing ruangan kelas. Begitu juga dengan prasarana seperti keberadaan lapangan sekolah, kantin, perpustakaan yang memadai; ruang kelas yang terdapat ventilasi dan penerangan cukup; ruang praktikum khusus kimia yang disertai peralatan memadai sesuai standart sekolah; luas ruangan guru, staff, dan siswa sudah sesuai; dan terdapat mushollah (tempat ibadah) bagi warga sekolah, namun saat ini masih dalam taraf pembangunan; ketersediaan pagar sekolah untuk keamanan dan ketertiban sekolah. Strategi peningkatan mutu pendidikan di SMAN 1 Campurdarat tergolong kompetitif. Menurut hasil sosialisasi tim ketertiban dan wakil kesiswaan, adanya tata tertib disesuaikan dengan kesepakan kelas bersama wali kelas, kemudian kesepakatan tersebut diajukan ke sekolah, yang akan menjadi tata tertib sekolah. Tatat tertib yang diterbitkan mulai dari ketentuan seragam sekolah, badge, sepatu, kerapian rambut, make-up putri dan larangan keras untuk merokok. Peraturan tersebut harus dikontrol sebagaiamana atas tindakan siswa jika telah melanggar aturan yang ada. Disamping itu guru juga menyertai metode pendekatan, diantaranya mengidentifikasi problem peserta didik, baik problem personal, intelektual, maupun hubungan sosial, hal lain, guru menerapkan pendekatan yang berorientasi



pada



upaya



menyadarkan



peserta



didik



dengan



mengonsultasikan bersama orang tuanya. Oleh karena itu terpasang plakat berfigura menggantung di depan kelas seperti salah satu tulisan motivasi 5



“buku adalah sahabat terbaikmu…A Book is Your Best Friend”, tujuannya adalah agar setiap siswa memasuki ruangan tersebut langsung memilih untuk membaca buku. Di luar kegiatan terstruktur, tanpa disuruh, mereka menikmati buku yang mereka baca. Pesan plakat itu terlihat melekat kuat di dalam pikiran mereka. Tahun ajaran yang akan datang, SMAN 1 Campurdarat berencana memperbarui kurikulumnya dengan kurikulum merdeka. Berdasarkan hasil sosialisasi, kurikulum merdeka diterapkan kepada siswa baru kelas X. Poin yang menjadikan alasan penting sekolah ini menerapkan kurikulum merdeka yakni siswa lebih diarahkan pada mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Sedangkan bagi guru, mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik. Kurikulum ini dianggap relevan dan interaktif, sebab pembelajarannya dapat melalui kegiatan projek yang akan memancing siswa aktif mengeksplor isu aktual, seperti isu lingkungan, kesehatan, budaya, dan sebagainya. Hal tersebut yang menjadikan antusiasme guru di SMAN 1 Campurdarat menerapkan kurikulum merdeka sebagai peningkatan mutu pendidikan. D. Rancangan Pembelajaran Rancangan pembelajaran membahas tentang aspek pembelajaran yang telah diamati. Aspek tersebut terdiri dari pembuka yang dimulai pada saat membuka pelajaran, kegiatan inti, penutup, dan faktor pendukung yang lainnya. Berikut rancangan pembelajaran yang diobservasi penulis kegiatan pembelajaran dalam kelas : a.



Mata pelajaran/Tema



:Kimia/Tata



senyawa b.



SK/KI/TP : KI 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk



6



nama



memecahkan masalah KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan



c.



KD/CPP



: 3.9 dan 4.9



d. Indikator



:Menganalisis



dan menyelesaikan



masalah e. Materi pokok / sub tema



:Reaksi Reduksi dan Oksidasi serta tata nama senyawa



f.



Strategi pembelajaran



:ceramah,



diskusi, tanyajawab g. Media pembelajaran



:Lembar Diskusi siswa (LDS) dan papan tulis



h.



