Ekonomi Industri Critical Book Review [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Ekonomi Industri



Tugas Critical Book Report



Oleh: Deizie Hanum (7191240006)



Dosen Pengampu : Dr. Ahmad Albar Tanjung, M.Si



Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan 2020



1



KATA PENGANTAR



Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Critical Book Report ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan Alam Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya. Akhirnya, Penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review. Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak Dr. Ahmad Albar Tanjung, M.Si selaku dosen pengampu yang juga memberikan bimbingannya kepada penulis. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas ekonomi industry. dan bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang konsep serta pemahaman tentang diferensiasi produk. Penulis menyadari dengan terbatasnya pengetahuan yang penulis miliki, tentulah banyak kelemahan-kelemahan dan juga kekurangan yang akan ditemui, karenanya penulis mengucapkan terimakasih untuk kritik dan saran yang penulis terima maupun yang akan diterima. Akhir kata penulis mengharapkan agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua.



Medan, Oktober 2020



Deizie Hanum



2



DAFTAR ISI



Halaman KATA PENGANTAR.........................................................................................



2



DAFTAR ISI........................................................................................................



3



BAB I



PENDAHULUAN.............................................................................



4



1.1 1.2 1.3 1.4



Critical Book Review............................................................. Tujuan Penulisan Critical Book Review (CBR)..................... Manfaat Critical Book Review (CBR).................................... Identitas Buku.........................................................................



4 4 5 5



Ringkasan Isi Buku..........................................................................



8



2.1 2.2



Buku Utama............................................................................ Buku Pembanding ..................................................................



8 10



Pembahasan......................................................................................



17



3.1 3.2



Kritik Buku Utama................................................................. Kritik Buku Pembanding1......................................................



17 17



Penutup.............................................................................................. 4.1 Kesimpulan............................................................................. 4.2 Saran.......................................................................................



20 20 20



BAB II



BAB III



BAB IV



Daftar Pustaka



................................................................................................



3



21



BAB I PENDAHULUAN



1.1.



Critical Book Review Review adalah sebuah ringkasan, tinjauan dari beberapa sumber entah dari film,



buku, berita dan lainnya. Critical Review berarti penulisan yang menharuskan untuk meringkas dan mengevaluasi tulisan. Tugas critical review bisa berupa buku, bab, atau artikel. Dalam menulis critical book review, diharuskan untuk membaca secara seksama dan juga membaca tulisan lain yang serupa agar dapat memberikan tinjauan dan evaluasi yang lebih komprehensif, obyektif dan faktual. Mengkritik buku dilakukan untuk menjelaskan kondisi buku yang dikritik seperti kelebihan dan kekurangan isi buku sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan atau ulasan kelebihan maupun kekurangan buku tersebut. Critical book berarti mengkritik isi buku. Mengkritik disini bukan mengkritik segi negatif dari suatu hal atau menjatuhkan dan menaikkan nilai suatu buku. Namun dalam hal ini penulis harus paham banyak perspektif untuk



bisa



memberikan



evaluasi



atau



keputusan,



sehingga



kritik



bisa



dipertanggungjawabkan.



1.2.



Tujuan Penulisan Critical Book Review (CBR) Critical Book Review ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui pemenuhan tugas



mata kuliah Ekonomi Industri Magister Ilmu Ekonomi Sumatera Utara untuk membuat Critical Journal Review (CJR) sehingga dapat menambah pengetahuan untuk melihat atau membandingkan lima buku yang baik dan yang benar dan mengetahui kelemahan dan kebebihan dari masing-masing buku tersebut.



4



1.3. Manfaat Critical Book Review (CBR) Manfaat penulisan Critical Book Review ( CBR), yaitu : 1.



Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil karya tulis ilmiah lainnya secara ringkas.



2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang dikritik. 3. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut dibuat. 4. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi, dan substansi buku.



1.4.



Identitas Buku 1. Buku Utama



1. Judul Buku



: Ekonomi Industri – Teori dan Kebijakan



2. Pembahasan



: Diferensiasi Produk



3. ISBN



:978.623.218.324.7



4. Edisi terbit



: November 2019



5. Penulis Buku



: Dr.Ahmad Albar Tanjung, M.Si. Dr.Dede Ruslan,M.Si.



6. Penerbit



: Prenadamedia Group



5



2. Buku Pembanding



1. Judul Buku



: Ekonomika Industri – Pendekatan Struktur, Perilaku, dan kinerja.



