Drama Putri Pandan Berduri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PUTRI PANDAN BERDURI (RIAU)



DISUSUN OLEH KELOMPOK : PUTRI P ALI FAHMI RAHMA WIDIANTI INAYAH NURHASANAH SITI DAMAYANTI IPHAM M M HAFIDZ RERE R RETI



KELAS X



MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BOGOR



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas kerangka pementasan drama yang berjudul “Putri Pandan Berduri” yang mana tugas ini ditujukan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami telah berhasil menyelesaikan karya ilmiah ini. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada teman-teman dan semua pihak yang sudah memberikan bantuan kepada kami baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan tugas ini. Kami menyadari bahwa dalam menyusun tugas ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan dikemudian hari. Kami berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi kita bersama.



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR DAFTAR ISI TEATER : “PUTRI PANDAN BERDURI” (CERITA RAKYAT RIAU) A. Pengertian Teater B. Teater Tradisional C. Ciri – ciri Teater Tradisional D. Jenis – Jenis Teater Tradisional E. Contoh Teater Tradisional F. MIND MAP G. Naskah Drama DAFTAR PUSTAKA



TEATER “PUTRI PANDAN BERDURI” (CERITA RAKYAT RIAU)



A. Pengertian Teater Istilah teater berasal dari kata Theatron,yang artinya "tempat di ketinggian" sebagai tempat meletakkan sesajian persembahan bagi dewa pada zaman Yunani Kuno. Sedangkan dalam KBBI, teater adalah gedung atau ruangan tempat pertunjukan sandiwara, film, dsb. Namun pengertian tersebut berkembang yang kemudian teater tidak hanya berarti tempat, tetapi diartikan lebih luas menjadi segala hal yang dipertunjukkan di depan orang disebut teater. Teater adalah seni drama yang merupakan penampilan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan juga dalam nyanyiannya terdapat dialog serta akting pemain. Dalam sejarahnya, Yunani tercatat sebagai bangsa pertama yang mengembangkan teater, tepatnya sekitar 2.500 tahun yang lalu. B. Teater Tradisional Teater tradisional adalah teater yang dilahirkan dari, oleh, dan untuk tradisi masyarakat tertentu. Ia tumbuh dan diasuh oleh tradisi masyarakat setempat. Teater tradisional sangat dekat dengan masyarakat lingkungannya bahkan menjadi bagian dari kehidupan masyarakatnya. Teater tradisional adalah jenis teater yang diwariskan dari angkatan ke angkatan dalam jangka waktu yang panjang. Teater tradisional bisa dinamakan teater klasik, seperti; wayang orang, sendratari, lenong, ketoprak. Teater tradisional berfungsi sebagai sarana upacara, hiburan, dan presentasi estetis yang berbaur menjadi satu dalam sebuah struktur sajian. C. Ciri – ciri Teater Tradisional Teater tradisional memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 



Memiliki keunikan dan keindahan tersendiri, misalnya bentuk dan cara penyajian, gerak fisik, latar (setting), serta irama pengiringnya.







Latar atau setting-nya masih sederhana.







Pertunjukan diselenggarakan di pentas terbuka.







Kaya akan pesan moral dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.







Dialognya dengan improvisasi.



D. Jenis – Jenis Teater Tradisional Jenis teater yang dapat dikategorikan ke dalam teater tradisional adalah; Teater Rakyat, Teater Klasik, Teater Transisi. 1.



Teater Rakyat Teater rakyat lahir secara spontanitas dalam kehidupan masyarakat, dihayati dan berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakatnya. Umumnya teater rakyat lahir karena adanya dorongan kebutuhan masyarakat terhadap suatu hiburan, selanjutnya meningkat



digunakan



untuk kepentingan



lain



seperti



kebutuhan



untuk mengisi upacara adat. Jenis-jenis teater rakyat yang ada di wilayah Indonesia, diantaranya; 



Riau : Mendu dan Makyong.







Sumatera Barat : Bakaba dan Randai.







Kalimantan : Tatayungan dan Mamanda.