Teknik penilaian :Sikap dan pengetahuan



Rancangan pembelajaran tersebut telah dipersiapkan oleh guru untuk pembelajaran satu pertemuan atau lebih untuk mencapai suatu kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Tersedianya RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dapat membantu guru dalam proses kegiatan belajar mengajar.



Demikian pentingnya bagi seorang guru dalam



mempersiapkan dan menyusun perencanaan pembelajaran sebelum proses belajar mengajar dilakukan agar segala kegiatan pembelajaran, proses interaksi, metode, dan kondisi pembelajaran selalu mengacu pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun



2005



Pasal



20



dinyatakan



bahwa



“Perencanaan



proses



pembelajaran meliputi silabus dan rencana pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”. Jadi, penyusunan pada silabus dan RPP harus disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan nantinya. Perencanaan pembelajaran akan dirancang dalam bentuk Silabus dan 7



Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana. Pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan suatu rencana rangkaian kegiatan yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang guru untuk menyampaikan materi pembelajaran agar memudahkan siswa menerima serta memahami materi pembelajaran. Sedangkan metode pembelajaran merupakan suatu alat atau prosedur yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran sehingga metode yang dipilih oleh masing-masing guru banyak memiliki kesamaan akan tetapi teknik pencapaiannya yang berbeda. Tujuan pembelajaran merupakan suatu komponen pembelajaran yang dapat mempengaruhi komponen pengajaran yang lainnya seperti bahan ajar, proses belajar mengajar, pemilihan metode, alat, sumber, dan evaluasi. Jadi, semua komponen-komponen tersebut harus bersesuaian dan saling mendukung agar dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang efektif. Bila salah satu komponen tidak sesuai dengan tujuan, maka pelaksanaan proses belajar mengajar tidak akan berhasil dengan baik. Media



pembelajaran



sangat



diperlukan



sebagai



penunjang



keberhasilan proses belajar mengajar. Media pembelajaran yang dipakai oleh guru selama pembelajaran luring adalah print out LDS (Lembar Diskusi Siswa), sedangkan pembelajaran daringnya menggunakan media online (Whatsapp group) yang membantu untuk menyampaikan pesanpesan atau materi pelajaran kepada setiap siswa agar lebih mudah di mengerti. Dukungan bahan ajar dari suatu materi juga merupakan sarana untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Bahan ajar ini disusun secara sistematis oleh guru agar dapat tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Beberapa bahan ajar yang dihadirkan dalam materi tata nama senyawa, diantaranya bahan ajar berbasis cetak yang meliputi buku paket, LDS (Lembar Diskusi Siswa); bahan ajar berbasis teknologi meliputi internet, slide powerpoint; sedangkan bahan ajar yang dibutuhkan untuk keperluan interaksi antar siswa yakni menggunakan smartphone. Harapannya bahan ajar dapat membantu siswa 8



dan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. E. Pelaksanaan Proses Pembelajaran Observasi proses pembelajaran dilakukan di kelas X MIPA 6 di SMAN 1 Campurdarat, pada mata pelajaran kimia materi tata nama senyawa yang diampu oleh ibu Dra. Wiwik Mudjiastuti. Guru memulai kegiatan belajar dengan mengucapkan salam ketika masuk kelas, mengajak siswa untuk berdo’a bersama, kemudian menanyakan kabar siswa. Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali pelajaran yang telah disampaikan sebelumnya secara umum. Kehadiran siswa juga di periksa oleh guru dalam tiap pertemuan. Guru memasuki inti kegiatan pembelajaran dengan membuka lembar diskusi siswa sesuai dengan pembelajaran yang terakhir sudah dipelajari. Sebelumnya guru sudah membagikan file materi powerpoint di whatsapp group dan menyuruh siswa untuk melengkapi soal yang ada di lembar diskusi siswa di rumah masing-masing sebagai pekerjaan rumah. Sehingga di kelas guru dapat menguji keaktifan serta kemampuan siswa dengan cara mengajukan diri dan menuliskan hasil jawaban dari lembar diskusi siswa di papan tulis. Kemudian guru membaha dan menjelaskan ulang poin penting terkait hasil jawaban dari siswa di papan tulis. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai pelajaran yang sedang diajarkan. Disisi lain guru juga memberikan teguran yang bijaksana ketika ada siswa yang belum mengerjakan lembar diskusinya. Sebelum kegiatan pembelajaran diakhiri, guru menyampaikan ulasan secara umum tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Guru juga menegaskan kembali untuk melengkapi lembar diskusinya. Kemudian guru mengucapkan salam dan meninggalkan ruang kelas. Ketika pembelajaran guru menggunakan bahasa yang mudah dipahami, tampil percaya diri, menggunakan waktu dengan baik, menggunakan busana yang sopan dan rapi, dan memperlakukan siswa secara adil. F. Masalah-masalah Pembelajaran dan Cara Mengatasi Masalah yang paling sering muncul ketika kegiatan pembelajaran 9



