EIntermed - Kelompok 3 - Tugas Sesi 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SESI 2 (PERTANYAAN PEMICU) EPIDEMIOLOGI INTERMEDIATE DOSEN : PROF. Dr. dr. Sudarto Ronoatmodjo, S.KM, M.Sc



RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT Oleh kelompok 3 : 1. Fitri Dwi Anggraini 2. Rahmadhini 3. Ryan Augustian 4. Sidhi Laksono



1. Apa yang dimaksud dengan riwayat alamiah penyakit?  Riwayat alamiah penyakit (natural history of disease) :  Perkembangan secara alamiah suatu penyakit (tanpa intervensi / campur tangan medis) sehingga suatu penyakit berlangsung secara natural  Deskripsi tentang perjalanan waktu dan perkembangan penyakit pada individu, dimulai sejak terjadinya paparan dengan agen kausal hingga terjadinya akibat penyakit, seperti kesembuhan atau kematian, tanpa terinterupsi oleh suatu intervensi preventif maupun terapetik (CDC, 2010)  Salah satu elemen utama epidemiologi deskriptif (Bhopal, 2002)  Riwayat alamiah penyakit mencakup semua fenomena yang terkait penyakit, meliputi : tahap rentan (susceptible), tahap subklinis, tahap klinis, dan tahap kesembuhan / kecacatan / kematian



TAHAP – TAHAP DALAM RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT DAN LEVEL PENCEGAHANNYA



Sumber : Pengantar Epidemiologi oleh Prof. Bhisma Murti, dr, MPH, MSc, PhD



2. Apa yang dimaksud dengan stimulus penyakit, prepatogenesis, dan patogenesis ? a. Stimulus penyakit  Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia / KBBI : - Stimulus : perangsang organisme bagian tubuh atau reseptor lain untuk menjadi aktif - Penyakit : (1) sesuatu yang menyebabkan terjadinya gangguan pada makhluk hidup; (2) Gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau kelainan sistem faal atau jaringn pada organ tubuh (pada makhluk hidup) Stimulus penyakit adalah interaksi antara inang, agen penyakit, dan lingkungan yang memicu proses penyakit



b. Prepatogenesis  Adalah fase sebelum terjadinya penyakit  Interaksi antara penjamu dengan bibit penyakit, tetapi interaksi ini terjadi di luar tubuh manusia, dalam arti bibit penyakit berada di luar tubuh manusia dan belum masuk ke dalam tubuh.  Pada keadaan ini belum ditemukan adanya tanda-tanda penyakit dan daya tahan tubuh penjamu masih kuat dan dapat menolak penyakit  Periode saat terjadinya stimulus penyakit sampai terjadinya respons dari tubuh



c. Patogenesis  Dari bahasa Yunanin : - Pathos  penyakit - Genesis  penciptaan  kemampuan untuk menghasilkan penyakit dengan gejala klinis yang jelas  Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia / KBBI : Proses berjangkitnya penyakit yang dimulai dari permulaan terjadinya infeksi sampai dengan timbulnya reaksi akhir  Periode dari mulainya respons sampai proses berhenti karena sembuh atau mati  Terdiri dari 4 sub-tahap : inkubasi, subclinical disease, clinical disease dan tahap akhir



3. Gambarkan dan uraikan riwayat alamiah penyakit.



RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT



Sumber : Epidemiologi untuk Mahasiswa Kesehatan Masyarakat oleh Najmah, S.KM, M.PH, tahun 2015



 Secara umum, riwayat alamiah penyakit melalui beberapa tahap, yaitu : 1. Tahap Prepatogenesis  Adalah fase sebelum terjadinya penyakit  Pada tahap ini, individu dalam keadaan sehat tetapi mereka rentan terhadap agen penyakit (stage of susceptible)  Telah terjadi interaksi antara penjamu dan agen di luar tubuh penjamu  Jika imunitas penjamu sedang lemah, atau bibit penyakit (agen) lebih ganas, dan kondisi lingkungan (environment) tidak menguntungkan bagi penjamu, maka penyakit akan melanjutkan riwayat alamiahnya ke tahap Patogenesis