Bali : Topeng Arja, Topeng Cupak, Topeng Prembon.







Sulawesi : Sinrilli.







Jawa Barat :Ujungan, Sempyong (Majalengka); Angklung Sered, Buncis (Purwakarta); Dodombaan (Garut); Kuda Renggong, Lais, Sisingaan (Sumedang); Manorek, Ronggeng Gunung, Surak Ibra (Ciamis); Masres, Kuda Lumping, Akrobat (Indramayu); Uyeg (Sukabumi); Topeng Cisalak (Bogor); Wayang Bekasi (Bekasi); Topeng Banjet, Odong-odong, Sisingaan (Karawang dan Subang); Longser, Sandiwara Sunda, Wayang Golek, Pantun Sunda, Bengbengberokan (Bandung); Topeng Cirebon, Wayang Kulit, Sintren, Kuda Kepang (Cirebon).







DKI Jakarta : Lenong, Topeng Betawi, dan Samra.







Banten : Debus, Ubrug.







Jawa Tengah : Srandul Ketoprak, Wayang Purwa, Wayang Orang (Wayang Wong).







Jawa Timur : Teater Ludruk, Teater Arja, Topeng, Topeng Malangan, Reog Ponorogo, Wayang Kulit, Wayang Gambuh, Gambuh, Ketoprak, Kentrungan, Calonarang.



2.



Teater Klasik Teater klasik adalah suatu perkembangan seni teater yang telah mencapai tingkat tinggi baik corak maupun teknisnya. Kemapanan dari jenis teater klasik ini sebagai



akibat dari adanya pembinaan yang terus menerus dari kalangan atas seperti; Raja, bangsawan atau tingkat sosial tinggi lainnya. Oleh karena itu jenis kesenian klasik kebanyakan lahir di lingkungan istana (pusat kerajaan). Teater yang termasuk ke dalam jenis teater klasik diantaranya; Wayang Golek (Jawa Barat), Wayang Kulit dan Wayang Orang (Jawa Tengah dan Jawa Timur). Cara pementasan teater klasik sudah tidak sebatas teater rakyat. Teater klasik harus sudah menuruti aturan-aturan etis (tata kesopanan) dan estetis (nilai keindahan) yang telah digariskan. 3.



Teater Transisi Teater transisi pada dasarnya juga bersumber pada teater tradisional, tetapi gaya pementasannya sudah mendapatkan pengaruh teater barat. Pengaruh dari teater barat terlihat pada tata cara penyajiannya. Meskipun pada teater transisi ini masih belum setia terhadap naskah teater, namun karena tumbuh dan berkembang di masyarakat perkotaan dan dimainkan oleh para pendatang, teater ini tidak mencerminkan aspirasi masyarakatnya secara utuh. Yang termasuk dalam jenis teater transisi pada masa awal, seperti; Dardanella dan sandiwara komedi Stambul. Teater semacam ini lebih sering disebut "Sandiwara". Sedangkan teater transisi masa sekarang adalah; sandiwara Bangsawan (Sumatera Selatan dan Utara), sandiwara Sunda (Jawa Barat), sandiwara Srimulat (Jawa Timur).



E. Contoh Teater Tradisional Seni teater tradisional yang banyak dijumai di lingkungan masayarakat adalah wayang orang, sendratari, lenong dan ketoprak.



F. MIND MAP



10 MENIT



NAMA PEMAIN : 1. Narator 2. Batin Lagoy 3. Putri Pandan Berduri 4. Pyalan 5. Raja Pulau Galang 6. P. Jenang 7. P. Julela 8. Ryosan 9. Kwidoi 10. Danoi



PUTRI PANDAN BERDURI



CERITA RAKYAT : Putri P : Ali Fahmi : Rahma W : Inayah N : S. Damayanti : Ipham : M Hafidz : Rere R : Reti : Rahma W



