Ekonomi Kreatif Untuk Mempersiapkan Generasi Milenial Menghadapi Indonesia Emas 2045 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EKONOMI KREATIF UNTUK MEMPERSIAPKAN GENERASI MILENIAL MENGHADAPI INDONESIA EMAS 2045



Esai Ilmiah



Oleh :



Yessinta Ayudhea (190810301116)



KELOMPOK STUDI PENELITIAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAAN BISNIS UNIVERSITAS JEMBER 2019



Yessinta Ayudhea Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Abstrak Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengedepankan informasi, teknologi, dan kreativitas dengan mengandalkan gagasan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai faktor produksi utama dalam perekonomian. Ekonomi kreatif semakin berkembang ketika berada generasi milenial dapat mengembangkan ide dan memanfaatkan kemajuan ilmu dan teknologi. Industri kreatif perlu dikembangkan di Indonesia sebagai kontribusi ekonomi yang signifikan menciptakan iklim bisnis yang positif, membangun citra dan identitas bangsa, menciptakan inovasi kreativitas yang membuat milenial dapat berkompetisi untuk memberikan dampak ekonomil yang positif.. Dengan pemanfaatan



teknologi



informasi



generasi



milenial



dapat



berkontribusi



menciptakan perekonomian Indonesia yang baik untuk mempersiapkan Indonesia emas 2045. Abstract The creative economy is a concept in a new economic era that puts information, technology, and creativity forward by relying on ideas and knowledge that humans have as the main production factors in the economy. The creative economy is increasingly developing when millennials can develop ideas and take advantage of advances in science and technology. Creative industries need to be developed in Indonesia as a significant economic contribution creating a positive business climate, building the image and identity of the nation, creating creative innovations that make millennials able to compete to have a positive economic impact. Using the use of millennial information technology can contribute to creating the Indonesian economy which is good for preparing Indonesia gold 2045.



PENDAHULUAN Tahun 2045 Indonesia akan memasuki usia kemerdekaan yang ke-100 tahun. Usia yang dipandang banyak pihak sebagai usia emas, kematangan sebuah negara untuk



mencapai



tujuannya



dianggap



sudah



mampu untuk



dapat



memenuhi keinginan menjadi negara yang sejahtera dan unggul. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mencanangkan pada tahun 2045 sebagai tahun “Indonesia



Emas”, dimana



Indonesia



diharapkan



mulai



mencapai



kesejahteraan, keunggulan, dan kemajuan dalam berbagai bidang khususnya pada bidang ekonomi. Target mewujudkan “Indonesia Emas” pada tahun 2045 akan didukung oleh bonus demografi. Bonus demografi tidak lepas dengan generasi milenial. Generasi milenial adalah ornag-orang yang lahir pada rentang tahun 1980an hingga 2000. Dengan kata lain, generasi milenial adalah anak-anak muda yang saat ini berusia antara 15-35 tahun. generasi milenial sendiri merupakan bentuk dari bonus demografi Indonesia. Era bonus demografi adalah masa ketika jumlah penduduk dengan usia produktif (15 – 64 tahun) lebih banyak dari pada usia non-produktif (0 – 15 tahun, >64 tahun). Angkatan kerja tersebut umumnya adalah pemuda yang sekarang duduk dibangku SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Usia rata-rata siswa SMP adalah 12-15 tahun, maka pada tahun 2045 mereka akan berumur 40-43 tahun. Usia rata-rata siswa SMA adalah 15-18 tahun, maka pada tahun 2045 mereka akan berumur 43-46 tahun, sedangkan umur siswa perguruan tinggi adalah ≥ 46 tahun. Perkiraan diatas menunjukkan bahwa peran generasi milenial sangat diperlukan untuk mewujudkan “Indonesia Emas 2045”. Bonus demografi sendiri merupakan penggabungan dua kata yang memiliki maknanya masing-masing, seperti kata “bonus” yang artinya keuntungan yang bersifat mengembirakan bagi yang menerimanya, sedangkan “demografi” yang artinya ilmu yang mempelajari tentang dinamika kependudukan. Oleh karena itu, Bonus Demografi dapat disalurkan dengan cara-cara sebagai berikut :  1. Mendorong kualitas penduduk dari segi pendidikan dan kesehatan 