2. Tahap Patogenesis  Terdiri atas 4 sub – tahap : a. Tahap Inkubasi  Adalah waktu yang dibutuhkan sejak awal paparan / infeksi oleh agen penyebab penyakit hingga timbulnya gejala dan tanda klinis b. Tahap Dini  Telah terjadi gangguan patologis dan gejala penyakit mulai muncul (stage of subclinical disease)  Sebaiknya pada tahap ini dilakukan diagnosis dini c. Tahap Lanjut  Gangguan patologis menjadi lebih berat dan gejala penyakit terlihat lebih jelas (stage of clinical disease) sehingga mudah menegakkan diagnosis penyakit dan dibutuhkan pengobatan yang tepat agar penyakit tidak bertambah parah d. Tahap Akhir  Adalah tahap terakhr dari perjalanan penyakit dengan lima kemungkinan keadaan penjamu, yaitu : sembuh sempurna, sembuh dengan cacat, karier, kronik, atau kematian



RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT



Sumber : Bahan Dasar Ajar Epidemiologi oleh Zata Ismah, S.KM, M.KM, tahun 2018



4. Apa yang dimaksud dengan fase subklinis, fase klinis, fase penyembuhan, horizon klinik? a. Fase Subklinis  Individu telah terpapar oleh agen penyakit  terjadi perubahan patologis pada tubuh, namun belum menampakkan tanda dan gejala klinis (asimtomatis)  Terjadi pada masa inkubasi (pada penyakit infeksi) atau masa laten (pada penyakit kronis)  waktu yang diperlukan mulai dari paparan agen kausal hingga timbulnya manifestasi klinis



b.



Fase Klinis  Pada saat ini mulai timbul tanda (sign) dan gejala (symptom) penyakit secara klinis, dan penjamu yang mengalami manifestasi klinis disebut kasus klinis  Gejala klinis paling awal disebut gejala prodromal  Selama tahap klinis, manifestasi klinis akan diekspresikan hingga terjadi hasil akhir / resolusi penyakit, baik sembuh, remisi, perubahan beratnya penyakit, komplikasi, rekurens, relaps, sekuelae, disfungsi sisa, cacat, atau kematian



c. Fase Penyembuhan / Kecacatan / Kematian  Jika individu yang menderita suatu penyakit klinis tertentu tidak diberikan pengobatan yang tepat, maka individu tersebut akan masuk ke tahap akhir penyakit, dimana gangguan patologis tersebut dimanifestasikan menjadi kondisi yang lebih berat (seperti kecacatan, komplikasi, atau bahkan kematian)  Jika individu tersebut diberikan pengobatan yang tepat, maka tahap akhir dari penyakit tersebut adalah kesembuhan d. Horizon Klinik  Adalah garis yang membatasi antara tampak atau tidaknya gejala penyakit.



5. Uraikan apa yang dimaksud dengan tingkat tingkat pencegahan? A. Pencegahan Primer (Primary Prevention)  Dilakukan dalam fase pre-patogenesis  Bertujuan membatasi timbulnya penyakit dengan mengendalikan penyebab spesifik dan faktor risiko  Dapat diarahkan pada seluruh masyarakat dengan tujuan mengurangi risiko rata – rata (strategi berbasis massa atau populasi), atau orang – orang yang berisiko tinggi sebagai akibat dari paparan tertentu (strategi berbasis indiviu yang berisiko tinggi)



 Tahap Pencegahan Primer terbagi menjadi dua sub – tahap yaitu Health Promotion / pembinaan kesehatan dan Specific Protection / perlindungan khusus 1) Tahap Health Promotion  Tujuan utamanya adalah untuk pembinaan atau memajukan (to promote) kesehatan secara umum dan kesejahteraan hidup individu atau kelompok masyarakat  Dengan upaya-upaya ini diharapkan daya tahan secara fisik dan mental dan sosial ditingkatkan dan kita dijauhkan dari segala ancaman ‘stimulus’ yang dapat memicu terjadinya atau mulainya suatu proses penyakit secara umum  Sebagian besar upaya-upaya tersebut mungkin dapat dicapai melalui pendidikan / penyuluhan (komunikasi, informasi dan edukasi), sebagian melalui kegiatan-kegiatan bersama dilapangan, melalui organisasi atau perkumpulan yang teratur dan terencana (organized & structured) dan sebagian melalui kegiatan berkategori ‘santai’ dan ‘ bebas’



