Drama Putri Salju [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Putri Salju Zaman dahulu kala hiduplah sepasang suami istri yang saling menyayangi. Hidup mereka bahagia, tentram dan damai. Walau mereka belum mempunyai anak. Hingga suatu hari saat sang istri sedang menjahit... Ibu Ayah Ibu Ayah Ibu



Ayah Ibu



: Aduh! Jariku terkena jarum : Hah? Cepat segera diobati (mengelap jari ibu dengan tisu) : Tapi, sebelum itu aku ingin mengucapkan permintaan. : Apa itu? : (Ibu langsung keluar rumah dan membiarkan darah yang keluar dari jarinya itu menetes ke tanah dan berkata) Aku ingin mempunyai seorang putri yang memiliki rambut sehitam kulit kayu eboni, kulit seputih salju dan memiliki bibir semerah darah. : Aku bisa membayangkan betapa cantiknya anak kita nanti. : (Tersenyum)



Permintaan si Ibu terkabul, si Ibu melahirkan bayi perempuan yang cantik dengan rambut sehitam kayu eboni, kulit seputih salju dan bibir semerah darah. Kecantikannya seperti serpihan salju yang jatuh dari langit saat dia lahir. Karena kecantikannya itulah mereka menamainya “Putri Salju”. Si anak tumbuh besar. Walau sudah tidak memiliki kedua orang tua lagi, dia tetap bisa hidup bahagia. Sementara itu, di sebuah kastil hitam yang sangat jauh dari rumah Putri Salju, hiduplah seorang ratu yang cantik namun berhati jahat. Setiap hari dia selalu bertanya kepada cermin ajaib miliknya siapa perempuan paling cantik di seluruh negeri. Jawaban cermin ajaib itu selalu sama, yaitu Ratu Cemara, nama Ratu cantik nan jahat itu. Namun, hari ini berbeda... Ratu Cemara : Wahai cermin ajaib, siapakah perempuan tercantik di seluruh negeri ini? Cermin : Hmm.. siapa yaa? Kasih tau ga yaa? Ratu Cemara : Cermin! Aku serius Cermin : Baik. Baik. Tapi jawaban kali ini agak berbeda Ratu Cemara : Kenapa? Apakah ada orang lain yang kecantikannya melebihiku? Siapa? Cermin : Ya. Yaitu Putri Salju. Dialah perempuan tercantik di negeri ini. Ratu Cemara : APA?! Dimana dia tinggal? Cermin : Dia tinggal di pinggir hutan 7 kurcaci. Kenapa? Ratu Cemara : Kepo lo! (Pergi meninggalkan cermin) Cermin : Huh! Dasar ratu tidak tau malu! Ya jelas ga cantik lagi, orang udah tua gitu, sering marah-marah lagi. Ratu Cemara : (dari kejauhan) Aku denger loooh! Cermin : Ups! Ratu Cemara segera menyusun rencana. Dia berniat membunuh Putri Salju itu. Dengan begitu dia akan menjadi perempuan tercantik di seluruh negeri lagi. Maka, dia memanggil pengawal kepercayaannya. Ratu Cemara : Pengawal!! Pengawal 1 : Ya Ratu. Ada apa Ratu memanggil kami? Ratu Cemara : Aku ingin kau membunuh seseorang



Pengawal 2 : Membunuh seseorang? Kecil. Siapa yang akan dibunuh? Ratu Cemara : Seorang perempuan bernama Putri Salju. Dia tinggal di pinggir hutan 7 kurcaci. Pengawal 1 : Itu mudah! Tenang saja akan segera saya bunuh dia Ratu Cemara : Bagus Pergilah pengawal itu ke pinggir hutan 7 kurcaci. Disana dia menemukan sebuah rumah dan dia menghampirinya. Lalu... Pengawal 2 Pengawal 1 Pengawal 2 Pengawal 1 Pengawal 2 Pengawal 1 saja! Pengawal 1 Putri Salju



: : : : : :



Kau yakin kau ingin membunuh Putri cantik itu? Tentu saja. Ini perintah ratu. Tidak boleh kita langgar. Kalau begitu kau saja. Aku tidak berani membunuh perempuan. Huh! Dasar pengecut! Aku bukan pengecut, hanya saja... (memotong omongan Pengawal 2) ya ya aku ngerti. Ya sudah aku



&2 : (mengetuk pintu) Assalamualaikum : (membuka pintu) Walaikumsalam. Siapa yaa?