2. Pembahasan



: Diferensiasi Produk



3. ISBN



:978.979.3532.86.8



4. Edisi terbit



: April 2014



5. Penulis Buku



: Lincolin Arsyad, Stephanus Eri Kusuma



6. Penerbit



: UPP STIM YKPN



6



BAB 2 RINGKASAN ISI 2.1



BUKU UTAMA Diferensiasi produk dapat diartikan sebagai suatu strategi perusahaan untuk



membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing mengenai atribut produk termasuk harga yang dipandang penting oleh banyak konsumen. Diferensiasi produk adalah salah satu bentuk utama dari kompetisi nintarif yang terbuka bagi oligopolies yang berusaha untuk tidak terlibat dalam persaingan harga yang merusak. Terdapat dua jenis diferensiasi produk, yaitu: Diferensiasi horizontal dan diferensiasi vertical. A. Diferensiasi Horizontal Diferensiasi produk horizontal adalah produk atau layanan memiliki kualitas keseluruhan yang sama atau serupa, tetapi menawarkan kombinasi karakteristik yang berbeda. Misalnya, Ford Focus, Vauxhall Astra, Honda CRV, Volksswagen Golf dan Toyota Avanza semuanya adalah merek atau model mobil yang serupa, tetapi masing masing menawarkan paket atribut yang sedikit berbeda. Sebagian besar pengemudi mobil dikelas yang relevan akan mengekspresikan preferensi yang mendukung salah satu merek atau model ini, tetapi [pengemudi yang berbeda mungkin mengekspresikan preferensi yang berbeda. Sehingga diferensiasi produk horizontal dapat diartikan pada saat perusahaan menawarkan berbagai produk untuk merespon selera konsumen yang berbeda beda. B.



Diferensiasi Vertikal Diferensiasi produk vertical adalah dimana suatu produk atau layanan berbeda



dalam kualitas keseluruhan dari yang lain. Misalnya, satu merek jus buah mungkin 7



memiliki kandungan buah yang lebih tinggi dan kadar gula yang lebih rendah daripada merek lain, dan karenanya dapat diakui sebagai merek berkualitas lebih tinggi oleh semua konsumen. Jika harga merek buah tinggi dan merek gula tinggi sama, sebagian besar atau semua konsumen akan membeli merek buah tinggi. Diferensiasi produk vertical dapat diartikan ketika suatu perusahaan merespon konsumen yang memiliki kemampuan membayar kualitas barang dengan membayar kualitas beda pada produk yang sama. C.



Diferensiasi Produk dan Strategis Karakteristik yang membedakan produk dan layanan yang berbeda dapat



diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: alami dan strategis. Dengan diferensiasi produk alami, karakteristik yang berbeda ini muncul dari atribut atau karakteristik alami buakan dari tindakan pemasok. Adapun diferensiasi produk strategis, karakteristik yang diciptakan oleh pemasok: misalnya, melalui keputusan untuk menciptakan merek baru dan mempromosikannya hanya melalui iklan atau jenis kegiatan pemasaran lainnya. Factor – factor diferensiasi produk alami, antara lain: 1.



Variasi geografis, lokasi penjual secara otomatis membedakan suatu produk atau layanan dipikiran konsumen;



2.



Penggunaan teknologi baru, teknologi baru dapat digunakan untuk membedakan suatu produk: misalnya, melalui penambahan fitur internet dan email ke telepon seluler.



3.



Merek dan merek dagang, merek dan merek dagang digunakan secara luas untuk membedakan produk serupa.



4.



Perbedaan komunitas atau Negara, disini Negara atau komunitas asal adalah atribut penentu yang membedakan barang dan jasa. Dengan kata lain produk dan layanan dari bagian dunia tertentu dianggap berbeda dan berkualitas lebih tinggi.



8



5.



Selera dan preferensi konsumen. Konsumen sendiri memiliki atribut, selerea, dan preferensi yang berbeda. Akibatnya, karakteristik produk yang paling diinginkan bervariasi dari satu konsumen ke konsumen lainnya. Adapun factor factor diferensiasi produk strategis adalah:



1.



Variasi factor input. Input factor seperti tenaga kerja dan modal jarang homogen. Ini menciptakan peluang untuk hasil akhir yang diproduksi menggunakan factor factor produksi yang berbeda untuk dipasarkan akan berbeda dari perusahaan lain.



2.



Layanan tambahan. Layanan tambahan sering dapat digunakan untuk membedakan produk. Bahkan jika produk yang sama tersedia dari dua pemasok, kondisi sekitar penjualan mungkin berbeda. Pemasok dapat membedakan produk produk mereka dengan menawarkan kredit yang lebih murah, waktu pengiriman lebih cepat atau layanan purna jual yang lebih komperhensif.