2. Membuka lapangan kerja yang bersifat produktif dengan mengembangkan keahlian para tenaga kerja. 3. Memanfaatkan sumber daya alam yang ada sebagai komoditas yang penting untuk modal membuka lapangan kerja. Namun demikian, upaya untuk mencapai target Indonesia maju 2045 tidak semudah membalikkan tangan. Tahun 2045, dunia akan memasuki periode pertengahan abad ke-21, yang ditandai dengan berbagai situasi dan kondisi yang menantang dan sulit untuk diprediksi. Secara mendasar, perekonomian dunia akan semakin terbuka dan bebas melewati batas-batas negara. Batasan-batasan negara melebur menjadi batasan regional seperti Uni Eropa, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Pan Amerika, dan lain sebagainya. Bahkan dengan bantuan teknologi komunikasi dan informasi, batasan-batasan ini bisa menghilang.  Pertumbuhan ekonomi di Eropa bisa ditopang oleh produksi yang berlangsung di Asia, demikian juga sebaliknya. Kecenderungan pertumbuhan ekonomi juga akan bergeser kepada negara-negara diluar Eropa dan Amerika, Brazil, Rusia, India dan China akan menjadi kekuatan ekonomi utama baru yang diperkirakan akan menempati 10 besar ekonomi dunia. Indonesia sendiri, sejak beberapa tahun silam sudah dikategorikan sebagai negara berkembang dengan tingkat perekonomian yang cukup diperhitungkan secara global. Kemajuan



ekonomi



yang



ditopang



oleh



kemajuan



teknologi



dan



pengetahuan, juga ditandai dengan berbagai tantangan. Dunia akan menghadapi pemanasan global/ perubahan iklim dengan peningkatan suhu sekitar dua derajat celcius bahkan lebih.  Pertumbuhan ekonomi juga tidak akan diikuti pemerataan pertumbuhan ekonomi, bahkan ada kecenderungan bahwa ketimpangan ekonomi antara orang kaya dan orang miskin akan lebih meluas. Dunia juga akan menghadapi berbagai persoalan ketersediaan energi, pangan dan air bersih ditambah persoalan-persoalan limbah serta kelestarian sumber daya alam.  Secara



sosial, tantangan terhadap identitas budaya dan bangsa menjadi persoalan tersendiri yang sedang memanas di Indonesia ini. Lalu bagaimana generasi milenial mempersiapkan diri menjadi bagian dari generasi Indonesia emas 2045 yang mampu memanfaatkan kesempatan dan berperan dalam mengatasi persoalan dunia tersebut? Sebagaimana disebutkan diatas, bahwa persaingan masa depan adalah persaingan terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka untuk tetap mampu megambil bagian bahkan menjadi pemain utama dalam percaturan ekonomi global, maka generasi milenial harus menguasai atau mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, untuk membantu pemerintah dalam upaya mewujudkan peran milenial dalam menyukseskan Indonesia emas tahun 2045 dibidang ekonomi, juga dibutuhkan peningkatan nilai kreatifitas. Karena apa? Karena dunia saat ini tengah memasuki era-industri gelombang keempat, yaitu industri ekonomi kreatif (creative economic industry) atau yang biasa disebut revolusi industri 4.0. Usaha industri ekonomi kreatif diprediksi akan menjadi industri masa depan sebagai  fourth wave industry (industri gelombang keempat),  yang menekankan pada gagasan dan ide kreatif. Hal ini terjadi karena industri ekonomi kreatif telah mampu mengikat pasar dunia dengan jutaan kreativitas dan persepsi yang dapat dijual secara global. Begitu juga di Indonesia. Saat ini, ekonomi kreatif selalu ramai diperbincangkan, apalagi setelah mengetahui betapa besarnya sumbangan industri ekonomi kreatif seperti seni, musik, fashion, dan periklanan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pasalnya, industri ekonomi kreatif ini merupakan hasil dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu. Industri ekonomi kreatif merupakan basis dari karakter dan simbol kehadiran Bangsa Indonesia di tengah pergaulan antar bangsa-bangsa di dunia.  Dengan memperkuat struktur industri berbasis tradisi, kekayaan intelektual dan warisan budaya bangsa dapat dilestarikan sebagai