Seketika itu juga Pengawal 1 menghunus pedangnya hendak membunuh Putri Salju. Tapi, begitu dia melihat kecantikan Putri Salju. Dia segera berlutut. Pengawal 1 Pengawal 2 Putri Salju Pengawal



: : : :



(berlutut) Tidak bisa. Tuh kan! Besak ngawak tadi Kalian siapa? Kenapa Anda berlutut? (membantu pengawal berdiri) Terima kasih. Sebenarnya saya adalah...



Pengawal 1 & Pengawal 2 pun menceritakan siapa mereka dan kenapa mereka datang ke rumah Putri Salju. Pengawal 1 : Oleh karena itu, Saya mohon Anda kabur. Lari daripada nyawa Anda terancam. Biarlah saya yang dihukum daripada nyawa Anda melayang. Putri Salju : Saya mengerti. Terima kasih. Saya tidak akan melupakan jasa Anda. Pengawal 2 : Ya. Sekarang pergi. Putri Salju lalu pergi meninggalkan rumahnya. Terus berlari ke tengah hutan 7 kurcaci. Disana dia beristirahat di bawah pohon dan saat itulah ada seorang pemuda yang ternyata seorang pangeran yang sedang berburu. Pangeran tidak sengaja melihat Putri Salju... Pangeran : Siapa perempuan itu? Hey kalian ada yang tau siapa perempuan itu? Dayang : Perempuan? Pengawal Pangeran 1 : Yang mana? Pengawal Pangeran 2 : Yang di bawah pohon itu ya? Pengawal Pangeran 3 : Oh.. yang cantik itu? All : Tidak tau Pangeran! Pangeran : Huh kalian ini. Keliatannya dia kelelahan, lebih baik salah satu dari kalian mengambilkan stok minuman kita. Cepat! Dayang : Baik! (mengambil minum) Pangeran : Kamu. Pegang panah saya. Pengawal Pangeran 1 : Eh? Kenapa Pangeran? Udahan ya berburunya?



Pengawal Pangeran 3 : Bukan. Pangeran mau deketin cewek itu (berbisik) Pengawal Pangeran 2 : Oh.. Ciyee Pangeran... Pengawal Pangeran 1 : Hahaha Pangeran : Kalian ini. Mana minumannya? Dayang : Ini Pangeran. (memberi minuman ke Pangeran) Eh Pangeran saya boleh ikutan ga? Pengawal Pangeran 1,2,3 : Jangan!!!! Pangeran : (geleng-geleng kepala) Pangeran pun mendekati Putri Salju dan berkata... Pangeran Putri Salju Pangeran Putri Salju Pangeran Putri Salju



: : : : : :



Kamu tampak lelah. Minum dulu Makasih (tersenyum) Kenapa kamu berlari ke tengah hutan ini? Berbahaya. Ah tidak. Ceritanya panjang. Tidak apa. Aku punya banyak waktu. Baiklah.



Putri Salju lalu menceritakan semua kejadian yang dialaminya dengan pengawal Ratu Cemara ke Pangeran itu. Setelah selesai bercerita... Pangeran Putri Salju Pangeran Putri Salju Pangeran Putri Salju Pangeran Putri Salju



: Jadi begitu. Tapi, kamu akan lebih aman lagi jika kamu ke rumah 7 kurcaci. Mereka tinggal di tengah hutan ini. Aku jamin disana kamu aman. : Benarkah? Makasih. : Tak masalah. Sekarang aku harus pergi. Sampai jumpa.Oiya ngomong-ngomong siapa namamu? : Aku Putri Salju. : Putri Salju ya? Nama yang bagus. (pergi) : Makasih. Oh iya, namamu? : Aku Pangeran Bentar (dari kejauhan) : Pangeran?