2) Tahap Specific Protection  Upaya pencegahan disini sudah tertuju, tahap ini biasanya dimaksudkan sebagai arti ‘pencegahan’ sebagaimana kepada jenis penyakit atau masalah kesehatan tertentu  Biasanya sasarannya adalah individu atau kelompok masyarakat yang berisiko tinggi (high risk group) terhadap suatu penyakit tertentu  Bentuk kegiatan yang termasuk Specific Protection antara lain: a) b) c) d) e) f) g) h) i)



Imunisasi khusus Perlindungan terhadap kecelakaan Kebersihan perorangan Pemberian makanan khusus Perlindungan tumbuh kembang anak Perlindungan terhadap karsinogen Sanitasi / kesehatan lingkungan Perlindungan terhadap allergen Perlindungan terhadap penyakit akibat kerja



B. Pencegahan Sekunder (Secondary Prevention)  Dilakukan pada fase patogenesis, tapi masih dalam tahap ringan dan belum nyata  Tujuan utama : - Mencegah tersebarnya penyakit ke orang lain dalam masyarakat, terutama pada penyakit menular - Untuk bisa mengobati dan menghentikan berkembangnya penyakit menjadi lebih berat, atau membatasi disability dan agar tidak timbul komplikasi, cacat berubah jadi menahun - Membatasi atau mengehentikan perjalanan / proses penyakit dalam fase dini  Upaya pencegahan pada tahap ini berbentuk Diagnosis Dini dan Pengobatan Langsung (Early Diagnosis & Prompt Treatment)



 Tahap ini sudah dalam fase patogenesis, tapi masih pada awal dari proses penyakit yang bersangkutan (dalam masa inkubasi dan mulai terjadi perubahan anatomis dan fungsi faal, tapi belum menimbulkan keluhan-keluhan, gejala-gejala atau tanda-tanda yang secara klinis dapat diamati oleh dokter atau penderita sendiri; fase sub-klinis yang masih berada di bawah clinical horizon)  Hanya dapat diterapkan untuk penyakit dengan riwayat alamiah yang jelas mencakup masa inkubasi, subklinis, dan klinis yang jelas, untuk mudah diidentifikasi dan diobati, sehingga perkembangan penyakit ke tahap yang lebih serius dapat dihentikan  Contoh Pencegahan Sekunder : Penyempurnaan dan intensifikasi pengobatan lanjut agar penyakit tidak bertambah parah, pencegahan terhadap komplikasi maupun cacat setelah sembuh, perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang, pengurangan beban – beban non medis (sosial) pada seorang penderita sehingga termotivasi untuk meneruskan pengobatan dan perawatan diri



c. Pencegahan Tertier (Tertiary Prevention)  Terjadi pada fase patogenesis, tetapi proses penyakit sudah nyata dan berlanjut, dan mungkin dalam taraf sudah akan berakhir (sembuh, menahun, kelainan yang menetap, atau kematian)  Bertujuan mengurangi perkembangan atau komplikasi penyakit  Merupakan aspek penting dari pengobatan terapi dan rehabilitasi  Terdiri dari langkah – langkah yang dimaksudkan untuk mengurangi gangguan dan cacat, meminimalkan penderitaan yang disebabkan oleh memburuknya kesehatan, dan membantu pasien dalam penyesuaian kondisi yang tidak dapat disembuhkan



