Dr. Zelly - Permasalahan Dan Penanganan Inkompatibilitas Crossmatch [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

C V PERMASALAHAN DAN PENANGANAN INKOMPATIBILITAS CROSSMATCH



dr. Zelly Dia Rofinda, Sp.PK(K) Bagian Patologi Klinik FK UNAND / UTD RSUP Dr. M. Djamil Padang 21 November 2020



KASUS: • Pasien wanita, 20 tahun, dengan klinis anemia, kadar Hb 6,1 g/dL, direncanakan akan dilakukan transfusi darah. Dokter mengirim blanko permintaan 3 unit PRC disertai contoh darah pasien ke bank darah RS. • Hasil pemeriksaan di bank darah RS didapatkan golongan darah A Rhesus positif, hasil crossmatch: 1. 2. 3.



crossmatch mayor 1+, minor 2+, autocontrol 2+ crossmatch mayor negatif, minor 3+, autocontrol 2+ crossmatch mayor negatif, minor 1+, autocontrol 2+



• Apakah darahnya boleh diberikan? Darah mana yang bisa dikeluarkan?



KOMPATIBEL / COCOK ??



Uji kompatibilitas pada transfusi darah • Tes Pretransfusi: – Pemeriksaan golongan darah ABO dan Rh – Skrining dan identifikasi antibodi – Pemeriksaan crossmatch



• Hasil uji kompatibilitas crossmatch: Kompatibel X Inkompatibel  Darah dapat diberikan pada pasien



CROSSMATCH = mencocokkan antara serum/plasma resipien dengan eritrosit donor (dan sebaliknya)



• Tahap akhir dari uji kompatibilitas yang berfungsi: • mendeteksi inkompatibilitas ABO donor dan pasien • mendeteksi antibodi yang signifikan secara klinik pada pasien yang bereaksi dengan antigen donor



Tujuan crossmatch: • Memilih komponen darah yang paling aman untuk transfusi • Dengan survival eritrosit yang dapat diterima • Tanpa destruksi eritrosit pasien



CROSSMATCH: • CROSSMATCH MAYOR Eritrosit Donor X Serum Pasien • CROSSMATCH MINOR Serum Donor X Eritrosit Pasien HASIL POSITIF



INKOMPATIBILITAS



Tambahan: Autocontrol  serum pasien X eritrosit pasien itu sendiri



PROSEDUR CROSSMATCH



1. SEROLOGIC CROSSMATCHING → AHG CROSSMATCHING



– Tube test (Metode Tabung) – Gel test (Metode Gel)



2. COMPUTER CROSSMATCHING



Crossmatch Metode Tabung:



• Menggunakan AHG (Anti-Human Globulin)



• Fase crossmatch:



• Fase I : suhu kamar, medium salin • Fase II : inkubasi 37°C dlm bovine albumin • Phase III : fase antiglobulin phase (IAT)



Crossmatch dengan Metode Tabung: • Fase I : Fase suhu kamar didalam medium saline • Mendeteksi antibodi komplet yang bersifat IgM (cold antibodi) seperti anti-A, anti-B, anti-M, anti-N, antiLewis, anti-P1 dan anti-H. • Fase II: Fase inkubasi 37ºC, medium Bovine albumin • Mendeteksi beberapa antibodi sistem Rhesus seperti: anti-D, anti-E, anti-c dan juga antibodi lain seperti antiLewis, anti-Kell, anti-Duffy • Fase III : Fase Antiglobulin Test



• Semua antibodi inkomplet yang telah diikat pada eritrosit (pada fase II) akan beraglutinasi (positif) dengan baik setelah penambahan Coombs serum (AHG).



Crossmatch dengan metode gel



• Suspensi sel dimasukkan ke dalam gel • Tambahkan serum/plasma • Inkubasi - 15 menit • Sentrifus dan baca hasil



Prinsip Teknologi Gel



• Material gel berupa “Sephadex” • Aglutinasi yg besar menempati bagian atas • Aglutinasi yang lebih kecil akan turun ke •



bawah melewati gel (tergantung pada ukurannya) Sel yang tidak beraglutinasi akan langsung mengendap ke dasar/bawah gel



Scoring



Permasalahan pada crossmatch • Permasalahan klerikal: – Kesalahan identifikasi pasien – Label sampel darah tertukar – Kesalahan saat pengambilan sampel – Kekeliruan saat uji pretransfusi • Alat atau reagen bermasalah • Prosedur pemeriksaan yang salah • Permasalahan akibat kondisi donor/pasien – terdapat antibodi tertentu atau permasalahan lain dalam darah pasien atau donor



Langkah penanganan permasalahan pada inkompatibilitas crossmatch 1.



2. 3.



Telusuri riwayat pasien ➢ Umur ➢ Jenis kelamin ➢ Riwayat sebelumnya: • Riwayat transfusi sebelumnya: apakah mendapatkan transfusi 3 bulan sebelumnya • Riwayat kehamilan, jumlah kehamilan, lahir mati, abortus, bayi dengan HDN • Riwayat pemakaian obat jangka lama



Pemeriksaan ulang crossmatch Skrining / identifikasi antibodi



Langkah penanganan permasalahan pada inkompatibilitas crossmatch 1.



Telusuri riwayat pasien



2.



Pemeriksaan ulang crossmatch • • •



3.