Setelah pertemuan singkat itu, Putri Salju langsung menuju ke tengah hutan. Disana dia menemukan rumah 7 kurcaci. Mengetahui tidak ada orang di dalam rumah, dia masuk ke dalam rumah itu. Melihat keadaan rumah yang berantakan, Putri Salju lalu membereskan rumah tersebut. Tak lama, 7 kurcaci pemilik rumah itu pulang, mendapati rumah mereka yang telah bersih, mereka kaget. Terlebih lagi ketika melihat seorang perempuan tertidur di salah satu kasur mereka. Mereka lalu beramai-ramai menghampiri Putri Salju... K. Tidur : Siapa dia? Nyenyak sekali dia tidur, mana di kasurku lagi K. Penyanyi : do..re...mi...Iya siapa dia? Fa...sol...Kenapa dia bisa ada disini? K. Diploma : Mungkin dia salah satu dari koruptor dari luar negeri dan dia bermaksud melarikan diri dengan sembunyi di rumah kita! K. Centil : Bukan! Mungkin dia penyihir jahat! K. Makan : Masa bodo dengan siapa dia. Yang penting sekarang aku lapar!! K. Pintar : Ssh! Diam. Jangan berisik. Dia sedang tertidur K. Lemot : Loh? Dia ini siapa? Kok bisa masuk sini? All : Ya elaaah!! Dari tadi juga -___________Saat itulah Putri Salju terbangun mengelilinginya dengan tatapan heran.



dan



melihat



7



kurcaci



yang



Putri Salju : Kalian pasti pemilik rumah ini. Maaf sebelumnya sudah masuk rumah ini tanpa izin, sebelumnya izinkan saya memperkenalkan diri. Putri Salju lalu memperkenalkan dirinya dan menceritakan kenapa dia bisa sampai di rumah 7 kurcaci itu. Lalu... K. Pintar



: Baiklah kalau begitu. Kalau memang nyawamu terancam lebih baik kau tinggal disini saja lagipula kami tidak rugi-rugi amat karna kamu bisa membersihkan rumah kami selama kami pergi bekerja. K. Centil : Yah.. baguslah. Jadi, aku ga perlu repot beres-beres rumah ini dan bisa cantik! K. Makan : Emang sejak kapan kamu yang beresin rumah ini? K. Penyanyi : do..re..mi.. iya yang ada malah aku yang selalu beres-beres rumah. K. Diplomat : Aku juga sering beres-beres kok. Kalo si tidur nih yang ga pernah beres-beres, kan kerjaannya tidur sepanjang hari K. Tidur : Kok aku yang disalahin? Hoam, ngantuk! K. Diplomat : Tuh kan!! K. Pintar : Ya udah ga usah ribut yang penting sekarang Putri Salju tinggal di rumah kita dan dia yang beres-beres rumah kita. K. Lemot : Kita ngomongin apa ya? Sementara itu, di kastil hitam... Ratu Cemara : Apa kamu gagal membunuh Putri Salju?! Bagaimana bisa?! Pengawal : Dia kabur Ratu. Maafkan Saya Ratu. (tertunduk) Ratu Cemara : Dasar tidak berguna!! Sekarang kamu pergi!!! Huh! Pengawal : Baik Ratu (Pergi meninggalkan Ratu) Ratu Cemara : Sekarang bagaimana caraku untuk membunuh Putri Salju? Lalu, Ratu Cemara berpikir untuk menghubungi sahabat lamanya seorang penyihir yang handal untuk meminta bantuan. Esoknya, Penyihir teman lama Ratu Cemara pun datang ke kastil hitam ditemani asistennya. Ratu Cemara : Kamu yakin bisa membunuh Putri Salju itu? Penyihir : Tentu saja. Jangan meremehkan kekuatanku HIHIHIH (Tertawa nenek sihir) Uhuk! Uhuk! Uhuk! Minum! Minum! Asisten : Eh? Apa Nek? Penyihir : Minum! Minum! Uhuk! Uhuk! Dasar budek! Asisten : Oh.. minum.. (memberi minum ke penyihir) Ratu Cemara : Ck ck ck Penyihir : (minum) Maaf soal tadi Ratu Cemara : Ok. Jadi sekarang kalian bisa membunuh Putri Salju Penyihir : Tentu saja. Dengan apel ini yang sudah saya lumuri racun, Putri Salju akan jatuh pingsan. Ratu Cemara : Pingsan? Tidak membunuh? Penyihir : Eit! Tunggu dulu. Jika dalam waktu 1 minggu tidak ada Pangeran yang datang menyelamatkannya, maka racun apel ini akan menyebar dan membunuhnya. Mudah kan? Ratu Cemara : Ya tapi, bagaimana Pangeran bisa menyelamatkan Putri Salju? Asisten : Dengan cara menciumnya. Ratu Cemara : Hoo.. baiklah. Sekarang kalian pergi ke rumah 7 kurcaci itu. Penyihir & Asisten : Baik!