• Yang termasuk tahap Pencegahan Tersier adalah Disability Limitation (membatasi ketidakmampuan) dan Rehabilitation (pemulihan) : 1) Tahap Disability Limitation - Tindakan agar penyakit tidak berlanjut dan berkembang menjadi lebih parah - Bila penyakit tersebut sudah dalam stadium lanjut dan parah, maka tindakan pencegahan dapat diartikan agar tidak menjadi menahun atau berakibat cacat yang menetap, dan akhirnya dapat juga diartikan sebagai tindakan untuk ‘mencegah’ kematian - Tindakan pencegahan tahap ini sebenarnya sudah termasuk kategori medis – kuratif 2) Tahap Rehabilitation - Merupakan tindak lanjut setelah penderita berhasil melalui masa disability atau ketidakmampuannya, dan masuk dalam proses penyembuhan - Pengertian sembuh di sini juga harus diartikan secara fisik, mental dan sosial, dan bahkan spiritual



Tingkat Pencegahan Penyakit : Tingkat Pencegahan



Fase Penyakit



Tujuan



Kegiatan



Target



Primordial



Kondisi sosial – ekonomi dan lingkungan yang mendasari mengarah ke penyebab



Membangun dan memelihara kondisi yang meminimalkan bahaya / efek negatif bagi kesehatan



Tindakan yang menghambat munculnya kondisi gawat dari aspek sosial – ekonomi, perilaku, dan lingkungan



Jumlah populasi atau kelompok yang dipilih; dicapai melalui kebijakan kesehatan masyarakat dan promosi kesehatan



Primer



Faktor penyebab spesifik



Mengurangi insiden penyakit



Perlindungan kesehatan dengan upaya pribadi dan komunal, seperti meningkatkan status gizi, memberikan imunisasi, dan menghilangkan risiko lingkungan



Jumlah populasi, kelompok yang dipilih dan individu yang sehat; dicapai melalui kebijakan kesehatan masyarakat



Tingkat Pencegahan Penyakit (lanjutan) : Tingkat Pencegahan



Fase Penyakit



Tujuan



Kegiatan



Target



Sekunder



Tahap awal penyakit



Mengurangi prevalensi penyakit dengan memperpendek riwayat alamiah penyakit



Langkah – langkah yang tersedia bagi individu dan masyarakat untuk deteksi dini dan intervensi cepat untuk mengendalikan penyakit & meminimalkan kecacatan (misalnya : skrining)



Individu yang berisiko tinggi dan pasien; dicapai melalui pengobatan pencegahan



Tersier



Tahap akhir penyakit



Mengurangi jumlah dan dampak komplikasi



Tindakan yang bertujuan meminimalisir dampak penyakit jangka panjang dan cacat; mengurangi masa sakit; memaksimalkan produktivitas



Pasien; dicapai melalui rehabilitasi



 Uraikan kaitan antara riwayat alamiah penyakit dengan tingkat tingkat pencegahan?



Sumber : Pengantar Epidemiologi oleh Prof. Bhisma Murti, dr, MPH, MSc, PhD



Pencegahan Penyakit Mulai penyakit



Prepatogenesis



Timbul gejala klinis



Masa Prepatogenesis



Resolusi/Seqoeloe



Pencegahan primodial



Pencegahan sekunder



Pencegahan Tersier



Pencegahan perkembangan awal penyakit



Deteksi awal keberadaan penyakit untuk mengurangi tingkat keparahan dan komplikasi



Pengurangan dampak dari penyakit



 Faktor Pencegahan berdasarkan Fase Pre – patogenesis dan Patogenesis : FASE PRE – PATOGENESI Pencegahan Primer Pencegahan perkembangan awal penyakit



FASE PATOGENESI Pencegahan Sekunder Deteksi awal keberadaan penyakit untuk mengurangi tingkat keparahan dan komplikasi



Pencegahan Tersier Pengurangan dampak dari penyakit



Promosi Kesehatan



Perlindungan umum dan spesifik



Diagnosis awal dan perawatan tepat waktu



Pembatasan ketidak mampuan



Rehabilitasi



Penyuluhan seks, narkoba



Imunisasi



Skrining penyakit



Pengobatan penyakit



Rehabilitasi pasien (contoh : rehabilitasi paien stroke)



HUBUNGAN RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT, TINGKAT PENCEGAHAN, DAN UPAYA PENCEGAHAN



6. Apa yang dimaksud dengan inapparent cases?  Inapparent cases adalah kasus infeksi pejamu tanpa tanda-tanda klinis yang jelas atau dikenali.  Inapparent cases  Healthy carrier