RIAU



4 MENIT



RIAU



TARI SERAMPANG 12 2 MENIT



KOSTUM : NARATOR : Kebaya, Kerudung BATIN LAGOY : Celana hitam, Baju Koko hitam, Peci PUTRI PANDAN BERDURI : Gaun, High Hills, Kerudung PYALAN : Kebaya, Kerudung RAJA PULAU GALANG : Koko, Peci Celana P. JENANG : Peci, Koko, Celana, Ikat kepala P. JULELA : Peci, Koko, Celana, Ikat kepala RYOSAN : Kaos, celana KWIDOI : Kaos, celana DANOI : Kaos, celana



TARI



TARI ZAPIN 2 MENIT



NAMA PENARI : 1. Putri P 2. Ali Fahmi 3. Rahma W 4. Inayah N 5. S. Damayanti 6. Ipham 7. M Hafidz 8. Rere R 9. Reti



KOSTUM : 1. Kebaya 2. Selendang 3. Peci 4. Koko 5. Hiasan kepala untuk perempuan



G. Naskah Drama PUTRI PANDAN BERDURI Pemain: 1. Batin Lagoi: Kepala Suku (Suku Laut) 2. Putri Pandan Berduri: anak kepala suku 3. Raja Pulau Galang 4. Pangeran Julela 5. Pangeran Jenang Perkasa 6. Pyalan (Pembantu Batin Lagoi) 7. Ryosan (Rakyat 2) 8. Kwidoi (Rakyat 3) 9. Danoi (Rakyat 4) Narator



: Alkisah, di pulau bintan ceritanya ada kepala suku yang tidak memiliki anak. Suatu hari saat ia berjalan berkeliling kampung, ia menemukan bayi yang diberi nama putri pandan berduri karena ditemukan di antara semak pandan.



Batin Lagoi Ryosan, Kwidoi & Danoi Ryosan Kwidoi Batin Lagoi



: Selamat siang bapak-bapak… : Siang batin… : Batin hendak kemana hari sudah mulai sore ini? : Berjalan-jalan saja Batin? : Iya, santai menghirup udara sore yang sejuk. Bagaimana tangkapan hari ini, banyak? : Lumayan Batin, lebih banyak dari hari biasanya.. : Bagus kalau begitu, yang rajin ya… : Iya terima kasih Batin.. Ya sudah kami permisi dulu Batin : Iya batin, keluarga di rumah sudah menunggu : Ya sudah…



Danoi Batin Lagoi Ryosan Kwidoi & Danoi Batin Lagoi Narator



: Batin Lagoi pun melanjutkan perjalanan ke arah pantai. Seperti biasa ia banyak menghabiskan waktu luang untuk berkeliling melihat masyarakat yang ia pimpin. Dengan begitu ia selalu tahu mengenai apapun yang terjadi di masyarakat. Saat menyusuri pantai, tiba-tiba ia mendengar sesuatu. Sayup - sayup ia mendengar tangisan bayi.



Batin Lagoi



: Anak siapa itu yang menangis di tempat seperti ini?



Narator



: Ia melihat kiri kanan, namun tak dilihatnya satu orang pun. Kemudian ia berniat beranjak pergi namun ia mendengar lagi suara bayi tersebut. Akhirnya ia mengikuti suara bayi tersebut dan akhirnya



Batin Lagoi



: Apa….! Bayi siapa yang ditinggalkan di atas dedaunan seperti ini!



Narator



: Batin Lagoi terdiam sejenak memikirkan sesuatu dan akhirnya setelah memastikan tidak ada siapapun yang mungkin memiliki bayi tersebut, ia memutuskan untuk membawa pulang bayi yang ditemukan. Sesampainya di rumah…



Pyalan Batin Lagoi



: Aduh tuan, bayi siapakah ini yang engkau bawa pulang? : Aku tidak tahu Pyalan, aku menemukannya diantara daun pandan di tepi pantai. : Apakah tidak ada orang di sana Batin, mungkin ada yang kehilangan? : Tidak Pyalan, tidak ada seorang pun di sepanjang pantai itu… biarlah, akan ku rawat anak ini. : Iya tuan, kasihan, malang benar nasib bayi ini!



