Endapan Emas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Raksa (Hg) / Merkuri / Quicksilver Apa itu merkuri ? Merkuri merupakan salah satu unsur kimia logam yang berwujud cair pada suhu ruangan (suhu dimana kita tidak merasa panas ataupun dingin, 20°C- 27°C). Ingat film X-Men ? Ketika Logan disuntik oleh Dr. Cornellius dengan cairan logam yang menyatu dengan tulangnya, unsur logam itu dinamakanAdamantium (Unsur kimia yang hanya ada di perfilman). Dari segi kewujudannya, Adamantium dan Merkuri atau Raksa ini memiliki kesamaan, tapi perbedaannya adalah bila Adamantium disuntikkan pada tubuh maka lahirlah Wolverine, bila Merkuri yang disuntikkan, maka matilah Wolverine. Merkuri memiliki ciri-ciri berwarna silver terang. Seperti besi yang cair. Ia akan tampak indah dan berkilauan bila berada di sungai. Walaupun ia tidak mudah hanyut, tetapi merkuri dalam jumlah kecil yang menempel pada pasir-pasir sangat berpotensi untuk terbawa arus.



Merkuri (Hg) merupakan salah satu unsur logam yang cair pada suhu ruangan. Bayangkan bila ‘besi’ cair ini terminum oleh manusia. (Sumber foto; fcs.uga.edu) Apa peran Merkuri pada tambang-tambang emas ini ? Merkuri digunakan untuk memisahkan emas dengan logam-logam lainnya. Proses sederhananya begini, bongkahan logam hasil gilingan dan pemisahan dicampur dengan merkuri kemudian terbentuklah amalgam, amalgam dipanaskan lalu merkuri menguap dan tinggalah emas. Pengolahan dengan merkuri ini tentunya sah-sah saja bila pengerjaannya sesuai standar Internasional dimana hasil limbah merkuri baik yang berupa cairan maupun gas dapat dijauhkan dari lingkungan. Sayangnya untuk memenuhi standar itu tidak hanya biaya besar yang diperlukan, tapi juga ilmu kimia yang memadai. Wajar bila merkuri yang digunakan pada tambang ilegal ini mengendap dimana-mana. Keracunan kronis oleh merkuri dapat terjadi akibat kontak kulit, makanan, minuman, dan pernapasan. Toksisitas kronis berupa gangguan sistem pencernaan dan sistem syaraf atau gingvitis. Akumulasi Hg dalam tubuh dapat menyebabkan parkinson, gangguan lensa mata berwarna abu-abu, serta anemia ringan, dilanjutkan dengan gangguan susunan syaraf yang sangat peka terhadap Hg dengan gejala pertama adalah, ketulian, dan akhirnya kematian. Wanita hamil yang terpapar alkil merkuri bisa menyebabkan kerusakan pada otak janin sehingga mengakibatkan kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Banyak lagi bahaya lain merkuri. (wikipedia).



Transportasi Merkuri di sungai ditunjukkan oleh gambar. Merkuri mengalami reaksi kimia menyatu ataupun terurai dengan senyawa lain. Senyawa-senyawa yang mengandung Merkuri ini kemudian kontak dengan biota sungai, baik itu ikan ataupun tumbuhan air.



Satu dari sekian banyak hal yang sangat mencemaskan di daerah Kuantan Singingi adalah kontaminasi merkuri pada ikan. Ratusan spesies ikan yang tercemar merkuri kemudian ditangkap dan dijual dipasaran, dibeli oleh pengusaha tambang dan dimakan bersama anak istrinya. 2. Pengalihan aliran sungai.



Sungai-sungai di batang Singingi diobrak-abrik. Bagai induk ayam kelaparan yang mencari cacing, menggali disana sini. Akibatnya air yang keruhpun bertambah keruh. Aliran sungai yang dulu sedap dipandang mata kini semrawutan. Banjir yang dulu hampir jarang kini menjadi langganan.



Banjir yang terjadi beberapa bulan yang lalu di kawasan Tanjung Pauh. Menyebabkan transportasi Pekanbaru-Telukkuantan Lumpuh. Di Kuantan Singingi sampai sekarang masyhur dengan kegiatan Belimau. Kegiatan belimau ini adalah mandi bersama di sungai sebelum bulan Ramadhan tiba. Memang saya bukan pakar agama. Tapi belum pernah saya mendengar dalil belimau sebelum Ramadhan(He..he). Lain lagi bila dilihat dari segi sosial, acara ini sangat baik. Dulu sewaktu aliran-aliran air sungai masih jernih dan menggemaskan, saya cukup tertarik dengan acara ini. Tapi sekarang setelah pertambangan emas mulai marak, rasanya lebih baik Tarawih di mesjid (memang seharusnya begitu). Mengapa ada emas di sungai Singingi ? Sebelum menjawab pertanyaan itu, ada baiknya kita membahas apa itu emas. Emas merupakan Unsur. Bukan senyawa. Senyawa bisa diuraikan, yang terdiri dari molekul dan molekul terdiri dari atom (Contoh: H2O, CO2). Sedangkan unsur tidak bisa diuraikan karena hanya terdiri dari atom-atom sejenis. Bagaimana emas ada di bumi ? Banyak teori yang menjelaskan bagaimana emas bisa ‘eksis’, salah satunya teori hantaman meteor. Jadi katanya emas adalah unsur luar angkasa yang berasal dari asteroid yg datang pada zaman pleistocene (2 juta-11 ribu tahun lalu). Masih ada teori yang lain. Emas memiliki kekerasan yang rendah sehingga dapat dipotong dengan pisau dan mudah diubah bentuknya. Bentuknya di alam tidak teratur, ukuran butirnya bervariasi tetapi sering kali mikroskopis dan bahkan sukar dilihat (Munir, 1996). Emas sangat tahan terhadap unsur kimia. Oleh karena itu emas tidak pudar kalau disimpan. Hanya Aqua Regia, Alkali Sianida dan Merkuri yang bisa melarutkan emas (Sumber wikipedia). Di bumi emas berasosiasi dengan mineral lain seperti kuarza, pirit, zinc dll. Emas yang ada pada suatu batuan dan bercampur dengan logam lainnya disebut dengan Bijih. Bijih inilah nanti yang diolah sehingga memisahkan emas dan mineral-mineral lainnya.