kimia adalah siswa yang kurang merespon pembelajan, ketika guru bertanya atau menanyai siswa tentang materi kimia siswa cenderung diam, biasanya untuk memancing siswa agar mau menjawab guru menunjuk siswa secara acak agar memotivasi siswa lain. Masalah yang biasa timbul lainya adalah tentang pekerjaan rumah yang sering tidak dikerjakan tapat waktu, hal ini masih dimaklumi oleh guru kimia karena singkatnya waktu jam pelajaran dan pembelajaran system hybrid, dimana guru juga bergilir mengajarnya dengan absen ganjil genap. guru merespon hal tersebut dengan memberi kesempatan mengerjakan tugas pekerjaan rumah dulu di kelas sebelum pembelajaran dimulai.



10



BAB III PENUTUP



Setelah



mengemukakan



hasil



dari



observasi



budaya



dan



pembelajaran di SMAN 1 Campurdarat maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sekolah bealamat di Jl. Popoh indah Ngentrong, Campurdarat, Tulungagung. SMAN 1 Campurdarat memiliki budaya yang sangat baik dan diterapkan oleh seluruh warga sekolah. Proses pembelajaran pada mata pelajaran kimia materi tata nama senyawa yang di ampu oleh ibu Wiwik Mudjiastuti adalah proses pembelajaran yang sesuai dengan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Kesulitan dalam pembelajaran dapat diselesaikan dengan baik oleh guru pengampu mata pelajarankimia



11



Lampiran 1 DOKUMENTASI PELAKSANAAN OBSERVASI



Gambar 1. Bagian depan sekolah



Gambar 2. Tahap pembangunan mushollah sekolah



Gambar 3. Plakat kata motivasi



Gambar 4. Ruang laboratorium kimia



12



Gambar 5. Tata tertibsekolah



Gambar 6. Kegiatan pembelajaran di kelas



Gambar 8. Foto bersama setelah observasi pembelajaran Gambar 7. Foto bersama guru pamong



13



Lampiran 2 JURNAL KEGIATAN KUNJUNGAN MAHASISWA KE LEMBAGA MITRA DAN KONSULTASI DENGAN DOSEN PEMBIMBING MAGANG 1



No



Hari/Tanggal



Deskripsi Kegiatan



1



Selasa, 15 Maret 2022



Pembukaan magang 1 dan koordinasi dengan GPM (Guru Pamnong Magang)



2



Kamis, 17 Maret 2022



Observasi budaya di SMAN 1Campurdarat



Rabu, 23 Maret 2022



Observasi pembelajaran kelas XI MIPA



Rabu, 30 Maret 2022



Observasi pembelajaran kelas X MIPA 6 dan wawancara ke siswa terkait obserasi budaya sekolah



3



4



14



Paraf GPM/DPM



Lampiran 3 INSTRUMEN OBSERVASI BUDAYA LEMBAGA MITRA



Nama Sekolah/Madrasah



:SMAN 1 Campurdarat



Alamat



:Jl. Popoh indah Ngentrong, Campurdarat, Tulungagung



Catatan Pengisian



:



