Ekonomi Kerakyatan Sebagai Standar Etika Ekonomi Indonesia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EKONOMI KERAKYATAN SEBAGAI STANDAR ETIKA EKONOMI INDONESIA Dr. Tri Pitara M.S.Si.,M.Kes. [email protected] A. Pengantar  Pembangunan sosial tidak lain adalah pembangunan ekonomi  Kecenderungan penerapan ilmu ekonomi yang terlalu spesialistik,yang mengabaikan aspek-aspek non ekonomi dari perilaku zasmanusia  Ekonomi kerakyatan—untuk mengganti ekonomi rakyat,yang konotasinya negatif dengan ekonomi konglomerat,terang-terangan memihak  Pemberdayaan selama Repelita VI blm berhasil + krisis— melemahkan ekonomi nasional  Ekonomi kerakyatan—perlindungan dan pemihakan sepenuh hati B. Sejarah gagasan ekonomi Indonesia  Krisis ekonomi Asia—menyadarkan untuk mawas diri untuk mengenali kelemahan fundamental ekonomi masing-masing dan menyoroti kelemahan sistem kapitalisme yang telah menenggelamkan sistem sosialisme  Tahun 1959 kapitalisme liberalisme secara konstitusional ditolak dengan berlakunya UUD 45,sistem ekonomi nasional berkembang menjadi etatistik(serba negara) mematikan segala daya kreasi masyarakat  Tahun 1959 – 1966 –mencapai titik paling kritis dengan hiperinflasi 650 % pada tahun 1966,hampir-hampir melumpuhkan seluruh sistem produksi dan distribusi nasional  Ekonomi Orde baru mulai tahun 1966 secara radikal membalikkan arah perjalanan sistem ekonomi Indonesia  Politik diarahkan pada upaya dan cara-cara menggerakkan kembali roda ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan rakyat  Pencetakan uang yang tanpa kendali dihentikan  Anggaran belanja pemerintah dibuat berimbang



 Produksi dalam negeri khususnya pangan dirangsang untuk memenuhi kebutuhan penduduk  Pembangunan ekonmi diatur dengan REPELITA  =>mampu meningkatkan posisi Indonesia dari salah satu negara termiskin di dunia menjadi negara berpendapatan menengah dan ekonomi tumbuh rata-rata 7 % per tahun selama 25 tahun



C. Pembangunan ekonomi kebablasan  Setelah krisis meporak-porandakan ekonomi Indonesia---membuat sadar pada para pemimpin  Negara-negara yang terkena krisis: - krisis hebat: Thailand,Korea Selatan,Indonesia dan Malaysia - biasa: China,Vietnam,Taiwan dan Hongkong  Jepang—tidak termasuk dalam keduanya  Negara-negara Asia yang terkena krisis—negara-negara yang telah tumbuh ekonominya secara berlebihan tanpa menghitung beaya yang dikeluarkan  Pembangunan ekonomi Indonesia selama Orde baru—terlalu cepat— tancap gas,seperti laju kapal mesin telah menggoncangkan perahuperahu kecil milik rakyat di pinggir sungai  Faktor lain yang juga memperburuk ialah pemerintah terlalu yakin bahwa kebijakan yang telah dilakukan benar  Krisis ekonomi Asia telah menandai berakhirnya sebuah mitos bahwa ada cara atau model Asia dalam pembangunan ekonomi D. Globalisasi yang mahal  Globalisasi—perluasan perdagangan dan investasi  ~prakarsa datang dari negara-negara industri maju yang ingin keluar dari batas-batas negara,karena pasarnya cenderung atau bahkan sudah mencapai kejenuhan  ~batas-batas negara akan diterjang demi keleluasaan modal global untuk beroperasi  --ini paham fundamentalisme pasar  Indonesia—ada dampak negatif dari krisis akibat badai ekonomi yg menyerang  Gerakan globalisasi—kekuatan yang mendorong kebangkrutan ekonomi politik sosialisme,merupakan faktor dominan krisis ekonomi Asia