Pyalan Batin Lagoi Pyalan Narator



: Setelah dewasa putri pandan berduri hendak dinikahkan dengan putra raja atau putra kepala suku. Batin lagoi menganggap hal itu sepadan mengingat putri pandan berduri memiliki perangai yang sangat baik.



Pyalan Putri Pandan Berduri



: Hendak kemana Putri, sepertinya tergesa-gesa benar? : Benar Pyalan, aku hendak ke taman, jika ayah mencari ku tolong sampaikan bahwa aku sedang bermain di taman. : Baik Putri… (putri pandan berduri pun pergi ke taman) : Duhai Pyalan, di manakah putri cantik ku berada? Sedari tadi aku tidak melihatnya? : Putri Pandan Berduri sedang bermain di taman tuan : Apa pendapatmu tentang putri ku itu Pyalan? : Pendapat yang bagaimana tuan? : Ya, ia sekarang sudah dewasa, kadang aku takut dan resah. : Ow… Tuan tidak perlu bersusah hati. Putri Pandan Berduri adalah seorang wanita yang cantik dan berbudi pekerti luhur, tidak ada yang perlu dikhawatirkan tuan : Mungkinkah suatu saat ia meninggalkanku? : Kalau ia kelak menikah dengan orang jauh, mungkin saja tuan. : Hem…. : Tapi bukankah yang terpenting kebahagiaan dia tuan? : Kamu benar Pyalan, yang penting ia bahagia.



Pyalan Batin Lagoi Pyalan Batin Lagoi Pyalan Batin Lagoi Pyalan



Batin Lagoi Pyalan Batin Lagoi Pyalan Batin Lagoi Narator



: Sementara itu di seberang laut hiduplah dua orang pangeran yang sangat rukun. Selain tampan mereka juga memiliki watak yang baik. Namun semua berubah ketika sang raja mengumumkan bahwa putra tertua akan ditunjuk menggantikan sang ayah menjadi raja.



Raja Pulau Galang



: Putra-putra ku, kini kalian berdua telah dewasa, tibalah saatnya aku mengatakan hal yang sangat penting bagi kita semua.



Pangeran Julela Pangeran Jenang Perkasa Raja Pulau Galang



: Ada apakah gerangan baginda? : Iya baginda, apakah ada hal yang harus kami lakukan? : Tidak anakku, ini bukan hal yang harus kalian lakukan tetapi hal yang nantinya harus kalian lakukan. Pangeran Jenang Perkasa : Katakan saja Baginda, kami pasti menuruti semua titah baginda. Pangeran Julela : Benar baginda Raja Pulau Galang : Baiklah, dengarkanlah baik-baik anakku. Aku memerintah kerajaan ini tidak akan lama lagi, dan suatu saat nanti aku harus menunjuk raja baru. Pangeran Julela & Pangeran Jenang Perkasa: Iya baginda Raja Pulau Galang : Untuk itulah, sebagai anak pertama dan anak tertua hari ini aku umumkan pada kalian bahwa anakku Pangeran Julela kelak akan menjadi penerus menggantikan ku. Dan engkau Pangeran Jenang Perkasa anakku, kau tidak perlu iri dan cemburu kepada kakakmu. Aku sudah menyiapkan amanat khusus untukmu yaitu membantu kakakmu kelak dalam menjalankan kerajaan ini. Pangeran Jenang Perkasa : Baiklah Baginda, aku siap menerima titah mu. Pangeran Julela : Iya baginda, aku akan berusaha memberikan yang terbaik Narator



: Mereka pun akhirnya pergi. Kemudian, setelah pengumuman yang diberikan sang raja terjadi perubahan yang sangat drastis. Pangeran Julela yang tadinya memiliki perangai yang baik berubah menjadi sombong karena mengetahui kelak ia yang akan meneruskan tahta. Kesombongan tersebut terlihat jelas pada perlakuan nya kepada sang adik yaitu Pangeran Jenang Perkasa.