sumber inspirasi untuk menghasilkan produk-produk inovatif baru bernilai tambah dan berdaya saing tinggi. Ekonomi kreatif disebut-sebut sebagai sektor industri yang sangat menjanjikan bagi Indonesia karena dapat meningkatkan dan memajukan perekonomian Indonesia untuk menghadapi Indonesia emas pada 2045. METODE Metode yang dipakai dari hasil esai pemikiran adalah studi literatur. Studi literatur merupakan suatu metode memperoleh data dengan mencari dari berbagai referensi baik berupa buku, jurnal, artikel yang telah dipublikasikan, ataupun berbagai sumber yang memiliki relevansi dengan permasalahan pada esai ini. Dilakukan penelusuran terkait ekonomi kreatif untuk mempersiapkan generasi milenial dalam menghadapi Indonesia emas 2045. Kata kunci dalam pencarian literatur untuk esai ini adalah ekonomi kreatif, generasi milenial dan Indonesia emas 2045. PEMBAHASAN Ekonomi Kreatif Ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor yang menjadi harapan baru bagi perekonomian Indonesia. Berbeda dengan sektor lain yang sangat tergantung pada eksploitasi sumber daya alam, kekuatan ekonomi kreatif lebih bertumpu kepada keunggulan sumber daya manusia. Karya seni, arsitektur, buku, inovasi teknologi, dan animasi, berasal dari ide-ide kreatif pemikiran manusia. Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2015, kegiatan ekonomi kreatif mencakup 16 subsektor. Subsektor-subsektor tersebut adalah: arsitektur; desain interior; desain komunikasi visual; desain produk; film, animasi dan video; fotografi; kriya; kuliner; musik; fashion; aplikasi dan game developer; penerbitan; periklanan; televisi dan radio; seni pertunjukan; dan seni rupa. Masingmasing subsektor tersebut terdiri dari beberapa kelompok Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2015 lima digit.



Ekonomi Kreatif adalah sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengedepankan



informasi,



serta



kreativitas



dengan



mengandalkan



ide



dan berbagai ilmu pengetahuan dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam sistem perekonomiannya. Ekonomi kreatif memerlukan faktor kreatifitas sebagai instrumen utama. Kreativitas harus dibangun melalui sebuah konsep yang memberikan jarak bagi tumbuhnya komunitas kreatif. Bahwa ekonomi kreatif adalah sebuah konsep yang menempatkan



kreativitas



dan



pengetahuan



sebagai



aset



utama



dalam



menggerakkan ekonomi. Konsep ini telah menarik berbagai negara untuk melakukan kajian seputar ekonomi kreatif dan menjadikan ekonomi kreatif model utama dalam mengembangkan perekonomian. Pemahaman tentang konsep ekonomi kreatif sudah sering diuraikan oleh berbagai ahli baik secara teoritis maupun empiris. Pada umumnya terdapat kesamaan perspektif tentang makna dan konsep ekonomi kreatif. Dan berikut akan diuraikan beberapa pendapat tentang ekonom kreatif. UNCTAD dalam Creative Economy Report, (2008:3), menyatakan bahwa “Creativityin this context refers to the formulation of new ideas and to the application of these ideas to produce original works of art and cultural products, functional creation, observable in the way it contributes to entreupreneurship, fosters innovation, enchaces productivity and promotes economic growth”. Konsep ekonomi kreatif adalah sebuah konsep ekonomi di era global yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide, gagasan dan stock of knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. John Howkins yang memperkenalkan istilah “Ekonomi Kreatif” dalam buku “The Creative Economy: How People Make Money from Ideas” (2001). Howkins menyadari lahirnya gelombang ekonomi baru berbasis kreativitas setelah melihat pada tahun 1997 Amerika Serikat menghasilkan produk-produk Hak Kekayaan