 Krisis ekonomi Asia terbatas menyerang sejumlah negara Asia timur yang telah mengalami keajaiban Asia  Pertumbuhan ekonomi yang berlebihan-- sumber utama krisis  Mengatasi krisis--mengatur aliran masuk dan keluar modal asing jangka pendek E. Potensi ekonomi rakyat  Ekonomi rakyat---tulang punggung ekonomi nasional  Menelantarkan ekonomi rakyat---fatal  Perusahaan besar---mengeluh jenuhnya pasar dalam negeri  Kesalahan---kegagalan untuk meningkatkan daya beli rakyat secara cepat  Bung Hatta---tugas utama pembangunan ekonomi---meningkatkan daya beli rakyat



F. Hal-hal yang Harus Diperjuangkan dalam Upaya Penerapan Sistem Ekonomi Kerakyatan  peningkatan disiplin pengelu aran anggaran dengan tujuan utama memerangi praktek korupsi , kolusi, dan nepotisme (KKN) dalam segala bentuk,  penghapusan monopoli melalui penyelenggaraan mekanisme persaingan yang berkeadilan,  peningkatan alokasi sumber-sumber penerimaan negara kepada pemerintah daerah  penguasaan dan redistribusi pemilikan lahan pertanian kepada petani garapan, dan pembaruan UU Koperasi dan pendirian koperas-koperasi ―sejati‖ dalam berbagai bidang usaha dan kegiatan G. Ekonomi Kerakyatan  Pada akhirnya kita bisa memahami sekilas tentang sistem ekonomi kerakyatan yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat yang dilakukan oleh rakyat banyak yang secara swadaya mengelola sumber daya ekonomi apa saja yang selanjutnya disebut sebagai Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan tujuan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat tanpa harus mengorbankan kepentingan masyarakat yang lain.  Ekonomi kerakyatan dikembangkan sebagai upaya alternatif untuk menjawab kegagalan yang dialami oleh negara-negara berkembang,



termasuk Indonesia, dalam menerapkan teori pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi tetap merupakan pertimbangan prioritas, tetapi pelaksanaannya harus serasi dengan pembangunan nasional yang berintikan pada manusia pelakunya.  Ekonomi kerakyatan dikembangakan sebagai upaya untuk lebih mengedepankan masyarakat. Konsep ekonomi kerakyatan dilakukan sebagai sebuah strategi untuk membangun kesejahteraan dengan lebih mengutamakan pemberdayaan masyarakat.  Ekonomi kerakyatan diusahakan untuk siap bersaing dalam era globalisasi dengan cara menggunakan teknologi informasi dan sistem manajemen yang canggih sebagai faktor pemberi nilai terbesar dari proses ekonomi itu sendiri. Agar sistem ekonomi kerakyatan tidak hanya dijadikan topik dalam perbincangan para pelaku ekonomi, maka sejumlah agenda konkret mengenai ekonomi kerakyatan harus segera direalisasikan agar sistem ekonomi kerakyatan yang direncanakan dapat memberikan manfaat langsung bagi kehidupan masyarakat, terutama masyarakat yang miskin, kurang sejahtera, dan yang tertinggal.



H. Ekonomi kerakyatan sebagai sistem ekonomi  Ekonomi kerakyatan ?  ~sila 4 Pancasila--ada unsur demokrasi  ~ekonomi yang demokratis/demokrasi ekonomi  ~produksi dikerjakan oleh semua,oleh semua dibawah pimpinan atau pemilikan anggota masyarakat  ~yang diutamakan kemakmuran masyarakat,bukan orang perorang  ~Perekonomian harus disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan  ~Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara  ~Bumi,air dan kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi Indonesia harus dikuasai oleh negara dan dignakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat  Sistem ekonomi Indonesia ---sistem ekonomi kerakyatanyang mampu mewujudkan demokrasi dalam tatanan