7. Apa yang dimaksud dengan exposure, masa laten, masa inkubasi, masa induksi, masa menular, dan window period? a. Exposure (pajanan)  Adalah suatu keadaan ketika penjamu (host) berada pada pengaruh ataupun berinteraksi dengan unsur penyebab, baik penyebab primer maupun sekunder, atau dengan unsur lingkungan yang memiliki potensi bahaya yang dapat mendorong proses terjadinya penyakit. b. Masa laten  Adalah waktu yang dibutuhkan sejak pajanan/ infeksi oleh agen kausal hingga sebelum masa penularan (pada penyakit infeksi). Masa laten dapat lebih pendek, sama dengan atau lebih Panjang dari masa inkubasi. c. Masa inkubasi  Adalah waktu yang dibutuhkan sejak pajanan/ infeksi oleh agen kausal hingga dimulainya gejala dan tanda klinis (pada penyakit infeksi)



d. Masa induksi  Adalah masa dimana agen kausal/ patogen yang masuk di dalam tubuh didorong untuk menyebabkan perubahan patologis pada jaringan e. Masa menular  Adalah masa dimana host dapat menularkan pathogen ke host lain. Masa menular dapat terjadi sebelum , saat dan setelah masa inkubasi berakhir. f. Window period  Adalah waktu antara infeksi awal dan ketika tes dapat mendeteksi infeksi tersebut (pada masa ini orang atau hewan yang terinfeksi tidak dapat dideteksi sebagai terinfeksi tetapi mungkin dapat menginfeksi orang lain)



Exposure, Masa laten, Masa inkubasi, Masa induksi, Masa menular, dan Window period Penyakit dapat dideteksi melalui test



Window periode



Masa Induksi



Host tidak dapat menularkan penyakit



Host dapat menularkan penyakit



Mulai penyakit



Masa Laten



Masa Menular



Sembuh



Masa Inkubasi Exposure/Pajanan (Interaksi host dan unsur penyebab)



Timbul gejala klinis



8. Apa yang dimaksud dengan pencegahan primordial? • Diperkenalkan oleh WHO pada tahun 1993 : didapatkan berdasarkan pengalaman epidemiologis dalam menangani masalah penyakit kardiovaskular • Bertujuan untuk menghindari terbentuknya pola hidup sosial ekonomi dan kultural yang diketahui mempunyai kontribusi untuk meningkatkan risiko penyakit • Efektif  peraturan ketat dari pemerintah • Pencegahan awal diarahkan pada mempertahankan kondisi dasar atau status Kesehatan masyarakat yang bersifat positif



 Sebutkan beberapa contoh program pemerintah Indonesia yang saudara kenal yang merupakan program pencegahan tingkat primordial.  Contoh : - Kebijakan nasional nutrisi dalam sektor agrikultural, industri makanan, dan ekspor makanan - Pengendalian pada peraturan mengenai rokok - Pengendalian udara / lingkungan - Pemakaian makanan bergizi rendah lemak jenuh



PROGRAM PENCEGAHAN PRIMORDIAL PEMERINTAH • Program imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan • Kampanye PHBS



• 9. Diskusikan masuk ke kategori manakah upaya berikut : – – – – – – – – –



PHBS : pencegahan primer (promosi kesehatan) Antenatal care : pencegahan primer (spesific protection) Vaksinasi Tetanus Toxoid : pencegahan primer (spesific protection) Program DOTS pada TBC : pencegahan sekunder VCT (voluntary Consulting and Tes) pada HIV/AIDS : : pencegahan primer Pemeriksaan payudara oleh setiap perempuan : pencegahan primer (general protection) Penggunaan kondom pada orang yang HIV+ : pencegahan primer (promosi kesehatan) Pengendara sepeda motor menggunakan helm : pencegahan primer (promosi kesehatan) Pemeriksaan mamografi yang dimintakan oleh dokter yang memeriksa : pencegahan sekunder (penegakkan diagnosis awal)



SEKIAN & TERIMA KASIH