EKMA4434 Jawaban Tugas 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS TUTORIAL KE-3



Nama Matkul Nim



: CHASSIA AURELLIN RIRIHENA : EKMA4434/Sistem Informasi Manajemen : 042787343



JAWABAN NO 1 Dalam setiap organisasi, sistem informasi dapat diklasifikasikan berdasarkan penggunaan informasi tersebut. Sistem informasi adalah jaringan komponen yang terintegrasi dan terkoordinasi, yang digabungkan bersama untuk mengubah data menjadi informasi.Sebuah sistem informasi pada dasarnya terdiri dari lima komponen perangkat keras, perangkat lunak, database, jaringan dan orang-orang. Kelima komponen ini berintegrasi untuk melakukan input, proses, output, umpan balik dan kontrol. Perangkat keras terdiri dari perangkat input/output, prosesor, sistem operasi, dan perangkat media. Perangkat lunak terdiri dari berbagai program dan prosedur. Basis data terdiri dari data yang diatur dalam struktur yang diperlukan. Jaringan terdiri dari hub, media komunikasi dan perangkat jaringan. Orang-orang terdiri dari operator perangkat, administrator jaringan dan spesialis sistem. Pengolahan informasi terdiri dari input; proses data, penyimpanan data, output dan kontrol. Selama tahap input, instruksi data diumpankan ke sistem yang selama tahap proses dikerjakan oleh program perangkat lunak dan kueri lainnya. Selama tahap output, data disajikan dalam format dan laporan terstruktur. Oleh karena itu, sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dibagi menjadi sistem pendukung operasi dan sistem pendukung manajemen. 1. Sistem pendukung operasi Dalam suatu organisasi, input data dilakukan oleh pengguna akhir yang diproses untuk menghasilkan produk informasi yaitu laporan, yang digunakan oleh pengguna internal dan atau eksternal. Sistem seperti ini disebut sistem pendukung operasi. Tujuan dari sistem pendukung operasi adalah untuk memfasilitasi transaksi bisnis, mengontrol produksi, mendukung komunikasi internal maupun eksternal dan memperbarui database pusat organisasi. Sistem pendukung operasi dibagi lagi menjadi sistem pemrosesan transaksi, sistem kontrol pemrosesan, dan sistem kolaborasi perusahaan. 2. Sistem Pemrosesan Transaksi (TPS) Dalam organisasi manufaktur, ada beberapa jenis transaksi lintas departemen. Departemen organisasi yang umum adalah Penjualan, Akun, Keuangan, Pabrik, Teknik, Sumber Daya Manusia, dan Pemasaran. Di mana transaksi berikut dapat



terjadi pesanan penjualan, retur penjualan, penerimaan tunai, penjualan kredit; slip kredit, akuntansi material, manajemen persediaan, akuntansi depresiasi, dll. Transaksi ini dapat dikategorikan ke dalam pemrosesan transaksi batch, pemrosesan transaksi tunggal, dan pemrosesan transaksi waktu nyata. 3. Sistem Kontrol Proses Dalam organisasi manufaktur, keputusan tertentu dibuat oleh sistem komputer tanpa intervensi manual. Dalam jenis sistem ini, informasi penting diumpankan ke sistem secara real-time sehingga memungkinkan kontrol proses. Sistem semacam ini disebut sebagai sistem kontrol proses. 4. Sistem Kolaborasi Perusahaan Belakangan ini, ada lebih banyak tekanan pada upaya tim atau kolaborasi di berbagai tim fungsional. Sebuah sistem yang memungkinkan upaya kolaboratif dengan meningkatkan komunikasi dan berbagi data disebut sebagai sistem kolaborasi perusahaan. 5. Sistem Pendukung Manajemen Manajer memerlukan informasi yang tepat dalam format tertentu untuk melakukan keputusan organisasi. Sebuah sistem yang memfasilitasi proses pengambilan keputusan yang efisien bagi para manajer disebut sistem pendukung manajemen. Sistem pendukung manajemen pada dasarnya dikategorikan sebagai sistem informasi manajemen, sistem pendukung keputusan, sistem pakar dan sistem informasi akuntansi. Sistem informasi manajemen memberikan informasi kepada manajer yang memfasilitasi proses pengambilan keputusan rutin. Sistem pendukung keputusan memberikan informasi kepada manajer yang memfasilitasi solusi terkait masalah tertentu.