I. Ekonomi kerakyatan sebagai standar etika bisnis  Ada beberapa pokok: 1.Perhatian pada yang lemah,bukanyg kuat 2.Aktivitas perekonomian yang bermoral 3.Sistem perekonomian yang demokratis 4.Pencapaian keadilan dalam peran dan hasil usaha perekonomian  --Ekonomi kerakyatan memp.prinsip demokratis--dimiliki semua laps masyarakat J. Prospek dan tantangan ekonomi kerakyatan  Trilogi pembangunan--pemerataan-I  ~prospek perekonomian rakyat,bukan pertumbuhan ekonomi yang hanya dinikmati oleh sedikit orang  Koperasi dan UKM---diberdayakan--tangguh--- tantangan dan prospek yang harus diperjuangkan  Kendala koperasi dan UKM---lemahnya akses dan perluasan pasar,lemahnya akses permodalan,akses jaringan kerja,akses informasi dan teknologi  Paradigma baru---tidak lagi terjadi pemusatan aset ekonomi produktif pada segelintir orang/golongan



 ---harus memperkuat aset ekonomi produktif untuk rakyat,meningkatkan partisipasi dan advokasi rakyat,berkembangnya basis ekonomi wilayah di tingkat kabupaten dan pedesaan K. Pemberdayaan ekonomi rakyat  ~Pemberdayaan--upaya untuk membangun daya masyarakat dengan mendorong,memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya  Memberdayakan---meningkatkan harkat dan martabat  Ada 2 pendapat tentang kebijakan untuk menggerakkan ekonomi rakyat: 1.Membantu ekonomi rakyat melalui restrukturisasi sektor modern terutama perbankan 2.Upaya langsung pemberdayaan ekonomi rakyat



PENGEMBANGAN PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BERWIBAWA P. Tri Pitara A. Munculnya Pemerintahan Manusia hidup dalam suasana konflik--mempertahankan diri sendiri Pemaksaan dan pelanggaran dilakukan dari yang kuat terhadap yang lemah Konflik : keadaan perang semua melawan semua Lahir kesadaran dari orang kuat, bijaksa : :menciptakan situasi masyarakat teratur Pelaku penindasan,perampokan--dihukum Mrpkn Produk pertama pemerintahan modern--penjara B. Pemerintahan yang bersih Korupsi--menggunakan uang dengan cara tidak legal Kolusi--kerja sama antara pejabat pemerintah dengan oknum lain melanggar hukum untuk mendapatkan keuntungan material Nepotisme--pemanfaatan jabatan untuk memberi pekerjaan,kesempatan/penghasilan bg keluarga/kerabat--nutup kesempatan C. Sistem Pemerintahan Parlementer Tumbuh dari tradisi politik di Inggris--menyebar ke negara bekas jajahan Prinsip pertama--fusi kekuasaan eksekutif Eksekutif/pemerintahan & legislatif--tak terpisahkan Kepala eksekutif/pemerintahan/head of goverment--Perdana Menteri Kepala negara/head of state--Ratu/raja Perdana Mentri,Mentri dan birokrat--eksekutif Peran utama parlemen memasok anggota kabinet--fusi antara legislatif dan eksekutif Sistem demokrasi ditopang dg kepastian hukum--mencegah penindasan Pemilu reguler & terbuka--hasil demokratis dan berwibawa Sanksi hukum dan moral--tradisi mengundurkan diri--menyelamatkan muka Anggota legislatif rangkap jabatan sebagai anggota kabinet D. Sistem Presidensiel Menekankan pemilihan Presiden secara langsung--mandat langsung dari rakyat Parlementer--Presiden dipilih Parlemen



