Dra Yulia Trisna, M.pharm, Apt - Pharmaceutical Care Pada Pasien Geriatri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pharmaceutical Care pada Pasien Geriatri



Dra. Yulia Trisna, Apt., M.Pharm



Curriculum Vitae Dra. Yulia Trisna, Apt., M.Pharm Pendidikan:  Apoteker (Universitas Indonesia), Master Farmasi Klinik (Universiti Sains Malaysia) Jabatan Sekarang:  Koordinator Produksi, Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Instalasi Farmasi, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo  Surveior Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Pengalaman Kerja:  Kepala Instalasi Farmasi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (2007-2015)  Sekretaris Panitia Farmasi dan Terapi RSCM (1999-2017)  Ketua Pokja MPO/MMU RSCM (2011-2016)  Pengajar pada: Program Apoteker UI, Unand, Magister Farmasi UI, Magister Farmasi Klinik UGM, Program CPD HISFARSI, IAI Pengalaman Organisasi:  Ketua Bidang Diklit PP HISFARSI (sejak 2015)  Anggota Kompartemen Manajemen Farmasi Rumah Sakit PP PERSI (sejak 2009) 2



Demografi • Populasi lansia (> 65 tahun) meningkat pesat Data PBB: 841 juta (2013)  2 milyar (2050) • Indonesia termasuk Negara dengan struktur penduduk “menuju tua” (ageing population): 9,34% dari total penduduk merupakan kelompok lansia (> 60 tahun) • Tahun 2035 diprediksi jumlah lansia di Indonsia 48,19 juta jiwa (15,8%) • Perubahan epidemiologi 3



Piramida Penduduk Indonesia



4



5



SNARS Edisi 1



Program Nasional Sasaran V • Standar 5 Rumah sakit menyediakan pelayanan geriatri rawat jalan, rawat inap akut dan rawat inap kronis sesuai dengan tingkat jenis pelayanan • Standar 5.1 Rumah sakit melakukan promosi dan edukasi sebagai bagian dari pelayanan kesehatan warga lanjut usia di masyarakat berbasis rumah sakit (hospital based community geriatric service) 6



Jenis Pelayanan Geriatri • Tingkat sederhana (rawat jalan, home care) • Tingkat lengkap (rawat jalan, rawat inap, home care) • Tingkat sempurna (rawat jalan, rawat inap, home care, klinik asuhan siang) • Tingkat paripurna (rawat jalan, klinik asuhan siang, rawat inap akut, rawat inap kronik, rawat inap psikogeriatri, respite care, home care, hospice) PMK No. 79 tahun 2014 7



Pengelolaan: Khusus SDM Geriatrician



Tenaga ahli lain: rehab medik, psikiater, neurolog, ahli gizi, drg, perawat, apoteker,



Sistem Terpadu Pengelolaan interdisiplin oleh tim yang multidisiplin



Sarana Ruang yg aman Fisioterapi yang memadai



Konsultan/spesialis lain (C.H. Soejono, 2004)



8



Profesi



Sederhana



Lengkap



Sempurna



+



+



+



SpRM



+



+



+



SpKJ



+



+



+



SpPD-K.Ger SpPD



Paripurna +



Sp lainnya



+



+



+



+



Dokter umum



+



+



+



+



Perawat gerontik/ pelatihan keterampilan inteligensia



+



+



+



+



Apoteker



+



+



+



+



Tenaga Gizi



+



+



+



+



Fisioterapis



+



+



+



+



Okupasi terapis



+



+



+



+



Terapis wicara



+



+



Perekam medis



+



+



Psikolog



+



+



+



Pekerja sosial



+



+



+



Tim Terpadu Geriatri



PMK No. 79 tahun 2014



9



Dokter



Perawat



Patient Centered Care



Pasien



Nakes lain



Apoteker



“ Mengapa apoteker harus berperan aktif dalam pelayanan kesehatan pasien geriatri?