JAWABAN NO 2 A. teknologi informasi merupakan suatu teknologi yang dapat melakukan tugas dalam mengolah,memproses,menyusun data dengan menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan informasi yang dirasa bermanfaaat dan memiliki kualitas Berbagai Komponen Teknologi Informasi Selain memiliki fungsi yang banyak dan bermanfaat untuk aktivitas manusia, teknologi yang satu ini tentu juga didukung dengan komponen-komponen tertentu agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Komponen tersebut antara lain : 



Perangkat lunak Komponen pertama yang ada pada teknologi ini adalah perangkat lunak atau yang lebih dikenal dengan software. Software sendiri merupakan media yang menjadi jembatan antara operator dan perangkat keras. Bagaimana perangkat lunak ini bekerja? Yakni dengan mengoptimalkan fungsi hardware lalu menerjemahkan berbagai jenis instruksi yang diberikan lewat operator (brainware). Perangkat ini sendiri terdiri dari beberapa jenis seperti: a. Software sistem Merupakan software yang berfungsi menjalankan aplikasi. Software sistem atau yang lebih sering disebut dengan OS inilah yang nantinya digunakan oleh operator atau user. Seperti : Linux, Windows, Unix, dan lain sebagainya. b. Software aplikasi Merupakan aplikasi yang selama ini Anda gunakan pada perangkat elektronik atau OS yang berfungsi untuk memaksimalkan kinerja komputer. Seperti : Photoshop, Microsoft Office, Corel Draw, dan lainnya.







Perangkat keras Yakni perangkat komputer yang digunakan oleh user/operator. Contohnya seperti: memory card, processor, kabel data, dan lain sebagainya.







Fireware Merupakan salah satu media yang dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan data dalam komputer secara permanen.







Infoware Seperti namnya yakni Infoware, kompenen yang satu ini adalah kumpulan dari satu atau banyak dokumentasi yang berasal dari data atau informasi  yang berhasil disaring atau di kumpulkan.







Brainware Adalah sebuah komponen terpenting yang ada pada sebuah teknologi. Pasalnya, apabila komponen yang satu ini tidak ada, maka yang terjadi adalah komputer tidak dapat dioperasikan.



B. Istilah pengendali ( controller) merupakan kombinasi dari komponen kontrol dan rangkaian kontrol yang digunakan untuk mengoperasikan peralatan refrijerasi dan tata udara secara otomatik dan secara akurat. Istilah akurat ditekannkan di sini karena berkaitan dengan performansi unit refrijerasi dan tata udara. Berbagai komponen di dalam sistem kontrol pada prinsipnya dapat dibagi menjadi tiga kategori, Yaitu: a.       Primary control b.      Operating control c.       Limit control Dalam industri pendingin ( cooling) dan pemanas (heating), ketiga komponen tersebut dikombinasikan menjadi suatu sistem kontrol. Gambar 1.24 Memperlihatkan diagram blok sebuah controller. Primary Control merupakan sebuah piranti di dalam sistem kontrol yang mengoperasikan suatu sistem dengan aman berdasarkan instruksi dari operating



control. Pada prakteknya primary control berbeda-beda tergantung pada sistem yang digunakan (sistem pendinginan atau sistem pemanasan). Operating control digunakan untuk mengontrol aksi starting dan stopping selama siklus pendinginan atau pemanasan berlangsung. Operating control yang paling banyak digunakan adalah sequential operating control. Sequential operating control adalah operasi pengontrolan secara seri atau sekuensial. Kontrol sekuensial ini digunakan untuk menjalankan dan menghentikan siklus pendinginan dan siklus pemanasan. Kontrol sekuensial digunakan untk mengatur input panas selama proses pemanasan. Kontrol sekuensial juga digunakan untuk mengatur kapasitas pendinginan selama proses pendinginan berlangsung. sistem pengendalian atau diklasifikasikan sebagai berikut :



control



dalam



sistem



informasi



dapat



:1.Pengendalian organisasi, 2.Pengendalian dokumentasi, 3.Pengendalian perangkat keras, 4.Pengendalian keamanan fisik, 5.Pengendalian keamanan data, 6.Pengendalian komunikasi.



C. Komponen Manusia Sebuah sistem informasi manajemen perlu dibangun dengan beberapa komponen yang saling berkaitan dan memiliki pengaruh terhadap informasi satu dengan informasi yang lain. Perancangan sebuah SIM melibatkan komponen berikut: 1. Manusia Di dalam sebuah SIM, manusia merupakan peranan yang sangat penting. Peran dari manusia sendiri adalah merancang, mengolah, mengoperasikan, membangun, dan menggunakan sistem tersebut.  Sehingga informasi yang dihasilkan pada SIM akan memberikan manfaat bagi manusia dan bisnis yang dijalankan. Sumber daya manusia sangat diperlukan agar terciptanya sebuah sistem yang berjalan dengan baik dan semestinya.