Deskripsi hasil pengamatan disesuaikan dengan kebiasaan, suasana dan tata cara berperilaku atau bertindak yang sudah sejak lama dilakukan atau dikembangkan. Hasil pengamatan juga diperkuat dengan wawancara bersama Guru Pamong Magang I SMAN 1 Campurdarat. Aspek – aspek yang Diamati Guru dan siswa 1 mengucapkan salam saat masuk dan keluar kelas Guru dan siswa berdo’a 2 sebelum memulai pembelajaran



No



Deskripsi Hasil Obsrvasi Guru mengucap salam ketika masuk dan keluar kelas serta menanyakan kabar siswa, siswa saat masuk dan keluar kelas mengucap salam. Guru dan siswa sebelum memulai kegiatan pembelajaran, membaca do’a ketika belajar.



Siswa ketika masuk kelas memakai seragam Siswa berpakaian seragam beratribut lengkap, namun ada beberapa yang sekolah secara rapih dan tidak berpakaian seragam lengkap beserta 3 tertib, lengkap dengan atributnya, terlihat beberapa siswa yang belum atributnya mengganti badge kelas sesuai ketentuan. Siswa memiliki disiplin yang tinggi baik dalam kehadiran, pergaulan maupun dalam belajar. Siswa memiliki disiplin Namun terkadang ada siswa yang masih datang yang tinggi, baik dalam 4 terlambat, kurangnya kedisiplinan terhadap siswa kehadiran, pergaulan, ketika masuk kelas waktu awal kegiatan maupun dalam belajar pembelajaran, sebagian kecil ada yang tidak mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa setiap bertemu guru selalu menganggukkan Siswa menyapa dan badan, menyapa dengan mengucapkan salam 5 mengucapkan salam jika ketika bertemu guru baik di dalam kelas maupun bertemu dengan guru di lingkungan sekolah serta membudayakan 5S (senyum, sapa, salam, sopan, santun) Siswa menggunakan bahasa Sebagian siswa sudah berbahasa sopan ketika yang sopan dalam bercakap sehari-hari dengan guru maupun sesame 6 percakapan sehari-hari siswa, namun ada beberapa siswa yang belum dengan guru dan sesama menerapkannya. siswa 15



Siswa memiliki kebiasaan belajar baik, mencatat catatan maupun tugas dengan rapi. Namun ada Siswa memiliki kebiasaan 7 sebagian kecil siswa yang tidak memerhatikan belajar yang baik guru saat mengajar dan memilih untuk main handphone. Banyak siswa yang memiliki prestasi akademik Siswa memiliki prestasi dan non akademik yang dapat dibanggakan akademik dan non 8 sebagai bentuk pengabdian mereka kepada kepala akademik yang dapat sekolah dan guru. Seperti mengikuti olimpiade dibanggakan sains, seni, dan olahraga ranah SMA sederajat. Guru memiliki motivasi Banyak guru yang memiliki motivasi untuk 9 yang sudah sangat menggiatkan semangat belajar siswa dan memadai semangat mencari ilmu. Guru memiliki disiplin yang tinggi dalam Guru tanggap dalam menjalankan tugas 10 melaksanakan tugaspengajaran masing-masing dan bidang tugasnya (pengajaran dan administrasi dengan baik. administrasi) Seluruh guru memberikan contoh yang baik Guru-guru disekolah kepada peserta didik baik dalam penerapan sikap, 11 menunjukkan keteladanan penampilan, dalam bertutur kata maupun dan layak menjadi panutan kerapihan dalam berpakaian dan berseragam agar selalu menjadi panutan bagi siswa. Ketersediaan tata tertib Ketersediaan tata tertib untuk peserta didik dan 12 untuk sisw adan guru guru bersifat tertulis ataupun tidak tertulis. Menurut hasil sosialisasi tim ketertiban dan wakil kesiswaan, adanya tata tertib disesuaikan dengan Pelaksanaan sosialisasi tata 13 kesepakan kelas bersama wali kelas, kemudian tertib untuk siswa dan guru kesepakatan tersebut diajukan ke sekolah, yang akan menjadi tata tertib sekolah. Pelayanan yang relevan baik pada umumnya, Pelaksanaan pelayanan terhadap tamu yang datang ke sekolah seperti 14 kepada tamu yang datang tamu dari sekolah lain, tamu dari kampus, ke sekolah. maupun tamu peserta magang. Terdapat tulisan-tulisan atau monumen yang Ada tulisan-tulisan atau slogan berupa plakat mencerminkan komitmen menggantung di depan ruang kelas, ruang guru, 15 sekolah terhadap dan staff yang dapat meningkatkan mutu peningkatan mutu pendidikan di sekolah. pendidikan. Seluruh warga sekolah, Warga sekolah sangat berkomitmen baik kepala sekolah, guru, meningkatkan mutu pendidikan untuk para siswa. maupun para siswa Bahkan guru meng-upgrade kurikulum baru 16 berkomitmen merdeka belajar, untuk meningkatkan mutu meningkatkan mutu pendidikan di SMAN 1 Campurdarat. pendidikan. Adanya sanksi yang tegas Sekolah memberlakukan peraturan yang harus di kepada guru maupun siswa patuhi oleh siswa, apabila peserta didik melanggar 17 yang sering melanggar peraturan akan dikenakan sanksi yang tegas, ketentuan atau peraturan hingga panggilan orang tua siswa untuk 16