11



Latar Belakang • • •



• •



Multipatologi Polifarmasi Perubahan farmakodinamik dan farmakokinetik Fungsi fisik dan kognitif  Faktor psikososial 12



Masalah Pasien Geriatri Terkait Obat • • • • • • • • •



Polifarmasi Farmakokinetik Farmakodinamik Ketidakpatuhan Reaksi obat tidak diharapkan Interaksi obat, kontraindikasi



Overuse Underuse



Penggunaan OTC 13



Prescribing Cascade Peresepan yang dilakukan ketika suatu reaksi tidak diharapkan dari suatu obat ditafsirkan sebagi kondisi medis baru yang memerlukan terapi obat berikutnya.



14



• OA



NSAID



Diuretik • HT • edema



• Hipokalemia



KSR



15



Contoh lain Prescribing Cascade



 Metoklopramid ->Parkinsonism -> L-dopa  Nifedipin -> edema ->furosemid



 NSAID -> ulkus peptikum -> H2 blocker ->delirium -> haloperidol  HCT ->gout->NSAID -> HT



 Dekongestan ->retensi urin ->alpha blocker



16



Perubahan Farmakokinetik



• Total body water  dan massa otot   Vd water soluble drugs  • Kadar obat dalam darah  karena Vd  • t1/2 obat larut dalam lemak  karena lemak tubuh  • Absorpsi obat tidak terlalu dipengaruhi oleh usia 17



Perubahan Farmakokinetik (… lanjutan) • Hepatic blood flow  sehingga first pass metabolism 



(tapi hal ini sulit diprediksi) • Asetilasi dan konjugasi tidak berubah bermakna



• Metabolisme oksidatif melalui CYP450 berubah, sehingga clearance obat  • GFR umumnya , tetapi sangat bervariasi



• Nilai Serum creatinine bukan penanda yang baik  Hitung CrCl



18



Perubahan Farmakodinamik • Perubahan sensitivitas reseptor bertambah: benzodiazepine, metoklopramid, levodopa, antikoagulan oral berkurang: beta-blocker, beta-agonist, furosemid



19



Ketidakpatuhan



20



Efek Samping Obat



• 15% penyebab pasien geriatri dirawat rumah sakit adalah efek samping obat



• Jumlah obat , risiko ESO dan IO 



21



Interaksi Obat • Penyebab tersering efek samping obat • Manfaatkan clinical decision support system/



software • Clinical significance : gagal terapi toksisitas



22



Kontraindikasi Contoh: • Pasien dengan parkinson lebih tinggi risikonya untuk mengalami drug



induced confusion • NSAID memperburuk CHF • Retensi urin pada pasien BPH yang menggunakan dekongestan, antikolinergik • Konstipasi diperburuk oleh kalsium, antikolinergik, CCB 23



Underuse • CAD  Beta blockers



 Aspirin • AF  antikoagulan • CHF  ACEI  AIIRA 24



Overuse



• Jenis obat: analgesik, laksatif, vitamin/suplemen • Dosis berlebih



• Durasi lama



25



Deprescribing • Proses yang sistematis dalam mengidentifikasi dan menghentikan obat atau mengurangi dosis obat pada kondisi dimana potensi yang merugikan lebih besar dibandingkan potensi manfaatnya.



Deprescribing ≠ menghapuskan obat yang efektif 26



Asuhan Kefarmasian Untuk Pasien Geriatri 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Penelusuran riwayat penggunaan obat Rekonsiliasi obat Pengkajian resep Penyiapan obat (Dispensing) Pemantauan Terapi Obat Pemberian informasi dan konseling obat



27



1. Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat • • • • • •



Obat-obat yang pernah dan sedang digunakan pasien sebelum dirawat di rumah sakit Riwayat alergi Efek samping obat Ketidakpatuhan



Medication error mismanajemen obat di rumah



28



2. Rekonsiliasi obat •



Memastikan informasi yang akurat tentang obat-obat yang digunakan







Mengidentifikasi adanya diskrepansi baik yang disengaja maupun tidak disengaja di titik: admisi, transfer, discharge







Mengatasi diskrepansi : KOMUNIKASI ! 29



CONTOH KASUS 1



Tn. NP 75 tahun, masuk RS dengan keluhan utama hematemesis melena. Sebelum dirawat pasien rutin minum obat Clopidogrel, Aspirin, Atorvastatin, dan Candesartan. Pasien menderita hipertensi dan riwayat pemasangan stent. Selama dirawat dokter menghentikan penggunaan Clopidogrel dan Aspirin. Pasien dipulangkan dengan resep Bisoprolol dan Omeprazol. Obat yang rutin digunakan sebelum masuk RS tidak diresepkan. Pasien ragu apakah obat-obat tersebut diteruskan atau tidak.