Sistem Presidensiil pertama dan paling lama adalah di Amerika Serikat Eksekutif--sepenuhnya di tangan Presiden Presiden--kepala eksekutif sekaligus kepala negara Prinsip yg lain--pemisahan kekuasaan eksekutif dan legislatif Pemisahan--upaya untuk membuktikan bahwa eksekutif dapat dikendalikan lembaga di luar pemerintahan Prinsip fundamental--selama berabad-abad manusia lebih banyak menggunakan cara kudeta/penggulingan kekuasaan--banyak korban Presiden dapat menjalankan kekuasaan hingga jabatan berakhir tanpa diganggu oleh konggres Presiden tak dapat membubarkan parlemen,Konggres juga tidak mudah menggulingkan Presiden,kecuali Presiden melakukan tindakan melanggar hokum Politisi yang duduk di konggres harus mengundurkan diri jika akan mencalonkan diri sebagai Presiden atau menduduki jabatan di cabinet Anggota kabinet juga tidak diperkenankan memegang jabatan di konggres E. Kekuasaan Eksekutif Terbatas Persoalan mendasar--sejauh mana masyarakat memberi batasan bagi kekuasaan eksekutif Selama masyarakat mentolerir kekuasaan eksekutif tidak terbatas-cenderung sentralisasi kekuasaan--otoriter--kondusif terhadap penindasan hak rakyat Brazil,Argentina,Indonesia, Philipina (Marcos)--tak terkendali--cemburu terhadap kehadiran kelompok kritis Badan legislatif--posisi sentral--badan legislatif adl politisi yang mendapat mandat dari rakyat--secara sah dapat melakukan pengawasan terhadap eksekutif Kekuasaan Presiden tdk terbatas--kelemahan--lemahnya sistem pengawasan dari pusat s/d daerah Sikap menolak kritik--dianut bawahan--dari Mentri s/d perangkat desa Korupsi merajalela--publik takut melakukan pengawasan secara terbuka Otoriter--subur budaya KKN Struktur politik tidak akan fungsionil jika tidak menyertakan bentuk kekuasaan eksekutif yang terbatas F. Pemberdayaan Badan Legislatif Badan legislatif pada masa otoriter umumnya lebih banyak memainkan peranan sebagai tukangstempel--sangat sedikit melakukan kritik terhadap eksekutif--menerima dan mengesahkan nyaris semua usulan dan kebijakan pemerintah



Badan legislatif--dituntut melakukan pemberdayaan dirinya--kritis terhadap eksekutif Pemberdayaan legislatif--sokoguru membatasi kekuasaan legislatif



PENGEMBANGAN PRIBADI BERKEADABAN P. Tripitara A. Pengantar Sartono Kartodirjo: ~proses industrialisasi dg penerapan teknologi modern memaksa manusia/masyarakat membuat adaptasi-adaptasi agar penghayatan teknologi serta pemakaian produknya berjalan lancar ~hambatan--sikap mental irrasional, orientasi pada status,prinsip partikularisme B. Karakteristik Masyarakat Era Global  Masyarakat fungsional : dalam berhubungan sosial hanya terjadi karena adanya kegunaan atau fungsi tertentu  Masyarakat teknologis: semua urusan dan kegiatannya harus dikerjakan menurut tekniknya masing-masing yg cenderung sudah baku  Masyarakat saintifik: dalam menghargai manusia lebih diwarnai oleh seberapa jauh hal itu bernilai rasional obyektif  Masyarakat terbuka : masyarakat yang sepenuhnya berjalan dan diatur oleh sistem  Transendentalisasi agama : masyarakat yang meletakkan agama semata-mata sebagai masalah individu.  Masyarakat serba nilai : berkembangnya nilai-nilai budaya masyarakat yang timbul akibat modernisasi itu sendiri C. Dampak Globalisasi Bagi Generasi Muda  Sains dan teknologi : tulang punggung kemajuan, rahasia alam semakin terbuka  limbah peradaban : pergeseran tata nilai--terperangkap materialism  Eisenberg & Strayer--salah satu permasalahan serius dunia modern-kurangnya komunikasi dan pemahaman antar individu dan antar kelompok,rendahnya kepedulian sosial & sering terjadinya perilaku yang tidak manusiawi



D. Strategi Menghadapi Tantangan Globalisasi  Nils A.Shapiro--editor Gallery magazine--ada 6 kiat sukses:  1.Perencanaan yang cermat (careful planning)  2.Latihan dan pengalaman (training & experience)  3.Bersedia belajar dari orang lain (willingness to learn from others)  ~Ki Hajar Dewantoro--orang mau maju perlu melakukan 3 N—niteni ,niroake dan nambahi