sekolah. Adanya tindak lanjut terhadap keluhan yang 18 dilontarkan oleh siswa, orang tua maupun masyarakat. Ketersediaan sarana dan 19 prasarana belajar yang dibutuhkan siswa. 20



Keberadaan dan kondisi bangunan di sekolah.



Manajemen penataan 21 ruangan belajar dan perkantoran. 22



Ketersediaan taman dan pohon yang rindang.



Ketersediaan 23 penerangan dan ventilasi.



menindaklanjuti pelanggaran siswanya. Pihak sekolah tanggap dalam menindaklanjuti keluhan oleh siswa, orang tua, maupun masyrakat



Terdapat banyak sarana dan prasarana yang cukup memadai dapat di pakai siswa di dalam kelas. Keberadaan dan kondisi bangunan di sekolah sudah memadai, namun ada beberapa yang masih dalam taraf pembangunan Ruang belajar dan perkantoran yang cukup efisien dan rapi. Di samping kelas terdapat taman dan pohon yang rindang pada tiap depan kelas, juga tempat untuk mencuci tangan. Terdapat banyak ventilasi udara di setiap kelas juga letak kelas yang strategis dengan arah cahaya matahari sehingga kelas sangat terang dan penerangan lampu yang cukup baik.



Ketersediaan pagar atau benteng sekolah untuk 24 keamanan dan ketertiban sekolah.



Terdapat gerbang yang tinggi didepan jalan masuk menuju sekolah



Kesesuaian luas ruangan 25 dengan jumlah pengguna (guru, siswa dan staf).



Ruang kelas yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran sudah sesuai dan memadai dengan jumlah siswa. Ruang guru dan staff juga luas sehingga tidak terkesan berhimpitan.



Tulungagung, 17 Maret 2022 Mahasiswa,



‘Aisyah Noviyanti Putri NIM. 12212193058



17



Lampiran 4 INSTRUMEN OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN Nama Guru



:Dra. Wiwik Mudjiastuti



Mata Pelajaran/Topik



:Reaksi Reduksi dan Oksidasi serta tata nama senyawa



Kelas/Sekolah



:10 (X MIPA 6)/SMAN 1 Campurdarat



Jam Pelajaran



:5-6 (09.30-10.30 WIB)



Catatan Pengisian



:



Deskripsi hasil pengamatan disesuaikan dengan kondisi pembelajaran yang berlangsung. Hasil pengamatan juga diperkuat dengan wawancara bersama Guru Pamong Magang I SMAN 1 Campurdarat. No A



1



2 B



Aspek-aspek pembelajaran yang diamati



Deskripsi Hasil Observasi



Membuka Pelajaran Mempersiapkan siswa mengikuti pembelajaran melalui aktivitas yang menarik perhatian siswa Mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan siswa atau pengetahuan yang telah dipelajari



Guru mempersiapkan siswa untuk berdoa terlebih dahulu sebelum pembelajaran di mulai Guru mengaitkan materi pokok yang akan dipelajari dengan materi yang sebelumnya (reaksi redoks).