30



CONTOH KASUS 2



Ny. YZ, 70 tahun, dengan riwayat DM tipe 2, masuk IGD karena jatuh dan menurun kesadarannya. Pasien juga didiagnosis



Pneumonia dan harus dirawat di RS. Saat di IGD pasien antara lain mendapatkan Ceftriaxon inj. dan Ranitidin inj Keesokan harinya pasien dipindahkan ke ruang rawat, dokter di ruang rawat meresepkan Levofloxacin drip, Omeprazol inj. Tanpa melihat obat-obat yang digunakan pasien dari IGD.



31



32



3. Pengkajian Resep • • • • •



Indikasi: waspadai fenomena prescribing cascade Pemilihan obat Rejimen (rute, dosis, frekuensi, durasi) Interaksi obat Efek obat tidak diharapkan, reaksi alergi



33



Tools untuk menilai peresepan



• • •



Beers’ criteria Medication Appropriateness Index (MAI) STOPP/START criteria STOPP = Screening Tool of Older People’s potentially inappropriate Prescription START= Screening Tool to Alert doctors to Right Treatments 34



Beers’ Criteria



35



Beers’ Criteria



American Geriatrics Society 2015 Beers Criteria Update Expert Panel. American Geriatrics Society 2015 updated Beers Criteria for potentially inappropriate medication use in older adults. J Am Geriatr Soc. 2015 Nov;63(11):2227-46. [42 references]



36



STOPP-START CRITERIA O’Mahony D, Gallagher P, Ryan C, Byrne S, Hamilton H, Barry P, O’Connor M, Kennedy J. STOPP & START criteria: A new approach to detecting potentially inappropriate prescribing in old age. European Geriatric Medicine. 2010 Jan 6; 1(1):45-51.



Hamilton H, Gallagher P, Ryan C, Byrne S, O'Mahony D. Potentially inappropriate medications defined by STOPP criteria and the risk of adverse drug events in older hospitalized patients. Arch Intern Med. 2011 Jun 13;171(11):1013-9.



37



STOPP-START CRITERIA



38



STOPP-START Criteria



Systematic Review Article Application of the STOPP/START criteria: a systematic review of the prevalence of potentially inappropriate prescribing in older adults, and evidence of clinical, humanistic and economic impact Journal of Clinical Pharmacy and Therapeutics, 2013, 38, 360-372 13 studies: 1 RCT, 12 observational studies The STOPP/START criteria have been used to review the medication profiles of community-dwelling, acute-care and long-term care older patients in Europe, Asia and North America. The STOPP/START criteria appear to be more sensitive than 2002 version of the Beers criteria. Limited evidence was found related to the clinical and economic impact of the STOPP/START criteria. 39



4. Penyiapan Obat



X •



Menyesuaikan bentuk/formulasi sediaan dengan kondisi pasien



• •



Menggunakan wadah yang user-friendly



• •



Memberikan informasi yang jelas saat penyerahan obat



Memberi penandaan (labellng) yang jelas dan tidak mudah hilang. Memberikan informasi tertulis tentang aturan pakai obat



40



5. Pemantauan Terapi Obat



• •







Medication review Identifikasi DRP (Drug Related Problem) Rekomendasi



41



6. Pemberian informasi dan konseling Obat











Memastikan pasien memahami tentang obat-obat yang digunakannya Pasien mau dan mampu menggunakan obat sesuai rejimen



42



Prinsip terapi obat pada pasien geriatri • • • • • • •



Review riwayat penggunaan obat (termasuk jamu, OTC) Minimalkan penggunaan obat Kenali dengan baik sifat obat (farmakodinamik, farmakokinetik, ESO) Pertimbangkan kendala biaya Start low, go slow (biasanya mulai dengan ½ dosis dewasa muda) Sederhanakan rejimen Berikan instruksi penggunaan dengan jelas



43



44