Pangeran Julela



: Jenang Perkasa, aku sangat ingin berburu rusa, bagaimana kalau engkau menemani ku? : Baiklah kanda, aku akan menemanimu : Bagus! : Lalu kapan kita akan berburu? : Tahun depan! Sekarang tolong ambil kan dulu makanan kesukaanku? : Apa kanda? Makanan? Kenapa kakang tidak minta kepada dayang saja? : Aku adalah putra mahkota, kelak aku akan menjadi raja jadi aku bebas memerintah siapapun termasuk kamu! : Apa, kenapa kakang seperti itu, kenapa kakang menjadi sombong seperti itu? : Lancang kamu Jenang! Kamu berani melawan aku! : Kamu sudah keterlaluan kakang! : Hei, kamu benar-benar melawan ya! : (Langsung pergi tanpa menghiraukan Pangeran Julela)



Pangeran Jenang Perkasa Pangeran Julela Pangeran Jenang Perkasa Pangeran Julela Pangeran Jenang Perkasa Pangeran Julela Pangeran Jenang Perkasa Pangeran Julela Pangeran Jenang Perkasa Pangeran Julela Pangeran Jenang Perkasa



Narator



: Semakin hari tingkah Pangeran Julela semakin menjadi-jadi dan sewenang-wenang, contoh drama cerita rakyat. Akhirnya pangeran jenang perkasa akhirnya pergi meninggalkan kerajaan dan berlayar jauh tanpa tujuan. Sampailah ia ke pulau di mana Putri Pandan Berduri hidup. Di sana ia menjadi pedagang namun karena sikapnya yang bermartabat akhirnya ia menjadi bahan perbincangan seluruh warga.



Ryosan



: Hei, kamu sudah pernah bertemu pedagang baru dari seberang laut yang banyak dibicarakan orang? : Iya, saya pernah bertemu sekali, sepertinya dia bukan orang biasa? : Kenapa bisa begitu : Kulitnya bersih, tutur katanya juga sangat santun : Benarkah? : Jadi benar yang dibicarakan itu? : Iya, benar sekali. Dan yang terpenting ia menjual dagangan dengan harga yang tidak terlalu tinggi sehingga banyak orang sini yang suka dengan dia. : Kamu tahu siapa dia? : Menurut yang aku dengar ia bernama Jenang Perkasa. Itu yang aku tahu.



Kwidoi Danoi Kwidoi Danoi Ryosan Kwidoi Danoi Kwidoi Narator



: Masih asyik mereka bertiga membicarakan Pangeran Jenang Perkasa, tiba-tiba datanglah orang yang mereka bicarakan tersebut.



Pangeran Jenang Perkasa Ryosan



: Selamat siang bapak-bapak, ada yang mau beli kendi – kendi ini? : Ow, kendi, kamu siapa, sepertinya kamu bukan orang dari sini? : Iya benar. : Benar bapak-bapak, aku adalah pedagang dari seberang laut. Sekarang aku menetap di kampung ini namun aku belum sempat bertemu dengan kepala suku di sini. : Ow, jadi kamu pedagang itu ya? : Maksud bapak? : Tidak-tidak, kendi ini berapa harganya? : Yang ini berapa? : Yang ini dua keping, dan yang ini satu keping. : Ow… : Murah ya? : Iya murah, tapi maaf nak, kami sedang tidak membutuhkan kendi, mungkin lain kali saja. : Ow begitu, baik pak, tidak apa-apa, kalau begitu saya permisi dulu. : Silahkan



Narator



: Pangeran Jenang Perkasa pun akhirnya meneruskan berdagang.



Ryosan



: Memang benar, orangnya santun dan kulit tubuhnya bersih, sepert bangsawan. : Benar, bukan orang biasa



Pangeran Jenang Perkasa Ryosan Kwidoi & Danoi Pangeran Jenang Perkasa



Ryosan Pangeran Jenang Perkasa Kwidoi Danoi Pangeran Jenang Perkasa Ryosan Kwidoi Danoi



Kwidoi



Danoi



: Iya dagangannya harganya berbeda jauh dengan pedagang lain.