3.



Tingkat perubahan diferensiasi produk. Produk dengan umur alami yang pendek dapat mengalami keusangan terencana, terutama dalam kasus dimana produk menyumbang proporsi yang relative kecil dari sebagian besar anggaran konsumen;



4.



Ketidaktahuan konsumen. Ketidaktahuan dipihak konsumen dapat memungkinkan perusahaan untuk melebih lebihkan sejauh mana diferensiasi produk dan layanan meraka.



9



2.2



BUKU PEMBANDING Diferensiasi produk dapat diartikan sebagai kemampuan produsen untuk



menciptakan perbedaan, baik secara fisik maupun non fisik, antara produsen tersebut dan produk subtitusinya sehingga konsumen tidak lagi menganggap kedua jenis produk tersebut identik aatau mendekati sama. Clarkson dan Miller (1982), mengacu pada Bain (1968), menyatakan bahwa diferensiasi produk cenderung lebih konsektual untuk diamati dalam konteks industry barang konsumsi (dibandingkan dengan industry barang produksi). Diferensiasi produk dapat dikelompokkan menjadi diferensiasi produk horosontal dan diferensiasi produk vertical. Diferensiasi produk vertical mengacu pada adanya perbedaan kualitas secara keseluruhan antara suatu produk dengan produk lainnya (misalnya produk susu dengan kandungan lemak rendah dan pada susu biasa). Sementara itu, diferensiasi horizontal mengacu pada adanya perbedaan sejumlah karakteristik antara suatu produk dengan produk lainnya, namun kualitas produk tersebut secara keseluruhan hamper sama (misalnya mobil Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Daihatsu Terios, Nissan Livina, dan produk sejenis dikelasnya. Clarkson & Miller (1982) mengemukakan sejumlah bentuk aktivitas diferensiasi produk yang umum dilakukan oleh perusahaan. 1. Aspek Geografis. Factor yang menjadi sumber pembeda produk dilihat dari aspek geografis adalah lokasi penjualan atau produksi. Contohnya adalah lokasi lokasi penjualan minimarket yang mendekati tempat tinggal konsumen. 2. Aspek fisik. Yaitu karakteristik (atribut) dan kualitas produk. Contohnya adalah mobil merk X dijual dengan banyak pilihan warna, dilengkapi dengan mesin yang relative lebih irit atau interior yang relative lebih luas dari pada mobil sekelas lainnya.



10



3. Aspek preferensi atau subyektifitas konsumen. Factor yang menjadi sumber pembeda terkait aspek ini adalah pandangan (loyalitas) konsumen terhadap produk.contoh aktifitas yang dilakukan untuk mewujudkan diferensiasi dalam aspek preferensi konsumen ini adalah dengan membangun image suatu produk kepada konsumen melalui proses pengiklanan, promosi, pengemasan yang elegan dan pemberian label. 4. Aspek pelayanan konsumen. Factor yang menjasi sumber pembeda terkait aspek ini adalah adanya pelayanan yang baik bagi konsumen, seperti staf yang terlatih, antrian yang pendek, pemrosesan dan prosedur yang sederhana. Contoh, Bank Mandiri yang pertama kali menerapkan pelayanan yang ramah bagi konsumennya melalui staf yang sopan, menyapa, dan mengarahkan nasabah yang ingin melakukan transaksi. Selain beberapa bentuk upaya diferensiasi produk tersebut, masih terdapat berbagai macam bentuk upaya diferensiasi produk yang dapat dikembangkan oleh perusahaan. Berbasis pada Lipczynski, et al (2005), sejumlah upaya tersebut dapat ditempuh dengan mengembangkanb sejumlah sumber diferensiasi produk, seperti 1) penentuan lokasi, 2) penerapan teknologi baru, 3) pengkombinasian atau [emvariasian berbagai jenis input, 4) pemberian jasa tambahan/pelengkap untuk setiap transaksi pembelian, dan 5) penciptaan image positif produk bagi konsumen. Tingkat diferensiasi produk dapat diindikasikan oleh tingkat elastisitas harga silang (cross price elasticity of demand) dan tingkat loyalitas konsumen terhadap suatu merek (brand loyalty). Cross price elasticity of demand merupakan presentase perubahan permintaan produk ketika terjadi perubahan harga produk substitusinya sebesar 1 persen. Sementara itu, brand loyalty menunjukkan perilaku konsumen ketika dihadapkan pada kondisi untuk memilih berbagai jenis barang yang ditawarkan oleh sejumlah konsumen.