JAWABAN NO 3 Secara umum, pengertian sistem informasi manajemen adalah sistem yang dibuat dengan maksud untuk mengendalikan kinerja perusahaan yang melibatkan manusia, dokumen, prosedur, dan juga teknologi. Dengan adanya sistem tersebut kinerja perusahaan dapat berjalan dengan lebih tepat sasaran dan efisien.  Dalam pengaplikasiannya, sistem informasi manajemen memiliki beberapa jenis yang lahir demi memberikan manfaat yang diinginkan. Jenis sistem informasi manajemen tersebut seringkali digunakan oleh perusahaan ataupun instansi pemerintah.  Untuk lebih jelas memahami mengenai jenis dari sistem informasi manajemen, simak penjelasannya berikut ini. 1. Supply Chain Management Jenis sistem informasi manajemen pertama yang seringkali diterapkan oleh perusahaan adalah Supply Chain Management atau biasa disingkat dengan SCM. Dalam sistem ini, perusahaan akan memiliki data yang saling terhubung. Data tersebut meliputi pemasok hingga konsumen akhir. Saat perusahaan menerapkan sistem manajemen supply chain, seluruh catatan detail yang berhubungan dengan penyediaan bahan baku yang dilakukan oleh perusahaan dapat ditemukan. Dengan begitu, manajemen perusahaan akan lebih mudah dikontrol.  2. Office Automation System Sistem informasi manajemen yang mengintegrasi server komputer milik perusahaan adalah Office Automation System atau OAS. Fungsi OAS adalah sebagai aplikasi yang mampu menyatukan perangkat komputer dalam sebuah perusahaan dalam suatu wadah yang berhubungan satu sama lain.  Tujuan dari pengaplikasian sistem ini adalah untuk memperlancar komunikasi yang dilakukan antar departemen dalam sebuah perusahaan. Sebagai contoh, saat ingin mengirim email atau pesan kepada departemen lain, karyawan dapat langsung melakukannya dengan aplikasi OAS.  Kebutuhan akan pelayanan publik seperti Yahoo, Gmail, ataupun media sosial lainnya pun menjadi lebih kecil. Dengan begitu, komunikasi intra perusahaan menjadi lebih eksklusif dan terjaga rahasianya.



3. Enterprise Resource Planning Selanjutnya adalah sistem informasi manajemen yang dikenal dengan nama Enterprise Resource Planning atau ERP. Sistem jenis ini seringkali diaplikasikan oleh perusahaan besar meski bisa juga digunakan oleh perusahaan dengan skala yang lebih kecil.  Dengan menggunakan enterprises resource planning, manajemen perusahaan dapat senantiasa melakukan kontrol dan mengelola seluruh unit yang berada di lingkup perusahaan. Dengan begitu, pengawasan yang dilakukan perusahaan menjadi lebih maksimal dan dalam segi waktu lebih efisien. 4. Knowledge Work System Selain ketiga jenis di atas, ada pula sistem informasi manajemen dengan istilah Knowledge Work System atau KWS. Dengan menggunakan sistem ini, perusahaan dapat membagikan informasi atau pengetahuan baru  dan akan langsung terintegrasi ke seluruh departemen dalam perusahaan. Alhasil, seluruh karyawan atau pekerja dapat mengakses informasi tersebut dan membantu bidang pekerjaan yang sedang dilakukan. Kinerja perusahaan pun dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Karyawan pun tidak perlu repot mencari informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tanggung jawab yang dimiliki. 5. Executive Support System Berfungsi untuk membantu manajer dalam berkomunikasi dengan anak buahnya, perusahaan dapat memasang Executive Support System atau biasa disebut ESS. Sistem informasi manajemen ini dapat memudahkan manajer untuk mengkomunikasikan grafik dan juga informasi pendukung kepada anggota perusahaan yang berada dibawah tanggung jawabnya. Jika komunikasi antara manajer dan bawahannya menggunakan sistem ini berjalan dengan baik, besar kemungkinan kinerja perusahaan akan berkembang lebih pesat. Jadi, jika pada perusahaan interaksi antara atasan dengan karyawan biasa terjalin cukup intens, ada baiknya untuk mengaplikasikan sistem informasi manajemen ini. 6. Teknologi Expert System dan Artificial Intelligence Sistem informasi manajemen ini dianggap yang paling modern dan memiliki potensi yang cukup tinggi dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan adanya Expert System dan Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan, perusahaan mampu menjalankan aktivitas yang dulunya hanya bisa dilakukan sumber daya manusia profesional.