Narator



: Datanglah Pyalan yang baru selesai berbelanja menemui menyapa mereka.



Pyalan Ryosan Kwidoi & Danoi Pyalan Ryosan



: Selamat siang bapak-bapak, masih santai ini sepertinya? : Oh iya, ini lagi membicarakan pedagang seberang laut itu : Benar-benar! : Pedagang yang mana? : Itu yang berdagang dengan harga murah dan perilakunya sangat santun. : Orangnya yang tampan dan berkulit bersih itu tuan : Oh, jadi benar berita yang beredar? : Benar sekali, kampung kita kedatangan seorang pedagang yang sangat santun. : Benar itu tuan, seperti dari kalangan bangsawan!



Kwidoi Pyalan Ryosan Danoi Narator



: Batin Lagoi pun mendengar tentang pangeran jenang perkasa dari cerita Pyalan. Ia penasaran dan akhirnya mengundang seluruh orang penting di pulau tersebut untuk mengadakan pesta di rumahnya.



Batin Lagoi



: Anakku, sudah lama aku tidak mengadakan pesta dengan rakyatku, bagaimana kalau lusa kita buat pesta makan? : Bagus itu ayah, aku senang nanti pasti ramai dan banyak yang datang : Baiklah, aku akan segera meminta Pyalan menyiapkan segala sesuatunya.



Putri Pandan Berduri Batin Lagoi



Narator



: Batin Lagoi pun memanggil Pyalan.



Batin Lagoi



: Pyalan, aku ingin hari ini kau menyiapkan pesta makan untuk besok. Aku ingin mengadakan pesta dan mengundang para tua-tua adat serta tamu istimewa : Baiklah Tuan, lalu siapa saja yang akan kita undang, maksudku tamu istimewanya siapa? : Semua tua-tua adat berikut orang terkenal di kampung kita. Jangan lupa, aku ingin engkau juga mengundang pedagang seberang laut yang kau ceritakan padaku itu. Aku ingin tahu seperti apa dia. : Baiklah tuan Batin… aku akan segera menyiapkan semuanya



Pyalan Batin Lagoi



Pyalan Narator



: Pyalan pun bergegas menyiapkan segala sesuatu. Dalam satu hari persiapan pun selesai karena banyak sekali orang yang dengan suka rela membantu persiapan pesta tersebut. Tibalah akhirnya saat pesta di mulai.



Ryosan Kwidoi Danoi



: Aku senang sekali bisa datang ke pesta makan ini. : Iya benar, Batin Lagoi memang benar-benar pemimpin yang baik : Benar, dia tidak pernah sekalipun mengabaikan rakyatnya.



(Sesaat kemudian…) Batin Lagoi



Putri Pandan Berduri



: Saudara-saudaraku semua, aku mengundang kalian semua ke sini untuk mengadakan pesta. Pesta ini untuk bentuk rasa terima kasih ku atas semua berkah yang telah diberikan di kampung kita. Juga sebagai ucapan syukur karena putri tercinta ku telah beranjak dewasa dan menjadi seorang gadis yang cantik dan berbudi. : Tak lupa, kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua yang sudah sudi hadir di sini. Mari kita nikmati pesta ini.



Narator



: Pangeran Jenang Perkasa yang juga hadir dalam pesta itu diamdiam memperhatikan Putri Pandan Berduri. Sambil menyantap hidangan yang disediakan sesekali ia mencuri pandang.



Pyalan Ryosan Danoi



: Silahkan disantap hidangannya, jangan sungkan : Terima kasih tuan.. : Hei, anak muda, rupanya kau juga hadir disini, apa yang sedang kamu perhatikan? : Ah, iya, saya juga diundang (dengan sedikit malu) : Jangan kaget anak muda, Tuan Batin memang baik dan sering mengadakan acara seperti ini untuk rakyatnya. : Iya benar!



Pangeran Jenang Perkasa Kwidoi Danoi Narator



: Sedang asyik mereka berbincang datanglah Batin Lagoi menghampiri mereka.



