8 0 104 KB
DISTOSIA BAHU
SOP
445/
No. Dokumen
:
No. Revisi
:
Tgl. Terbit
:
Halaman
: 1/3
/SK/PKM-BMS/2017
UPT
Anwar Musadat, SKM,MSi
PUSKESMAS
NIP 197505101997031003
BUNGAMAS
Distosia Bahu adalah kelainan tenaga atau his adalah his tidak normal 1. Pengertian
dalam kekuatan atau sifatnya yang menyebabkan rintangan pada jalan lahir, dan tidak dapat diatasi sehingga menyebabkan persalinan macet.
2. Tujuan 3. Kebijakan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penataan distosia bahu sehingga mampu mengenali secara dini. SK Kepala Puskesmas Nomor 445/
/SK/PKM-BMS/2017 tentang Distosia
Bahu. 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
75
Tahun
2014
tentang
Puskesmas
4. Referensi
3. Buku panduan praktis pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. 4. Sarnowo Prawiroharjo. Alat dan Bahan 1.
Bak instrumen berisi set (klem 2,gunting tali pusat 1,setengah koher 1,kateter 1)
5. Prosedur
2.
Sarung tangan steril
3.
Kom berisi kapas dan air DTT
4.
Penghisap lendir atau delee
5.
Oksitosin
6.
Spuit 3cc
7.
Umbilikal klem dan mono aural
8.
Kasa steril
9.
Kain untuk ibu dan bayi
10. Bengkok 11. Tempat plasenta 12. Baskom berisi air DTT dan waslap 13. Baskom berisi cairan klorin 0,5 14. Tempat sampah basah dan kering
6. Langkah-
1. Kaji keadaaan umum pasien.
langkah
2. Berikan tindakan yang akan dilakukan (inform concent). 3. Atur posisi ibu. 4. Lakukan episiotomi secukupnya. 5. Jika tindakan di atas bahu belum bisa dilahirkan lakukan Manuver Mc. Robert caranya: a. Denga posisi berbaring terlentang mintalah ibu untuk menekuk kedua tungkainya dan mendekatkan lututnya sejauh mungkin ke arah dada. b. Mintalah bantuan keluarga untuk menekan fleksi kedua lutut ibu kearah dada. c. Dengan memakai sarung tangan yang telah di DTT lakukam tindakan manuver biparietal dari penolong terhadap kepala janin yang telah mengalami putaran. d. Lakukan traksi yang kuat dan terus menerus kearah bawah daripada kepala bayi untuk menggerakkan bahu depan di bawah simpisis pubis e. Mintalah seorang asisten untuk melakukan tekanan secarasimultan kearah bawah dari daerah suprapubis untuk membantu persalinan bahu (tidak selalu dilakukan). 6. Atau bila dengan tindakan diatas bahu belum lahir lakukan Manuver Kneechest/ merangkak caranya: a. Anjurkan ibu untuk merubah posisi berbalik dan merangkak dengan punggung lurus dan tungkai kedua pangkal paha terbuka. b. Lakukan biparietal tangan penolong terhadap kepala janin, lakukan traksi kearah atas untuk melahirkan bahu depan yang ada di bawah simpisis pubis. c. Mintalah seorang asisten untuk menyanggah simpisis pubis untuk membantu agar ibu dalam posisi yang benar. d. Lakukan traksi kearah bawah untuk melahirkan bahu belakang yang berada di bawah promotorium. e. Setelah bahu kedua lahir lakukan sanggah susur daripada badan janin dan anjurkan ibu untuk berbaring kembali. 7. Setelah bayi lahir Tempatkan bayi di atas perut ibu dan keringkan. 8. Suntikkan oksitosin di 1/3 bagian dalam paha ibu. 9. Potong tali pusat. 10. Lihat tanda-tanda pelepasan placenta. 11. Setelah placenta lahir letakkan placenta di tempat placenta. 12. Laserasi jalan lahir ( tanda-tanda perdarahan). 13. Bersihkan ibu.
14. Rendam semua alat di dalam baskom berisi cairan klorin 0,5 %. 15. Cuci tangan dan keringkan. 7 Bagan Alir
-
5. Unit Terkait
Unit Ruang Bersalin Puskesmas Bungamas
6. Dokumen Terkait
1. Rekam Medis. 2. Partograf. No
7. Rekaman historis perubahan
Yang Diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai diberlakukan