Hingga sekarang, teknologi dalam sistem ini dapat menganalisis sebuah masalah dan berusaha memecahkannya. Bahkan, kinerja yang dilakukan oleh sistem ini dapat selesai dalam waktu cepat jika sudah terprogram dengan baik.  Dengan begitu, perusahaan dapat memperoleh hasil pekerjaan yang sesuai sehingga pengeluaran untuk menggaji SDM dapat dikurangi. 7. Informatic Management System Dalam pengaplikasian Informatics Management System, sistem akan diprogram agar bisa membantu pekerjaan yang dilakukan oleh manusia penggunanya. Dengan begitu, sistem tersebut akan mempermudah tugas yang dimiliki perusahaan. Tak hanya itu, dalam suatu kondisi tertentu, sistem informatics management mampu menganalisa keputusan yang perlu diambil perusahaan. Cara pengambilan keputusan tersebut dengan cara menggabungkan program komputer dari sistem informasi manajemen dengan sekumpulan informasi dan data yang dimiliki oleh perusahaan. 8. Decision Support System Jika perusahaan dirasa sering mengalami kesulitan saat harus mengambil keputusan, perlu menggunakan sistem informasi manajemen jenis D ecision Support System atau biasa disingkat dengan DSS. Saat memiliki sistem informasi manajemen DSS, program tersebut akan membantu manajer dalam kegiatan pengambilan keputusan. Sistem decision support akan memperhitungkan lingkungan kantor atau perusahaan agar manajer dapat mengambil keputusan yang lebih akurat. Jadi, melalui pengaplikasian sistem tersebut, manajer mampu menyodorkan keputusan paling tepat dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan pada masa itu. 9. Transaction Processing System Kegiatan transaksi bagi hampir di seluruh perusahaan dianggap sangat krusial karena berhubungan langsung dengan kondisi finansial. Jika terjadi sedikit kesalahan dalam hal perhitungan atau saat melakukan transaksi, bukan tidak mungkin perusahaan akan mengalami kerugian yang tidak sedikit. Untuk mengantisipasi hal tersebut, tak sedikit perusahaan yang mengaplikasikan sistem informasi manajemen berupa Transaction Processing System atau TPS. Dengan memiliki sistem informasi manajemen tersebut, perusahaan akan memiliki sistem transaksi yang terintegrasi serta efektif. TPS mampu memproses semua transaksi yang dilakukan perusahaan dan dalam jumlah yang besar sekalipun. Umumnya, TPS akan digunakan oleh pihak manajerial untuk mendata inventaris perusahaan dan juga menyusun gaji para pekerjanya. 



Dengan begitu, risiko terjadinya kesalahan saat melakukan kegiatan transaksi rutin tersebut semakin kecil dan perusahaan tidak rentan mengalami kerugian.  10. Group Decision Support System dan Computer-Support Colaborative Work System Sesuai dengan namanya, sistem informasi manajemen ini mirip dengan DSS. Yang berbeda adalah sistem ini lebih menjurus pada solusi untuk kegiatan yang berbasis berkelompok. Jadi, skala analisa yang dilakukan oleh Group Decision Support System atau GDSS dan Computer-Support Collaborative Work System atau CSCWS lebih besar dibanding DSS yang melakukannya per individu. Cara kerja dari GDSS ini adalah mengumpulkan terlebih dahulu informasi yang dibutuhkan perihal suatu group atau kelompok dalam sebuah perusahaan. Proses pengumpulan informasi tersebut dapat dilakukan dengan menyebar kuesioner, skenario, ataupun layanan konsultasi. Dengan begitu, perusahaan dapat mengambil keputusan dalam skala besar dengan lebih cepat dan akurat. Informasi Manajemen Membantu Kinerja Perusahaan Menjadi Lebih Efektif Meski baru muncul sejak hampir 2 dekade lalu, sistem informasi manajemen telah berkembang dengan pesat dan mampu menawarkan bantuan kepada perusahaan untuk bisa bergerak lebih efektif. Ditambah dengan masifnya perkembangan teknologi dan meluasnya penggunaan komputer di hampir seluruh kegiatan masyarakat masa kini membuat sistem ini dapat diterima oleh setiap perusahaan. Menawarkan program yang mampu beroperasi dengan sendirinya, pekerjaan manajerial perusahaan akan sangat dibantu oleh beragam jenis sistem informasi manajemen di atas. Mulai dari informasi akuntansi, marketing, akademik, serta teknik dapat diolah oleh sistem ini dan dijadikan laporan data yang dibutuhkan perusahaan dalam meningkatkan kinerja.  Untuk itu, karena memiliki manfaat yang amat berguna, sudah sepatutnya perusahaan modern masa kini mengaplikasikan sistem informasi manajemen demi meningkatkan kinerjanya.