Maka pergilah penyihir dan asisten tersebut ke rumah 7 kurcaci. Disana mereka melihat Putri Salju sedang menyapu. Asisten Penyihir Asisten Penyihir Asisten Penyihir



: Itu yang namanya Putri Salju? Masih cantikan aku : Sembarangan! Cantikan aku juga! : Huh! Dasar nenek-nenek! : Apa? : Gaaa... : HUH! Tunggu disini (mengambil keranjang penuh apel dan meletakkan apel yang beracun di bagian atas) Penyihir lalu menghampiri Putri Salju.



Penyihir Putri Salju Penyihir



Putri Salju Penyihir Putri Salju Penyihir Putri Salju



: Selamat siang nak : Selamat siang nek. Ada yang bisa saya bantu? : Begini, nenek sedang panen apel, tapi nenek tidak tau apakah apel ini manis atau tidak, maukah kamu mencicipi apel ini? Nenek baru ganti karet behel nih jadi sakit kalo mau makan yang keraskeras : Oh.. dengan senang hati nek (Mengambil apel di bagian pinggir keranjang) : Tunggu!! Jangan yang itu, yang itu ga ada racunnya! : Eh?! : Eh maksudnya yang itu mungkin berulat. Jadi yang ini aja (menyerahkan apel yang sudah dilumuri dengan racun) : Emm.. Baiklah.



Putri Salju lalu memakan apel beracun itu. Tak lama kemudian, Putri Salju jatuh pingsan. Asisten : (keluar dari tempat persembunyiannya) Berhasil! Berhasil! Hore! Penyihir : HIHIHIHIH! Ayo kita laporkan ini kepada Ratu Pohon Cemara eh salah Ratu Cemara. Penyihir dan Asistennya pun pergi meninggalkan Putri Salju yang jatuh pingsan di tanah sendirian. Tak lama kemudian, 7 kurcaci pun pulang. Mereka terkejut ketika melihat Putri Salju tergeletak di tanah. Mereka pun berlarian menghampiri Putri Salju... K. Tidur : Tuh kan... Putri Salju tidur lagiiii... Sebel! K. Diplomat : Astaga! Putri Salju kenapa? K. Makan : Eh semua! Aku ketemu apel jatuh nih. Sudah ada bekas gigitannya sih, tapi ga apa deh, kumakan saja. Laper (hendak memasukkan apel ke mulutnya) K. Centil : Tunggu! Mungkin itu apel yang sering dimakan Putri Salju biar dia jadi cantik! Aku saja yang makan!! K. Penyanyi : Mana ada apel yang bikin cantik. K. Lemot : Oh.. itu apel ya? K. Makan : Masa bodoo!! Aku lapaaarr! Aku mau makan apel iniii!! K. Lemot : Aku juga lapar. Aku mau makan apel itu. K. Pinter : Tunggu. Mungkin apel ini yang dimakan oleh Putri Salju tadi dan mungkin sesudah memakan apel ini Putri jadi pingsan seperti ini.



K. Diplomat K. Pinter K. Penyanyi All



: : : :



Apa mungkin apel itu beracun? Bisa jadi. Lebih baik jangan dimakan. Biar aku teliti dulu apel ini. Yang lain, bantu aku mengangkat Putri Salju ke dalam! Baik!