Contoh darah pasien baru Ulangi pemeriksaan golongan darah ABO Lakukan DCT (Direct Coombs Test)



Skrining / identifikasi antibodi – Antibodi tipe panas atau tipe dingin, IgM atau IgG – IgM bereaksi kuat pada suhu kamar, IgG bereaksi kuat pada suhu 37°C dan AHG



• Jika skrining antibodi pada donor sudah rutin dilakukan maka crossmatch minor dapat dihilangkan • Crossmatch mayor paling penting untuk memastikan keamanan transfusi pada pasien



Penyebab Hasil Positif Crossmatch Mayor: • Kesalahan penggolongan darah ABO & Rh pasien atau donor • Alloantibodi / autoantibodi dalam serum pasien yang bereaksi dengan antigen eritrosit donor • Pelapisan eritrosit donor oleh protein, menghasilkan tes antiglobulin positif • Abnormalitas dalam serum pasien



• Kontaminasi pada sistem tes



Kesalahan penggolongan darah ABO & Rh pasien atau donor • Penggolongan darah ABO harus segera diulang terutama jika ada inkompatibilitas kuat pada penilaian hasil • Sampel yang memiliki identitas yang masih diragukan dengan sampel pasien & kantong donor harus diuji ulang



Alloantibodi dalam serum pasien yang bereaksi dengan antigen eritrosit donor • Autocontrol akan negatif, kecuali pasien mendapat transfusi sel inkompatibel • Jika skrining antibodi (+), lakukan identifikasi spesifisitas antibodi • Jika semua eritrosit donor inkompatibel dengan serum pasien, kemungkinan ada antibodi terhadap antigen dengan frekuensi tinggi di dalam serum pasien  konsultasi ke lab rujukan • Saran: donor saudara kandung



Autoantibodi dlm serum pasien yang bereaksi dengan antigen eritrosit donor • Autocontrol akan (+) dan skrining antibodi juga (+) • Sebagian besar antibodi mempunyai spesifisitas untuk antigen relatively high incidence • Penanganan pasien dengan autoantibodi adalah autoadsorption serum pasien untuk menghilangkan aktivitas autoantibodi • Tes kompatibilitas dilakukan dengan serum tsb



Pelapisan eritrosit donor oleh protein, menghasilkan tes antiglobulin positif • Jika crossmatch mayor (+)  lakukan DAT terhadap eritrosit donor



• Sel donor dengan DAT (+) akan inkompatibel pada semua resipien yang diuji pada fase antiglobulin  sel telah terlapisi oleh imunoglobulin dan/atau komplemen



Abnormalitas dalam serum pasien Ketidakseimbangan rasio normal albumin/globulin (A/G ratio) ▪ Penyakit Multiple Myeloma & Macroglobulinemia: terbentuk rouleaux ▪ Rouleaux akan memengaruhi semua hasil tes termasuk autocontrol ▪ Rouleaux positif kuat, mungkin tampak seperti aglutinasi. Lakukan Saline replacement technique



Kontaminasi dalam sistem tes



• • • •



Peralatan gelas/kaca kotor Kontaminasi bakteri dalam sampel Kontaminan kimiawi atau yang lain dalam salin Bekuan fibrin



Menghasilkan hasil positif palsu



Evaluasi hasil crossmatch 1. Crossmatch Mayor, Minor dan AC = negatif • Darah pasien kompatibel dengan darah donor • Darah boleh dikeluarkan



2. Crossmatch Mayor = positif, Minor = negatif, AC = negatif ➢ Periksa sekali lagi golongan darah pasien apakah sudah sama dengan donor, kalau sudah sama: • Ada antibodi iregular dalam serum pasien • Ganti darah donor, lakukan crossmatch lagi sampai didapat hasil crossmatch negatif pada mayor dan minor • Lakukan DCT terhadap eritrosit donor, ada kemungkinan eritrosit sudah diselimuti antibodi inkomplet sebelumnya



• Jika tetap inkompatibel  skrining dan identifikasi antibodi pada serum pasien



3. Crossmatch Mayor = negatif, Minor = positif, AC = Negatif • Ada antibodi inkomplet / iregular pada serum/plasma donor. • Solusi: Ganti dengan darah donor yang lain, lakukan crossmatch lagi



4.Crossmatch Mayor = negatif, Minor = positif, AC = positif ▪ Lakukan Direct Coombs Test pada pasien ▪ Jika DCT positif, maka hasil positif pada crossmatch Minor dan AC berasal dari autoantibodi ▪ Jika derajat positif pada Minor sama atau lebih kecil dibandingkan derajat positif pada AC / DCT, darah boleh dikeluarkan ▪ Jika derajat positif pada Minor lebih besar dibandingkan derajat positif pada AC / DCT, darah tidak boleh dikeluarkan • Ganti darah donor



5. Mayor, Minor, AC = positif • Periksa ulang golongan darah pasien maupun donor • Lakukan DCT pada pasien, jika positif, bandingkan derajat positif DCT dengan Minor • Jika derajat positif Minor sama atau lebih rendah dari DCT, maka positif pada Minor dapat diabaikan



• Positif pada Mayor, disebabkan ada antibodi inkomplet / ireguler pada serum pasien  ganti dengan darah donor baru sampai ditemukan hasil Mayor negatif



Take home message • Crossmatch adalah mencocokkan serum pasien dengan eritrosit donor (dan sebaliknya) • Permasalahan pada inkompatibilitas crossmatch dapat diakibatkan masalah klerikal atau akibat kondisi donor/pasien • Langkah penanganan pada inkompatibilitas crossmatch: – Telusuri riwayat pasien – Lakukan crossmatch ulang – Skrining dan identifikasi antibodi



Take home message • Lakukan evaluasi hasil crossmatch – untuk memutuskan apakah darah dapat dikeluarkan untuk diberikan pada pasien



TERIMA KASIH



19