PEMBAHASAN 11



3.1



Kritik Buku Utama Buku utama dengan judul “Ekonomi Industri – Teori dan kebijakan´merupakan buku



karangan Dr. Ahmad Albar Tanjung, M.Si dan Dr. Dede Ruslan, M.Si yang terdapat didalamnya pembahasan tentang diferensiasi produk. Buku ini diterbitkan oleh Prenadamedia Group dengan tebal buku 192 halaman. Dari segi isi, buku ini sangat direkomendasikan karna penyajiannya yang lengkap, didalamnya terdapat pengertian dari diferensiasi produk, jenis-jenis diferensiasi produk yang dijelaskan dengan sangat rinci. Termasuk didalamnya contoh-contoh yang dapat membuat pembaca semakin mengerti dengan pembahasan yang disuguhkan. Juga terdapat persamaan-persamaan, kurva, dan gambar yang membuat buku ini menjadi pedoman penulis sebagai buku utama dalam makalah ini. Dari segi penulisan, buku ini menggunakan kata yang sederhana dengan penyusunan kata yang rapih sehingga pembaca akan cepat memahami isi buku. Dengan penyajian yang sederhana ini maka akan meningkatkan minat pembaca terhadap buku ini.



3.2



Kritik Buku Pembanding Buku pembanding satu dengan judul “Ekonomika Industri – Pendekatan Struktur,



Perilaku, dan Kinerja” merupakan buku karangan Lincolin Arsyad dan Stephanus Eri Kusuma yang terdapat didalamnya pembahasan tentang diferensiasi produk. Buku ini diterbitkan oleh UPP STIM YKPN. Diferensiasi pada buku ini mengacu pada strategi yang dapat digunakan perusahaan dalam suatu industry, bukan sebagai diferensiasi produk dalam konteks struktur industry. sehinggap pada buku ini hanya sedikit membahas tentang diferensiasi produk. Didalam buku ini terdapat pengertian dari diferensiasi produk dari beberapa sumber. Jenis-jenis 12



diferensiasi produk juga sedikit dibahas pada buku ini. Yang menjadi nilai tambah pada buku ini adalah terdapat bentuk aktivitas diferensiasi produk dan juga latihan soal yang tidak dimiliki oleh buku utama. Sehingga kedua buku ini bagus untuk dijadikan referensi. Dari segi penulisan, buku ini juga menggunakan kata yang sederhana dengan penyusunan kata yang rapih sehingga pembaca akan cepat memahami isi buku. Dengan penyajian yang sederhana ini maka akan meningkatkan minat pembaca terhadap buku ini.



BAB 4 Penutup 4.1



Kesimpulan Diferensiasi produk dapat diartikan sebagai suatu strategi perusahaan untuk



membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing mengenai atribut produk termasuk harga yang dipandang penting oleh banyak konsumen. Diferensiasi produk dapat dikelompokkan menjadi diferensiasi produk horosontal dan diferensiasi produk vertical. Diferensiasi produk vertical mengacu pada adanya perbedaan kualitas secara keseluruhan antara suatu produk dengan produk lainnya. Diferensiasi horizontal mengacu pada adanya perbedaan sejumlah karakteristik antara suatu produk dengan produk lainnya, namun kualitas produk tersebut secara keseluruhan hampir sama. Tujuan dari strategi diferensiasi adalah mengembangkan positioning yang tepat sesuai keinginan konsumen potensial yang dituju. Jika pasar melihat produk memiliki perbedaan dibandin produk pesaing, anda akan lebih mudah mengambangkan bauran pemasaran (marketing mix)untuk produk tersebut. Diferensiasi produk yang berhasil adalah diferensiasi yang mampu mengalihkan basis persaingan dari harga ke factor lain, seperti karakteristik produk, strategi distribusi atau variable variable promotif lainnya. Kelemahan diferensiasi adalah perlunya biaya produksi tambahan dan iklan besar – besar 13



4.2



Saran Sebaiknya buku utama dan buku pembanding bisa saling mengisi kekurangan dari



buku masing-masing. Sehingga buku tersebut dapat meningkatkan semangat dan kreatifitas pembacanya.



14



DAFTAR PUSTAKA Arsyad, L., Kusuma, S., E. 2014. Ekonomika Industri: Pendekatan Struktur, Perilaku, dan Kinerja. UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Tanjung, A.A., Ruslan, D. 2019. Ekonomi Industri: Teori dan Kebijakan. Prenadamedia Group, Jakarta. Wibowo, A., I dkk. 2014. Sari-sari Pemasaran & Aplikasinya di Dunia Bisnis. Prasetiya Mulya Publishing, Jakarta.



15