Di tempat lain, Penyihir dan asisten menemui Ratu Cemara. Ratu Cemara : Kau yakin sudah membuat Putri Salju itu pingsan? Penyihir : Sangat yakin Asisten : Ya kami yakin Ratu Ratu Cemara : Bagus. Bagus. Ini bayaran kalian (memberi amplop) Penyihir & asisten : Terima kasih Ratu Cemara : Tidak. Terima kasih. Sekarang pergi! Penyihir : Iya iya.. langsung main ngusir aja nih anak Setelah, penyihir dan asistennya pergi. Ratu Cemara pun langsung bercermin di cermin ajaibnya sambil menyisir rambutnya. Memandangi kecantikannya. Sambil sedikit tertawa licik. Ratu Cemara : Akhirnya aku kembali menjadi perempuan tercantik di negeri ini HAHAHA Cermin : Belum tuh Ratu Cemara : Apa?! Cermin : Ya karena Putri Salju itu sebenarnya tidak akan mati. Akan ada seorang Pangeran yang akan menyelamatkannya. Ratu Cemara : Tidak mungkin!! Dari mana Pangeran itu datang? Cermin : Tuh ada dibelakangmu Ratu Cemara : Hah?! (Berbalik) Saat Ratu Cemara berbalik badan, dilihatnya seorang Pangeran dengan pedang tajam yang siap membunuhnya kapan saja. Ratu Cemara : Siapa kamu? Pangeran : Aku adalah Pangeran Bentar. Aku sudah tau semuanya. Kau yang ingin membunuh Putri Salju. Ratu Cemara : Apa? Darimana kau tau semua itu? Pangeran : Itu tidak penting. Pengawal! Tangkap dia! Pengawal Pangeran 1 & 2 : Baik!! (Mengikat Ratu Cemara) Ratu Cemara : Huh! Lepaskan!! Setelah menangkap Ratu Cemara, Pangeran pun bergegas menuju rumah 7 kurcaci dengan kudanya. Di rumah kurcaci... Semua kurcaci : Pangeran! Pangeran : Maaf aku terlambat semua. Tadi ada sedikit urusan. K. Pintar : Tidak belum terlambat. Lalu, Pangeran pun mendekati Putri Salju yang terbaring tidak berdaya di atas kasurnya, dan Pangeran pun menciumnya. Saat itulah Putri Salju sadar dan melihat Pangeran yang ‘membangunkannya’ itu. Setelah itu, mereka menikah dan hidup bahagia selama-lamanya.



THE END



A.Pemain 1. Putri Salju : Dinda Makhsya Septaulia 2. Pangeran : Bentar Adi Prasetya 3. Ratu Cemara : Dwi Novrianti Putri 4. Cermin : Ira Melinda 5. Ayah : Abdul Hafiz Eko 6. Ibu : Maretha 7. Kurcaci Pintar : Ditty Kurnia Putri Utami 8. Kurcaci Penyanyi : R. A. Soraya Yasmin 9. Kurcaci Makan : Feby Sisca Ramadana 10. Kurcaci Centil : Elza Fitriana 11. Kurcaci Tidur : Tuti Syarach Dita 12. Kurcaci Lemot : Meitri Rizki Wulandari 13. Kurcaci Diplomat : Indri Choiryah 14. Penyihir : Mutiara Fani Meivita 15. Asisten : Putri Merdianti 16. Pengawal 1 : Nursaid Hidayat 17. Pengawal 2 : M. Milzam Rosyadi 18. Dayang : Della Chairunnisa 19. Pengawal Pangeran 1 : M. Oktariansyah 20. Pengawal Pangeran 2 : Arief Ardiansyah 21. Pengawal Pangeran 3 : M. Fiqi Yuliansyah 22. Narasi : Maretha



B.



Properti 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Putri Salju Pangeran Ratu Cemara Cermin Ayah Ibu jahit 7. Kurcaci Pintar karton



: : : : : :



Gaun, Apel Pedang, Jas Kipas, Gaun Karton bergambar cermin Baju sweater atau kemeja Daster atau baju dengan rok, alat



: Kamus, kaos, celana jeans, topi



8. Kurcaci Penyanyi : Kaos, celana jeans, topi karton 9. Kurcaci Makan : Kaos, celana jeans, makanan, topi karton 10. Kurcaci Centil : Kaos, celena jeans, kipas, tas make up, topi karton 11. Kurcaci Tidur : Kaos, celana jeans, bantal kecil, topi karton 12. Kurcaci Lemot : Kos, celena jeans, topi karton 13. Kurcaci Diplomat : Kaos, celana jeans, topi karton 14. Penyihir : Long dress item, atau baju serba item, keranjang buah 15. Asisten : Long dress item, atau baju serba item 16. Pengawal 1 : Baju kemeja, topi karton 17. Pengawal 2 : Baju kemeja, topi karton 18. Dayang : Baju, rok, botol minum 19. Pengawal Pangeran 1 : Baju kemeja, topi karton 20. Pengawal Pangeran 2 : Baju kemeja, topi karton 21. Pengawal Pangeran 3 : Baju kemeja, topi karton 22. Narasi : Maretha