Intelektual (HKI) senilai 414 miliar dollar yang menjadikan HKI ekspor nomor 1 Amerika Serikat. Howkins dengan ringkas mendefinisikan ekonomi kreatif, yaitu “The creation of value as a result of idea”. (http://indonesiakreatif.bekraf.go.id). Sedangkan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menyebutkan bahwa : “Creativity in this context refers to theformulation of new ideas and to the application of these ideas to produce original works of art and cultural products, functional creation, observablein the way it contributes to entreupreneurship, fosters innovation, enchaces productivity and promotes economic growth”. Dari berbagai penelitian terdahulu mengenai pengembangan ekonomi kreatif yang dilakukan oleh Herie Saksono (2012 : 98) disimpulkan bahwa ekonomi kreatif merupakan talenta atau ide kreatif dan inovatif dengan nilai ekonomi yang mampu mengubah kualitas hidup manusia menjadi lebih sejahtera. Bahwa terdapat tantangan yang harus diatasi dalam mengembangkan ide, kreatif dan inovatif sebagai instrumen penting ekonomi kreatif. Meskipun ekonomi kreatif dianggap sebagai alternatif solusi permasalahan perekonomian akan tetapi dalam penyelenggaraannya masih menemui berbagai hambatan terutama dalam melihat sejauh mana kreativitas mampu memicu daya saing daerah dan daya saing nasional Peluang Indonesia dalam pengembangan ekonomi kreatif yang meliputi bonus demografi hingga tahun 2045, perkembangan gaya hidup digital, peningkatan jumlah kelas menengah, meningkatnya permintaan produk kreatif dam potensi kekayaan alam budaya (Hamdan, 2016) merupakan modal penting menuju pengembangan ekonomi kreatif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Romarina (2016 : 35-52), memberikan gambaran pengembangan ekonomi kreatif merupakan pilihan tepat untuk menjaga ketahanan ekonomi dalam kondisi krisis global, momentum globalisasi dan pasar bebas hendaknya memberikan kesempatan yang baik bagi ekonomi kreatif namun jika tidak dikelola dengan baik akan menjadi risiko bagi pihak yang tidak mempersiapkan kompetensinya secara maksimal. Dalam perspektif penelitian ekonomi kreatif, Irawan (2015) memberikan kesimpulan dalam penelitiannya



bahwa ekonomi kreatif dapat menjadi sebuah jawaban atas tantangan dalam menyejahterakan masyarakat selain itu juga ekonomi kreatif dapat menurunkan tingkat pengangguran. Ekonomi kreatif akan memberikan nilai tambah baik kepada proses produksi maupun kepada sumber daya manusianya sehingga Sistem ekonomi kreatif diyakini akan menjawab tantangan dari berbagai permasalahan yang ada sekarang ini serta akan menggeser sistem yang ada seperti ekonomi komunikasi, ekonomi pertanian, ekonomi industri dan lain-lain. Generasi Milenial Seiring perkembangan zaman, berkembang pula teknologi, teknologi yang berkembang ini sangat memengaruhi kehidupan dari gaya hidup masyarakat khususnya bagi anak muda yang lahir pada tahun 1990an sampai 2000an yang telah disentuh oleh kemajuan teknologi sejak lahir. Melalui internet, kehidupan mereka menjadi lebih mudah nah, mereka inilah yang disebut sebagai digital native atau generasi milenial.  Di Indonesia sendiri dari 225 juta populasi penduduk, 81 juta diantaranya merupakan kalangan umur 17-37 tahun, pada usia produktif tersebut membuktikan bahwa banyak generasi milenial yang telah memasuki kehidupan digital tidak heran saat ini hampir 50% masyarakat Indonesia terhubung dengan internet. Banyak cara untuk terhubung dengan orang orang terdekat bahkan orang yang kita tidak ketahui seperti Facebook, Twitter, Instagram dan masih banyak lagi aplikasi sosial media lainnya. Di  era digital ini, ekonomi dapat memproduksi sumber daya manusia dalam meningkat kretivitas dengan menggunakan ide dan pengetahuan. Tetapi seiring berjalannya waktu, lapangan pekerjaan bagi generasi milenial sangat sempit diakibatkan beberapa faktor seperti kesempatan kerja, umur, dan lain sebagainya.  Sehingga di era digital pada saat ini milenial terbilang mampu dalam meningkatkan ekonomi berdasarkan kreativitas serta keahlian yang dimiliki.