Menurut klasifikasi Lindgren, 1933, pengendapan emas terbagi 3; yaitu endapan Hipotermal, Mesotermal dan Epitermal. Hipotermal dan Mesotermal adalah pembentukan emas pada kedalaman 3000 – 12000 meter. Jadi kurang sesuai dengan pertanyaan pertama ‘bagaimana bisa ada emas di sungai Singingi’. Epitermal, adalah pembentukan emas yang berlaku pada kedalaman 0 – 1 km alias dekat dengan permukaan bumi. Jadi kita bahas itu aja ya. Endapan Epitermal, kebanyakan endapan emas yang terkenal di dunia adalah endapan Epitermal. Endapan ini terbentuk pada subarea batuan volkanik. Sebagian bijih yang ditemui berada pada vein, vein yaitu penjaluran mineral (biasanya kuarza) yang terbentuk akibat intrusi/dorongan akibat magma di dalam bumi. Bijih yang ada pada endapan ini sangat mudah tererosi dan mengendap pada kawasan lebih rendah. Sepertinya endapan ini adalah endapan yang berlaku di Kuantan Singingi. Endapan Epitermal ini terbagi kepada dua jenis pelarutan mineral, yaitu High Sulfidation dan Low Sulfidation. Keduanya sama-sama pengendapan melaui rekahan batuan, namun jangkauan pengendapan dan sekitaran volkanonya berbeda.



Endapan Epitermal merupakan endapan yang berada dekat dengan permukaan 0-1km. Endapan ini berada pada subarea batuan volkanik. Emas-emas yang terhasil melekat pada penjaluran mineral (vein).



Foto menunjukkan vein yang berasosiasi dengan emas. Yang berwarna putih adalah mineral vein (kuarza). Vein juga dijadikan patokan dalam eksplorasi emas. Pada kawasan volkanik yang banyak terdapat vein menunjukkan potensi emasnya cukup besar. Tetapi tidak semua vein berasosiasi dengan emas. Bila dilihat pada peta batuan (peta geologi), taburan batuan volkanik pulau Sumatera adalah pada jalur bukit barisan. Dan tentu saja, kawasan Kuantan Singingi yang berdekatan atau bahkan berada pada wilayah batuan volkanik adalah yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat. Spesifiknya kawasan yang memiliki potensial besar adalah Pada kecamatan Singingi, kawasan Pangkalan Indarung.



Peta Geologi menunjukkan kawasan barat Kuantan Singingi berada pada kawasan batu volkanik.



Lingkaran Merah menunjukkan lokasi batuan volkanik di Kuantan Singingi yang memiliki potensial bijih. Bila sudah melihat bagaimana terbentuknya emas di batuan volkanik, maka adalagi prosesproses yang menyebabkan berlakunya endapan emas. Ada dua jenis endapan berdasarkan prosesnya, yaitu endapan Primer dan endapan Placer. 1. Endapan Primer. Endapan emas pada kejadian Epitermal tadi dapat dikatakan endapan Primer dimana emas yang dijumpai berada pada penjaluran-penjaluran mineral kuarza. Emas yang ada masih melekat dan belum tererosi. Endapan primer merupakan source atau longgokan utama emas sehingga menjadi prioritas dalam eksplorasi. 2. Endapan Placer/ Endapan Sekunder / Endapan alluvial. Emas yang telah terpindahkan dari tempat asalnya alias telah mengalami transportasi dan jauh dari ibunya bisa dikatakan endapan Placer. Endapan ini terjadi akibat kikisan bisa dari angin ataupun air. Sehingga emas yang ada terendap pada suatu tempat. Proses pengikisan dan pengangkutan ini berlaku terus menerus sehingga taburannya berbeda-beda.



Pengendapan plaser dapat berlaku beberapa siklus sehingga deposit emas berada pada kawasan yang berlainan. ‘Dicurigai’ proses ini yang berlaku pada batang singingi.



Foto menunjukkan ilustrasi endapan emas pada dasar sungai. Kuatnya arus dan material dasar sungai mempengaruhi kelimpahan pengendapan emas. Karena emas memiliki densiti yang tinggi maka selalu berada pada lapisan paling bawah. Nah, terjawab sudah mengapa ada emas di sungai Batang Singingi. Emas primer yang berada pada batuan volkanik di daerah Pangkalan Indarung, terkikis oleh angin ataupun air sehingga menimbulkan proses endapan Plaser. Proses ini berlaku ribuan atau mungkin jutaan tahun lalu sehingga wajar saja sungai Singingi sudah ditambang sejak zaman Belanda. Tapi ini



masih berupa hipotesis. Perlu ada analisa lapangan dan kajian geologi lainnya untuk menarik kesimpulan. Ini hanya berupa lucu-lucuan yang semoga menjadi manfaat untuk pribadi penulis atau mungkin orang lain. Semoga.