 4. Tabah menghadapi kekecewaan dan kemunduran (courage to overcome disappointments and setbacks) ~kegagalan dianggap sebagai benih keberhasilan,jk gagal ada 2 hal yg perlu dilakukan:1) cari sebab 2) cegah agar tidak terulang kembali  5.Bersedia bekerja selama dan sekeras diperlukan (commitment to working as long as hard as necessary)  ~kerja keras; kerja cerdas; kerja ikhlas--ciri orang sukses  ~kerja keras muncul karena dorongan psikologis dalam diri  6.Kemampuan bersikap jujur (ability to be honest)  ~kesuksesan yang tahan lama--kesuksesan yang dikembangkan di atas landasan kejujuran  ~tanpa kejujuran keberhasilan yang diraih bersifat semu/ sementara



E. Pengembangan Kepribadian  ~kepribadian~syakhsiyah--personality--sifat individu yang membedakan dengan orang lain  ~menyangkut--gaya hidup, kepercayaan, harapan, nilai, motif, pemikiran, perasaan, budi pekerti, persepsi , tabiat, sikap dan watak seseorang  ~organisasi dinamik sistem psikofisikal seorang individu yang menentukan tingkah laku dan pikirannya yang khusus F. 3 ciri utama kepribadian



o o o o o o



1.keunikan dengan maksud tersendiri 2.kemungkinan untuk berubah dan diubah 3.organisasi ~melibatkan corak tindakan dan operasi yang bersifat konsisten ~kepribadian sering diartikan dengan kecerdasan emosi ~kemampuan untuk memahami perasaan diri masing-masing dan perasaan orang lain ,kemampuan untuk memotivasi – o diri sendiri dan menata dengan baik emosi--emosi yang muncul dalam dirinya dan dalam berhubungan dengan orang lain G. Urgensi Kecerdasan Emosi



 ~IQ berperan 20 %,sedang 80 % faktor lain,yang terpenting adalah EQ  ~dalam kehidupan banyak masalah yang tidak cukup dipecahkan denga IQ saja, kematangan emosi sangat menentukan  tidak cukup memiliki perasaan,kecerdasan emosi menuntut kita untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan pada diri kita dan orang



lain,menanggai dengan tepat menerapkan dengan efektif informasi dan energi emosi dalam keseharian H. Ciri-ciri Kecerdasan Emosi



1.Kesadaran diri-self awareness 2.Pengaturan diri--self regulation 3.Motivasi--motivation 4.Empati--merasakan yang dirasakan orang lain 5.Keterampilan sosial--social skils --menanggapi emosi dg baik,berinteraksi dengan lancar, menggunakan keterampilan untuk memimpin, bermusyawarah dan menyelesaikan perselisihan



I. Cara Melatih Emosi



 4 gaya/tipe orang tua dalam mengasuh emosi anak:  1.Orang tua yang mengabaikan--tidak peduli, menyepelekan emosiemosi negatif anak--tidak perhatian pada ekspresi anak 2.Orang tua yang tidak menyetujui--selalu menghukum / memarahi anak yang mengungkapkan emosinya 3.Orang tua laisse-Faire--menerima/ bersimpati pada emosi anak 4.Orang tua pelatih emosi--berempati dan memberi panduan terhadap perkembangan emosi anak  ~tipe 1 s/d 3 gagal mengembangkan emosi anak  ~tipe 4 --berhasil



J. Ciri Orang Tua Pelatih Emosi



 1.Mendengarkan dan berempati dengan kata-kata yang menyejukkan  2.Menolong memberi nama terhadap emosi yang sedang dirasakan anak--sedih,jegkel,bosan dll  3.Menawarkan petunjuk/ bimbingan pengaturan emosi  4.Menentukan batas-batas dan mengajarkan ungkapan-ungkapan emosi yang dapat diterima  5.Mengajarkan ketrampilan- ketrampilan pemecahan masalah