Mereka mendapatkan karir yang meyakinkan dan aman dalam mencapai kesuksesan dengan memanfaatkan kemajuan digital. Ekonomi kreatif merupakan sektor yang sangat berkembang pada setiap negara ekonomi kreatif juga dapat bertahan walaupun sebuah negara sedang mengalami krisis. Pada saat ini, banyak ekonomi negara-negara di dunia maju akibat dari masyarakat yang kreatif dalam mengembangkan usaha, menyalurkan bakat dan lain sebagainya kedalam kehidupan digital seperti Amerika dan beberapa negara bagian Eropa. Dari tahun ketahun nilai produk domestik bruto (PDB) di Indonesia meningkat karena adanya pengaruh dari ekonomi kreatif kedalam pendapatan nasional. Menurut data, PDB sektor ekonomi kreatif meningkat dari Rp.784 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp.1,105 triliun pada tahun 2018, bukan tidak mungkin akibat dari ekonomi kreatif pendapatan nasional akan terus meningkat tiap tahunnya. Sosial media, yang berkaitan erat dengan internet dapat memengaruhi adanya sektor ekonomi kreatif. Hampir seluruh generasi milenial menggunakan sosial media sebagai platform mendapatkan keuntungan dalam mendapatkan uang. Mereka memanfaatkan sosial media sebagai tempat untuk mendapatkan penghasilan



dimana



penghasilan



yang



didapat



bisa



untuk



mencukupi



kebutuhannya sehari-hari bahkan ada yang sampai mengubah hidup mereka sendiri akibat dari penghasilan yang didapat tidak main-main. Menurut



data



Dapartemen



Perdagangan



RI,



pada



tahun



2016



bisnis eCommerce dapat menghasilkan 120 triliun bahkan pada tahun ini ditargetkan menjadi 140 triliun. Tidak hanya aplikasi, banyak eCommerce yang memanfaatkan sosial media sebagai wadah untuk mencari uang seperti instagram dan lain-lain.



Contoh lain dari pekerjaan yang menggunakan sosial media adalah selebgram (selebritis instagram) banyak orang-orang yang menggunakan instagram berusaha menjadi selebgram karena dengan menjadi selebgram uang dapat mengalir tidak kenal waktu misalnya dari endorsement dengan hanya mempromosikan sesuatu yang dijual oleh online shopping seorang selebgram bisa mendapatkan penghasilan ratusan hingga jutaan rupiah setiap satu kali mempromosikan barang/makanan tersebut.  Contoh lainnya yaitu Youtuber (pembuat konten Youtube) pekerjaan ini hanya membutuhkan konten yang unik dan menarik untuk menarik viewers (penonton) dengan begitu jika viewers banyak otomatis subscriber (langganan) akan banyak pula, dari subscriber dan viewers. Bisnis start-up ojek dan bisnis eCommerce merupakan salah satu pengaruh milenial bagi ekonomi kreatif Indonesia bahkan Indonesia berada pada urutan keempat dengan jumlah  start-up terbesar di dunia. Tantangan bagi negara kita yaitu infrastruktur pemerintah dalam menyediakan layanan internet yang cepat kapanpun dan dimanapun. Sumber daya yang dimiliki oleh para milenial merupakan tulang punggung ekonomi kreatif Indonesia selain sumber daya alam, jadi masyarakat khususnya pemerintah harus berapresiasi tinggi untuk generasi bangsa dalam meningkatkan pendapatan ekonomi kreatif negara.  Generasi milenial memiliki peran penting dalam meningkatkan ekonomi kreatif yeng dapat diwujudkan dengan karyanya, cara berpikir serta semangatnya, hal ini akan membuat pola pikir serta kreativitas yang dapat meningkatkan perekonomian bangsa .



Indonesia Emas 2045 Saat Indonesia genap berusia 100 tahun, menjadi salah satu alasan munculnya ide, wacana dan gagasan tentang Generasi Emas 2045. Istilah ini digaungkan tanpa sebab, pasalnya ada satu harta karun yang sejatinya bisa menjadi modal untuk kelangsungan bangsa dan negara ini kedepannya, bernama bonus demografi. Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu pada saat jumlah penduduk Indonesia 70%-nya merupakan usia produktif (usia antara 15-64 tahun), sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun). Indonesia Emas 2045 adalah sebuah mimpi besar bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang unggul, maju, dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lain, dan telah cukup dewasa untuk mengatasi isu-isu persoalan klasik bangsa, seperti korupsi, isu disintegrasi, dan kemiskinan. Untuk mewujudkan impian tersebut, kunci utamanya bukan kekuatan ekonomi, politik, atau militer, melainkan manusianya. Milenial merupakan penerus perjuangan generasi terdahulu dan menjadi harapan dalam setiap kemajuan di dalam suatu bangsa termasuk generasi untuk menghadapi



Indonesia



tahun



2045.