Ryosan Kwidoi Batin Lagoi



: Mari tuan, silahkan : Iya tuan, silahkan : Iya, iya, tidak usah sungkan… Oh, sepertinya aku belum pernah melihat kamu, siapakah gerangan kamu anak muda? : Aku pedagang dari seberang laut, Tuan, perkenalkan namaku Jenang Perkasa : Ow… jadi kamu pedagang, dari mana asal mu : Asal ku jauh Tuan, tapi itu tidak penting, yang terpenting adalah saya jatuh cinta dengan kampung ini dan jika diizinkan, aku ingin menetap disini Tuan : Tentu saja, kenapa tidak, selagi engkau memberi manfaat pada warga kami, tapi sebelumnya boleh saya bertanya sesuatu? : Tentu saja Tuan, silahkan



Pangeran Jenang Perkasa Batin Lagoi Pangeran Jenang Perkasa



Batin Lagoi Pangeran Jenang Perkasa



Batin Lagoi



Pangeran Jenang Perkasa



Batin Lagoi Pangeran Jenang Perkasa



: Tutur katamu berbeda dengan rakyat biasa, dan saya dengar cara kamu berdagang juga begitu santun, apakah kamu dari keluarga bangsawan? : Di seberang laut, keluarga saya memang berada tuan, tapi saya pergi dari rumah karena kesewenang-wenangan kakak saya. Saya lebih menjadi rakyat biasa yang berguna dari pada menjadi bangsawan yang tidak bijak. : Hem… Sungguh mulia hati kamu nak. : Hem… (hanya tersenyum malu)



Narator



: Setelah pembicaraan tersebut di akhir pesta Pangeran Jenang Perkasa diundang ke kediaman Batin Lagoi. Disana Batin Lagoi mengutarakan niatnya untuk menjodohkan putrinya dengan Jenang Perkasa.



Batin Lagoi



: Nak Jenang Perkasa, tadi engkau mengatakan bahwa engkau ingin tinggal di kampung ini. Saya akan mengabulkan permintaan dan izin yang kamu minta. : Benarkah, terima kasih banyak Tuan, Tuan Batin sungguh baik. : Ada satu cara agar engkau bisa tinggal disini dengan damai dan bahagia yaitu dengan memiliki istri disini. Jadi, maukah engkau menikah dengan putri ku? : Maaf Tuan, apa tidak salah, aku hanya rakyat biasa yang tak punya apa-apa… : Tidak, sama sekali tidak salah, kamu adalah pemuda yang berbudi dan itu sudah cukup. Jadi maukah kamu? : Tentu saja Tuan, dengan senang hati. Tapi tetap saja aku merasa tidak layak untuk putri Tuan yang cantik jelita itu. : Sudahlah, tak usah sungkan, aku yakin kamu bisa membahagiakan anak ku tersebut.



Pangeran Jenang Perkasa Batin Lagoi



Pangeran Jenang Perkasa Batin Lagoi Pangeran Jenang Perkasa Batin Lagoi



Narator



: Akhirnya putri pandan berduri dan pangeran jenang perkasa pun menikah dan hidup bahagia bersama 3 orang anaknya. Pangeran Jenang Perkasa pun akhirnya menggantikan Batin Lagoi menjadi kepala suku di sana. Ia memerintah dengan sangat bijaksana hingga daerah tersebut semakin maju dan makmur. Pangeran Jenang Perkasa dan keluarganya pun menghabiskan hidup dengan damai.



--- Tamat ---



DAFTAR PUSTAKA



1. 2. 3. 4. 5.



http://www.contohcerita.com/2016/03/naskah-drama-cerita-rakyat-putri-pandanberduri.html http://www.astalog.com/847/definisi-serta-perbedaan-antara-teater-tradisional-dan-teatermodern.htm http://kliping.co/pengertian-seni-teater-unsur-jenis-dan-contohnya/ https://www.senibudayaku.com/2017/03/pengertian-teater-dan-jenis-jenis-teater-diindonesia.html http://www.pengertianahli.com/2015/04/teater-pengertian-dan-jenis-teater.html