Kegiatan Inti Metode yang digunakan melibatkan siswa untuk aktif Penggunaan metode, memungkinkan siswa untuk saling bekerjasama Penggunaan metode, menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan



Tanya jawab, ceramah, menjawab soal-soal pada lembar diskusi siswa.



8



Mendemonstrasikan kompetensi yang harus dikuasai siswa



Guru menjelaskan materi secara jelas dan terstruktur



9



Memberikan balikan secara jelas terhadap performan siswa



Guru memberikan pujian kepada siswayang mampu memahami materi dengan tepat yang disajikan.



3 4



5



6 7



Guru menggunakan metode pembelajaran seperti diskusi, belajar dengan temannya.



Sebagian siswa sangat berpartisipasi dalam menjawab sehingga siswa terlihat aktif dan pembelajaran menjadi menyenangkan, sebagian siswa ada yang tidak aktif dikarenakan masih belum memahami materi. Materi yang disajikan menunjang Banyaknya referensi yang didapat oleh guru pencapaian kompetensi dasar sehingga mampu memenuhi kompetenis dasar yang harus dicapai. Materi yang disajikan benar secara Materi yang disajikan guru benar secara teori teoritis pembelajaran kimia.



18



Guru merespon dengan cepat dan terperinci dalam menjawab pertanyaan, menanggapi komentar atau pendapat dari siswa. Guru menjelaskan materi menggunakan media Menggunakan media pembelajaran pembelajaran yang sesuai dengan kondisi yang 11 yang sesuai dengan tujuan ada seperti menggunakan white board, spidol, pembelajaran buku kimia, dan lembar diskusi siswa. Memanfaatkan media Media powerpoint dimanfaatkan oleh guru 12 pembelajaran dengan efektif dan dengan materi yang efektif dan efisien efisien Memanfaatkan media dengan Siswa terlibat aktif dengan memahami media 13 melibatkan siswa powerpoint yang tersedia Merespon pertanyaan, komentar, 10 atau pendapat siswa secara memadai



Dengan metode tanya jawab, beberapa siswa Mendorong siswa mengungkapkan 14 sudah dapat dikatakan mampu memahami materi kesulitan yang masih dihadapi yang dijelaskan oleh guru. C.



Menutup Pelajaran



Membantu siswa membuat Ketika guru membahas materi yang ada, pada 15 kesimpulan tentang materi yang saat itu guru menyimpulkan secara singkat poin telah dipelajari penting pembahasan materi yang dikaji. Melakukan penilaian dengan 16 Melakukan penilaian sesuai kriteria guru. instrument yang sesuai dengan KD. D. Faktor Pendukung Menggunakan bahasa yang jelas Guru menggunakan bahasa Indonesia yang jelas, dan mudah dipahami (komunikatif) terkadang guru masih menggunakan bahasa 17 daerah, akan tetapi siswa mampu memahami apa yang dijelaskan guru. Tampil dengan penuh percaya diri Guru tampil percaya diri dan mampu menguasai 18 suasana. Mengorganisasikan waktu 19 secara tepat Berbusana dan berdandan sopan 20 dan rapi



Guru memanfaatkan waktu dengan tepat. Guru melakukan pembelajaran dikelas tetap memakai seragam dengan sopan dan rapi.



Memperlakukan siswa secara bijak Guru memperlakukan semua siswa dengan adil 21 dan adil dan bijak.



Tulungagung, 17 Maret 2022 Mahasiswa,



‘Aisyah Noviyanti Putri NIM. 12212193058



19