Milenial



menjadi



tumpuan



untuk



mengembangkan suatu bangsa dengan ide-ide ataupun gagasan yang berilmu, wawasan luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.Yang paling penting nasib bangsa Indonesia baik buruknya ke depan akan sangat bergantung pada generasi penerusnya yaitu generasi milenial. Untuk mempersiapkan generasi milenial ddalam menghadapi Indonesia emas 2045 pemerintah melalui dokumen Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang disusun oleh Menko Perekonomian dicanangkan bahwa Indonesia pada tahun 2025 akan menjadi negara maju, mandiri, makmur, dan adil dengan pendapatan per kapita sekitar 15000 dollar AS serta diharapkan menjadi kekuatan ekonomi 12 besar dunia.



Kemudian pada tahun 2045 mendatang Indonesia diprediksi menjadi salah satu dari 7 kekuatan ekonomi terbesar di dunia dengan pendapatan per kapita yang mencapai USD47000. Masterplan ini memang disiapkan untuk menghadapi bonus demografi Indonesia dimana 70% penduduk Indonesia adalah penduduk usia produktif yaitu usia antara 15-45 tahun atau bisa dikatakan didominasi oleh para pemuda. Jadi untuk menghadapi fenomena ini tergantung bagaimana sikap semua pihak menyiapkan generasi milenial. Masalahnya seperti apakah kualitas para pemuda milenial Indonesia saat itu, dan sekali lagi para pemuda dipertanyakan kembali sudah siapkah mereka mengemban tanggung jawab mereka sebagai seorang pemuda. Generasi Emas 2045 adalah visi mulia yang harus diemban oleh seluruh elemen masyarakat. Maka disinilah khususnya lembaga pendidikan memegang peran penting untuk menyiapkan generasi muda di kemudian hari. Namun yang lebih penting adalah peran keluarga dalam menyiapkan generasi emas ini. Dengan berbasis kepada keluarga, diharapkan muncul generasi emas Indonesia yang memiliki kecerdasan yang komprehensif, yakni produktif, inovatif, damai dalam interaksi



sosialnya,



sehat,



menyehatkan



dalam



interaksi



alamnya,



dan



berperadaban unggul. KESIMPULAN Indonesia emas 2045 dapat diwujudkan dengan peran aktif dari generasi milenial yang memiliki kelebihan dalam memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi yang dapat memfasilitasi ide-ide kreatif untuk meningkatkan dan mempersiapkan ekonomi Indonesia. Ekonomi kreatif menjadi instrumen utama karena kreatifitas tidak dapat digerus oleh perkembangan zaman. Sehingga ekonomi kreatif dapat terus bertahan mengikuti perkembangan zaman.



KETERBATASAN Esai ilmiah berupa hasil pemikiran memiliki keterbatasan. Esai yang berjudul EkonomiI Kreatif Untuk Mempersiapkan Generasi Milenial Menghadapi Indonesia Emas 2045 ini hanya berupa pemikiran yang didapatkan dari beberapa referensi. Penyusunan tidak terjun langsung dalam melakukan penulisan esai ini. Sehingga data yang diperoleh dalam esai ini masih masih terbatas. Diharapkan penulis selanjutnya dapat mengembangkan lagi substansi pada esai ini terutama dalam bab pembahasan mengenai kesiapan generasi milenial menghadapi Indonessia emas 2045 sehingga data-data yang diperoleh lebih detail dan dapat dipertanggungjawabkan. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya esai ilmiah hasil pemikiran ini dapat tersusun hingga selesai. Kepada para penulis referensi yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya yang telah membantu penulis mendapatkan informasi dan data-data yang dibutuhkan



DAFTAR PUSTAKA file:///C:/Users/ACER/Downloads/Naskah%20Artikel%20Jurnal%20Scientium %20Vol%206%20No.1%20Juni%202017.pdf file:///C:/Users/ACER/Downloads/Meniapkan_generasi_emas.pdf https://www.kompasiana.com/edbertfrederick1993/5cda56106db84312fe250415/ menyiapkan-generasi-emas-2045?page=all https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/11/21/indonesia-bisa-lahirkangenerasi-emas-bukan-micin https://www.wartaekonomi.co.id/read207688/peran-generasi-milenial-tingkatkanekonomi-kreatif.html https://www.kompasiana.com/syaifulmuarif/5cbf5aff3ba7f733270164a2/peranmilenial-dalam-meningkatkan-ekonomi-kreatif-kamu-termasuk?page=3